PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KHUSUSNYA PENGURANGAN DENGAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN SUMBERBENING 5, KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 20092

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KHUSUSNYA PENGURANGAN

DENGAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA

GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

SDN SUMBERBENING 5, KECAMATAN BRINGIN,

KABUPATEN NGAWI

  

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

   

Oleh :

Yetik Mayasari

  

071134066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KHUSUSNYA PENGURANGAN

DENGAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA

GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

SDN SUMBERBENING 5, KECAMATAN BRINGIN,

KABUPATEN NGAWI

  

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

   

Oleh :

Yetik Mayasari

  

071134066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 April 2010.

  Penulis Yetik Mayasari

  NIM : 071134066

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.

  yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yetik Mayasari

  NIM : 071134066 Dem mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

’’PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KHUSUSNYA PENGURANGAN

DENGAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GARIS

BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN SUMBERBENING 5,

KECAMATAN BRINGIN, KABUPATEN NGAWI, TAHUN PELAJARAN

2009/2010” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya

  memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya atau dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 12 Mei 2010 Yang menyatakan, Yetik Mayasari

MOTO DAN PERSEMBAHAN

  “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,percayalah bahwa kamu telah menerimanya,maka hal itu akan diberikan kepadamu” (MARKUS 11:24) Skripsi ini khusus kupersembahkan kepada :

  ♥ Allah Bapaku ♥ Kedua Orang Tuaku “Bpk Maryono dan Ibu Anna Sri” ♥ Adikku “Dana” ♥ Robert Yudosakti-Ku

  

ABSTRAK

  PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KHUSUSNYA PENGURANGAN DENGAN METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA PEMBELAJARAN KELAS IV SD NEGERI SUMBERBENING 5 KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  Oleh : Yetik Mayasari

  NIM : 071134066 Kemampuan melakukan operasi pengurangan merupakan salah satu kemampuan matematika yang harus dikuasai siswa sekolah dasar. Kemampuan matematika antara lain kemampuan dalam hal pembagian, perkalian, penjumlahan dan pengurangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan dengan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan.

  Sedangkan hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa dengan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan.

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan sebanyak dua siklus (siklus 1 dan siklus 2). Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai siklus 1 dan siklus 2 yaitu kondisi awal rata-rata nilai 5,8, jumlah siswa yang mampu/tuntas 0%, Siklus 1 rata-rata nilai 60,4, jumlah siswa yang mampu/tuntas 58%, dan siklus 2 nilai rata-rata 87,9,jumlah siswa yang mampu/tuntas mencapai 87,5%.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan. Dengan diselesaikannya skripsi ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, khususnya yang berkaitan dengan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan. Kata kunci : Kemampuan siswa, Operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan, Metode Demonstrasi, Media Garis Bilangan.

  

ABSTRACT

  THE INCREASING OF STUDENT ABILITY IN DOING ARITHMETIC OPERATION OF ROUND NUMBER ESPECIALLY SUBTRACTION BY DEMONSTRATION METHOD USING NUMBER LINE MEDIA ON THE FIFTH GRADE STUDENT LEARNING OF SUMBERBENING 5 ELEMENTARY SCHOOL SUBDISTRIC BRINGIN NGAWI REGION, SCHOOL YEAR 2009/2010.

  By Yetik Mayasari

  NIM : 071134066 Ability to do substraction operation is one of mathematic ability which is must be mastered by elementary school student. The ability of math consist of division multiplication, addition and substraction. The aim of this research is to know the increasing of studentrability in doing arithmetic operation of round number especially substraction by doing arithmetic operation of round number especially substraction by demonstration method using number line media. Mean while, the hiphotesa of this research is that demonstration method using number line media is able to increase student ability in doing arithmetic operation of round number especially substraction.

  The research is using classroom action research. It was done in two siclus (1 and 2). Based on tehe data analysis, it is gained that the student ability in doing arithmetic operation of round number especially subtraction is increasing from early condition until siclus 1 and 2. The avarage point of early condition is 5,8, the students ability/completeness is 0%. The avarage point of siclus I is 60,4, the students completeness is 58%. The avarage point of sicluse II is 87,9, the students completeness reaches 87,5%.

  Thus, it can be concluded that the use of demonstration method using number line media can increase the student ability in doing arithmetic of round numbers especially substraction. The research is wished can give benefit to all, especially related to demonstration method using number line media in learning arithmetic of round number especially substraction. Key words : Student ability, arithmetic of round number especially substraction, Demonstration Method, Number Line Media.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa “My Lord Jesus Christ”, karena hanya atas berkat dan limpahan rahmad-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Skripsi dengan judul : “Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan Dengan Metode Demonstrasi Menggunakan Media Garis Bilangan Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberbening 5 Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010” disusun dalam rangka memenuhi prasyarat perolehan gelar Sarjana pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  Ungkapan terimakasih penulis haturkan kepada seluruh pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada :

  1. Drs. T. Sarkim, M.ED, Ph.D selaku Dekan FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Kaprodi PGSD.

  3. Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, motivasi dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Drs. Th. Sugiarto, P.MT selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, masukan, motivasi dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  5. Seluruh dosen di Lingkungan Prodi PGSD atas bekal ilmu yang diberikan selama kuliah.

  6. Bapak Nadi Krisdianto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Sumberbening 5 Ngawi, yang telah memberikan izin penelitian ini.

  7. Bapak/Ibu Guru SD Negeri Sumberbening 5, yang telah mendampingi dalam penelitian ini.

  8. Kedua Orang Tuaku yang tercinta, Bpk Maryono dan Ibu Anna Sri.

  9. Adikku tersayang Putera Andana, yang telah memberikan motivasi.

  10. Robert Yudosakti-Ku, yang telah memberikan masukan dan motivasi.

  11. Sahabat-sahabatku, Iznu, Sari, Indra, Putri, Mb’Yoen, Mb’Nona, Wilelma yang telah memberikan masukan dan motivasi.

  12. Saudaraku warga class B angkatan 2007 S1 PGSD sore.

  13. Seluruh pihak yang tidak teridentifikasi secara dini namun saya yakin sumbangan mereka tidak sedikit bagi selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik anda sangat berarti bagi perbaikan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak seperti yang diharapkan.

  Yogyakarta,12 Mei 2010 Penulis

  Yetik Mayasari 071134066

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................................................v MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................vi ABSTRAK.............................................................................................................vii

  

ABSTRACT ............................................................................................................viii

  KATA PENGANTAR ...........................................................................................ix DAFTAR ISI..........................................................................................................xi DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Batasan Masalah..........................................................................................3 C. Pemecahan Masalah ....................................................................................3 D. Rumusan Masalah .......................................................................................4 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................4 F. Batasan Pengertian ......................................................................................5 G. Hipotesis Tindakan .....................................................................................6 H. Manfaat Penelitian ......................................................................................6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Matematika ....................................................................................8 B. Kemampuan Siswa Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan .............................................................................9

  C. Metode Demonstrasi .................................................................................9

  D. Media Garis Bilangan ...............................................................................11

  E. Pembelajaran Bilangan Bulat ....................................................................17

  F. Kerangka Berfikir .....................................................................................19

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ......................................................................................21 B. Prosedur Penelitian ...................................................................................21

  1. Persiapan .............................................................................................21

  2. Rencana Tindakan ..............................................................................23

  a. Siklus I ..........................................................................................24

  b. Siklus II .........................................................................................25

  3. Indikator Keberhasilan .......................................................................26

  4. Data dan Pengumpulan Data ..............................................................27

  5. Instrumen ............................................................................................27

  6. Analisis Data .......................................................................................29

  BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................…......32

  1. Siklus I ..................................................................................................32

  2. Siklus II .................................................................................................39

  B. Hasil Penelitian ..................................................................................…...45

  C. Pembahasan ........................................................................................…...48

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..........................................................……..............................53 B. Saran ..........................................................................……........................54 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................…...............55 LAMPIRAN ..........................................................................................................57

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Indikator Keberhasilan ..........................................................................26 Tabel 2. Tabel Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumen......27 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I..............................................................28 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II............................................................29 Tabel 5. Perbandingan Hasil Nilai Data Awal dengan Siklus I...........................38 Tabel 6. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mampu/Tuntas pada Data Awal dengan Siklus I......................................................................................38 Tabel 7. Perbandingan Hasil nilai Siklus I dengan Siklus II...............................44 Tabel 8. Perbandingan Jumlah Siswa Yang Mampu/Tuntas Pada Siklus I dengan Siklus

  II..................................................................................................45 TAbel 9. Hasil Tes Kemampuan Awal, Siklus I, dan Siklus II...........................47 Tabel 10. Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa......................................................59 Tabel 11. Hasil Tes Siklus I..................................................................................70 Tabel 12 Hasil Tes Siklus II.................................................................................82 Tabel 13. Kisi-kisi Soal Pengambilan Data Awal.................................................83

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Siklus Rancangan Penelitian ...............................................................23

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus ..............................................................................................57 Lampiran 2. Soal dan Kunci Jawaban Pengambilan Data Awal............................58 Lampiran 3. RPP Siklus I.......................................................................................61 Lampiran 4. Pembagian Kelompok Diskusi Siklus I.............................................64 Lampiran 5. LKS Siklus I......................................................................................65 Lampiran 6. Lembar Pengamatan Terhadap Guru Siklus I....................................67 Lampiran 7. Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I................................................69 Lampiran 8. RPP Siklus II.....................................................................................72 Lampiran 9. LKS Siklus II.....................................................................................76 Lampiran 10 LKS Siklus II (Untuk PR)................................................................77 Lampiran 11. Lembar Pengamatan Terhadap Guru Siklus II................................79 Lampiran 12 Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II............................................81 Lampiran 11. Analisis Butir Soal Pengambilan Data............................................85 Lampiran 12. Analisis Butir Soal Siklus I.............................................................86 Lampiran 13. Analisis Butir Soal Siklus II............................................................87 Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian.........................................................................88 Lampiran 15. Surat Keterangan Dari Tempat Penelitian ......................................89 Lampiran 16. Foto Kegiatan Pembelajaran ...........................................................90

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD salah

  satu isi program pembelajaran adalah mata pelajaran matematika. Dalam mata pelajaran itu terdapat bab yang membahas tentang operasi hitung bilangan bulat.

  Dalam upaya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, usaha peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang sekaligus merupakan salah satu komponen dari ilmu-ilmu dasar, harus diupayakan agar matematika betul- betul dikuasai dengan baik. Upaya ini sangatlah logis, karena jenjang sekolah dasar merupakan pondasi yang sangat penting dalam usaha memberikan bekal kepada siswa untuk melangkah ke tingkat yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan kelak.

  Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu keterampilan matematika yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar adalah keterampilan hitung. Keterampilan hitung yang dimaksud adalah perkalian, pembagian, pengurangan dan penjumlahan. Keterampilan sangat penting sekali dalam mempelajari bagian-bagian matematika lainnya.

  Dipihak lain, pelajaran berhitung (Matematika) bagi sebagian besar siswa masih dipandang sebagai materi yang sulit dipelajari khususnya operasi hitung yang menyangkut bilangan bulat khususnya pengurangan, terutama bilangan bulat negatif pada kelas IV, misalnya : (-2) - 6 .

  Dari kenyataan ini dapat dikatakan bahwa rendahnya prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika salah satunya materi operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan adalah kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tentang operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan.

  Untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan, penulis ingin memperkenalkan suatu metode dan media, yang disebut metode demonstrasi dan media yang disebut dengan media garis bilangan. Diharapkan dengan metode melalui media ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan.

  Berdasarkan hasil survey di kelas IV SD Negeri Sumberbening 5, ditemukan permasalahan bahwa kemampuan siswa SD kelas IV dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya rata-rata nilai ulangan materi bilangan bulat khususnya pengurangan para siswa satu tahun terakhir yaitu kelas IV tahun ajaran 2008/2009. Siswa yang tidak tuntas lebih banyak dibandingkan siswa yang tuntas. Berdasarkan hasil ulangan harian tentang operasi hitung bilangan bulat satu tahun terakhir atau siswa kelas IV tahun pelajaran 2008/2009 di SDN Sumberbening 5. Siswa yang nilainya tuntas sebanyak 7 siswa dari 18 siswa. Jadi rata-rata kelas yang tuntas sebanyak

  38,88%.Selain itu peneliti sudah membuktikan dengan mengadakan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa di SDN Sumberbening 5 pada kelas IV Tahun Pelajaran 2009/2010. Ternyata siswa yang nilainya tuntas sebanyak 0 siswa dari 24 siswa. Nilai KKM Matematika kelas IV SDN Sumberbening 5 yaitu 60. Jadi banyak siswa yang mendapat nilai di bawah

  60. Disamping anak kurang aktif dalam pembelajaran di kelas, selama pembelajaran berlangsung dengan guru menggunakan metode ceramah selain itu bilangan bulat negatif baru dikenalkan di kelas IV. Sehingga anak masih banyak yang mengalami kebingungan dalam menyelesaikan soal-soal.

  Dari permasalahan tersebut peneliti merasa tertarik untuk meneliti “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode Demonstrasi Menggunakan Media Garis Bilangan pada Pembelajaran Kelas IV SD Negeri Sumberbening 5 Tahun Pelajaran 2009 / 2010”.

  B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis membatasi masalahnya hanya pada penggunaan metode demonstrasi dengan media garis bilangan dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan.

  C. Pemecahan Masalah

  Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan tersirat dalam rumusan masalah, masalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan akan diatasi dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan, yang pelaksanaan pembelajarannya, diusahakan sebanyak mungkin siswa terlibat.

  Dapat diuraikan : Siklus I : Pembelajaran ditekankan pada proses menyelesaikan soal

  LKS dengan menggunakan media secara berkelompok kemudian bergantian mendemonstrasikan jawaban soal menggunakan media tersebut didepan kelas. Siklus II : Pembelajaran ditekankan pada proses pembuatan media oleh masing-masing siswa, lalu membuat 4 soal (1 indikator - 1 soal) ditulis dibalik gambar media dan menjawabnya dengan media tersebut. Siswa bekerja secara pribadi. Kemudian bergantian mendemonstrasikan 1 jawaban soal menggunakan media yang sudah dibuat.

  D. Rumusan Masalah

  Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : Apakah Metode Demonstrasi Menggunakan Media Garis Bilangan

  Dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberbening 5 Tahun Pelajaran 2009/2010.

  E. Tujuan Penelitian

  Mengetahui apakah ada peningkatan kemampuan siswa kelas IV dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan dengan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan.

F. Batasan Pengertian

  Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah (konsep) yang akan dipakai, maka diberi batasan pengertian :

  1. Operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan adalah operasi hitung bilangan bulat yang dikhususkan hanya pada pengurangan saja, karena dalam operasi hitung bilangan bulat terdapat penjumlahan dan pengurangan.

  2. Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya, atau caranya melakukan sesuatu atau mempertunjukkan prosesnya (Djajadisastra, 1982:93).

  3. Media garis bilangan adalah media yang terbuat dari kertas karton, diberi 1 garis panjang, tiap ujung diberi anak panah, lalu terdapat bilangan bulat negatif kearah kiri, nol dititik paling tengah, dan bilangan bulat positif kearah kanan.

  Garis bilangan himpunan bilangan bulat digambarkan seperti di bawah ini :

                               !     !     !     !     !     !     !     !     !     !                                             ‐2   ‐1    0    1    2    3     4     5 

  Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang dimulai dari angka 1 ,2 ,3 dan seterusnya bergerak ke arah kanan.

  Bilangan bulat negatif adalah bilangan dari -1, -2, -3 dan seterusnya bergerak ke arah kiri.

  4. Kemampuan siswa menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan adalah skor yang diperoleh siswa dari ulangan tentang operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan.

  G. Hipotesis Tindakan.

  Hipotesis tindakan yang diajukan adalah : “Metode Demonstrasi Menggunakan Media Garis Bilangan Dapat Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberbening 5 Tahun Pelajaran 2009/2010”.

  H. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Memberi masukan bagi sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

  2. Bagi Guru Memberi masukan bagi guru bahwa media garis bilangan merupakan salah satu media yang dapat dipakai dalam pengajaran Matematika.

  3. Bagi Siswa Memberikan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa serta membantu siswa meningkatkan kemampuan menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat.

  4. Bagi Pembaca Memberikan pengetahuan serta informasi tentang meningkatkan kemampuan menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat dengan media garis bilangan.

  5. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk mengembangkan atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dalam dunia pendidikan SD.

       

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Matematika Matematika merupakan ilmu tentang bilangan, dan prosedur

  operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, 2008:888) Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam, selain itu matematika tidak hanya merupakan media untuk pernyataan keilmuan dan rumus-rumus, tetapi juga untuk pernyataan hasil pemikiran dan proses berfikir (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1990:198)

  Menurut Hudoyo (1980:156), Matematika adalah suatu ilmu yang terdiri dari kumpulan sistem matematika, yang masing-masing sistem itu mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya bersistem deduktif.

  Matematika merupakan pengkajian logis mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berkaitan; matematika seringkali dikelompokkan kedalam tiga bidang : aljabar, analisis, dan geometri, walaupun demikian tidak dapat dibuang pembagian yang jelas karena cabang-cabang ini telah bercampur-baur. Pada dasarnya aljabar melibatkan bilangan dan pengabstrakan, analisis melibatkan kekontinuan dan limit, sedangkan geometri membahas bentuk dan konsep-konsep yang berkaitan (Kamus Matematika, 2003:158).

  Penalaran matematika adalah deduktif, penalaran matematika itu sulit dipisahkan dari logika. Banyak masalah matematika yang berkaitan dengan pembuktian. Pembuktian yang menggunakan penalaran deduktif itu menggunakan kalimat “jika”, “maka”. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan alasan logis.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam matematika terdapat konsep- konsep yang saling berkaitan. Oleh karena itu, setiap konsep dalam matematika merupakan prasyarat untuk mempelajari konsep selanjutnya. Apabila siswa tidak dapat menguasai suatu konsep, maka dikhawatirkan siswa juga tidak dapat menguasai konsep-konsep selanjutnya. Dengan demikian, guru harus mengupayakan agar siswa dapat menguasai setiap konsep dalam matematika demi kelancaran proses belajarnya.

  B.

  

Kemampuan siswa menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat

khususnya pengurangan

  Kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan merupakan kemampuan siswa dalam memperoleh hasil akhir (nilai) dari tes tertulis. Setelah siswa sebelumnya diperkenalkan bagaimana cara menjawab soal operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan dengan media garis bilangan.

C. Metode Demonstrasi

  Metode berasal dari bahasa Greeka, metha (melalui atau melewati) dan hodos (jalan atau cara). Jadi metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu Ulih Bukit Karo-karo (1984:3)

  Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyeknya, atau caranya melakukan sesuatu atau mempertunjukkan prosesnya (Djajadisastra, 1982:93).

  Keuntungan atau kebaikan Metode Demonstrasi :

  1. Metode demonstrasi merupakan cara yang wajar atau alamiah sesuai dengan proses perkembangan jiwa anak, untuk belajar memahami sesuatu obyek atau perbuatan: tanggapan-tanggapan dalam jiwa murid dan pengertian-pengertian yang terbentuk, akan diperoleh melalui proses yang wajar dan menjadi lebih jelas dibandingkan jika hanya diterangkan secara lisan saja, yang sifatnya abstrak.

  2. Menanamkan, memupuk dan mengembangkan hasrat untuk ingin mengetahui sesuatu. Dengan melihat sendiri obyeknya, timbullah dalam diri murid keinginan untuk mengetahui lebih dalam dan terperinci segala sesuatu tentang obyek yang dilihatnya. Dengan demikian, mulai berkembang sikap ilmiah para murid.

  3. Murid dididik untuk mau mengamati dengan penuh perhatian kepada sesuatu obyek yang sedang didemonstrasikan.

  4. Murid dapat melakukan dengan segera dan tepat, sesuatu kecakapan yang memerlukan keterampilan motoris.

  5. Metode demonstrasi dapat menanamkan keyakinan akan kepastian sesuatu.

  Kerugian atau kelemahan Metode Demonstrasi :

  1. Penggunaan metode ini dapat menyebabkan murid tertahan perkembangan berfikirnya sehingga menetap pada taraf berfikir kongkrit saja dan tidak meningkat ke taraf abstrak.

  2. Mengamati sesuatu dengan cermat, baik dengan alat indra mata, telinga maupun indra lainnya, bukan merupakan pekerjaan yang mudah bagi murid-murid.

  3. Tidak semua hal yang didemonstrasikan dapat diulang berkali-kali.

  4. Apabila jumlah murid terlalu besar maka akan sangat sulit untuk mengatur tempat duduk atau berdiri murid agar semuanya dapat melihat sama jelasnya.

D. Media Garis Bilangan

  Untuk menghindari salah penafsiran tentang media garis bilangan yang dimaksudkan dalam penelitian ini, peneliti akan menguraikan konsep-konsep yang berkaitan dengan media garis bilangan yaitu 1) Media, 2) Media garis bilangan.

1. Media

  Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari yang secara harfiah berarti ”Perantara” atau ”Pengantar

  Medium yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.

  Media pembelajaran adalah ”Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran” (Schramm dalam

  http://www//azi3s-cool.blogspot.com/2008/10 ).

  Media pembelajaran adalah “sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya”

  

(Briggs dalam http://www//azi3s-cool.blogspot.com/2008/10 ).

  Marshall McLuhan dalam Oemar Hamalik (2001) berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.

  Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah ”segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.”

  Oemar Hamalik (2001:202) merumuskan media dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, bagan buatan guru, dan obyek-obyek nyata serta kunjungan keluar sekolah.

  Romiszowski dalam Oemar Hamalik (2001) merumuskan media pengajaran merupakan penyampaian pesan berinteraksi dengan siswa melalui penginderaannya. Siswa dapat juga dipanggil untuk menggunakan sesuatu alat indranya untuk menerima informasi, atau dapat juga menggunakan kombinasi alat indra sekaligus sehingga kegiatan berkomunikasi lebih seksama.

  Dalam http://www//azi3s-cool.blogspot.com/2008/10 , media memiliki fungsi, di antaranya : a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Objek dimaksud bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

  b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu objek yang disebabkan karena: (a) objek terlalu besar, (b) objek terlalu kecil, (c) objek yang bergerak terlalu lambat, (d) objek yang bergerak terlalu cepat, (e) objek yang terlalu kompleks, (f) objek yang bunyinya terlalu halus, (g) objek yang mengandung berbahaya dan resiko tinggi.

  Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

  c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

  d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

  e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis.

  f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

  g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar Memilih media pengajaran :

  Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pengajaran, yakni sebagai berikut : a. Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran. Pendekatan itu sudah tentu membutuhkan banyak biaya untuk membelinya, lagi pula belum tentu media itu cocok buat penyampaian bahan pelajaran dan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. b. Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.

  Dewasa ini pendekatan kedua tersebut banyak digunakan oleh guru-guru, yakni dengan mempertimbangkan bahan pelajaran yang akan disampaikan serta kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan siswa. Kecocokan terhadap kedua hal itu menjadi dasar pertimbangan apakah suatu media dipilih atau tidak dipilih. Guru hanya memilih media pengajaran yang bermanfaat dan tidak memilih media yang tak terpakai. Disamping itu, segi ekonomis dan hambatan-hambatan praktis yang mungkin dihadapi oleh siswa dan guru juga menjadi dasar pertimbangan.

2. Media Garis Bilangan

  Media garis bilangan adalah sebuah media visual yang terbuat dari kertas karton atau manila dengan garis tepat ditengah-tengahnya, dalam garis itu terdapat bilangan bulat positif kearah kanan, nol tepat ditengah, dan bilangan bulat negatif kearah kiri.

                               !     !       !     !     !     !     !     !     !     !                                       ‐1     ‐2   ‐1    0    1    2    3     4     5  Jenis media garis bilangan termasuk media visual.

  Dalam http://ladang-ilmu.blogspot.com/2009 prinsip dan cara kerja pada garis bilangan yaitu ditekankan pada langkah “kanan” untuk operasi penjumlahan dan langkah “kiri” untuk operasi pengurangan. Untuk lebih jelasnya, prinsip-prinsip kerja penggunaan garis bilangan diuraikan sebagai berikut:

  1. Setiap akan mempraktikkan media, posisi awal aktivitas harus selalu dimulai dari bilangan atau skala 0 (nol).

  2. Jika bilangan pertama dalam suatu operasi hitung bertanda positif, maka anak panah diarahkan ke bilangan positif dan bergerak kekanan dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama. Sebaliknya jika bilangan pertamanya bertanda negatif, maka anak panahnya diarahkan ke bilangan negatif dan gerakkan dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama.

  3. Jika anak panah dilangkahkan kekanan, maka dalam prinsip operasi hitung istilah kanan dapat diartikan sebagai penjumlahan.

  Sebaliknya, jika anak panah dilangkahkan kekiri maka istilah kiri dapat diartikan sebagai pengurangan. Namun demikian, gerakan kanan atau kiri anak panah tergantung pada bilangan penambah atau pengurangnya.

  Kelebihan dari media ini yaitu • Media ini sifatnya konkrit.

  • Siswa secara bersama-sama dapat berfikir dengan benda atau media yang sama jadi pikiran siswa dapat sejalan.
  • Dengan media ini dapat memperjelas masalah, sehingga siswa dapat menjawab soal dengan baik dan benar.

  Kelemahan dari media ini yaitu • Media ini hanya mengandalkan persepsi indera mata.

  • Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

E. Pembelajaran Bilangan Bulat

  Bilangan bulat adalah bilangan yang terbentuk dari perluasan himpunan bilangan asli dan bilangan cacah (Elang Krisnadi dalam

  

http://ladang -ilmu.blogspot.com/2009 ). Bilangan bulat terdiri dari:

  1. Bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, -4, -5, ….) yang selanjutnya disebut bilangan bulat negatif bergerak kearah kiri;

  2. Bilangan bulat negatif dibagi menjadi dua kelompok yaitu

  a. Bilangan bulat genap (-2, -4, -6, -8 dst)

  b. Bilangan bulat ganjil (-1, -3,- 5,- 7, dst)

  3. Bilangan 0 (Nol) dan;

  4. Bilangan-bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, 4, 5, …..) yang selanjutnya disebut bilangan bulat positif bergerak kearah kanan.

  Bilangan bulat positif dibagi menjadi dua kelompok yaitu

  a. Bilangan bulat genap (2, 4, 6, 8 dst)

  b. Bilangan bulat ganjil (1, 3, 5, 7, dst) Pada operasi pengurangan bilangan bulat, sebarannya mencakup: (1) Pengurangan bilangan bulat positif dengan bulat positif; (2) Pengurangan bilangan bulat positif dengan bulat negatif;

  (3) Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bulat positif; (4) Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bulat negatif.

  Operasi hitung dalam bahasan bilangan bulat baru diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar di kelas 4 (pada siswa yang masih dalam taraf berpikir konkret). Pendekatan yang harus dilakukan harus sesuai dengan perkembangan mental anak di usia anak antara 10 sampai 11 tahun.

  Banyak persoalan yang muncul pada sistem bilangan bulat bagi siswa- siswa sekolah dasar kelas 4, misalkan pada waktu mereka akan melakukan operasi hitung seperti: 4 - (-7); (-6) - 9; 2-7; (-3) – (-6); dan sebagainya. Persoalan yang muncul dalam kaitannya dengan soal-soal yang seperti itu adalah bagaimana memberikan penjelasan dan cara menanamkan pengertian operasi tersebut secara konkret, karena kita tahu bahwa pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju hal-hal yang bersifat abstrak. Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap pengenalan konsep secara konkret,

  2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak, 3. Tahap pengenalan konsep secara abstrak.

  Dalam hal ini peneliti menggunakan media garis bilangan yang kemudian disampaikan dengan demonstrasi didepan kelas.

  Proses operasi hitung bilangan bulat dengan metode demonstrasi menggunakan media garis bilangan dalam siklus I, Siswa dibagi didalam kelompok. Dalam kelompok siswa mengerjakan lembar kerja siswa. Lalu secara bergantian tiap kelompok mengerjakan satu soal yang dikerjakan dengan mendemonstrasikan menggunakan media garis bilangan. Pada siklus II masing-masing siswa membuat media sendiri dan membuat 4 soal (1 indikator, 1 soal) dijawab menggunakan media yang telah dibuat kemudian masing-masing siswa mendemonstrasikan 1 soal didepan kelas.

  Dalam pengurangan, untuk semua bilangan bulat berlaku :

  • a – b = a +(-b)
  • a-(-b) = a + b
  • a - b = -a + -b
  • a – (-b) = -a + b F.

   Kerangka Berfikir.

  Pada umumnya siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan operasi hitung bilangan bulat apalagi hanya menggunakan metode ceramah.

  Dalam metode ceramah, guru tidak memakai media apapun atau sarana apapun, sehingga siswa tidak merasa tertarik dalam proses pembelajaran.

  Dilain sisi, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, hanya sebagai pendengar. Akhirnya, siswa masih bingung dalam operasi bilangan bulat. Khususnya terhadap pengurangan. Dari identifikasi di atas salah satu penyebab kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan operasi pengurangan bilangan bulat adalah guru hanya menggunakan metode ceramah.

  Garis bilangan yang berupa media pembelajaran dapat memperjelas bagaimana cara menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat khususnya pengurangan. Dengan media ini, siswa diajak praktik atau terjun langsung menerapkan proses operasi hitung bilangan bulat, siswa mengetahui bagaimana cara mendapatkan hasil yang benar. Dengan media ini siswa kurang mengalami kesalahan. Media ini juga dapat mengurangi penggunaan kalkulator pada siswa karena dengan kalkulator dapat membuat siswa kurang terampil dan malas untuk belajar matematika. Atas dasar kerangka berfikir itulah peneliti merumuskan hipotesis tindakan “Metode Demonstrasi Menggunakan Media Garis Bilangan Dapat Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberbening 5 Tahun Pelajaran 2009/2010”.

     

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN GUNA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERHITUNG PADA BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS IV SDN KARANGANYAR 3 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 96

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN KLEDUNGKRADENAN BANYUURIP PURWOREJO TAHUN 2010

0 4 68

HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN III TUBOKARTO,PRACIMANTORO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 71

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SIDOWAYAH KECAMATAN POLANHARJO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 5 87

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN I KARANGDUREN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 12 132

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

0 3 131

PENGARUH MEDIA ULAR TANGGA BERHITUNG TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA SD.

0 1 41

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD N 3 JARAKAN.

0 0 127

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA PITA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS V MI DARUS SALAM GRESIK.

0 9 167

MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT Muhammad Sholahuddin Arif

0 0 8