RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ).

RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

SKRIPSI

Diajukan Oleh:
BINTI CHOIRIAH
0912015017/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memper oleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pr ogr am Studi Manajemen

Diajukan Oleh:
BINTI CHOIRIAH
0912015017/FE/EM

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN
FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA ( BEI )
Disusun Oleh :
BINTI CHOIRIAH
0912015017/FE/EM

Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 31 Mei 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Dr. Dhani IchsanuddinNur, MM

NIP. 196309241989031001
Sekretaris

Sugeng Purwanto, SE, MM
NIP. 196801081989031001
Anggota

Dr s.Ec,Her ry Arianto L.W, MM
NIP. 196405121990031001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Usulan Penelitian

RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN
FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)

Yang diajukan

BINTI CHOIRIAH
0912015017/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Tanggal :
Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP.196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN
FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA ( BEI )

Yang diajukan

BINTI CHOIRIAH
0912015017/FE/EM

Telah Diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi :


Pembimbing Utama

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM

Tanggal :

NIP. 196309241989031001

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM
NIP.196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN

FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA ( BEI )

Yang diajukan

BINTI CHOIRIAH
0912015017/FE/EM

Disetujui untuk Ujian Lisan Oleh

Pembimbing Utama

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM

Tanggal :

NIP. 196309241989031001

Mengetahui
Wakil Dekan I


Dr s. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia -Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan dan waktu yang
diharapkan dengan judul “ RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) ”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala

ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku
Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan
dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
4. Segenap staff


Dosen

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak
pengetahuan selama masa perkuliahan.
5. Bapak, Almarhumah Ibu Tercinta, dan Adik yang telah memberikan
dukungan, doa, semangat dan segalanya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan di masa mendatang dan pengembangan
ilmu pengetahuan. Besar harapan penulis, kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis lain dan para pembaca.

Surabaya, Mei 2013
Penulis

ii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………

i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

iii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..

ix

ABSTRAK………………………………………………………………………

x

BAB I

: PENDAHULUAN……………………………………………….....

1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………..

1

1.2. Perumusan Masalah ………………………………………………..... 14
1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………………...... 14
1.4. Manfaat Penelitian...............................................................................
BAB II

: TINJ AUAN PUSTAKA ………………………………………….

15
16

2.1. Penelitian Terdahulu………………………………………………….. 16
2.2. Landasan Teori……………………………………………………….. 18
2.2.1. Pasar Modal……………………………………………………… 18
2.2.1.1. Pengertian Pasar Modal…………………………………........ 18
2.2.1.2. Manfaat Pasar Modal………………………………………… 19
2.2.1.3. Peranan Pasar Modal ……………………………………....... 20
2.2.1.4. Macam- macam Pasar Modal………………………………… 21

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.5. Emiten………………………………………………………..

21

2.2.1.6. Saham………………………………………………………… 22
2.2.1.7. Dividen……………………………………………………….

24

2.2.2. Kinerja perusahaan……………………………………………….. 25
2.2.3. Rasio Keuangan…………………………………………………... 26
2.2.3.1. Pengertian Rasio Keuangan…………………………………… 26
2.2.3.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan…………………………………… 27
2.2.4. Laba……………………………………………………………..... 33
2.2.4.1. Pengertian Laba………………………………………………… 33
2.2.4.2. Pelaporan Laba…………………………………………………. 34
2.2.4.3. Tujuan Pelaporan Laba………………………………………..... 35
2.2.5. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba…………….. 37
2.2.5.1. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba……... 38
2.2.5.2. Pengaruh Net Income to Sales terhadap Perubahan Laba……… 39
2.2.5.3. Pengaruh Return On Asset terhadap Perubahan Laba…………. 40
2.2.5.4. Pengaruh Total Assets Turn Over terhadap Perubahan Laba...... 41
2.3. Kerangka Konseptual………………………………………………….. 42
2.4. Hipotesis……………………………………………………………….. 44
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN……………………………………. 45
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel………………………… 45
3.2. Populasi dan Sampel……………………………………………………. 47

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.1. Populasi…………………………………………………………… 47
3.2.2. Sampel…………………………………………………………….. 47
3.3. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………… 48
3.3.1. Jenis Data…………………………………………………………. 48
3.3.2. Sumber Data………………………………………………………. 49
3.3.3. Teknik Pengumpulan Data………………………………………... 49
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Data………………………………… 50
3.4.1. Teknik Analisis Data……………………………………………… 50
3.4.1.1. Uji Normalitas………………………………………………….. 51
3.4.1.2. Uji Multikolinieritas……………………………………………. 51
3.4.1.3. Uji Heteroskedastisitas…………………………………………. 52
3.4.1.4. Uji Autokorelasi………………………………………………... 53
3.4.2. Uji Hipotesis………………………………………………………. 55
3.4.2.1. Uji Statistik F ( Simultan)…………………………………….... 56
3.4.2.2. Uji Statistik t ( Parsial )………………………………………… 58
2

3.4.2.3. Koefisien Determinasi ( R )…………………………………… 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………. 61
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian………………………………………... 61
4.1.1. Sejarah Singkat PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)……………... 61
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)………………... 63
4.1.3. Gambaran Umum Perusahaan…………………………………. 64
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.3.1. PT. Cahaya Kalbar Tbk…………………………………… 64
4.1.3.2. PT. Delta Djakarta Tbk…………………………………… 65
4.1.3.3. PT. Fast Food Indonesia Tbk…………………………….. 66
4.1.3.4. PT. Mayora Indah Tbk……………………………………. 67
4.1.3.5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk…………………………. 68
4.1.3.6. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk…………………………… 69
4.1.3.7. PT. Sekar Laut Tbk……………………………………….. 70
4.1.3.8. PT. Siantar Top Tbk………………………………………. 70
4.1.3.9. PT. Ultra Jaya Milk Tbk………………………………….. 71
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………….. 72
4.2.1. Deskripsi Debt to Equity Ratio…………………………………….. 72
4.2.2. Deskripsi Net Income to Sales……………………………………… 74
4.2.3. Deskripsi Return on Asset………………………………………...... 76
4.2.4. Deskripsi Total Assets Turn Over…………………………………. 78
4.2.5. Perubahan Laba Perusahaan Food and Beverages……………. 80
4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Data…………………………… 82
4.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda……………………………. 82
4.3.2. Evaluasi Outlier………………...……………………………. 86
4.3.3. Analisis Uji Asumsi Klasik…………………………………… 89
4.3.3.1. Uji Normalitas…………………………………………… 89
4.3.3.2. Uji Multikolinieritas…………………………………….. 90
4.3.3.3. Uji Heteroskedastisitas…………………………………. 92
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.3.4. Uji Autokorelasi………………………………………… 94
4.4. Pengujian Hipotesis…………………………………………......... 97
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian….…………………………………. 102
4.5.1. Implikasi Peelitian…………………………………………… 102
4.5.1.1 .Pengaruh Debt to Equity ratio terhadap perubahan laba… 102
4.5.1.2. Pengaruh Net Income to Sales terhadap perubahan laba… 104
4.5.1.3. Pengaruh Return On Asset terhadap perubahan laba…….. 105
4.5.1.4. Pengaruh Total Assets Turn Over terhadap perubahan laba 106
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………. 108
5.1. Kesimpulan……………………………………………………... 108
5.2. Saran……………………………………………………………. 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN
FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA ( BEI )

BINTI CHOIRIAH

ABSTRAK
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Salah satu
parameter kinerja perusahaan adalah laba. Bagi perusahaan, laba sangat
diperlukan karena bermanfaat untuk kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang
dihasilkan perusahaan mengalami perubahan laba setiap tahunnya sehingga dapat
mempengaruhi keputusan investasi para investor. Perubahan laba merupakan
kenaikan maupun penurunan laba per tahun. Rasio keuangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) , Net Income to Sales
(NIS), Return on Asset (ROA) dan Total Asset Turn Over (TATO). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Income to Sales,
Return On Asset, Total Assets Turn Over terhadap perubahan laba pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang digunakan
untuk memenuhi keperluan penelitian ini bersumber dari data sekunder yang
diambil dari laporan tahunan Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2008 – 2011 berupa data ICMD.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Berganda. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER)
tidak berkontribusi terhadap peningkatan perubahan laba, variabel Net Income to
Sales (NIS) berkontribusi terhadap peningkatan perubahan laba, variabel Return
On Asset (ROA) berkontribusi terhadap peningkatan perubahan laba, dan variabel
Total Assets Turn Over (TATO) tidak berkontribusi terhadap peningkatan
perubahan laba.

Kata Kunci: Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Net Income to Sales (NIS),
Return on Asset (ROA) dan Total Assets Turn Over (TATO) terhadap Perubahan
Laba.

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan pasar modal yang pesat menciptakan berbagai peluang
atau alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk
terus menciptakan inovasi dan terobosan baru supaya perusahaan dapat terus
berproduksi dan menghasilkan barang yang memiliki desain, mutu dan
kualitas yang baik untuk dapat saling bersaing dalam mendapatkan dana dari
investor dalam pasar modal. Secara teoritis investor akan menanamkan
uangnya pada perusahaan yang dapat memberikan return (keuntungan) yang
tinggi. Jadi investor akan menanamkan usahanya pada perusahaan yang
memiliki kinerja yang baik. Atas dasar inilah, maka manajemen perusahaan
yang telah go public juga perlu meningkatkan kinerjanya, disamping untuk
meningkatkan kemakmuran pemilik, juga mempermudah mereka dalam
meningkatkan sumber dana yang baik dari internal maupun eksternal
(Takarini dan Ekawati, 2003:253).
Perusahaan dapat di katakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan
dalam kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam
memenuhi kewajiban – kewajiban financial dan melaksanakan operasinya
dengan stabil, serta dapat menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari
waktu ke waktu. Masyarakat luas pada dasarnya mengukur keberhasilan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja
manajemen.
Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses
dengan mengorbankan berbagai sumber daya dan dilihat dari laporan
keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan. Laporan keuangan
perusahaan akan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, hasil
usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya. Hal ini sesuai dengan tujuan
laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia No.01 (2007:05:1.2)
yang menyatakan tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan

yang

bermanfaat

bagi sejumlah

besar

pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.
Pihak-pihak yang berkepentingan, baik yang berasal dari internal
(pemilik dan manajemen)
investor)

maupun eksternal (kreditor, pemerintah, dan

perusahaan, akan memanfaatkan laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Sebelum digunakan untuk membuat
keputusan, persyaratan yang harus dipenuhi agar laporan keuangan tersebut
dapat dianalisis adalah informasi dalam laporan keuangan harus relevan dan
dapat dipercaya. Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan
atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu (Syamsudin dan Ceky,
2009). Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi akuntansi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

dalam bentuk laporan keuangan. Laporan tersebut terdiri dari neraca, laporan
laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan (IAI, 2002).
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba adalah
kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktivitas atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan equitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal. Laba yang dihasilkan perusahaan mengalami perubahan
laba setiap tahunnya sehingga dapat mempengaruhi keputusan investasi para
investor.
Perubahan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba per
tahun. Penilaian tingkat keuntungan investasi oleh investor didasarkan oleh
kinerja keuangan perusahaan, dapat dilihat dari tingkat perubahan laba dari
tahun ke tahun. Para investor dalam menilai perusahaan tidak hanya melihat
laba dalam satu periode melainkan terus memantau perubahan laba dari tahun
ke tahun (Lusiana, 2008). Maka dari itu, perubahan laba akan mempengaruhi
keputusan investasi para investor yang akan menanamkan modalnya ke
dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan investor mengharapkan dana yang
diinvestasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian
tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Emiten produsen susu olahan, PT. Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk (ULTJ) pada tahun depan memproyeksikan bisa
membukukan penjualan bersih mencapai Rp.3,24 triliun. Angka ini tumbuh
sekitar 20% dibanding estimasi penjualan bersih akhir tahun ini. Berdasarkan
bahan paparan publik perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek
Indonesia (BEI), dipaparkan bahwa perseroan pada akhir tahun ini
memprediksi bisa membukukan penjualan bersih senilai Rp.2,7 triliun.
Adapun estimasi laba usaha hingga penghujung tahun 2012 sebesar Rp.363,3
miliar, dengan laba bersih Rp.194,7 miliar. Sementara pada akhir kuartal
III/2012, penjualan bersih perseroan tercatat senilai Rp.2,06 triliun, naik
36,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp.1,51 triliun.
Sedangkan laba bersih naik 61,97% menjadi Rp.174,4 miliar dari kuartal
III/2011

senilai

Rp.107,69

miliar. Untuk

tahun

depan,

perseroan

memproyeksikan laba usaha tumbuh 23,7% dibanding proyeksi akhir tahun
ini menjadi Rp.449,4 miliar. Sedangkan laba bersih diproyeksi tumbuh 34,1
persen menjadi Rp.262,1 miliar. Untuk mencapai target tahun depan, akan
ditopang dari konsumsi susu di Indonesia yang diproyeksi akan meningkat.
Ini didukung volume konsumsi susu Indonesia yang saat ini baru 12 liter per
kapita per tahun. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang besar mencapai
lebih dari 230 juta orang dengan laju pertambahan penduduk sebesar 1-2%
per tahun dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan
produk minuman sehat akan mendorong pencapaian tersebut. Sementara
meningkatnya daya beli masyarakat juga akan mendorong capaian penjualan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

perseroan pada 2013. Dari internal perusahaan, Ultrajaya akan memperkuat
posisinya melalui kegiatan iklan dan promosi, membuka peluang pasar baru
dengan memperkenalkan produk baru, melaksanakan strategi pemasaran
yang lebih agresif dan meningkatkan efisiensi produksi maupun kualitas
produk. Selain itu juga ditopang jaringan distribusi yang luas serta
ketersedian bahan baku dan kontinyuitas pasokan ke pasar ( Sindonews.com :
Kamis, 20/12/2012).
Kenaikan biaya produksi menekan kinerja laba PT. Mayora Indah
Tbk (MYOR), emiten produsen biskuit, hingga kuartal III 2011 dibanding
periode yang sama tahun lalu, menurut Departemen Riset IFT. Biaya
produksi Mayora Indah meningkat antara 30%-45% secara tahunan hingga
kuartal III 2011, dan perusahaan tidak mampu mentransmisikan kenaikan itu
ke harga jual, sehingga laba turun. Berdasarkan laporan keuangan perseroan,
laba kotor Mayora Indah hingga kuartal III 2011 turun 8,25% meski
pendapatan tumbuh 29,67% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan Mayora Indah hingga September 2011 senilai Rp.6,64 triliun,
sementara laba kotor mencapai Rp.1,09 triliun ( Indonesia finance today,
09/11/2011).
Berikut ini merupakan fenomena laba bersih berfluktuasi naik dan
turun yang terjadi pada beberapa Perusahaan Food and Beverages yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2008 sampai tahun 2011,
adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.1. Data Laba Bersih dari 9 Perusahaan Food and Beverages
yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 - 2011 dalam rupiah (Rp)
No

Nama Perusahaan

KODE

2008

2009

2010

2011

1.

PT. Cahaya Kalbar Tbk.

CEKA

27,868

49,463

29,562

58,697

2.

PT. Delta Djakarta Tbk.

DLTA

83,754

126,504

139,557

101,053

3.

PT. Fast Food Indonesia Tbk.

FAST

125,268

181,997

199,597

175,440

4.

PT. Mayora Indah Tbk.

MYOR

196,230

372,158

484,086

255,761

5

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

MLBI

222,307

340,458

442,916

296,300

6.

PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk.

PSDN

9,448

32,450

12,919

12,344

7

PT. Sekar Laut Tbk.

SKLT

4,271

12,803

4,834

4,408

8

PT. Siantar Top Tbk.

STTP

4,816

41,072

42,631

21,255

9

PT. Ultra Jaya Milk Tbk.

ULTJ

303,712

61,153

107,123

107,900

108,630

135,340

162,581

114,795

Rata-rata

Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011
PT. Cahaya Kalbar Tbk, tahun 2008 mencatat laba bersih sebesar Rp.
27,868 miliar, naik sekitar 77,49% pada tahun 2009 laba bersih sebesar
Rp.49,463 miliar. Sedangkan tahun 2010, mencatat laba bersih sebesar Rp.
29,562 miliar, turun sekitar 40,23% dibanding tahun 2009. Dari tahun 2010,
laba bersih sebesar Rp.29,562 miliar naik sekitar 98,56% pada tahun 2011
laba bersih sebesar Rp.58,697 miliar.
PT. Delta Djakarta Tbk, tahun 2008 mencatat laba bersih sebesar
Rp.83,754 miliar, naik sekitar 51,04% pada tahun 2009 laba bersih sebesar
Rp.126,504 miliar. Dari tahun 2009, naik sekitar 10,32% pada tahun 2010

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

laba bersih sebesar Rp.139,557 miliar. Sedangkan, tahun 2011 mencatat laba
bersih sebesar Rp.101,053 miliar, turun sekitar 27,59 % dibanding tahun
2010.
PT. Fast Food Indonesia Tbk, tahun 2008 mencatat laba bersih
sebesar Rp.125,268 miliar, naik sekitar 45,29% pada tahun 2009 laba bersih
sebesar Rp.181,997 miliar. Dari tahun 2009, naik sekitar 9,67% pada tahun
2010 laba bersih sebesar Rp.199,597 miliar. Sedangkan, tahun 2011 mencatat
laba bersih sebesar Rp.175,440 miliar, turun sekitar 12,10 % dibanding tahun
2010.
PT. Mayora Indah Tbk, tahun 2008 mencatat laba bersih sebesar
Rp.196,230 miliar, naik sekitar 89,65% pada tahun 2009 laba bersih sebesar
Rp.372,158 miliar. Dari tahun 2009, naik sekitar 30,08% pada tahun 2010
laba bersih sebesar Rp.484,086 miliar. Sedangkan tahun 2011, mencatat laba
bersih sebesar Rp.255,761 miliar, turun sekitar 47,17% dibanding tahun
2010.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk, tahun 2008 mencatat laba bersih
sebesar Rp.222,307 miliar, naik sekitar 53,15% pada tahun 2009 laba bersih
sebesar Rp.340,458 miliar. Dari tahun 2009, naik sekitar 30,09% pada tahun
2010 laba bersih sebesar Rp.442,916 miliar. Sedangkan, tahun 2011 mencatat
laba bersih sebesar Rp.296,300 miliar, turun sekitar 33,10 % dibanding tahun
2010.
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk, pada tahun 2008 mencatat laba bersih
sebesar Rp.9,448 miliar, naik sekitar 243,46% pada tahun 2009 laba bersih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

sebesar Rp.32,450 miliar. Sedangkan, tahun 2010 mencatat laba bersih
sebesar Rp.12,919 miliar, turun sekitar 60,19% dibanding tahun 2009 dan
tahun 2011 mencatat laba bersih sebesar Rp.12,344 miliar, turun sekitar
4,45% dibanding tahun 2010.
PT. Sekar Laut Tbk, pada tahun 2008 mencatat laba bersih sebesar
Rp.4,271 miliar, naik sekitar 199,77% pada tahun 2009 laba bersih sebesar
Rp.12,803 miliar. Sedangkan, tahun 2010 mencatat laba bersih sebesar
Rp.4,834 miliar, turun sekitar 62,24% dibanding tahun 2009 dan tahun 2011
mencatat laba bersih sebesar Rp.4,408 miliar, turun sekitar 8,81% dibanding
tahun 2010.
PT. Siantar Top Tbk, pada tahun 2008 mencatat laba bersih sebesar
Rp.4,816 miliar, naik sekitar 752,82% pada tahun 2009 laba bersih sebesar
Rp.41,072 miliar. Dari tahun 2009, naik sekitar 3,80% pada tahun 2010 laba
bersih sebesar Rp.42,631 miliar. Sedangkan, tahun 2011 mencatat laba bersih
sebesar Rp.21,255 miliar, turun sekitar 50,14% dibanding tahun 2010.
PT. Ultra Jaya Milk Tbk, pada tahun 2008 mencatat laba bersih
sebesar Rp.303,712 miliar. Sedangkan, tahun 2009 mencatat laba bersih
sebesar Rp.61,153 miliar, turun sekitar 79,86% dibanding tahun 2008. Dari
tahun 2009 laba bersih sebesar Rp.61,153 miliar, naik sekitar 75,17% pada
tahun 2010 laba bersih sebesar Rp.107,123 miliar. Dari tahun 2010, naik
sekitar 0,73% pada tahun 2011 laba bersih sebesar Rp.107,900 miliar.
Dari data-data tersebut dapat diketahui bahwa laba pada perusahaan
food and beverages terjadi fluktuasi dari waktu ke waktu. Terjadinya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

kenaikan dan penurunan laba perusahaan food and beverages dipengaruhi
oleh kondisi keuangan dan kinerja perusahaan itu sendiri. Perubahan laba
tersebut terlihat cenderung menurun sebagai akibat dari berfluktuasi
perubahan laba yang kurang stabil padahal seorang investor yang berinvestasi
menginginkan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dari investasi
yang telah ditanamkan. Bila adanya ketidakstabilan dan kecenderungan
menurun pada perubahan laba perusahaan food and beverages tidak
diperbaiki, maka akan menurunkan nilai perusahaan di mata para investor.
Dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang
posisi keuangan, kinerja, aliran kas perusahaan dan informasi lain yang juga
berkaitan dengan laporan keuangan, sedangkan laba sebagai pengukuran
kinerja dan merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan (Takarini
dan Ekawati, 2003:254-255).
Untuk dapat menginterpretasikan informasi akuntansi yang relevan
dengan tujuan dan kepentingan pemakainya dikembangkan seperangkat
teknik analisis yang didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan.
Salah satu teknik tersebut yang populer diaplikasikan dalam praktek bisnis
adalah analisis rasio keuangan( Syamsudin dan Ceky, 2009 ).
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang menunjukkan
hubungan diantara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pospos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Hasil analisis rasio
keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pencapaian target (laba) yang telah ditetapkan dan kemampuan manajemen
dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.
Ada beberapa teknik analisis rasio keuangan yang dapat digunakan
untuk menganalisis, mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan
dapat bermanfaat dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek
perubahan labanya adalah analisis rasio keuangan yang mengelompokkan ke
dalam lima macam kategori yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar ( Hanafi dan Halim, 2005).
Rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rasio
solvabilitas/leverage,

rasio

profitabilitas,

dan

rasio

aktivitas.

Rasio

solvabilitas/leverage diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER), rasio
profitabilitas diwakili oleh Net Income to Sales (NIS), Return On Asset
(ROA), rasio aktivitas diwakili oleh Total Assets Turn Over ( TATO ).
Rasio solvabilitas/leverages, mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini di wakilii oleh
Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
menggambarkan utang dan modal dalam pendanaan perusahaan dan
menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk
memenuhi kewajibannya ( Sawir, 2005: 13). Semakin tinggi leverage (debt to
equity ratio) berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan
hutang yang dimiliki perusahaan, sehingga laba perusahaan tidak meningkat.
Dalam hal ini modal sendiri akan menutupi total hutang perusahaan, semakin
tingginya hutang suatu perusahaan, maka modal sendiri yang dikeluarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

untuk menutupi hutang akan semakin banyak pula. Dengan demikian
pemenuhan total hutang perusahaan atas modal sendiri akan mengurangi
perubahan laba yang dicapai. Semakin kecil debt to equity ratio, semakin
tinggi kemampuan

perusahaan dalam

menggunakan

modalnya dan

meningkatkan laba perusahaan ( Harahap: 2002:303 ).
Rasio profitabilitas, menghubungkan laba dari penjualan dan
investasi, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham
tertentu. Rasio ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik yang berasal dari kegiatan
operasional maupun kegiatan non operasional. Rasio ini diwakili oleh Net
Income to Sales (NIS) dan Return On Asset (ROA). Net Income to Sales (NIS)
yaitu menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba
bersih pada tingkat penjualan tertentu dan
kemampuan perusahaan

menekan

diinterpretasikan sebagai

biaya-biaya (ukuran efisiensi)

di

perusahaan pada periode tertentu ( Hanafi dan Halim, 2003). Rasio ini
digunakan untuk mengukur seluruh efektivitas dalam menghasilkan
penjualan dan biaya pengendalian. Kemampuan NIS mempengaruhi
perubahan laba sangat dimungkinkan karena rasio ini berhubungan dengan
efisiensi

perusahaan

dalam

memproduksi,

administrasi,

pemasaran,

pendanaan, dan penentuan harga sehingga dapat mempengaruhi perubahan
laba. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, menurut Harahap (2004:304)
menyatakan bahwa semakin besar rasio ini, semakin baik karena dianggap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

perusahaan dalam mendapatkan laba cukup baik. Pengaruh rasio net income
to sales terhadap perubahan laba bersih perusahaan adalah semakin tinggi
nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan juga akan semakin
meningkat, karena penjualan bertambah lebih besar dari pada biaya usahanya
( Suwarno, 2004).
Sedangkan, Rasio Return on asset (ROA) adalah perbandingan antara
laba bersih dengan total aktiva yang tertanam dalam perusahaan. ROA
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut ( Hanafi dan
Halim, 2003 ). Adapun formula dari ROA yaitu laba sebelum pajak dibagi
dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan ( Beasley, 2009: 297). Semakin
besar nilai return on asset, semakin efisien perusahaan menggunakan aktiva
dalam menghasilkan laba, sehingga akan memperbesar laba.
Rasio aktivitas, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yaitu untuk
mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumberdaya perusahaan ( penjualan,
persediaan, penagihan piutang ). Rasio ini diwakili oleh Total Assets Turn
Over ( TATO ). Total Assets Turn Over ( TATO ) menunjukkan tingkat
efisiensi pengunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan
volume penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien
sebuah perusahaan memakai aktivanya untuk menghasilkan penjualan dalam
memperoleh laba. Semakin tinggi rasio total assets turn over berarti semakin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan,
maka semakin tinggi pula laba yang dicapai. Total Assets Turn Over
menunjukkan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva (Unnurain
dan Rosyadi, 2004:32).
Penelitian tentang rasio keuangan terhadap perubahan laba ini mengacu
kepada penelitian sebelumnya oleh Arni (2012), hasil penelitiannya
menjelaskan bahwa secara parsial debt to equity ratio (DER) berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap perubahan laba. Penelitian Tika (2011),
menjelaskan bahwa net income to sales (NIS) berpengaruh signifikan dan
positif terhadap perubahan laba. Penelitian Harningsih (2012), menjelaskan
bahwa return on asset (ROA) berpengaruh signifikan dan positif terhadap
perubahan laba. Penelitian Syamsudin dan Ceky (2009), menjelaskan bahwa
total assets turn over (TATO) berpengaruh signifikan dan positif terhadap
perubahan laba.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan
penelitian ini dengan perbedaan periode pengamatan tahun 2008 - 2011
menggunakan 4 rasio keuangan dengan judul penelitian, ” RASIO
KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD
AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
( BEI ) “.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, rumus
permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
b. Apakah Net Income to Sales berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
c. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap perubahan laba pada
perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
d. Apakah Total Assets Turn Over berpengaruh terhadap perubahan laba
pada perusahaan

food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap perubahan laba
pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
b. Untuk mengetahui pengaruh Net Income to Sales terhadap perubahan laba
pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

c. Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset terhadap perubahan laba
pada perusahaan

food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.
d. Untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turn Over terhadap perubahan
laba pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat di lakukannya penelitian ini antara lain adalah :
1. Bagi Investor
Memberi informasi tentang adanya pengaruh Debt to Equity Ratio, Net
Income to Sales, Return On Asset dan Total Assets Turn Over terhadap
perubahan laba, sehingga investor dapat mengambil keputusan untuk dapat
memilih saham yang layak untuk dibeli.
2. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja manajemen
serta sebagai informasi bagi para manajer dalam memprediksi perubahan
laba di masa yang akan datang.
3. Bagi Universitas
Memberikan informasi atau masukan bagi mahasiswa yang akan
melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini dan sebagai
sarana untuk menerapkan pengetahuan atau teori yang didapat dari
perkuliahan khususnya tentang pengaruh rasio keuangan terhadap
perubahan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Ter dahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian berkaitan dengan
penelitian ini antara lain :
1. Arni ( 2012 )
Melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh kinerja keuangan perusahaan
terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2009 –
2011 dengan menggunakan 10 rasio keuangan, yaitu Current Ratio, Working
Capital to Total Asset, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total
Liabilities, Net Profit Margin,Gross Profit Margin, Return On Assets, Return
On Equity, Tottal Asset Turn Over, Inventory Turn Over. Sampel yang
digunakan adalah 80 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2009-2011. Hasil Penelitian : Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa
variabel DER memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Ini
berarti menunjukkan hutang lebih sedikit daripada modal sendiri. Semakin
kecil debt to equity ratio, semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
menggunakan modalnya dan meningkatkan laba perusahaan.

16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2. Tika Nurmalasari (2011)
Melakukan penelitian mengenai “Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap
perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2007-2010”, dengan menggunakan 5 variabel bebas
(Quick Ratio,Debt Ratio, Inventory Turn Over, Net Income to Sales, Gross
Profit Margin) dan 1 variabel terikat (perubahan laba). Sampel yang diambil
adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2007-2010 sebanyak 50 perusahaan. Hasil analisis
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Net Income to Sales berpengaruh
signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Kemampuan NIS
mempengaruhi perubahan laba sangat dimungkinkan karena rasio ini
berhubungan dengan efisiensi perusahaan dalam memproduksi, administrasi,
pemasaran, pendanaan dan penentuan harga, sehingga dapat mempengaruhi
perubahan laba,semakin besar NIS semakin baik karena dianggap perusahaan
dalam mendapatkan laba cukup baik.
3. Harningsih ( 2012 ),
Meneliti mengenai “ Evaluasi Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap
Perubahan Laba pada Bank Umum Konvensional yang terdaftar di BEI “,
dengan menggunakan 8 rasio keuangan ( DER, ROA, ROE, NPM, OPM,
GPM, TATO, DR ). Sampel yang digunakan adalah 50 perusahaan Bank
Umum Konvensional yang terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya adalah dari
hasil uji parsial variabel return on asset mempunyai pengaruh signifikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

positif terhadap perubahan laba. Semakin besar nilai return on asset, semakin
efisien perusahaan menggunakan aktiva dalam menghasilkan laba.
4. Syamsudin dan Ceky Primayuta (2009)
Melakukan penelitian mengenai “ Rasio keuangan dan prediksi perubahan
laba Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ”,
dengan menggunakan 4 variabel bebas (Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Net Profit Margin, Total Asset Turn Over) dan 1 variabel terikat ( perubahan
laba). Sampel yang diambil adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang ada di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2008 sebanyak 32
perusahaan. Hasil analisis dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Total
Asset Turn Over berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba.
Dari data penelitian dapat dilihat bahwa penyebab Total Asset Turn Over
berpengaruh

signifikan

terhadap perubahan laba adalah

efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya
2.2. Landasan teor i
2.2.1. Pasar Modal
2.2.1.1 Penger tian Pasar Modal
Yang dimaksud pasar modal secara umum adalah sebagai pasar yang
memperjualbelikan surat-surat berharga di Bursa Efek. Pasar modal juga
merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas
(Tandelilin, 2001 : 13 ).
Menurut Badan Pengembangan Pasar Modal ( BAPEPAM ), pasar
modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Dari beberapa pengertian pasar modal, maka dapat disimpulkan bahwa
pasar modal adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaaan dengan
jangka waktu yang lebih panjang, yang diinvestasikan pada barang modal
untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi, yang pada akhirnya
akan menciptakan pasar kerja dan meningkatkan kegiatan perekonomian yang
sehat.
2.2.1.2. Manfaat Pasar Modal
Pasar modal memberikan manfaat yang sangat banyak antara lain
(Tjiptono, 2001 : 2-3 ) :
1. Menyediakan sumber pembiayaan ( jangka panjang ) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan
upaya diversifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

4. Penyebaran

kepemilikan

perusahaan

sampai

lapisan

masyarakat

menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme dalam
menciptakan iklim berusaha yang sehat.
6. Menciptakan lapangan kerja atau profesi yang menarik.
2.2.1.3. Peranan Pasar Modal
Sebagaimana layaknya kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik
apabila didukung oleh maraknya kegiatan pasar. Menurut Sunariyah (2003:78) peranan tersebut dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu :
1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat beharga yang diperjualbelikan.
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk
menentukan hasil yang diharapkan.
3. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.2.1.4. Macam-macam Pasar Modal
Menurut Jogiyanto ( 2003: 15 ) macam-macam pasar modal yaitu :
1. Pasar Primer
Pasar primer adalah surat berharga yang baru dikeluarkan oleh
perusahaan dan dijual dipasar primer.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah
beredar.
3. Pasar Ketiga
Pasar ketiga adalah pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar
kedua tutup.
4. Pasar Keempat
Pasar keempat adalah pasar modal yang dilakukan diantara institusi
berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker.
2.2.1.5. Emiten
Menurut Usman, dkk. (2000 :41), emiten adalah perusahaan yang
memperoleh dana melalui pasar modal.
Menurut Sunariyah (2006: 46), emiten adalah pihak yang
membutuhkan dana guna membelanjai operasi maupun rancangan investasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Dari definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa emiten adalah
perusahaan yang menerbitkan atau menjual saham untuk memperoleh dana
melalui pasar modal guna membelanjai operasi maupun rancangan investasi.
Emiten terdiri atas perusahaan publik dan reksadana :
a. Perusahaan publik, yaitu perusahaan yang sahamnya telah dimiliki oleh 300
pemegang saham atau lebih dan telah memiliki modal disetor tiga milyar
rupiah atau lebih. Perusahaan ini dapat dimiliki oleh masyarakat umum.
b. Reksadana, yaitu emiten yang menerbitkan unit-unit sertifikat saham dan
kegiatan utamanya melakukan investasi dalam efek.
2.2.1.6. Saham
Menurut Martono (2004:191), saham merupakan surat tanda
kepemilikan bagian modal pada suatu perusahaan peseroan terbatas. Saham
juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan
dalam suatu perusaaan terbuka ( Tjiptono dan Fakhrudian, 2001: 5 ).
Sedangkan menurut Tandelilin ( 2001 : 18 ), saham merupakan surat bukti
kepemilikan atas asset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa saham merupakan
sekuritas berupa surat kepemilikan aset-aset perusahaan yang diperjual
belikan di pasar modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Adapun bentuk- bentuk saham menurut Jogiyanto (2003: 67-73) adalah
sebagai berikut :
1. Saham Preferen
Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan
saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman,
saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen
preferen. Dibandingkan saham biasa, saham preferen mempunyai
beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih
dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap
mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara obligasi dan saham
biasa.
2. Saham biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini
biasanya dalam bentuk saham biasa ( common stock ). Sebagai pemilik
perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai hak antara lain :
a. Hak Kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih
pimpinan perusahaan.
b. Hak menerima Pembagian Keuntungan yaitu hak pemegang saham
biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
c. Hak Preemptive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan
persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari
pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama d

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007-2011.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2012.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2012.

0 2 8

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2012.

0 4 13

ANALISIS NILAI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 97

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 82

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 99

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 19

RASIO KEUANGAN DAN PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

1 1 29