BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SEMESTER II SDN 3 BAGIK POLAK LABUAPI - Repository UNRAM

  1. Permasalahan Sebelum Tindakan Sebelum guru melakukan penelitian sebagai tindak lanjut melalui proses pembelajaran di kelas. Guru terlebih dahulu melakukan observasi terhadap keadaan lingkungan SDN 03 Bagik Polak yang mana observasi wawancara terhadap pihak terkait yang bersinggungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini, seperti kepala sekolah, guru kelas, maupun staf serta secara khususnya siswa kelas V yang ada disekolah tersebut. Dari wawancara ini guru berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di dalam kelas yaitu sebagai berikut: (1) Rendahnya perhatian siswa pada saat proses pembelajaran; (2) Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran; (3) Siswa masih diposisikan sebagai penerima saja, sehingga siswa menjadi pasif jarang mengajukan pertanyaan maupun pendapat waktu di dalam kelas; (4) Rendahnya hasil belajar siswa.

  Pada waktu senggang guru melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa, khususnya kelas V dan dari wawancara tersebut guru menemukan beberapa indikasi permasalahan dalam proses pembelajaran yang menghambat proses pembelajaran di dalam kelas antara lain: (1) Penggunaan metode pembelajaran yang masih sangat monoton; (2) Metode ekspositori masih sangat mendominasi; (3) Pembelajaran tidak di kemas dengan menarik, masih digunakannya penggunan kelompok yang konvensional serta siswa yang pintar hanya berkumpul dengan teman-temannya yang pintar saja.

  Selain itu guru juga melakukan observasi terhadap lingkungan sekitaran sekolah, dari observasi yang dilakukan diperoleh beberapa permasalahan yang bisa mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran di kelas yaitu: (1) Siswa sering keluar masuk kelas sehingga proses pembelajaran yang sering masuk ke lingkungan sekolah sehingga perhatian anak sering terganggu; (3) Letak sekolah yang ada di tengah pemukiman warga sehingga pengaruh lingkungan masyarakat bisa lansung terasa di sekolah; (4) Seringnya kesenian kecimol berlatih pada saat proses pembelajaran dikelas berlansung sehingga siswa kurang bisa menangkap penjelasan guru secara jelas karena terhalang oleh suara gaduh yang dihasilkan oleh suara kecimol tersebut.

  2. Sulosi Untuk Permasalahan Dari beberapa indikasi permasalahan di atas, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut diantaranya : (1)

  Menumbuhkan minat dan motivasi siswa, melalui pendesainan pembelajaran

  IPS yang menantang, menarik dan menyenangkan; (2) Pembentukan kelompok belajar secara heterogen, sehingga siswa dapat melakukan interakasi dengan guru maupun dengan siswa lainnya dan saling bertukar pendapat dengan temannya, serta diharapkana prestasi siswa dapat meningkat;

  (3) Modifikasi pembelajaran pada saat metode pembelajaran berlangsung di kelas; (4) Melibatkan siswa dalam menyususun dan membuat perencanaan proses belajar mengajar; (5) Melibatkan intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimiliki; (6) Keikutsertaan siswa secara aktiv dan kreatif dalam mendengarkan dan memecahkan masalah; (7) Menghimbau kepada siswa agar tidak terpengaruh dengan situasi di luar kelas; (8) Memberikan ganjaran berupa sanksi kepada siswa yang melanggar aturan; (9) Memusatkan perhatian siswa agar tertuju kepada proses pembelajaran. dahulu berdiskusi membahas apa yang akan dilakukan pada saat penelitian. Peneliti juga menjelaskan bagaimana prosedur pengggunaan metode snowball

  throwing kepada guru kelas V dan membahas tugas masing-masing. Peneliti

  menjadi guru yaitu bertugas menerapkan metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran di kelas V dan guru kelas V bertugas sebagai observer yaitu mengamati tingkah laku guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disediakan.

  Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 (tiga) siklus. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 2 Maret – 1 April 2010.

  Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran snowball

  throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

  kelas V semester II SDN 3 Bagik Polak tahun ajaran 2009/2010. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SDN 03 Bagik Polak dengan jumlah siswanya sebanyak 21 siswa.

  Pada penelitian ini, data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus, sedangkan untuk data tentang aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan refleksi. Adapun hasil penelitian tiap siklus yang diperoleh yaitu sebagai berikut :

  Proses pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran materi pada siklus I diadakan 3 (tiga) kali pertemuan. Untuk pembelajaran materi mendeskripsikan peranan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang berlangsung dalam 2 (dua) kali pertemuan, yang masing- masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit, sedangkan untuk evaluasi dilaksanakan pada pertemuan ketiga, dengan soal berbentuk essay. Materi yang dibahas pada siklus I antara lain :

  a. Pertemuan I : Materi Pembelajaran meliputi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda.

  b. Pertemuan II : Materi Pembelajaran meliputi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Jepang.

  c. Pertemuan III : Melakukan evaluasi siklus I.

  Tahapan yang dilaksanakan pada siklus I (satu) yaitu: a. Perencanaan Adapun hasil perencanaan pada siklus 1 (satu) yaitu:

  1) Menjelaskan metode pembelajaran yang akan dipakai yaitu metode pembelajaran snowball throwing kepada guru kelas pada khususnya dan pada guru setempat di SDN 3 Bagik Polak Tahun Ajaran 2009/2010.

  2) Menerangkan bagaimana cara penggunaan metode pembelajaran

  snowball throwing pada siswa kelas V pada Mata Pelajaran IPS di

  3) Membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), dengan metode pembelajaran yang berorientasi pada snowball throwing (Lampiran 2). 4) Menyiapkan daftar nama kelompok (Lampiran 3) 5) Menyiapakan lembar observasi untuk aktivitas siswa (Lampiran 5) 6) Menyiapkan lembar observasi untuk pengelolaan pembelajaran (Lampiran 6).

  7) Membuat soal evaluasi untuk siklus I (Lampiran 7) 8) Membuat lembar hasil belajar siswa pada siklus I (Lampiran 8)

  b. Pelaksanaan Tindakan  Pertemuan 1

  Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan tindakan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana atau skenario, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1) Tahap Pendahuluan Pada tahap awal pembelajaran guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang baik. Setelah itu guru membuka pelajaran dengan menjelaskan kepada siswa metode pembelajaran yang akan dipakai, kemudian memberikan pertanyaan awal tentang materi yang akan dipelajari untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal siswa mengenai materi yang dipelajari.

  Pada tahap ini, Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari, serta guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sebanyak 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Pembentukan kelompok ini dilakukan secara acak, hal ini dilakukan agar siswa tidak berkelompok hanya dengan teman yang dia senangi saja serta agar siswa mampu berbaur dengan yang lainnya. Kemudian guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

  Pada waktu menjelaskan materi ketua kelompok terlihat grogi dan informasi yang diberikan sering berkurang. Hal ini disebabkan karena siswa sangat jarang sekali diberikan kesempatan untuk berbicara atau mengemukakan pendapat, walaupun begitu pembelajaran tetap dilaksanakan. Selama ketua kelas memaparkan materi yang telah diberikan guru kepada temannya,guru tetap mamantau, memberikan arahan, serta penjelasan mengenai hal-hal yang belum jelas.

  Selanjutnya masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menulis apa saja yang menyangkut materi yang terus memberikan bimbingan kepada siswa karena siswa banyak siswa yang belum paham mengenai prosedur metode pembelajaran snowball throwing ini dan Banyak siswa yang membuat pertanyaan di luar materi yang dipelajari.

  Kemudian kertas yang sudah diisi dengan pertanyaan tadi dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lainnya selama kurang lebih 5 menit. Pada bagian siswa melempar bola pertanyaan ini, siswa cenderung tidak bisa diatur. Banyak siswa yang mengambil semua bola dan melemparkan kesemua temannya tanpa memperdulikan apakah temannya dapat atau tidak. Setelah masing-masing siswa mendapatkan satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam kertas berbentuk bola tersebut. Pada saat siswa menjawab pertanyaan tersebut guru terus memberikan motivasi dengan mengacungkan jempol ataupun dengan memberi kata- kata pujian dengan tujuan agar siswa yang lainnya lebih termotivasi lagi untuk mengikuti proses pembelajaran dan menjawab pertanyaan. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan kemudian siswa diminta untuk maju mempersentasikan hasil kerjanya, pada saat siswa mempersentasikan hasil kerjanya siswa yang lain tidak ada temannya salah. 3) Tahap Penutup

  Pada tahap penutup ini guru memberikan penguatan materi kepada siswa. Selanjutnya guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari serta memberikan sedikit informasi mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.  Pertemuan II

  Pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yakni pada pertemuan I. Proses pembelajaran ini juga harus sesuai dengan skenario pada pertemuan sebelumnya langkah-langkah sebagai berikut:

  1) Tahap Pendahuluan Pada tahap ini guru mengarahkan siswa kearah belajar yang baik, melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada siswa mengenai materi yang mereka sudah pelajari sebelumnya. 2) Tahap Penerapan

  Pada tahap ini guru menjelaskan materi yang akan membentuk 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa, pembagian kelompok pada pertemuan kedua ini guru merubah kembali anggota kelompoknya serta meminta siswa untuk memberi nama kelompok sesuai dengan kesepakatan kelompok mereka. Setelah itu guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju mendengar penjelasan materi pelajaran. Setelah guru selesai menjelaskan materi kepada masing-masing perwakilan dari kelompok, perwakilan tersebut dipersilakan untuk kembali kekelompoknya. Selanjutnya siswa menjelaskan materi yang sudah didapat dari guru kepada anggota kelompoknya, pada pertemuan ini perwakilan yang diminta maju tadi masih menunjukkan tingkah laku grogi, penyampaian materinya pun masih belum seluruhnya dapat dilakukan mungkin hal ini siswa juga masih merasa canggung kepada temannya. Interaksi sesama anggota kelompok juga belum begitu nampak hal ini bisa dilihat dari rendahnya tingkat tanya jawab atau diskusi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok.

  Selanjutnya siswa diberikan satu lembar kertas untuk kemudian diisi dengan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari, setelah siswa selesai membuat satu pertanyaan langkah selanjutnya adalah membuat kertas selesai kertas terbentuk seperti bola, siswa diminta untuk membersihkan kertas yang masih berserakan di lantai ini bertujuan agar supaya tidak ada kertas atau bola yang melebihi dari yang sudah dibuat. Langkah selanjutnya adalah siswa diminta untuk memasuki arena permainan snowball throwing dan menghitung secara bersama-sama setelah hitungan ketiga siswa memulai “peperangan” mereka dengan bola salju yang berisi pertanyaan, kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih lima menit. Pada kegiatan ini masih ada saja siswa yang mengumpulkan semua bola sebelum melempar temannya ini mengakibatkan siswa yang lain tidak kebagian bola untuk melempar.

  Setelah siswa selesai saling lempar dan masing-masing mendapat satu bola pertanyaan, siswa diminta untuk kembali ketempat duduknya masing-masing untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam kertas yang berbentuk bola tersebut. Pada pertemuan kedua ini ada beberapa pertanyaan yang dibuat oleh siswa kurang sesuai dengan materi yang telah dijelaskan. Setelah siswa selesai menjawab soal, siswa diminta bergiliran untuk maju mempersentasikan hasil kerjanya. Ketika siswa membaca hasil kerjanya siswa yang lain masih belum berani mengoreksi jawaban temannya serta mengemukakan yang mengomentari hasil kerja temannya. 3) Tahapan Penutup

  Pada tahap ini guru memberikan penguatan mengenai materi yang dipelajari dan bersama-sama dengan siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah dipelajari. Akan tetapi pada tahap ini siswa belum berani mengajukan pendapat untuk membuat suatu kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.

  c. Observasi 1) Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

  Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer terhadap siswa selama proses pembelajaran, diperoleh data aktivitas siswa dan data aktivitas siswa ini dianalisis dengan cara menentukan skor aktivitas belajar siswa secara klasikal dengan menilai setiap deskriptor dari setiap indikatornya. Setelah melakukan analisis terhadap data siswa pada siklus , data tentang aktivitas dapat dilihat pada tabel 4.1 :

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Aktiv itas Siswa Pada Siklus 1

  Pertemuan Kelompok Rata-rata skor Kategori

  I II I 66,66 44,51 55,58 Cukup Aktiv

  II 87,01 51,83 69,42 Aktiv

  III 66,66 75,91 71,28 Aktiv

  IV 61,10 55,54 58,32 Aktiv Total skor 63,65 Aktiv

  Adapun tingkat hasil aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram 1: Grafik 1

  Tingkat aktivitas siswa pada siklus I Berdasarkan Tabel 4.1 dan diagram 1 dapat dilihat bahwa pada siklus I aktivitas tergolong aktiv. Dari hasil kegiatan observasi siswa terdapat beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran. 2) Observasi Terhadap Pengelolaan Pembelajaran

  Yang dilakukan pada sesi ini adalah mengobservasi pengelolaan pembelajaran. Yang menjadi observer adalah guru kelas V. Pada sesi ini yakni pelaksanaan pengelolaan pembelajaran pada siklus I masuk dalam kategori sangat baik. Hasil observasi terhadap pengelolaan pembelajaran ini dapat dilihat pada tabel 4.2 :

Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian Pengelolaan Pembelajaran Siklus I

  Skor hasil Indikator

  Pertemuan I Pertemuan II Apersepsi

  2

  3 Mengkondisikan siswa kearah

  2

  3 belajar yang baik Membimbing siswa untuk mengikuti

  2

  3 pembelajaran sesuai dengan metode

  snowball throwing

  Memberikan evaluasi terhadap

  2

  3 metode pembelajaran snowball

  throwing yang sudah dilaksanakan

  Pengorganisasian kelas selama

  2

  2 proses pembelajaran Menutup pembelajaran

  2

  2 Total skor

  12

  16 Rata-rata skor

  14 Persentase 77,7℅ Kriteria pengelolaan pembelajaran Baik

  Adapun tingkat hasil pengelolaan pembelajaran dapat dilihat pada diagram 2: Grafik 2

  Tingkat Pengelolaan Pembelajaran Siklus I Berdasarkan Tabel 4.2 dan diagram 2 hasil pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa kekurangan pada proses pembelajaran siklus I, yaitu: (1) Guru kurang memperhatikan alokasi waktu dalam skenario pembelajaran yang akibatnya ada beberapa kegiatan yang durasinya cukup lama seperti pada kegiatan ketua kelompok menjelaskan materi yang telah disampaikan guru kepada temannya; (2) Guru kurang mampu mengontrol kelas; (3) Guru kurang mampu mengontrol kelas; (4) anggota kelompoknya. 3) Evaluasi Hasil Belajar

  Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi hasil belajar siswa, evaluasi ini dilakukan pada pertemuan ketiga. Guru memberikan soal evaluasi berbentuk essay dengan jumlah 10 soal. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 :

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

  No Nilai Jumlah Siswa % % Ketuntasan 1 90 – 100

  0.00

  0.00 2 80 – 89 0.00 3 70 – 79

  0.00 Tuntas 4 60 – 69 0.00 100.00 5 55-59 0.00 6 0-54

  18 100.00 Tidak Tuntas Rata-Rata Kelas 34,37

  Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan mencapai 0% . Hasil yang diperoleh pada siklus I tersebut sangat jauh dari target yang telah ditentukan. Pada evaluasi siklus I ini ada tiga siswa yang tidak masuk mengikuti evaluasi karena alasan sakit.

  d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, aktivitas siswa masuk dalam kategori aktiv akan tetapi ini belum sesuai dengan keinginan dari guru. Sedangkan dari hasil evaluasi nilai rata-rata siswa adalah 34,37 ini berarti bahwa pada siklus ini tidak ada siswa yang lulus sesuai dengan standar KKM yang telah dibuat yakni skor 70. Hal Hasil yang diperoleh pada siklus I terdapat banyak sekali kekurangan.

  Kekurangan tersebut akan diperbaiki pada siklus II.

  Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki antara lain: (1) Siswa kurang bisa kerja dalam satu kelompok, untuk mengatasi hal ini guru harus lebih memotivasi serta menekankan kelebihan bekerja secara kelompok; (2) Pada saat siswa maju untuk mempersentasikan hasil kerjanya, siswa yang lain hanya diam mereka tidak berani mengemukakan pendapat atau mengoreksi hasil kerja temannya. Untuk mengatasi hal ini guru menekankan bahwa semua orang bisa salah walaupun dia anak yang pintar, hal ini bertujuan agar siswa mempunyai kepercayaan diri terhadap pendapat yang akan mereka ajukan; (3) Siswa masih belum terbiasa dengan menggunakan metode pembelajaran ini; (4) Memberikan bimbingan kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan belajar; (5) Banyak siswa yang bermain-main ketika temannya maju untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus bersikap lebih tegas dengan aturan serta menegur anak yang terus bermain ketika temannya mempersentasikan hasil kerjanya; (6) Siswa masih ada yang malu- malu untuk mempersentasikan hasil kerjanya, ini ditandai dengan siswa yang maju membacakan hasil kerjanya membaca dengan suara yang sangat kecil dan cenderung menutup wajah mereka.

  Adapun kelebihan-kelebihan dari penerapan metode snowball dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menerapkan metode snowball throwing; (2) Perhatian siswa terpusat pada guru; (3) Siswa terlihat senang sekali dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran ini berisi dengan permainan juga.

  Kelebihan-kelebihan ini akan dipertahankan pada pertemuan berikutnya, bahkan akan lebih dioptimalkan.

  2. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II, pembelajaran dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan selama 2 X 35 menit dan evaluasi pada siklus II ini dilakukan selama 70 menit. Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah: a. Pertemuan I : Menyebutkan 2 usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan, menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

  b. Pertemuan II : Mengidentifikasi peranan 2 tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan, Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

  c. Pertemuan III : Melakukan evaluasi siklus II.

  Tahapan yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan tahapan

  a. Perencanaan Adapun hasil perencanaan pada siklus II yaitu:

  1) Menjelaskan metode pembelajaran yang akan dipakai yaitu metode pembelajaran snowball throwing kepada guru kelas pada khususnya dan pada guru setempat di SDN 3 Bagik Polak Tahun Ajaran 2009/2010.

  2) Menerangkan bagaimana cara penggunaan metode pembelajaran

  snowball throwing pada siswa kelas V pada Mata Pelajaran IPS di SDN 3 Bagik Polak Tahun Pelajaran 2009/2010.

  3) Membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), dengan metode pembelajaran snowball throwing (Lampiran 9).

  4) Daftar nama kelompok (Lampiran 10). 5) Menyiapakan lembar observasi untuk aktivitas siswa (Lampiran 11).

  6) Menyiapakan lembar observasi untuk pengelolaan pembelajaran (Lampiran 13).

  7) Membuat soal evaluasi untuk siklus II (Lampiran 14) 8) Hasil belajar siswa pada siklus II (Lampiran 15).

  b. Pelaksanaan Tindakan  Pertemuan I Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah: 1) Tahap pendahuluan

  Pada tahap ini beberapa hal yang dilakukan, mengkondisikan siswa kearah belajar yang baik, mengingatkan kembali bagaimana pelaksanaan skenario metode pembelajaran

  snowball throwing, mengingatkan siswa ( mereview ) dengan

  materi yang telah dipelajari pada siklus I serta memberikan pertanyaan awal mengenai materi dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi yang dipelajari.

  2) Tahap Penerapan Pada tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari. Kemudian guru meminta siswa membentuk 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan anggota kelompoknya peniliti tidak samakan seperti pada siklus I hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa bisa berbaur serta bertukar pikiran dengan siswa yang lainnya.

  Akan tetapi guru selalu mempertimbangkan agar di tiap kelompok tersebut harus ada yang pintar, tetapi tidak terlalu banyak dengan tujuan agar nanti skenario pembelajaran bisa berjalan lancar.

  Kemudian guru memanggil ketua dari masing-masing kelompok dan menjelaskan materi pelajaran, selanjutnya kekelompoknya dan menjelaskan materi yang sudah diberikan oleh guru. Pada waktu ketua kelompok menjelaskan materi mereka kelihatannya sudah tidak grogi lagi, hal ini sangat membantu proses pembelajaran. Informasi yang diberikan ketua kelompok kepada siswa yang lainnya juga mulai lebih baik, tidak sepotong-sepotong lagi. Akan tetapi siswa masih agak kurang dalam masalah bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat, namun demikian apabila dibandingkan dengan siklus I, siklus II masih lebih baik dalam artian sudah terjadi peningkatan dalam hal keberanian mengemukakan pendapat. Selama ketua kelompok menjelaskan materi kepada temannya, guru terus memantau, memberi arahan, memberi penjelasan terhadap hal-hal yang belum jelas dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Setelah ketua kelompok selesai menjelaskan materi, masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas. Setelah masing-masing siswa mendapatkan satu kertas kemudian siswa diminta untuk membuat satu pertanyaan apa saja tetapi harus sesuai dengan materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompoknya.

  Selanjutnya setelah pertanyaan selesai dibuat guru meminta kepada siswa untuk menyingkirkan semua kertas yang berceceran dilantai ini dimaksudkan agar supaya tidak ada Setelah siswa selesai membersihkan lantai, kemudian guru meminta siswa untuk mengangkat bola yang berisi pertanyaan tersebut dan meminta siswa untuk memasuki arena permainan. Setelah semua siswa memasuki arena dan untuk memulai permainan siswa diminta untuk menghitung sampai tiga secara bersama-sama, setelah itu siswa melakukan permainan saling melempar bola pertanyaan selama lebih kurang lima menit.

  Pada kegiatan ini, kejadian seperti siklus I terulang lagi yaitu banyak siswa yang mengambil semua bola tersebut, sedangkan teman yang lain tidak dapat kemudian melempar temannya, akan tetapi pada kegiatan siklus II ini siswa sudah sedikit bisa diatur.

  Setelah lima menit dan siswa sudah mendapat masing- masing satu bola permainan ini dihentikan. Selanjutnya siswa diminta untuk kembali ketempat duduk sesuai dengan kelompoknya dan menjawab pertanyaan yang didapat. Pada saat siswa menjawab pertanyaan guru terus memberikan motivasi dengan memberikan sanjungan, acungan jempol dan kata-kata yang bisa memotivasi mereka sehingga mereka terus bersemangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan tersebut siswa diminta untuk maju mempersentasikan hasilnya dan pada tahap ini temannya serta mengemukakan pendapatnya, setelah satu siswa selesai mempersentasikan hasil kerjanya maka siswa yang lain maju untuk bergiliran mempersentasikan hasil kerjanya, ini dilakukan sampai semua siswa mendapat giliran untuk maju mempersentasikan hasil kerjanya. 3) Tahap Penutup

  Pada tahap ini guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari dan membantu siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada tahap ini siswa sudah menunjukkan perkembangan yang sangat baik dalam hal keberanian mengajukan pendapat mengenai kesimpulan materi yang telah mereka pelajari.

   Pertemuan II Langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan kedua ini merupakan lanjutan dari pertemuan berikutnya, sehingga langkah- langkahnya pun sama yaitu sebagai berikut: 1) Tahap Pendahuluan

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah guru mengkondisikan siswa kearah belajar yang baik. Mengingatkan (mereview) sedikit materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan pertanyaan awal mengenai materi yang akan dipelajari hal ini dimasudkan untuk dipelajari.

  2) Tahap Penerapan Dalam tahap ini guru menjelaskan materi yang akan dipelajari, kemudian meminta siswa untuk membentuk 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa dan anggota kelompoknya masih sama seperti pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru meminta siswa untuk memberikan nama pada masing-masing kelompok. Kemudian guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju mendengarkan penjelasan mengenai materi yang nanti selanjutnya akan dijelaskan kembali kepada anggota kelompoknya. Ketika guru menjelaskan materi kepada perwakilan kelompok, siswa yang lain ribut serta banyak siswa yang mengganggu temannya ini diakibatkan karena mereka tidak ada pekerjaan selain menunggu temannya selesai dijelaskan materi oleh guru. Setelah itu guru meminta supaya perwakilan tadi kembali kekelompoknya masing-masing dan menjelaskan materi yang sudah dijelaskan tadi kepada teman kelompoknya. Pada kegiatan ini interaksi atau diskusi siswa sudah mulai terlihat bagus, ini ditandai dengan semakin banyaknya siswa yang bertanya kalau mereka belum jelas terhadap penjelasan dari temannya. Informasi mengenai materi informasi yang diberikan pun sudah tidak sepotong-sepotong lagi ini menandakan bahwa perkembangan aktivitas siswa sudah meningkat.

  Selanjutnya masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk membuat satu pertanyaan apa saja mengenai materi yang sudah dijelaskan oleh temannya. Setelah siswa selesai membuat pertanyaan, siswa diminta meremas kertas tersebut dan membentuknya seperti bola. kemudian guru meminta siswa untuk membersihkan lantai dari kertas yang berceceran ini dimaksudkan agar tidak ada siswa yang mendapat kertas yang merupakan bukan kertas pertanyaan.

  Setelah itu siswa diminta untuk mengangkat bola yang berisi pertanyaan tadi dan kemudian memasuki arena permainan.

  Untuk memulai permainan guru meminta siswa untuk menghitung dari satu sampai tiga, pada hitungan ketiga permainan pun dimulai. Pada saat permainan saling melempar tindakan siswa yang mengumpulkan semua bola sudah tidak terjadi lagi, akan tetapi muncul satu tindakan siswa yang melanggar aturan permainan yaitu siswa membawa pertanyaannya sendiri dan melempar pertanyaan yang dibuat oleh temannya.

  Setelah waktu cukup dan masing-masing siswa kembali duduk dikelompoknya dan menjawab pertanyaan yang didapat. Pada saat menjawab pertanyaan ada beberapa siswa yang berdiskusi dengan temannya, akan tetapi guru cepat menegur hal tersebut supaya tidak ditiru oleh teman-temannya yang lain. Selanjutnya guru meminta siswa dari masing-masing kelompok untuk maju mempersentasikan hasil kerjanya. Untuk menentukan kelompok mana yang akan mendapat urutan pertama, kedua dan seterusnya dilakukan dengan cara mengadakan lot. Setelah itu siswa diminta untuk membacakan hasil kerjanya sedangkan siswa dari kelompok lain mendengarkan serta diberi kesempatan untuk mengoreksi jawaban dari siswa yang maju. Apabila siswa menjawab benar maka kelompok dari siswa yang menjawab tadi diberi point hal ini dilakukan agar terjadi kompetisi yang sehat antar kelompok serta meningkatkan antusias siswa terhadap pelajaran.

  Ketika siswa lain maju untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya banyak siswa yang berani mengoreksi jawaban temannya bahkan sudah ada yang mengomentari jawaban dari temannya yang maju. Untuk memunculkan lagi perilaku seperti itu guru meminta semua siswa memberi tepuk tangan serta guru memberikan satu poin untuk masuk menjadi siswa terbaik dalam kelasnya. Setelah semua siswa mendapat kegiatannya pun dihentikan.

  3) Tahap Penutup Pada tahap ini guru memberikan penguatan terhadap materi yang baru saja dipelajari dan bersama-sama dengan siswa meyimpulkan materi dan pada penyimpulan materi ini sudah ada siswa yang berani mengemukakan kesimpulan yang dibuat olehnya. Guru juga menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan evaluasi.

  c. Observasi Terhadap Aktivitas 1) Observasi Terhadap Aktivitas Siswa

  Hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada proses pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 :

Tabel 4.4 Data Hasil Penelitian Aktiv itas Siswa Pada Siklus II

  Kelompok Hasil pertemuan Rata-rata skor hasil

  Kategori

  I II I 72,21 75,91 74,06 Sangat Aktiv

  II 79,61 81,46 80,53 Sangat Aktiv

  III 74,06 77,76 75,91 Sangat Aktiv

  IV 79,61 81,46 80,53 Sangat Aktiv Total skor 77,75 Sangat Aktiv

  Adapun hasil penelitian aktivitas siswa pada siklus II disajikan pada diagram 3: Diagram 3

  Tingkat aktivitas siswa siklus II Berdasarkan Tabel 4.4 dan diagram 3 dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata skor adalah 77,75 ini masuk dalam kategori yang sangat aktiv.

  Namun ada beberapa kekurangan yang ada pada siklus II ini yang nantinya akan diperbaiki pada pertemuan berikutnya, antara lain: (1) Siswa yang mengumpulkan bola pertanyaan sebelum melempar ketemannya ini menyebabkan teman yang lainnya jadi tidak dapat bola pertanyaan pada waktu kegiatan berlangsung. Untuk mengatasi hal ini guru harus selalu mengontrol jalannya permainan agar permainan bisa lancar dan berjalan dengan baik; (2) Siswa membuat kegaduhan pada saat guru menjelaskan materi kepada ketua kelompoknya, ini merupakan akibat dari siswa yang tidak ada kegiatan dan hanya menunggu saja. Untuk mengatasi hal ini guru meminta siswa untuk membuka dan membaca hasil diskusi serta hasil kesimpulan pada pelajaran sebelumnya; (3) Siswa yang membawa kertas pertanyaannya mengatasi hal ini guru memberikan kertas yang berbeda warnanya untuk tiap-tiap kelompok, sehingga kemungkinan untuk siswa mendapat pertanyaan sendiri atau pertanyaan dari kelompoknya bisa dihindari; (4) Masih ada siswa yang tidak mau bertukar pikiran dengan temannya.

  Adapun kelebihan dari penerapan metode ini adalah: (1) Siswa lebih aktiv dalam pembelajaran apabila dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menerapkan metode snowball

  

throwing; (2) Perhatian siswa terpusat pada guru; (3) Siswa terlihat

  senang sekali dalam mengikuti pembelajaran; (4) Siswa sedikit demi sedikit mulai bisa bertukar pikiran dengan temannya dengan arti lain siswa dibiasakan bertukar pikiran dengan temannya yang lain.

  Kelebihan-kelebihan ini akan dipertahankan bahkan akan terus dioptimalkan.

  2) Observasi Terhadap Pengelolaan Pembelajaran Kegiatan ini dilakukan untuk mengobservasi pengelolaan pembelajaran dan yang menjadi observernya adalah guru kelas V.

  Adapun hasil observasi terhadap pengelolaan pembelajaran pada siklus II ini akan ditampilkan pada tabel 4.5 :

Tabel 4.5 Data Hasil Penelitian Pengelolaan Pembelajaran Pada

  Indikator Skor hasil Pertemuan I Pertemuan II

  Apersepsi

  3

  3 Mengkondisikan siswa kearah

  3

  3 belajar yang baik Membimbing siswa untuk mengikuti

  2

  3 pembelajaran sesuai dengan metode

  snowball throwing

  Memberikan evaluasi terhadap

  2

  3 metode pembelajaran snowball throwing yang sudah dilaksanakan Pengorganisasian kelas selama

  2

  2 proses pembelajaran Menutup pembelajaran

  3

  2 Total skor

  15

  16 Rata-rata skor 15,5 Persentase 86,1℅ Kriteri pengelolaan pembelajaran Sangat Baik

  Adapun hasil pengelolaan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4:

  Diagram 4 Tingkat pengelolaan pembelajaran siklus II

  Berdasarkan Tabel 4.5 dan diagram 4 dapat dilihat bahwa persentase pengelolaan pembelajaran selama proses pembelajaran adalah 86,1%. Hasil yang didapat ini masuk dalam kriteria sangat baik.

  3) Evaluasi Hasil Belajar Hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi hasil belajar siswa, evaluasi ini dilakukan pada pertemuan ketiga. Guru memberikan soal evaluasi berbentuk essay dengan jumlah 10 soal. Hasil belajar siswa ini dapat dilihat pada

tabel 4.6 :Tabel 4.6. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

  No Nilai Jumlah Siswa % % Ketuntasan 1 90 – 100

  2

  9.52

  28.56 2 80 – 89

  2

  9.52 3 70 – 79

  2

  9.52 Tuntas 4 60 – 69

  8

  38.09

  71.41

  5 55-59

  2

  9.52 6 0-54

  5

  23.80 Tidak Tuntas Rata-Rata Kelas

  65.10 Dari Tabel 4.6 bisa dilihat bahwa hasil belajar siswa sudah meningkat, walaupun ketuntasannya belum tercapai yakni 70%.

  Akan tetapi jika dibandingkan dengan siklus I hasil pada siklus II ini sangat bagus sudah ada siswa yang nilainya menembus nilai tertinggi yaitu 100, selain itu ada lima siswa lainnya yang mendapat nilai ≤ 75. Dengan adanya peningkatan ketuntasan dari 0% menjadi 28,56% ini menunjukkan bahwa siswa sudah menunjukkan perkembangan yang sangat bagus walaupun belum mencapai kriteria ketuntasan yaitu 70%.

  Melihat hasil belajar siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan maka peneliti akan melanjutkan pembelajaran ke siklus berikutnya, yakni siklus III.

  d. Refleksi Dengan melihat hasil observasi serta evaluasi pada siklus II sudah ada peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Seperti yang tercantum peningkatannya cukup signifikan yaitu dari 0% menjadi 28,57%, pada siklus ada enam orang siswa yang mendapat nilai mencapai KKM yakni masing-masing memperoleh nilai, 75. 78,12.87,50.84,75. 93,75 dan 100.

  Dengan melihat hasil dari evaluasi pada siklus II yang belum mencapai target maka peneliti akan melanjutkan kesiklus berikutnya, yakni siklus III. Adapun kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II seperti: (1) Siswa kurang bisa kerja dalam satu kelompok, untuk mengatasi hal ini guru harus lebih memotivasi serta menekankan kelebihan bekerja secara kelompok; (2) Pada saat siswa maju untuk mempersentasikan hasil kerjanya, siswa yang lain hanya diam mereka tidak berani mengemukakan pendapat atau mengoreksi hasil kerja temannya. Untuk mengatasi hal ini guru menekankan ini bertujuan agar siswa mempunyai kepercayaan diri terhadap pendapat yang akan mereka ajukan; (3) Siswa masih belum terbiasa dengan menggunakan metode pembelajaran ini. Akan tetapi pada siklus II ini siswa sudah terbiasa menerapkan metode

  

snowball throwing ; (4) Memberikan bimbingan kepada siswa atau

  kelompok yang mengalami kesulitan belajar; (5) Banyak siswa yang bermain-main ketika temannya maju untuk mempersentasikan hasil kerjanya. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus bersikap lebih tegas dengan aturan serta menegur anak yang terus bermain ketika temannya mempersentasikan hasil kerjanya; (6) Siswa masih ada yang malu-malu untuk mempersentasikan hasil kerjanya, ini ditandai dengan siswa yang maju membacakan hasil kerjanya membaca dengan suara yang sangat kecil dan cenderung menutup wajah.

  Adapun kelebihan-kelebihan dari metode snowball throwing ini adalah : (1) siswa lebih aktiv dalam pembelajaran apabila dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menerapkan metode

  snowball throwing; (2) perhatian siswa terpusat pada guru; (3)

  siswa terlihat senang sekali dalam mengikuti pembelajaran ini karena pembelajaran ini berisi permainan juga; (4) siswa juga dibiasakan berbicara di depan teman-temannya. Kelebihan-kelebihan ini akan dipertahankan bahkan akan

  3. Hasil Penelitian Siklus III Pada siklus III, pembelajarannya sama seperti siklus II yakni dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Proses pembelajaran pada siklus

  III dilaksanakan dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan selama 2 x 35 menit dan evaluasi pada siklus II ini dilakukan selama 70 menit. Materi yang dibahas pada siklus III ini adalah:

  a.

  Pertemuan I : Menjelaskan peristiwa penting yang terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan.

  b.

  Pertemuan II : Menceritakan peranan 2 tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan. Memberikan contoh 2 sikap cara

  .

  menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan c. Pertemuan III : Melakukan evaluasi siklus III.

  Tahapan yang dilakukan pada siklus III ini sama dengan tahapan yang dilakukan pada siklus II, yaitu: a. Perencanaan

  Adapun hasil perencanaan pada siklus III yaitu: 1) Menjelaskan metode pembelajaran yang akan dipakai yaitu metode pembelajaran snowball throwing kepada guru kelas pada khususnya dan pada guru setempat di SDN 3 Bagik Polak Tahun Ajaran 2009/2010.

  snowball throwing pada siswa kelas V pada Mata Pelajaran IPS di SDN 3 Bagik Polak Tahun Pelajaran 2009/2010.

  3) Membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), dengan metode pembelajaran snowball throwing (Lampiran 17).

  4) Daftar nama kelompok (Lampiran 18). 5) Menyiapakan lembar observasi untuk aktivitas siswa (Lampiran 19).

  6) Menyiapakan lembar observasi untuk pengelolaan pembelajaran (Lampiran 21).

  7) Membuat soal evaluasi untuk siklus III (Lampiran 22) 8) Hasil belajar siswa pada siklus III (Lampiran 23).

  b. Pelaksanaan Tindakan  Pertemuan I

  Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah: 1) Tahap pendahuluan

  Pada tahap ini beberapa hal yang dilakukan, mengkondisikan siswa kearah belajar yang baik, mengingatkan kembali bagaimana pelaksanaan skenario metode pembelajaran

  snowball throwing, mengingatkan siswa ( mereview ) dengan

  pertanyaan awal mengenai materi dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi yang dipelajari. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus III ini dilaksanakan dengan beberapa hasil perbaikan yang dilakukan melalui refleksi pada siklus II. 2) Tahap Penerapan

  Pada tahap ini yang dilakukan guru adalah seperti biasa yaitu, menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari.

  Kemudian guru meminta siswa membentuk 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan anggota kelompoknya peniliti samakan seperti pada siklus II hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa bisa lebih bisa bertukar pikiran karena mereka sudah tidak canggung lagi apabila mengeluarkan ide atau pendapatnya.

  Kemudian guru memanggil ketua dari masing-masing kelompok dan menjelaskan materi pelajaran, selanjutnya masing-masing ketua kelompok tersebut kembali kekelompoknya dan menjelaskan materi yang sudah diberikan oleh guru. Pada siklus III ketika ketua kelompok menjelaskan materi mereka sudah terbiasa dan untuk lebih memudahkan siswa dalam menjelaskan kepada temannya serta informasi yang akan disampaikan nanti pada temannya lebih akurat guru point-point materi yang diberikan oleh gurunya hal ini sangat membantu proses pembelajaran karena siswa bisa lebih mudah menjelaskan kepada temannya mengenai materi yang diberikan oleh gurunya. Informasi yang diberikan ketua kelompok kepada siswa yang lainnya juga sudah sangat baik. Setelah guru selesai menjelaskan materi ketua kelompok dipersilakan untuk kembali kekelompoknya masing-masing. Pada saat menjelaskan materi kepada teman-temannya ketua kelompok sudah tidak canggung lagi. Interaksi sudah sangat baik hal ini ditandai dengan siswa sudah tidak canggung lagi mengemukakan pendapat atau jawabanya, meskipun berbeda dengan kelompok lain.

  Selanjutnya masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk membuat satu pertanyaan apa saja mengenai materi yang sudah dijelaskan oleh temannya, masing-masing kelompok memperoleh kertas yang warnanya berbeda. Setelah siswa selesai membuat pertanyaan, siswa diminta meremas kertas tersebut dan membentuknya seperti bola. kemudian guru meminta siswa untuk membersihkan lantai dari kertas yang berceceran ini dimaksudkan agar tidak ada siswa yang mendapat kertas yang merupakan bukan kertas pertanyaan. Setelah itu siswa diminta untuk mengangkat bola yang berisi Untuk memulai permainan guru meminta siswa untuk menghitung dari satu sampai tiga, pada hitungan ketiga permainan pun dimulai. Pada saat permainan saling melempar tindakan siswa yang mengumpulkan semua bola sudah tidak terjadi lagi, dan perilaku siswa yang memegang pertanyaannya sendiri sudah tidak terjadi lagi karena masing-masing kelompok mempunyai kertas pertanyaan sendiri-sendiri.

  Setelah waktu cukup dan masing-masing siswa mendapatkan satu bola maka permainan pun dihentikan, siswa kembali duduk dikelompoknya dan menjawab pertanyaan yang didapat. Pada saat menjawab pertanyaan perilaku siswa yang berdiskusi dengan temannya sudah tidak ada lagi, akan tetapi guru tetap memantau serta membantu siswa bila ada yang mengalami kesulitan. Selanjutnya guru meminta siswa dari masing-masing kelompok untuk maju mempersentasikan hasil kerjanya. Untuk menentukan kelompok mana yang akan mendapat urutan pertama, kedua dan seterusnya dilakukan dengan cara mengadakan lot. Setelah itu siswa diminta untuk membacakan hasil kerjanya sedangkan siswa dari kelompok lain mendengarkan serta diberi kesempatan untuk mengoreksi jawaban dari siswa yang maju. Apabila siswa menjawab benar maka kelompok dari siswa yang menjawab tadi diberi point hal serta meningkatkan antusias siswa terhadap pelajaran.

  Ketika siswa lain maju untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya banyak siswa yang berani mengoreksi jawaban temannya bahkan sudah ada mengomentari jawaban dari temannya yang maju. Untuk memunculkan lagi perilaku seperti itu guru meminta semua siswa memberi tepuk tangan serta guru memberikan satu poin untuk masuk menjadi siswa terbaik dalam kelasnya. Setelah semua siswa mendapat giliran maju untuk mempersentasikan hasil kerjanya maka kegiatannya pun dihentikan. 3) Tahap Penutup