ANALISIS PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DI KABUPATEN MIMIKA PAPUA Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Timika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  

ANALISIS PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PENERIMAAN PAJAK

PENGHASILAN DI KABUPATEN MIMIKA PAPUA

Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Timika

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Elyunai Salakory

NIM : 092114093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

ANALISIS PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PENERIMAAN PAJAK

PENGHASILAN DI KABUPATEN MIMIKA PAPUA

Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Timika

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Elyunai Salakory

NIM : 092114093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

“Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang

sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada

akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka

yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.”

  (Ibrani 5:11-12) Kupersembahkan untuk :

  Tuhan Yesus Kristus yang Dahsyat Mama Yenny dan Papa Buang Salakory Tersayang

  Kak Yessy, kak Wilson, kak Marlin yang senantiasa mendukung EYE (Desy dan Delvi), KODOK (Dian, Riya, Siska, Ayu, Joan)

  Nehemia yang terkasih Keluarga besar Universitas Sanata Dharma

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan hikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.

  Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

  2. M. Trisnawati Rahayu, M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama perkuliahan.

  3. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Hisbullah, selaku kepala KPP Pratama Timika yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan segenap pegawai kantor KPP Pratama Timika yang telah banyak membantu pemerolehan data yang dibutuhkan.

  5. Bapak Suhaimto selaku Kepala Badan Pusat Statistik Timika dan segenap pegawai Badan Pusat Statistik Timika yang telah membantu dalam melakukan pengumpulan data penelitian.

  6. Mama dan Papa yang penuh cinta dan perhatian telah mendidik dan membesarkanku, yang sangat peduli akan pendidikanku, yang dengan setia mendoakanku, berkorban untukku, dan senantiasa mengasihiku.

  7. Kakak-kakakku: Kak Yessy, kak Wilson, kak Marlin yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, kasih sayang dan pengorbanannya untukku.

  8. Keluarga Besar Salakory – Latuihamallo atas doa dan perhatian kepadaku.

  9. Nehemia Damianto Pareang atas doa, semangat, perhatian, dan kasih sayang yang diberikan kepadaku.

  10. Sahabatku Desy, Delvina, Dian, Riya, Siska, Ayu, Joan serta teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas doa, perhatian, dorongan, persahabatan yang telah kita jalin bersama.

  11. Kakak KTBku yang luar biasa, kak Rina Apriyani dan teman-teman KTBku Dian, Joan dan Lusi, untuk setiap doa, semangat dan perhatiannya.

  12. Teman-teman Dance For Jesus, Komisi Pemuda dan Multimedia GKI Gejayan, buat setiap dukungan doa dan perhatian kalian, tetap semangat melayani Tuhan.

  13. Adek-adek KTBku Uli, Mega, Chika, Milka, Vera atas doa, perhatian, semangat dan dukungannya.

  14. Teman-teman kelas MPT, atas bantuan dan semangat yang telah diberikan kepadaku.

  15. Keluarga Besar SMP Unggulan Santa Maria di Timika atas semangat dan motivasi yang diberikan.

16. My Lovely Jessen, Juvi, Juon (3J) buat kesetiaan kalian menemaniku selama ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 10 Agustus 2013 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vii HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... x HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xv ABSTRAK .................................................................................................... xvi ABSTRACT .................................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 B.

  Rumusan Masalah ................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4 D.

  Manfaat Penelitian ............................................................... 4 E. Sistematika Penulisan .......................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

  8 A. Pajak ..................................................................................... 8 1.

  Pengertian Pajak .............................................................. 8 2. Subjek Pajak .................................................................... 9 3. Bukan Subjek Pajak ........................................................ 12 4. Objek Pajak ..................................................................... 13 5. Bukan Objek Pajak .......................................................... 15 6. Wajib Pajak ..................................................................... 18 7. Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri .................................................

  19 8. Biaya-Biaya dan Kompensasi Kerugian ......................... 20 a.

  Biaya yang Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto .....................................................

  20 b. Pengeluaran yang Tidak Boleh Dikurangkan atau Dibebankan Sebagai Biaya .......................................

  27 c. Kompensasi Kerugian ............................................... 31 9. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) .......................... 31 a.

  Pemberian PTKP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi .. 31 b.

  Besarnya PTKP ........................................................ 32 c. Penyesuaian Besaran PTKP ..................................... 34 10. Tarif Pajak Penghasilan................................................... 35 a.

  Tarif Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri ...................................

  35

  b.

  55 A. Sejarah Kabupaten Mimika ................................................. 55 B.

  87 2. Peramalan Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2013 dan 2014 ......................................................

  Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan dari Tahun 2008-2012 .....................................................

  81 C. Pembahasan ......................................................................... 87 1.

  69 2. Peramalan Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2013-2014 ............................................................

  Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan Dari Tahun 2008-2012 ....................................................

  Analisis Data........................................................................ 69 1.

  65 A. Deskripsi Data ..................................................................... 65 B.

  KPP Pratama Timika ........................................................... 61 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...............................

  Agama .................................................................................. 60 H. Pendidikan ........................................................................... 60 I. Kesehatan ............................................................................. 61 J.

  Keadaan Demografi ............................................................ 57 E. Pemerintahan ...................................................................... 59 F. Tenaga Kerja ........................................................................ 59 G.

  Keadaan Geografis .............................................................. 56 C. Keadaan Iklim ...................................................................... 57 D.

  51 BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MIMIKA ....................

  Tarif Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap .......

  49 2. Peramalan (Forecasting) Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2013 dan 2014 ......................................................

  Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan dari tahun 2008-2012 ......................................................

  Metode Pengumpulan Data .................................................. 48 H. Teknik Analisis Data ............................................................ 49 1.

  Waktu Penelitian .................................................................. 47 E. Lokasi Penelitian .................................................................. 47 F. Data ...................................................................................... 48 G.

  Subjek Penelitian .................................................................. 46 C. Objek Penelitian ................................................................... 46 D.

  46 A. Jenis Penelitian ..................................................................... 46 B.

  Review Penelitian ................................................................. 43 BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

  Time Series dan Forecasting (Peramalan) ........................... 40 D.

  38 B. Perkembangan Penerimaan Pajak Dalam Negeri ................. 39 C.

  Fasilitas Pengurangan Tarif Pajak Sebesar 50% bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri ...................

  37 c. Pembulatan Angka Penghasilan Kena Pajak ........... 38 d.

  94 BAB VI PENUTUP .................................................................................. 101

  B.

  Saran ..................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 104 LAMPIRAN ............................................................................................. 106

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Mulai dan Lahirnya Kewajiban Perpajakan ..........................

  19 Tabel 2.2 Tarif Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri .........

  35 Tabel 2.3 Pasal 31E ayat (1) dan ayat (2) .............................................

  39 Tabel 3.1 Tabel Perhitungan Tahun Dasar ............................................

  53 Tabel 5.1 Perkembangan Tenaga Kerja Kabupaten Mimika ................

  65 Tabel 5.2 Perkembangan Jumlah Badan Usaha Kabupaten Mimika ....

  66 Tabel 5.3 Perkembangan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP-OP) dan Wajib Pajak Badan (WP-B) Tahun 2008-2012 .....................

  66 Tabel 5.4 Rencana Penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ..................................................................

  67 Tabel 5.5 Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ..................................................................

  68 Tabel 5.6 Menghitung Tren Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi ........................................................................

  69 Tabel 5.7 Menghitung Tren Penerimaan Pajak Penghasilan Badan .....

  70 Tabel 5.8 Menghitung Tren Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan ...................................................

  71 Tabel 5.9 Jumlah Wajib Pajak, Realisasi, dan Rencana Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ..................................................................

  76 Tabel 5.10 Jumlah Wajib Pajak, Realisasi, dan Rencana Penerimaan Pajak Penghasilan Badan Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ..................................................................

  77 Tabel 5.11 Perkembangan Penerimaan PPh Orang Pribadi, PPh Badan, dan PPh Pasal 21 Khusus Karyawan Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ..................................................................

  79 Tabel 5.12 Menghitung Tren Penerimaan Pajak Penghasilan.................

  79 Tabel 5.13 Menghitung Nilai X Peramalan ............................................

  79

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi KPP Pratama Timika .................

  64 Gambar 2 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja dan Wajib Pajak ........

  72 Gambar 3 Perkembangan Badan Usaha dan Wajib Pajak Badan ..........

  74 Gambar 4 Perkembangan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ..................................................................

  80 Gambar 5 Perkembangan Pajak Penghasilan dan Hasil Peramalan Kabupaten Mimika tahun 2013 dan 2014 .............................

  87

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A Pertanyaan Wawancara KPP Pratama Timika .................... 106 Lampiran B Jumlah PNS Daerah di Lingkungan Pemerintah

  Provinsi Papua ..................................................................... 109 Lampiran C Rencana Penerimaan Pajak Penghasilan

  Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ................................ 110 Lampiran D Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan

  Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ................................ 111 Lampiran E Jumlah Wajib Pajak Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 112 Lampiran F Jumlah Tenaga Kerja dan Badan Usaha

  Kabupaten Mimika Tahun 2008-2012 ................................ 113

  

ABSTRAK

ANALISIS PERKEMBANGAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN

DI KABUPATEN MIMIKA PAPUA

Studi Kasus di KPP Pratama Timika

  Elyunai Salakory Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2013

  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perkembangan penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika tahun 2008-2012. (2) Mengetahui prospek penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika untuk tahun 2013 dan 2014.

  Latar belakang penelitian ini adalah Kabupaten Mimika merupakan salah satu kabupaten berkembang di Papua dan memiliki daya tarik bagi masyarakat untuk datang dan memperoleh pekerjaan. Berdatangannya masyarakat untuk memperoleh pekerjaan diharapkan dapat menjadi kontribusi terhadap peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan.

  Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada KPP Pratama Timika Papua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika dari tahun 2008-2012, sedangkan analisis data kuantitatif dengan metode Jumlah Kuadrat Terkecil digunakan untuk meramalkan besarnya Pajak Penghasilan yang akan diterima KPP Pratama Timika pada tahun 2013 dan 2014.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terjadi peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika dari tahun 2008-2012. (2) Prospek penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika Papua tahun 2013 sebesar Rp854.827.481.000, sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp923.573.505.000.

  

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE GROWTH OF THE REVENUE FROM INCOME TAX

  

IN MIMIKA REGENCY PAPUA

A Case Study at Tax Service Office of Pratama Timika

  Elyunai Salakory Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2013

  The research aims to: (1) know the development of the revenue from Income Tax in Mimika Regency during 2008-2012, (2) know the prospect of the revenue from Income Tax in Mimika Regency in 2013 and 2014. Mimika Regency is one of the developing regency in Papua that attract people to come to find jobs there. The incoming people are expected to contribute to the increase of the revenue from the Income Tax of Mimika Regency during 2008-2012.

  This research is a case study at Tax Service Office of Pratama Timika Papua. Data are collected through documentations and interviews. Descriptive analysis was employed to analysis the growth of the revenue from the Income Tax of Mimika Regency during 2008-2012, while quantitative analysis with The Least Squares Method was used to estimate the revenue from the Income Tax in 2013 and 2014.

  The results show that: (1) There was an increase in the revenue from Income Tax in Mimika Regency during 2008-2012. (2) The estimated revenue from Income Tax of Mimika Regency in 2013 is Rp854.827.481.000 and in 2014 will be Rp923.573.505.000.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis, Kabupaten Mimika terletak pada 134

  31’ - 138 31’ Bujur Timur dan 4

  60’ - 5 18’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 19.592

  2

  km atau 4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua. Kabupaten ini menjadi salah satu kabupaten terkaya di Provinsi Papua. Berbagai jenis kekayaan alam ada di kabupaten ini, mulai dari hasil laut, hasil hutan, hingga hasil tambang. Tembagapura merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Mimika. Di Tembagapura, terdapat pegunungan tinggi yang di dalamnya mengandung emas, sehingga pada tahun 1967, Freeport McMoran Copper & Gold Inc. yang merupakan salah satu perusahaan pertambangan emas terbesar di dunia menguasai pegunungan emas itu. Berdirinya perusahaan yang diresmikan oleh Mantan Presiden Soeharto itu membuat terbukanya kesempatan kerja yang cukup besar bagi penduduk sekitar. Dari tahun ke tahun, selalu berdatangan masyarakat dari luar, baik dari luar daerah maupun luar negeri untuk memperoleh pekerjaan.

  Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Mimika pada tahun 2010, jumlah pencari kerja di kabupaten ini meningkat menjadi 26.508 orang atau naik 2,3% dari tahun sebelumnya, di mana 77% di antaranya adalah pencari kerja laki-laki. Dari 26.508 orang yang mencari kerja, baru 897 orang yang bekerja pada sektor tambang yang tengah dijalankan oleh PT Freeport McMoran. Kini jumlah tenaga kerja di kabupaten tersebut, baik swasta, PNS, maupun wirausaha mencapai 47.481 orang. Tentu ini bukan merupakan jumlah yang sedikit, mengingat Kabupaten Mimika adalah kabupten yang baru saja berdiri pada tanggal 18 Maret 2001. Tingkat pertumbuhan penduduk yang mencapai 9,31% per tahun membuat semakin bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Mimika setiap tahunnya.

  Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang- undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak Penghasilan merupakan salah satu jenis pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh oleh Wajib Pajak dalam tahun pajak. Pajak memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah fungsi budgeter, yaitu pajak berperan dalam hal pendanaan atau pembayaran bagi pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, sebagaimana yang tertera dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pajak menjadi salah satu pemasukan bagi negara. Oleh karena pajak menjadi salah satu sumber pendanaan bagi negara maupun daerah, maka pemerintah akan melakukan berbagai upaya agar masyarakat melakukan pembayaran pajak secara teratur, terutama Pajak Penghasilan yang diperoleh setiap periode waktu tertentu.

  Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau Penghasilan (PPh). Pajak Penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

  Sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 2 tentang Subjek Pajak, yang merupakan subjek pajak adalah orang pribadi, warisan yang belum terbagi, badan dan badan usaha tetap. Yang dimaksud dengan subjek pajak dalam negeri adalah (a) orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; (b) badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tersebut disebut sebagai Wajib Pajak (WP). Wajib Pajak terbagi atas dua, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

  Jumlah penduduk Kabupaten Mimika dalam kurun waktu 10 tahun terakhir naik 54,76%, di mana pada tahun 2001 berjumlah 99.656 orang. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Mimika adalah 182.000 orang dengan jumlah penduduk terbesar berada di Distrik Mimika Baru yaitu berjumlah 118.100 orang. Semakin meningkatnya jumlah penduduk di kabupaten ini diharapkan seiring dengan meningkatnya jumlah subjek pajak.

  Dengan bertambahnya subjek pajak yang berpenghasilan dari tahun ke tahun,

  Pajak Penghasilan diharapkan akan berbanding searah. Dengan kondisi meningkatnya jumlah Wajib Pajak di Kabupaten Mimika, jumlah penerimaan Pajak Penghasilan di kabupaten ini akan terus meningkat.

  Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis termotivasi untuk menganalisis perkembangan dan prospek penerimaan Pajak Penghasilan di Kabupaten Mimika, Papua baik bagi Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana perkembangan penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika tahun 2008-2012? 2. Bagaimana prospek penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika,

  Papua tahun 2013 dan 2014? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui perkembangan penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika tahun 2008-2012.

2. Mengetahui prospek penerimaan Pajak Penghasilan Kabupaten Mimika untuk tahun 2013 dan 2014.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis a.

  Melalui penelitian ini, peneliti ingin memberikan analisis mengenai perkembangan dan prospek penerimaan pajak di Kabupaten Mimika.

  b.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

2. Kegunaan Praktis a.

  Bagi KPP Pratama Timika, Papua Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh KPP

  Pratama Timika, Papua sebagai bahan pertimbangan untuk melihat perkembangan penerimaan Pajak Penghasilan di Kabupaten Mimika, Papua dan sebagai acuan untuk melihat prospek perkembangan penerimaan pajak untuk tahun mendatang.

  b.

  Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami tentang penerimaan Pajak Penghasilan dan mengetahui prospek penerimaan Pajak Penghasilan di Kabupaten Mimika, Papua.

  c.

  Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai sarana untuk memperdalam dan menerapkan teori yang telah didapatkan oleh penulis selama berkuliah ke dalam praktik kehidupan yang sesungguhnya.

E. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menguraikan teori-teori yang menjadi dasar analisis penelitian yang meliputi: Pengertian Pajak, Subjek Pajak, Bukan Subjek Pajak, Objek Pajak, Bukan Objek Pajak, Wajib Pajak, Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri, Biaya-Biaya dan Kompensasi Kerugian, Penghasilan Tidak Kena Pajak, Tarif Pajak Penghasilan, Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan, Time Series dan Forecasting (Peramalan), serta Review Penelitian.

  BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan memaparkan jenis penelitian yang dilakukan, subjek penelitian, objek penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM Bab ini akan memaparkan gambaran umum Kabupaten Mimika, meliputi sejarah Kabupaten Mimika, keadaan geografis, keadaan iklim, keadaan demografi, pemerintahan, tenaga kerja, agama, pendidikan, kesehatan, dan KPP Pratama Timika.

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan memaparkan deskripsi data yang digunakan dalam penelitian, analisis data perkembangan penerimaan Pajak Penghasilan dan analisis data peramalan penerimaan Pajak penerimaan Pajak Penghasilan dan hasil analisis peramalan penerimaan Pajak Penghasilan.

  BAB VI PENUTUP Bab ini akan memaparkan kesimpulan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak KPP Pratama Timika dan peneliti selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pajak 1. Pengertian Menurut Mardiasmo (2009: 1),

  “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan u ntuk membayar pengeluaran umum.”

  Sedangkan pengertian pajak menurut Andriani (2002: 2) adalah sebagai berikut: Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh mereka yang wajib membayarnya menurut peraturan, tanpa mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang kegunaannya untuk membiayai pengeluaran umum terkait dengan tugas Negara dalam menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 yang telah diubah terakhir dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 tentang

  Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan: Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

  Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000 Pasal 4 diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

  Menurut Dirjen Pajak (2012: 1), “Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan terhadap orang pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.

  ” 2.

   Subjek Pajak Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan No.

  36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (1), yang menjadi Subjek Pajak terbagi atas empat, yaitu orang pribadi, warisan yang belum terbagi, badan, dan bentuk usaha tetap.

  Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008

  Pasal 2 ayat (3), subjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat tinggal di Indonesia; badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit pemerintahan yang pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan

  Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, dan yang pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. Warisan yang belum dibagi tersebut dianggap sebagai subjek pajak dalam negeri mengikuti status pewaris. Warisan tersebut menggantikan kewajiban ahli waris yang berhak. Apabila warisan telah dibagi, kewajiban perpajakannya beralih kepada ahli waris.

  Selain subjek pajak dalam negeri di atas, terdapat juga subjek pajak luar negeri. Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (4), subjek pajak luar negeri adalah orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usahanya atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia atau yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

  Bentuk usaha tetap (permanent establishment) juga merupakan salah satu subjek pajak yang tertera pada Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (5). Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak

  (seratus delapan puluh tiga) hari, dan badan yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia untuk menjalankan usaha. Usaha-usaha tersebut dapat berupa tempat kedudukan manajemen, cabang perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor, pabrik, bengkel, gudang, ruang promosi dan penjualan, pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi, perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, kehutanan, proyek konstruksi, instalasi, proyek perakitan, pemberian jasa sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, orang atau badan yang bertindak sebagai agen, agen atau pegawai perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia, serta komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet.

  Menurut Barata (2011: 15): Suatu bentuk usaha tetap mengandung pengertian adanya suatu tempat usaha (place of business) yaitu fasilitas yang dapat berupa tanah dan gedung termasuk juga mesin-mesin, peralatan, gudang dan komputer atau agen elektronik atau peralatan otomatis (automated equipment) yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan aktivitas usaha melalui internet. Tempat usaha tersebut permanen dan digunakan untuk bertempat tinggal atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia.

3. Bukan Subjek Pajak

  Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008

  Pasal 3 ayat (1), yang tidak termasuk subjek pajak, yaitu: a. Kantor perwakilan negara asing; b. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat- pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik; c. Organisasi-organisasi internasional dengan syarat Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota; d. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.

4. Objek Pajak

  Ketentuan yang mengatur tentang Objek Pajak terdapat dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Pasal 4 ayat (1) Tahun 2008.

  Menurut ketentuan, objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

  Pengertian ini tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi adanya tambahan kemampuan ekonomis.

  Tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak merupakan ukuran terbaik mengenai kemampuan Wajib Pajak tersebut untuk ikut bersama-sama memikul biaya yang diperlukan pemerintah untuk kegiatan rutin dan pembangunan.

  Hal-hal yang termasuk sebagai objek pajak atau yang dapat dikenakan pajak adalah penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya; hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan; laba usaha; keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta; penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pengembalian utang; dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun; royalti atau imbalan atas penggunaan hak; sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; penerimaan atau perolehan pembayaran berkala, keuntungan karena pembebasan utang, keuntungan selisih kurs mata uang asing, selisih lebih karena penilaian kembali aktiva, premi asuransi, iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak, penghasilan dari usaha berbasis syariah, imbalan bunga, surplus Bank Indonesia.

  Dalam Penjelasan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1), dikatakan bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut. Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) menyatakan bahwa apabila suatu jenis penghasilan dikenai pajak dengan tarif bersifat final atau dikecualikan dari objek pajak, maka penghasilan tersebut tidak boleh digabungkan dengan penghasilan lain yang dikenakan tarif umum.

  Penghasilan yang dapat dikenai Pajak bersifat final, antara lain: a.

  Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan b.

  Penghasilan berupa hadiah undian; c. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya, yang diterima oleh perusahaan modal ventura; d.

  Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah/atau bangunan, usaha jasa/konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan e. Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur didasarkan pada Peraturan Pemerintah.

5. Bukan Objek Pajak

  Udang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (3) menjelaskan yang dikecualikan dari objek pajak adalah: a.

  Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan c.

  Warisan d.

  Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal; e.

  Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus (deemed profit); f.

  Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa; g. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri, koperasi, badan usaha milik negara, modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat: 1)

  Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2)

  Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal disetor; h.

  Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun, baik dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai; i.

  Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif; j.

  Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan atau kegiatan di Indonesia; k. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang diatur berdasarkan

  Peraturan Menteri Keuangan; l. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang peneitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut; dan m. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu.

6. Wajib Pajak

  Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 mengemukakan bahwa Wajib Pajak adalah orang atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.

  Pajak Penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang kewajiban pajaknya melekat pada subjek pajak yang bersangkutan. Artinya, kewajiban pajak tersebut dimaksudkan untuk tidak dilimpahkan kepada subjek pajak lainnya. Oleh karena itu, dalam rangka memberikan kepastian hukum, penentuan saat mulai dan berakhirnya kewajiban pajak subjektif menjadi hal penting. Hal tersebut akan dijelaskan dalam tabel.

Tabel 2.1 Mulai dan Lahirnya Kewajiban Pajak

  Subjek Pajak Saat Mulai Saat Berakhir Subjek Pajak dalam negeri

  1.

  1.

  1. Orang Pribadi Orang Pribadi Orang Pribadi a.

  a.

  a. saat

Bertempat tinggal di Pada saat dilahir- Pada

Indonesia kan di Indonesia mening-gal dunia b.

  b. hari

  b. saat

Berada di Indonesia Sejak Pada

lebih dari 183 hari, pertama berada di mening-galkan berada di Indonesia Indonesia Indonesia untuk dan mempunyai niat selama –lamanya untuk bertempat tinggal di Indonesia 2. 2. saat 2. Warisan yang belum Pada Pada saat warisan dibagi meninggal-nya tersebut selesai dibagi

  3. pewaris 3.

  Badan Pada saat dibubarkan 3. atau tidak lagi

  Pada saat badan tersebut didirikan bertempat kedudukan atau bertempat di Indonesia kedudukan di

Indonesia

Orang pribadi tidak bertempat tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia 1. usaha 1.

  1. Menjalankan Pada saat BUT Pada saat ditiadakan- atau melakukan berada di Indonesia nya BUT kegiatan melalui BUT 2. menjalankan

  2. 2. saat putus Tidak Pada saat adanya Pada usaha atau melakukan hubungan hubungan ekonomis kegiatan melalui BUT dengan Indonesia

  Sumber: Panduan Lengkap Pajak Penghasilan 7.

   Perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri

  Perbedaan yang penting antara Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri terletak dalam pemenuhan kewajiban pajaknya.

  Dalam hal penghasilan yang dapat dikenakan pajak, Wajib Pajak Dalam Negeri, penghasilan yang akan dikenakan pajak merupakan penghasilan yang berasal atau diperoleh di Indonesia maupun yang diperoleh di luar negeri. Sedangkan bagi Wajib Pajak Luar Negeri, penghasilan yang dikenakan pajak adalah penghasilan yang berasal atau diperoleh dari sumber penghasilan di Indonesia.

  Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri, dalam hal Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum, sedangkan bagi Wajib Pajak Luar Negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan. Selain itu, Wajib Pajak Dalam Negeri juga wajib menyampaikan SPT Tahunan, sedangkan bagi Wajib Pajak Luar Negeri tidak wajib menyampaikan SPT Tahunan.

8. Biaya-Biaya dan Kompensasi Kerugian a.

  Biaya yang Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto 1)