PERAN POLRI DALAM MENANGANI LAPORAN DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DITETAPKANNYA UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  

PERAN POLRI DALAM MENANGANI LAPORAN

DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM

TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DITETAPKANNYA

UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2014 TENTANG

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  

TESIS

  Oleh : BAYU DEWANTO

  NIM : MH.16.28.2006 PROGRAM STUDI : MAGISTER ILMU HUKUM

  

PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU HUKUM

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

  

2017

  

PERAN POLRI DALAM MENANGANI LAPORAN

DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM

TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DITETAPKANNYA

UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2014 TENTANG

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  

TESIS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna

Mencapai derajat S2 dalam Ilmu Hukum

  Oleh : BAYU DEWANTO

  NIM : MH.16.28.2006 PROGRAM STUDI : MAGISTER ILMU HUKUM

  

PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU HUKUM

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

  

2017 PERAN POLRI DALAM MENANGANI LAPORAN DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DITETAPKANNYA UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  TESIS

  Oleh : BAYU DEWANTO

  NIM : MH.16.28.2006 PROGRAM STUDI : MAGISTER ILMU HUKUM

  Disetujui oleh : Pembimbing I Tanggal, Dr. Hj. Sri Endah Wahyuningsih, SH, M,Hum NIDN. 0680246401 Pembimbing II Tanggal, Dr. Sri Kusriyah, SH., M.Hum NIDN 0615076202 Mengetahui, Ketua Program Magister (S2) Ilmu Hukum Dr. Umar Ma’ruf SH, Sp. N, M.Hum

  PERAN POLRI DALAM MENANGANI LAPORAN DUGAAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI SETELAH DITETAPKANNYA UNDANG-UNDANG NO.30 TAHUN 2014

  TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  

TESIS

Oleh :

BAYU DEWANTO

  

NIM : MH.16.28.2006

PROGRAM STUDI : MAGISTER ILMU HUKUM

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji

Pada tanggal 15 September 2017

dan dinyatakan LULUS

Tim Penguji

  

Ketua,

Dr. Rakhmat Bowo Suharto, SH, MH

NIDN. 0627046601

Anggota I

  Dr. Hj. Sri Endah Wahyuningsih, SH, M,Hum NIDN. 0680246401

  Anggota II Dr. Sri Kusriyah, SH., M.Hum

  NIDN. 0615076201 Mengetahui,

  Ketua Program Magister (S2) Ilmu Hukum Dr. Umar Ma’ruf SH, Sp. N, M.Hum

  NIDN. 0617026801

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Motto

Sesuatu yang terlewat dari usia anda tidak akan ada gantinya, Dan apa yang anda peroleh di dalamnya Tidak ada harga yang sepadan untuknya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang- orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajad. Dan Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan ” (Q.S, 58, Al Mujaddila:

  11 )”

  

Dengan rasa syukur kepada Alah SWT, kupersembahkan tesis ini

kepada :

  1. Doa dari kedua orang tua Bp. Sajuti beserta Ibu Suwarsih, istriku Reviana Asti Akhadiah dan anak-anakku tercinta Rafi Akadi Naja dan Devanan Fidela Gilda yang selalu menyertai 2. Dosen pembimbing beserta staf Tata Usaha Program Magister UNISSULA serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi ini 3. Almamaterku tercinta UNISSULA

  

ABSTRAK

  Latar belakang penelitian ini adalah Undang-undang nomor 30 tahun 2014 Pasal 20 menyebutkan jika hasil Pengawasan Aparat Intern Pemerintah (APIP) berupa terdapat kesalahan administratif, dilakukan tindak lanjut dalam bentuk penyempurnaan administrasi, Jika terdapat kesalahan administratif yang menimbulkan kerugian keuangan negara dilakukan pengembalian kerugian keuangan negara dan pengembalian kerugian negara dibebankan kepada Badan Pemerintahan, apabila kesalahan administratif terjadi bukan karena adanya unsur penyalahgunaan Wewenang. Hal ini tentu bertolak belakang dengan Undang- undang tindak pidana korupsi. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Polri dan kendala dalam menangani laporan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana korupsi setelah ditetapkannya Undang-Undang No 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, serta langkah-langkah apa yang diperlukan agar penanganan tindak pidana korupsi dapat efektif mencegah kerugian keuangan negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Polri dalam menangani laporan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana korupsi setelah ditetapkannya Undang-Undang No.30 Tahun 2014 adalah dalam menangani laporan dugaan penyalahgunaan wewenang, adalah terlebih dahulu Polri berkonsultasi dahulu dengan para ahli. Polri akan meminta pendapat ahli, pakar umum, pakar sosial dan politik apakah penyalahgunaan wewenang tersebut masuk dalam ranah Pidana atau ranah kesalahan administratif. Selain itu disarankan mengedepankan pada hasil pengawasan APIP. Kendala Polri dalam menangani laporan dugaan penyalahgunaan wewenang adalah: a) penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan wewenang terlebih dahulu dilakukan oleh APIP, Oleh karena itu Polri dalam menangani perkara ini menunggu hasil penyelidikan APIP sehingga terasa lamban. b). Tidak ada upaya paksa pemanggilan karena menunggu proses penyidikan APIP Sehingga proses penanganannya akan memakan waktu yang cukup lama c) Jika terdapat kesalahan administratif yang menimbulkan kerugian keuangan negara, selanjutnya dilakukan pengembalian kerugian keuangan negara paling lama 10 (sepuluh) hari kerja, jadi tidak bisa dipidanakan. Langkah-langkah yang diperlukan agar penanganan tindak pidana korupsi dapat efektif mencegah kerugian keuangan negara a) Polri melakukan kerjasama dan/atau koordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Komisi Ombudsman Nasional dan instansi pemerintah lainnya dalam upaya penegakan hukum dan pengembalian kerugian keuangan Negara akibat tindak pidana korupsi; b)Komitmen pencegahan dan penanggulangan korupsi harus diaktualisasikan dalam bentuk strategi yang komprehensif untuk meminimalkan keempat aspek penyebab korupsi. Strategi tersebut mencakup aspek preventif, detektif dan represif, yang dilaksanakan secara intensif dan terus menerus.

  ABSTRACK Background of this research is Law number 30 year 2014 Article 20 states if the results of Supervision of Government Internal Apparatus (APIP) in the form of administrative errors, followed up in the form of administrative improvements, If there are administrative errors that cause losses of state finances carried out financial loss state and state losses are imposed on the Governing Body, if an administrative error occurs not due to an element of abuse of Authority. This is certainly contrary to the law of corruption. The issues raised in this study are how the role of the Police and the obstacles in handling reports of alleged abuse of authority in corruption after the enactment of Law No. 30 of 2014 on Government Administration, as well as what steps are needed for the handling of corruption can effectively prevent loss of state finances. This research uses qualitative method with empirical juridical approach. The results showed that the role of the Police in handling reports of alleged misuse of authority in corruption after the enactment of Law No.30 of 2014 is in handling reports of alleged abuse of authority, it is first the Police consulted with experts first. Polri will seek expert opinion, public experts, social and political experts whether the abuse of authority is included in the Criminal domain or administrative error area. In addition it is suggested to put forward on the results of supervision of APIP. Polri's obstacles in handling reports of alleged abuse of authority are: a) investigation of alleged misuse of authority done by APIP.

  Therefore, the Police in handling this case awaits the result of APIP investigation so that it feels sluggish. b). No attempted involuntary summons pending the APIP investigation process so that the handling process will take a long time c) If there is an administrative error that causes the state financial loss, then the state financial loss is repaid no later than 10 (ten) working days, so it can not be criminalized. Measures necessary for the handling of criminal acts of corruption can effectively prevent financial losses of the state a) Police cooperate and/or coordinate with the Supreme Audit Agency, Corruption Eradication Commission, Financial Transaction Reports and Analysis Center, National Ombudsman Commission and other government agencies in an effort law enforcement and financial loss of state due to corruption; b) Commitment on prevention and prevention of corruption must be actualized in the form of a comprehensive strategy to minimize the four aspects of the causes of corruption. The strategy includes preventive, detective and repressive aspects, which are carried out intensively and continuously.

  Key Word : Polri, Abuse of Authority, Corruption,

  

PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Bayu Dewanto NIM : MH.16.28.2006 Alamat : Jl. Kruing III No.134 RT.03 RW.16 Kel. Srondol Wetan

  Kec. Banyumanik Kota Semarang Judul Tesis : Peran polri dalam menangani laporan Dugaan penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana korupsi setelah ditetapkannya

  Undang-Undang No 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan Dengan ini menyatakan bahwa: 1.

  Karya tulis saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Islam Sultan Agung Semarang maupun di perguruan tinggi lain 2. Karya tulis saya ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain kecuali dari arahan pembimbing

  3. Dalam karya tulis ini tidak ada karya atau pendapat yang dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas sebagai acuan dalam naskah dengan disebut kan nam pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka

  4. Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

  Semarang, September 2017 Yang menyatakan Bayu Dewanto NIM : MH. 16.28.2006

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT Tuhan yang maha kuasa karena dengan izin Nya tesis ini dapat diselesaikan. Penyusun sadar bahwa dalam perencanaan, pelaksanaan hingga penyusunan laporan penelitian ini tidak akan berhasil tanpa ada dukungan, bimbingan dan partisipasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak H. Anis Malik Thoha, Lc, MA, Ph.D, selaku Rektor UNISSULA 2.

  Bapak Prof. Dr. H. Gunarto, SH, SE, Akt, M.Hum Dekan Fakultas Hukum UNISSULA 3. Bapak Dr. Umar Ma’ruf SH, Sp. N, M.Hum, selaku Ketua Program

  Magister (S2) Ilmu Hukum UNISSULA 4. Ibu Dr. Sri Endah Wahyuningsih, SH, M.Hum selaku pembimbing tesis yang telah memberikan ijin penulisan tesis, dorongan, petunjuk, bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dalam penyelesaian tesis ini

  5. Ibu Dr. Sri Kusriyah, SH., M.Hum sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan yang sangat berguna bagi penyempurnaan penulisan tesis ini.

  6. Bapak Kotot Gutomo Kepala BPKP Jawa Tengah yang telah memberikan ijin penelitian serta bantuan sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

  7. Para dosen dan staf pengajar UNISSULA yang telah berdedikasi tinggi membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama menimba ilmu di UNISSULA.

  8. Kedua orang tuaku Bp. Sajuti beserta Ibu Suwarsih 9.

  Istriku Reviana Asti Akhadiah dan anak-anakku tercinta Rafi Akadi Naja dan Devanan Fidela Gilda yang selalu me mberikan do’a dan semangat selama mengikuti dan menyelesaikan studi.

  10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu serta rekan-rekan mahasiswa, terima kasih atas segala dorongan semangat yang diberikan untuk penulis demi kelancaran penulisan tesis ini . Semoga amal baik Bapak, Ibu dan semua pihak mendapat pahala dari Allah SWT, Amiin. Besar harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

  Semarang , September 2017 Penulis Bayu Dewanto

  MH. 16.28.2006

DAFTAR ISI

  Halaman Judul ………………………………………………………………… ii

  Halaman Persetujuan …………………………………………………………. iii Halaman Pengesahan …………………………………………………………. iv Motto dan Persembahan ………………………………………………………. v Abstrak ………………………………………………………………………… vi Abstrack ………………………………………………………………………… vii Pernyataan …………………………………………………………………. viii Kata Pengantar …………………………………………………………………. ix Daftar Isi ………………………………………………………………………. x

BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………

  1 A.

  Latar Belakang Masalah………………………………………………

  1 B. Perumusan Masalah …………………………………………………..

  9 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………

  9 D. Manfaat penelitian ……………………………………………………

  10 E. Landasan Teori dan Kerangka konseptual ………………………………

  11 F. Metode penelitian …………………………………………………… BAB II Tinjauan Pustaka ………………………………………………………..32 A. Negara Hukum ………………………………………………………….32 B. Penyalahgunaanwewenang………………………………………………40 C. Kerugian negara ………………………………………………………...44 D. Tindak Pidana Korupsi ………………………………………………….53 E. Korupsi Menurut Perspektif Hukum Islam………………………………58 BAB III Hasil Penelitian dan Pembahasan ……………………………………..

  74 A.

  Polri dalam menangani laporan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana korupsi setelah ditetapkannya Undang- Undang No 30 Tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan ........................

  74 B. Kendala Polri dalam menangani laporan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana korupsi setelah ditetapkannya

  Undang-Undang No 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.......................................................................... 100 C. Langkah-langkah yang diperlukan agar penanganan tindak pidana korupsi dapat efektif mencegah kerugian keuangan negara …………….

  103

  BAB IV Pen utup ………………………………………………………………. 110 A.

  Simpulan ……………………………………………………………110 B. Saran

  …………………………………………………………..…………..112 Daftar Pustaka ………………………………………………………………….113

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS UNSUR MELAWAN HUKUM DAN MENYALAHGUNAKAN WEWENANG DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 16

PERAN PERWIRA PENYERAH PERKARA DALAM MENANGANI ANGGOTA MILITER YANG TERLIBAT TINDAK PIDANA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERADILAN MILITER

3 16 54

ANALISIS KEBIJAKAN FORMULASI PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PADA UNDANG UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA KORUPSI

0 8 59

KAJIAN TERHADAP PEMBUKTIAN UNSUR PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM JABATAN PADA TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Putusan No. 12/Pid.SUS/TPK/2014/PTTK)

0 40 58

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM JABATAN PEMERINTAHAN DI BANDAR LAMPUNG

3 30 55

KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM KONTEKS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN THE ABSOLUT COMPETENCE OF ADMINISTRATIVE COURT BASED ON LAW NUMBER 30 OF 2014 CONCERNING GOVERNMENT ADMINISTRATION

0 0 20

ANALISIS KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM JABATAN PEMERINTAHAN DI BANDAR LAMPUNG Indah Nurfitria, Maroni, Rini Fathonah email: (indahnur1204gmail.com)

0 0 12

PERAN KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN IJAZAH PALSU

0 1 11

MELAWAN HUKUM KHUSUS/FACET DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PASAL 2 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 juncto UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18

KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI SEBAGAI LEMBAGA NEGARA PENEGAK HUKUM DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LOUNDRING) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 UNDANG-UNDANG NO 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PI

0 0 5