FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA KEMIRI SIDOARJO.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA KEMIRI
SIDOARJ O

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
RANGGA FARIDIANTO
0813010089/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(studi di Desa Kemiri Sidoarjo)


SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Kepada Per syaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Akuntansi

Diajukan Oleh :
RANGGA FARIDIANTO
0813010089/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN"
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN

(studi di Desa Kemiri Sidoarjo)

yang diajukan
RANGGA FARIDIANTO
0813010089/FE/AK

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

DRS. EC. MUNARI, MM
NIP.196104021988031001

Tanggal :……………

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono,SE,M.SI,AK
NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(studi di Desa Kemiri Sidoarjo)

yang diajukan
RANGGA FARIDIANTO
0813010089/FE/AK

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Tanggal :……………

DRS. EC. MUNARI, MM
NIP.196104021988031001


Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono,SE,M.SI,AK
NIP. 196110111992031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(studi di Desa Kemiri Sidoarjo)
yang diajukan
RANGGA FARIDIANTO
0813010089/FE/AK

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama


DRS. EC. MUNARI, MM
NIP.196104021988031001

Tanggal :……………

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, Msi
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN
BANGUNAN DI DESA KEMIRI SIDOARJ O
Disusun Oleh:
Rangga Faridianto

0813010089/FE/AK
telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 22 Febr uar i 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

Dr s. Ec.Munari, MM

Prof. Dr.H.Soepar lan Pranoto,MM.AK
Sekr etaris

Drs. Ec.Munari, MM
Anggota


Dra.Ec. Tituk Diah W,M.Aks
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr.Ec.H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
pengatur semesta alam, yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan
serta melimpahkan segala rahmat hidayah dan karuniaNya serta kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pener imaan Pajak Bumi dan Bangunan”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
Dalam penyusunan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak DR. Dhani Ichsanuddin Nur,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs.Ec.RA Suwaidi,Msi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Dr.Hero Priono,SE,M.si,Ak selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Ibu DRA.Ec.Dwi Suhartini, Maks selaku Dosen Wali yang selalu Memberikan
Arahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


i

6. Bapak DRS. Ec. Munari, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan kerelaan
dan kesabarannya telah membimbing dan memberi petunjuk-petunjuk yang
sangat berguna, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Seluruh Staf Kelurahan Pulorejo yang telah membantu memberikan data-data
yang diperlukan dalam penyusunan sripsi ini.
8. Segenap Staf Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Vetean” Jawa Timur yang telah membekali dengan
ilmu-ilmu pengetahuan yang sangat berguna dan berharga.
9. Kepada ayahanda dan Ibunda, Kakak dan adiku serta someone-ku yang tercinta,
terima kasih telah memberikan doa dan semangat sehingga skripsi akhirnya dapat
terselesaikan.
10. Tak lupa sahabat dan teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan
semangat serta dengan kompaknya mengerjakan skripsi bersama-sama dan saling
berbagi.
11. Serta pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pengerjaan skripsi ini yang
nama-namanya tidak saya sebutkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas keikhlasan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan semua pihak.
Surabaya,22Februari 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................................i
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Daftar Tabel ..........................................................................................................vii
Daftar Gambar ................................................................................................... viii
Daftar Lampiran .................................................................................................... ix
Abstraksi ................................................................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II : KAJ IAN PUSTAKA ................................................................................ 8
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 8
2.2. Tinjauan Teori...................... ................................................................... 15
2.3. Landasan Teori ..................................................................................... 17
2.2.1. Keuangan Daerah ...................................................................... 17
2.2.2. Pengertian Pajak ........................................................................ 19
2.2.2.1. Fungsi Pajak ................................................................ 20
2.2.2.2. Pengelompokan Pajak .................................................. 21
2.2.2.3. Tata Cara Pemungutan Pajak ....................................... 22
2.2.2.4. Tarif Pajak ................................................................... 24
2.2.3. Pajak Bumi dan Bangunan......................................................... 25
2.2.3.1. Definisi PBB ............................................................... 25
2.2.3.2. Subyek Pajak Bumi dan Bangunan .............................. 27
2.2.3.3. Maksud dan Tujuan ..................................................... 28
2.2.3.4. Sifat Pajak Bumi dan Bangunan ................................... 29
2.2.3.5. Ketentuan Umum......................................................... 29
2.2.3.6. Obyek Pajak ................................................................ 30
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.7. Subyek Pajak ............................................................... 31
2.2.3.8. Tarif Pajak ................................................................... 32
2.2.3.9. Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak ............. 33
2.2.3.10. Tahun Pajak, Saat dan Tempat yang Menentukan
Pajak Terhutang ........................................................... 33
2.2.4. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak,
dan Sistem Pemungutan Terhadap Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan............................................................................ 34
2.2.4.1. Pengaruh

Kesadaran

Perpajakan

Wajib

Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan ........ 34
2.2.4.2. Pengaruh

Kemampun

Wajib

Pajak

Terhadap

Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan ........................ 35
2.2.4.3. Pengaruh

Kepatuhan

Wajib

Pajak

Terhadap

Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan ........................ 36
2.2 Diangram Kerangka Pikir ..................................................................... 38
2.3 Hipotesis............................................................................................... 38
BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................................... 39
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Vaiabel ...................................... 39
3.1.1. Definisi Operasional .................................................................. 39
3.1.1.1. Variabel Bebas (X) ...................................................... 39
3.1.1.2. Variabel Terikat (Y) .................................................... 40
3.1.2. Pengukuran Variabel ................................................................. 40
3.2. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 44
3.2.1. Populasi .................................................................................... 44
3.2.2. Sampel ...................................................................................... 44
3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 45
3.3.1. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 45
3.3.2. Metode Pengumpulan Data........................................................ 45
3.4. Teknik Analisis ..................................................................................... 46
3.4.1. Uji Kualitas Data ....................................................................... 46
3.4.1.1. Validitas (Validity) Data .............................................. 46
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1.2. Reliabilitas (Reliability) ............................................... 47
3.4.1.3. Uji Normalitas ............................................................. 47
3.4.2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 48
3.4.2.1. Autokorelasi ................................................................ 48
3.4.2.2. Multikoloineritas ......................................................... 49
3.4.2.3. Heteroskedasitas .......................................................... 49
3.4.3. Analisis Regresi Berganda ......................................................... 50
3.4.4. Uji Hipotesis ............................................................................. 50
3.4.4.1. Uji F ............................................................................ 50
3.4.4.2. Uji t ............................................................................. 52
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 54
4.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 54
4.1.1.Gambaran Umum...... ......... .............................................................54
4.1.2.Struktur Organisasi........................ ..................................................54
4.1.3. Tugas dann Fungsi Lembga Pemerintahan........... ........................55
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 58
4.2.1. Karekteristik Responden ........................................................... 58
4.2.2. Deskripsi Variabel .................................................................... 60
4.2.2.1. Variabel Kesadaran Wajib Pajak ( Χ 1 ) ......................... 60
4.2.2.2. Variabel Kemampuan Wajib Pajak ( Χ 2 ) ...................... 60
4.2.2.3. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ( Χ 3 ) ......................... 61
4.2.2.4. Variabel Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) .............. 62
4.3. Uji Kualitas Data.................................................................................. 63
4.3.1. Uji Validitas ............................................................................. 63
4.3.1.1. Uji Validitas Pada Variabel Kesadaran Wajib Pajak
( Χ 1 ) ............................................................................. 64

4.3.1.2. Uji Validitas Pada Variabel Kemampuan Wajib Pajak
( Χ 2 ) ............................................................................ 64

4.3.1.3. Uji Validitas Pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
( Χ 3 ) ............................................................................ 65
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1.4. Uji Validitas Pada Variabel Keberhasilan Penerimaan
PBB (Y) ...................................................................... 65
4.3.2. Uji Realibilitas.......................................................................... 66
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 67
4.4.1Uji Normalitas Data.................................. ....... ............................67
4.4.2.Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 69
4.4.2.1. Uji Multikolinearitas ..................................................... 69
4.4.2.2. Uji Heteroskedastisitas .................................................. 70
4.4.3. Persamaan Regresi Linier Berganda ............................................ 70
4.4.4. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 72
4.4.1.1. Pengujian Secara Simultan ( F ) ................................... 72
4.4.1.2. Pengujian Secara Parsial (t) ........................................ 73
4.5. Pembahasan dan Penelitian .................................................................. 71
4.5.1. Implikasi Praktis ....................................................................... 74
4.5.2. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu ............ 76
4.5.3. Keterbatasan Penelitian............................................................. 77
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 78
5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 78
5.2. Saran .................................................................................................... 78
Daftar Pustaka
Lampiran

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi di Kelurahan Kemiri)
Oleh :
Rangga Far idianto

Fakultas Ekonomi-Universitas Pembangunan Nasional
Abstract

Land and Building Tax is the only tax property in Indonesia as it is written in the
law No. 12 of 1994. Land and Building Tax as a tax objective, namely that most of the
country's tax revenue recipients are among others used for the provision of facilities
which are also enjoyed by the central government and local government. therefore, only
natural that the central government also co-finance the provision of such facilities through
payment of Land and Building Tax. Land and building tax (PBB) has a value smaller than
the tax dollars the other centers, but have far-reaching impact because the results of
property tax revenue is returned to the region. The purpose of this study is to empirically
examine the effect of taxpayer awareness, the ability of the taxpayer, taxpayer
compliance to the success of land and building tax revenues dikelurahan pecan Sidoarjo.
Data used in this study is primary data and secondary data. The population in this
study are all compulsory land and building tax by using Simple Random Sampling for
Tamarind Village area totaling 3011 WP, with a sample of 97 WP. Test equipment used
is the Multiple Linear Regression using SPSS program.
From these results it can be concluded that the ability of taxpayers had no effect
on the success rate of land and building tax revenues, while awareness of the taxpayer,
taxpayer compliance shown to affect the success of the land and building tax revenues,
verified.

Keyword : Land and Building Tax, Taxpayer Awar eness, Ability Taxpayer
and Taxpayer Compliance.

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJ AK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi di Kelurahan Kemiri)
Oleh :
Rangga Faridianto

Abstraksi
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan satu-satunya pajak properti di
Indonesia sebagaimana tertulis dalam undang-undang Nomor 12 tahun 1994.
Pajak Bumi dan Bangunan sebagai pajak obyektif, yaitu pajak negara yang
sebagaian besar penerimanya merupakan pendapatan daerah yang antara lain
dipergunakan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. oleh sebab itu, wajar bila pemerintah pusat juga
ikut membiayai penyediaan fasilitas tersebut melalui pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan. Pajak bumi dan bangunan (PBB) memiliki nilai rupiah kecil
dibandingkan dengan pajak pusat lainnya, tetapi mempunyai dampak luas sebab
hasil penerimaan pajak bumi dan bangunan dikembalikan untuk daerah yang
bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
pengaruh kesadaran wajib pajak,kemampuan wajib pajak,kepatuhan wajib pajak
terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dikelurahan kemiri
Sidoarjo.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
skunder. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wajib Pajak Bumi dan
Bangunan dengan menggunakan Simple Random Sampling untuk wilayah
Kelurahan Kemiri yang berjumlah 3.011 WP, dengan jumlah sampel 97 WP. Alat
uji yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda yang menggunakan program
SPSS.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan wajib pajak
tidak berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan, sedangkan kesadaran wajib pajak, kepatuhan wajib pajak terbukti
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, teruji
kebenarannya.
Keyword : Pajak Bumi dan Bangunan, Kesadar an Wajib Pajak, Kemampuan Wajib
Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak.

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap negara pasti berupaya untuk mensejahterahkan rakyatnya. Hal ini
dapat di lihat dari fasilitas – fasilitas yang tersedia yang bertujuan untuk
mensejahterahkan rakyatnya. Namun yang harus kita ketahui, setiap fasilitas yang
tersedia pasti terdapat sumber pendapatan untuk membiayai itu semua.pendapatan
terbesar suatu Negara yang dapat kita lihat salah satunya bersumber dari pajak.
peranan pajak dalam pembangunan terasa sangat penting, sebab dana yang
dipergunakan untuk membangun bangsa Indonesia sebagian besar dibiayai dari
pendapatan pajak. Oleh sebab itu dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya
untuk mengoptimalkan pemasukan pajak. Guna mendukung tujuan tersebut perlu
adanya peraturan yang mendukung agar realisasi penerimaan pajak dapat tercapai.
Pajak sangat besar artinya, karena peranannya dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan
pajak, salah satunya melalui reformasi kebijakan perpajakan. Perubahan kebijakan
tersebut (peraturan perundang-undangan perpajakan) mengatur sistem perpajakan
secara menyeluruh yang sejalan dengan perkembangan perekonomian saat ini dan
di masa yang akan datang.
Perubahan yang dilakukan dalam sistem perpajakan yaitu dari sistem
official assessment menjadi sistem self assessment. Dengan adanya perubahan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sistem perpajakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib
pajak.
Dalam sistem perpajakan secara menyeluruh, administrasi pajak harus
efisien dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu tidak
menyulitkan baik pemerintah dalam melakukan pemungutan pajak maupun wajib
pajak dalam melakukan kewajibannya.
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum (Mardiasmo, 2009:1).
Dalam pembiayaan pembangunan suatu daerah, pemerintah daerah
membutuhkan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Dengan
adanya pemberian otonomi daerah kepada pemerintah daerah dan di keluarkannya
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah dalam
menjalankan

fungsi

pemerintahan

dan

untuk

mengatur

sumber-sumber

penerimaan daerah sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah.
Ditinjau dari fungsinya, pajak dibedakan menjadi dua fungsi, yaitu fungsi
budgetair (sumber keuangan negara) dan fungsi regularend (mengatur). Fungsi
budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah
untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan, sedangkan fungsi
regularend, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuantujuan tertentu di luar bidang keuangan, dari kedua fungsi ini, pada dasarnya
pemerintah ingin kembali menegaskan peran penting pajak baik sebagai alat
penerimaan negara maupun sebagai alat untuk melaksanakan berbagai kebijakan
di bidang sosial dan ekonomi (Siti Resmi, 2008 :3)
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan satu-satunya pajak properti di
Indonesia sebagaimana tertulis dalam undang-undang Nomor 12 tahun 1994.
Pajak Bumi dan Bangunan sebagai pajak obyektif, yaitu pajak negara yang
sebagaian besar penerimanya merupakan pendapatan daerah yang antara lain
dipergunakan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. oleh sebab itu, wajar bila pemerintah pusat juga
ikut membiayai penyediaan fasilitas tersebut melalui pembayaran Pajak Bumi dan
Bangunan (Suhardito, Bambang, dan Sudibyo, Bambang, 1999 : 3).
Pajak bumi dan bangunan (PBB) memiliki nilai rupiah kecil dibandingkan
dengan pajak pusat lainnya, tetapi mempunyai dampak luas sebab hasil
penerimaan pajak bumi dan bangunan dikembalikan untuk daerah yang
bersangkutan. Pada dasarnya PBB mempunyai wajib pajak terbesar dibandingkan
pajak-pajak lainnya, Namun kenyataannya juga tidak menutup kemungkinan
peneriman PBB selalu berada dibawah pokok ketetapan seperti yang terjadi pada
Kelurahan Kemiri Kabupaten sidoarjo kecamatan sidoarjo. Hal ini disebabkan
kurangnya kesadaran dari wajib pajak atas pentingnya pajak yang di bayarkan
pembiayaan pembangunan. Adapun data yang diperoleh dari kelurahan kemiri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

bahwa target dan realisasi penerimaan PBB selama 5 (lima)tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
Tabel 1 : (Data penerimaan PBB di Desa kemiri Kecamatan Sidoarjo Kota
Sidoarjo tahun 2007-2011)
(dalam ribuan rupiah)
No

Tahun

Rencana Penerimaan

Realisasi Penerimaan

Persentase

1

2007

192.310.790

135.675.262

70,55%

2

2008

294.142.018

218.635.762

74,33%

3

2009

236.860.863

154.504.341

65,23%

4

2010

249.274.583

200.715.894

80,52%

5

2011

267.179.841

225.179.170

84,28%

Sumber : Arsip Kelurahan Desa Kemiri
Tabel 1.1 tampak bahwa realisasi penerimaan PBB di Desa Kemiri Kecamatan
Sidoarjo Kota Sidoarjo selalu dibawah rencana penerimaan. Hal ini berarti masih
ada potensi pajak yang tidak tertagih, secara keseluruhan rata-rata realisasi sebesar
74,98%, sehingga masih sekitar 25,02% yang tidak tertagih dalam lima tahun
terakhir.
Berdasarkan 1.1 diatas persentase rencana penerimaan dan realisasi
penerimaan PBB di Desa Kemiri tidak stabil, dimana persentase penerimaan PBB
antara tahun 2007-2008 mengalami kenaikan sebesar 3,78% yang kemudian
mengalami penurunan pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 dan 2011
mengalami peningkatan yang lumayan tinggi dari 65,23 % menjadi 80,52% pada
tahun 2010, dan 84,28% pada tahun 2011 .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Penerimaan PBB yang selalu dibawah pokok ketetapan hal ini berarti
bahwa pajak masih merupakan “momok” bagi masarakat meskipun telah
dilakukan reformasi pajak hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan
membayar pajak maka biaya yang dikeluarkan wajib pajak akan semakin besar,
selain itu keanekaragaman tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan didalam
masyarakat serta peralihan masyarakat dari desa menjadi kota sehingga tingkat
kesadaran dalam membayar pajak masih rendah, dan semakin tinggi penghasilan
Wajib Pajak, maka semakin baik kemampuan wajib pajak dalam membayar pajak
tepat waktu, dalam hal ini adalah PBB.
Selain kesadaran dan kemampuan yang dimiliki Wajib Pajak mengenai
perpajakan, kepatuhan wajib pajak juga harus diperhatikan oleh segenap instansi
yaitu Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Sidoarjo dalam proses pembayaran atau
pelunasan pajak.
Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, maka perlu diperhatikan
kesadaran perpajakan wajib pajak, kemampuan wajib pajak, dan kepatuhan wajib
pajak berpengaruh terhadap realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), Dalam penelitian ini akan melihat pengaruh dari kesadaran perpajakan
wajib pajak, kemampuan wajib pajak, serta kepatuhan wajib pajak terhadap
keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI
DAN BANGUNAN (PBB)” ( di Desa Kemiri Sidoarjo).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
Apakah Tingkat Kesadaran wajib pajak, Tingkat kemampuan wajib pajak, dan
Tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Desa Kemiri Kota Sidoarjo.

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui dan mengkaji secara empiris
pengaruh tingkat kesadaran wajib pajak, Tingkat kemampuan wajib pajak, dan
Tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan.

1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan kepustakaan dan menjadi
masukan bagi pihak-pihak yang ingin meneliti lagi masalah-masalah yang
relevan dengan topik ini.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai penerapan teori yang didapat selama
pendidikan yang telah ditempuh dan bekal pengetahuan bagi penulis apabila
akan mengembangkan penelitian lebih lanjut.
c. Bagi Pemerintahan Kota Sidoarjo

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Penelitian ini merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Penerimaan PBB dan dampaknya terhadap penerimaan daerah di Kota
Sidoarjo, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah
Kota Sidoarjo dalam mengelola keuangan daerah dan mencari upaya-upaya
dalam meningkatkan penerimaan pajak khususnya PBB.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Suhardito, Bambang, dan Sudibyo, Bambang (1999)
a. Judul
“Pengaruh Faktor-Faktor yang Melekat pada Wajib Pajak Terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan”.
b. Rumusan Masalah
1) Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan PBB (collection rate) di Surabaya?
2) Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP Wiraswasta berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB (collection rate) di Surabaya?
3) Apakah faktor-faktor yang melekat pada WP Nir-wiraswasta
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB (collection rate)
di Surabaya?
c. Hipotesis
1) Diduga faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak berpengaruh

terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di kota
Surabaya.
d. Kesimpulan

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1) Faktor-faktor yang telah terbukti berpengaruh terhadap keberhasilan
penerimaan PBB di kota Surabaya adalah faktor-faktor kesadaran
perpajakan WP, rasio beban PBB dibandingkan pendapatan WP, sikap
WP terhadap prioritas pembangunan pemerintah, dan tax avoidance
WP. Sedangkan, faktor-faktor yang melekat pada WP sisanya telah
terbukti tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di
kota Surabaya.
2.) Untuk WP PBB Wiraswasta, faktor-faktor yang telah terbukti
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di kota Surabaya
adalah faktor-faktor kesadaran perpajakan WP, rasio beban PBB
dibandingkan pendapatan WP, rasio beda hitung permanent difference,
sikap WP terhadap prioritas pembangunan pemerintah, dan tax
avoidance WP. Sedangkan, faktor-faktor yang melekat sisanya telah
tidak terbukti tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
PBB di kota Surabaya.
3) Untuk WP Nir-wiraswasta, faktor-faktor yang telah terbukti
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di kota Surabaya
adalah faktor-faktor kesadaran perpajakan WP, rasio beban PBB
dibandingkan

pendapatan

WP,

sikap

WP

terhadap

prioritas

pembangunan pemerintah. Persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi
denda PBB, tax avoidance WP, pendidikan WP, dan lama tinggal WP
di lokasi obyek pajak PBB. Sedangkan, faktor-faktor yang melekat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pada WP sisanya telah terbukti tidak berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan PBB di kota Surabaya.
2. Kiryanto (1999)
a. Judul
“pengaruh penerapan struktur pengendalian intern terhadap kepatuhan
wajib pajak badan dalam memenuhi pajak penghasilan”.
b. Rumusan Masalah
1) Apakah terdapat hubungan antara penerapan struktur pengendalian
intern dengan kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi
kewajiban pajak penghasilan ?
2) Apakah penerapan struktur pengendalian intern berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi pajak penghasilan ?
c. Hipotesis
1) Diduga terdapat hubungan antara penerapan struktur pengendalian intern
dengan kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajak
peghasilan.
2) Diduga terdapat pengaruh antara penerapan struktur pengendalian intern
terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajak
penghasilan.

d. Kesimpulan
1) Hasil analisis menunjukan bahwa penerapan struktur pengendalian
intern mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan dengan
kepatuhan wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajak
penghasilan . hasil penelitian ini mendukung tentang perlunya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

penilaian struktur pengendalian intern dalam setiap penugasan
pemeriksaan dalam setiap perusahaan (Norma Pemeriksaan)
3. Retti Nor Alfi Syahra (2008)
a. Judul
“Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak,
dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan”.
b. Rumusan Masalah
1) Apakah tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kesadaran perpajakan
wajib pajak, serta tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten
Sumenep.
c. Hipotesis
1) Diduga tingkat tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kesadaran
perpajakan wajib pajak, serta kapatuhan wajib pajak berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
di Kabupaten Sumenep.
d. Kesimpulan
1) Hipotesis penelitian yang menyatakan diduga tingkat pemahaman
wajib pajak, tingkat kesadaran perpajakan wajib pajak, serta kepatuhan
wajib pajak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Sumenep dapat terbukti
kebenarannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2) Variabel

tingkat

pemahaman

wajib

pajak,

tingkat

kesadaran

perpajakan wajib pajak yang dapat terbukti berpengaruhnya secara
nyata, sedangkan untuk kepatuhan waib pajak tidak berpengaruh nyata
terhadap keberhasilan penerimaan pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
4. Yulia Anggara Sari (2010)
a. Judul
“Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan terhadap Pendapatan Daerah di Kota Bandung”
b. Rumusan Masalah
1) Bagaimana tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan
pada pemerintah daerah kota bandung dari tahun 2002 sampai dengan
2008?
2) Bagaimana laju pertumbuhan pendapatan daerah pada pemerintah
daerah kota Bandung dari tahun 2002 sampai 2008?
3) Seberapa besar kontribusi penerimaan pajak bumi dan bangunan
terhadap penapatan daerah kota bandung dari tahun 2002 sampai
dengan 2008?
c. Hipotesis
1)

Diduga bahwa pajak bumi dan bangunan yang menitik beratkan
efektivitas dan kontribusinya terhadap pendapatan daerah.

d. Kesimpulan
1) Tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan tahun 2002
sampai dengan 2008 berdasarkan target didapatkan nilai tertinggi pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

tahun 2006 dengan kriteria sangat efektif. Efektivitas terendah pada
tahun 2002 dengan kriteria cukup efektif. Hal ini mungkin
menunjukkan bahwa pengelolaan pajak bumi dan bangunan pada
pemerintah daerah kota Bandung telah dilaksanakan secara memadai,
dan menunjukkan keadaan perekonomian dan pembangunan daerah
kota Bandung mengalami perkembangan. Terlihat akan kebutuhan
fasilitas kesehatan yang mudah tersedia dan di dapat dengan baik.
2) Laju pertumbuhan pendapatan daerah tertinggi terjadi pada tahun 2006
dan laju pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2005. pendapatan
daerah yang berasal dari PAD, dana perimbangan, dan lain-lain
pendapatan yang sah dari tahun 2002 samapai dengan tahun 2007
mangalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan daerah
kota bandung mengalami perkembangan.
3) Tingkat kontribusi pajak bumi dan bangunan tahun 2002 sampai
dengan 2008, yang terbesar dicapai pada tahun 2008 dengan kategori
sangat kurang. Secara keseluruhan jumlah pendapatan daerah tidak
hanya dipengaruhi oleh penerimaan pajak bumi dan bangunan saja,
karena masih terdapat jumlah penerimaan lainnya yang dapat
mempengaruhi jumlah pendapatan lainnya.
5. Haris Setyawan (2011)
a. Judul
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB)”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

b. Rumusan Masalah
1) Apakah Tingkat Kesadaran perpajakan wajib pajak, Tingkat
pemahaman wajib pajak, dan Sistem Pemungutan berpengaruh
terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan
Pulorejo Kota Mojokerto?
c. Hipotesis
1)

Diduga tingkat tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kesadaran
perpajakan wajib pajak, serta kapatuhan wajib pajak berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
di Kelurahan Pulorejo Kota Mojokerto.

d. Kesimpulan
1) kesadaran perpajakan wajib pajak, pemahaman wajib pajak, dan sistem

pemungutan wajib pajak mempunyai pengaruh terhadap tingkat
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, namun variabel keasadaran
perpajakan wajib pajak ( Χ1 ) dan sistem pemungutan ( Χ 3 ) mempunyai
pengaruh yang dominan terhadap tingkat penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan dibandingkan dengan pemahaman wajib pajak ( Χ 2 ).
Persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dengan
penelitian sekarang adalah:
1) Penelitian Terdahulu
a. Suhardito dan sudibyo (1999)
Variabel penelitian yang digunakan adalah tingkat kesadaran wajib
pajak, tingkat pemahaman wajib pajak rasio beban PBB dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

pendapatan wajib pajak terhadap aplikasi perundang – undangan
tentang PBB. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda dengan mengunakan fungsi hipotesis secara parsial dan
simultan.
b. Retti Nor Alfi Syahra (2008)
Variabel yang digunakan yaitu pemahaman wajib pajak, tingkat
kesadaran perpajakan wajib pajak, dan tingkat kepatuhan wajib pajak.
Lokasi penelitian yang digunakan di Kabupaten Sumenep. Alat analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
c. Haris Setyawan (2011)
Variabel yang digunakan yaitu tingkat Kesadaran perpajakan wajib
pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, dan Sistem Pemungutan. Lokasi
penelitian yang digunakan di Kelurahan Pulorejo Kota Mojokerto. Alat
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Penelitian Sekarang
Variabel yang digunakan yaitu tingkat Kesadaran perpajakan wajib pajak,
Tingkat kemampuan wajib pajak, dan Tingkat kepatuhan wajib pajak.
Lokasi penelitian yang digunakan di Desa kemiri Kecamatan Sidoarjo.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

2.2 Tinjauan Teori
Pemahaman akan teori pemungutan pajak berikut di harapka membawa
suatu kesadaran akan pentingnya pemungutan pajak bukan lagi menjadi beban

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

semata, tetapi menjadi suatu kewajiban yang penting dalam hidup bermasyarakat,
Mardiasmo (2009 :3-4), menjelaskan bahwa teori-teori pemungutan pajakyang
dimaksud yaitu:
1. Teori Asuransi, teori ini diartikan dengan Negara melindungi keselamatan jiwa
harta benda,dan hak-hak rakyatnya oleh karena itu rakyat harus membayar
pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh
perlindungn tersebut.
2. Teori Kepentingan, teori ini diartikan sebagai pembagian beban pajak kepada
rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing
orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negaramakin tinggi
pajak yang harus dibayar.
3. Teori Daya Pikul, teori ini diartika sebagai beban pajak untuk semua orang
harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuaidengan daya
pikulmasing-masing orang.
4. Teori Bakti, teori ini diartikan sebagai dasar keadilan pemungutan pajak terletak
pada hubungan rakyat dengan negaranya. Sebagai warga Negara yang berbakti,
rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu
kewajiban.
5. Teori Asas Daya Beli, teori ini diartikan sebagai dasar keadilan terletak pada
akibat pemungutan pajak. Maksudnya memungut pajak berarti menarikdaya
beli dari rumah tangga masyarakat untukrumah tangga Negara.selanjutnya
Negara akan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat
lebih diutamakan.

2.3 Landasan Teori
2.3.1 Keuangan Daerah
Pembiayaan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugas pemerintah
dan pembangunan senantiasa memerlukan sumber penerimaan yang dapat
diandalkan. Kebutuhan

ini semkin dirasakan oleh daerah terutama sejak

berlakunya otonomi daerah di Indonesia, yaitu mulai tanggal 1 januari 2001,
sehingga setiap daerah dipacu untuk berkreasi mencari sumber penerimaan daerah
yang dapat mendukung pembiayaaan pengeluaran daerah. Dari berbagai alternatif
sumber penerimaan yang mungkin dipunggut oleh daerah, undang-undang tentang
pemerintahan daerah menetapkan pajak dan restribusi daerah menjadi salah satu
sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah dan dapat dikembangkan
sesuai dengan masing-masing kondisi daerah.
Pajak dan restribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah telah
dipunggut di Indonesia sejak awal kemerdekaan Indonesia. Sumber penerimaan
ini terus dipertahankan sampai dengan era otonomi daerah dewasa ini. Penetapan
pajak dan restribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah di tetapkan dengan
dasar hukum yang kuat, yaitu dengan undag-undang, khususnya undang-undang
tentang Pemerintah Daerah maupun tentang perimbangan keuangan pusat dan
daerah. Undang-undang yang berkaitan dengan penetapan pajak dan restribusi
daerah selalu mengalami perubahan karena di sesuaikan dengan perkembangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

daerah tersebut. (Perda nomor 11 tahun 2011 tentang pajak bumi perdesaan dan
perkotaan)
Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam
melaksanakan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan.
Sumber pendapatan daerah terdiri atas:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang – undangan,meliputi:
a. Hasil pajak daerah
b. Hasil retribusi daerah termasuk hasil dari pelayanan badan layanan umum
(BLU) daerah
c. Hasil pengelolahan kekayaan dipisahkan, antara lain bagian laba dari
BUMD, hasil kerjasama pihak ketiga, dan
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah;
2. Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasai
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Sumber penerimaaan daerah yang kedua,yaitu pembiayaan yang bersumber
dari:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran daerah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

b. Penerimaan pinjaman daerah
c. Dana cadangan daerah
d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

2.2.2 Pengertian Pajak
Pajak merupakan salah satu wujud kemandirian suatu bangsa dan Negara
yang membiayai pembangunan yaitu menggali potensi dalam negri.pengertian
pajak secara awam merupakn iuran dalam bentuk uang (bukan barang) yang di
pungut oleh pemerintah (Negara) dengan suatu peraturan tertentu (tarif tertentu)
dan selanjutnya digunakan untuk pembiayaan kepentingan-kepentingan umum.
Dalam hal ini pajak berfungsi sebagai fungsi budgeter (pendanaan) dan regular
( mengatur)
Banyak para ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian
definisi yang berbeda-beda mengenai pajak, namun demikian definisi tersebut
mempunyai inti atau tujuan yang sama.
Menurut Rochmat Soemitro (dalam Mardiasmo 2009 :1) Pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut R. Santoso Brotodiharjo (dalam Waluyo dan Wirawan B.Iiyas
2002 : 4) Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang
oleh yang membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat
prestasi-kembali, yang langsung dapat ditujukan dan gunanya adalah untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara
yang menyelenggarakan pemerintahan.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa pajak
adalah iuran wajib pajak masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan tanpa
mendapat kontra-prestasi secara langsung, dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintahan.

2.2.2.1 Fungsi Pajak
Adanya ciri-ciri yang melakat pada pajak, kita dapat melihat dua fungsi
pajak yaitu :
a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan
pembangunan

dan

pengeluaran

-pengeluaran

pemerintah.

Misalnya,

dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
b. Fungsi mengatur (regular)
Pajak berfungsi sebagai alat mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang
sosial dan ekonomi.
Misalnya, dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras sehingga
konsumsi minuman keras dapat ditekan, demikian pula terhadap barang
mewah.
Kedua fungsi tersebut lebih merupakan instrumen dari kebijakan fiskal yang
diselenggarakan oleh Negara, dalam perkembangannya, menurut Pasaribu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dalam Veronika (2001) yang diadaptasi lagi oleh Mutia Amanah Nastiti
(2008,25). Telah muncul fungsi-fungsi baru yang sangat penting yang salah
satunya adalah fungsi demokrasi.

2.2.2.2 Pengelompokan pajak
Pajak dapat dikelompokkan kedalam klasifikasinya sebagai berikut
(Mardiasmo 2009 :5-6) :
a. Menurut Golongannya
1) Pajak Langsung
yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya: pajak
penghasilan (PPh).
2) Pajak Tak Langsung
yaitu pajak yang pada akhirnya apat dibebankan atau dilimpahkan kepada
orang lain. Contohnya: pajak pertambahan nilai (PPN).
b. Menurut Sifatnya
1) Pajak Subjektif
yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subyeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan wajib pajak. Contohnya: pajak penghasilan (PPh).
2) Pajak Objektif
yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya tanpa memperhatikan keadaan
dari wajib pajak. Contohnya: PPN dan PPnBM
c. Menurut Lembaga Pemungutannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

1) Pajak Pusat
yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga Negara. Contohnya: PPh, PPN, PPnBM, PBB
dan Bea Cukai.
2) Pajak Daerah
yaitu pajak dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah. Contohnya:
-

Pajak Daerah Tingkat I seperti pajak kendaraan bermotor dan bea balik
nama kendaraan bermotor.

-

Pajak Daerah Tingkat II seperti pajak hotel dan restoran, pajak
hiburan, pajak reklame dan pajak penerangan jalan.

2.2.2.3 Tata Cara Pemungutan Pajak
a. Stelsel Pajak
Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan tiga stelsel, yaitu (Mardiasmo
2009 : 6) :
1) Stelsel Nyata
Pengenaan pajak didasarkan pada obyek (penghasilan uang nyata)
sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak
yaitu setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui.
2) Stelsel Anggapan
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh
undang-un