PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN TEKANAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDITOR

(1)

ABSTRACT

THE IMPACT OF LOCUS OF CONTROL AND WORK PRESSURE TO THE AUDITOR QUALITY

By YOBELLIANA

This research to determine the impact of locus of control and work pressure on auditor quality, especially for the auditors of BPK RI Lampung. Locus of control variables measure by the questionnaire that consists of 16 statements which expanded by Spector, 1988. The variable of work pressure measure using 16 statement item which adopted by Aji, 2010. The quality of auditor measure using 7 statements items that adopted from Riani, 2013.

The number of sample which used in this research is 32 respondents with purpose. Testing done with multiple linear regression analysis, previously performed classical assumption to test the reliability of the research data.

The results showed that the only internal locus of control variable has a significant positive influence towards quality of auditors. Meanwhile external locus of

control and work pressure variable haven’t significant influence towards the quality of auditors.

Keyword : the auditor quality, internal locus of control, external locus of control, work pressure.


(2)

ABSTRAK

PENGARUH

LOCUS OF CONTROL

DAN TEKANAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDITOR

Oleh YOBELLIANA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control dan tekanan kerja terhadap kualitas auditor, khususnya untuk auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Variabel Locus of control diukur dengan kuesioner terdiri dari 16 pernyataan yang dikembangkan oleh Spector 1988. Variabel Tekanan Kerja diukur menggunakan 16 item pernyataan yang diadopsi dari penelitian Aji, 2010. Kualitas Auditor diukur menggunakan 7 item pernyataan yang diadopsi dari penelitian Riani, 2013.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dengan teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda, sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan dari data penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel locus of control internal yang berpengaruh secara positif signifikan terhadap kualitas auditor. Sedangkan

variabel locus of control eksternal dan tekanan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor.

Kata kunci : Kualitas auditor, locus of control internal, locus of control


(3)

PENGARUH

LOCUS OF CONTROL

DAN TEKANAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDITOR

Oleh YOBELLIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2014


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung, pada tanggal 28 April 1992, sebagai anak ke-2 dari pasangan Bapak Sidik Wijaya dan Ibu Endang Sumartini.

Pada tahun 1998, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) diTK Setia Budi Teluk Betung. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) dimulai tahun 1998 di SD Setia Budi kemudian dilanjut tahun 2000 di SD Xaverius Emmanuel Tanjung Enim, Palembang dan diselesaikan oleh penulis pada tahun 2004. Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Xaverius Emmanuel Tanjung Enim dan berhasil diselesaikan di tahun 2007, dan kemudian dilanjutkan menempuh pendidikan di SMA Negeri Unggulan Muara Enim hingga tahun 2010.

Selanjutnya penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) pada tahun 2010.

Selama duduk di bangku perkuliahan, penulis mengikuti organisasi UKMK (Unit Kegiatam Mahasiswa Kristen) sebagai anggota, HIMAKTA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi dan Pajak) sebagai anggota, PKMK-FEB (Persekutuan Keluarga Mahasiswa Kristen- Fakultas Ekonomi dan Bisnis) sebagai anggota divisi Doa dan Pemerhati periode 2012-2013 dan sebagai sekretaris dan bendahara umum periode 2013-2014.


(8)

Karyaku ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamatku, Pribadi yang luar biasa setia menuntun hidupku.

Papa dan mama tersayang yang selalu mendoakan, mendukung, serta memdidikku dengan hikmat yang sangat membangun.

Juga untuk Kokoku, Natanach Kristian dan adikku, Maria Oktavia yang selalu mendukung dalam doa dan mengisi semangatku.

Oma dan Popo ku yang selalu mendukung dalam doa dan tempat berbagi keceriaanku.

Keluarga besarku, saudara-saudara rohaniku, rekan-rekan pelayananku, teman-teman seperjuanganku yang selalu memberikan doa, semangat dan segala perhatian yang tiada henti.


(9)

MOTO

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap

hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

(Kolose 3:23)

Tetapi Carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaranya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu

(Matius 6:33)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada

pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu

rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,

untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan


(10)

SANWACANA

Segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan hikmat anugrah dan kasih yang tiada bandinganya sehingga penelitian dan skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini dengan judul “PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN TEKANAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDITOR”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa

pengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan juga sebagai Pembimbing Utama penulis atas segala masukan dan saran yang diberikan. 3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Pigo Nauili, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing Kedua, atas kesediannya memberikan bimbingan dan masukan yang sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs.Achmad Zubaidi Indra, M.M., CPA., selaku Penguji Utama, atas masukan, kritik dan saran dalam menyempurnakan skripsi ini. 6. Bapak Ki Agus Andi, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing Akademik,


(11)

7. Pak Sobari untuk kesabarannya dalam membantu mengurus skripsi dan proses birokrasinya. Mas Yana dan Mas Yono, Mbak Sri, Mpok, Mas Leman.

8. Papa dan Mama yang selalu memberiku doa dan semangat. Terimakasih untuk kasih sayangnya, perhatian, dan didikannya. Koko dan Adikku yang selalu memberi semangat dari segi kehidupan kalian. Terimakasih untuk semua doa dan semangat, dan perhatiannya.

9. Keluarga besarku, Popo, Deni, Ages, Asim Sur, Qq, Asuk Pin, Asim Mimin, Franda, Falen, Asuk Yang, Asim Tina, Oma, Om Yanto, Ii Yani, Om Pur, Ii Narti, Gerald, David, Ipo, Opa, Ce Yuli, Ce Yeni, Ce Yanti, Evi, Indra, Anes, Kiren, Dastin, Mbah-mbahku dan yang lainya,

terimakasih atas doa dan dukungannya.

10.Sahabat-sahabat dan saudara-saudariku yang selalu mendampingi, Sharon Naomi Sinaga, Rica Widia Pardosi, Yasni Sambarina Ginting, Elza Rozaline, Jirry Mayfella Govanda, Ben Marshall, Edwin Wijaya, semua sudah kita lewati, suka, duka, tawa, canda bersama-sama. Terimakasih untuk semangatnya, segala dukungan kalian, segala pengertiannya, semua nasehat-nasehat dan masukannya. Semoga hal baik ini terus berlangsung baik saat ini maupun yang akan datang.

11.Saudara-saudari dan rekan pelayananku PKMK-FEB, terspesial rekan pengurus, Mondang, Hasna, Hanna, Ko Richard, Daniel, Elsa BB, Bang Rimto, JK, Tejo, Rio, Oca, Redes, Donna, Yuli, Loren, Dwi, Septa, Ririn, Lastiur, Rani, Marcus, Willy. Rekan PKMK yang lainya Yezie, Grace, Ester, Pina, Hara, Riris, Rini, Fajar, Enjel, Renta, Ernes, Arief, Marta, dan yang tidak dapat disebut satu-persatu terimakasih untuk pelayanan dan kebersamaannya. Terimakasih telah menjadi keluarga dari PKMK. 12.Adik-adik rohaniku, Yuli, Redes, Agnes, Cicil, Martha, Tessa, Happy.

Terimakasih telah menjadi salah satu sumber semangatku, untuk doa, dukungan, dan segala keceriaan yang kalian buat.

13.Special thanks to Jirry Mayfella Govanda, terimakasih untuk kasih, setiap doa, setiap dukungan, kesabaran, segala pengorbanan, dan semua hal yang telah diberikan tanpa lelah dalam penyelesaian skripsi ini.


(12)

14.Alumni-alumni PKMK-FEB, Kak Roma, Kak Ivana, Kak Renita, Bang Chandra, Bang Ivandi, Ko Richard, Ko Sunho, Bang Guntur, dan yang tidak dapat disebut satu-persatu terimakasih untuk pelayanan dan kebersamaannya. Terimakasih telah menjadi keluarga dari PKMK, serta segala nasehat dan dukunganya.

15.Rekan-rekan pelayananku, Kak Nur, Kak Enny, Kak Sisca, Ce Aiwen, Ce Meylien, Dikka, Chaca, Felicia, Stevany, Rita, Novi, Atha, Shanty,

Marina, Lewi, Kak Frizka, Bang Rudi, Kak Haniel, Bang Indra.

16.Sahabat dan saudariku sejak SMP, Juni dan Selvi . Sahabat dan saudariku sejak SMA, Advi, Grace, Sanny, Fenny, Agnita, Mba Wi, Ririn, Enyoo, Mba Fit, Rera, Memei, Aisyah terimakasih untuk semangat kalian, terimakasih untuk menjadi motivasiku.

17.Teman-teman seperjuangan akuntansi 2010, Dwi, Rossy, Deni, Citra, Yogi, Andri, Jeni, Sela, Ira, Tia, Ivona, Iga, Mareta, Yesi, Novia, Tiwi, , Eka, Rere, Arlenti, Echa, Egha, Syarif, Pungki dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu di dalam skripsi ini. Terimakasih untuk semangat dan kebersamaannya selama empat tahun ini.

18.Teman-teman KKN Desa Purbolinggo, Lampung Timur, Tati, Meta, Mba Dini, Rose, Mba Icha, Ghea, Pebri, Elyasip, Aldi, Aji, terimakasih untuk kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian skripsi ini karena itu penulis menerima semua saran dan kritik yang membangun. Akhir kata Penulis mengucapkan “Terima Kasih“.

Bandarlampung, Agustus 2014 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Perumusan Masalah ……….. 6

1.3 Batasan Masalah ……… 6

1.4 Tujuan Penelitian ……… 6

1.5 Manfaat Penelitian ……….. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ……… 8

2.2 Penelitian Terdahulu ………... 9

2.3 Model Penelitian ………. 10

2.4 Pengembangan Hipotesis ……….... 11

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel ………... 14

3.2 Data Penelitian 3.2.1 Jenis dan Sumber Data ……….. 14

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ……… 14

3.3 Operasional Variabel Penelitian ……….. 15

3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas ……..………. 19

3.4.2 Uji Reliabilitas ……..……….………. 19


(14)

3.4.3.1 Uji Normalitas ……….. 20

3.4.3.2 Uji Heteroskedestisitas ………. 20

3.4.3.3 Uji Multikolineritas ……….. 20

3.5 Pengujian Hipotesis …...……….… 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian 4.1.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ……… 23

4.1.2 Profil Responden ………. 25

4.1.3 Deskriptif Variabel Penelitian ………. 27

4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Hasil Uji Validitas ………... 29

4.2.2 Hail Uji Reliabilitas ………. 32

4.3 Hasil Pengujuan Asumsi Klasik 4.3.1 Hasil Uji Normalitas ……… 33

4.3.2 Hasil Uji Multikolineritas ……… 34

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis 4.4.1 Uji Koefisien Determinan (R2) ……… 35

4.4.2 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji ANOVA) ...………….. 36

4.4.3 Hasil Uji Hipotesis ……… 36

4.5 Pembahasan ………...……… 37

V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ……….... 42

5.2 Keterbatasan Penelitian ………. 42

5.3 Saran ………. 43

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keterangan Penyebaran Kuesioner ……… 25

Tabel 4.2 Profil Responden ……… 25

Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Locus of Control …………. 27

Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Tekanan Kerja ……… 28

Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kualitas Auditor ………… 29

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Locus of Control ………. 30

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Kerja ……… 30

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Auditor ………. 31

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel locus of Conrol ……… 32

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tekanan Kerja ……… 32

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Auditor ………. 32

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ……… 33

Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedestisitas ……… 34

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolineritas ………. 34

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinansi ………. 35

Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan ……… 36

Tabel 4.17 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual ………. 36


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Statistik Deskriptif

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3. Hasil Uji Kualitas Data

Lampiran 4. Hasil Uji Hipotesis Lampiran 5. Jawaban Responden Lampiran 6. Hasil Pilot Test


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kondisi moral buruk yang terjadi di Indonesia saat ini adalah korupsi yang sudah membudidaya diberbagai kelompok. Kerugian negara tidak terelakkan akibat hal tersebut. Tindakan lebih tegas dan nyata perlu dilakukan dalam

pemberantasannya. Sebagai tahap pemberantasan, perlunya menyelidiki kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi sumber lahan korupsi yang dapat ditemukan yakni dengan tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang didukung oleh auditor di dalamnya. Oleh sebab itu diperlukan auditor yang harus selalu mempertahankan kinerjanya agar kualitas audit tetap terjaga.

Auditor pemerintah dibagi menjadi auditor eksternal dan auditor internal yang saling berkaitan. Pradita (2010) menjelaskan bahwa auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.

Auditor eksternal pemerintah dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan auditor internal pemerintah atau biasa disebut sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dilaksanakan oleh Badan Pengawasan


(18)

2

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), inspektorat jenderal, inspektorat provinsi, dan inspektorat kabupaten atau kota.

BPK memiliki beberapa dasar hukum, seperti Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23E yang berbunyi (1) untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri. (2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya. (3) Hasil pemeriksaan tersebut

ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan atau badan sesuai dengan Undang-Undang. BPK merupakan satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara yang tidak berada pada internal pemerintahan.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang “Badan Pemeriksaan Keuangan” merupakan salah satu dasar hukum BPK RI sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang “Badan Pemeriksa Keuangan”. Undang-Undang tersebut menjelaskan mengenai kedudukan BPK yang merupakan satu lembaga negara bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Serta dijelaskan pula mengenai tugas dan wewenang BPK RI.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang “Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara” menjelaskan lebih secara teknis pelaksanaan tugas dan wewenang BPK. Undang-Undang tersebut juga mengatur mengenai lingkup pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, hasil dan tindak lanjut


(19)

3

pengelolaan negara terhadap keuangan negara dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan dengan baik.

Pada tahun 2007 BPK berhasil menyelesaikan penyusunan standar pemeriksaan yang diberi nama “Standar Pemeriksaan Keuangan Negara” atau disingkat dengan “SPKN” untuk memenuhi amanat Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang “Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara” dan Pasal 9 ayat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang “Badan Pemeriksa Keuangan”. Sejalan dengan auditor harus melakukan pekerjaan sesuai dengan standar professional (standar auditing), sehingga kepercayaan terhadap auditor bisa dipertahankan (Silaban, 2009). SPKN yang telah ada diharapkan hasil pemeriksaan BPK dapat lebih berkualitas yaitu memberikan nilai tambah yang positif bagi pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia

seluruhnya.

Banyak auditor dalam praktik di lapangan melakukan penyimpangan terhadap kode etik dan standar audit (Irawati dkk, 2005). Penyimpangan atau

ketidakpatuhan terhadap Pernyataan Standar Auditing (PSA) akan menyebabkan adanya penuruanan kualitas audit yang dilakukan auditor.

Hasil-hasil penelitian terdahulu menunjukkan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas auditor. Kinerja karyawan menurut Yuling at.al. (2010) dalam Wiriani (2011) dapat dipengaruhi oleh faktor individual antara lain berupa karakteristik psikologis yaitu locus of controlmerupakan aspek kepribadian yang mengacu pada sistem psikologis individu dan sifat unik yang dapat memutuskan


(20)

4

seseorang berpikir dan berperilaku. Wiriani (2011) mendefinisikan locus of control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang

kemampuannya untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya. Locus of control dibedakan menjadi dua, yaitu locus of control internal dan eksternal. Locus of control internal mengacu kepada persepsi bahwa kejadian baik positif maupun negatif, terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan atau perbuatan diri sendiri dan dibawah pengendalian diri, sedang locus of control eksternal mangacu kepada keyakinan bahwa suatu kejadian tidak mempunyai hubungan langsung dengan tindakan oleh diri sendiri dan berada di luar control dirinya.

Penelitian Wahyudin, dkk (2011) menghasilkan terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara locus of control eksternal terhadap kinerja pada KAP di Jawa Tengah. Secara partial tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel locus of control internal terhadap penerimaan perilaku penyimpangan audit. Sedangkan locus of control eksternal memiliki pengaruh signifikan dalam penerimaan perilaku penyimpangan audit.

Menurut Wahyudin, dkk (2011), seorang auditor yang memiliki locus of control internal akan berusaha lebih keras ketika ia meyakini bahwa usahanya akan mendatangkan hasil sehingga tingkat kinerjanya juga tinggi. Sehingga dapat dipahami juga bahwa locus of control eksternal sebagai kebalikan dari locus of control internal menunjukkan kinerja yang rendah bila dibandingkan dengan individu dengan locus of control internal. Dengan demikian locus of control dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas seorang auditor.


(21)

5

Penelitian Hutabarat (2012) yang meneliti KAP di Jawa Tengah menghasilkan faktor pengalaman kerja, time budget pressure dan etika profesi mempengaruhi kualitas audit. Faktor kompetensi, dan motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas auditor, sedangkan faktor independensi tidak berpengaruh signifikan tehadap kualitas audit dalam penelitian Efendy (2010) pada Pengawas Keuangan Daerah Gorontalo. Dari penelitian-penelitian tersebut para peneliti menyarankan menambahkan faktor lain untuk diteliti salah satu yang disarankan mengenai tekanan kerja.

Lingkungan kerja adalah termasuk dalam lingkungan sosial. Suatu potensi seseorang akan mengalami tekanan ketika suatu kondisi lingkungan dirasakan menimbulkan suatu permintaan yang dapat mengancam mereka, dimana permintaan tersebut melebihi kapasitas dan sumber-sumber daya yang mereka miliki (Silaban, 2009). Tekanan ketaatan (obedience pressure) dan tekanan kesesuaian (conformity pressure) adalah dua tipe tekanan pengaruh sosial (social influence pressure) yang diteliti mempengaruhi kinerja auditor dalam tujuan mencapai kualitas yang diharapkan (Nadirsyah dan Razaq, 2013). Temuan DeZoort dan Lord (2001) melihat akibat dari pengaruh tekanan sosial pada konsekuensi yang menghabiskan biaya, seperti halnya tuntutan hukum, hilangnya profesionalisme, dan hilangnya kepercayaan publik dan kredibilitas sosial. Dalam mencapai kualitas audit, auditor yang menerima instruksi yang bertentangan dari baik seorang manajer maupun mitranya lebih cenderung untuk melanggar norma-norma profesional atau standar dibanding auditor yang tidak di bawah tekanan (DeZoort dan Lord, 2001). Hal ini akan berpengaruh pada kualitas kerja auditor.


(22)

6

Penelitian ini mencoba mengetahui pengaruh locus of control dan tekanan kerja terhadap kualitas auditor pada auditor pemerintah, khususnya BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka judul dalam penelitian ini adalah: “Pengaruh Locus of Control dan Tekanan Kerja Terhadap Kualitas Auditor (Pada Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung)”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang ada adalah sebagai berikut:

(1) Apakah pengaruh locus of control terhadap kualitas auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung?

(2) Apakah pengaruh tekanan kerja terhadap kualitas auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung?

1.3Batasan Masalah

Penelitian dilakukan pada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung yang harus mempertahankan kualitasnya berkaitan dengan adanya penerapan peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 tentang “Standar Pemeriksaan Keuangan Negara”.

1.4Tujuan Penelitian

Hasil penelitian ini untuk mengetahui pengaruh locus of control dan tekanan kerja terhadap kualitas auditor, khususnya untuk auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.


(23)

7

1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu, terutama dalam bidang akuntansi keperilakuan dan auditing mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkat atau menurunya kualitas auditor dan juga diharapkan dapat dipakai sebagai acuan untuk riset-riset mendatang.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi praktis kepada BPK untuk merencanakan program yang mendorong pekerjaan audit yang berkualitas.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1Landasan Teori

Teori Atribusi (Attribution Theory)

Teori ini mendeskripsikan cara-cara penilaian perilaku seseorang baik yang berasal dari internal atau eksternal (Robbins dan Judge, 2008). Menurut Luthans (2005) mengatakan bahwa atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Terdapat dua jenis umum atribusi yang ada pada orang, yaitu atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi atau kemampuan, dan atribusi situasional yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor

eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain.

Faktor penentu atribusi atau penyebab apakah individu atau situasi dipengaruhi oleh tiga faktor: (1) konsensus: orang yang menghadapi situasi yang serupa merespon dengan cara yang sama, (2) kekhususan: berlainan dalam situasi yang berlainan, (3) konsistensi: seseorang dari waktu ke waktu (Robbins dan Judge, 2008). Menurut Luthans (2005) bahwa atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Teori atribusi menjelaskan hubungan antara variabel locus of control dan tekanan kerja dengan kualitas auditor.


(25)

9

2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

(Tahun) Variabel Penelitian

Hasil Penelitian 1. Rima Dewi

Pradita (2010)

Variabel Dependen: Kualitas Auditor dan Human Capital Variabel independen: Pendidikan, pengalaman, tingkat kualifikasi profesi dan CPD

Penelitian dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) , wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta menghasilkan Secara simultan tingkat pendidikan, pengalaman, tingkat kualifikasi profesi dan CPD mempengaruhi kualitas auditor secara signifikan pada BPK dan BPKP.

Secara parsial, hanya pengalaman dan CPD yang mempengaruhi kualitas auditor secara signifikan. Tingkat pendidikan formal dan tingkat kualifikasi profesi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas auditor pada ketiga hasil analisis. 2. Havidz

Mabruri dan Jaka Winarna (2010) Variabel Dependen: Kualitas Audit Variabel independen: Obyektifitas, pengalaman kerja, pengetahuan, dan integritas auditor

Penelitian di Lingkungan Pemerintah Daerah menghasilkan

Obyektifitas, pengalaman kerja, pengetahuan, dan integritas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah.


(26)

10

No Nama Peneliti (Tahun)

Variabel Penelitian Hasil Penelitian 3. Dyah

Setyaningrum (2012) Variabel Dependen: Kualitas Audit Variabel independen: karakteristik auditor dan karakteristik auditee.

Penelitian pada BPK-RI menghasilkan karakteristik auditor dan karakteristik auditee secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit.

4. Goodman Hutabarat (2012) Variabel Dependen: Kualitas Audit Variabel independen: Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika Auditor

Pengalaman audit, time budget pressure dan etika auditor secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

5. Febri Riani (2013)

Variabel Dependen: Kualitas Hasil Kerja Auditor Variabel independen: Pengetahuan Audit, Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap

Studi Empiris pada Auditor BPK-RI Perwakilan Wilayah Sumbar menghasilkan: Pengetahuan audit, Auntantabilitas, dan independensi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor.

2.3Model Penelitian

Locus of Control (Variabel Independen)

Kualitas Auditor (Variabel Dependen)

Tekanan Kerja (Variabel Independen)


(27)

11

2.4Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Locus of Control terhadap Kualitas Auditor

Wiriani (2011) mendefinisikan locus of control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang kemampuannya untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya.

Locus of control dibedakan menjadi dua, yakni locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal mengacu kepada persepsi bahwa kejadian baik positif maupun negatif, terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan atau perbuatan diri sendiri dan di bawah pengendalian diri, sedang locus of control eksternal mangacu kepada keyakinan bahwa suatu kejadian tidak mempunyai hubungan langsung dengan tindakan oleh diri sendiri dan berada di luar control dirinya.

Menurut Wahyudin (2011), seorang auditor yang memiliki locus of control internal akan berusaha lebih keras ketika ia meyakini bahwa usahanya akan mendatangkan hasil sehingga tingkat kinerjanya juga tinggi. Sehingga dapat dipahami juga bahwa locus of control eksternal sebagai kebalikan dari locus of control internal menunjukkan kinerja yang rendah bila dibandingkan dengan individu dengan locus of control internal. Rustiarini (2013) menyatakan bahwa individu dengan locus of control internal memiliki kinerja lebih baik dari pada individu dengan locus of control eksternal.

Penelitian ini menduga bahwa auditor yang mempunyai locus of control internal yang tinggi menganggap kemampuan diri dapat meningkatkan kualitas kerjanya.


(28)

12

Namun tidak demikian halnya dengan auditor yang memiliki kepribadian locus of control eksternal yang tinggi. Auditor yang memiliki kepribadian ini menganggap bahwa faktor diluar kendali auditor dapat mengurangi kualitas kerjanya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1a: Locus of control internalberpengaruh positif terhadap kualitas auditor.

H1b: Locus of control eksternal berpengaruh negatif terhadap kualitas

auditor.

Pengaruh Tekanan Kerja terhadap Kualitas Auditor

Tekanan (stress) terjadi ketika individu secara fisik dan emosional tidak dapat menangani tuntutan di tempat kerja yang melampaui kemampuan mereka dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, serta tidak mampu beradaptasi dengan situasi dan lingkungannya (Ugoji dan Isele, 2009). Hasil penelitian Nadirsyah dan Zuhra (2009) menyatakan time budget pressure yang merupakan salah satu bentuk stress kerja berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hal ini berarti bahwa time budget pressure

merupakan faktor situasional yang dapat mempengaruhi penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Penelitian pada KAP Big 4 yang dilakukan Manullang (2010) berhasil membuktikan bahwa tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh terhadap berbagai perilaku auditor dalam yang menyebabkan penurunan kualitas auditor.

Dezoort dan Lord (2001) melihat bahwa dalam mencapai kualitas audit, auditor yang menerima instruksi yang bertentangan dari baik seorang manajer maupun


(29)

13

mitranya lebih cenderung untuk melanggar norma-norma profesional atau standar dibanding auditor yang tidak di bawah tekanan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:


(30)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Sampel yang diambil adalah auditor yang bekerja pada kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

3.2Data Penelitian

3.2.1 Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer yaitu jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner penelitian.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan pilot test kuesioner terhadap beberapa mahasiswa program S1 yang dipilih secara random untuk mengetahui apakah kuesioner mudah dipahami atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu secara langsung

memberikan kuesioner pada kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu antara lain merupakan auditor yang telah bekerja minimal 1 tahun.


(31)

15

3.3Operasional Variabel Penelitian a. Variabel Dependen

Varibel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini kualitas auditor adalah variabel dependen.

Kualitas Auditor

De Angelo (1981) menyatakan bahwa kualitas auditor dapat dilihat dari tingkat kepatuhan auditor dalam melaksanakan berbagai tahapan yang seharusnya dilaksanakan dalam sebuah kegiatan pengauditan. Kualitas kerja auditor adalah jumlah respon yang benar dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan dibandingkan dengan standar hasil atau kriteria yang telah ditetapkan (Tan dan Alisson, 1999).

Kualitas hasil kerja (quality of works) dapat juga diartikan sebagai kinerja auditor (auditor’s performance) (Diani dan Ria, 2004 dalam Riani, 2013). Kinerja yang baik dapat dikategorikan memiliki kualitas kerja yang baik. Menurut Tan dan Alison (1999) kualitas hasil kerja berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kualitas audit terkait dengan adanya jaminan auditor bahwa laporan keuangan tidak menyajikan kesalahan yang material atau memuat kecurangan (Wooten, 2003).

Mock dan Samet (1982) menyimpulkan 5 karakteristik kualitas audit yaitu perencanaan, administrasi, prosedur, evaluasi dan perlakuan. Kualitas hasil kerja auditor dipengaruhi oleh elemen-elemen yang ada pada standar audit dan etika profesionalnya, agar dapat menghasilkan hasil kerja yang berkualitas dalam


(32)

16

melaksanakan audit. Menurut Gibson (1987) dalam Heru (2008) dalam Riani (2013), ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja seseorang antara lain: (a) faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga,

pengalaman tingkat sosial dan demografi seseorang. (b) Faktor psikologis: persepsi, peran sikap, kepribadian motivasi dan kepuasan kerja. (c) Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, dan sistem penghargaan.

Dari gambaran tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa kualitas auditor menyangkut kepatuhan auditor dalam memenuhi hal yang bersifat prosedural untuk memastikan keyakinan terhadap keterandalan laporan keuangan.Variabel ini diukur menggunakan 7 item pernyataan yang diadopsi dari penelitian Riani, 2013.

b. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independen dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini locus of control dan tekanan kerja yang menjadi variabel independen.

Locus of Control (LOC)

Wiriani (2011) mengartikan locus of control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang kemampuannya untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya. Locus of control adalah derajat sejauh mana seseorang meyakini bahwa mereka dapat menguasai nasib


(33)

17

mereka sendiri (Robbins, 1996). Menurut Rotter (1996) locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah seseorang itu dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang terjadi kepadanya.

Locus of control dibedakan menjadi dua, yaitu locus of control internal dan eksternal. Perbedaan kedua jenis locus of control: (1) individu dengan locus of control internal: cenderung menganggap bahwa keterampilan (skill), kemampuan (ability), dan usaha (effort) lebih menentukan apa yang mereka peroleh dalam mereka. Mereka yang merasa bertanggung jawab atas kejadian-kejadian

tertentu. (2) Individu dengan locus of control eksternal: cenderung menganggap bahwa hidup mereka terutama ditentukan oleh kekuatan dari luar diri mereka, seperti nasib, takdir, keberuntungan, dan orang lain yang berkuasa. Mereka sering menyalahkan (atau bersyukur) atas keberuntungan, petaka, nasib, keadaan dirinya, atau kekuatan-kekuatan lain diluar kekuasaannya (Arianti, 2012).

Menurut Wahyudin (2011), seorang auditor yang memiliki locus of control internal akan berusaha lebih keras ketika ia meyakini bahwa usahanya akan mendatangkan hasil sehingga tingkat kinerjanya juga tinggi. Sehingga dapat dipahami juga bahwa locus of control eksternal sebagai kebalikan dari locus of control internal menunjukkan kinerja yang rendah bila dibandingkan dengan individu dengan locus of control internal.

Kuesioner terdiri dari 16 pernyataan untuk locus of control. Work Locus of Control Scale (WLCS) yang dikembangkan oleh Spector, 1988 dalam Arianti (2012) digunakan untuk mengukur locus of control. Butir pernyataan


(34)

18

1-8 mengindikasikan locus of control internal sedangkan butir pernyataan 9-16 mengindikasikan locus of control eksternal.

Tekanan Kerja

Menurut Montgomery et al. (1996) tekanan kerja dapat didefinisikan sebagai kesadaran atau perasaan disfungsi pribadi sebagai akibat kondisi atau kejadian yang dirasakan di tempat kerja, dan juga reaksi psikologis dan fisiologis karyawan yang disebabkan oleh situasi yang dirasa tidak nyaman ini, tidak diinginkan, atau ancaman langsung di lingkungan tempat kerja karyawan. Tekanan kerja

mengundang berbagai macam reaksi dari individu-individu dan berbeda dari tekanan-tekanan yang umum terjadi yang juga dikaitkan dengan organisasi dan pekerjaan (Montgomery, dkk, 1996).

Menurut Rashotte (2007) tekanan pengaruh sosial adalah perubahan yang digambarkan sebagai suatu pemikiran, perasaan, sikap, atau perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan individu atau kelompok yang lain. Tekanan ketaatan (obedience pressure) dan tekanan kesesuaian (conformity pressure) adalah dua tipe tekanan pengaruh sosial (social influence pressure) yang diteliti mempengaruhi kinerja auditor dalam tujuan mencapai kualitas yang diharapkan (Nadirsyah dan Razaq, 2013).

Skala tekanan kerja mempunyai empat dimensi yaitu: ambiguitas, konflik, beban kerja dan sumber daya yang tidak memadai (Price, 2001 dalam Aji, 2010). Variabel ini diukur menggunakan 16 item pernyataan yang diadopsi dari penelitian Aji, 2010.


(35)

19

3.4Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan software aplikasi statistik Statistical Package for Social Science (SPSS).

3.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik yaitu menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan metode Product Moment Pearson Correlation. Data dinyatakan valid jika nila r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total

Correlation > dari r-tabel pada signifikansi 0,05 (5%). Pengujian ini dilakukan satu arah karena melihat hipotesis yang ada menunjukan adanya pengaruh positif dan negatif, sehingga r-tabel yang digunakan adalah r tabel untuk pengujian satu arah.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha > 0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha < 0,60 (Sunyoto, 2011: 70).

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi berganda. Analisis regresi hanya dapat dilakukan apabila suatu model yang akan diuji telah bebas dari asumsi klasik, yaitu memiliki residual yang terdistribusi normal, serta heteroskedeastisitas, dan multikolinearitas.


(36)

20

3.4.3.1Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan one-sample Kolmogorov-Smirnov adalah dengan melihat probabilitas signifikan terhadap variabel, dengan koefisien Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 maka variabel tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2011).

3.4.3.2Uji Heteroskedestisitas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedestisitas adalah menggunakan uji Glejser dengan meregresikan nilai absolut residual dengan variabel bebas yang digunakan. Jika memiliki nilai signifikansi diatas 0,05 dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.3.3Uji Multikolineritas

Untuk menguji ada tidaknya multikolineritas dalam suatu model regresi salah satunya adalah dengan melihat nila tolerance dan lawannya, dan Variance

Inflation Factor (VIP). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/iTolerance) dan menunjukan ada kolinearitas yang tinggi. Bila nilai tolerance ≤ 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) ≥ 10 maka ada multikolineritas antar variabel dalam model regresi.


(37)

21

3.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis untuk penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan menggunakan Software SPSS Statistics. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi yang digunakan adalah Model Regresi Linear Berganda, yang dirumuskan:

Y = a+b1 X1a + b2 X1b + b3 X2 +e

Keterangan:

Y = Kualitas auditor

a = nilai Y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu vertikal Y b1 = nilai yang berhubungan dengan variabel X1a

X1a = locus of control internal

b2 = nilai yang berhubungan dengan variabel X1b X1b = locus of control eksternal

b3 = nilai yang berhubungan dengan variabel X2 X2 = Tekanan kerja

e = error of estimation

Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang dihasilkan baik atau untuk mengestimasi nilai variabel dependen berpengaruh atau tidak, maka dilakukan Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Uji Kelayalan Model (Uji ANOVA).

3.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Korelasi kuat antara variabel dependen dan independen jika nilai korelasi > 0,5. Nilai Koefisien Determinaasi adalah


(38)

22

antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji ANOVA)

Uji ANOVA digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan sudah tepat. Taraf signifikansi uji ANOVA yaitu lebih dari 0,05. Ketentuan yang digunakan dalam uji ANOVA adalah sebagai berikut:

1. Jika probabilitas signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. > 0,05). Maka model regresi dalam penelitian ini tidak layak untuk digunakan dalam penelitian.

2. Jika probabilitas signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig. < 0,05). Maka model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam


(39)

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control dan tekanan kerja terhadap kualitas auditor, khususnya untuk auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Locus of control internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas auditor, sehingga auditor yang cenderung memiliki locus of control internal dapat meningkatkan kualitasnya.

2. Locus of control eksternal dan tekanan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam proses penelitian hingga menghasilkan kesimpulan, ditemui beberapa keterbatasan pada penelitian yaitu:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh wilayah di Indonesia, karena ruang lingkup dari penelitian ini hanya terbatas pada wilayah perwakilan Lampung.

2. Penelitian ini hanya mengunakan dua variabel independen yang belum dapat mempresentasikan keseluruhan faktor yang mempengaruhi kualitas auditor.


(40)

43

3. Kuesioner dapat saja menjadi kurang representatif untuk menyelesaikan hipotesa yang diteliti.

5.3 Saran

Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penelitian ini diharapkan

mempunyai implikasi untuk penelitian selanjutnya dengan topik serupa. Adapun saran dari hasil penelitian ini untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas area survey, tidak hanya di wilayah Lampung, tetapi perwakilan seluruh Indonesia.

2. Pada penelitian ini, variabel independen yang diteliti berpengaruh terhadap variabel kualitas audit sebesar 28,4 %, berarti bahwa ada pengaruh sebesar 71,6% dari variabel-variabel lain di luar model. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pengaruh variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam model regresi pada penelitian ini.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Bima Bayu. 2010. Analisis Dampak dari Locus Of Control pada Tekanan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Auditor Internal. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Arianti. 2012. Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor- Faktor Individual: Locus Of Control, Job Experience, dan Gender). Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar. BPK RI. 2007. Peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta.

Chen, Jui-Chen., Colin Silverthorne, dan Jung-Yao Hung. 2006. Organization Communication, Job Stress, Organizational Commitment, and Job Performance of Accounting Professionals in Taiwan and America. Leadership and Organization Development Journal 27 (4): 242-249. DeAngelo,L.E. 1981. Auditor Size and audit quality. Journal of Accounting &

Economics.

DeZoort, F. T. and Lord, A. T. 2001. The Impact of Commitment and Moral Reasoning on Auditors’ Responses to Social Influence Pressure. Accounting Organizations and Society. Vol. 26, pp. 215-235.

Efendy, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo). Disertasi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang: Universitas Diponogoro.

Hutabarat, Goodman. 2012. Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI, (1): Vol.6, No1. Irawati, Y., T. A. Petronila, dan Mukhlasin. 2005. Hubungan Karakteristik

Personal Auditor terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit. SNA VIII: Solo.

Jamal, M. 1984. “Job Stress and Job Performance controversy : An empirical assessment”.Organizational Behavior and Human Performance. 33: 1-21.


(42)

Luthans, F. 2005. Organizational Behaviour 10th Edition. ANDI. Yogyakarta. Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. SNA XIII: Purwokerto.

Manullang, Asna. 2010. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Resiko Kesalahan Terhadap Penurunan Kualitas Audit. Jurnal Fokus Ekonomi, 6 (1): 81-94.

Maryanti, P. 2005. Analisis Penerimaan Auditor atas Disfungsional Audit Behavior: Pendekatan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa). Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi 5 (2).

Mock, T. J. dan M. Samet. 1982. A Multi Attribute Model for Audit Evaluation. In Proceedings of the VI University of Kansas Audit Symposium.

Montgomery, D.C., Blodgett, J.G. and Barnes, J.H. 1996. A Model of Financial Securities Sales Person’s Job Stress. The Journal of Services Marketing. Vol. 10 No. 3, pp. 21-34.

Moore, J. 2000. One Road to Turnover: an Examination of Work Exhaustion in Technology Professionals. MIS Quarterly 24: 141-157.

Nadirsyah dan Intan Maulida Zuhra. 2009. Locus Of Control, Time Budget Pressure dan Penyimpangan Perilaku dalam Audit. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 7 (2) Vol. 2: 104-116.

dan Safri A. Razaq. 2013. Pengaruh Supervisi Audit Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor dengan Tekanan Pengaruh Sosial sebagai Variabel Moderating: Studi Pada Auditor Eksternal Pemerintah. Jurnal Akuntansi, 4 Vol. 1, No. 2: 114-128.

Pradita, Rima Dewi. 2010. Hubungan Antara Kualitas Auditor dan Human Capital di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) (Studi Kasus Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Rashotte, Lisa. 2007. Social influence. In: G. Ritzer. Eds. The Blackwell Encyclopedia of Sociology. Blackwell Publishin, pp. 4426–4429.

Riani, Febri. 2013. Pengaruh Pengetahuan Audit, Akuntabilitas dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Studi Empiris pada Auditor BPK-RI Perwakilan Wilayah Sumbar). Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang.


(43)

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi. (judul asli: Organizational Behavior Concept,Controversies, Applications 7th edition) Jilid 1. Penerjemah Hadyana.

dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi: Organizational Behaviour. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Rotter, J.B. 1966. Generalized expectancies for internal versus external control of reinforcement. Psychological Monographs. Vol. 80. pp. 1-28.

Rustiarini, Ni Wayan. 2013. Sifat Kepribadian dan Locus of Control Sebagai Pemoderasi Hubungan Stress Kerja dan Perilaku Disfungsional Audit. SNA XVI: Manado, 9 (25-28).

Setyaningrum, Dyah. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit BPK-RI. SNA XV: Banjarmasin.

Silaban, Adanan. 2009. Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik). Disertasi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi Alat Statistik & Analisis Output Komputer untuk Mahasiswa dan Praktisi.Yogyakarta: CAPS. Tan, H.T. dan Alison K. 1999. Accountability Effect on Auditor ’sPerformance:

The Influence of Knowledge, Problem Solving Ability and Task Complexity. Journal of Accounting Reseach. 2: 209-223.

Ugoji, E.I., dan Isele, G. 2009. Stress Management and Corporate Governance in Nigerian Organizations. European Journal of Scientific Research 27(3): 472-478.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23E. Sekretaris Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 1973. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksaan Keuangan. Sekretaris Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Sekretaris Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksaan Keuangan.Sekretaris Negara. Jakarta.


(44)

Wahyudin, Agus, Dwi Hariani dan Indah Anisykurlillah. 2011. Analisis

Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. SNA XIII: Purwokerto.

Wiriani, Wayan. 2011. Efek Moderasi Locus Of Control pada Hubungan Pelatihan dan Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung”. Tesis. Universitas Udayana, Denpasar.

Wooten, Thomas C. 2003. Research About Audit Quality. The CPA Journal Online.


(1)

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control dan tekanan kerja terhadap kualitas auditor, khususnya untuk auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Locus of control internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas auditor, sehingga auditor yang cenderung memiliki locus of control internal dapat meningkatkan kualitasnya.

2. Locus of control eksternal dan tekanan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam proses penelitian hingga menghasilkan kesimpulan, ditemui beberapa keterbatasan pada penelitian yaitu:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh wilayah di Indonesia, karena ruang lingkup dari penelitian ini hanya terbatas pada wilayah perwakilan Lampung.

2. Penelitian ini hanya mengunakan dua variabel independen yang belum dapat mempresentasikan keseluruhan faktor yang mempengaruhi kualitas auditor.


(2)

43

3. Kuesioner dapat saja menjadi kurang representatif untuk menyelesaikan hipotesa yang diteliti.

5.3 Saran

Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penelitian ini diharapkan

mempunyai implikasi untuk penelitian selanjutnya dengan topik serupa. Adapun saran dari hasil penelitian ini untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas area survey, tidak hanya di wilayah Lampung, tetapi perwakilan seluruh Indonesia.

2. Pada penelitian ini, variabel independen yang diteliti berpengaruh terhadap variabel kualitas audit sebesar 28,4 %, berarti bahwa ada pengaruh sebesar 71,6% dari variabel-variabel lain di luar model. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pengaruh variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam model regresi pada penelitian ini.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Bima Bayu. 2010. Analisis Dampak dari Locus Of Control pada Tekanan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Auditor Internal. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Arianti. 2012. Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor- Faktor Individual: Locus Of Control, Job Experience, dan Gender). Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar. BPK RI. 2007. Peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta.

Chen, Jui-Chen., Colin Silverthorne, dan Jung-Yao Hung. 2006. Organization Communication, Job Stress, Organizational Commitment, and Job Performance of Accounting Professionals in Taiwan and America. Leadership and Organization Development Journal 27 (4): 242-249. DeAngelo,L.E. 1981. Auditor Size and audit quality. Journal of Accounting &

Economics.

DeZoort, F. T. and Lord, A. T. 2001. The Impact of Commitment and Moral

Reasoning on Auditors’ Responses to Social Influence Pressure. Accounting Organizations and Society. Vol. 26, pp. 215-235.

Efendy, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo). Disertasi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang: Universitas Diponogoro.

Hutabarat, Goodman. 2012. Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI, (1): Vol.6, No1. Irawati, Y., T. A. Petronila, dan Mukhlasin. 2005. Hubungan Karakteristik

Personal Auditor terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit. SNA VIII: Solo.

Jamal, M. 1984. “Job Stress and Job Performance controversy : An empirical assessment”.Organizational Behavior and Human Performance. 33: 1-21.


(4)

Luthans, F. 2005. Organizational Behaviour 10th Edition. ANDI. Yogyakarta.

Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. SNA XIII: Purwokerto.

Manullang, Asna. 2010. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Resiko Kesalahan Terhadap Penurunan Kualitas Audit. Jurnal Fokus Ekonomi, 6 (1): 81-94.

Maryanti, P. 2005. Analisis Penerimaan Auditor atas Disfungsional Audit Behavior: Pendekatan Karakteristik Personal Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa). Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi 5 (2).

Mock, T. J. dan M. Samet. 1982. A Multi Attribute Model for Audit Evaluation. In Proceedings of the VI University of Kansas Audit Symposium.

Montgomery, D.C., Blodgett, J.G. and Barnes, J.H. 1996. A Model of Financial

Securities Sales Person’s Job Stress. The Journal of Services Marketing. Vol. 10 No. 3, pp. 21-34.

Moore, J. 2000. One Road to Turnover: an Examination of Work Exhaustion in Technology Professionals. MIS Quarterly 24: 141-157.

Nadirsyah dan Intan Maulida Zuhra. 2009. Locus Of Control, Time Budget Pressure dan Penyimpangan Perilaku dalam Audit. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 7 (2) Vol. 2: 104-116.

dan Safri A. Razaq. 2013. Pengaruh Supervisi Audit Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor dengan Tekanan Pengaruh Sosial sebagai Variabel Moderating: Studi Pada Auditor Eksternal Pemerintah. Jurnal Akuntansi, 4 Vol. 1, No. 2: 114-128.

Pradita, Rima Dewi. 2010. Hubungan Antara Kualitas Auditor dan Human Capital di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) (Studi Kasus Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Rashotte, Lisa. 2007. Social influence. In: G. Ritzer. Eds. The Blackwell Encyclopedia of Sociology. Blackwell Publishin, pp. 4426–4429.

Riani, Febri. 2013. Pengaruh Pengetahuan Audit, Akuntabilitas dan Independensi Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor (Studi Empiris pada Auditor BPK-RI Perwakilan Wilayah Sumbar). Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang.


(5)

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi. (judul asli: Organizational Behavior Concept,Controversies, Applications 7th edition) Jilid 1. Penerjemah Hadyana.

dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi: Organizational Behaviour. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Rotter, J.B. 1966. Generalized expectancies for internal versus external control of reinforcement. Psychological Monographs. Vol. 80. pp. 1-28.

Rustiarini, Ni Wayan. 2013. Sifat Kepribadian dan Locus of Control Sebagai Pemoderasi Hubungan Stress Kerja dan Perilaku Disfungsional Audit. SNA XVI: Manado, 9 (25-28).

Setyaningrum, Dyah. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit BPK-RI. SNA XV: Banjarmasin.

Silaban, Adanan. 2009. Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik). Disertasi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi Alat Statistik & Analisis Output Komputer untuk Mahasiswa dan Praktisi.Yogyakarta: CAPS.

Tan, H.T. dan Alison K. 1999. Accountability Effect on Auditor ’sPerformance:

The Influence of Knowledge, Problem Solving Ability and Task Complexity. Journal of Accounting Reseach. 2: 209-223.

Ugoji, E.I., dan Isele, G. 2009. Stress Management and Corporate Governance in Nigerian Organizations. European Journal of Scientific Research 27(3): 472-478.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23E. Sekretaris Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 1973. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksaan Keuangan. Sekretaris Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Sekretaris Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksaan Keuangan.Sekretaris Negara. Jakarta.


(6)

Wahyudin, Agus, Dwi Hariani dan Indah Anisykurlillah. 2011. Analisis

Penerimaan Auditor Atas Dysfunctional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. SNA XIII: Purwokerto.

Wiriani, Wayan. 2011. Efek Moderasi Locus Of Control pada Hubungan Pelatihan dan Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten

Badung”. Tesis. Universitas Udayana, Denpasar.

Wooten, Thomas C. 2003. Research About Audit Quality. The CPA Journal Online.