PENGARUH JENIS PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN PERILAKU INOVATIF

  

PENGARUH JENIS PENDIDIKAN DAN

PENGALAMAN BERWIRAUSAHA TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN

PERILAKU INOVATIF

  Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

Francisca Febrianti Wisnu

021334011

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGARUH JENIS PENDIDIKAN DAN

PENGALAMAN BERWIRAUSAHA TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN

PERILAKU INOVATIF

  Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

Francisca Febrianti Wisnu

021334011

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  MOTTO

  Hanya pada Allah saja saya kiranya tenang, sebab daripada-Nyalah harapanku………… (Mazmur 62:6) Berbuatlah segala sesuatunya selagi kamu bisa mengerjakannya, hari ini tidak akan pernah terulang kembali…………

  

PERSEMBAHAN

  Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus bisa menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini ku persembahkan kepada: ☺ Tuhan Yesus Kristus ☺ Budeku tercinta Sudiharjo (Alm) ☺ Tanteku tercinta Sri Hartati Murtiningsih (Alm) ☺ Papahku tercinta Wisnu Siswowiryono dan Mamahku tercinta

  Chatarina Sudalmi ☺ Mbakku tercinta Lucia Khrisna Putuningsih dan Masku tercinta

  Agustinus Dimas Riyanto Nugroho ☺ Sayangku YB. Nugroho Restu Basuki ☺ Teman-temanku tersayang

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 2 Februari 2007 Penulis

  Francisca Febrianti Wisnu

  

ABSTRAK

PENGARUH JENIS PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN

BERWIRAUSAHA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA LOCUS

OF CONTROL DENGAN PERILAKU INOVATIF

  Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  Francisca Febrianti Wisnu Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh jenis pendidikan terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif; (2) pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap hubungan locus of control dengan perilaku inovatif.

  Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Oktober 2006. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 yang sudah menempuh mata kuliah kewirausahaan. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis regresi: (1) untuk menjawab hipotesis pertama dengan variabel bebas locus of control, variabel moderator jenis pendidikan dan variabel terikat perilaku inovatif; (2) untuk menjawab hipotesis kedua dengan variabel bebas locus of control, variabel moderator pengalaman berwirausaha dan variabel terikat perilaku inovatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) jenis pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif (Probabilitas interaksi jenis pendidikan dengan locus of control 0,001 < 0,05 dan

  β interaksi jenis pendidikan dengan locus of control -0,650); (2) pengalaman

  berwirausaha berpengaruh negatif dan signifikan terhadap hubungan antara locus of

  

control dengan perilaku inovatif (Probabilitas interaksi pengalaman berwirausaha

  dengan locus of control 0,002 < 0,05 dan

  β interaksi pengalaman berwirausaha dengan locus of control -0,508).

  ABSTRACT THE INFLUENCE TYPE OF EDUCATION AND ENTREPRENEURSHIP EXPERIENCE TOWARD THE RELATIONSHIP BETWEEN LOCUS OF CONTROL AND

INNOVATIVE BAHAVIOR

  A Case Study at Students of

  Accounting Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

  Francisca Febrianti Wisnu Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  The aims of this research were to find out: (1) the influence type of education toward relationship of locus of control and innovative behavior; (2) the influence of entrepreneurship experience toward the relationship of locus of control and innovative behaviour.

  This research done at Sanata Dharma University Yogyakarta in October 2006. The populations of this research were students of accounting, faculty of education Sanata Dharma University, who attended the subject of entrepreneurship in 2002-2003 academic period. The technique of collecting data was questionnaire. The technique of data analysis was regression. To answer the first hypothesis, locus of

  control, the independent variable, kind of moderated variable education, innovative

  behavior and variable dependent variable had been applied, while to answer the second hypothesis, locus of control, the independent variable, and moderated variable entrepreneurship experience were used.

  The results of this research show that (1) kind of education influenced negatively and significantly towards relationship between locus of control and innovative behaviour (The interactive probability of this type of education with locus

  of control 0,001 < 0,05 and β kind of education interaction with locus of control

  • 0,650); (2) entrepreneurship experience influenced negatively and significantly towards relationship between locus of control and innovative behaviour (The interactive probability of entrepreneurship experience with locus of control 0,002 < 0,05 ) and

  β entrepreneurship experience The interactive probability of with locus of control -0,508).

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis pada saat ini dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH JENIS PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN BERWIRAUSAHA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN PERILAKU INOVATIF”.

  Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., S.Th. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd, M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membimbing dengan penuh kesabaran, pengertian dan saran-saran kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

  5. Bapak Ig. Bondan Suratno,S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membimbing dengan penuh kesabaran, pengertian dan saran-saran kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

  6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan bimbingan.

  7. Seluruh petugas dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyediakan sarana prasarana dan membantu dalam studi, dari proses

  8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2002-2003 yang telah bersedia dan menuangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Papahku tercinta Wisnu Siswowiryono dan Mamahku tercinta Chatarina Sudalmi banyak berkorban, doa dan materil untuk penyelesaian skripsi ini.

  10. Mbakku tercinta Lucia Khrisna Putuningsih yang telah banyak memberikan doa, dukungan dan semangat yang tiada hentinya untuk penyelesaian skripsi ini.

  11. Masku tercinta Agustinus Dimas Riyanto Nugroho yang telah menemaniku dan berbagi suka dan duka bersama hidup merantau di Yogya.

  12. Bude Sudi (Alm), Om Dadang, Usi (Alm), Devi, Shifa atas doa dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini, juga buat kebersamaan kita berbagi suka dan duka di Gamping.

  13. Keluarga besar Simbah Sastro Winoto (Alm) yang telah memberikan semangat dan doanya.

  14. Keluarga besar Simbah Mangun Diharjo (Alm) yang telah memberikan semangat dan doanya.

  15. Keluarga besar TK STRADA DEWI SARTIKA III Tangerang.

  16. Keluarga besar SD STRADA SLAMET RIYADI I Tangerang.

  17. Keluarga besar SMP STRADA SLAMET RIYADI Tangerang.

  18. Keluarga besar SMU STELLA DUCE II Yogyakarta.

  19. Mba Yo, Mba Diah, Mba Novi, Mba Rini, Kakid, Mba Ade, Mba Ana, Mba Ewik, Mba Vita, Yuppy (alumnus Buntu II / 12) dan Mba Indah, Yuli, Stasya, There, Siska, Ceha, Mas Bambang, Mas Rumpun, Mas Ari, Mas Har, Mas Kris, Mas Lala, Mas Nico, Brekele, Doni atas doa, dukungan dan kebersamaan kita di Buntu II / 12. Tidak lupa Bapak kos (Alm) dan Ibu Suwarno terimakasih ya atas tempat ku berteduh.

  20. Teman-temanku tersayang Ninuk, Siska, Yuli, Sila, Eta, Lina, Feli, Ayu, Dinot, Ajie, Titet, Pak Burket, Palasara, Moko thanks yo atas doa, semangat, kebersamaan kita slama ini…berbagi suka dan duka dimana pun kita berada. (ayo

  21. Tyas, Dwi, Rossyta, Sigit, Edo, Erick, Robert nuwun yo atas masa-masa nakal kita waktu SMA…..smua itu membuat eby berproses e………

  22. Mas Patrick, Mas Arko atas doa dan semangatnya, juga kesediaannya meminjamkan buku, berbagi ilmu dan mengajakku maen menghilangkan jenuh dukungannya..

23. Antonius Trisunu, Mba Wiwid, Mba Tia, Mba Shinta, Mas Pius buat ilmu-ilmu yang diberikan guna penyelesaian skripsi ini….

  24. Festi, Flicka, Yessy, Siska, Angel, Vera kapan nich kita kumpul2 lagi truz kepantai & Dufan lagi dech….

  25. Sayangku Kelik makasih ya atas kasih sayang, pengertian and dah menjadi warna dalam perjalananku ini…

  26. Semua saja yang sudah dan pernah menjadi lika-liku dalam suka duka perjalananku…

  27. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang turut membantu berbagi suka dan duka hingga penyusunan skripsi ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.

  Yogyakarta, 2 Februari 2007 Francisca Febrianti Wisnu

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...iii

MOTTO…………………………………………………………………………..iv

PERSEMBAHAN………………………………………………………………..v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………vi

ABSTRAK………………………………………………………………………..vii

ABSTRACT……………………………………………………………………...viii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..........xvi

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xvii

  BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 5 C. Batasan Masalah ............................................................................ 6 D. Rumusan Masalah…………………………………………………7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

  BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................... 9 A. Kajian Teoretik .............................................................................. 9

  c. Ciri-ciri Individu Berdasarkan Perbedaan Orientasi Locus

  3. Jenis Pendidikan…………………………………………........25

  Locus of Control…………………………………………..22

  f. Aspek-Aspek Kehidupan yang Dipengaruhi Oleh

  e. Faktor-Faktor yang Dapat Merubah Locus of Control....... 20

  Locus of Control................................................................. 19

  d. Faktor-Faktor yang Berperan Dalam Perkembangan

  

of Control .......................................................................... 17

  b. Aspek-Aspek Locus of Control.......................................... 16

  1. Perilaku Inovatif....................................................................... 9

  a. Pengertian Locus of Control............................................... 15

  2. Locus of Control....................................................................... 15

  g. Perilaku Inovatif (adapsi-inovasi) ...................................... 14

  f. Tahap Perilaku Inovatif…………………………………...13

  e. Pengertian Perilaku Inovatif………………………………13

  d. Sumber inovasi....................................................................12

  c. Jenis inovasi ....................................................................... 11

  b. Proses Inovasi .................................................................... 11

  4. Pengalaman Berwirausaha……………………………….........28

  B.

  Kajian Hasil Penelitian yang Terdahulu ........................................ 28

  C. Rasionalitas Penelitian ................................................................... 30 D.

  Hipotesis Penelitian........................................................................ 32

  

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 33

A. Jenis Penelitian............................................................................... 33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 33 C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 33 D. Variabel Penelitian dan Skala Pengukurannya .............................. 34

  1. Variabel Penelitian ................................................................... 34

  2. Skala Pengukuran..................................................................... 35

  E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 39 F.

  Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 39

  G. Teknik Analisis Data...................................................................... 44

  

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.........................................48

A. Deskripsi Data……………………………………………….........48 B. Pengujian Persyaratan Analisis Data……………………………...56 C. Pengujian Hipotesis……………………………………………….58 D. Pembahasan…………………………………………………...…..61

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN…………………………………………………………66 A. Kesimpulan………………………………………………………..66 C. Saran……………………………………………………………….67 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Dimensi dan Indikator Perilaku Inovatif……………………………...14 Tabel 2 : Dimensi dan indikator Locus of Control ……………………………..25 Tabel 3 : Dimensi, Indikator dan No Item Pertanyaan Perilaku Inovatif……….35 Tabel 4 : Dimensi, Indikator dan No Item Pertanyaan Locus of Control……….37 Tabel 5 : Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Inovatif…………..41 Tabel 6 : Rangkuman Hasil Uji Validitas Variabel Locus of Control…………..42 Tabel 7 : Tingkat keandalan Variabel Penelitian………………………………..43 Tabel 8 : Rangkuman hasil Uji Reliabilitas……………………………………..44 Tabel 9 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Perilaku Inovatif

  Responden yang Jenis Pendidikannya SMK…………………………49 Tabel 10: Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Perilaku Inovatif

  Responden yang Jenis Pendidikannya SMU…………………………50 Tabel 11 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Perilaku Inovatif

  Responden yang Berpengalaman Wirausaha………………………..51 Tabel 12 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Perilaku Inovatif

  Responden yang Tidak Berpengalaman Wirausaha…………………52 Tabel 13 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Locus of Control

  Responden yang Jenis Pendidikannya SMK ………………………..53 Tabel 14 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Locus of Control

  Responden yang Jenis Pendidikannya SMU ………………………..54 Tabel 15 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Locus of Control

  Responden yang Berpengalaman Wirausaha ……………………….55 Tabel 16 : Deskripsi kecenderungan Jawaban Variabel Locus of Control

  Responden yang tidak Berpengalaman Wirausaha …………………56 Tabel 17 : Rangkuman Hasil Uji Normalitas……………………………………57 Tabel 18 : Rangkuman Hasil Uji Linieritas……………………………………..58 Tabel 19 : Hasil korelasi Antara Variabel Locus of Control X Variabel

  Dummy dengan Variabel Perilaku Inovatif………………………….60 Tabel 20 : Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Jenis Pendidikan dan

  Pengalaman Wirausaha terhadap Hubungan antara Locus of Control dengan Perilaku Inovatif……………………………………………..65

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………..71 Lampiran II : Uji Normalitas dan Linearitas…………………………………....77 Lampiran III : Analisis deskriptif dan perhitungan Kecenderungan Jawaban

  Variabel (PAP

  II)…………………………………………………79 Lampiran IV : Uji Hipotesis Penelitian………………………………………......86 Lampiran V : - Surat Ijin Penelitian…………………………………………….96

  Kuisioner Penelitian……………………………………………97 - Daftar Tabel……………………………………………………105 -

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar keberhasilan usaha, khususnya usaha kecil sangat

  ditentukan oleh faktor wirausaha. Kepribadian wirausaha merupakan faktor utama, menyusul sesudahnya kemampuan, teknologi, dan demografi. Faktor kepribadian wirausaha di sini tidak lain adalah sifat-sifat wirausaha. Menurut Sukardi (Prihatin, 2003:53) sembilan sifat yang ada pada wirausaha: sifat instrumental, sifat prestatif, sifat keluwesan bergaul, sifat kerja keras, sifat keyakinan diri (locus of control), sifat pengambilan resiko yang diperhitungkan, sifat swa-kendali, sifat inovatif, dan sifat mandiri. Faktor kemampuan dalam wirausaha berarti kemampuan berkreativitas yang akan menghasilkan sebuah perilaku inovatif untuk keberlangsungan sebuah usaha. Faktor teknologi yang diperlukan dalam wirausaha sangat didukung oleh adanya sebuah perilaku inovatif, dengan adanya perilaku inovatif seseorang mampu memikirkan dan menemukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keberlangsungan usahanya. Faktor demografi dari wirausaha, yaitu usia, pengalaman, dan pendidikan merupakan faktor-faktor yang melekat pada diri wirausaha.

  Di lingkungan kampus USD, banyak dijumpai mahasiswa yang sudah mengenal wirausaha bahkan terjun langsung dalam wirausaha dengan berwirausaha, walaupun masih tergolong dalam usaha kecil, baik yang dijalani seseorang atau lebih untuk menjalankan usaha kecilnya. Hal tersebut bisa saja terjadi pada mahasiswa, karena mereka memang sudah mengenal wirausaha sejak dini (di lingkungan keluarganya) atau dalam pendidikan formal, pada tingkat

  Pengetahuan tentang wirausaha selain diperoleh di pendidikan formal SMK juga instusi Universitas dalam mata kuliah kewirausahaan yang diperoleh di bangku kuliah, yang mencoba membimbing mahasiswa untuk praktek berwirausaha. Ada beberapa program studi di USD yang memberikan kewirausahaan, diantaranya program studi Pendidikan Akuntansi; program studi Sastra Indonesia. Beberapa program studi menawarkan mata kuliah kewirausahaan karena kewirausahaan dapat dijadikan sebagai salah satu wahana untuk mensukseskan tujuan pendidikan nasional (Hari, 2005;1)

  Mata kuliah kewirausahaan selain memperkenalkan tentang berwirausaha juga memberikan pengetahuan tentang cara-cara berwirausaha yang baik dan benar. Di sanalah mahasiswa diajak untuk dapat berperilaku inovatif, tidak lain untuk menghadapi problema kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan berwirausaha kelak yang mungkin akan dijalani oleh mahasiswa.

  Wirausaha yang inovatif ternyata memang sangat diperlukan untuk mencapai sebuah wirausaha yang berhasil, hal tersebut bisa dilihat dari faktor- faktor yang ada dalam wirausaha. Pada faktor kepribadian wirausaha terdapat sifat keyakinan diri (locus of control) yang berhubungan dengan sifat inovatif.

  Dengan adanya keyakinan diri yang optimis maka akan menumbuhkan sifat inovatif seseorang dan akan cenderung berperilaku inovatif untuk mencapai keberhasilan dalam berwirausaha. Faktor kemampuan dalam berwirausaha juga menekankan pada kemampuan berkreativitas yang akan menghasilkan sebuah perilaku inovatif seseorang, yang dinilai sangat membantu dalam sangat dibutuhkan untuk dapat menghasilkan pemikiran segala sesuatu termasuk teknik-teknik dan teknologi apa yang diperlukan untuk keberlangsungan wirausaha. Pengalaman dan pendidikan merupakan salah satu faktor wirausaha, yaitu faktor demografi. Dengan adanya pengalaman dan pendidikan tentang wirausaha, otomatis seseorang sudah mengenali dasar berwirausaha dan tentunya akan menimbulkan sebuah perilaku inovatif yang sangat berperan dalam wirausaha

  Seseorang bisa dibilang memiliki perilaku inovatif, yaitu seseorang yang mau dan bisa mencari tahu tentang teknologi baru, proses, teknik, ide-ide baru.

  Seseorang yang menghasilkan ide-ide kreatif. Seseorang yang mau serta bisa memajukan dan memperjuangkan ide-ide ke orang lain. Seseorang yang meneliti dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan ide-ide baru. Seseorang yang mengembangkan rencana dan jadwal yang matang untuk mewujudkan ide baru tersebut.

  Praktek berwirausaha yang terdapat pada mata kuliah kewirausahaan, mengajak mahasiswa secara berkelompok untuk berwirausaha selama kurang lebih satu bulan. Jenis wirausaha yang dilaksanakan tergantung pada keputusan kelompok, kemudian masing-masing kelompok berlomba-lomba untuk berkreativitas membuat; menawarkan dan menjual sesuatu yang menjadi produk kelompok dalam praktek berwirausaha. Ada mahasiswa yang berinovasi mengembangkan produk yang ada dengan menambahkan nilai guna produk tersebut. Dengan keyakinan diri (locus of control) dan kreativitas masing-masing inovatif mahasiswa.

  Locus of control merupakan keyakinan individu tentang faktor-faktor

  yang mengatur kejadian-kejadian dalam hidupnya, yang dapat dikontrol (locus of

  

control internal) dan yang di luar kontrol dirinya (locus of control eksternal),

  serta sejauh mana orang tersebut merasakan adanya hubungan antara usaha- usaha yang telah dilakukannya dengan akibat-akibatnya. Perbedaan locus of

  

control antara mahasiswa sangat berpengaruh terhadap suatu keputusan atau

  tindakan yang akan diambil dalam memecahkan sebuah masalah. Mahasiswa yang memiliki locus of control internal yang lebih besar daripada locus of

  

control eksternal diduga akan memiliki sebuah keyakinan yang akan lebih

  terarah, karena dengan adanya locus of control internal yang besar maka seseorang akan dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa segala sesuatu yang terjadi bisa dan akan terselesaikan sendiri tanpa tekanan dari orang lain, sehingga menimbulkan suatu sikap yang optimis dan percaya diri yang cukup.

  Jenis pendidikan SMK atau SMU diduga memiliki pengaruh terhadap perilaku inovatif mahasiswa, dimana mahasiswa yang berasal dari SMK sudah mengenal wirausaha dari mata pelajaran kewirausahaan sedangkan mahasiswa berasal dari SMU belum mengenal wirausaha, karena mahasiswa yang berasal dari SMU tidak mendapat mata pelajaran kewirausahaan. Penulis melihat bahwa pada jenis pendidikan yang berasal dari SMK, derajat hubungan locus of control dengan perilaku mahasiswa akan lebih tinggi dibandingkan pada jenis pendidikan yang berasal dari SMU. dalam berusaha baik yang didapat dalam keluarga, masyarakat maupun usaha kecil yang pernah dijalaninya dapat mempengaruhi hubungan antara locus of

  control dengan perilaku inovatif. Mahasiswa yang sudah pernah mengalami

  pengalaman berwirausaha, derajat hubungan locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa akan lebih tinggi dibandingkan pada mahasiswa yang belum pernah mendapat pengalaman berwirausaha. Hal tersebut terjadi karena pada mahasiswa yang pernah memperoleh pengalaman berwirausaha, mereka sudah mengetahui dan merasakan berwirausaha yang akan mempengaruhi locus of

  control mereka kearah internal dan otomatis juga akan berhubungan terhadap perilaku inovatif.

  Perilaku inovatif, locus of control, jenis pendidikan, dan pengalaman merupakan faktor yang diperlukan dalam dunia wirausaha. Dengan melihat hal tersebut penulis mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh jenis

  Pendidikan dan Pengalaman Berwirausaha Terhadap Hubungan Antara Locus of Control Dengan Perilaku Inovatif”.

B. Identifikasi Masalah

  Mahasiswa PAK Sanata Dharma yang sudah memperoleh mata kuliah kewirausahaan diduga memiliki perilaku inovatif yang tinggi, karena mereka diduga berhubungan dengan perilaku inovatif pada mahasiswa PAK, yaitu faktor umur, jenis pendidikan, pengalaman berwirausaha, sifat keyakinan diri (locus of

  control), organisasi pembelajaran dan iklim inovasi. Faktor-faktor di atas yang

  faktor jenis pendidikan, faktor pengalaman berwirausaha, dan sifat keyakinan diri

  (locus of control). Faktor umur menurut penulis tidak dominan berhubungan

  dengan perilaku inovatif mahasiswa PAK karena umur pada populasi mahasiswa PAK yang akan diambil dalam penelitian ini tergolong sama atau tidak jauh berbeda. Menurut penulis faktor organisasi pembelajaran sudah menjadi bagian dari pengalaman berwirausaha, begitu juga pada faktor iklim inovasi terdapat pada faktor pengalaman berwirausaha.

C. Batasan Masalah

  Ada banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku inovatif mahasiswa PAK, antara lain jenis pendidikan, pengalaman berwirausaha, sifat keyakinan diri (locus of control). Melihat luasnya ruang lingkup serta adanya keterbatasan kemampuan penulis, maka penelitian ini memfokuskan pada jenis pendidikan, pengalaman berwirausaha, sifat keyakinan diri (locus of control). Penelitian ini ingin menyelidiki apakah pada jenis pendidikan yang berbeda dan pengalaman berwirausaha yang berbeda, derajat hubungan antara locus of control dan perilaku inovatif berbeda.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

  control dengan perilaku inovatif mahasiswa?

  2. Apakah ada pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap hubungan antara

  locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa?

  E. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jenis pendidikan terhadap hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengalaman berwirausaha terhadap hubungan antara locus of control dengan perilaku inovatif mahasiswa.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat menjadi bahan perbandingan antara teori dan kenyataannya serta menambah pemahaman tentang kepribadian dan kewirausahaan.

  2. Bagi Universitas Diharapkan dapat menambah kepustakaan dan menjadi pengantar bagi penelitian berikutnya serta dapat lebih mempertimbangkan; menambah; menerapkan materi yang sekiranya perlu dan bisa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswanya yang tidak hanya perpatokan pada jenis studi yang diambil oleh mahasiswanya.

  3. Bagi Mahasiswa pengetahuan dan pengalaman dari berbagai sudut, tidak hanya berpatokan pada satu ilmu yang berhubungan dengan cita-citanya yang mungkin pada kenyataan esok hari tidak sesuai harapannya.

BAB II LANDASAN TEORI

1. Perilaku Inovatif

a. Pengertian Inovasi

  Banyak orang beranggapan bahwa “kreativitas” sinonim dengan “inovasi” (Rosenfeld dan Servo dalam Mutis, 1995:8). Sesungguhnya keduanya berbeda, dimana kreativitas merujuk kepada pembentukan ide- ide baru sedangkan inovasi untuk menghasilkan uang dengan menggunakan ide-ide baru tersebut. Kreativitas adalah titik permulaan bagi setiap inovasi. Inovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukan ide dan biasanya melibatkan usaha banyak orang dengan keahlian yang bervariasi tetapi saling melengkapi. Tantangan yang dihadapi adalah mengubah ide-ide kreatif menjadi produk nyata atau proses yang akan meningkatkan pelayanan kepada konsumen, menekan biaya dan atau menghasilkan pendapatan bagi suatu organisasi. Secara sederhana menurut (Henry dan Walker dalam Mutis, 1995;8) dapat dilihat bahwa:

  Inovasi = Konsepsi + Penemuan + Pemanfaatan

  Di dalam konteks ini, kata “konsepsi” merujuk kepada sebuah ide baru: kata “penemuan” mengacu kepada ide baru yang diubah menjadi kenyataan; dan kata “pemanfaatan” berarti penerimaan yang luas atau keuntungan yang dihasilkan dari penemuan. Konsepsi, penemuan, dan pemanfaatan adalah elemen-elemen yang ada dalam inovasi. Tantangan yang dihadapi organisasi-organisasi besar adalah mengurangi waktu yang mengeluarkan potensi kreatif dari setiap individu secara bijaksana dan memacu mereka untuk berkontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan. Inovasi hampir selalu melibatkan pertarungan antara banyak orang dan dibutuhkan stamina serta kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat menjadi pemenang. Para pembuat perubahan tidak harus selalu berarti orang-orang yang lebih kreatif dibandingkan dengan orang lain. Tetapi, mereka bersedia untuk bergerak melewati batas-batas kebijakan yang ada dalam upayanya untuk mendekati persoalan dari sudut pandang yang berbeda.

  Proporsi yang besar dari inovasi-inovasi penting yang diciptakan oleh orang-orang yang melangkah keluar dari kategori konvensional atau asumsi tradisional. Sering kali mereka bukanlah seorang ahli ataupun spesialis. Mereka hanyalah para pelintas batas atau generalitas yang bergerak antar sektor agar dapat menemukan peluang untuk melakukan perubahan.

  Kanter (Mutis, 1995:8) juga mengatakan bahwa seorang

  entrepreneur adalah orang yang memacu pemikiran kaleidoskop dimulai

  dengan pengalaman yang tidak terasosiasi dengan bidang atau departemennya sendiri. Bergerak keluar untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih luas adalah dasar umum bagi setiap inovasi. Organisasi yang berupaya mencari inovasi harus membiarkan orang- orangnya bergerak keluar dari batas-batas ortodoks, untuk memadukan

b. Proses Inovasi

  Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan yang menjadi objek. Menurut Drucker (Machfoedz, 2004:24) mengatakan bahwa inovasi bersifat konseptual dan perceptual, dapat dipahami dan dilihat. Inovator harus melihat, bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya. Mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi harapan, nilai, dan kebutuhan.

c. Jenis Inovasi

  Inovasi menurut (Machfoeadz, 2004:24) terdiri dari empat jenis, penemuan, pengembangan, duplikasi, dan sintesis.

  a. Penemuan adalah kreasi dari suatu produk, jasa atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

  b. Pengembangan adalah suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadikan aplikasi ide yang telah ada berbeda. c. Duplikasi adalah peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian, upaya duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki

  d. Sintesis adalah perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi yang baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.

d. Sumber Inovasi

  Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat untuk lebih memanfaatkan perubahan daripada menciptakannya. Mencari inovasi dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan yang menyebabkan terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kreativitas eksternal dan kreativitas internal. Kreativitas eksternal dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara sistematis rasa keingintahuaan tentang perkembangan, ide, dan kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan hal ini, seseorang membangun sumber informasi tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagai ide. Dengan demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat diraih dan dimanfaatkan.

  Kreativitas internal muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang sibuk dengan kreativitas eksternal. Dalam upaya ini mengunakan pengalaman sebagai sumber karena pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar. Orang akan segera mengetahui cara baru untuk memadukan ide- ide dari berbagai bidang yang berbeda untuk meningkatkan produk atau jasa yang ada. Kadang-kadang ide seperti ini muncul secara tiba-tiba

  e. Pengertian Perilaku Inovatif

  Seseorang dikatakan mempunyai perilaku inovatif, (http://www.anomania.com) bila orang tersebut berbuat atau melakukan:

  1) mencari tahu teknologi baru, proses, teknik, ide-ide baru; 2) menghasilkan ide-ide kreatif; 3) memajukan dan memperjuangkan ide-ide ke orang lain; 4) meneliti dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan ide-ide baru; 5) mengembangkan rencana dan jadwal yang matang untuk mewujudkan ide-ide baru tersebut.

  f. Tahap Perilaku Inovatif

  Tahap 1 (satu) perilaku inovasi dimulai dari pengenalan masalah dan penghimpunan ide atau solusi, dapat berupa sesuatu yang baru atau merupakan adaptasi dari situasi yang lain. Tahap 2 (dua), berusaha mencari dukungan untuk ide tersebut dan mencoba membangun kerjasama antar pendukung ide. Tahap 3 (tiga), menyelesaikan ide tersebut dengan membuat modul atau prototipe inovasi dalam wujud nyata yang dapat dirasakan atau disentuh dan mengubahnya ke arah penggunaan yang produktif atau terlembagakan.

  (http://www.anomania.com).

g. Perilaku Inovatif (adaptor-inovator)

  Perilaku inovatif wirausaha teori adapsi-inovasi menurut Kirton mulai dengan kemampuan untuk “melakukan sesuatu dengan lebih baik” ke kemampuan untuk “melakukan sesuatu secara berbeda”. Ujung awal dan akhir dari kontinum ini dinamakan adaptif dan inovatif. Adapsi- inovasi adalah suatu dimensi dasar dari kepribadian yang relevan untuk analisis perubahan organisasi. Ada orang yang berkarakteristik dasarnya beradaptasi disebut adaptor, ada pula orang yang karakternya inovatif disebut inovator.

  Berdasarkan tori-teori diatas, penulis merangkumnya kedalam kelompok dimensi dan indikator untuk dijadikan pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dimensi dan indikator perilaku inovatif :

  Tabel 1 Dimensi dan Indikator Perilaku Inovatif No Dimensi Indikator

  1

  2

  3 Penemuan Pengembangan Sintesis

  Mencari tahu teknologi baru, proses, teknik, ide-ide baru dan menghasilkan ide- ide kreatif. Memajukan ide dan memperjuangkan ide- ide ke orang lain Meneliti, menyediakan sumber daya yang diperlukan dan mengembangkan rencana atau jadwal yang matang untuk mewujudkan ide- ide baru tersebut.

2. Locus of Control

a. Pengertian Locus of Control

  Locus of control adalah suatu konsep yang memberikan gambaran Locus of contol dibedakan menjadi dua yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Individu yang memiliki locus of control internal memiliki keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah

  karena pengaruh dari dirinya sendiri, keberhasilan dan kegagalan dipandang sebagai akibat perilakunya. Sedangkan individu yang mempunyai locus of control eksternal cenderung memiliki keyakinan bahwa faktor-faktor di luar dirinya mempengaruhi perilakunya.

  Keberhasilan dan kegagalan dalam hidupnya dipandang sebagai nasib, faktor keberuntungan, kesempatan karena kekuasaan orang lain atau karena kondisi-kondisi yang tidak dapat dikuasainya (http://www.wilderdom.com).

  Rotter (Pujiwati, 2004:30) juga mendefinisikan locus of control berdasarkan teori belajar sosial, yang mengunakan (3) tiga aspek utama yaitu behavior potential (perilaku potensial), ekspectancy (harapan), dan

  reinforcement value (nilai penguat), ketiga aspek tersebut berhubungan

  satu sama lain. Hal ini dijelaskan oleh McMillan sebagai berikut, perilaku individu tergantung pada harapan-harapan dimana suatu tingkah laku tertentu akan memberikan penguatan, dan nilai penguatan tersebut akan dapat memuaskan kebutuhan individu selanjutnya, jika individu berhasil memperoleh penguatan yang diharapkan, maka ia cenderung menyakini bahwa penguatan tersebut akan diperoleh bukan dari dirinya sendiri.

  Secara singkat dapat dikatakan bahwa locus of control adalah anggapan usaha-usaha yang telah dilakukan dengan akibatnya.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa locus of control merupakan keyakinan individu tentang faktor-faktor yang mengatur kejadian-kejadian dalam hidupnya, yang dapat dikontrol (locus of control

  internal) dan yang di luar kontrol dirinya (locus of control eksternal),

  serta sejauh mana orang tersebut merasakan adanya hubungan antara usaha-usaha yang telah dilakukannya dengan akibat-akibatnya Rotter (Pujiwati, 2004:32).

  Locus of Control

b. Aspek-aspek

  Levenson (Azwar, 2003:137) menguraikan locus of control ke dalam 3 faktor, yaitu: a. Faktor Internal yaitu keyakinan seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh kemampuan dirinya sendiri.

  b.

  Faktor Powerful Others yaitu keyakinan seseorang bahwa kejadian- kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh orang lain yang lebih berkuasa.

  c. Faktor Chance yaitu keyakinan seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh nasib, peluang, dan keberuntungan.

c. Ciri-Ciri Individu Berdasarkan Perbedaan Orientasi Locus of

  Control