KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Supervisi Pembelajaran Sekolah Dasar (Studi Multisitus SD Negeri Nguter 1 dan 2 Kabupaten Sukoharjo).

1

KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN
SUPERVISI PEM BELAJARAN SEKOLAH DASAR
(Studi M ultisitus SD Negeri Nguter 1
dan 2 Kabupaten Sukoharjo)

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan Kepada
Program Studi M agister M anajemen Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas M uhammadiyah Surakarta
untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan

Oleh:
ASRI ARINILASARI
Q. 100100008

PROGRAM PASCASARJANA
M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2012

2

1

KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN SUPERVISI
PEM BELAJARAN SEKOLAH DASAR
(Studi M ultisitus SD Negeri Nguter 1 dan 2 Kabupaten Sukoharjo)

Oleh
Asri Arinilasari¹, Bambang Sumardjoko²
¹DTT Universit as M uhammadiyah Surakart a, ²St af Pengajar Universit as
M uhammadiyah Surakart a
ABSTRACT
Conclusion of t he st udy: 1. Principal leadership in Planning Supervision for

Learning: Creat ing an int imat e at mosphere and is open by involving t eachers in
planning supervised le arning. Assessing learning plan, w hich has been creat ed by

t eachers.

Det ermining t he

(inst rument s)

observat ions.

focus of

observat ion.

Det ermine

Det ermine

implement at ion

t he


t ools

t echniques

of

observat ion. 2. Principal leadership in t he implement at ion of supervised
learning: Doing observat ion. Record and record t he t hings t hat happen in t he
learning process according t o mut ual agreement . In t his observat ion t he principal
makes no judgment . 3. Principal Leadership in Learning Supervision Feedback:
Provide reinforcement . Review t he learning object ives. Review ing t he t hings t hat
has been agreed. Review ing t he dat a from observat ions. Delivering an offer t o
repair, not t o blam e. Secrecy of dat a observat ions are not dist ribut ed.
Keyw ords: leadership, management , supervision of learning
Pendahuluan

Pendidikan di m asa desent ralisasi berbeda dengan sent ralisasi. Pada
masa sent ralisasi se gala sesuat u sepert i: bangunan sekolah, kurikulum ,
jum lah sisw a, buku pelajaran, cara m engajar dan sebagainya dit et apkan dan
diat ur oleh pem erint ah secara sent ral. Kew ajiban kepala sekolah dan guruguru sebagian besar hanyalah m enjalankan apa yang t elah dit et apkan dan

diinst ruksikan.
Penyelenggaraan pendidikan pada m asa desent ralisasi sekarang ini,
m asyarakat diikut sert akan dan t urut sert a dalam usaha-usaha pendidikan.
Tanggung jaw ab kepala sekolah dan guru sem akin banyak dan luas. Dahulu,
kepala sekolah t elah dianggap baik dan cakap jika sekolahnya dapat berjalan

2

dengan

t erat ur

t anpa m enghiraukan

kepent ingan dan t erkait

dengan

m asyarakat sekit arnya, t et api penilaian sekarang lebih dari it u.
Pem belajaran harus disupervisi m ulai dari perencanaan, pelaksanaan,

dan um pan balik oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah
dan pengaw as -pengaw as lain yang ada di inst it usi pendidikan. Pengaw asan di
sini adalah pengaw asan yang bert ujuan unt uk m eningkat kan kinerja para
pendidik dan pegaw ai sekolah lainnya dengan cara m em berikan pengarahanpengarahan yang baik dan bim bingan sert a m asukan t ent ang cara at au
m et ode pembelajaran yang baik dan pr of esional.
Upaya peningkat an profesional it as guru

dapat

m elalui supervisi

pem belajaran. Pelaksanaan supervisi pem belajaran perlu dilakukan secara
sist em at is oleh kepala sekolah dan pengaw as sekolah yang ber t ujuan
m em berikan pem binaan kepada guru- guru agar dapat m elaksanakan t ugasnya
secara efekt if dan efisien. Dalam pelaksanaannya, baik kepala sekolah
m aupun pengaw as m enggunakan lem bar pengam at an yang berisi aspekaspek yang perlu diperhat ikan dalam peningkat an kinerja guru dan kinerja
sekolah. Unt uk m ensupervisi guru digunakan lem bar observasi yang berupa
alat penilaian kem am puan guru (APKG), sedangkan unt uk m ensupervisi
kinerja sekolah dilakukan dengan m encerm at i bidang akadem ik, kesisw aan,
personalia, keuangan, sarana dan prasarana, sert a hubungan m asyarakat .

M enurut Ki Hajar Dew ant ara dalam (M oeljono, 2003: 54) menyat akan
bahw a konsep kepemimpinan sebagai berikut : ing ngarsa sung t uladha, ing
madya mangun karsa, t ut w uri handayani. M ulyasa (2010: 107) mendefinisikan

kepemimpinan adalah suat u kegiat an unt uk mempengaruhi orang-orang yang
diarahkan

t erhadap

pencapaian

t ujuan

organisasi.

Dharma

(2000:

42),


menyat akan bahw a kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiat an
seseorang at au kelompok orang unt uk mencapai t ujuan dalam sit uasi t ert ent u.
Orang yang m enduduki jabat an sebagai pimpinan harus memiliki ciri -ciri
berikut : berpenget ahuan luas, kemampuan t umbuh dan berkembang, bersifat

3

inkuist if, kemampuan analit ik, daya ingat kuat , kapasit as int egrat if, ket erampilan
berkomunikasi

efekt if,

ket erampilan

pragmat isme,

kemamp uan

mendidik,


menent ukan

rasionalit as,

objekt ivit as,

priorit as,

kemampuan

skala

membedakan yang urgen dan yang pent ing, rasa t epat w akt u, rasa kohensi yang
t inggi, naluri relevansi, ket eladanan, kesediaan menjadi pendengar yang baik,
adapt abilit as, fleksibilit as, ket egasan, orient asi masa depan, dan sikap yang
ant isipat if (Djat miko, 2002: 49-51).
Pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan,
kualit as kehidupan kerja dan t erut ama t ingkat prest asi suat u organisasi.
Pemimpin juga memainkan peranan krit is dalam


membant u kelompok,

organisasi at au masyarakat unt uk mencapai t ujuan mereka. (Handoko, 2003:
294-295). Pada dasarnya kepemimpinan mengacu pada suat u proses unt uk
menggerakkan sekelompok orang menuju ke suat u t ujuan yang t elah dit et apkan
at au disepakat i dengan mendorong at au memot ivasi mereka unt uk bert indak
dengan cara yang t idak memaksa. (Rivai, 2004: 64- 65).
Set iap
menerapkan

pemimpin

mempunyai

kepemimpinannya.

Cara

pola


yang

berbeda-beda

mempengaruhi,

dalam

mengarahkan,

dan

mendorong pemimpin t erhadap orang-orang yang dipimpinnya berbeda-beda.
Perbedaan pola kepemimpinan it ulah yang sering disebut

sebagai t ipe

kepemimpinan. Pada dasarnya kepemimpinan dapat dibagi menjad i lima tipe,
yait u: Tipe ot okrat ik, pat ernalist ik, kharismat ik, laissez faire, dan


demokrat ik

(Djat miko, 2002: 52- 54).
Prihat in (2011: 104- 118), mengat akan bahw a cara at au t eknik seseorang
dalam menjalankan suat u kepemimpinan disebut t ipe at au gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan menurut beliau dibedakan menjadi dua yait u: Gaya
kepemimpinan t ransformasional dan gaya kepemimpinan visioner. M enurut Bass
dan

Avolio

(dalam

Prihat in,

2011)

ada

empat

aspek

yang mendasari

kepemimpinan t ransformasional yait u: 1) Kharisma, 2) Rangsangan int elekt ual, 3)
Inspirasi, 4) Perhat ian individual.

4

Dalam perkembangannya, sesuai dengan kebut uhan masyarakat dan
perkembangan jaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai
leader , inovat or

dan mot ivat or

di sekolahnya. Dengan demikian dalam

paradigma baru pembelajaran, kepala sekolah harus berfungsi sebagai educat or,
manajer , administ rat or, supervisor, leader, inovat or, dan mot ivat or (M ulyasa,

2010: 98).
Ist ilah supervisi berasal dari dua kat a, yait u “super ” dan “ vision ” . Dalam
Webst er’s New World Dict ionary ist ilah super berart i “higher in rank or posit ion
t han, superior t o ( superint endent), a great er or bet t er t han ot hers” (1991: 1343)

sedangkan kat a vision ber ar t i “t he abilit y t o perceive somet hing not act ually
visible, as t hrough ment al acut eness or keen foresight (1991: 1492). Supervisi

diart ikan sebagai kegiat an yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pejabat
yang berkedudukan di at as at au lebih t inggi dari guru unt uk melihat at au
mengaw asi pekerjaan guru (M uzayyin , 2010: 5). Unt uk melakukan supervisi
diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan t ajam t erhadap permasalahan
peningkat an mut u pendidikan, menggunakan kepekaan unt uk memahaminya
dan t idak hanya sekedar menggunakan penglihat an mat a biasa. Ia membina
peningkat an mut u akademik melalui pencipt aan sit uasi belajar yang lebih baik,
baik dalam hal fisik maupun lingkungan non fisik (Winchest er, 2010: 1).
Supervisi pembelajaran diart ikan sebagai kegiat an supervisor (jabat an
resmi) dilakukan unt uk perbaikan proses belajar mengajar (PBM ). Ada dua t ujuan
(t ujuan ganda) yang harus diw ujudkan oleh supervisi, yait u: perbaikan
pembelajaran (guru -murid) dan peningkat an mut u pendidikan. (M ant ja, 2010:
99).

Sedangkan Sudrajat memberikan bat asan supervisi pembelajaran adalah

supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang
sist emat is mulai dari t ahap perencanaan, pengamat an dan analisis yang int ensif
t erhadap penampilan pembelajarannya dengan t ujuan unt uk memperbaiki
proses pembelajaran” . (Sudrajat , 2008).

5

Supervisi pem belajaran ialah kegiat an kepengaw asan yang dit ujukan
unt uk m em perbaiki kondisi -kondisi, baik personal m aupun m at erial, yang
m em ungkinkan t ercipt anya sit uasi belajar m engajar yang lebih baik dem i
t ercapainya t ujuan pendidikan (Pur w ant o, 2009: 89).
M odel supervisi pembelajaran dikelompokkan ke dalam beberapa jalur,
salah sat unya adalah model supervisi pembelajaran yang mement ingkan pada
pelaksanaan hubungan kolegial ant ara yang melakukan supervisi dengan yang
disupervisi. Tujuan ut ama dari model ini adalah munculnya kemampuan yang
disupervisi unt uk menganalisa dan memodifikasi perilakunya sendiri. ( Pow el,
Willams dalam Supriyant o, 2006: 5).
Apabila kepemimpinan memiliki fungsi unt uk mempengaruhi para guru
agar m au dan m am pu berkerja be rsama-sama secara opt imal di dalam
kelompok, maka supervisi memiliki fungsi sebagai st abilisat or agar guru dapat
t umbuh dan berkembang secara t erus menerus di dalam lembaga (Sult hon,
2005:

66).

Tujuan

supervisi it u

pada akhirnya adalah

dit ujukan

unt uk

m eningkat kan kualit as pada siswa (Karyono, 2005:1).
Thomas (2011: 1), dalam penelit iannya t ent ang Supervision Learning,
mengemukakan bahw a supervisi adalah bant uan dalam pengembangan sit uasi
pembelajaran yang lebih baik. Supervisi pembelajaran adalah t ugas dalam
pembelajaran dari suat u fungsi pelat ihan yang diaw asi secara cermat .
But t erwort h (2010:

1), dalam

penelit iannya t ent ang Clinical

and

educat ional supervision , Supervisi adalah st rat egi manajemen yang t erdiri at as

serangkaian kegiat an unt uk memast ikan bahwa mut u yang diharapkan dalam
proses perencanaan, pelaksanaan kegiat an, dan evaluasi memenuhi st andar yang
t elah dit ent ukan.
Fokus penelit ian ini adalah ” Bagaimana Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Pengelolaan Supervisi Pembelajaran (St udi M ult isit us Sekolah Dasar
Negeri Ngut er 1 dan 2 Kabupat en Sukoharjo)”. Dan tujuan yang ingin dicapai
dalam

penelit ian

ini

adalah

1)

Unt uk

m endeskripsikan

karakt erist ik

6

kepem im pinan kepala sekolah dalam perencanaan supervisi pem belajaran, 2)
Unt uk mendeskripsikan karakt erist ik kepem im pinan kepala sekolah dalam
p el aksanaan supervisi pem belajaran, 3) Unt uk mendeskripsikan karakt erist ik
kepem im pinan kepala sekolah dalam um pan balik supervisi pem belajaran.
M et ode Penelit ian

Penelit ian ini dilakukan di SD Negeri Ngut er 1 dan 2 Kabupat en Sukoharjo.
Penelit ian ini t ermasuk penelit ian kualit at if. Desain yang digunakan dalam
penelit ian ini adalah fenomenologi. Teknik analisis dat a yang digunakan dalam
penelit ian ini adalah M odel analisis int eraksi, dimana kompon en reduksi data
dan sajian data d ilakukan b ersamaan d en gan prose s p egumpulan d at a. Set elah
d at a t erku mpul, maka ti ga kom ponen

analisis

(reduksi

data, sajian d at a,

penarikan kesimpulan) berint e raksi. Jad i dat a yang diperoleh dari lapangan
berupa dat a kualit at if t ersebut kem udian diolah dengan m odel int erakt if.
Teknik

yang digunakan

unt uk melacak cr ed ibilit y (keabsahan data)

d alam p enelitian ini menggun akan t e kn ik trian gu lasi (t riangula t io n ). Triangulasi
adalah “ t ekn ik pemeriksaan data yang

mem anfaat kan sesuat u yan g lain di

luar dat a it u untuk ke pe rluan pen gece kan atau sebagai

pemb an ding te rhadap

data it u” . (M ole on g, 2002:178), Jadi te knik t riangulasi yan g dilakukan dalam
penelit ian ini ad alah t ekn ik p emeriksaan

dengan

membandin gkan

dan

mengecek b alik derajat k ep er cay aan su at u informasi yang d iperoleh me lalui
w akt u dan alat yang b erbeda.
Hasil dan Pembahasan
Kepemimpinan

Kepala

Pembelajaran: Kepala sekolah

bersama dengan para
kelompok.

Supervisi

Sekolah

dalam

Perencanaan

Supervisi

membuat

rencana supervisi pembelajaran

guru. Baik supervisi yang bersifat individual maupun
pembelajaran

yang

direncanakan

bert ujuan

unt uk

membant u para guru dalam peningkat an kualit as pembelajaran. Perencanaan
supervisi pembelajaran menggunakan pendekat an ilmiah, t erut ama pada
supervisi yang bersifat kelompok yang diformat sebagai kegiat an pengarahan

7

oleh kepala sekolah kepada semua guru. Unt uk supervisi yang bersifat individual
cenderung menggunakan pendekat an klinis. Sedangkan pendekat an art ist ik
direncanakan unt uk supervisi individual maupun kelompok.
Kepemimpinan
pembelajaran:

kepala

Kepala

sekolah

sekolah

dalam

menggunakan

pelaksanaan

pendekat an

supervisi

ilmiah

saat

memberikan pengarahan kepada para guru t erkait st rat egi dan met ode
pembelajaran yang berorient asi kepada PAIKEM . Kepala sekolah menggunakan
pendekat an klinis dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran yang bersifat
individual. Kepala sekolah m elakukan pengam at an t erhadap guru yang
sedan g m elakukan proses pem belajaran. Pengam at an ini dilakukan oleh
kepala sekolah di luar kelas sehingga t idak m engganggu jalannya proses
pem belajaran. Kepala sekolah m enggunakan lem bar observasi yang t elah
diper siapkan ber sam a dengan gur u sebelum nya.
Kepemimpinan

Kepala

Sekolah

dalam

Umpan

balik

Supervisi

Pembelajaran: Kepala sekolah membandingkan apa yang dilakukan guru dalam

proses pembelajaran dengan apa saja yang diamanat kan oleh St andar Proses dan
Permendiknas No. 16/ 2007 t ent ang Kualifikasi dan Kompet ensi Guru. Kepala
sekolah

selalu

pem belajaran,

m em berikan
m engkaji

hasil

penguat an,

m engulas

pengam at an

kinerja

kem bali

guru,

t ujuan

m engadakan

koordinasi secara int ernal dan ekst ernal dalam m elaksanakan supervisi
pembelajaran. Kepala sekolah menggunakan dialog yang hangat dan rasa
kekeluargaan dengan guru t erkait dengan berbagai hal yang disampaikan saat
umpan balik . Kepem im pinan t ransformasional dit erapkan oleh kepala sekolah
dalam berbagai kegiat an, t ermasuk akt ivit as supervisi pembelajaran .
Pembahasan dan hasil penelitian ini menghasilkan teori sebagai berikut:

Kepemimpinan t ransformasional dalam pendidikan dapat menanamkan
budaya inovasi , menumbuhkan kreat ivit as dalam m eningkat kan m ut u sekolah.
Asumsi yang mendasari kepemimpinan t ransformasional adalah bahw a set iap
orang akan mengikut i seseorang yang dapat memberikan mereka inspirasi,

8

mempunyai visi yang jelas, sert a cara dan energi yang baik unt uk mencapai
sesuat u t ujuan baik yang besar. Pemimpi n t ransformasional dapat memberikan
semangat dan energi posit if t erhadap segala hal dan pekerjaan. Pemimpin
t ransformasional pada dasarnya memiliki t ot alit as perhat ian dan selalu berusaha
membant u dan mendukung keberhasilan para pengikut nya. Aspek yang
m endasari kepemimpinan t ransformasional yait u:

Kharisma,

Rangsangan

int elekt ual, Inspirasi, dan Perhat ian individual.
Prinsip yang menjadi landasan bagi pelaksanaan supervisi pembelajaran
adalah: Hubungan ant ara supervisor dengan guru at au kepala sekolah dengan
guru adalah mit ra kerja yang bersahabat dan pe nuh t anggung jawab. Diskusi at au
pengkajian balikan bersifat
pengamat an.

Bersifat

demokrat is dan didasarkan pada dat a hasil

int erakt if,

t erbuka,

objekt if

dan

t i dak

bersifat

m enyalahkan. Pelaksanaan keput usan dit et apkan at as kesepakat an bersama.
Hasil t idak unt uk disebarluaskan. Sasaran supervisi t erpusat pada kebut uhan dan
aspirasi guru, dan t et ap berada pada ruang lingkup pembelajaran. Prosedur
pelaksanaan berupa siklus, mulai dari t ahap perencanaan , t ahap pelaksanaan
(pengamat an) dan t ahap siklus balikan.
Um pan balik at au penilaian m erupakan hasil akhir dari pem et aan,
mut u

kinerja

guru

set elah

m elalui

perencanaan

dan

pelaksanaan

pem belajaran yang dilakukan oleh guru . Hasil akhir dari umpan balik adalah
gambaran keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran, mulai dari
merencanakan, melaksanakan, sampai melakukan penilaian. Pada sat uan
pendidikan yang administ rasi ket enagaannya t ert at a baik, set iap guru memiliki
laporan kinerja t ahunan at au sejenis rapor guru . Dengan demikian kepala
sekolah , pengaw as sekolah, dan pemangku kepent ingan memiliki pet a yang jelas
t ent ang kompet ensi guru di sekolah. Pelaporan hasil um pan balik m erupakan
bagian pent ing dari pem berdayaan supervi si pem belajaran, yang diagendakan
unt uk m enindaklanjut i supervisi pem belajaran berikut nya. Terlaksana supervisi

9

t erakt ualisasi dalam laporan. Kegiat an supervisi dilaksanakan t et api t idak ada
laporan, dari kacamat a administ rasi sama dengan t idak ada supervisi.
Simpulan

Perencanaan
implement asi

supervisi

kepemimpinan

pembelajaran
kepala

sekolah

mempengaruhi orang-orang yang diarahkan
sekolah ,

salah

satunya

adalah

merupakan
t erhadap

t erhadap

melaksanakan

bagian

dari

kegiat an

unt uk

pencapaian

t ujuan

pemberdayaan

supervisi

pembelajaran. Pada t ahap ini yang dilakukan oleh kepala sekolah ant ara lain:
M encipt akan suasana yang int im dan t erbuka dengan cara melibat kan para guru
dalam

membuat

perencanaan supervisi pembelajaran. M engkaji rencana

pembelajaran (RPP) yang t elah dibuat oleh para guru. M enent ukan fokus
observasi. M enent ukan alat bant u (inst rumen) observasi yang berupa lembar

pengamatan. M enent ukan t eknik pelaksanaan observasi.
Kepemimpinan

Kepala

Sekolah

dalam

Pelaksanaan

Supervisi

Pembelajaran : M elakukan observasi t ent ang: proses pembelajaran, pengelolaan
kelas, relevansi
pembelajaran,

ilmu yang diajarkan,
ket epat an

ket epat an dalam memilih met ode

persiapan mengajar,

penggunaan sumber-sumber

sebagai informasi, pemahanan kebut uhan sisw a dan kemampuan mencipt akan
hubungan yang baik ant ar siswa. Observasi ini dilakukan di luar kelas. Kepala
sekolah t idak masuk di ruang kelas karena akan mengganggu jalannya proses
pembelajaran. M encatat dan merekam hal -hal yang terjadi dalam proses
pembelajaran sesuai kesepakat an bersama. Dalam observasi ini kepala sekolah
t idak melakukan penilaian apa lagi melakukan t eguran kepada guru yang sedang
diobservasi meskipun guru melakukan kesalahan dalam proses pembelajarannya.
Kepemimpinan

Kepala

Sekolah

dalam

Umpan

balik

Supervisi

Pembelajaran. Pada t ahap ini yang dilakukan kepala sekolah ant ara lain:
M emberi penguat an. M engulas kembali t ujuan pembelajaran. M engulas kembali
hal -hal yang t elah disepakat i bersama. M engkaji dat a dari hasil pengamat an.
M enyampaikan t aw aran unt uk perbaikan, t idak menyalahkan. M erahasiakan

10

dat a hasil pengamat an t idak disebarluaskan. M em buat kesim pulan. M emberikan
saran t idak secara langsung. M erumuskan kembali kesepakat an-kesepakat an
sebagai t indak lanjut .
Saran :

Saran kepada Kepala Sekolah: Sebaiknya supervisi pem belajaran
direncanakan secara lebih m at ang bersam a guru sehingga t idak ada alasan
bagi guru unt uk m erasa belum siap disupervisi. Pelaksanaan supervisi
pem belajaran sebaiknya secara periodik dan t erjadw al dengan past i, baik
pervisi pem belajaran yang bersifat individual m aupun kelom pok. Sebaiknya
diupayakan agar supervisi kolegial dapat dilaksanakan pada w akt u yang akan
dat ang.
Saran kepada guru: Sebaiknya guru m em persiapkan diri secara
m aksim al dalam m enghadapi supervisi yang t elah disepakat i bersam a.
Sebaiknya guru t idak acuh t erhadap supervisi pem belajaran yang jelas
bert ujuan unt uk m eningkat kan kualit as pem belajarannya. Sebaiknya guru
t idak m erasa dihakim i oleh kepala sekolah ket ika m endapat kan krit ik
konst rukt if yang bertujuan unt uk m em bant u guru dalam peningkat an kualit as
pem belajarannya.

Sebaiknya

guru

yang

senior

dan

berpengalam an

m em berikan bant uan kepada guru yang yunior dalam berbagai hal yang
t erkait dengan pem belajaran.
Saran kepada penelit i berikut nya: Sebaiknya penelit i berikut nya yang
m enelit i

m engenai

supervisi

pem belajaran

diarahkan

kepada supervisi

kolegial. Sebab supervisi kolegial belum dapat dit elit i dalam penelit ian ini.
Ada baiknya penelit i berikut nya dalam m elakukan supervisi pem belajaran
berfokus pada kom unikasi yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi
pem belajaran, karena salah sat u kendala efekt ifit as supervisi pem belajaran
ada pada sisi kom unikasinya.

11

Daftar Pustaka

But t erw ort h. 2010. Clinical and educat ional supervision. ht t p:/ / w w w .facult y.
londondeanery.ac.uk/ . Diakses pada t anggal 5 M aret 2012 pukul 19.00

W IB.
Dharm a, A. 2000. M anajem an Supervisi. Jakar t a: PT Raja Gr af indo Per sada.
Djatmiko, 2002. Belajar dan Fakt or-Fakt or yang M empengaruhinya . Jakarta:
Rineka Cipt a.
Handoko, T. Hani. 2003. M anajemen. Yogyakart a: BPFE.
Karyono , Hary. 2005. Supervisi unt uk M eningkat kan Profesionalisme Guru di
Sekolah Dasar : (St udy M ult ikasus di SD Laborat ot oiim Sumber Ilmu, SD

N Sekar Arum I, SDK Sang Surya dan SD M adukoro IV) (Disert asi).
M alang: Universit as Negeri M alang.
M ant ja, W. 2010. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: M anajemen Pendidikan
dan Supervisi Pengajaran . M alang: Elang M as.

M oleong, LJ. 2001. Teknik Penelit ian Kualit at if. Jakart a: Remaja Rosdakarya.
M ulyasa. 2005. M anajemen Berbasis Sekolah . Jakart a: Depdiknas.
M ulyasa, E. 2009. M enjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
M uzayyin, M a'mun. 2010. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan . ht t p:/ / ajadalhikmahkajen.blogspot .com. Diakses pada t anggal 7 M aret 2012 pukul
16.00 WIB.
Prihat in, Eka. 2011. Teori Administ rasi Pendidikan . Bandung: Alfabet a.
Purw ant o, Ngalim. 2003. Administ rasi dan supervisi pendidikan. Bandung: PT
Remaja Risdakarya.
Sudrajat ,

Akhmad,

2008.

Supervisi

Klinis

unt uk Perbaikan Pembelajaran .

ht t p:/ / akhmadsudrajat .w ordpress.com . Diakses pada tanggal 11 M aret
2012 pukul 13.00 WIB.
Sult hon, H.M . 2005. Perilaku Kepemimpinan, Orient asi Supervisi Kepala Sekolah,
Pelibat an Guru Dalam Pengambilan Keput usan Dan Iklim Organisasi

12

Dalam Kait annya Dengan Semangat Kerja Di Kabupat en Jember

(Disert asi). M alang: Universit as Negeri M alang
Supriyant o, Eko. 2006. Pola Pelaksanaan Supervisi Klinis Di Sekolah. Surakart a:
UM SSurakart a.
Rivai, Veit hzal. 2004. “ M anajemen Sumber Daya M anusia unt uk Perusahaan” .
Jakart a: Raja Grafindo.
Thomas. 2011. Supervised Learning. ht t p:/ / en.w ikipedia.org/ w iki/ . Diakses pada
tanggal 12 M aret 2012 pukul 19.15 WIB.
Winchest er, Dean, 2010. Educat ion of Supervision . ht t p:/ / id.shvoong.com/ socialsciences.educat ion. Diakses pada tanggal 13 M aret 2012 pukul 19.15
W IB.

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 4 GROBOGAN Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala sekolah Dasar Negeri 4 Grobogan.

0 3 18

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 4 GROBOGAN Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala sekolah Dasar Negeri 4 Grobogan.

0 3 13

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pembelajaran (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Wonosari).

0 1 12

PENDAHULUAN Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pembelajaran (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Wonosari).

0 1 11

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pembelajaran (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Wonosari).

0 1 21

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI KLINIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI KLINIS (Studi Situs SMP Negeri 1 Pedan Klaten).

0 0 14

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1.

0 0 14

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Supervisi Pembelajaran Sekolah Dasar (Studi Multisitus SD Negeri Nguter 1 dan 2 Kabupaten Sukoharjo).

0 0 13

PENDAHULUAN Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Supervisi Pembelajaran Sekolah Dasar (Studi Multisitus SD Negeri Nguter 1 dan 2 Kabupaten Sukoharjo).

0 0 9

DAFTAR PUSTAKA Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Supervisi Pembelajaran Sekolah Dasar (Studi Multisitus SD Negeri Nguter 1 dan 2 Kabupaten Sukoharjo).

0 0 4