BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS STRATEGI PROMOSI ARIWISATA MELALUI MEDIA SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI PULAU PAHAWANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM - Raden Intan Repository

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Penelitian ini berjudul Analisis Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Masyarakat di Pulau Pahawang Ditinjau Dari Prespektif Ekonomi Islam. Guna menghindari

  adanya kekeliruan dalam memahami maksud dan tujuan serta ruang lingkup dari penelitian ini maka penulis perlu memberi penjelasan mengenai istilah- istilah yang dimaksud dalam judul tersebut. yaitu: 1.

  Analisis Cara berfikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian,

  1 dan hubungan dengan bagian keseluruhan.

  2. Strategi Penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk

  2 mencapai sasaran dan tujuan itu.

  3. Promosi Berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung mengenai suatu

  1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.(Bandung: Alfabeta, 2015). h.244. 2 produk atau brand yang dipasarkan. Promosi juga bisa disebut

  3 komunikasi pemasaran.

  4. Pariwisata Kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta

  4 menghidupkan berbagai bidang usaha.

  5. Media Sosial Media di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi

  5 dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan social secara virtual.

  6. Pendapatan Masyarakat Jumlah penghasilan yang diterima oleh masyarakat atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan

  6 maupun tahunan.

  7. Ekonomi Islam Menurut M. Umer Chapra dalam

  “The Future of Economic: An Islamic Perspectif” menjelaskan bahwa ekonomi Islam adalah suatu

  pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas, yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam, tanpa mengekang

  3 4 Sandra Moriarty,dkk, Advertising. (Jakarta: Kencana,2003). h.234. 5 Ismayati, Pengantar Pariwisata. (Jakarta:Grasindo,2000). h.1. 6 Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017)., h. 11 di akses pada tanggal 01 Agustus kebebasan individu untuk menciptakan keseimbangan makroekonomi

  7 dan ekologi yang berkesinambungan.

B. Alasan Memilih Judul 1. Alasan Objektif a.

  Pulau Pahawang memiliki ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya, akan tetapi masih belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Pulau Pahawang.

  b.

  Pulau Pahawang memiliki potensi untuk dapat menjadi destinasi andalan bagi pariwisata Lampung.

2. Alasan Subjektif a.

  Permasalahan yang di bahas dalam skripsi ini sesuai dengan studi ilmu yang penulis pelajari selama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yaitu Program studi Ekonomi Islam.

  b.

  Tersedianya referensi yang mendukung sehingga dapat mempermudah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

C. Latar Belakang Masalah

  Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan 8 membujuk pelanggan membelinya. Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai 7 Ika Yunia Fauzia,dkk, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Syari’ah.

  (Jakarta:Prenadamedia,2014). h.6. 8 Philip Kotler, dan Gery Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi ke 12, jilid 1 alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau 9 pemasaran produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya.

  Dunia kepariwisataan termasuk subsistem kehidupan yang merupakan salah satu aspek dari mu’amalah, atau kehidupan sosial kemasyarakatan, ekonomi, dan sosial budaya. Di Indonesia, pengembangan pariwisata merupakan agenda nasional. Agenda ini harus ditopang oleh kekuatan masyarakat. Untuk itu kepada warga masyarakat secara spontan untuk terprogram harus memahami, mengapresiasi, serta berpartisipasi dan pada gilirannya sangat peduli dan bertanggung jawab di dalam pengembangan kepariwisataan. Untuk itu maksud tersebut maka umat beragama harus memahami fungsi dan peranan kepariwisataan dan bagaimana prespektif agama Islam terhadap pembangunan kepariwisataan tersebut.

  Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumberdaya kelautan dan pesisir baik keindahan wilayah pantai pesisirnya maupun sumber daya dalam bentuk produksi hasil perikanan dan kelautannya. Pariwisata bahari yang meliputi pantai dan bawah laut Pahawang yang terletak di Kabupaten Pesawaran ini adalah salah satu daya tarik dan sektor pariwisata unggulan yang terdapat di Propinsi Lampung.

  Pariwisata dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra pulau Pahawang bahkan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta memberikan perluasan kesempatan kerja dengan model pengembangan ekowisata. Istilah “ekowisata” dapat 9 Danang Sunyoto, Dasar-dasar manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012),

  diartikan sebagai perjalanan oleh seorang turis ke daerah terpencil dengan tujuan menikmati dan mempelajari mengenai alam, sejarah dan budaya disuatu daerah, di mana pola wisatanya membantu ekonomi masyarakat lokal

  10 dan mendukung pelestarian alam.

  Data BPS 2013 menunjukkan bahwa pariwisata internasional menyumbang 9% PDB (Produk Domestik Bruto) internasional. I dari II lowongan pekerjaan di sektor pariwisata, 6% ekspor dunia, dan 6% ekspor negara-negara miskin, oleh karena itu sektor pariwisata memberikan dampak positif bagi negara yang menjadi sektor pariwisata sebagai sektor andalan dalam membangun kekuatan perekonomiannya.

  Pulau Pahawang berkembang sangat pesat dalam 5 tahun terakhir karena adanya media sosial yang sedang mendunia. Perkembangan teknologi,

  informasi, dan komunikasi yang terus meningkat membuat jumlah pengguna internet juga semakin tinggi di seluruh dunia setiap tahunnya, tak terkecuali Indonesia. Pusat Kajian Komunikasi UI melakukan rilis pers tentang hasil survei profl pengguna internet di Indonesia. Hasil survei ini merupakan hasil kerja sama dengan APJII yang merupakan sumber informasi tentang data pengguna internet di Indonesia saat ini. Survei tersebut menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta pengguna. Jumlah pengguna internet yang tinggi menjadikan Indonesia sebagai pasaryang potensial untuk kegiatan bisnis secara online. Selain facebook, twitter, youtube, path, line, dan BBM yang menjadi media sosial favorit 10 Aziz Hakim Muhammad, Sistem Operasional Pemasaran Syariah, (Jakarta : Renaisa,

  

masyarakat Indonesia, salah satu media sosial yang tumbuh dengan cepat

adalah instagram.

  Dalam waktu kurang dari satu tahun, pengguna akun media sosial ini

telah bertambah sebanyak 100 juta pengguna di seluruh dunia. Di Indonesia

sendiri, jumlah pengguna instagram sebanyak 7% dari 88,1 juta pengguna

internet dengan populasi penduduk sebanyak 255,5 juta. Dengan jumlah

pengguna yang terus meningkat, instagram menjadi peluang besar bagi para

pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan promosi, tak terkecuali pemerintah

yang berupaya mempromosikan Indonesia melalui instagram.

  Cara penggunaan yang mudah dan tidak memerlukan biaya yang

besar, dengan menekankan pada bentuk visual atau gambar, adanya ftur

hashtag yang mempermudah pencarian, dan jumlah pengguna yang cepat

meningkat, instagram dapat dijadikan peran yang jitu bagi Pulau Pahawang

Lampung dalam peningkatan wisatawan dengan mempromosikan berbagai

keindahan yang dimiliki Pulau Pahawang. Dari hasil prariset yang dilakukan,

peneliti mendapatkan alasan dari pengelola Pulau Pahawang memilih sosial

media sebagai media promosi yang paling diandalkan.

  Oleh karena itu pelaku pariwisata Pulau Pahawang menggunakan

strategi promosi menggunakan media sosial sebagai alat media promosi

utama karena penggunaannya yang mudah, menghemat biaya operasional,

mudah dijangkau masyarakat luas, efektif dan efisien, serta karena media

sosial menjadi konsumsi publik untuk melihat apapun dikalangan masyarakat.

Pulau Pahawang sebagai destinasi pariwisata yang erat kaitannya dengan

  

aspek visualisasi berupa gambar sangat tepat jika promosi dilakukan

menggunakan media sosial khususnya menggunakan akun Instagram.

  Islam sebagai agama rahmatan lil alamin juga membolehkan promosi

pariwisata melalui media sosial dengan harus tetap memperhatikan sikap

kejujuran yang dilakukan oleh pelaku pariwisata kepada calon pengunjung.

Seperti yang tercantuk pada hadist Nabi SAW sebagai berikut:

  ْمِئُس ص َيِّبَُنا ٌََا ِعِفاَر ٍِْب َةَعبَفِر ٍَْع : َلبَق ؟ ٌبَيْطَا ِبْسَكْنا ُيَّا : ِِِدَيِب ِمُجَزنا ُمًََع , ٍروُزْبَي ِعْيَب ُمُكَو ُىِكبَحّْنا َُّحَّحَّصَو ُراَزَّبْنا ُِاَوَر

  Artinya: Dari Rifa’ah bin Rafi’ bahwasanya Nabi SAW ditanya: apa

pencarian yang lebih baik? Jawbnya: Bekerja seseorang dengan tangannya

dan tiap- tiap jual beli yang bersih”(HR. Abu Zar dan Hakim)

  Berdasarkan hasil prariset di dapatkan data yang di ambil oleh penulis

berupa data mengenai jumlah pengunjung Pulau Pahawang dapat dilihat

dibawah ini:

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Pulau Pahawang tahun 2014-2017(satuan orang) Bulan 2014 2015 2016 2017

  Januari 498 890 1570 2019 Februari 345 654 612 878 Maret 333 765 542 987 April 232 876 459 789 Mei 569 989 679 762 Juni 453 654 765 834 Juli 238 409 569 600 Agustus 780 1098 1278 2156 September 652 876 900 1200 Oktober 451 980 925 1567 Nopember 412 567 838 3987 Desember 321 657 679 5078

  Total 5284 9415 9816 20857 Rata-rata 440 785 818 1738 Sumber : Data Primer Tahun 2017

  Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi promosi pariwisata yang digunakan pihak pengelola Pulau Pahawang dan bagaimana dampaknya terhadap pendapatan masyarakat sekitar.

D. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Semakin berkembangnya tempat pariwisata dan semakin tingginya tingkat persaingan untuk menarik para pengunjung.

  2. Terdapat pantai lain yang menjadi pesaing di Pesawaran yang juga menawarkan berbagai fasilitas yang mendukung dan sama-sama terletak pada lokasi yang strategis. Hal tersebut menjadikan kesulitan tersendiri bagi pengelola dalam mempengaruhi minat pengunjung.

  E. Batasan Masalah

  Berdasarkan masalah yang ada, maka penelitian ini menfokuskan pada analisis strategi promosi pariwisata pulau pahawang di pesawaran dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dalam prespektif ekonomi Islam.

  F. Rumusan Masalah

  Pembahasan dalam penelitian ini mengenai strategi promosi pariwisata melalui media sosial dan dampaknya terhadap pendapatan masyarakat di Pulau Pahawang ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Secara khusus dalam penelitian ini mengulas secara jelas mengenai hal-hal berikut:

  1. Bagaimana implementasi strategi promosi yang dilakukan oleh pengelola pariwisata Pulau Pahawang?

  2. Bagaimana dampak promosi pariwisata melalui media sosial terhadap pendapatan masyarakat Pulau Pahawang?

  3. Bagaimana pandangan ekonomi Islam tentang strategi promosi pariwisata melalui media sosial di Pulau Pahawang?

G. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a.

  Untuk mengetahui implementasi strategi promosi yang dilakukan oleh pengelola pariwisata Pulau Pahawang.

  b.

  Untuk mengetahui dampak promosi pariwisata terhadap pendapatan masyarakat Pulau Pahawang.

  c.

  Untuk mengetahui pandangan ekonomi Islam tentang strategi promosi pariwisata terhadap pendapatan masyarakat.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

  1) Menambah khasanah pengetahuan tentang strategi promosi pariwisata.

  2) Menjadi bahan kajian studi banding dalam rangka penelitian lebih lanjut.

b. Secara Praktis

  1) Bagi Peneliti

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang strategi promosi pariwisata, serta dapat mengaplikasikan teori- teori yang ada.

  2) Bagi Akademisi

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang ekonomi Islam mengenai strategi promosi pariwisata yang dilakukan oleh pengelola pulau Pahawang di pesawaran guna meningkatkan pendapatan masyarakat menurut prespektif ekonomi Islam.

  3) Bagi Pengambil Kebijakan

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah selaku pengambil kebijakan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pilihan strategi pengambilan kebijakan dalam meningkatkan dan menawarkan destinasi pariwisata di Provinsi Lampung kepada masyarakat luas.

H. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian

  Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian lapangan yang

  11

  dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya. Menurut Hadari Nawawi penelitian lapangan atau field research adalah 11 kegiatan penelitan yang dilakukan di lingkungan masyarakat

  Kartono Kartini, Penghantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Madar Maju, 1996), tertentu, baik di lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi

  12 kemasyarakatan maupun lembaga-lembaga pemerintahan.

  Dilihat dari jenisnya maka dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan strategi promosi pariwisata melalui media sosial dan dampaknya terhadap pendapatan masyarakat di pualu pahawang.

b. Sifat Penelitian Adapun penelitian ini bersifat deskriptif (descriptive research).

  Menurut Sumadi Penelitian Deskriptif adalah ”menggambarkan mengenai situasi atau kejadian-kejadian, sifat populasi atau daerah tertentu dengan mencari informasi faktual, justifikasi keadaan,

  13

  membuat evaluasi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas.” penel itian yang bersifat Deskriptif bertujuan “menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala-gejala, atau kelompok tertentu untuk melakukan hubunga frekuensi adanya

  14

  hubungan tertentu antara suatu gejala yang ada di masyarakat.” Penelitian deskriptif ini berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang 12 tengah berlangsung. Fenomena disajikan secara apa adanya hasil

  Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : gadjah Mada University Press, 1998), Cet. Ke-VIII, h. 31. 13 Marzuki, Metodologi Riset Panduan penelitian bidang bisnis dan social, Ekonisia, (Yogyakarta : Kampus Fakultas Ekonomi, UII, 2005), Cet. Ke. I 14 penelitiannya diuraikan secara jelas dan gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu penelitian ini tidak adanya suatu hipotesis tetapi adalah pertanyaan penelitian-penelitian yang mempunyai tujuan untuk membuat lebih sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

  15 fakta dan populasi daerah tertentu.

  Penelitian deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan objektif, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, ciri- ciri serta hubungan diantara unsur-unsur yang ada atau fenomena

  16

  tertentu. Dalam hal ini, penulis menggambarkan tentang strategi promosi pariwisata melalui media sosial dan dampaknya terhadap pendapatan masyarakat di pulau pahawang dalam perspektif ekonomi islam .

2. Sumber Data a. Data Primer

  Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti atau ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Data tersebut bisa diperoleh langsung dari

  17

  personal yang diteliti dan dapat pula berasal dari lapangan. Dalam hal ini, data primer bersumber dari data lapangan yang dikumpulkan 15 langsung oleh peneliti dari masyarakat dan pengelola pulau

  Sumadi Surya Brata,Metode Penelitian, (Jakarta; PT.Raja Grafindo Persada,1998), hal.18. 16 17 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1993), h. 10.

  pahawang, melalui wawancara dengan Kepala Desa dan para pemuda pengelola pulau Pahawang.

b. Data Sekunder

  Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh instansi di luar dari penelitian

  18 sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya data asli.

  Dalam hal ini, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari literatur-literatur dan berbagai macam sumber lainnya seperti dasar-dasar pemasaran, manajemen pemasaran, pokok-pokok pariwisata dalam Islam, jurnal, internet serta sumber-sumber lain yang mendukung yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

  Untuk memudahkan dalam pengambikan data lapangan penulis mempergunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Observasi

  Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis

  19

  terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan pancaindra, jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata, mendengar, mencium, mengecap, dan meraba termasuk salah satu bentuk dari

  18 19 Ibid., hlm. 58

  observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah

  20 panduan pengamatan dan lembaran pengamatan.

  Observasi ialah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung.

  Dalam hal ini peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitian perlu mengujungi lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung

  21

  berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penulis menggunakan jenis observasi non partisipan, yaitu observasi yang tidak di turut ambil bagian melibatkan peneliti secara langsung dalam kegiatan pengamatan dilapangan.

  Observasi yang penulis lakukan dengan mengamati kinerja dan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Pahwang terhadap peningkatan wisatawan melalui media sosial.

b. Metode Interview (Wawancara)

  Metode interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Pada prinsipnya sama dengan metode angket. Perbedaannya pada angket, pertanyaan diajukan secara tertulis, sedangkan pada wawancara, pertanyaan diajukan secara lisan. Dalam wawancara, alat pengumpulan datanya disebut pedoman wawancara. Sutau pedoman wawancara, tentu saja harus benar-benar dapat dimengerti oleh

  20 21 Suliyanto, Metode Riset Bisnis, (Jakarta : Mediatama, 2004), h. 139

  pengumpulan data, sebab dialah yang akan menanyakan dan

  22 menjelaskan kepada reponden.

  Interview atau wawancara merupakan percakapan yang diarahkan pada masalah tertentu. Kegiatan ini merupakan proses tanya jawab secara lisan dari dua orang atau saling berhadapan secara fisik (langsung). Oleh karena itu kualitas hasil wawancara ditentukan oleh pewawancara, responden, pertanyaan dan situasi

  23 wawancara.

  Menurut buku Masri Singarimbun wawancara merupakan sutau proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut adalah : pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam

  24 daftar pertanyaan dan situasi wawancara.

  Dalam hal ini penulis menggunakan jenis Interview (Wawancara) bebas terpimpin yaitu pewawancara secara bebas bertanya apa saja dan harus menggunakan acuan pertanyaan lengkap dan terperinci agar data-data yang diperoleh sesuai dengan harapan. Interview bebas terpimpin yaitu wawancara dilakukan dengan membawa sederet pertanyaan lengkap dan terperinci juga bebas

  22 Nasution, Metode research Penelitian Ilmiah, ( Jakarta : Bumu Aksara, 2006), Cet-VII,

  h. 128 23 24 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset, (Bandung : Mundur Maju, 1996), h. 32 menanyakan apa saja dan pertanyaan masih dapat berkembang

  25 sesuai dengan jawaban yang diberikan responden.

  Pedoman interview hanya berfungsi sebagai pengendali agar jangan sampai proses wawancara kehilangan arah dalam interview.

  Metode ini adalah metode pokok yang penulis gunakan dalam penelitian ini.

  Wawancara yang dilakukan berupa wawancara perorangan. Hal ini dimaksudkan agar data yang dibutuhkan lebih intensif. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan menggunakan media berupa telepon dan internet karena alasan kesibukan subyek yang diwawancarai dan untuk keefektifan dan keefasienan waktu, khususnya untuk mempertanyakan materi tambahan yang belum sempat digali dan untuk konfirmasi.

  Adapun data yang penulis butuhkan adalah data pengunjung, pendapatan masyarakaat yang aktif dalam kepariwisataan, desa dll.

c. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

  26

  yang tidak langsung ditunjukan ke objek penelitian. Penelitian lapangan yang akan dilaksanakan, informasi yang berbentuk dokumen sangat relevan karena tipe informasi ini bisa menggunakan

  27 25 berbagai bentuk dan dijadikan sebagai sumber data yang eksplisit.

  Sutrini Hadi, Methodelogi research jilid III, (Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM, t.th), h. 127 26 27 Irawan Soehartono, Op.cit, h. 70

  Dalam melengkapi data-data yang diperoleh, penulis memerlukan data-data penunjang lain dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penelitian, berupa dokumen-dokumen, laporan- laporan, surat-surat resmi, leaflet dan jika diperlukan foto-foto juga dapat menunjang. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

  28 lengger, agenda, dan sebagiannya.

  Dokumen penelitian ini berupa dokumen-dokumen, brosur- brosur, buku-buku, Sejarah, Struktur desa dan wilayah desa.

d. Populasi dan Sampel

  1) Populasi

  Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data

  29

  yang diperlukan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat yang berada di desa Pulau Pahawang, yang terbagi dalam enam dusun yakni dusun Suak Buah, dusun Penggetahan, dusun Jeralangan, dusun Kalangan, dusun Pahawang, dan dusun Cukuh Nyai berdasarkan pekerjaan.

  2) Sampel

  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki 28 oleh populasi tersebut. Dari populasi yang telah ditentukan diatas, 29 Suharmi Arikunto, Op.cit, h. 206 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta : Erlangga, maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus representative atau mewakili dari populasi tersebut. Jadi sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

  30 oleh populasi tersebut.

  Dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel

  Cluster sampling / area sampling yaitu penggunaan teknik

  pengambilan sampel ketika elemen dari populasi atau sumber

  31 data sangat luas dan beragam.

  Tabel 1.2 Jumlah Sampel Clutser Masyarakat Desa Pulau Pahawang

  No Elemen Sampel Jumlah % Jumlah Satuan Populasi Sampel

  1 Pengrajin Industri

  4

  37 Rumah Tangga

  2 Pengusaha Kecil

  2

  24

  10 Orang dan Menengah

  3 Pemilik Homestay 248

  25

  4 Pemilik spot

  2

  15 snorkling

  Jumlah 324 10%

  33 Orang Sumber: Data primer yang di olah tahun 2017

  30 31 Sugiyono, Loc Cit, hal. 81

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Promosi 1. Pengertian Strategi Promosi Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan

  32 membujuk pelanggan membelinya. Menurut A.Hamdani, promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.

  Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau pemasaran 33 produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya.

  Menurut Indriyo Gitosudormo, promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk dapat dipilih beberapa cara, yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas,personal 34 selling, yang disebut bauran pemasaran.

  32 Philip Kotler, dan Gery Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, edisi ke 12, jilid 1 (Jakarta: Erlangga,2006), hlm. 63 33 Danang Sunyoto, Dasar-dasar manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012), hlm. 154 34 Ibid, hlm. 155

  Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Adapun aktivitas promosi adalah periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisitas. Promosi disini terkait dengan besaran biaya promosi dan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Tujuan yang diharapkan dari promosi adalah konsumen dapat mengetahui tentang produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk 35 tersebut.

  Perusahaan harus mampu memutuskan kegiatan promosi apakah yang tepat bagi suatu produk yang dimilikimoleh perusahaan. Sebab setiap produk memiliki target pasar yang berbeda, sehingga pendekatan promosi yang harus dilakukan pun akan berbeda pula. Selain itu kegiatan promosi harus disesuaikan dengan anggaran promosi yang dimiliki oleh 36 perusahaan.

  Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering di identikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk penting selain produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha mempromosiakan seluruh produk yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi 35 jangan diharapkan konsumen dapat mengenal dan mengetahui

  M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010) hlm.15 36 perusahaan apalagi produk-produknya. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumenya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan konsumen akan produk. Promosi juga ikut mempengaruhi konsumen untuk membeli dan akhirnya promosi juga 37 akan meningkatkan citra perusahaan dimata para konsumenya.

  2. Tujuan Promosi

  Tujuan promosi adalah : a.

  Memperkenalkan dan menjual produk yang dihasilkan b. Agar perusahaan dapat menghadapi saingan dalam pasar yang semakin kompetitif dan kompleks.

  c.

  Menjual goodwill image dan idea yang baik tentang perusahaan 38 bersangkutan.

  3. Promosi Melalui Media Sosial

  Media sosial merupakan media promosi yang lebih intim dan dapat terjadi komunikasi interaktif yang melibatkan antara wisatawan dengan produk-produk pariwisata dan secara otomatis akan meningkatkan 39 Pengguna media sosial dapat saling memberi informasi awareness.

  37 38 Ibid, hlm. 169 39 Ibid, hlm. 171 Zahrotul Umami, Social Strategy Pada Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata Daerah

  kepada sesama dengan cara re-posting atau check-in di tempat pariwisata.

  Menurut Zarella untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka seorang pengelola perlu melewati beberapa tahap-tahap strategi pemasaran melalui media sosial yang harus dilakukan, yaitu : a.

  Monitoring Adalah suatu proses yang terus menerus dan harus dilakukan dengan menggunakan banyak sistem sehingga tidak ada yang terlewatkan baik berupa hal baik atau hal buruk. Dengan monitoring ini suatu bisnis di media sosial akan dengan mudah ditemukan oleh orang lain mulai dari nama, nama bisnis, dan nama produk. Kemudian memeriksa akun kita dan akun pesaing kita setiap hari untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh masyarakat sebagai konsumen.

  b.

  Merespon Diperlukan kecepatan dalam merespon situasi yang terjadi sedini mungkin. Apabila terdapat komentar atau percakapan negatif dari audiens dan selagi hal tersebut masih dapat diatasi oleh tim customer support maka biarkan mereka yang menyelesaikan.

  c.

  Riset Setelah kita melakukan monitoring komentar-komentar masyarakat tentang bisnis kita. Maka kita harus memahami siapa pelanggan yang menjadi pangsa pasar kita dan kemudian kita melakukan penelitian apa yang mereka butuhkan.

  d.

  Kampanye Versus Ongoing Strategy Kerja pemasaran media sosial dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

  ongoing strategy dan kampanye. Ongoing strategy adalah kerja yang

  dilakukan secara rutin blogging, tweet, instagram, mengeposkan konten-konten yang bermanfaat ke forum-forum, dan sebagainya.

  Hal tersebut harus dilakukan sebelum melakukan monitoring untuk mencari masalah yang dikeluhkan oleh pelanggan. ongoing strategy dimaksudkan untuk membangun merk dan reputasi. Sedangkan kampanye adalah semacam pemasaran media sosial yang mendatangkan pengunjung dalam jumlah yang banyak tapi sebentar kesitus-situs yang kita miliki. Kampanye harus dilakukan sesuai dengan ongoing strategydan memiliki tujuan dan jadwal yang jelas.

  e.

  Integrasi Salah satu kelebihan penting web 2.0 adalah idenya bahwa aplikasi- aplikasi web harus dapat berbagi data dan beroperasi bebarengan dengan baik. Hampir setiap bagian pemasaran dimedia sosial dapat berintegrasi dengan minimal satubagian lain, dan pengguna salah satu media sosial menjadi pengguna media sosial yang lainnya. Contohnya kita mengundang pelanggan melalui akun facebook untuk mengunjungi akun instagram kita. f.

  Call to Action Adalah undangan yang dibuat kepada para pengunjung dalam situs untuk melakukan tindakan tertenu yang menguntungkan bisnis kita, dan harapannya juga bisnis mereka. Tujuan call to action yaitu

  stickiness dan conversion. Sticky CTA mengubah gelombang- gelombang traffic menjadi pengunjung yang kembali ke situs kita.

  Situs-situs media sosial dengan fungsi networking juga memberi opsi untuk mendorong para pembaca untuk berkoneksi melalui situs tersebut. Sedangkan conversion based CTA menggiring pengunjung ke corong penjualan kita. 40 4.

   Promosi dalam Perspektif Islam

  Menurut Yusuf Qardawi, ekonomi islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan. System ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan kepada Allah dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Islam. 41 Menurut Mustafa Edwin Nasution, system ekonomi islam adlah suatu system ekonomi yang didasarkan pada ajaran pada ajaran dan nilai- nilai Islam. Sumber dari keseluruhan tersebut sudah tentu Al-Quran, As- Sunnah, Ijma’ dan Qiyas. Nilai-nilai system ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari keseluruhan ajaran Islam yang 40 Gita Artiko,dkk. Analisis Strategi Promosi Pariwisata Mellaui Media Sosial Oleh

  

Kementrian Pariwisata RI (Studi Pada akun Instagram @indtravel), Jurnal e-proceeding of

Management: Vol 3, No 2, Agustus 2016. 41 Yusuf Qardawi, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta : Gema Insani Press, 1997),

  komprehensif dan telah dinyatakan Allah SWT sebagai ajaran yang 42 sempurna.

  Pada intinya ekonomi islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan masalah ekonomi dengan cara-cara islami dengan didasarkan atas ajaran Islam yaitu Al- quran dan sunnah Nabi.

  Ekonomi islam mempelajari perilaku individu yang dituntun oleh ajaran islam mulai dari penentuan tujuan hidup, cara memandang dan menganalisis masalah ekonomi, serta prinsip-prinsip dan nilai yang harus dipegang untuk mencapai tujuan tersebut. Ekonomi islam melingkupi atas pembahasan serta prilaku ekonomi manusia yang sadar dan berusaha untuk mencapai maslahah atau falah, yang disebut sebagai homo Islamic atau Islamic man.

  Adapun etika yang dilakukan dalam berpromosi sesuai dengan ajaran Islam adalah :

1. Jangan mudah mengobral sumpah, dalam beriklan atau berpromosi.

  Dalam sebuah hadis disebutkan yaitu :

  اًرُم َناَكوَلَو َقَّلحا ِلُق Artinya: Katakanlah hal yang benar walaupun kebenaran itu pahit (HR. Ahmad Attabrani Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

42 Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,

  2. Jujur, islam sangat melarang, memalsu dan menipu karena dapat menyebabkan kerugian dan kezhaliman serta dapat menimbulkan permusuhan dan percekcokan. Sebagaimana Allah berfirman dalam (Q.S Al-Ankabut Ayat 3) :

             

   Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

  3. Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan- kesepakatan diantara ke duabrelah pihak,. Sebagaimana Allah berfirman dalam (Q.S Al-Maidah Ayat 1) :

  ِدۡيَصّنٱ يِّهِحُّي َزۡيَغ ۡىُكۡيَهَع ٰىَهۡتُي بَي بَنِإ ِىَٰعََۡأۡنٱ ُةًَيِهَب ىُكَن ۡتَهِحُأ ِۚدىُقُعۡنٲِب ْاىُفۡوَأ ْآىَُُياَء ٍَيِذَنٱ بَهُيَأَٰٓي ُديِزُي بَي ُىُكۡحَّي ََّهنٱ ٌَِإ ٌۗوُزُح ۡىُتََأَو

  Artinya

  : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. Yamg demikian itu dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapakn hukum-hukum menurut yang dikehendaki_Nya”.

  4. Menghindari berpromosi palsu yang bertujuan menarik pembeli dan mendorongnya untuk membeli. Sebagaimana dalam firman allah dalam QS. An-Nahl ayat 105 yang berbunyi:

              Artinya: Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang pendusta.

  5. Rela dengan laba yang seikit karena itu akan mengundang kepada kecintaan manusia dan menarik banyak pelanggan serta mendapat 43 berkah dalam rizki. Sebagaimana dalam firman allah dalam QS.

  An- Nisa’ ayat 29 yang berbunyi:

                           Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu.

  Secara komprehensif, ada Sembilan etika promosi lain yang perlu menjadi dasar-dasar atau prinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungsi pemasaran yaitu: a.

  Memiliki kepribaduan spiritual b.

  Berprilaku baik dan simpatik c. Berlaku adil dalam bisnis d.

  Bersikap melayani dan rendah hati e. Menepati janji dan tidak curang f. Jujur dan terpercaya g.

  Tidak suka berburuk sangka h. Tidak suka menjelek-jelekan i. 43 Tidak melakukan sogok

  Pada dasarnya kita harus melakukan promosi produk barang maupun jasa dengan cara yang tepat , sehingga menarik minat calon pembeli. Faktor tempat dan cara menawarkan suatu produk disajikan dengan cara yang menarik. Faktor tempat meliputi desain interior yang serasi, letak barang mudah dilihat, teratur, rapih,dansebagainya. Begitulah rasulullah SAW memberikan salah satu contoh tatacara menawarkan suatu produk usaha. Sikap seorang penjual , tata letak barang, desain interior tempat usaha dansebagainya merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam promosi. 44 B.

   Konsep Pariwisata 1. Pengertian Pariwisata Pariwisata bukanlah suatu hal yang baru, akan tetapi kegiatan tersebut telah dilakukan oleh masyarakat sejak dahulu kala. Seiring dengan perkembangan sosial ekonomi, sosial budaya dan teknologi, maka bentuk kegiatan pariwisata berkembang lebih luas lagi.

  Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta adanya keterkaitan dengan sektor-sektor produktivitas lainnya.

  Selanjutnya pariwisata sebagai sektor yang kompleks meliputi industri

44 Madnasir, Pengantar Bisnis dan Manajemen ( Dalam Membangun Bisnis yang Islami),

  kecil seperti kerajinan tangan, penginapan, cendramata dan transportasi maka secara ekonomi dipandang sebagai industri.

  Disamping itu pariwisata memberikan pendapatan bagi pemerintah dalam hal penarikan pajak Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada pengelolaan pariwisata itu sendiri, sebagai dampak dari pengembangannya dimana pajak diperoleh akan mampu memberikan manfaat pada pembangunan kedepan, guna menjadi sektor pariwisata

sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah.

  Kegiatan pariwisata merupakan salah satu bentuk aktivitas manusia, seperti dijelaskan oleh Todaro yang mengklasifikasikan aktivitas manusia menjadi lima hal yaitu rekreasi, kebutuhan fisik, spiritual, pekerjaan dan pendidikan, serta tugas-tugas keluarga dan 45 kemasyarakatan. Aktivitas manusia tersebut sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha

  (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi

  sematamata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan 46 dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

  Kemudian di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan wisata adalah kegiatan 45 perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara Todaro, Ilmu Ekonomi Bagi Negara-Negara Sedang Berkembang, Buku I, ( Jakarta: Akademika Presindo, 2004) ., h. 46 Yoeti, Oka A, Pariwisata Budaya Masalah dan Solusinya. (Jakarta : PT. Pradnya

  sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Pariwisata bahari merupakan kegiatan rekreasi menikmati keindahan lingkungan alam dan atraksi wisata yang ada di wilayah pesisir dan lautan. Kegiatan pariwisata bahari tersebut dilakukan secara langsung dan tidak langsung memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan. Kegiatan pariwisata bahari yang langsung memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan yaitu : berperahu, berenang, snorkling (selam permukaan), menyelam dan memancing. Sedangkan pariwisata bahari yang tidak secara langsung memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan seperti olahraga pantai dan menikmati atmosfir laut. Kegiatan pariwisata bahari tersebut berada dalam kawasan wisata bahari.

  Kawasan wisata adalah kesatuan ekologi dengan luas tertentu terdiri dari daratan dan lautan yang dikelola untuk kebutuhan pariwisata. UndangUndang Nomor 9 Tahun 1990 menyatakan bahwa kawasan wisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibanguna atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Kawasan wisata sebagai daerah tujuan wisata (destinasi) harus menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh wisatawan agar tujuan 47 kunjungan seorang wisatawan dapat terpenuhi. Berdasarkan peninjauan secara etimologi diatas, maka pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari satu 47 tempat ketempat lain yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

  Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G, Sosiologi Pariwisata, (Yogyakarta : CV. Andi

  tour . Konsep pariwisata dalam Islam adalah sebagai jalan kita untuk mensyukuri nikmat tuhan dan berusaha untuk menjaganya agarnikmat tuhan itu menjadi sebuah berkah. Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah dalam Al- qur’an:

       

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - HUKUMAN PENJARA BAGI ANAK MENURUT ULAMA NU LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada CV. Anugerah Semata Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS PREFERENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP SUMBER PERMODALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Pasar Bawah Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 5 20

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - PENYELESAIAN KONFLIK ANTARA PEMERINTAH THAILAND DAN MINORITAS MUSLIM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM - Raden Intan Repository

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP HARGA TANAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Kecamatan Jati Agung) - Raden Intan Repository

0 1 16

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PTPN VII Unit Kedaton) - Raden Intan Repository

0 0 110

BAB I PENDAHULAN A. Penegasan Judul - ANALISIS SWOT TERHADAP PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DITINJAU DARI ETIKA KERJA ISLAM (Studi Pada RSUD Kota Agung) - Raden Intan Repository

0 1 20

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS PENGELOLAAN POTENSI SEKTOR PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Kabupaten Lampung Barat) - Raden Intan Repository

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT DALAM UPAYA PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM - Raden Intan Repository

0 0 127

ANALISIS STRATEGI PROMOSI ARIWISATA MELALUI MEDIA SOSIAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI PULAU PAHAWANG DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM - Raden Intan Repository

0 0 14