FINAL PROJECT Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Teknik Degree In Electrical Engineering
ROBOT BERKAKI KAWAT PENDETEKSI HALANGAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh :
Oskar Ika Adi Nugroho
995114001
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2006
OBJECT DETECTING ROBOT WITH WIRE LEG
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Teknik Degree
In Electrical Engineering
By :
Oskar Ika Adi Nugroho
995114001
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
ENGINEERING FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2006
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
!
Dengan segala kerendahan hati dan kejujuran, secara khusus Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada ;
Allah Bapa , Allah Putera dan Allah Roh Kudus; Ibu Maria di Surga; Ayahanda Praksono Sudjiko , Ibunda Monica T , Adikku CH. Sinta A.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta,19 Desember 2006 Penulis Oskar Ika Adi Nugroho
vi
INTISARI
Akhir akhir ini robot telah menarik perhatian banyak orang. Di dunia industrihiburan, robot telah berkembang dalam berbagai bentuk. Salah satu diantaranya adalah
yang memiliki bentuk dan tingkah laku seperti serangga. Robot jenis ini biasanya
mempunyai desain yang kreatif dan imajinatif. Tentu saja ditunjang dengan kemampuan
yang sesuai. Berdasarkan hal ini penulis ingin membuat sebuah robot yang memiliki
bentuk yang unik. Robot jenis ini juga memiliki kemampuan untuk mengetahui jarak dan
menghindari halangan yang diperlukan oleh sebuah robot yang bekerja pada lintasan
yang sering terganggu.Robot berkaki kawat pendeteksi jarak berbasis AT89S51 dilengkapi dengan
detektor infra merah sebagai pendeteksi jarak dan halangan. Sebagai penerima pantulan
sinar infra merah digunakan sebuah modul infra merah GP1U52X . Jarak halangan dapat
diketahui dengan mengukur kekuatan cahaya infra merah yang dipantulkan oleh
halangan. Hasil pengukuran jarak halangan digunakan oleh mikrokontroler untuk
menentukan arah gerakan yang dikerjakan oleh robot. Motor DC digunakan untuk
menggerakkan robot, untuk penggerak beban motor DC digunakan IC L293D.Hasil penelitian menunjukkan robot berkaki kawat mampu untuk mendeteksi
jarak obyek yang ada di depannya berdasarkan kekuatan cahaya infra merah (jarak dekat ,
menengah dan jauh). Dari hasil deteksi tersebut robot berkaki kawat mampu melakukan
gerakan untuk menghindari obyek. Benda yang digunakan untuk acuan pendeteksian
jarak tidak boleh memiliki permukaan yang licin / datar. Kata kunci : robot berkaki kawat , halangan , obyek
ABSTRACT
In recent years, robots have captured the interest of more and more people. In theentertainment industry , robot has been developed in various style. One of it is robot that
have shape and behavior like insect. Based on that reason, writer wants to make a robot
that has a unique form. This kind of robot have a creative and imaginative design , of
course it is supported by appropriate capability. This robot also have ability to calculate
distance and avoid an obstacle that required by robot which works in frequently
disturbed path.Range Detector Wire Leg Robot Base on AT89S51 use infrared detector as distance and obstacle detector. As infrared receiver used an infrared module GP1U52X .
The range between the obstacle and robot is gotten by measuring the strength of the
reflected burst of infrared light. The result of distance measurement is used by
microcontroller to decide direction of robot movement. DC motor used to move the robot
for DC motor driver used L293D IC’s.The research shows that wire leg robot can detect obstacle distance in front of it
based on strength of the infrared reflected burst (near , medium and far distance) . From
that detection result, wire leg robot can make movement to avoid the obstacle. Object
used as an distance detector reference must not have slippery surface / flat.Keyword : wire leg robot , obstacle , object
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pada Tuhan Yesus Kristus atas segala curahan berkat kasih dan
pemeliharaanNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Banyak rintangan yang menjadi pergumulan bagi penulis selama proses penyusunan
tugas akhir ini, tetapi kasih setia Tuhan Yesus Kristus selalu ada untuk menopang
keteguhan hati penulis setiap kali penulis merasa jenuh dan hampir putus asa, sehingga
penulis selalu memperoleh semangat yang baru untuk terus berusaha menyelesaikan
tugas akhir ini.Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar
sarjana pada Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul ROBOT BERKAKI KAWAT
PENDETEKSI HALANGAN (OBJECT DETECTING ROBOT WITH WIRE LEG).Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Bapa ,Allah Putera dan Allah Roh Kudus, terima kasih atas kesempatan
terindah yang telah Kau berikan sehingga penulis bisa mengenal dan memilikiMu dalam hidup ini, semuanya itu menjadikan hidup menjadi sangat berarti karena iman yang Kau taruh dalamku.
2. Bapak Djoko Untoro Suwarno, S.si., M.T. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk serta saran selama pengerjaan alat dan skripsi.
3. Seluruh dosen Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan
ilmunya selama penulis menuntut ilmu di Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma ini.
4. Buat Pak Jito, Mas Broto dan Mas Muji. Makasih buat bantuan yang telah kalian
berikan.
5. Bapak, Ibu dan adikku yang telah banyak mendukung dalam penyelesaian tugas
ini baik dukungan moril maupun dukungan materil yang tidak dapat penulis balas.
6. Mas Amir dan Mbak Wahyuni yang telah menampung saya untuk menyelesaikan
TA ini.
7. Rekan-rekanku : Frans Hendri Semuel, A. Heri Cahyo Nugroho, Lukas, Yohanes
Dwi Dian, I Nyoman Sumierawan Sengkubowono, Cuaca Arifin Samudra, Folim, Lip Kian, Ingnatius Rahmat, Ragil , Giri , P2PA dan dan teman-teman TE 99 yang segudang, yang tidak bisa disebut kan satu persatu. Makasih semuanya kalian telah banyak memberikan kesan yang mendalam selama kita berada di kota yogya.
8. Rekan rekan kerja di MASDHA FM ( Gepenk , Yoga , Norman , Bowo , Alex ,
Eli , Sastro , Susi , Ninuk , Michael , Ella , Emi dll. )
9. Rekan rekan kerja di INDIRA MULTIMEDIA ( Jaynudin , Cendy , Marwin ,
Koko , Dany , PG , Karjo , Simbah , Eric , Vicki , Ninot ).10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini.
Akhirnya penulis mengharapkan agar tugas akhir ini dapat bermanfaat Bagi
semua pihak yang berkepentingan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, namun penulis berharap sekiranya ada sedikit manfaat dari skripsi ini yang
bisa diambil bagi pihak-pihak yang memerlukannya.Terima kasih, Yogyakarta, 19 Desember 2006 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………….iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................... vi
INTISARI..........................................................................................................vii ABSTRACT .....................................................................................................viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ix DAFTAR ISI .....................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 1
1.1 Judul................................................................................................... 1
1.2 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2
1.5 Batasan Masalah................................................................................. 2
1.6 HIPOTESIS........................................................................................ 3
1.7 Metodologi Penelitian......................................................................... 4
1.8 Sistematika Penulisan ......................................................................... 4
BAB II Dasar Teori............................................................................................ 5
2.1 Sejarah singkat robot .......................................................................... 5
2.2 Diagram kotak robot berkaki kawat .................................................... 6
2.3 Sinar Infra Merah ............................................................................... 7
2.4 Sensor ................................................................................................ 8
2.4.1 Receiver IrD ........................................................................... 8
2.4.2 LED IR ................................................................................. 10
2.4.3 Pensaklaran........................................................................... 13
2.5 Driver Motor DC .............................................................................. 13
2.6 Motor DC ......................................................................................... 14
2.7 Mikrokontroller AT89S51 ................................................................ 15
2.7.1 Organisasi Memori AT89S51................................................ 16
2.7.2 Port Masukan / Keluaran....................................................... 17
2.7.3 Pemrograman Mikrokontroler ............................................... 19
2.7.4 Sistem Interupsi .................................................................... 21
2.7.5 Osilator On-Chip................................................................... 22
BAB III Perancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ............................ 23
3.1 Perangkat Keras Robot ..................................................................... 23
3.1.1 Mekanik Robot ..................................................................... 25
3.1.2 Bagian Elektronis Robot ....................................................... 25
3.1.2.1 Pemancar infra merah...................................................... 26
3.1.2.2 Unit mikrokontroler AT89S51 , Saklar dan L293D ........... 27
3.1.2.3 Tombol Reset.................................................................. 29
3.2 Perancangan Perangkat Lunak .......................................................... 30
3.2.1 Gerakan Robot ...................................................................... 30
3.2.1.1 Bergerak maju................................................................. 32
3.2.1.2 Bergerak belok kiri .................................................................. 34
3.2.1.3 Bergerak belok kanan...................................................... 37
3.2.1.4 Bergerak mundur kanan .................................................. 40
3.2.1.5 Bergerak mundur kiri .............................................................. 42
3.2.2 Pendeteksian Halangan ......................................................... 45
BAB IV Hasil pengamatan dan pembahasan ...................................................... 54
4.1 Konstruksi robot jadi ........................................................................ 54
4.2 Analisa Gerak................................................................................... 54
4.2.1 Percobaan 1 .......................................................................... 55
4.2.2 Percobaan 2 .......................................................................... 56
4.2.3 Percobaan 3 .......................................................................... 58
4.2.4 Percobaan 4 .......................................................................... 59
4.2.5 Percobaan 5 .......................................................................... 61
4.3 Hasil pengamatan terhadap pemancar infra merah ............................ 62
4.4 Permasalahan yang muncul............................................................... 65
BAB V Kesimpulan dan saran ........................................................................... 68
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 68
5.2 Saran .......................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69 LAMPIRAN ...................................................................................................... 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.10 Osilator On-Chip ............................................................................22Gambar 3.8 Gambar flowchart gerak belok kiri.............................................. 38Gambar 3.7 Gambar flowchart gerak maju..................................................... 35Gambar 3.6 Konfigurasi tombol reset............................................................. 29Gambar 3.5 Rangkaian Mikrokontroler, saklar dan L293D ............................ 28Gambar 3.4 Rangkaian penggerak LED infra merah ...................................... 26Gambar 3.3 Mekanik robot dilihat dari atas.................................................... 24Gambar 3.2 Mekanik robot dilihat dari samping............................................. 24Gambar 3.1 Mekanik robot dilihat dari prespektif .......................................... 23Tegak Lurus dengan MedanMagnet..............................................14
Gambar 2.1 Cuplikan adegan R.U.R. (Rossum's Universal Robots) karya KarelGambar 2.9 Gaya yang Timbul Akibat Arus yang Mengalir pada KonduktorGambar 2.8 Pensaklaran................................................................................. 13Gambar 2.7 Rangkaian LED Inframerah ........................................................ 12Gambar 2.6 Pengaruh frekuensi dan relative sensitivity terhadap jarak........... 10Gambar 2.5 Schematic dari Receiver IrD ......................................................... 9Gambar 2.4 Pemantulan baur ........................................................................... 8Gambar 2.3 Hukum pemantulan gelombang..................................................... 8Gambar 2.2 Diagram Kotak Robot................................................................... 6Capek ........................................................................................... 5
Gambar 3.9 Gambar flowchart gerak belok kanan.......................................... 41Gambar 3.10 Gambar flowchart gerak mundur kanan ...................................... 44Gambar 3.11 Gambar flowchart gerak mudur kiri ............................................ 46Gambar 3.12 Flowchart Program Penghasil Gelombang kotak 25 KHz ........... 47Gambar 3.13 Flowchart Program Penghasil Gelombang Kotak 32 KHz........... 48Gambar 3.14 Gambar flowchart subrutin deteksi jarak dekat............................ 51Gambar 3.15 Gambar flowchart subrutin deteksi jarak menengah .................... 52Gambar 3.16 Gambar flowchart subrutin pengambilan keputusan .................... 53Gambar 4.1 Gambar konstruksi robot dari atas............................................... 54Gambar 4.2 Gambar konstruksi robot dari samping........................................ 54Gambar 4.3 Kondisi robot jika kotak diletakkan ±50cm ................................. 55Gambar 4.4 Kondisi jika kotak diletakkan di sebelah kanan depan robot pada jarak >> 30cm............................................................................. 56Gambar 4.5 Kondisi jika kotak diletakkan di sebelah kiri depan robot pada jarak>> 30cm ..................................................................................... 58
Gambar 4.6 Kondisi jika kotak diletakkan di sebelah kanan depan robot pada jarak << 5cm............................................................................... 60Gambar 4.7 Kondisi jika kotak diletakkan di sebelah kiri depan robot pada jarak<< 5cm ....................................................................................... 61
Gambar 4.8 Bentuk sinyal infra merah 25KHz ............................................... 62Gambar 4.9 Bentuk sinyal infra merah 32KHz ............................................... 64Gambar 4.10 Arah gerakan yang salah dan yang benar..................................... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fungsi alternative port 1. .................................................................... 9Tabel 2.2 Fungsi alternative port 3................................................................... 18Tabel 3.1 Hubungan port 2 dengan M1 ............................................................ 26Tabel 3.2 Hubungan port 2 dengan M2 ............................................................ 27Tabel 3.3 Hubungan port 2 dengan M3 ............................................................ 28Tabel 3.4 Hubungan rancangan deteksi receiver dengan gerakan robot ............ 29BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul
ROBOT BERKAKI KAWAT PENDETEKSI HALANGAN (OBJECT DETECTING ROBOT WITH WIRE LEG )
1.2 Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan teknologi robotika semakin pesat. Aneka macam bentuk dan fungsi robot semakin berkembang sesuai tututan dan kebutuhan jaman. Salah satu bentuk robot yang menarik untuk diamati adalah mobile robot.
Saat ini bentuk mobile robot masih banyak yang menggunakan roda sebagai penggerak. Robot - robot yang menggunakan kaki kawat untuk bergerak jarang ditemui, karena kemampuannya yang terbatas untuk menghadapi aneka macam permukaan medan, misalnya tangga.
Alasan seperti tersebut mungkin menyebabkan kebanyakan robot menggunakan roda. Tetapi bagaimanapun juga manusia memiliki keinginan alami untuk mengapresiasi robot yang menggunakan kaki kawat, robot jenis ini lebih menyerupai mahluk hidup seperti serangga.
Atas dasar inilah penulis tertarik untuk membuat robot yang bergerak menggunakan kaki kawat. Kawat sangat mudah dibentuk dan mudah ditemukan daripada menggunakan komponen lain, selain itu harga kawat juga lebih murah.
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan robot berkaki kawat pendeteksi jarak berbasis AT89S51 ini adalah dapat membuat robot kaki kawat yang bergerak mendeteksi jarak dan bereaksi menghindari halangan, dengan gerakan maju, belok kanan, belok kiri, mundur kanan dan mundur kiri.
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dalam perancangan robot berkaki kawat ini adalah :
1. Menambah pustaka tentang robotika.
2. Sistem pendeteksian jarak ini dapat diterapkan lebih lanjut sebagai sistem keamanan pada alat transportasi, yaitu mobil. Pada mobil dapat digunakan untuk mendeteksi penghalang , sehingga resiko terjadinya kecelakaan dapat dikurangi.
3. Robot ini bisa menjadi semacam alat permainan pendidikan elektronika.
1.5. Batasan Masalah
Adapun batasan masalahnya adalah :
1. Robot dapat melakukan gerakan maju, belok kanan, belok kiri, mundur kanan dan mundur kiri.
2. Mengunakan frekuensi 25Khz untuk mendeteksi jarak dekat (0 cm sampai 10 cm), dan 32Khz untuk mendeteksi jarak menengah (lebih dari 10 cm sampai 35 cm). Adapun jarak jauh didefinisikan lebih dari 35 cm.
3. Benda yang digunakan untuk acuan pendeteksian jarak tidak boleh memiliki permukaan yang licin atau datar.
1.6. HIPOTESIS
Robot diharapkan mampu mendeteksi halangan yang ada di hadapannya. Sensor infra merah dipilih karena keakuratannya untuk mendeteksi benda pada jarak yang dekat, dibandingkan gelombang ultrasonic atau gelombang radio.
Dari hasil pendeteksian jarak tersebut robot dapat melakukan gerakan maju, belok kanan, belok kiri, mundur kanan dan mundur kiri.
Mengunakan frekuensi 25Khz untuk menditeksi jarak dekat (0 cm sampai 10 cm), dan 32Khz untuk menditeksi jarak menengah (lebih dari 10 cm sampai 35 cm). Frekuensi ini didapatkan dari hasil percobaan.
Sebagai pengerak digunakan tiga buah motor dc, karena robot mempunyai ukuran fisik yang kecil dan harus dapat bergerak dengan cepat oleh karena itulah digunakan motor dc. Motor dc mempunyai bentuk fisik yang kecil dengan kebutuhan power dc yang kecil pula sehingga penyediaan sumber tenaga dapat diperoleh dari batere. Sebagai pengendali digunakan AT89S51, AT89S51 merupakan sebuah IC 40 pin dengan bentuk fisik yang kecil dengan kemampuan-kemampuan yang mencukupi untuk mengendalikan sistem secara keseluruhan.
1.7. Metodologi Penelitian 1. Menentukan metode yang akan digunakan di dalam perancangan.
2. Mengumpulkan dan mempelajari referensi yang digunakan di dalam perancangan.
3. Membuat rancangan mobile robot berdasarkan data yang telah diperoleh.
4. Membuat robot.
5. Pengambilan data.
6. Menganalisa data yang diperoleh.
1.8. Sistematika penulisan
BAB 1 Membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat penelitian, batasan masalah dan metodologi penelitian. BAB II Membahas dasar teori. untuk memberikan gambaran mengenai fungsi, cara kerja dan karakteristik dari komponen – komponen yang digunakan.
BAB III Membahas mengenai perancangan hardware, software dan mekanik. BAB IV Pengamatan dan pengambilan data, serta pembahasannya. BAB V Kesimpulan dan saran.
BAB ΙΙ
DASAR TEORI
2.1 Sejarah singkat robot
Kata robot berasal dari bahasa Czech; Robota, yang berarti buruh kasar atau pelayan. Kata ini pertama kali dperkenalkan oleh Karel Capek lewat teaternya R.U.R. (Rossum's Universal Robots). Karel Capek pertama kali menulis R.U.R di tahun 1920 dan ditayangkan pertama kali di Praha di tahun 1921. Cuplikan adegan teater tersebut bisa dilihat di gambar 2.1.
Gambar 2.1 Cuplikan adegan R.U.R. (Rossum's UniversalRobots) karya Karel Capek
Dunia robot mengalami perkembangan yang pesat akhir akhir ini, adapun perkembangan robot sudah dimulai dari dulu : 1. 270 SM – Ctesibus, seorang insinyur Yunani membuat organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan.
2. Abad 18 – Automatons (boneka mekanis) dikembangkan oleh pembuat jam Pierre Jacquet Droz di Swiss. 3. 1801 - Joseph Jacquard menemukan "programmable loom" 4. 1898 - Nicola Tesla , penemu motor induksi , transmisi AC.
5. 1940 – Robot bicara dari Westinghouse's Electro and Sparko menghibur ribuan orang di World's Fair New York. Ini menandai pertama kalinya motor motor listrik digunakan untuk menggerakkan robot.
6. 1956 - John McCarthy pertama kali mengenalkan istilah Artificial Intelligence.
7. 1973 - Universitas Waseda Tokyo, dibawah pimpinan Ichiro Kato, mengembangkan WABOT-1, Humanoid berjalan pertama.
8. 1976 – Viking 1 diperlengkapi dengan lengan robot yang dikembangkan Universitas Stanford. 9. 1979 - The Stanford Cart dibuat oleh Hans Moravec. Diklaim sebagai kendaraan otonom pertama yang dikontrol computer. 10. 1994 – Robot enam kaki CMU (Carnegie-Mellon University) berhasil mendaki gunung Spurr di Alaska. 11. 1997 - Mars Pathfinder mendarat di planet Mars membawa robot Sojourner Rover. 12. 1997 – Honda mengembangkan P3 humanoid robot.
2.2 Diagram Kotak Robot Berkaki Kawat Gambar 2.2Diagram Kotak Robot
Diagram kotak robot diperlihatkan pada Gambar 2.2. Di dalam perancangan robot dibagi dalam 4 bagian utama yaitu sensor (pemancar infra merah dan penerima infra merah), driver motor dc, actuator, dan kontroler.
Mikrokontroler (AT89S51) merupakan otak dari sistem secara keseluruhan. Terdapat 4 tugas utama dari mikrokontroler:
1. Sebagai osilator, fungsi dari osilator adalah untuk menghasilkan frekuensi dari hasil percobaan, yaitu 25Khz untuk menditeksi jarak dekat, dan
32Khz untuk menditeksi jarak menengah. Kedua frekuensi ini digunakan untuk mendeteksi jarak dengan cara memancarkannya secara bergantian.
Penjelasan lebih lanjut mengenai sistem pendeteksian jarak akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
2. Memberikan perintah kepada transmitter untuk mengirim sinyal-sinyal yang dihasilkan kontroler.
3. Mengambil informasi dari receiver dan mengolahnya.
4. Mengambil keputusan dan memberikan perintah ke pada actuator (motor dc).
2.3 Sinar infra merah
Sinar infra merah meliputi daerah frekuensi Hz 14 10 * . 4 003
−
dengan panjang gelombang
750 mm nm 1
−. Kecepatan rambat sinar infra merah dalam ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya pada ruang hampa yaitu 299.792.458m/s.
Untuk pematulan sinar infra merah mempunyai sifat yang sama dengan sifat pemantulan cahaya. Hukum pemantulan gelombang mengatakan bahwa sudut pantul ( Q ) sama dengan sudut datang ( Q ) untuk r a semua panjang gelombang (gambar 2.3).
Q Q .............................................................................................. (2.1) r = a gambar 2.3Hukum pemantulan gelombang
2.4 Sensor
2.4.1. Receiver IrD
Sinar infra merah yang dipancarkan jika mengenai benda yang ada didepannya akan dipantulkan kembali kearah Receiver IrD. Agar sinar dapat kembali kearah modul infra merah maka benda tersebut haruslah benda yang memiliki bidang yang tidak datar. Hal ini dilakukan agar diperoleh sebuah pemantulan baur, yaitu pemantulan yang terjadi jika berkas cahaya yang dipantulkan pada benda akan dipantulkan dengan arah yang tidak menentu, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 pemantulan baurReceiver IrD akan menerima sinyal yang termodulasi dan
mengeluarkan aliran bit pada pin out. Receiver IrD ini merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari phototransistor, ampliflier, limitter, Band Pass
Filter, demodulator, integrator dan comparator. Gambar
2.5 memperlihatkan schematic dari modul infra merah. Kaki collector dari
phototransistor merupakan output dari modul ini. Jika phototransistor cut
off , maka tidak terjadi aliran arus dari collector menuju emitter sehingga
output akan high. Apabila phototransistor aktif , maka arus akan mengalir
dari collector ke emitter maka output akan low.Gambar 2.5 Schematic dari Receiver IrDPengaruh frekuensi terhadap jarak pada Receiver IrD di perlihatkan pada gambar 2.6
Gambar 2.6 pengaruh frekuensi dan relative sensitivity terhadap jarakReceiver IrD dapat mendeteksi jarak terjauh dari suatu objek pada frekuensi 40KHz. Untuk dapat mendeteksi jarak, lebar bidang kerja dibagi berdasarkan relative sensitivity. Karena grafik tanggapan frekuensinya berbentuk bukit , maka frekuensi yang digunakan didapatkan dari hasil percobaan.
2.4.2 LED IR
LED infra merah adalah LED yang didesain untuk memancarkan cahaya infra merah.
Sebagai pemancar digunakan LED infra merah. LED mempunyai struktur yang sama dengan dioda. LED infra merah merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya infra merah. Hal ini terjadi karena electron-elektron yang menerjang sambungan P-N akan melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah gallium, arsenic, dan fosfor.
LED Inframerah digunakan sebagai keluaran sinyal osilasi. Untuk dapat membangkitkan sinyal osilasi dengan frekuensi tertentu yang dihasilkan dari LED Inframerah diperlukan sebuah rangkaian penggerak LED Inframerah seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah (gambar 2.7). Rangkaian penggerak LED Inframerah tersebut menggunakan transistor yang pada dasarnya menghubungkan dengan tegangan V . Karena adanya transistor, maka LED Inframerah
CC mendapat arus atau tidaknya tergantung dari kondisi transistor saat itu.
Jika transistor on (karena adanya arus low pada basis, dilakukan dengan pemberian logika ’0’ pada port masukkan transistor), maka LED Inframerah mendapat tegangan V sehingga menjadi on. Namun
CC
sebaliknya jika transistor off maka LED Inframerah juga menjadi off. Jika
on dan off pemberian arus ini dilakukan secara periodik maka akan timbul
suatu gelombang (dalam hal ini gelombang kotak) dengan frekuensi tertentu yang berdasarkan pada periode gelombang masukkannya. Gambar rangkaian bisa dilihat di gambar 2.7.
Vcc Rc 3 Rb
1 2 Input LED
Gambar 2.7 Rangkaian LED InframerahBesar frekuensi sinyal keluaran berbanding terbalik dengan periode sinyal masukkannya seperti yang terlihat pada persamaan berikut ini:
1 F = .......................................................................(2.2)
led T input
Persamaan untuk menentukan nilai Re adalah:
Vcc Ie . Re Vce Vled ............................................................. (2.3) = + +
Ie . Re Vcc Vce Vled ............................................................ (2.4) = − −
Vcc Vce Vled − −
Re ................................................................ (2.5)
= Ie
Besar arus I dapat dicari dengan:
B
I C I ...................................................................................... (2.6) B = h fe
maka nilai dari hambatan R adalah:
B Ve Ib . Rb Vbe Vinput ........................................................... (2.7)
= + + Ib . Rb Ve Vbe Vinput ............................................................ (2.8)
= − −
Ve Vbe Vinput − −
Rb ............................................................... (2.9)
=Ib
2.4.3. Pensaklaran
Pensaklaran terdiri dari beberapa saklar/tombol tekan yang diaktifkan oleh tekanan, untuk menemukan tombol yang ditekan maka diperlukan rangkaian pada perangkat keras dan perangkat lunak.
Bentuk fisik dan simbol dari komponen saklar bisa dilihat di gambar 2.8.
Gambar 2.8 Pensaklaran Saklar disini berfungsi sebagai sensor batas akhir putaran motor.2.5 Driver motor dc Untuk dapat mengendalikan motor dc dibutuhkan motor driver.
Fungsi dari motor driver adalah untuk menghubungkan antara pengendali dengan motor.
2.6 Motor Dc
Motor arus searah memiliki dua bagian dasar yaitu rotor dan stator,
rotor adalah bagian yang berputar, sedangkan bagian yang statis disebut
stator. Motor DC bekerja berdasarkan medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan. Semakin besar arus yang melewati kumparan motor, makin cepat putaran motor.
Gambar 2.9. Gaya yang Timbul Akibat Arus yang Mengalir pada
Konduktor Tegak Lurus dengan Medan Magnet
Arah putaran motor dapat dikendalikan dengan mengatur arah arus yang melalui kumparan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2.9.
Hukum gaya Lorentz menyatakan arus yang mengalir melalui konduktor jika ditempatkan dalam medan magnet akan menghasilkan Gaya (F) yang tegak lurus dengan arah arus(I), dan tegak lurus dengan arah flux (B). Arah gaya (F) ditentukan dengan aturan tangan kanan, jari yang dikepalkan menunjukan arah flux sedangkan ibu jari menunjukan arah resultan gaya yang dihasilkan.
Dalam penggunaan motor dc ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu torsi, kecepatan, daya dan energi. Torsi adalah kemampuan motor untuk memutar atau disebut juga dengan gaya puntir diberi satuan Newton-meter (Nm). Torsi merupakan gaya dikalikan jarak.
Jika pada sebuah roda diameter semakin besar, maka torsipun semakin besar disisi lain jarak tempu satu putaran roda akan menempuh jarak yang lebih besar. Hal ini akan menyebabkan kondisi dimana torsi menjadi tinggi dengan kecepatan rendah atau sebaliknya torsi rendah dengan kecepatan tinggi. Dalam kaitannya dengan motor listrik, kita perlu membedakan antara daya listrik dengan daya mekanik. Daya listrik adalah satuan listrik yang digunakan oleh motor sedangkan daya mekanik adalah daya yang dihasilkan oleh motor, unit satuan dari daya listrik dan daya mekanik adalah watt tapi satuan horsepower (hp) masih sering digunakan untuk mengukur daya mekanik.
2.7 Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 adalah sebuah chip mikrokontroler CMOS 8- bit yang berkemampuan tinggi dengan 4K bytes in-system programmable
Flash Memory. AT89S51 ini dibuat dengan teknologi Atmel memori non- volatile dan sesuai dengan standar industri pinout dan instruksi set 80C51.
AT89S51 yang dipakai memiliki fitur: 4KB In-System Programmable
Flash, 128 Bytes RAM, 32 jalur I/O, dua 16-bit timers / counters, Watchdog
Timer, 2 data pointer, 5 vektor dua level interupsi, serial port full duplex, osilator on-chip dan clock circuitry.
Pada mikrokontroler AT89S51 memiliki kemampuan untuk menyimpan program yang disimpan dalam flash memory sebesar 4 kB, program yang telah dirancang dengan menggunakan bahasa assembler kemudian didownload kedalam flash memory menggunakan alat downloader.
Pada pemograman AT89S51 ini file yang akan disimpan dalam flash memory dalam bentuk HEX, flash memory dalam mikrokontroler ini dapat dihapus
(eraseable) sehingga program dapat diubah-ubah sampai program yang diinginkan telah jadi dan siap dipakai.
Penulis memakai IC mikrokontroler jenis ini karena AT89S51 ini lebih mudah diprogram daripada menggunakan IC mikrokontroler jenis yang lain, serta IC jenis ini memiliki kemampuan yang lebih banyak daripada pendahulunya.
2.7.1 Organisasi memori AT89S51
Memori merupakan rangkaian elektronis yang digunakan untuk menyimpan informasi secara temporer atau permanen. Memori biasanya digunakan untuk menyimpan data yang diperoleh dari saluran masukan- keluaran atau untuk menyimpan program dari sebuah sistem.
Mikrokontroler AT89S51 memiliki ruang alamat untuk memori program dan memori data yang terpisah. Setiap memori program dapat dialamati hingga 4Kbytes.
A. Memori program
Memori program atau sering disebut dengan flash memory pada mikrokontroler AT89S51 memiliki kapasitas sebesar 4KB yang hanya bisa dibaca saja. Bila pin
E dihubungkan pada ground program memori dapat A
diakses secara eksternal, bila pin E A dihubungkan pada V program
CC
memori 4KB dapat diakses langsung pada alamat 0000H-FFFH secara internal.
B. Memori data
Memori data menggunakan memori jenis RAM. RAM merupakan memori yang dapat dibaca dan ditulis. RAM dipakai sebagai penyimpan data pada saat program bekerja. Isi RAM akan hilang bila catu daya mati (Volatile Memory).
Mikrokontroler AT89S51 memiliki memori data 256 bytes dan dapat diakses secara pengalamatan langsung dan pengalamatan tidak langsung.
Pengoperasian stack adalah contoh dari pengalamatan tidak langsung, jadi 128 bytes RAM data tersedia sebagai ruang stack.
2.7.2 Port masukan/keluaran (I/O port)
Sama seperti keluarga MCS-51 lainnya mikrokontroler AT89S51 memiliki 4 port masukan/keluaran (I/O port) yang diberi nama port 0, port 1, port 2 dan port 3. Setiap port selain sebagai jalur masuk atau keluar data, juga memiliki karakteristik masing-masing.
Port 0 merupakan port keluaran/masukan (I/O) bertipe open drain
bidirectional. Port 0 juga dapat dikonfigurasikan sebagai bus alamat/ data
bagian rendah selama proses pengaksesan memori data dan program eksternal. Port ini berada di alamat 80H pada SFR.
Port 1 merupakan port I/O dwiarah yang dilengkapi dengan pull-up
internal. Jika ‘1’ dituliskan ke kaki-kaki port 1, maing-masing kaki akan di
pull high dengan pull up internal sehingga dapat digunakan sebagai
masukan. Port 1 berada di alamat 90H juga menerima alamat bagian rendah (low bit) selama pemrograman dan verifikasi flash. Selain sebagai piranti I/O, port 1 juga mempunyai fungsi yang lain seperti terlihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Fungsi alternative port 1.Pin Port Fungsi Alternatif P1.5 MOSI (digunakan untuk In-System Programming) P1.6 MISO (digunakan untuk In-System Programming) P1.7 SCK (digunakan untuk In-System Programming)
Port 2 berada di alamat A0H dan memiliki karakteristik yang mirip
dengan port 1. Port 2 akan memberikan byte alamat bagian tinggi selama pengambilan instruksi dari memori program eksternal dan selama pengaksesan memori data eksternal yang menggunakan perintah dengan alamat 16-bit (misalnya: MOVX @DPTR). Port ini juga menerima alamat begian tinggi selama pemrograman dan verifikasi flash.
Port 3 terletak di alamat B0H. Selain berfungsi untuk menerima
sinyal-sinyal kontrol untuk pemrograman dan verifikasi flash, dapat juga digunakan untuk fungsi-fungsi yang lain seperti terlihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 fungsi alternative port 3Pin Port Fungsi Alternatif P3.0 RXD (masukan port serial) P3.1 TXD (keluaran port serial) P3.2
INT (interupsi 0 eksternal)
P3.3
INT (interupsi 1 eksternal)
1 P3.4 T0 (input eksternal timer 0) P3.5 T1 (input eksternal timer 1) P3.6
WR (memori data eksternal jalur tulis)
P3.7
RD (memori data eksternal jalur baca) 2.7.3 Pemrograman mikrokontroler.
Program pengendali mikrokontroler disusun dari kumpulan instruksi, instruksi tersebut setara dengan kalimat perintah bahasa manusia yang hanya terdiri atas predikat dan objek. Objek dalam pemrogaman mikrokontroler adalah data yang tersimpan di dalam memori, register dan I/O. Sedangkan kata kerja yang dikenal secara umum dikelompokkan menjadi perintah untuk pemindahan data, aritmatika, operasi logika dan pengatur alir program.
A. Pengalamatan langsung (Direct Addressing Mode)
Instruksi ini untuk menunjuk data yang berada didalam memori dengan cara mengambil alamat memori tempat data tersebut berada. Contoh: MOV A,15h
B . Pengalamatan tak langsung (Indirect Addressing Mode)
Instruksi ini untuk menunjuk data yang berada dalam memori, kalau memori menyimpan data ini letaknya berubah-ubah sehingga memori tidak disebut secara langsung tapi dititipkan ke register lain. Contoh: MOV A, @R0
C. Pengalamatan segera (Immediate Addressing Mode) Instruksi ini untuk menunjuk data konstan yang menyatu dengan instruksi.
Contoh MOV A,#20h.