Rencana Program Investasi Infrastruktur

  Pengembangan dan optimalisasi instalasi pengeolahan air limbah (I PAL)

   4 .

  3 R E N C A N A

  I N

  V E S T A S

  I S U B B

  I D A N G A

  I R L

  3 R E N C A N A

  I N

  V E S T A S

  I S U B B

  I D A N G A

  I R L

  I M B A H terpusat.

  I M B A H 4 .

  Pengembangan jaringan pipa air limbah sistem terpusat.

   4 .3 .1 Pe t unjuk U m um Penambahan jumlah sambungan rumah.

   4 .3 .1 .1 U m um Pembangunan sanitasi komunal bagi masyarakat yang kurang mampu.

   Kondisi Pengelolaan sarana dan prasarana Pengembangan sanitasi berebasis masyarakat. sanitasi air limbah di kota Raja Ampat untuk

   limbah rumah tangga umumnya ditangani

  Sistem pemantauan lingkungan

   dengan membuat kakus atau jamban (septic Pelaksanaan studi-studi pendukung.

   tank), ada juga sebagian penduduk

  Pemantapan kelembagaan pengelolaan I PAL terpusat, yaitu

   membuangnya di sungai, parit ini kurang baik Pembangunan sanitasi setempat secara individu.

   bagi kesehatan penduduk maupun kesehatan Penertiban sambungan liar.

   lingkungan. Sedangkan untuk limbah industri pada saat ini belum berarti. Pada prinsipnya

  2. Perhitungan Debet Air Limbah Rumah Tangga dan I ndustri. pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi

  Besarnya debit air limbah sangat erat hubungannya dengan penggunaan air bersih

  terutama dalam hal pelayanan air limbah dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu :

  untuk rumah tangga dan industri. Airbuangan ini dapat dialirkan ke drainase alam

  Sistem setempat (sanitasi setempat) adalah sistem yang bersifat dan dikelola secara 

  seperti Sungai, Danau, Rawa, Laut (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

  individual dengan menggunakan pengeolahan air limbah dapat berupa septic atau cubluk.

  173/ Menkes/ Per VI I / 77 tanggal 3 Agustus 1977 tentang Tata Guma Air dan

  Sistem Komunal adalah sistem pengolahan yang bersifat dan dikelola secara bersama 

  Sungai).

  dalam skala kecil. Sistem terpusat adalah sistem pengelohan air limbah secara bersama dalam skala besar. 

  Air limbah yang ada di kota Raja Ampat mayoritas adalah air limbah rumah tangga

  Layanan sanitasi sistem setempat (individual) yang pada umumnya digunakan di kota Raja

  pada saat ini, dan sebagian lain berasal dari limbah industri kecil. Untuk

  Ampat, sedangkan sistem komunal merupakan hal yang baru dan diterapkan pada kawasan

  pembuangan air limbah rumah tangga di kota Raja Ampat dilakukan oleh sebagian perumahan baru. Sistem terpusat pada saat ini di Kabupaten Raja Ampat belum diterapkan. penduduk kota dengan membuat jamban atau kakus (septic tank) yang dibangun dekat rumah, dan sebagian penduduk lainnya membuang kesungai, parit atau ke tanah kosong.

  4 .3 .1 .2 K e bija k a n, Progra m da n K e gia t a n Pe nge lola a n Air Lim ba h Da la m Re nc a na K a bupa t e n Ra ja

  Adapun sistim pengelolaan air limbah dan sarana air limbah dibagi menjadi dua,

  Am pa t

  yaitu :

  1. Pengelolaan oleh masyarakat

1. Rencana Pembangunan Air Limbah 2. Pengelolaan oleh pemerintah.

  Guna menunjang pelayanan air limbah di kota Raja Ampat dilakukan upaya-upaya pengembangan dengan rencana kegiatan sebagai berikut :

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

3. Penataan Limbah Rumah Tangga

  Pada prinsipnya sistem pembuangan air limbah rumah tangga harus dipisahkan dengan sistem pembuangan air hujan. Namun dalam kenyataannya, limbah rumah tangga selalu dibuang keda; amm sistem pembuangan air hujan, sehingga terjadi polusi/ pencemaran pada air sungai.

  Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka idealnya pada setiap rumah tangga atau kawasan permukiman harus memiliki sistem air limbah sebelum air tersebut masuk kedalam saluran drainase. Dengan demikian air limbah yang masuk kedalam saluran drainase sudah relative bersih.

  Dari segi debet, volume air limbah tersebut relative sangat kecil bila dibandingkan dengan volume limpasan air hujan. Namun mengingat pengaruh pencemaran air limbah terhadap kualitas air sungai sangat besar, maka perlu dilakukan upaya pengelolaan terhadap air limbah sebelum air tersebut masuk kedalam saluran drainase. Kondisi tersebut diatas dapat berjalan apabila :

  • Ada Peraturan Daerah yang mengharuskan adanya sistem pengelolaan air limbah rumah tangga.
  • Adanya fasiltas/ penyuluhan dari pemerintah mengenai sistem pengelolaan air limbah.
  • Adanya kesadaran masyarakat menganai arti kebersihan lingkungan.

  4 .3 .2 Profil Pe nge lola a n Air Lim ba h

  Pelayanan sanitasi sistem setempat (individual) untuk limbah tinja berupa lumpur tinja dari sptick tank ke pengelolaan akhir di Kabupaten Raja Ampat belum dilaksanakan, hal ini dikarenakan belum tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan limbah tinja.

  Membuang limbah air mandi, air cucian dan air dapur masih langsung dibuang ke saluran drainase. Kondisi yang demikian tentunya tidak baik, tidak sesuai dengan prinsip-prinsip sanitasi yang baik, dan oleh karena itu kebiasaan ini harus ditinggalkan. tanggung jawab terhadap pembangunan fasilitas sanitasi setempat berada pada tingkat keluarga, Pemerintah Daerah memberikan stimulasi untuk pembangunan fasilitas sanitasi setempat, namun hal ini juga belum dilakukan.

  B. Pengelolaan I PAL Komunal

  Sistem komunal dimana sebagian besar penduduk memiliki atau menempati rumah sendiri yang memungkinkan dibangunnya sarana sanitasi dasar yang kemudian dihubungkan ke bangunan pengelolaan air limbah (I PAL).

  I PAL komunal merupakan teknologi pengolahan air limbah domestic dengan biaya terjangkau, karena sebagian bahan/ input tersedia di lokasis setempat. Selain itu efisien dan mampu mengolah limbah hingga 1000 m3, memerlukan perawatan yang mudah, tahan lama dan toleran terhadap fluktuasi inflow (masukan air limbah). Aplikasi I PAL komunal untuk air limbah domestic, berpijak pada dua sistem pengolahan, yaitu ; Pengelohan awal dan sedimentasi dengan sistem septick tank. Pengolahan sekunder anaerob dengan baffle reactor dan anaerobic filter reactor. Baffle reactor mempunyai karakteristik pengelohaan untuk mendegradasi anaerobic dari padatan tertaruf dan tersuspensi dengan penurunan COD 60 - 090 % dengan rasio COD/ BOD kecil. Kelebihan dari reactor ini sederhana, handal, tahan lama, efisiensi tinggi, dibawah permukaan tanah dengan kebutuhan lahan 1 m2/ m3 limbah harian. Namun kelemahan dari bak tersebut butuh ruangan yang besar selama kontruksi, butuh waktu yang panjang untuk perencanaan.

A. Pengelolaan Sanitasi I ndividual

  Sedangkan anaerobic filter mempunyai efesiensi penurunan COD 65 - 85 % , air limbah rumah tangga yang selama ini langsung dibuang ke alur sungai, setelah disalurkan ke unit I PAL Komunal akan aman untuk dibuang kesungai. Dengan dibangunnya I nstalasi Air Limbah tersebut daharapkan akan dapat mengatasi berbagai keluhan masyarakat dari dampak lingkungan terutama kondisi setempat yang berada dibantaran sungai serta meningkatkan pola hidup sehat bagi masyarakat dan lingkungan.

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  Tangki septik dengan sumur resapan untuk kepadatan relatif tinggi

   Tabel 4.53

  Tangki septik dengan bidang resapan untuk kepadatan relatif menengah

   Kapasitas Pelayanan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008 Cubluk untuk kepadatan relatif rendah.

   Kapasitas No. Prasarana/Sarana Jumlah Sistim Pengolahan Pengelola (volume atau jiwa) b. Pembangunan MCK

  1

  2

  3

  4

  5

6 Pembangunan MCK diarahkan pada lokasi perumahan yang padat penduduknya

  1 Truk Tinja

  2.5 M3 - - - dan tidak memiliki jamban keluarga, atau jamban keluarga yang ada tidak

  2 IPLT

  • >3 IPAL
  • . - - memenuhi syarat-syarat keseha
  • = Belum tersedia

  2. Jamban Keluarga

  Jamban keluarga dibangun bagi masyarakat yang jarak antar rumahnya berjauhan sehingga tidak mungkin untuk dibangun fasilitas MCK. Fasilitas jamban keluarga ini

  4 .3 .3 Pe rm a sa la ha n Y a ng Diha da pi diarahkan bagi mereka yang tidak mampu untuk membangun sebuah jamban. 4 .3 .3 .1 Sa sa ra n Pe nge lola a n Pra sa ra na da n Sa ra na (PS)

  3. Toilet Umum Air Lim ba h

  Kota-kota yang secara administratif statusnya penting atau memiliki potensi Secara umum sasaran program dititik beratkan pada: pengembangan perlu dilengkapi dengan sarana toilet umum yang memadai

  1. On- Site system , untuk: ditempatkan pada lokasi strategis. Toilet umum terdiri dari bagian pria dan wanita

  Daerah sulit air, rawan penyakit dan kwalitas lingkungan buruk akibat

   2 dengan luas lantai 42 m dilengkapi dengan tangki septik dan bidang resapan.

  tercemarnya pemukiman, serta tempat-tempat umum.

  Lokasi sarana ini di Kota Raja Ampat ditempatkan di pelabuhan dan pasar. Daerah kumuh dengan kepadatan penduduk tinggi dan belum ada sistim air

  

  bersih dari PAM, terutama kepadatan diatas 100 jiwa/ ha Daerah dengan kondisi pelayanan prasarana buruk dan dengan kecendrungan

   pertumbuhan tinggi.

  Daerah dimaksud adalah terutama di distrik-distrik di Kabupaten Raja Ampat.

a. Septik tank komunal

  Sistem pengelolaan air limbah on-site seluruhnya diusulkan dalam bentuk semi komunal, sebagai alternatif untuk menjamin kelangsungan pemeliharaan masing-masing unit, didesain maksimal 5 keluarga yang dihubungkan dengan jamban keluarga oleh sistem perpipaan. Sistem pengelolaannya diusulkan 3 tipe yaitu:

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  4 Waigeo Selatan 497 40 - 33 464 -

  Jumlah PS sanitasi sistim on-site Pengumpulan Tabel 4.55 Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem Off Site Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008 Jumlah Sambungan

  8 Waigeo Utara 186 15 - 12 173 -

  7 Waigeo Barat 193 15 - 13 180 -

  6 87 -

  93 7 -

  5 Samate 255 20 - 17 238 -

  3 Kofiau 137 11 - 9 128 -

  2 Misool Selatan 224 18 - 15 209 -

  1 Misool Timur 301 24 - 20 281 -

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

6 Teluk Mayalibit

  9 Kepulauan Ayau 140 11 - 9 131 -

10 Waigeo Timur

  6 81 - Jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat yang mempunyai sarana air limbah sistim on-site 49.897 orang atau 30 % dari Total pendudukKabupaten Sorong Pengolahan No Distrik

  87 7 -

  (SR)

1 - - -

2 - - -

3 - - -

dst - - -

No. Kawasan

  Keterangan Total penduduk Kabupaten/Kota yang mendapat pelayanan air limbah sistem off-site : …… orang atau …..% dari total penduduk Kabupaten/Kota.

  • = Belum ada

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT Tabel 4.54 Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem On Site Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008 Jamban Keluaga MCK Lain-lain Septik Tank Cubluk Lain-lain

Tabel 4.56 Cakupan Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008

  Cakupan Dibangun No. Kawasan Sistem Pelayanan Tahun

  • 1
  • 2

  3

  • dst

  Total penduduk Kabupaten/Kota yang mendapat pelayanan air limbah sistem on-site : …… orang atau …..% dari total penduduk Kabupaten/Kota.

  • = Belum ada

Tabel 4.57 Parameter Teknis Wilayah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008 NO Uraian Besaran Keterangan

  1

  2

  3

  4 A Karakteristik Fisik Kota

  31.263 Orang Tingkat Kepadatan

  • 1. Jumlah Penduduk Kota Manokwari
  • Ha - *Tinggi (200Jiwa/ha)
  • Ha - *Sedang (100-200 Jjiwa /ha)

  50 Ha - *Rendah (50-100 jiwa/ha)

  2. Tipe Bangunan

  • Permanen

  25% KK atau 18.087 Unit - 35%KK atau 25.322 Unit

  • Semi Permanen

  40% KK atau 28.940 Unit - * Tidak Permanen

  Aluvial, Clay spansive

  • 3. Jenis tanah
  • 4. Permeabilitas Tanah

  5. Tinggi Muka Air Tanah

  • 6. Badan air
    • Nama Sugai

  • Peruntukan
  • Debit

  2 Liter/detik -

  • Kualitas
    • 110 BOD mg /Liter
    • 250 COD mg/ Liter

  B Tingkat Penyediaan Air Bersih 1.  Perpipaan

  10% - 90%

  • 2.  Non Perpipaan

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

4. Penyuluhan dan pelatihan

  4 .3 .3 .2 Rum usa n M a sa la h

  Adanya tangki septik ini diharapkan kotoran zat -zat organik yang diendapkan setelah beberapa waktu akan mengalami pembusukan dan tidak akan mencemari lingkungan. Mengingat pemakaian tangki septik membutuhkan lahan yang cukup luas, maka bagi daerah yang padat kedepannya dilakukan dengan sistem perpipaan dahulu untuk seterusnya dialirkan menuju tangki septik komunal. Hal ini dilakukan agar dalam masa mendatang sistem pengelolaan limbah di Kota Raja Ampat dapat mengikat secara bertahap dari rumah tangga menjadi sistem kawasan atau bahkan menjadi sistem kota.

  WC yang dilengkapi tangki septik ini tidak semua golongan masyarakat mampu menyediakan karena harus tersedia lahan yang cukup luas, maka dalam pengadaanya dibutuhkan bantuan Pemerintah Daerah yang berupa penyedot WC atau MCK Umum.

  yaitu dengan mengembangkan sistem penggunaan tangki septik yang ada di tiap-tiap rumah dengan lebih meningkatkan kuantitas dan kualitasnya, serta sebaiknya melengkapi dengan bidang resapan. Mengingat penyedot

  on site system sanitation)

  Dalam kaitannya dengan hal tersebut, arahan rencana pengelolaan air limbah di Kota Raja Ampat akan tetap dilakukan dengan menggunakan sistem pengolahan setempat (

  Sistem pengelolaan air limbah erat hubungannnya dengan sanitasi atau kesehatan lingkungan, sehingga pengelolaan air limbah ini harus benar -benar direncanakan dengan sebaik mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan masyarakatnya.

  Penyuluhan dilakukan terintegrasi dengan penyedian sarana fisiknya. Setiap paket terdiri dari training wakil masyarakat di kabupaten/ kota yang dilanjutkan dengan pembinaan. Pelatihan ditujukan untuk bagian teknik tingkat operator untuk memberikan pengetahuan terapan teknik pengelolaan air limbah. Pelatihan dilakukan bersama- sama dengan kota/ kabupaten lain yang dikoordinir oleh tingkat provinsi.

  Tingginya kepadatan penduduk yang disertai dengan rendahnya tingkat sanitasi di wilayah-wilayah di Kabupaten Raja Ampat.

  

  Perlunya adanya sosialisasi tentang penggunaan septik tank komunal sebagai alternatif lain sistem pengelolaan air limbah dengan melibatkan partisipasi masyarakat terutama di kawasan yang padat penduduknya.

  

  Kualitas prasarana dan sarana air limbah yang ada sekarang masih kurang memenuhi standar yang telah ditetapkan

  

  I ndikasi masalah yang ada di Kota Raja Ampat untuk prasarana dan sarana air limbah manusia adalah sebagai berikut :

  4 .3 .4 Ana lisa Pe rm a sa la ha n da n Re k om e nda si

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  • Bentuk Institusi - belum maksimal penanganan - - - pembentuk lembaga pengelola Dinas PU
  • Dasar Hukum Pembentukan Institusi - belum ada - - - pembuatan dasar hukum Bagian Hukum - SDM - belum tersedia - - - meningkatkan kualitas SDM Dinas PU
  • Perencanaan Ketersediaan Dokumen - belum tersedia - - - Pembuatan Master Plan, Dinas PU perencanaan (master Plan, FS & DED)
  • Sanitasi Sistim On- Site - pengolahan belum dilakukan - - - Perbaikan sistem pengolahan Dinas PU dengan baik
  • MCK - belum tersedia dalam jumlah - - - pembangunan MCK baru Dinas PU yang memadai
  • Jaban Keluarga dan septik tank/cubluk - belum tersedia dalam jumlah - - - pembangunan jamban Dinas PU yang memadai
  • Septic tank ' komunal' - belum tersedia - - - pembuatan septik tank Dinas PU komunal
  • - PS sanitasi Berbasis Masyarakat - - - - -

  • Truk Tinja - belum tersedia dalam jumlah - - - pengadaan truk tinja Dinas PU yang cukup
  • IPLT - belum tersedia - - - pembuatan IPLT Dinas PU

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT Tabel 4.58 Permasalahan dan Upaya Penanganan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008 Yang sudah dilakukan Yang sedang dilakukan Yang direncanakan untuk dilakukan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 A Kelembagaan:

  B Teknik Operasional

  FS dan DED

  2.a. Pembangunan baru

  septik tank/cubluk

  Penanggung jawab No. Aspek pengolahan Air Limbah Permasalahan yang dihadapi Tindakan

  • Truk Tinja - belum maksimal - - - Peningkatan kapasitas alat Dinas PU
  • IPLT - belum tersedia - - - Pembuatan IPLT DinasPU
  • IPAL - belum tersedia - - - Pembuatan IPAL Dinas PU
  • Truk Tinja - belum maksimal - - - Penyediaan dana untuk OP DinasPU
  • IPLT - belum ada - - - Pembangunan baru Dinas PU
  • sambungan Rumah - belum tersedia - - -idem
  • Sistim jaringan pengumpul - belum tersedia - - -idem
  • IPAL - belum tersedia - - -idem
  • Sistim jaringan pengumpul - belum tersedia - - - Dinas PU
  • IPAL - belum tersedia - - - pembuatan IPAL Dinas PU
  • Sistim jaringan pengumpul - belum maksimal - - - penyediaan dana untuk OP Dinas PU
  • IPAL - belum ada - - - Pembangunan baru Dinas PU

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT Yang sudah dilakukan Yang sedang dilakukan Yang direncanakan untuk dilakukan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 2.b Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas

  2.c. Operasi dan Pemeliharaan

  3 SanitasiSistim Off Site - belum tersedia - - - pembangunan sanitasi Dinas PU 3.a. Pembangunan baru

  sistem off-site

  3.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas

  3.c. Operasi dan Pemeliharaan

  No. Aspek pengolahan Air Limbah Permasalahan yang dihadapi Tindakan Penanggung jawab

  Tindakan No. Aspek pengolahan Air Limbah Permasalahan yang dihadapi Penanggung jawab Yang sudah dilakukan Yang sedang dilakukan Yang direncanakan untuk dilakukan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 C Pembiayaan

  • Sumber-sumber pembiayaan - masih kurang
  • AlokasiAPBD - belum tes>akan dianggarkan BPKD/Bappeda
  • Tarif retribusi - belum berj
  • akan perdakan Bagian Hukum - Mekanisme penarikan retribusi -belum berjalan - - akan dibuat dalam bentuk Bagian Hukum -

  D Peraturan Perundangan

  • Kelayakan Pakai - belum ada
  • akan dibuat perda barn -

  Bagian Hukum -

  • Penerapan sanksi - tidak berjalan dengan baik - - - disesuaikan dengan perda Bagian Hukum

  E Peran serta Masyarakat dan Swasta

  • Kampaye Penyuluh - belum berjalan
  • akan dilakukan sosialisasi Dinas
  • Keterlibatan Mayrakat - belum berjalan - - - akan dilakukan sosialisasi Dinas PU

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  4 .3 .4 .1 U sula n da n Priorit a s Progra m

  Usulan program pembangunan prasarana dan sarana di Kota Waisai Kabupaten Raja Ampat berdasarkan arahan dari Bappeda dan Dinas PU Kabupaten Raja Ampat meminta

  Gambar 4.9

  kegiatannya untuk dialihkan ke distrik-distrik yang sangat membutuhkan pembangunan

  Algoritma Pilihan Teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah Permukiman

  MCK, karena untuk Kota Waisai sendiri perencanaan perumahan dan fasilitas pelayanan yang ada pembangunannya sudah menyatu dengan pembangunan septik tank Lokasi pembangunan MCK yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  I bukota Distrik Misol Timur Selatan : 2 unit

  

  I bukota Distrik Misol : 2 unit

  

  I bukota Distrik Kofyu : 2 unit

  

  I bukota Distrik Waigeo Barat : 2 unit

  

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

Tabel 4.59 Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2008 Alternatif-1

  Aternatif-2 No Aspek Pengelolahan Air Limbah Teknis Manfaat Biaya (Rp.) Teknis Manfaat Biaya (Rp.)

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8 A. Kelembagaan

  • Bentuk Intitusi - Dinas

  600.000.000 - UPTD 300.000.000

  • Dasar Hukum Pembentukan Institusi - Perda -
  • Keputusan Bupati - - peningkatan SDM - kinerja meningkat 200.000.0
  • SDM

B. Teknis Operasional

  1 Pengembangan Perencanaan

  2 Sanitasi Sistim On-Site 2.a. Pembangunan baru

  • MCK
  • Jamban Keluarga dan Septik Tank/Cubluk
  • Septik tank komunal
  • Sistem Sanitasi Berbaris Masyarakat - Truk tinja
  • IPLT 2.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas - Truk tinja

  ,

  • IPLT 2.c. Operas! dan Pemeliharaan - Truk tinja
  • IPLT

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  Alternatif-1 Aternatif-2 No Aspek Pengelolahan Air Limbah Teknis Manfaat Biaya (Rp.) Teknis Manfaat Biaya (Rp.)

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  3 Sistim Off-site Sanitation 3a. Pembangunan Baru

  • Sambungan Rumah - Sistim Sanitasi Berbaris Masyarakat - Sistim Jaringan Pengumpul - IPAL 3.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas - Sistim Jaringan Pengumpul - IPAL 3.c. Operasi dan Pemeliharaan - Sambungan Jaringan Pengumpul - IPAL

  C. Pembiayaan

  • Sumber dan Sistem Pembiayaan - Alokasi APBD
  • Tarif Retribusi - Mekanisme Penarikan Retribusi - Realisasi Penerimaan Retribusi

  D. Peraturan / Perundangan

  • Kelayakan pakai
  • Penerapan Sanksi

  E. Peran Serta Masyarakat dan Swasta

  • Penyuluhan - Keteriibatan swasta
  • Partisipasi Masyarakat

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  • Bentuk Institusi belumada belum ada akan dibentuk
  • Dasar Hukum Pembentukan Institusi belum ada belum ada akan dibentuk
  • SDM belum tersedia belum tersedia peningkatan SDM
  • MCK masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan
  • Jamban Keluarga dan Septik tank/cubluk masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan
  • Septik Tank Komunal belum tersedia belum tersedia akan dibuat
  • Sistim sanitasi berbaris masyarakat belum ada belum ada akan dibuat
  • Truk Tinja masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan
  • IPLT belum ada Belum ada akan dibuat 1.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas - Truk Tinja masih terbatas/kurang (hanya 1 unit) masih terbatas/kurang ( 1 unit) perlu penambahan
  • IPLT belum tersedia belum tersedia akan dibuat IPLT
  • Truk Tinja belum dilaksanakan dgn baik belum dilaksanakan dgn baik perlu peningkatan pemeliharaan
  • IPLT tidak ada OP tidak ada OP perlu dilakukan OP

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT Tabel 4.60 Sistem Prasarana dan Sarana Air Limbah yang Diusulkan No Aspek Pengolahan Air Limbah Kondisi saat ini TA2007 Kondisi Akhir PJMTA 2007 Keterangan

  1

  2

  3

  4

  5 A. Kelembagaan:

B. Teknik Operasional:

  I. Sanitasi Sistem On-site masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan 1.a Pembangunan Baru:

1.C. Operasi dan Pemeliharaan

2 Sistem Off-site Sanitation belum tersedia belum tersedia akan dibuat

  • Sambungan Rumah masih terbatas masih terbatas perlu penambahan
  • Sistem jaringan pengumpul belum tersedia belum tersedia akan dibuat
  • IPAL belum tersedia/belum ada belum tersedia/belum ada akan dibuat
  • Sistem sanitasi berbaris masyarakat belum tersedia belum tersedia akan dibuat
  • Sistem sanitasi di kawasan RSH belum tersedia belum tersedia akan dibuat 2.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas - Sistem jaringan pengumpul belum dilakukan belum dilakukan akan dilakukan rehabilitasi
  • IPAL belum dilakukan belum dilakukan akan dilakukan rehabilitasi 2.c. Operasidan Pemeliharaan - Sambungan Jaringan Pengumpul belum dilakukan dgn baik belum dilakukan dgn baik akan dilakukan OP
  • IPAL belum dilakukan dgn baik belum dilakukan dgn baik akan dilakukan OP
  • Sumber dan Sistem Pembiayaan belum memadai belum memadai perlu penambahan sumber biaya
  • AlokasiAPBD masih terbatas masih terbatas perlu ditingkatkan/penambahan
  • Tarif restribusi belum ada/belum ditentukan belum ada/belum ditentukan perlu penetapan tarif
  • Mekanisme Penarikan Retribusi belum jelas belum jelas perlu diatur lebih lanjut
  • Realisasi Penerimaan Retribusi belum ada belum ada -
  • Kelayakan pakai/siap pakai belum ada peraturan belum ada peraturan akan dibuat peraturan
  • Penerapan Sanksi belum dilaksanakan belum dilaksanakan akan diterapkan
  • >Penyuluhan belum dilakukan belum dilakukan akan dilakukan
  • Keterlibatan swasta belum terlibat belum terlibat akan dilibatkan
  • Partisipasi masyarakat belum ada belum ada akan dilibatkan

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT No Aspek Pengolahan Air Limbah Kondisi saat ini TA 2007 Kondisi Akhir PIJMTA 2007 Keterangan

  1

  2

  3

  4

  5 2.a. Pembangunan Baru:

  C. Pembiayaan

  D. Peraturan perundangan

  E Peran Serta Masyarakat dan Swasta

Tabel 4.61 Usulan dan Prioritas Program Pengelolaan Air Limbah Waktu (tahun ke] No Aspek Pengolahan Air Limbah Vol Biaya (Rp.) Lokasi

  Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 I Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air limbah

  • Perkuatan Institusi dan SDM

  1Pkt 2.000.000.000 - Kota Waisai 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000

  II Pengembangan Pengolahan Sanitasi SistimOn-Site

  1 Pengembangan Perencanaan

  1Pkt 3.000.000.000 - Kota Waisai - 3.000.000.000 - - -

  • 2 Penyediaan Sarana Sanitasi Sistem On-Site
  • ( master Plan/ outline plan, PS dan DED

  1Pkt 15.000.000.000 - Kota Waisai 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000

  3 Pembangunan PS sanitasi sistem On-Site

  1Pkt 10.000.000.000 - Kota Waisai 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

  • skala komunitas berbasis masyarakat

2 Unit -

  • 4 Penyediaan Prasarana Pengumpulan Lumpur 1.500.000.000 - Kota Waisai 750.000.000 750.000.000 -
  • Tinja (Truk Tinja)

  1Unft 3.000.000.000 - Kota Waisai 3.000.000.000 - - -

  • 5 Pembangunan atau Rehabilitasi/Peningkatan
  • 6 Peningkatan operasi dan pemeliharaan
  • Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

  1Pkt 200.000.000 - Kota Waisai - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 Sistem Pengolahan Lumpur Tinja

  • Truk Tinja - IPLT

  III Pengembangan Pengolahan Sanitasi Stetim Off -Site

  1 Penyediaan Pelayanaan Sambungan Rumah

  1Pkt 5.000.000.000 - Kota Waisai 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

  2 Pembangunan

  • Sistim Jaringan Pengumpul Perpipaan

  1Pkt 8.000.000.000 - Kota Waisai 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000

  • IPAL

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  • Jaringan perpipaan
  • Kapasitas IPAL
  • Sistem Jaringan Perpipaan -IPAL

  IV Peningkatan Pendanaan No Aspek Pengolahan Air Limbah Vol Biaya (Rp.) Lokasi Waktu (tahun ke] Keterangan

  • 2 Peningkatan Mekanisme Retribusi

  1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 PS Air Limbah

  VII Pengembangan Promosi Pembangunan

  1Pkt 300.000.000 - Kota Manokwari 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 partpasi masyarakat

  2 Penyuluhan kampanye dan peningkatan

  1Pkt 300.000.000 - Kota Manokwari 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000

  1 Pengembangan pelibatan swasta

  VI Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Swasta

  1Pkt 100.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 - - - -

  2 Penerapan sanksi dan reward

  1Pkt 100.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000

  1 Penyediaan Peraturan dan Pedoman Siap Pakai

  V Pengembangan Peraturan/Perundangan

  1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 Sumber pembiayaan

  3 Pengembangan Mekanisme Peningkatan

  1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

  1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 Air limbah

  1 Pengembangan Sistem Pembiayaan Pengolahan

  1Pkt 200.000.000 - Kota Manokwari - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

  6 Peningkatan operasi dan pemeliharaan

  1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari - - - 250.000.000 250.000.000

  1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari - - - 250.000.000 250.000.000

  5 Rehabiitas peningkatan kapasitas

  1Pkt 1.000.000.000 - Kota Manokwari 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 kawasan RSH

  4 Pembangunan PS air limbah mendukung

  1Pkt 12.000.000.000 - Kota Manokwari 2.400.000.000 2.400.000.000 2.400.000.000 2.400.000.000 2.400.000.000 Skala Komunitas Berbasis Masyarakat

  3 Pembangunan PS sanitasi Sistem Off-Site

  2008 2009 2010 2011 2012

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

  Lokasi Sumber Dana No Aspek Pengolahan Air Limbah Vol Biaya(Rp.)

  2 Penyediaan PS Sanitasi Sistem On-Site

  1Pkt 8.000.000.000 - Kota Waisai 800.000.000 1.600.000.000 5.600.000.000 - -

  2 Pembangunan

  1Pkt 5.000.000.000 - Kota Waisai 500.000.000 1.000.000.000 3.500.000.000 - -

  1 Penyediaan/Perluasan Pelayanan Sambungan Rumah

  III Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem On-site

  1Pkt 200.000.000 - Kota Waisai 20.000.000 40.000.000 140.000.000 - - Pengolahan Lumpur Tinja

  6 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sistem

  1Unit 2.000.000.000 - Kota Waisai 200.000.000 400.000.000 1.400.000.000 - - Kapasitas lPLT

  5 Pembangunan atau Rehabilitasi/Peningkatan

  2 Unit 1.000.000.000 - Kota Waisai 100.000.000 200.000.000 700.000.000 - - (truk tinja)

  4 Penyediaan prasarana pengumpulan lumpur tinja

  1Pkt 2.500.000.000 - Kota Waisai 250.000.000 500.000.000 1.750.000.000 - - Berbasis masyarakat

  3 Pembangunan PS Sanitasi On-Site Skala Komunitas

  1Pkt 2.500.000.000 - Kota Waisai 250.000.000 500.000.000 1.750.000.000 - -

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000 - - (master plan/outline plan, FS dan DED)

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT Tabel 4.62 Usulan Pembiayaan Proyek Pengelolaan Air Limbah APBD Kabupaten APBD Prop APBN PDN PLN

  1 Pengembangan Perencanaan

  II Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem On-site

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000 - -

  1 Perkuatan institusi dan SDM

  10 I Peningkatan Kelembagaan Pengelola Air Limbah

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  • Truk tinja
  • IPLT
  • Sistim Jaringan Pengumpul/Perpipaan
  • IPAL

  • Komunitas Berbasis Masyarakat
  • RSH
  • Jaringan Pengumpul/Perpipaan

  • IPAL
  • Sistim Jaringan Perpipaan -IPAL
  • masyarakat

  1 Pengembangan Sistem Pembiayaan Pengolahan

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000 Air Limbah

  2 Penigkataan mekanisme

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000 ristribusi

  3 Pengembangan mekanisme

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000 peningkataan sumber pembiayaan

  V Pengembangan Peraturan/Perundangan

  1Pkt 100.000.000 - Kota Waisai 10.000.000 20.000.000 70.000.000

  1Pkt 100.000.000 - Kota Waisai 10.000.000 20.000.000 70.000.000 - -

  1 Penyediaan Peraturan dan Pedoman Layak Guna

  2 Penerapan Sanksi dan Reward

  VI Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Swasta

  1 Penyuluhaan/Kampaye dan Peningkatan Partisipasi

  1Pkt 100.000.000 - Kota Waisai 10.000.000 20.000.000 70.000.000

  1Pkt 100.000.000 - Kota Waisai 10.000.000 20.000.000 70.000.000 - -

  2 Pengembangan Pelibatan Swasta

  VII Pengembangan Promosi Pembangunan PS

  1Pkt 250.000.000 - Kota Waisai 25.000.000 50.000.000 175.000.000 - - Air Limbah No Aspek Pengolahan Air Limbah Vol Biaya(Rp.) Lokasi Sumber Dana

  IV Peningkataan Pendanaan

  1Pkt 200.000.000 - Kota Waisai 20.000.000 40.000.000 140.000.000

  6 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan

  7

  APBD Kabupaten APBD Prop APBN PDN PLN

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  8

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000 - -

  9

  10

  3 Pembangunan PS Sanitasi Sistem Off-Site Skala

  1Pkt 12.000.000.000 - Kota Waisai 1.200.000.000 2.400.000.000 8.400.000.000

  4 Pembangunan PS Air Limbah Mendukung Kawasan

  1Pkt 1.000.000.000 - Kota Waisai 100.000.000 200.000.000 700.000.000

  5 Rehabilitas/Peningkatan Kapasitas

  1Pkt 500.000.000 - Kota Waisai 50.000.000 100.000.000 350.000.000

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

Tabel 4.63 SNI Mengenai Air Limbah Permukiman No. No. SNI Judul Ruang Lingkup

  1.   SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan

  2.   SNi 03-2399-2002 Tata Cara Perencaan Bangunan MCK Umum

  3.   SNI 19-6410-2000 Tata Cara Penimbunan Tanah Standar ini mencakup di dalam merencanakan dan Bidang Resapan Pada melaksanakan sistem penimbunan tanah untuk resapan Pengelolaan Air Limbah Rumah pengolahan air limbah rumah tangga, yaitu persyaratan Tangga tanah dan lokasi, desain timbunan, dan teknis penimbunan yang dilakukan.

  4.   SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan Tata Cara Standar ini mengatur bahan dan pemasangan unit Pemasangan Perangkap Bau perangkap bau, pencegat dan pemisah

  5.   SNI 03-6368-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Standar ini menetapkan spesifikasi pipa beton tidak Saluran Air Limbah, Saluran Air bertulang untuk saluran air limbah rumah tangga, limbah Hujan dan Gorong-Gorong industri, air hujan dan gorong-gorong (dalam satuan

  ), spesifikasi berlaku untuk pabrik dan perdagangan

  metrik

  dan tidak termasuk persyaratan untuk 6.   SNI 9-6409-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Tata cara ini mencakup metode pengambilan contoh

  Limbah Tanpa Pemadatan Dari dengan tabung konsentrik, pengambilan contoh limbah Truk dengan “a thin walled tube sampler ”, pengambilan contoh dengan “trier ”, pengambilan contoh dengan bor, pengambilan contoh dengan bor barel, pengambilan co

  7.   SNI 19-6466-2000 Tata Cara Evaluasi Lapangan Standar ini memaut evaluasi lapangan untuk kondisi tanah Untuk Sistem Peresapan kandungan dan permeabilita, kedalaman sampai dasar, Pembuangan Air Limbah Rumah kemiringan, posisi laskap, seluruh syarat yang Tangga melatarbelakangi dan berpotensi pada banjir. Laporan harus di buat dalam 30 hari terhitung sejak pe

ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT

4 R R E E N N C C A A N N A A

   I nstitusi pengelolaan sampah harus sudah mempunyai rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang.

  I I D D A A N N G G P P E E R R S S A A M M P P A A H H A A N N

  I I S S U U B B B B

  V V E E S S T T A A S S

  I I N N

  4

  4 . .

  4

  1) Umum Kegiatan teknis operasional pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut :

  A. Kegiatan Operasional Persampahan

   Sistem pengelolaan sampah lebih diorientasikan pada padat karya.

   Mengikutsertakan dan melibatkan peran serta swasta secara formal dalam pengelolaan sampah.

   Peningkatan dan pengikutsertaan peran serta masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah.

   Pembiayaan pengelolaan sampah diarahkan ke pembiayaan sendiri oleh masyarakat. Pemda hanya membiayai 20 % dari total biaya pengelolaan, yaitu untuk pelayanan umum.

   Tercapainya target peningkatan kualitas lingkungan perkotaan dengan memprakarsai program penyehatan lingkungan secara terpadu.

  ENCANA ROGRAM NVESTASI ANGKA ENENGAH ABUPATEN AJA MPAT 4 .4 .1 Pe t unjuk U m um Pe nge lola a n Pe rsa m pa ha n 4 .4 .1 .1 U m um Sampah merupakan buangan hasil suatu proses atau aktivitas yang berbentuk padat.

   Cara peningkatan pelayanan persampahan kota dilaksanakan secara bertahap.

   Tanggung jawab Pemerintah Pusat terbatas pada pembinaan pengaturan dan prakarsa pembangunan.

   Penanggung jawab pengelolaan kebersihan kota adalah Pemerint ah Daerah setempat.

  Kebijakan dasar perencanaan sistem pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :

  4 .4 .1 .2 K e bija k a n, Progra m da n K e gia t a n Pe nge lola a n Pe rsa m pa ha n Da la m Re nc a na K a bupa t e n M a nok w a ri

  Pola komunal tidak langsung, sampah dikumpulkan dari sumber sampah dengan gerobak diangkut ke TPS dan dari TPS diangkut ke TPA, pola ini biasa dilakukan di pasar.

  Pola komunal langsung, sampah langsung diambil pada lokasi pengumpulan komunal seperti TPS, pengangkutan ke TPS dilakukan oleh pengahasil sampah kemudian sampah dibuang ke TPA.

  Pengumpulan dan pengangkutan menggunakan pola individual, pengumpulan dari rumah ke rumah langsung dsibuang ke TPA dengan pick up atau dump truck.

  Bertugas mengangkut sampah dari TPS ke TPA dan melaksanakan pengangkutan, pengawasan dan pembinaan pengangkutan sampah yang dikelola masyarakat. Secara operasional dimulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan ke TPA.

  

  Bertugas melaksanakan / mengawasi pembersihan jalan dan lingkungan dan penilaian Kabupaten Raja Ampat yang bersih.

  

  Pengelolaan sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar, komersial, fasilitas umum dan kawasan industri dilaksanakan oleh Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Raja Ampat yang penanganannya langsung ditangani oleh Seksi Penyehatan Lingkungan. Cakupan tugas Seksi Penyehatan Lingkungan untuk menangani persampahan adalah sebagai berikut :

  Sampah diahsilkan oleh rumah tangga, pasar, rumah sakit, tempat rekreasi, jalan, pertanian dan industri. Secara fisik sampah dapat dibedakan menjadi sampah kering dan sampah basah, sampah dapat juga dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Pembedaan sampah dapat pula dilakukan pada kandungan racun, sehingga sampah dibedakan menjadi sampah beracun dan tidak beracun. Pembedaan yang dikenal secara luas adalah pembedaan sampah organik dan sampah anorganik.

  • Kegiatan pewadahan sampah ( on storage)
  • Kegiatan pengumpulan sampah ( collection)

  • Kegiatan pemindahan sampah ( transfer)
  • Kegiatan pengangkutan sampah (
  • Kegiatan pembuangan akhir ( final disposal).

  Pekerjaan pengangkutan pada pokoknya membawa sampah makin menjauhi daerah sumber, dengan menggunakan kendaraan pengangkut berupa truk (biasa, dump truck, compactor, dll).

  a) Pola individual langsung; yaitu proses penanganan persampahan dengan cara mengumpulkan sampah dari masing-masing sumber sampah dan diangkut langsung ke TPA tanpa melalui proses pemindahan.

  2) Pengumpulan Pola pengumpulan sampah umumnya dapat dibagi atas :

  b) Komunal Pewadahan individual harus dimiliki oleh setiap rumah tangga, baik pemukiman tinggi, sedang maupun rendah/ kumuh, sedangkan pewadahan komunal diperuntukkan bagi daerah pemukiman sedang/ kumuh, tanaman kota, jalan dan pasar.

  a) I ndividual

  1) Pewadahan Pola pewadahan terdiri dari :

  B. Pola Teknis Operasional

  5) Pengangkutan sampah Yang dimaksud dengan pengangkutan sampah dalam hal ini adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara (transfer depo) atau langsung dari tempat sumber sampah ke TPA.

  intermediate treatment)