IMPLEMENTASI UNDANG UNDANG POKOK AGRARIA NOMOR 5 TAHUN 1960 DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT UNTUK MENSERTIFIKATKAN TANAH DI DESA LIMAU MUNGKUR.

IMPLEMENTASI UUPA No. 5 TAHUN 1960 UNTUK MENINGKATKAN
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM
MENSERTIFIKATKAN TANAH DI DESA
LIMAU MUNGKUR

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
Nurlela Sembiring
NIM. 3103111059

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

ABSTRAK ............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang masalah ..........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................5
C. Pembatasan Masalah ..............................................................................5
D. Rumusan Masalah ..................................................................................6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................8
A. Kerangka Teori ......................................................................................8
1. Pengertian Implementasi .............................................................8
2. Pengertian Kesadaran .................................................................8
3. Undang Undang Pokok Agraria dan Pelaksanaannya ................9
a. Pengertian Agraria ..................................................................9
b. Landasan Hukum Agraria Nasional .......................................10


v

c. Tujuan Undang-Undang Pokok Agraria.................................11
d. Hak-Hak Penguasaan Atas Tanah Menurut UUPA ...............13
e. Pendaftaran Tanah…………………………………………. .14
B. Kerangka Berfikir ..................................................................................20
C. Hipotesis Penelitian ..............................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................23
A. Lokasi Penelitian ...................................................................................23
B. Populasi dan Sampel .............................................................................24
C. Variabel penelitian ................................................................................24
D. Defenisi operasional ..............................................................................25
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................25
F. Teknik Analisis Data .............................................................................26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN .........................................27
A. Hasil penelitian.......................................................................................27
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................61
A. Kesimpulan ............................................................................................60
B. Saran .......................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................64
LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Mengatahui UUPA No. 5 Tahun 1960………………………………..28
Tabel 2. Sumber Media Yang Mensosialisasikan UUPA No. 5 Tahun 1960…..29
Tabel 3. Sosialisasi Untuk Mensertifikatkan Tanah……………………………30
Tabel 4. Memiliki Tanah……………………………………………………… 32
Tabel 5. Kepemilikan Sertifikat Tanah………………………………………...33
Tabel 6. Perlunya Mensertifikatkan Hak Milik Tanah…………………………34
Tabel 7. Tempat Untuk Mensertifikatkan Hak Milik Tanah…………………...35
Tabel 8. Cara Mensertifikatkan Hak Milik Atas Tanah………………………..36
Tabel 9. Tujuan Dari Mensertifikatkan Hak Milik Tanah adalah Untuk
Menjamin Kepastian Hukum Yang Jelas atas Kepemilikan
Tanah…………………………..…………………………………......38
Tabel 10. Upaya Dilakukan Untuk Mengajak Masyarakat Agar Lebih Mudah
Mensertifikatkan Tanah………………………………………………39
Tabel 11. Mendukung Usaha BPN Menjalankan UUPA No. 5 Tahun 1960

Tentang Hukum Pertanahan………………………………………….41
Tabel 12. Kendala dalam Mensertifikatkan Tanah………………………………42
Tabel 13. Manfaat Setelah Mensertifikatkan Hak Milik Atas Tanah……………43
Tabel 14. Pernah Terjadi Sengketa/Masalah Tanak………………………….…44
Tabel 15. Dengan Mensertifikatkan Tanah Maka Meminimalisir
Masalah/Sengketa Tanah di Desa Limau Mungkur…………………..46
Tabel 16. Rekapitulasi Tabulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden……….48

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Saat Menyebarkan Angket ke Masyarakat di Desa Limau
Mungkur……………………………………………………………..…27
Gambar 2. Wawancara Dengan Kasubsi Pendaftaran Sertifikat Hak Atas
Tanah BPN Deli Serdang……………………………………………….50
Gambar 3. Wawancara dengan Kepala Desa Limau Mungkur Kecamatan
STM Hilir Kabupaten Deli Serdang……………………………………51

DAFTAR LAMPIRAN
1.


Angket

2.

Soal Wawancara

3.

Dokumentasi

4.

Nota Tugas

5.

Surat Penerbitan Surat Izin Penelitian dari Jurusan

6.


Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

7.

Surat Izin mengadakan penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA)

8.

Surat Bukti telah Mengadakan Penelitian dari Kantor Pertanahan (BPN) Deli
Serdang

9.

Surat Bukti telah Mengadakan Penelitian dari Kecamatan STM Hilir

10. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
11. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
12. Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

13. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn
14. Pernyataan Keaslian Tulisan
15. Daftar Riwayat Hidup

ix

64

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Ashshofa, Burhan, 2001, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta
Erwiningsih, winahyu, 2009, Hak Menguasai Negara Atas Tanah, Yogyakarta:
total media.
Harsono, Boedi, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Djambatan
Limbong, Bernhard, 2012, Hukum Agraria Nasional, Jakarta: Margaretha Pustaka
Santoso, Urip, 2010, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana
Setiabudi, Jayadi, 2013, Panduan Lengkap Mengurus Tanah Rumah Serta Segala
Perizinannya, Yogyakarta: Buku Pintar.
Sodiki, Achmad, 2013, Politik Hukum Agraria, Medan: Konstitusi Perss

(Konpress)
Soejono dan Abdurrahman, 2003, Prosedur Pendaftaran Tanah, Jakarta: Rineka
Cipta
Soekanto, Soerjono, 2010, Faktor-Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum,
Jakarta: Rajawali Pers.
Simamora, Buha dan Ramsul Nababan, 2011, Hukum Pertanahan, Medan:
UNIMED.
Sutedi, Adrian, 2012, Sertifikat Hak Atas Tanah, Jakarta: Sinar Grafika.
Subekti, R, dkk, 2001, Kitab Undang-undang Hukum Perdata dengan tambahan
UUPA, Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Yulian, Eko, 2009, Tata Cara Mengurus Surat-Surat Rumah dan
Tanah,Yogyakarta: Pustaka Yustisia
Zaidar, 2006, Dasar Filosofi Hukum Agraria Indonesia, Medan : Pustaka bangsa
Press
Peraturan Perundang-undangan:
Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2010
TAP MPR No. 9 tahun 2001
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 mengenai

64


65

Internet:
Surya, 2013. Kesadaran hukum, ketaatan hukum dan sanksinya (online),
(http://catatansurya09.blogspot.com/2013/11/kesadaran-hukumketaatan-hukum-dan.html, diakses 5 Februari 2014, 19.27WIB)

65

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia dan tanah adalah dua unsur yang tak dapat di pisahkan. Bahkan
saat manusia mati pun tanah masih sangat diperlukan oleh manusia. Dari
pernyataan itu dapat di lihat bahwa tanah dan manusia memiliki hubungan yang
sangat erat sekali. Karena begitu pentingnya arti dan makna tanah bagi manusia
sehingga manusia akan berusaha bagaimana cara agar bisa menguasai tanah.
Hanya saja melihat kondisi saat ini, dimana jumlah luas tanah dengan jumlah
manusia yang tidak seimbang. Dari ketidakseimbangan antara jumlah luas tanah

dengan jumlah manusia yang ada maka tak jarang terjadi konflik atau persoalan
yang bersumber dari masalah penguasaan tanah.
Untuk mencegah atau pun meminimalisir konflik atau persoalan yang
timbul dikarenakan masalah tanah, maka selaku negara Indonesia adalah Negara
hukum dengan dasar pemikiran dan landasan politik agraria nasional yang dianut
di dalam Undang Undang Pokok Agraria yang didasarkan pada Pasal 33 ayat 3
Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut: “Bumi dan air serta
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat”.
Dengan merujuk kepada isi Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945, maka pada 24
September 1960 disahkanlah undang undang yang mengatur mengenai tanah
secara khusus atau sering disebut dengan Undang-Undang Pokok Agraria

UUPA) No.5 tahun 1960. Namun sebelum Undang Undang Pokok Agraria
No.5 tahun 1960 ini lahir, hukum yang mengatur mengenai tanah di Indonesia
ialah “hukum adat” dan “hukum Barat”.
Santoso (2010:15-16) menyatakan bahwa “hukum agraria Kolonial atau
sebelum Undang Undang Pokok Agraria No. 5 berlaku mempunyai 3 ciri yang
dimuat dalam konsideran Undang Undang Pokok Agraria di bawah Perkataan
“menimbang” huruf b, c, dan d serta dimuat dalam Penjelasan Umum Angka 1

UUPA”, yaitu:
a. Hukum agraria yang masih berlaku saat ini sebagian tersusun berdasarkan
tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahan jajahan dan sebagian dipengaruhi
olehnya, hingga bertentangan dengan kepentingan rakyat dan negara
didalam menyelesaikan revolusi nasional sekarang ini serta pembangunan
semesta.
b. Hukum agraria tersebut mempunyai sifat dualisme, dengan berlakunya
hukum adat, disamping Hukum Agraria yang didasarkan atas hukum barat.
c. Bagi rakyat asli Hukum Agraria penjajahan itu tidak menjamin kepastian
hukum.

Dengan adanya dua macam hukum tanah yang terkenal dengan sebutan
“dualism” itu, sebagai peninggalan dari jaman Hindia Belanda, sering
menimbulkan berbagai kesulitan disamping memang merupakan hal yang tidak
sesuai dengan cita-cita persatuan bangsa Indonesia”.
Dengan demikian untuk memperbaiki produk hukum yang ada di
Indonesia, dengan dilatarbelakangi ketidaksesuaian hukum yang ada dengan citacita persatuan bangsa Indonesia, maka terjadilah perubahan fundamental dalam
hukum Agraria Indonesia.

Harsono (2008 : 1) mengatakan bahwa, “Perubahan itu bersifat fundamental,
karena baik mengenai struktur perangkat hukumnya, mengenai konsepsi yang
mendasarinya, maupun isinya, yang dinyatakan dalam bagian “Berpendapat”
Undang Undang Pokok Agraria harus sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia
serta memenuhi pula keperluannya menurut permintaan zaman”.
Perubahan Undang Undang yang terjadi diharapkan dapat meminimalisir
bahkan mencegah konflik di tengah-tengah manusia atau masyarakat. Salah satu
upaya untuk mencegah terjadinya perselisihan mengenai penguasaan tanah
tersebut yang tercantum dalam Undang Undang Pokok Agraria No. 5 tahun 1960
ialah dengan mendaftarkan tanah yang telah dimiliki atau dikuasainya kepada
BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk segera di proses agar selanjutnya tanah
tersebut mengeluarkan sertifikat tanah yang dapat dipakai sebagai bukti yang sah
menurut hukum, apabila sewaktu-waktu terjadi perselisihan. Sebab setelah
daftarkannya tanah yang dimilikinya ke Badan Pertanahan Nasional dan sudah
dikeluarkannya sertifikat kepemilikan atas tanah, maka status hukum dan hak
kepemilikan tanahnya lebih terjamin dan jelas, jika dilihat dari UUPA No. 5 tahun
1960 dan Hukum Tata Usaha Negara.
Menurut Sutedi (2012:33-34) bahwa “Sertifikat hak atas tanah merupakan bentuk
Keputusan Tata Usaha Negara (selanjutnya disebut Keputusan TUN) jika
memperhatikan ketentuan Pasal 1 angka 9 pada Undang Undang Nomor 51 Tahun
2009 ditegaskan”:
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
Hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Sertifikat hak atas tanah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
bersifat konstitutif, yang merupakan alat bukti mutlak lahirnya hubungan
hukum. Oleh karena itu, dengan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat
konstitutif ini akan menciptakan hubungan hukum. Dalam kaitannya dengan
hal ini, sertifikat hak atas tanah memberikan hubungan hukum untuk
menggunakan dan memanfaatkan tanah untuk berbagai kepentingan termasuk
kepentingan dengan pihak lain.
Berpedoman pada hal tersebut, maka pada salah satu daerah di Kabupaten
Deli Serdang, bernama Desa Limau Mungkur, di Kecamatan STM Hilir dimana
mayoritas masyarakat yang ada disana bermata pencaharian sebagai Petani atau
dengan kata lain selalu berhubungan dengan tanah atau juga tanahlah sumber dari
penghidupan mereka. Tentu sering konflik mengenai tanah terjadi, konflik sosial
ini merupakan hal yang sangat mudah terjadi dikarenakan tidak adanya bukti
hukum yang kuat atau sertifikat tanah yang dimiliki oleh sipemilik tanah sebagi
jaminan hukum yang pasti.. Salah satu contoh yang paling sering terjadi ialah
masalah

mengenai batas tanah kepemilikannya. Maka jika terjadi konflik,

penyelesaiannya tidak jelas atau pun tidak sesuai dengan ketentuan dalam Undang
Undang Pokok Agraria. Namun hanya digunakan cara lama yaitu dengan
Kebiasaan dari adat setempat yaitu bermusyawarah atau bahkan dibiarkan berlarut
begitu saja. Dari hal tersebut tentu ada pihak yang telah dirugikan atau dilanggar
hak-haknya, namun karena tidak ada konsep yang jelas yang dapat dipakai
sebagai pedoman, maka konflik sosial itu terjadi begitu saja.
Oleh karena persoalan itu, maka yang ingin penulis lihat adalah seberapa
besar sebenarnya peranan dari Undang Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun

1960 dalam mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat desa limau
mungkur untuk mensertifikasikan tanahnya Ke BPN.
Berdasarkan Permasalahan diatas, maka penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian dan membahas tentang “Implementasi Undang Undang
Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
untuk Mensertifikasikan Tanah di Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir,
Kabupaten Deli Serdang”.
A. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penulisan ini ialah:
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya.
2. Persepsi masyarakat yang kurang mengenai pentingnya mendaftarkan tanah
ke Badan Pertanahan Nasional.
3. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam mendaftarkan
tanahnya.
4. Upaya

yang

dilakukan

pemerintah

untuk

meningkatkan

kesadaran

masyarakat.
5. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
6. Peran Undang Undang Pokok Agraria Nomor 5 tahun 1960 dalam
menyelesaikan konflik dan sengketa yang terjadi di masyarakat.

B. Batasan Masalah
Riduwan (2010 : 5) mengungkapkan bahwa, Pembatasan masalah dilakukan
agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak melenceng kemana-mana. Dalam

hal ini perlu dipertimbangkan materi, kelayakan, dan keterbatasan dari peneliti
tanpa keluar dari jalur penelitian ilmiah. Karena adanya keterbatasan waktu,
biaya, tenaga, teori-teori, dan agar penelitian dapat dilakukan secara mendalam,
maka tidak semua masalah yang diteliti.
Oleh karena itu, agar penulisan proposal penelitian ini ruang lingkupnya tidak
terlalu meluas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam
proposal penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan
ini ialah sebagai berikut:
1. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mendaftarkan tanahnya ke Badam Pertanahan Nasional (BPN).
2. Persepsi masyarakat mengenai tanah yang telah didaftarka ke Badan
Pertanahan Nasional (BPN).
3. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mendaftarkan tanah dirinjau dari Undang Undang Pokok Agraria Nomor 5
Tahun 1960 di desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir kabupaten Deli
Serdang.

C. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam draf proposal penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya ke Badan Pertanahan Nasional?
2. Bagaimana Persepsi masyarakat mengenai tanah yang telah didaftarkan ke
Badan Pertanahan Nasional?

3. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya sesuai dengan Undang Undang
Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 di Desa Limau Mungkur Kecamatan
STM Hilir kabupaten Deli Serdang?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan pembatasan masalah diatas maka tujuan
dari penelitian ini ialah:
1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk mendaftarkan tanah ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
2. Untuk mengetahui Persepsi masyarakat mengenai tanah yang telah
didaftarkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya sesuai dengan Undang
Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 di Desa Limau Mungkur
Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

E. Manfaat Penelitian
Yang menjadi tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi penulis, sebagai pedoman penulis untuk mensosialisasikan Undang
Undang Pokok Agraria kepada masyarakat setempat dan sebagai persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1).
Bagi Bagi fakultas, sebagai penelitian lanjutan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, penulis akan mengajukan kesimpulan dan saran-saran
dengan harapan agar dapat meningkatkan kesadaran hukum masyarakat sehingga
lebih tinggi kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pensertifikatan hak milik
atas tanah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada Bab-bab sebelumnya maka pada
bab ini penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Adapun upaya yang di lakukan oleh BPN dalam mensosialisasikan UUPA
ialah dengan melalukan sosialisasi atau penyuluhan dengan cara tatap
muka ke target tempat-tempat yang di tuju khususnya ke desa Limau
Mungkur, selain itu dengan melakukan penyebaran brosur-brosur yang
berisi mengenai program-program yang hendak di galakkan oleh BPN..
Dari semua program-program yang ada, BPN berkoordinir dengan
pemerintah desa dan masyarakat.
2. Pada

umumnya

mensertifikatkan

masyarakat
tanah

merasa

miliknya,

senang

setelah

mereka

dikarenakan

setelah

mereka

mensertifikatkan tanah miliknya maka sudah ada kepastian hukum yang
jelas atas kepemilikan tanah mereka. Maka respon masyarakat umumnya
positif terhadap program-program yang di laksanakan oleh BPN sehingga
masyarakat dapat mensertifikatkan tanah miliknya dengan lebih mudah,
gampang dan cepat.

3. secara umum kendala yang paling sering dihadapi atau dialami oleh
masyarakat dalam mensertifikatkan tanah ialah:
1. Biaya yang tinggi, dimana masyarakat akan dikenakan biaya seperti
BPATB (biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan) dan PPh
(Pajak penjualan),
2. Masyarakat tidak dapat menunjukkan alas hak atas tanah yang
diperoleh oleh masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang penulis peroleh, maka penulis
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Kepada BPN ialah bahwa perlunya dicananngkan program-program
yang baru guna mengatasi kendala yang sering dihadapi BPN dan di
alami oleh masyarakat agar lebih mempermudah bagi masyarakat yang
ingin mensertifikatkan tanah miliknya.
2. Kepada masyarakat desa limau Mungkur yang belum mensertifikatkan
tanah miliknya agar sekiranya segera mensertifikatkan tanahnya untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Dan bagi
masyarakat yang sudah mensertifikatkan tanah kiranya dapat
membantu pekerjaan pemerintah dalam mensosialisasikan mengenai
pentingnya

tujuan

UUPA

kepada

masyarakat

yang

belum

mensertifikatkan tanahnya.
3. Kepada Pemerintah desa Limau Mungkur dan perangkat-perangkatnya,
yaitu supaya lebih sering di adakan sosialisasi dalam upaya

meningkatkan

kesadaran

masyarakat

untuk

mensertifikatka

tanahnya,misalnya dengan mengadakan seminar di kantor kepala desa
atau menyebarkan brosur-brosur kepada masyarakat di desa Limau
Mungkur.
4. Penulisan skripsi ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti
yang akan datang.

Dokumen yang terkait

ANALISA YURIDIS HAK MENGUASAI DARI NEGARA ATAS TANAH MENURUT UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA (Lembaran Negara 1960. Nomor : 104, Tambahan Lembaran Negara 2043 )

0 15 13

KAJIAN YURIDIS TENTANG TANAH TERLANTAR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA

0 3 18

KAJIAN YURIDIS TENTANG TANAH TERLANTAR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA

1 5 6

Analisis Hukum Tentang Asas Perlekatan Vertikal dalam Kepemilikan Hak Atas Tanah di Indonesia Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Agraria

16 77 57

Implementasi Pasal 44 Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 Dalam Mendirikan Bangunan Diatas Tanah Milik Orang Lain Di Sumatera Barat.

0 0 7

TINJAUAN HUKUM TERHADAP KEDUDUKAN TANAH ULAYAT MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DALAM SUDUT PANDANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA.

0 0 1

STATUS HUKUM TANAH BENGKOK DI DESA CIMENYAN KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK POKOK AGRARIA DAN UNDANG UNDANG.

0 1 1

undang undang nomor 5 tahun 1960 ttg peraturan dasar pokok pokok agraria 2

0 0 34

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK POKOK AGRARIA

0 0 35

undang undang ri nomor 5 tahun 1960 tentang pokok pokok dasar agraria

0 0 16