Peningkatan Minat Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1 Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI Pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Peningkatan Minat Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas
IIIA SDN Maguwoharjo 1 Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe GI Pada Materi Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan
Bonifatius Sigit Yuniharto 1), Maria Melani Ika Susanti 2)
1,2 )
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1,2)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
1)
bonifatiussigit@gmail.com, 2)maria.melani.ika@gmail.com
1)
085643719062, 2)081809809444
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI
dalam upaya meningkatkan minat belajar dan kreativitas siswa kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas melalui tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan yang
digunakan yaitu observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI, dengan tahapan
mengidentifikasi topik dan mengorganisir siswa ke dalam kelompok; merencanakan tugas-tugas
belajar; melaksanakan investigasi/penyelidikan; menyiapkan laporan akhir; mempresentasikan
laporan akhir;dan mengevaluasi pemahaman siswa dapat meningkatkan minat belajar dan
kreativitas siswa. Peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal 53,45% dengan kategori
minat sedang, meningkat menjadi 81,67% dengan kategori minat belajar sangat tinggi.
Peningkatan kreativitas siswa dari kondisi awal 53,17% dengan kategori sangat kurang kreatif,
meningkat menjadi 81,88% dengan kategori kreatif.
Kata Kunci: Minat belajar, kreativitas siswa, model pembelajaran kooperatif tipe GI
1.
PENDAHULUAN
Kurikulum
Pendidikan memiliki peran yang
lanjutan
dari
penting bagi manusia. Makmun (2007:
2006.
Kurikulum
6) menyatakan bahwa praktik dalam
diperlukan sebagai instrumen untuk
pendidikan
mengarahkan
bertujuan
pengetahuan,
menguasai
2013
sebagai
langkah
pengembangan
siswa
2013
menjadi:
KTSP
sangat
(1)
pengembangan
manusia berkualitas yang mampu dan
kepribadian, kemampuan sosial, ataupun
proaktif menjawab tantangan zaman; (2)
kemampuan dalam bekerja. Kurikulum
manusia berimtaq kepada Tuhan YME,
dikatakan sebagai alat untuk mencapai
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
tujuan
pedoman
kreatif, mandiri; dan (3) warga Negara
jenjang
yang demokratis, bertanggung jawab
pendidikan (Sitepu, 2012: 57). Tahun
(Kemendikbud, 2014: 2). Kreativitas
2013
siswa
pendidikan
pelaksanaan
bagi
pemerintah
ISBN 2622 - 0431
serta
semua
mencanangkan
dapat
terbangun
bila
siswa
22
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
memiliki minat belajar. Siswa yang
masuk pada kategori sangat kurang
memiliki minat belajar tinggi, dapat
kreatif. Peneliti melihat minat belajar
menciptakan kreativitas yang tinggi
pada kategori sedang dan kreativitas
selama pembelajaran. (Slameto, 2010:
masuk pada kategori sangat kurang
57).
kreatif merupakan permasalahan yang
Peneliti melakukan observasi pada
tanggal
15
Maret
2018
untuk
penting dan mendesak. Diskusi dan
tukar pikiran dengan guru kelas IIIA
mengetahui minat belajar dan kreativitas
peneliti lakukan
siswa pada siswa kelas IIIA SDN
solusi atas permasalahan yang peneliti
Maguwoharjo 1. Peneliti menemukan
temui. Peneliti dan guru bersepakat
permasalahan
observasi
untuk melakukan penelitian tindakan
terhadap pembelajaran di kelas IIIA
kelas dengan menerapkan pembelajaran
SDN Maguwoharjo 1. Peneliti memiliki
inovatif
dugaan rendahnya minat belajar dan
permasalahan
kreativitas
kreativitas siswa.
dari
siswa
pembelajaran.
hasil
selama
Peneliti
proses
melihat
untuk
sebagai
solusi
minat
Djamarah
menemukan
dari
belajar
dan
(2008:
166)
bahwa
minat
pembelajaran yang berlangsung masih
mengemukakan
bersifat satu arah. Rendahnya minat
mempunyai pengertian “kecenderungan
belajar dan kreativitas siswa didukung
yang menetap untuk memperhatikan dan
dari data hasil observasi yang mengacu
mengenangkan
pada empat indikator minat belajar dan
Slameto (2010: 180) menambahkan
empat indikator kreativitas. Berikut
bahwa minat adalah “suatu rasa lebih
peneliti sajikan hasil observasil awal:
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau
Tabel 1. Hasil Observasi Awal
Variabel
beberapa
aktivitas,
tanpa
aktivitas”.
ada
yang
menyuruh”. Minat adalah suatu sikap
Hasil
Observasi
Kategori
atau keinginan yang konsisten untuk
(%)
memperhatikan
dan
mengenang
Minat belajar
53,54
Sedang
aktivitas pembelajaran yang disertai rasa
Kreativitas
siswa
54,17
Sangat kurang
kreatif
senang. Indikator minat dalam penelitian
ini
meliputi
rasa
senang
terhadap
pembelajaran; perhatian siswa dalam
Hasil
observasi
awal
tabel
1
proses pembelajaran; keterlibatan siswa
menunjukkan minat belajar siswa pada
dalam proses pembelajaran; dan inisiatif
kategori sedang dan kreativitas siswa
ISBN 2622 - 0431
23
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
siswa untuk mencari informasi baru
tersebut didukung oleh Rusman (2017:
dalam pembelajaran.
314) yang menyatakan bahwa penerapan
Kreativitas
menurut
Santrock
model pembelajaran kooperatif tipe
(2009: 21) adalah kemampuan untuk
Group Investigation (GI)dapat bertujuan
berpikir mengenai sesuatu dalam cara
untuk
yang baru dan tidak
serta
kreativitas siswa, hal ini dapat ditempuh
memikirkan solusi-solusi unik terhadap
melalui pengembangan proses kreatif
sebuah masalah. Pendapat yang berbeda
menuju
dikemukakan oleh Mayesty (Sujiono &
pengembangan alat bantu yang secara
Sujiono, 2010: 38) yang mengemukakan
eksplisit
bahwa kreativitas adalah cara berpikir
Suprijono (2009: 54) menyatakan bahwa
dan
dan
pembelajaran kooperatif adalah konsep
bernilai/berguna bagi dirinya dan orang
pembelajaran yang lebih luas meliputi
lain. Kreativitas adalah mempuan yang
semua jenis kerja kelompok termasuk
dimiliki oleh setiap individu untuk
bentuk-bentuk
berpikir,
guru.
bertindak
biasa,
original
mengungkapkan
gagasan
meningkatkan
suatu
kemampuan
kesadaran
mendukung
dan
kreativitas.
yang diarahkan oleh
mengenai sesuatu yang baru dengan
Suyatno (2009: 56) berpendapat
menggunakan cara yang baru dan cara
bahwa model pembelajaran kooperatif
ini berbeda dari orang lain untuk
tipe
memecahkan suatu masalah. Indikator
merupakan
kreativitas
melibatkan kelompok
(mampu
terdiri
dari
kelancaran
mengemukakan
ide);
siswa
Group
belajar
Investigation
pembelajaran
(GI)
yang
kecil
dimana
menggunakan
inkuiri
keluwesan (mengajukan cara berbeda
kooperatif, perencanaan, proyek, dan
dari
diskusi
biasanya
dalam
memecahkan
kelompok,
dan
kemudian
masalah); keaslian (menghasilkan ide
mempresentasikan penemuan mereka
berdasarkan pemikiran sendiri); dan
kepada kelas. Secara ringkas sintaks
keterperincian (menguraikan ide secara
model pembelajaran kooperatif tipe
rinci).
Group
Pembelajaran inovatif yang peneliti
anggap
tepat
sebagai
solusi
atas
Investigation
1)mengidentifikasi
mengorganisir
siswa
(GI),
yaitu:
topik
dan
ke
dalam
permasalahan rendahnya minat belajar
kelompok; 2) merencanakan tugas-tugas
dan kreativitas siswa adalah model
belajar; 3) melaksanakan investigasi/
pembelajaran kooperatif tipe Group
penyelidikan; 4) menyiapkan laporan
Investigation (GI). Pendapat peneliti
akhir; 5) mempresentasikan laporan
ISBN 2622 - 0431
24
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
akhir; dan 6) mengevaluasi pemahaman
minat menggunakan lembar observasi
siswa.
dan kuesioner. Teknik pengumpulan
Penelitian terdahulu yang pertama
oleh
Partia
(2015)
Penggunaan
yang
Model
berjudul
Pembelajaran
data untuk mengetahui hasil belajar
dengan tes.
Penelitian
yang
kedua
oleh
Kooperatif Tipe Group Investigation
Cahyaningrum & Hidajad (2013) yang
(GI) untuk Meningkatkan Minat dan
berjudul
Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV
pembelajaran praktek seni tari dengan
SD
menggunakan
Jetis
Bantul
Tahun
Pelajaran
peningkatan
kreativitas
model
Group
2014/2015 menunjukkan bahwa model
Investigation(GI) siswa kelas VIIIA di
pembelajaran kooperatif tipe Group
SMP Negeri 1 Madiun menunjukkan
Investigation
(GI)
mampu:
(1)
bahwa kerjasama antar anggota pada
meningkatan
minat, terlihat
pada
setiap kelompok membutikan dapat
kondisi hasil pada kondisi awal rata-rata
meningkatkan kreativitas. Terbukti dari
minat siswa diperoleh 47,7 mengalami
hasil penelitian berupa observasi yang
peningkatan pada siklus I rata-rata minat
telah dilaksanakan dapat disimpulkan
79,3 dan hasil pada siklus II diperoleh
bahwa hasil tes unjuk kerja secara
80. (2) Hasil belajar juga mengalami
klasikal
peningkatan,
awal
persentase 48,48%. Persentase pada
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar
siklus II sudah mencapai ketuntasan
70,3 dengan persentase siswa yang
klasikal sebesar 100%. Penelitian ini
mencapai KKM 30% dan mengalami
menggunakan
peningkatan nilai hasil belajar pada
Kelas (PTK) dengan dua siklus. Siklus I
siklus I yaitu 77,42 dengan persentasi
terbagi menjadi 5 kali pertemuan dan
siswa yang lulus KKM 63%, dan hasil
siklus
siklus
pertemuan
II
pada
diperoleh
kondisi
83,7
dengan
pada
II
siklus
I
Penelitian
terbagi
mencapai
Tindakan
menjadi
4
kali
persentase 94% yang mencapai KKM.
Adanya keyakinan mengenai hal
(3) adanya hubungan yang positif dan
itu, maka peneliti memutuskan untuk
signifikan antara minat belajar dan
melakukan penelitian tindakan kelas
prestasi belajar. Penelitian ini adalah
dengan
jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan
Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas IIIA
dua siklus. Subjek pada penelitian ini
SDN Maguwoharjo 1 Melalui Model
terdiri
Teknik
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI Pada
pengumpulan data untuk mengetahui
Materi Pertumbuhan dan Perkembangan
dari
33
ISBN 2622 - 0431
siswa.
judul
“Peningkatan
Minat
25
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Tumbuhan”. Penelitian ini bertujuan
komponen,
untuk
upaya
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
belajar
dan
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
IIIA
SDN
kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1 tahun
pelajaran
pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 30
2018/2019 melalui model pembelajaran
siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
dan 19 siswi perempuan.
a)
mendiskripsikan
meningkatkan
kreativitas
minat
siswa
Maguwoharjo
pada
1
materi
perkembangan
Meningkatkan
kreativitas
kelas
tahun
Maguwoharjo
1
perencanaan,
pertumbuhan
dan
Teknik pengumpulan data yang
tumbuhan;
b)
digunakan dalam penelitian ini adalah
belajar
dan
observasi, kuesioner, dan wawancara.
IIIA
SDN
Kegiatan observasi yang dilakukan pada
pelajaran
penelitian ini adalah observasi proses
minat
siswa
yaitu:
kelas
tahun
2018/2019 melalui model pembelajaran
pembelajaran.Peneliti
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
pengambilan data melalui kuesioner
pada
sebanyak dua kali, yang pertama pada
materi
pertumbuhan
dan
perkembangan tumbuhan.
akhir siklus I dan yang kedua pada akhir
siklus
2.
METODE
Jenis
II.
Peneliti
menggunakan
dokumentasi berupa foto sebagai bukti
Penelitian
ini
adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR).
Daryanto (2011: 4) menyatakan bahwa
Penelitian
melakukan
Tindakan
kelas
pendukung
dalam
mendeskripsikan
temuan dan hasil penelitian. Berikut
peneliti paparkan teknik analisis data
dalam penelitian ini.
adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri dengan tujuan
Menghitung jumlah nilai minat belajar
kelas
Jumlah nilai kelas = menjumlahkan nilai siswa dalam satu
untuk memperbaiki proses belajar di
kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Model
PTK
yang
digunakan dalam penelitian ini adalam
model
Kemmis
dan
Mc
Taggart.
Kusumah & Dwitagama (2010: 20)
mengungkapkan
bahwa,
perangkat-
perangkat atau untaian-untaian dengan
satu
perangkat
terdiri
ISBN 2622 - 0431
dari
empat
kelas
Menghitung nilai minat belajar siswa
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100%
Menghitung rata-rata nilai minat belajar
kelas
Rata-rata =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Kategori minat belajar siswa dapat
diketahui dengan berpedoman pada
26
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
kriteria
minat
belajar
Arikunto
(1998:246) sebagai berikut:
dahulu yang dilakukan oleh Retnowati
Tabel 2. Kriteria Minat Belajar
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
81% - 100%
61% - 80%
41% - 60%
21% - 40%
Dibawah 20%
dikuatkan dengan penelitian terlebih
Ketegori
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
(2013), Cahyaningrum (2013) dan Patria
(2015). Penelitian tersebut
meneliti
tentang minat belajar, kreativitas, dan
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Group
Investigation
(GI). Model pembelajaran kooperatif
Menghitung jumlah nilai kreativitas
kelas
Jumlah nilai kelas = menjumlahkan nilai siswa
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rata-rata =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
(2017:212)
dilaksanakan
berikut: 1)mengidentifikasi topik dan
𝑥 100%
Menghitung rata-rata nilai kreativitas
kelas
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
Rusman
melalui 6 (enam) tahapan sebagai
Menghitung nilai kreativitas siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
tipe Group Investigation(GI) menurut
x 100
mengorganisir
siswa
ke
dalam
kelompok, 2) merencanakan tugas-tugas
belajar, 3) melaksanakan investigasi/
penyelidikan, 4) menyiapkan laporan
Kategori kreativitas siswa dapat
akhir, 5) mempresentasikan laporan
kriteria
akhir, dan 6) mengevaluasi pemahaman
kreativitas menurut Utami (2018: 547)
siswa. Proses investigasi yang dilakukan
berikut ini:
oleh siswa menjadi kegiatan yang
diketahui
dengan
pedoman
Tabel 3. Kriteria Kreativitas
selama
pembelajaran.
Berikut adalah salah satu dokumentasi
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
90% - 100%
80% - 89%
65% - 79%
55% - 64%
Dibawah 55%
3.
mendominasi
Ketegori
Sangat kreatif
Kreatif
Cukup kreatif
Kurang kreatif
Sangat kurang kreatif
kegiatan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peningkatan minat
kreativitas
siswa
belajar dan
ditempuh
melalui
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus. Siklus I dan II
terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap
pertemuan terdiri dari 3 kali 35 menit
atau satu penggalan.
ISBN 2622 - 0431
Penelitian ini
Gambar 1. Melaksanakan Investigasi/
Penyelidikan
27
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Hasil minat belajar siswa dilakukan
Capaian Minat Belajar Siswa
pada dua siklus I dan siklus II dengan
100
dua kali pertemuan. Hasil pengamatan
80
diperoleh dari lembar observasi dan
60
81 81.67
71 71.04
53.45
40
lember kuesioner minat belajar siswa.
20
Lembar kuesioner diberikan pada akhir
0
siklus.
Hasil
pengamatan
Kondisi Awal
dapat
peningkatan
setiap
Pencapaian
Siswa
Tabel 4. Perbandingan Capaian Minat
Belajar Siswa
Pada kondisi awal diperoleh hasil
bahwa rata-rata yang diperoleh siswa
Siklus I
53,45
Target
Gambar 2. Grafik Capaian Minat Belajar
siklusnya.
Kondisi
Awal
Siklus II
Kondisi Awal
disimpulkan bahwa minat belajar siswa
mengalami
Siklus I
Siklus II
adalah 53,45% dengan kategori cukup
Target
Capaian
Target
Capaian
minat. Pada siklus I terjadi peningkatan
(%)
(%)
(%)
(%)
nilai rata-rata sebesar 71,04% dengan
71
71.04
81
81,67
Tinggi
Sangat
tinggi
Sangat
Tinggi
kategori minat belajar tinggi. Kemudian
pada siklus II terjadi peningkatan nilai
Cukup
Tinggi
rata-rata
sebesar
81,67%
dengan
kategori minat belajar sangat tinggi.
Capaian
minat
belajar
siswa
meningkat dari kondisi awal sampai
siklus II. Capaian minat belajar siswa
telah memenuhi target. Berikut peneliti
paparkan gambar grafik capaian minat
belajar siswa.
Hasil tersebut senada dengan pendapat
Djamarah
(2008:
166)
yang
mengemukakan bahwa seseorang yang
berminat terhadap suatu aktivitas akan
memperhatikan aktivitas tersebut secara
konsisten dengan rasa senang, dalam hal
ini
aktivitas
tersebut
dalam
pembelajaran. Peneliti menyimpulkan
bahwa
minat
belajar
siswa
dapat
meningkat karena siswa merasa senang
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pernyataan
ISBN 2622 - 0431
peneliti
pendapat
Slameto
menjelaskan
bahwa
dikuatkan
oleh
(2010:180)
suatu
minat
28
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
diekspresikan melalui kecenderungan
memenuhi
target.
Berikut
peneliti
yang tetap untuk memperhatikan terus-
paparkan
gambar
grafik
capaian
menerus disertai rasa senang, dapat pula
kreativitas siswa.
diekspresikan dalam bentuk aktivitas.
Penelitan
ini
membuktikan
Hasil Capaian Kreativitas Siswa
bahwa
100
hipotesis tentang model pembelajaran
80
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
60
dapat meningkatkan minat belajar siswa
80 81.88
70 71.59
54.17
40
20
kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1.
0
Hasil kreativitas siswa dilakukan
pada dua siklus I dan siklus II dengan
dua kali pertemuan. Hasil pengamatan
diperoleh dari lembar observasi dan
lembar
Kondisi Awal
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Target
Pencapaian
Gambar 3. Grafik Capaian Kreativitas
Siswa
kuesioner kreativitas siswa.
Lembar kuesioner diberikan pada akhir
Pada kondisi awal diperoleh hasil
dapat
bahwa rata-rata yang diperoleh siswa
disimpulkan bahwa kreativitas siswa
adalah 54,17% dengan kategori kurang
mengalami
setiap
kreatif. Pada siklus I terjadi peningkatan
hasil
nilai rata-rata sebesar 71,59% dengan
penelitian dari variabel kreativitas siswa.
kategori cukup kreatif. Kemudian pada
siklus.
Hasil
pengamatan
peningkatan
siklusnya.
Berikut
adalah
siklus II terjadi peningkatan nilai ratarata sebesar 81,88% dengan kriteria
Tabel 5. Perbandingan Capaian
kreativitas kreatif.
Kreativitas Siswa
Siklus I
Kondisi
Awal
Siklus II
Target
Capaian
Target
Capaian
(%)
(%)
(%)
(%)
54,17
70
71.59
80
81.88
Kurang
kreatif
Cukup
kreatif
Cukup
kreatif
Kreatif
Kreatif
Hasil peningkatan kreativitas siswa
tersebut peneliti simpulkan dapat terjadi
karena adanya minat belajar siswa untuk
berproses, dorongan dari guru, dan
produk yang hendak mereka capai.
Kreativitas
siswa
muncul
karena
keunikan seluruh pribadi dalam interaksi
kelompok dan lingkungannya. Berikut
Capaian
kreativitas
siswa
meningkat dari kondisi awal sampai
adalah salah satu hasil karya siswa yang
menjadi bukti kreativitas siswa.
siklus II. Capaian kreativitas siswa telah
ISBN 2622 - 0431
29
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
suatu masalah. Gambar 5 menunjukkan
siswa dalam proses belajar dapat bekerja
secara bebas, memberi semangat bagi
siswa untuk berinisiatif, kreatif, dan
aktif.
Gambar 4.Hasil Laporan Akhir Siswa
Kesimpulan
peneliti
tentang
peningkatan kreativitas siswa didukung
oleh pernyataan Sujiono & Sujiono
(2010:
39)
mengemukakan
bahwa
pengembangan kreativitas pada diri
seseorang dapat dilakukan melalui 4
(empat)
pendekatan
yaitu
Gambar 5. Membuat Cover untuk
Laporan Akhir
pribadi,
Siswa
proses, dorongan, dan hasil akhir atau
memiliki
produk. Pribadi merupakan tindakan
membukukan
kreatif yang muncul dari keunikan
dalam bentuk booklet. Kedua secara
keseluruhan pribadi dalam interaksi
sosial
dengan lingkungannya.
meningkatkan
Peningkatan kreativitas siswa juga
hasil
pengalaman
atau
belajar
kelompok
belajar
mereka
dapat
kerjasama,
komunikasi baik dengan teman maupun
terjadi karena peneliti menggunakan
guru,
model pembelajaran kooperatif tipe
sistematis, belajar menghargai orang
Group Investigation (GI). Pernyataan
lain,
peneliti tersebut didukung oleh Setiawan
dalam membuat satu keputusan. Ketiga
(2006:
secara akademis siswa terlatih untuk
9)
yang
mengungkapkan
belajar
dan
berkomunikasi
meningkatkan
secara
partisipasi
beberapa kelebihan dari pembelajaran
mempertanggungjawabkan
kooperatif tipe Group
Investigation
yang diberikan, mengembangkan dan
(GI), yaitu sebagai berikut: pertama
melatih keterampilan dalam berbagai
siswa dalam proses belajar dapat bekerja
bidang,
secara bebas, memberi semangat bagi
mengorganisasikan
siswa untuk berinisiatif, kreatif dan aktif
Penelitan
serta dapat belajar memecahkan masalah
hipotesis tentang model pembelajaran
ISBN 2622 - 0431
merencanakan
ini
jawaban
dan
pekerjaannya.
membuktikan
bahwa
30
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
siswa.Peningkatan minat belajar siswa
dapat meningkatkan kreativitas siswa
dari
kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1.
kategori cukup minat, meningkat pada
kondisi
awal 53,45% dengan
siklus I sebesar 71,04% dan pada siklus
Gambar 6 menunjukkan hasil dari minat
belajar dan kreativitas siswa.
II terjadi peningkatan lagi menjadi
81,67% dengan kategori minat belajar
sangat
tinggi.Peningkatan
kreativitas
siswa dapat dilihat dari kondisi awal
53,17% dengan kategori kurang kreatif,
meningkat pada siklus I sebesar 71,59%
dan pada siklus II terjadi peningkatan
lagi menjadi 81,88% dengan kategori
kreatif.
Untuk peneliti berikutnya yang
tertarik
Gambar 6. Booklethasil kreativitas siswa
melakukan
sebaiknya
1)
topik
sejenis
merencanakan
dan
mengalokasikan waktu yang cukup agar
4.
KESIMPULAN
siswa mampu menyelesaikan proses
Upaya meningkatkan minat belajar
penyusunan
bookletyang
menjadi
dan kreativitas siswa kelas IIIA SDN
produk akhir hasil kerja siswa pada
Maguwoharjo
1
materi
kegiatan siklus I dan siklus II; 2)
pertumbuhan
dan
perkembangan
peneliti perlu merevisi kembali lembar
tumbuhan
ditempuh
menggunakan
model
pada
dengan
pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
observasi minat belajar dan kreativitas
siswa
supaya
dapat
menguraikan
capaian deskriptor setiap siswa.
dengan enam langkah sebagai berikut:
pertamamengidentifikasi
topik
mengorganisir
ke
siswa
dan
dalam
kelompok, kedua merencanakan tugastugas
belajar,
ketiga
melaksanakan
investigasi/penyelidikan,
menyiapkan
laporan
keempat
akhir,
kelima
mempresentasikan laporan akhir, dan
keenam
mengevaluasi
ISBN 2622 - 0431
pemahaman
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Cahyaningrum, M. & Arif H.
(2013).Peningkatan
kreativitas
pembelajaran praktek seni tari
dengan menggunakan model group
investigation siswa kelas VIIIA di
SMP Negeri 1 Madiun. Jurnal
31
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Pendidikan Sendratasik Vol 2, No1.
Diakses tanggal 23 April 2018 dari
http://id.portalgaruda.org/?ref=bro
wse&mod=viewarticle&article=101
999.
Daryanto. (2011). Penelitian tindakan
kelas dan penelitian tindakan
sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
Djamarah, S.B. (2008). Psikologi
belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud. (2014). Materi pelatihan
guru implementasi kurikulum 2013
Tahun 2014 SD Kelas I. Jakarta:
Depdikbud.
Kusumah, W. & Dwitagama. (2010).
Mengenal penelitian tindakan
kelas. Jakarta: PT Indeks.
Makmun, A.S. (2007). Perencanaan
pendidikan
suatu
pendekatan
komprehensif. Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya.
Patria, B. D. D. (2015). Penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe
group
investigation
untuk
meningkatkan minat dan hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV SD
Jetis Bantul tahun pelajaran
2014/2015.
Skripsi
Sarjana.
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta.
Radiyanti, S. & Retnowati. (2013).
Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation
dalam peningkatan hasil belajar
IPS di kelas IV SD.
Diakses
tanggal 23 April 2018 dari:
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.ph
p/pgsdkebumen/article/view/285/16
5.
Rusman.
(2017).
Belajar
&
pembelajaran berorientasi standar
proses
pendidikan.
Jakarta:
Kencana.
ISBN 2622 - 0431
Santrock, J. W. (2009). Psikologi
pendidikan.
Jakarta:
Salemba
Humanika.
Setiawan. (2006). Modelpembelajaran
matematika dengan pendekatan
investigasi. Yogyakarta: Depdiknas
PPPG Matematika.
Sitepu, B.P. (2012). Penulisan buku teks
pelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Slameto. (2010). Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sujiono, N. Y. & Bambang, S. (2010).
Bermain
kreatif
berbasis
kecerdasan anak. Jakarta: PT.
Indeks.
Suprijono, A. (2009). Cooperative
learning teori & aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno.
(2009).
Menjelajah
pembelajaran inovatif. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.
Utami, T. (2018). Penerapan model
pembelajaran
Project
Based
Learning
(PBL)
untuk
meningkatkan kreativitas dan hasil
belajar IPA siswa kelas 3
SD.Jurnal Mitra Pendidikan, Vol.
2 No. 6, (547). Diakses tanggal 3
September 2018 dari http://ejurnalmitrapendidikan.com
32
Peningkatan Minat Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas
IIIA SDN Maguwoharjo 1 Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe GI Pada Materi Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan
Bonifatius Sigit Yuniharto 1), Maria Melani Ika Susanti 2)
1,2 )
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1,2)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
1)
bonifatiussigit@gmail.com, 2)maria.melani.ika@gmail.com
1)
085643719062, 2)081809809444
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI
dalam upaya meningkatkan minat belajar dan kreativitas siswa kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas melalui tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan yang
digunakan yaitu observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI, dengan tahapan
mengidentifikasi topik dan mengorganisir siswa ke dalam kelompok; merencanakan tugas-tugas
belajar; melaksanakan investigasi/penyelidikan; menyiapkan laporan akhir; mempresentasikan
laporan akhir;dan mengevaluasi pemahaman siswa dapat meningkatkan minat belajar dan
kreativitas siswa. Peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal 53,45% dengan kategori
minat sedang, meningkat menjadi 81,67% dengan kategori minat belajar sangat tinggi.
Peningkatan kreativitas siswa dari kondisi awal 53,17% dengan kategori sangat kurang kreatif,
meningkat menjadi 81,88% dengan kategori kreatif.
Kata Kunci: Minat belajar, kreativitas siswa, model pembelajaran kooperatif tipe GI
1.
PENDAHULUAN
Kurikulum
Pendidikan memiliki peran yang
lanjutan
dari
penting bagi manusia. Makmun (2007:
2006.
Kurikulum
6) menyatakan bahwa praktik dalam
diperlukan sebagai instrumen untuk
pendidikan
mengarahkan
bertujuan
pengetahuan,
menguasai
2013
sebagai
langkah
pengembangan
siswa
2013
menjadi:
KTSP
sangat
(1)
pengembangan
manusia berkualitas yang mampu dan
kepribadian, kemampuan sosial, ataupun
proaktif menjawab tantangan zaman; (2)
kemampuan dalam bekerja. Kurikulum
manusia berimtaq kepada Tuhan YME,
dikatakan sebagai alat untuk mencapai
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
tujuan
pedoman
kreatif, mandiri; dan (3) warga Negara
jenjang
yang demokratis, bertanggung jawab
pendidikan (Sitepu, 2012: 57). Tahun
(Kemendikbud, 2014: 2). Kreativitas
2013
siswa
pendidikan
pelaksanaan
bagi
pemerintah
ISBN 2622 - 0431
serta
semua
mencanangkan
dapat
terbangun
bila
siswa
22
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
memiliki minat belajar. Siswa yang
masuk pada kategori sangat kurang
memiliki minat belajar tinggi, dapat
kreatif. Peneliti melihat minat belajar
menciptakan kreativitas yang tinggi
pada kategori sedang dan kreativitas
selama pembelajaran. (Slameto, 2010:
masuk pada kategori sangat kurang
57).
kreatif merupakan permasalahan yang
Peneliti melakukan observasi pada
tanggal
15
Maret
2018
untuk
penting dan mendesak. Diskusi dan
tukar pikiran dengan guru kelas IIIA
mengetahui minat belajar dan kreativitas
peneliti lakukan
siswa pada siswa kelas IIIA SDN
solusi atas permasalahan yang peneliti
Maguwoharjo 1. Peneliti menemukan
temui. Peneliti dan guru bersepakat
permasalahan
observasi
untuk melakukan penelitian tindakan
terhadap pembelajaran di kelas IIIA
kelas dengan menerapkan pembelajaran
SDN Maguwoharjo 1. Peneliti memiliki
inovatif
dugaan rendahnya minat belajar dan
permasalahan
kreativitas
kreativitas siswa.
dari
siswa
pembelajaran.
hasil
selama
Peneliti
proses
melihat
untuk
sebagai
solusi
minat
Djamarah
menemukan
dari
belajar
dan
(2008:
166)
bahwa
minat
pembelajaran yang berlangsung masih
mengemukakan
bersifat satu arah. Rendahnya minat
mempunyai pengertian “kecenderungan
belajar dan kreativitas siswa didukung
yang menetap untuk memperhatikan dan
dari data hasil observasi yang mengacu
mengenangkan
pada empat indikator minat belajar dan
Slameto (2010: 180) menambahkan
empat indikator kreativitas. Berikut
bahwa minat adalah “suatu rasa lebih
peneliti sajikan hasil observasil awal:
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau
Tabel 1. Hasil Observasi Awal
Variabel
beberapa
aktivitas,
tanpa
aktivitas”.
ada
yang
menyuruh”. Minat adalah suatu sikap
Hasil
Observasi
Kategori
atau keinginan yang konsisten untuk
(%)
memperhatikan
dan
mengenang
Minat belajar
53,54
Sedang
aktivitas pembelajaran yang disertai rasa
Kreativitas
siswa
54,17
Sangat kurang
kreatif
senang. Indikator minat dalam penelitian
ini
meliputi
rasa
senang
terhadap
pembelajaran; perhatian siswa dalam
Hasil
observasi
awal
tabel
1
proses pembelajaran; keterlibatan siswa
menunjukkan minat belajar siswa pada
dalam proses pembelajaran; dan inisiatif
kategori sedang dan kreativitas siswa
ISBN 2622 - 0431
23
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
siswa untuk mencari informasi baru
tersebut didukung oleh Rusman (2017:
dalam pembelajaran.
314) yang menyatakan bahwa penerapan
Kreativitas
menurut
Santrock
model pembelajaran kooperatif tipe
(2009: 21) adalah kemampuan untuk
Group Investigation (GI)dapat bertujuan
berpikir mengenai sesuatu dalam cara
untuk
yang baru dan tidak
serta
kreativitas siswa, hal ini dapat ditempuh
memikirkan solusi-solusi unik terhadap
melalui pengembangan proses kreatif
sebuah masalah. Pendapat yang berbeda
menuju
dikemukakan oleh Mayesty (Sujiono &
pengembangan alat bantu yang secara
Sujiono, 2010: 38) yang mengemukakan
eksplisit
bahwa kreativitas adalah cara berpikir
Suprijono (2009: 54) menyatakan bahwa
dan
dan
pembelajaran kooperatif adalah konsep
bernilai/berguna bagi dirinya dan orang
pembelajaran yang lebih luas meliputi
lain. Kreativitas adalah mempuan yang
semua jenis kerja kelompok termasuk
dimiliki oleh setiap individu untuk
bentuk-bentuk
berpikir,
guru.
bertindak
biasa,
original
mengungkapkan
gagasan
meningkatkan
suatu
kemampuan
kesadaran
mendukung
dan
kreativitas.
yang diarahkan oleh
mengenai sesuatu yang baru dengan
Suyatno (2009: 56) berpendapat
menggunakan cara yang baru dan cara
bahwa model pembelajaran kooperatif
ini berbeda dari orang lain untuk
tipe
memecahkan suatu masalah. Indikator
merupakan
kreativitas
melibatkan kelompok
(mampu
terdiri
dari
kelancaran
mengemukakan
ide);
siswa
Group
belajar
Investigation
pembelajaran
(GI)
yang
kecil
dimana
menggunakan
inkuiri
keluwesan (mengajukan cara berbeda
kooperatif, perencanaan, proyek, dan
dari
diskusi
biasanya
dalam
memecahkan
kelompok,
dan
kemudian
masalah); keaslian (menghasilkan ide
mempresentasikan penemuan mereka
berdasarkan pemikiran sendiri); dan
kepada kelas. Secara ringkas sintaks
keterperincian (menguraikan ide secara
model pembelajaran kooperatif tipe
rinci).
Group
Pembelajaran inovatif yang peneliti
anggap
tepat
sebagai
solusi
atas
Investigation
1)mengidentifikasi
mengorganisir
siswa
(GI),
yaitu:
topik
dan
ke
dalam
permasalahan rendahnya minat belajar
kelompok; 2) merencanakan tugas-tugas
dan kreativitas siswa adalah model
belajar; 3) melaksanakan investigasi/
pembelajaran kooperatif tipe Group
penyelidikan; 4) menyiapkan laporan
Investigation (GI). Pendapat peneliti
akhir; 5) mempresentasikan laporan
ISBN 2622 - 0431
24
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
akhir; dan 6) mengevaluasi pemahaman
minat menggunakan lembar observasi
siswa.
dan kuesioner. Teknik pengumpulan
Penelitian terdahulu yang pertama
oleh
Partia
(2015)
Penggunaan
yang
Model
berjudul
Pembelajaran
data untuk mengetahui hasil belajar
dengan tes.
Penelitian
yang
kedua
oleh
Kooperatif Tipe Group Investigation
Cahyaningrum & Hidajad (2013) yang
(GI) untuk Meningkatkan Minat dan
berjudul
Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV
pembelajaran praktek seni tari dengan
SD
menggunakan
Jetis
Bantul
Tahun
Pelajaran
peningkatan
kreativitas
model
Group
2014/2015 menunjukkan bahwa model
Investigation(GI) siswa kelas VIIIA di
pembelajaran kooperatif tipe Group
SMP Negeri 1 Madiun menunjukkan
Investigation
(GI)
mampu:
(1)
bahwa kerjasama antar anggota pada
meningkatan
minat, terlihat
pada
setiap kelompok membutikan dapat
kondisi hasil pada kondisi awal rata-rata
meningkatkan kreativitas. Terbukti dari
minat siswa diperoleh 47,7 mengalami
hasil penelitian berupa observasi yang
peningkatan pada siklus I rata-rata minat
telah dilaksanakan dapat disimpulkan
79,3 dan hasil pada siklus II diperoleh
bahwa hasil tes unjuk kerja secara
80. (2) Hasil belajar juga mengalami
klasikal
peningkatan,
awal
persentase 48,48%. Persentase pada
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar
siklus II sudah mencapai ketuntasan
70,3 dengan persentase siswa yang
klasikal sebesar 100%. Penelitian ini
mencapai KKM 30% dan mengalami
menggunakan
peningkatan nilai hasil belajar pada
Kelas (PTK) dengan dua siklus. Siklus I
siklus I yaitu 77,42 dengan persentasi
terbagi menjadi 5 kali pertemuan dan
siswa yang lulus KKM 63%, dan hasil
siklus
siklus
pertemuan
II
pada
diperoleh
kondisi
83,7
dengan
pada
II
siklus
I
Penelitian
terbagi
mencapai
Tindakan
menjadi
4
kali
persentase 94% yang mencapai KKM.
Adanya keyakinan mengenai hal
(3) adanya hubungan yang positif dan
itu, maka peneliti memutuskan untuk
signifikan antara minat belajar dan
melakukan penelitian tindakan kelas
prestasi belajar. Penelitian ini adalah
dengan
jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan
Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas IIIA
dua siklus. Subjek pada penelitian ini
SDN Maguwoharjo 1 Melalui Model
terdiri
Teknik
Pembelajaran Kooperatif Tipe GI Pada
pengumpulan data untuk mengetahui
Materi Pertumbuhan dan Perkembangan
dari
33
ISBN 2622 - 0431
siswa.
judul
“Peningkatan
Minat
25
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Tumbuhan”. Penelitian ini bertujuan
komponen,
untuk
upaya
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
belajar
dan
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
IIIA
SDN
kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1 tahun
pelajaran
pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 30
2018/2019 melalui model pembelajaran
siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
dan 19 siswi perempuan.
a)
mendiskripsikan
meningkatkan
kreativitas
minat
siswa
Maguwoharjo
pada
1
materi
perkembangan
Meningkatkan
kreativitas
kelas
tahun
Maguwoharjo
1
perencanaan,
pertumbuhan
dan
Teknik pengumpulan data yang
tumbuhan;
b)
digunakan dalam penelitian ini adalah
belajar
dan
observasi, kuesioner, dan wawancara.
IIIA
SDN
Kegiatan observasi yang dilakukan pada
pelajaran
penelitian ini adalah observasi proses
minat
siswa
yaitu:
kelas
tahun
2018/2019 melalui model pembelajaran
pembelajaran.Peneliti
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
pengambilan data melalui kuesioner
pada
sebanyak dua kali, yang pertama pada
materi
pertumbuhan
dan
perkembangan tumbuhan.
akhir siklus I dan yang kedua pada akhir
siklus
2.
METODE
Jenis
II.
Peneliti
menggunakan
dokumentasi berupa foto sebagai bukti
Penelitian
ini
adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR).
Daryanto (2011: 4) menyatakan bahwa
Penelitian
melakukan
Tindakan
kelas
pendukung
dalam
mendeskripsikan
temuan dan hasil penelitian. Berikut
peneliti paparkan teknik analisis data
dalam penelitian ini.
adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri dengan tujuan
Menghitung jumlah nilai minat belajar
kelas
Jumlah nilai kelas = menjumlahkan nilai siswa dalam satu
untuk memperbaiki proses belajar di
kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.
Model
PTK
yang
digunakan dalam penelitian ini adalam
model
Kemmis
dan
Mc
Taggart.
Kusumah & Dwitagama (2010: 20)
mengungkapkan
bahwa,
perangkat-
perangkat atau untaian-untaian dengan
satu
perangkat
terdiri
ISBN 2622 - 0431
dari
empat
kelas
Menghitung nilai minat belajar siswa
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100%
Menghitung rata-rata nilai minat belajar
kelas
Rata-rata =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
x 100%
Kategori minat belajar siswa dapat
diketahui dengan berpedoman pada
26
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
kriteria
minat
belajar
Arikunto
(1998:246) sebagai berikut:
dahulu yang dilakukan oleh Retnowati
Tabel 2. Kriteria Minat Belajar
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
81% - 100%
61% - 80%
41% - 60%
21% - 40%
Dibawah 20%
dikuatkan dengan penelitian terlebih
Ketegori
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
(2013), Cahyaningrum (2013) dan Patria
(2015). Penelitian tersebut
meneliti
tentang minat belajar, kreativitas, dan
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Group
Investigation
(GI). Model pembelajaran kooperatif
Menghitung jumlah nilai kreativitas
kelas
Jumlah nilai kelas = menjumlahkan nilai siswa
Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rata-rata =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
(2017:212)
dilaksanakan
berikut: 1)mengidentifikasi topik dan
𝑥 100%
Menghitung rata-rata nilai kreativitas
kelas
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠
Rusman
melalui 6 (enam) tahapan sebagai
Menghitung nilai kreativitas siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
tipe Group Investigation(GI) menurut
x 100
mengorganisir
siswa
ke
dalam
kelompok, 2) merencanakan tugas-tugas
belajar, 3) melaksanakan investigasi/
penyelidikan, 4) menyiapkan laporan
Kategori kreativitas siswa dapat
akhir, 5) mempresentasikan laporan
kriteria
akhir, dan 6) mengevaluasi pemahaman
kreativitas menurut Utami (2018: 547)
siswa. Proses investigasi yang dilakukan
berikut ini:
oleh siswa menjadi kegiatan yang
diketahui
dengan
pedoman
Tabel 3. Kriteria Kreativitas
selama
pembelajaran.
Berikut adalah salah satu dokumentasi
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
90% - 100%
80% - 89%
65% - 79%
55% - 64%
Dibawah 55%
3.
mendominasi
Ketegori
Sangat kreatif
Kreatif
Cukup kreatif
Kurang kreatif
Sangat kurang kreatif
kegiatan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peningkatan minat
kreativitas
siswa
belajar dan
ditempuh
melalui
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus. Siklus I dan II
terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap
pertemuan terdiri dari 3 kali 35 menit
atau satu penggalan.
ISBN 2622 - 0431
Penelitian ini
Gambar 1. Melaksanakan Investigasi/
Penyelidikan
27
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Hasil minat belajar siswa dilakukan
Capaian Minat Belajar Siswa
pada dua siklus I dan siklus II dengan
100
dua kali pertemuan. Hasil pengamatan
80
diperoleh dari lembar observasi dan
60
81 81.67
71 71.04
53.45
40
lember kuesioner minat belajar siswa.
20
Lembar kuesioner diberikan pada akhir
0
siklus.
Hasil
pengamatan
Kondisi Awal
dapat
peningkatan
setiap
Pencapaian
Siswa
Tabel 4. Perbandingan Capaian Minat
Belajar Siswa
Pada kondisi awal diperoleh hasil
bahwa rata-rata yang diperoleh siswa
Siklus I
53,45
Target
Gambar 2. Grafik Capaian Minat Belajar
siklusnya.
Kondisi
Awal
Siklus II
Kondisi Awal
disimpulkan bahwa minat belajar siswa
mengalami
Siklus I
Siklus II
adalah 53,45% dengan kategori cukup
Target
Capaian
Target
Capaian
minat. Pada siklus I terjadi peningkatan
(%)
(%)
(%)
(%)
nilai rata-rata sebesar 71,04% dengan
71
71.04
81
81,67
Tinggi
Sangat
tinggi
Sangat
Tinggi
kategori minat belajar tinggi. Kemudian
pada siklus II terjadi peningkatan nilai
Cukup
Tinggi
rata-rata
sebesar
81,67%
dengan
kategori minat belajar sangat tinggi.
Capaian
minat
belajar
siswa
meningkat dari kondisi awal sampai
siklus II. Capaian minat belajar siswa
telah memenuhi target. Berikut peneliti
paparkan gambar grafik capaian minat
belajar siswa.
Hasil tersebut senada dengan pendapat
Djamarah
(2008:
166)
yang
mengemukakan bahwa seseorang yang
berminat terhadap suatu aktivitas akan
memperhatikan aktivitas tersebut secara
konsisten dengan rasa senang, dalam hal
ini
aktivitas
tersebut
dalam
pembelajaran. Peneliti menyimpulkan
bahwa
minat
belajar
siswa
dapat
meningkat karena siswa merasa senang
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pernyataan
ISBN 2622 - 0431
peneliti
pendapat
Slameto
menjelaskan
bahwa
dikuatkan
oleh
(2010:180)
suatu
minat
28
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
diekspresikan melalui kecenderungan
memenuhi
target.
Berikut
peneliti
yang tetap untuk memperhatikan terus-
paparkan
gambar
grafik
capaian
menerus disertai rasa senang, dapat pula
kreativitas siswa.
diekspresikan dalam bentuk aktivitas.
Penelitan
ini
membuktikan
Hasil Capaian Kreativitas Siswa
bahwa
100
hipotesis tentang model pembelajaran
80
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
60
dapat meningkatkan minat belajar siswa
80 81.88
70 71.59
54.17
40
20
kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1.
0
Hasil kreativitas siswa dilakukan
pada dua siklus I dan siklus II dengan
dua kali pertemuan. Hasil pengamatan
diperoleh dari lembar observasi dan
lembar
Kondisi Awal
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Target
Pencapaian
Gambar 3. Grafik Capaian Kreativitas
Siswa
kuesioner kreativitas siswa.
Lembar kuesioner diberikan pada akhir
Pada kondisi awal diperoleh hasil
dapat
bahwa rata-rata yang diperoleh siswa
disimpulkan bahwa kreativitas siswa
adalah 54,17% dengan kategori kurang
mengalami
setiap
kreatif. Pada siklus I terjadi peningkatan
hasil
nilai rata-rata sebesar 71,59% dengan
penelitian dari variabel kreativitas siswa.
kategori cukup kreatif. Kemudian pada
siklus.
Hasil
pengamatan
peningkatan
siklusnya.
Berikut
adalah
siklus II terjadi peningkatan nilai ratarata sebesar 81,88% dengan kriteria
Tabel 5. Perbandingan Capaian
kreativitas kreatif.
Kreativitas Siswa
Siklus I
Kondisi
Awal
Siklus II
Target
Capaian
Target
Capaian
(%)
(%)
(%)
(%)
54,17
70
71.59
80
81.88
Kurang
kreatif
Cukup
kreatif
Cukup
kreatif
Kreatif
Kreatif
Hasil peningkatan kreativitas siswa
tersebut peneliti simpulkan dapat terjadi
karena adanya minat belajar siswa untuk
berproses, dorongan dari guru, dan
produk yang hendak mereka capai.
Kreativitas
siswa
muncul
karena
keunikan seluruh pribadi dalam interaksi
kelompok dan lingkungannya. Berikut
Capaian
kreativitas
siswa
meningkat dari kondisi awal sampai
adalah salah satu hasil karya siswa yang
menjadi bukti kreativitas siswa.
siklus II. Capaian kreativitas siswa telah
ISBN 2622 - 0431
29
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
suatu masalah. Gambar 5 menunjukkan
siswa dalam proses belajar dapat bekerja
secara bebas, memberi semangat bagi
siswa untuk berinisiatif, kreatif, dan
aktif.
Gambar 4.Hasil Laporan Akhir Siswa
Kesimpulan
peneliti
tentang
peningkatan kreativitas siswa didukung
oleh pernyataan Sujiono & Sujiono
(2010:
39)
mengemukakan
bahwa
pengembangan kreativitas pada diri
seseorang dapat dilakukan melalui 4
(empat)
pendekatan
yaitu
Gambar 5. Membuat Cover untuk
Laporan Akhir
pribadi,
Siswa
proses, dorongan, dan hasil akhir atau
memiliki
produk. Pribadi merupakan tindakan
membukukan
kreatif yang muncul dari keunikan
dalam bentuk booklet. Kedua secara
keseluruhan pribadi dalam interaksi
sosial
dengan lingkungannya.
meningkatkan
Peningkatan kreativitas siswa juga
hasil
pengalaman
atau
belajar
kelompok
belajar
mereka
dapat
kerjasama,
komunikasi baik dengan teman maupun
terjadi karena peneliti menggunakan
guru,
model pembelajaran kooperatif tipe
sistematis, belajar menghargai orang
Group Investigation (GI). Pernyataan
lain,
peneliti tersebut didukung oleh Setiawan
dalam membuat satu keputusan. Ketiga
(2006:
secara akademis siswa terlatih untuk
9)
yang
mengungkapkan
belajar
dan
berkomunikasi
meningkatkan
secara
partisipasi
beberapa kelebihan dari pembelajaran
mempertanggungjawabkan
kooperatif tipe Group
Investigation
yang diberikan, mengembangkan dan
(GI), yaitu sebagai berikut: pertama
melatih keterampilan dalam berbagai
siswa dalam proses belajar dapat bekerja
bidang,
secara bebas, memberi semangat bagi
mengorganisasikan
siswa untuk berinisiatif, kreatif dan aktif
Penelitan
serta dapat belajar memecahkan masalah
hipotesis tentang model pembelajaran
ISBN 2622 - 0431
merencanakan
ini
jawaban
dan
pekerjaannya.
membuktikan
bahwa
30
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
siswa.Peningkatan minat belajar siswa
dapat meningkatkan kreativitas siswa
dari
kelas IIIA SDN Maguwoharjo 1.
kategori cukup minat, meningkat pada
kondisi
awal 53,45% dengan
siklus I sebesar 71,04% dan pada siklus
Gambar 6 menunjukkan hasil dari minat
belajar dan kreativitas siswa.
II terjadi peningkatan lagi menjadi
81,67% dengan kategori minat belajar
sangat
tinggi.Peningkatan
kreativitas
siswa dapat dilihat dari kondisi awal
53,17% dengan kategori kurang kreatif,
meningkat pada siklus I sebesar 71,59%
dan pada siklus II terjadi peningkatan
lagi menjadi 81,88% dengan kategori
kreatif.
Untuk peneliti berikutnya yang
tertarik
Gambar 6. Booklethasil kreativitas siswa
melakukan
sebaiknya
1)
topik
sejenis
merencanakan
dan
mengalokasikan waktu yang cukup agar
4.
KESIMPULAN
siswa mampu menyelesaikan proses
Upaya meningkatkan minat belajar
penyusunan
bookletyang
menjadi
dan kreativitas siswa kelas IIIA SDN
produk akhir hasil kerja siswa pada
Maguwoharjo
1
materi
kegiatan siklus I dan siklus II; 2)
pertumbuhan
dan
perkembangan
peneliti perlu merevisi kembali lembar
tumbuhan
ditempuh
menggunakan
model
pada
dengan
pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI)
observasi minat belajar dan kreativitas
siswa
supaya
dapat
menguraikan
capaian deskriptor setiap siswa.
dengan enam langkah sebagai berikut:
pertamamengidentifikasi
topik
mengorganisir
ke
siswa
dan
dalam
kelompok, kedua merencanakan tugastugas
belajar,
ketiga
melaksanakan
investigasi/penyelidikan,
menyiapkan
laporan
keempat
akhir,
kelima
mempresentasikan laporan akhir, dan
keenam
mengevaluasi
ISBN 2622 - 0431
pemahaman
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Cahyaningrum, M. & Arif H.
(2013).Peningkatan
kreativitas
pembelajaran praktek seni tari
dengan menggunakan model group
investigation siswa kelas VIIIA di
SMP Negeri 1 Madiun. Jurnal
31
ELEMENTARY JOURNAL VOL. 1 NO. 2 – JANUARI 2019
Pendidikan Sendratasik Vol 2, No1.
Diakses tanggal 23 April 2018 dari
http://id.portalgaruda.org/?ref=bro
wse&mod=viewarticle&article=101
999.
Daryanto. (2011). Penelitian tindakan
kelas dan penelitian tindakan
sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
Djamarah, S.B. (2008). Psikologi
belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud. (2014). Materi pelatihan
guru implementasi kurikulum 2013
Tahun 2014 SD Kelas I. Jakarta:
Depdikbud.
Kusumah, W. & Dwitagama. (2010).
Mengenal penelitian tindakan
kelas. Jakarta: PT Indeks.
Makmun, A.S. (2007). Perencanaan
pendidikan
suatu
pendekatan
komprehensif. Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya.
Patria, B. D. D. (2015). Penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe
group
investigation
untuk
meningkatkan minat dan hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV SD
Jetis Bantul tahun pelajaran
2014/2015.
Skripsi
Sarjana.
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta.
Radiyanti, S. & Retnowati. (2013).
Penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation
dalam peningkatan hasil belajar
IPS di kelas IV SD.
Diakses
tanggal 23 April 2018 dari:
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.ph
p/pgsdkebumen/article/view/285/16
5.
Rusman.
(2017).
Belajar
&
pembelajaran berorientasi standar
proses
pendidikan.
Jakarta:
Kencana.
ISBN 2622 - 0431
Santrock, J. W. (2009). Psikologi
pendidikan.
Jakarta:
Salemba
Humanika.
Setiawan. (2006). Modelpembelajaran
matematika dengan pendekatan
investigasi. Yogyakarta: Depdiknas
PPPG Matematika.
Sitepu, B.P. (2012). Penulisan buku teks
pelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Slameto. (2010). Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sujiono, N. Y. & Bambang, S. (2010).
Bermain
kreatif
berbasis
kecerdasan anak. Jakarta: PT.
Indeks.
Suprijono, A. (2009). Cooperative
learning teori & aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyatno.
(2009).
Menjelajah
pembelajaran inovatif. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.
Utami, T. (2018). Penerapan model
pembelajaran
Project
Based
Learning
(PBL)
untuk
meningkatkan kreativitas dan hasil
belajar IPA siswa kelas 3
SD.Jurnal Mitra Pendidikan, Vol.
2 No. 6, (547). Diakses tanggal 3
September 2018 dari http://ejurnalmitrapendidikan.com
32