PERBEDAAN PENAMBAHAN QUADRICEPS EXERCISE PADA TERAPI Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

PERBEDAAN PENAMBAHAN QUADRICEPS EXERCISE PADA TERAPI
MICRO WAVE DIATHERMY DAN ULTRASOUND TERHADAP NYERI
LUTUT OSTEOARTHROSIS

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Dalam
Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi

Disusun Oleh:
NOOR WIDI ANGGRAINI
J120131013

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI


Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul Perbedaan Penambahan Quadriceps
Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri
Lutut Osteoarthrosis

Naskah Publikasi Ilmiah iniTelah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi
Untuk Dipublikasikan di UniversitasMuhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:
NOOR WIDI ANGGRAINI
J120131013

Pembimbing I

Pembimbing II

(Totok Budi S, SFis,.MPH)

(Dwi Rosella K, SFis,.MFis)

Mengetahui,

Ka.Prodi Fisioterapi FIK UMS

(Isnaini Herawati, S.Fis, M.Sc)

ii

ABSTRAK
PERBEDAAN PENAMBAHAN QUADRICEPS EXERCISE PADA TERAPI
MICRO WAVE DIATHERMY DAN ULTRASOUND TERHADAP NYERI
LUTUT OSTEOARTHROSIS
Oleh :
Noor Widi Anggraini
Latar belakang:Nyeri merupakan gejala klinik yang sering ditemukan pada
penderita OA sendi lutut terutama saat melakukan aktivitas atau pembebanan.
Akibat lanjut OA sendi lutut adalah terjadinya penurunan aktivitas fungsional
terutama kesulitan dari bangkit ke duduk, berjalan, naik turun tangga dan lainlain. Kondisi tersebut diakibatkan oleh perubahan struktur sendi lutut itu sendiri,
mulai dari penyempitan sela sendi yang mengakibatkan sendi menjadi tidak stabil
dan terbentuknya osteofit.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan pemberian terapi
MWD, US dan QE terhadap pengurangan nyeri OA lutut, Mengetahui pengaruh

pemberian terapi US dan MWD terhadap pengurangan nyeri OA lutut, dan Untuk
mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian terapi MWD, US dan QE
dengan US dan MWD terhadap pengurangan nyeri OA lutut.
Metode:Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental. Design
penelitian yang digunakan yaitu two groups pre and post test design. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan data primer yaitu dengan mengambil data
sebelum dan sesudah intervensi. Subyek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 30 subyek dengan menggunakan teknik konsekutif
sampling yaitu semua sampel yang ada dan memenuhi kriteria penelitian
dimasukan dalam penelitian sampai jumlah yang di perlukan terpenuhi. Uji
pengaruh pada tiap-tiap kelompok digunakan untuk mengetahui hasil pada saat
sebelum dan sesudah terapi. Uji dua kelompok berpasangan pre dan post, maka
analisis data yang digunakan adalah Wilcoxon test dan Mann Whitne.
Hasil:Berdasarkan uji Mann Whitney kelompok I dengan kelompok II diperoleh
hasil post terapi adalah p = 0,030 (p < 0,05) artinya terdapat pengaruh Quadriceps
Exercise terhadap penurunan nyeri lutut pada penderita Osteoarthitis.
Kesimpulan:ada pengaruh positif penambahan Quadrisep Exercise pada terapi
Micro Wave Diathemy dan Ultrasound dalam mengurangi derajad nyeri pada
penderita osteoarthritis.
Kata kunci: Quadriceps Exercise, Terapi MWD & Ultrasound, Nyeri Lutut

Osteoarthrosis

1

ABSTRACT
DIFFERENCES IN ADDITION OF EXERCISE QUADRICEPS IN MICRO
WAVE DIATHERMY THERAPY AND ULTRASOUND TO KNEE PAIN
OF OSTEOARTHROSIS
Oleh :
Noor Widi Anggraini
Background: Pain is a common clinical symptom in patients with OA of the knee
joint, especially during activity or loading. Further due to OA of the knee joint is
the decrease of functional activity, especially the difficulty of rising to sit, walk, up
and down stairs and others. The condition is caused by changes in the structure of
the knee joint itself, ranging from narrowing between joints resulting in the joints
become unstable and formation of osteophytes.
Objective:This study aimed to determine the difference of therapy MWD, US and
QE forpain reductionof knee OA, knowing the effect of therapeutic US andMWD
forpain reductionof knee OA, and todetermine differences ineffect between
therapy MWD, US andQE by the US and MWD against Oaknee pain relief.

Methods:This research is a quasi experimental study. Design research is that two
groups pre and post test design. In this study the author uses primary data is by
taking the data before and after the intervention. The subjects of the research
were used in this study were 30 subjects using consecutive sampling technique
that all the samples there and met the study criteria included in the study up to the
amount that need met. Test the effect on each group is used to determine the
results before and after therapy. Test two groups of pairs of pre and post, then the
analysis of the data used is Wilcoxon test and Mann Whitney.
Results: Based on the Mann Whitney test group I to group II is the result post
therapy p = 0.030 (p 0,05 maka
berarti tidak bermakna atau tidak ada perbedaan dan apabila p < 0,05 maka berarti
ada pengaruh kelompok Micro Wave Diathermydan Ultrasound dengan kelompok
yang ditambahkan Quadriceps Exercise terhadap penurunan derajat nyeri pada
penderita Osteoarthitis Lutut. Pengolahan data menggunakan SPSS.

HASIL PENELITIAN
1. Menurut karakteristik responden
a. Usia
Berdasarkan data dalam penelitian ini adalah usia 50-60 tahun sebanyak 12
orang. Pada usia lanjut proses degeneratif semakin nyata, kualitas kartilago

persendian semakin turun dan akan menyebabkan osteoarthritis. Terlihat
perubahan permukaan sendi yang baik pada usia muda menjadi permukaan
granular mengalami kerusakan pada usia (Sudoyo, 2009). Ditambah lagi bahwa
tulang rawan memiliki keterbatasan dalam proses regenerasi, perubahanperubahan degeneratif ini tidak dapat kembali kekeadaan semula dan bersifat
progresif. OA bukan merupakan suatu proses pasif, dimana terjadi suatu aktivitas
selular dan metabolik yang tinggi dalam tulang rawan. Kondrosit berusaha
mempercepat sintesa proteoglikan dan kolagen (Reksoprodjo, 2005).
b. Pekerjaan
Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa prosentase pekerjaan terbesar
pada subjek adalah Guru dan Pensiunan (Bidan, Perawat dan PNS) sebanyak 3
orang. Kebiasaan mengangkat beban berat secara terus-menerus dan melakukan
aktivitas fisik berat seperti berdiri lama (2 jam atau lebih setiap hari), berjalan
jarak jauh (2 jam atau lebih setiap hari). Naik turun tangga setiap hari merupakan
faktor risiko OA lutut. Hal ini berkaitan dengan tekanan pada sendi lutut saat
seseorang melakukan aktivitas fisik berat tersebut. Tekanan pada tulang rawan
sendi lutut yang berlebihan secara terus-menerus akan menyebabkan degenerasi
meniskus dan robekan yang memicu perubahan pada tulang rawan sendi lutut,
sehingga rawan terjadi OA lutut (Brand, 2006).

10


Subjek tidak meyadari bahwa kebiasaan bekerja dengan beban berat dan
beraktivitas fisik berat ini merupakan faktor risiko terjadinya OA lutut.
Kebanyakan dari mereka tidak bisa menghindari kebiasaan melakukan aktivitas
fisik berat, karena mereka menganggap hal itu sebagai bagian dari pekerjaan yang
memang harus mereka lakukan.
2. Hasil Analisis Data
a. Hasil uji Wilcoxon Kelompok I
Nilai rata-rata sebelum perlakuan adalah 9,00 dan nilai rata-rata sesudah
perlakuan adalah 5,40. P = 0,027 yang artinya adalah terdapat perbedaan nilai
nyeri pre dan post tanpa pemberian penambahan Quadriceps Exercise pada
penurunan nyeri lutut.
b. Hasil uji Wilcoxon Kelompok II
Nilai rata-rata sebelum perlakuan adalah 8,85 dan nilai rata-rata sesudah
perlakuan adalah 4,46. P = 0,028 yang artinya adalah ada perbedaan nilai nyeri
setelah pemberian penambahan Quadriceps Exercise pada penurunan nyeri lutut.
c. Hasil uji Mann Whitney kelompok I dengan kelompok II
Berdasarkan uji Mann Whitney kelompok I dengan kelompok II diperoleh
hasil p = 0,030 (p < 0,05) artinya terdapat beda pengaruh Quadrisep Exercise
terhadap penurunan nyeri lutut pada penderita osteoarthritis. Terapi Micro Wave

Diathemy dan Ultrasound serta penambahan Quadriceps Exercise mengurangi
nyeri yang bermakna pada kondisi osteoarthritis lutut. Lebih bagus terapi pada
Micro Wave Diathemy dan Ultrasound serta penambahan Quadriceps Exercise
untuk penderita OA dapat dilihat dari hasil mean setelah terapi pada masingmasing kelompok yaitu kelompok I 5,01 dan kelompok II 4,46. Lebih bagus
kelompok II dengan penambahan Quadrisep Exercise, karena mampu mengurangi
nyeri OA lebih banyak dalam setiap terapi.
Karena pada kelompok II penambahan Quadrisep Exercise berfungsi
untuk penguatan otot sangat penting untuk pasien OA karena otot yang kuat dapat
melindungi sendi, selain itu juga untuk menjaga dan meningkatkan fungsi otot
serta mengurangi nyeri sendi. Mekenisme Quadriceps Exercise adalah: QE
mengalami kontraksi otot menyebabkan terjadi proses metabolisme meningkat

11

sehingga kekuatan otot quadriceps meningkat juga, stabilitas sendi, sirkulasi
darah, nutrisi ketulang rawan, dan fungsi jaringan sekitar sendi meningkat
menyebabkan tekanan pada sendi lutut terespon sehingga ROM meningkat
menyebabkan ADL meningkat dan produktifitas pasien meningkat (Anjela, 2009).
Pada kelompok I masing-masing perlakuan mampu menurunkan nyeri
rata-rata sebesar 2 %, sedangkan pada kelompok II masing-masing kelompok

mampu menurunkan nyeri rata-rata sebesar 3 %. Lebih bagus kelompok II dengan
penambahan Quadrceps Exercise, karena mampu mengurangi nyeri OA lebih
banyak dalam setiap terapi.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan penelitian yang dilakukan di RSU Bethesda Lempuyangwangi
Yogyakarta tanggal 4 Mei 2015 sampai dengan 29 Mei 2015 terhadap subjek
dengan osteoartritis sendi lutut grade II dan III sesuai dengan diagnosis
dokter.Disamping itu penelitian ini merupakan penelitian metode Quasi
Experimental design dengan two groups pre and post test design untuk
membandingkan nilai nyeri (VAS) antara kelompok perlakuan I (MWD dan US)
dengan kelompok perlakuan II (MWD, US dan QE). Berdasarkan hasil dari
analisa dan perhitungan uji statistik, dapat diambil kesimpulan bahwa ada
pengaruh positif penambahan Quadriceps Exercise pada terapi Micro Wave
Diathemy dan Ultrasound dalam mengurangi derajat nyeri pada penderita
osteoarthritis.
Saran yang dapat penulis kemukakan antara lain: (1) Bagi Masyarakat,
agar menjaga berat badan ideal supaya tidak mengalami obesitas. Strategi
menurunkan berat badan harus melakukan olah raga secara rutin maupun
melakukan diet yang seimbang dan hindari stress, (2) Bagai peneliti selanjutnya,

diharapkan pemeriksaan rontgen pada penderita osteoarthritis. Penambahan
jumlah subjek yang akan diteliti dan menggunakan waktu yang lebih lama
sehingga dapat menghasilkan data yang lebih maksimal.

12

DAFTAR PUSTAKA

Anjela, BM Tulaar. 2009, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, FKUI
RSCM, Modalitas Terapi Fisik dan Aquatik
Babalola, J. F 2010. Relationship Between Body Composition and Functional
Capacity in Patients Living with Osteoarthritis of The Knee; European
Journal of Scientific Research, Vol 44 No. 1, Hal. 6-12
Brand, 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Sendi
Berdasarkan Riskesdas di Indonesia 2005-2006. Journal Pusat Penelitian
dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi Jakarta.
Deyle, G.D. 2000.Journal of Bone and Joint Surgery the Journal Bersama Bedah
Tulang, 20 Pickering Street, Needham, MA02492-3157 www.jbjs.org.
Elliot, J. 2011. Osteoarthritis of the Knee.
Hardjono, J. 2008. Nyeri Muskuloskletal Materi Kuliah, UIEO Jakarta

Hudaya, P. 2002 Hand Out Rematologi; Politeknik Kesehatan Jurusan Fisioterapi
Kuntono, H.P, 2011. Nyeri Secara Umum dan Osteoarthritis Lutut dari Aspek
Fisioterapi. Surakarta: Perpustakaan Nasional RI
Kuntono, H.P,2010. Nyeri Secara Umum dan OA Lutut Dari Aspek MedisFisioterapi
Kuntono, H.P. Elektroterapi pada nyeri musuloskeletal, Seminar dan Pelatihan
Nyeri UMS 2008
Parjoto, S. 2000. Assesment Fisioterapi Pada Osteoartritis Sendi Lutut, TITAFI
XV, Semarang
Parjoto, S. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri, Ikatan Fisioterapi
Indonesia Cabang Semarang
Parjoto, S. 2010. Intervensi Elektro Terapi pada Cidera Olahraga Ekstremitas,
The Newest Workshop Electrotherapy Application In Sport Injury, IFI
Cabang Semarang, 25 – 27 Maret 2010
Setiyohadi, B. 2006. Nyeri; dalam Sudoyo, A.W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II; Edisi keempat, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta.
Sujatno, Ign., Purbo, H.K., dan Mudatsir, S,. 2002. Sumber Fisis, Akademi
Fisioterapi Surakarta Depkes RI, Surakarta.
13

Toha Muslim, A. 2001. Rehabilitation OA in every stage. Dalam Konas V
Perdosri Semarang.
Verges, 2007. What’s New in Osteoarthritis? Sysadoa Clinical Review, First
Congress of Food Supplements, Java Center Belgrade, 103.
Widanarti, 2006. Osteoartritis Pada Lutut Materi Kuliah DIV Fisioterapi

14

Dokumen yang terkait

PENGARUH STATIC EXERCISE OTOT QUADRICEPS FEMORIS TERHADAP AKTIFITAS FUNGSIONAL SENDI LUTUT AKIBAT Pengaruh Static Exercise Otot Quadriceps femoris Terhadap Aktifitas Fungsional Sendi Lutut akibat Osteoarthritis.

0 2 18

PENGARUH STATIC EXERCISE OTOT QUADRICEPS Pengaruh Static Exercise Otot Quadriceps femoris Terhadap Aktifitas Fungsional Sendi Lutut akibat Osteoarthritis.

0 3 16

SKRIPSI PERBEDAAN PENAMBAHAN QUADRICEPS Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Penambahan Quadriceps Exercise Pada Terapi Micro Wave Diathermy Dan Ultrasound Terhadap Nyeri Lutut Osteoarthritis.

0 2 5

PENGARUH PROGRESSIVE RESISTANCE EXERCISE (PRE) TERHADAP PENURUNAN NYERI LUTUT DAN PENINGKATAN Pengaruh Progressive Resistance Exercise (PRE) Terhadap Penurunan Nyeri Lutut Dan Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Pada Osteoarthritis (OA) Sendi Lutut.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengaruh Progressive Resistance Exercise (PRE) Terhadap Penurunan Nyeri Lutut Dan Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Pada Osteoarthritis (OA) Sendi Lutut.

0 1 4

Pemberian Latihan Stabilisasi Pada Terapi Dasar Micro Wave Diathermy Lebih Efektif Untuk Mengurangi Nyeri Daripada William Flexion Exercise Pada Terapi Dasar Micro Wave Diathermy Pada Pasien Spondyloarthrosis Lumbal.

1 0 19

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN ISOMETRIC EXERCISE PADA ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA OSTEOARTRITIS KNEE NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN ISOMETRIC EXERCISE PADA ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA OSTEOARTRITIS

0 2 13

PERBEDAAN PENAMBAHAN MCKENZIE EXERCISE PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL LOW BACK PAIN MYOGENIC NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENAMBAHAN MCKENZIE EXERCISE PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL L

0 0 19

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIC QUADRICEPS PADA ULTRASOUND TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PENDERITA OSTEOARTHRITIS KNEE NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ISOTONIC QUADRICEPS PADA ULTRASOUND TERHADAP PENINGK

0 0 18