CIRI-CIRI KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING MENURUT PERSEPSI SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

  

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING MENURUT

PERSEPSI SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

  

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh :

  Nodista Widiyaningsih NIM: 011114015

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING MENURUT

PERSEPSI SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

  

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh :

  Nodista Widiyaningsih NIM: 011114015

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO

Serahkan hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-N ya

Dan I a akan memunculkan kebenaran seperti terang

  

D an hakmu seperti siang

(M az 37 : 5,6)

K adang-kadang Tuhan sembunyikan

  

M ATAHARI

D ia dat angkan

  PETI R

dan

  K I L AT

K it a menangis dan bert anya-tanya,

K emana hilangnya mat ahari,

  

Rupa-rupanya Tuhan hendak memberikan kita

PEL ANGI

  

Hidup bukan unt uk membuat ,

M elainkan unt uk menyelesaikan segala sesuat u

(Arist ot eles)

  PERSEMBAHAN I dedicate this thesis to :

  Jesus Christ & M ot her M ary ?

  M y beloved Fat her & M ot her ?

  

M y Sist er & Brot her : Siska Suyono,

?

  M eilani Adrianingsih, Nugroho Praset io Some one who really cares and has great ? ef f ect ion f or me

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 07 Mei 2007 Penulis

  Nodista Widiyaningsih

  

ABSTRAK

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING MENURUT

PERSEPSI SISWA KELAS II SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

  Nodista Widiyaningsih 011114015

  Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang ciri-ciri kepribadian guru pembimbing menurut persepsi siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan apa adanya pada saat penelitian ini dilaksanakan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007, sedangkan sampel penelitian sebanyak 121 siswa yang terdiri dari kelas II A: 40 siswa, kelas II B: 42 siswa dan kelas II C: 39 siswa. Sampling menggunakan teknik Cluster Random Sampling.

  Instrumen penelitian ini terdiri dari: 1). aspek pribadi dengan indikator: a) sifat keutamaan kepribadian, b) kepercayaan, c) penampilan diri 2). aspek sosial dengan indikator: a) komunikasi antar-pribadi, b) hubungan dengan orang lain, c) tingkah laku, d) pengontrolan diri, 3). aspek professional dengan indikator: a) tanggung jawab pekerjaan, b) berwawasan luas, c) kemampuan berempati, d) kedewasaan, e) inteligensi. Jumlah keseluruhan item untuk penelitian berjumlah 57 item yang terdiri dari 51 item positif dan 6 item negatif.

  Teknik analisis datanya adalah menghitung frekuensi, persentase, dan penetapan susunan peringkat mengacu pada rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I. Penggolongan tingkat frekuensi ada 5 yaitu: sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

  Persentase setiap kategori jawaban dari masing- masing indikator ciri-ciri kepribadian guru pembimbing menurut persepsi siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 memperoleh hasil sebagai berikut: 1) aspek pribadi dengan indikator: a) sifat keutamaan kepribadian (55,23%); b) kepercayaan (54,17%); c) penampilan diri (48,76%), 2) aspek sosial dengan indikator: a) komunikasi antar-pribadi (53,17%); b) hubunga n dengan orang lain (67,49%); c) tingkah laku (51,65%); d) pengontrolan diri (59,06%), 3) aspek profesional dengan indikator: a) tanggung jawab pekerjaan (54,75%); b) berwawasan luas (52,48%); c) kemampuan berempati (45,45%); d) kedewasaan (49,65%); e) inteligensi (58,44%).

  Jadi, ciri-ciri kepribadian guru pembimbing menurut persepsi siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007, jika diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah dari urutan hasil persentase pencapaian setiap aspeknya adalah sebagai berikut: 1). aspek pribadi 88% dengan kategori tinggi, 2). aspek profesional 85% dengan kategori tinggi, 3). aspek sosial 69% dengan kategori cukup.

  

ABSTRACT

THE CHARACTERISTIC OF COUNSELOR`S PERSONALITY

ACCORDING TO THE PERCEPTION OF THE SECOND STUDENTS

AT PANGUDI LUHUR I JUNIOR HIGH SCHOOL

ACADEMIC YEAR OF 2006/2007

  Nodista Widiyaningsih 011114015

  Sanata Dharma University, Yogyakarta 2007 The aim of this study was to obtain a description of counselor’s personality characteristic according to the perception of the second grade students in Pangudi Luhur

  I Junior High School Yogyakarta, academic year of 2006/2007.

  This was a descriptive study that depicted the real situation when the study was conducted. The population of the study was the second grade students in Pangudi Luhur

  I Junior High School Yogyakarta, academic year of 2006/2007. The sample of the study was 121 students that included 40 students of class II A, 42 students of class II B, and 39 students of class III C. The sampling technique used in the study was Cluster Random Sampling.

  The instrument of the study consisted of: 1). Personality aspect, as its indicators:

  a) personality traits; b) trust; c) self-appearance, 2). Social aspect, as its indicators: a) interpersonal communication; b) relations with others; c) behavior; d) self-control, and 3). Professional aspect, as its indicators: a) job responsibility; b) broad- minded; c) empathetic capacity; d) maturity; e) intelligence. There were about 57 items of the study that consisted of 51 positive items and 6 negative items.

  The data analysis technique was focused to count the frequency, percentage, and also to decide the level of placement based on PAP (Criterion-Referenced Evaluation) Type I formula. The frequency was divided into five levels, namely; very high, high, enough, low, and very low.

  The percentage of every answer category in each indicator of counselor`s personality characteristics according to the perception of second grade students of Pangudi Luhur Yogyakarta, academic year of 2006/2007, were as follow; 1) personality aspect, as its indicators: a) personality traits (55,23%); b) trust (54,17%); c) self- appearance (48,76%), 2) social aspect, as its indicator; a) interpersonal communication (53,17%); b) relations with others (67,49%); c) behavior (51,65%); d) self-control (59,09%), 3) professional aspect, as its indicators; a) job responsibility (54,75%); b) broad-minded (52,48%); c) empathetic capacity (45,45%); d) maturity (49,65%); e) intelligence 58,44%).

  Therefore, counselor’s personality characteristics according to the perception of second grade students of Pangudi Luhur I Yogyakarta academic year of 2006/2007, arranged by rank from the highest to the lowest percentage achievement in each aspect were as follow; 1) personality aspect 88%, high category, 2) professional aspect 85 %, high category, 3) social aspect 69%, enough category.

  Based on the study, it could be concluded that the counselor’s personality characteristics according to second grade students of PL II junior high school

KATA PENGANTAR

  Syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta kasih dan bimbingan-NYA yang selalu menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Bimbingan dan Koseling.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan, perhatian, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Secara khusus ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada:

  1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku Dosen pembimbing pertama yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran selama proses penyusunan skripsi.

  3. Bapak Drs. A. Samana, M.Pd., selaku Dosen pembimbing kedua yang telah memberikan sumbangan, pikiran dan pendapat yang bermanfaat dalam menyelesaikan skrisi ini.

  4. Para Do sen Program Studi Bimbingan dan Konseling, yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya, membinbing dan mengarahkan kami.

  5. Br. Heribertus Triyanto FIC, selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan uji coba dan penelitian.

  6. Ibu Veronica Indriastuti, S.Pd dan Ibu Natalia Tatik Heryanti selaku staf Bimbingan dan Konseling di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang telah memberikan masukan yang bermanfaat bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

  7. Para guru dan karyawan serta siswa-siswi SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta yang telah berperan serta dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Kedua orangtuaku yang dengan penuh kasih sayang merawat, menjaga, dan mendampingiku sampai saat ini, yang selalu berusaha memberiku yang terbaik. Terima kasih buat kasih sayang yang besar dan kesabarannya dalam membimbingku.

  9. Mbakku tercinta Siska yang penuh pengertian dan kesabaran dalam menghadapi dan mendampingiku. Terima kasih untuk semua yang telah kak Siska lakukan untukku selama ini.

  10. Adik-adikku tercinta Meilan (thanks ya atas doronganmu selama ini sampai akhirnya aku bisa selesaikan skripsi ini) dan Nugroho (yang ganteng dan manis sendiri dalam keluargaku. belajar ya ng rajin ya biar bisa nyusul ke Yogya).

  11. Alm. Mbah Kakung dan Kakek tercinta terima kasih atas kasih sayang yang telah kalian berikan.

  12. Mbah Putri dan Nenek tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang dan dukungan yang telah Mbah berikan selama ini sehingga Dista dapat menyelesaikan skripsi ini.

  13. Keluarga Om Kian, Bude Anem, Om Ajun, Tante Inoh, Tante Amoi, Om

  Sejun, dan Om Ajong . Terima kasih atas kasih sayang yang kalian berikan selama ini.

  14. Keluarga Pak De Heru, Pak De Pur, We”Wati, We”Iin, We”Tuti. Terima kasih atas doa, kasih sayang dan dukungan yang tiada henti- hentinya diberikan kepadaku.

  15. Mas Joko Santoso yang pernah memberi kasih dan berbagi denganku terima kasih untuk pengalaman-pengalaman yang berharga, semoga kita mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi “hadirmu memberi warna dalam hidupku”.

  16. Mas Hendri, Mas Agung Mas Suspriyanto terima kasih atas dorongan yang telah diberikan selama ini.

  17. Ayah Dhimas (Mas Bambang) seseorang yang selalu ada saat aku membutuhkan, tanpa henti memberiku perhatian dan selalu hadir menghibur terima kasih atas doa, dukungan, motivasi, pengalaman dan bantuan yang telah ayah berikan selama ini.

  18. Teman-teman di Kalimantan, Wina, Martiana, Siska, Dedy terima kasih atas dukungan dan semangat yang tidak henti- hentinya kalian berikan padaku.

  19. Teman-teman di Prodi BK Angkatan 2001, terima kasih buat kebersamaan, keceriaan yang indah selama kita berada di bangku kuliah, buat: Rm. Emil, Fr.

  Frans, Sr Tere, Sr. Vero, Sr. Agata, Sr. Floren, Sr. Die, Sr. Monika, Kak Fa, Agus, Agnes Maya, Mbak Kenit, Alfon, Sandri, Fetri, Mbak Kristin, Cueng, Dedy, Willy, Sipri, Andri, Rika, Ary, Mala, Okta, Bety, Tina, Paska, Yuni, Deny, Anggiat Endera, Desy, dang yang tidak bisa penulis ungkapkan di sini terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.

  20. Saudaraki Kiki terima kasih atas kebersamaan kita selama ini, maafkan atas semua kesalahfahaman yang terjadi di antara kita.

  21. Anak-anak kos Narada 01 Sulis, Rini, Dwi, Melati Mbak Wury, Mbak Indar,

  Mbak Kitut, dan Yani terima kasih atas kebersamaan kita walaupun hanya sesaat, aku merindukan kalian.

  22. Sekar Arum Family: M’Nanik ( terimakasih telah memberi kesempatan aku untuk

  tinggal selama 5 tahun di kos ini ), (terima kasih atas kebersamaan kita

Nita

  selama di kos, jangan bosan-bosan minta ya, Mety (terima kasih atas bantuanmu selama penyusunan skripsi ini dan aku pasti akan merindukan

  terima kasih atas dukungan dan doronganmu selama ini sehingga

  omelanmu), Tari (

  aku bersemangat untuk mengerjakan skripsi ini sampai selesai ), Gaty (semoga kita bisa ngumpul seperti dulu lagi ya) , Ifeb (terima kasih atas kebersamaan kita

  selama ini semoga kita bisa ngumpul lagi sambil makan bubur pagi-pagi. ), aku bisa tertawa dan selalu menemaniku dan mau nendengarkan semua curhat dariku), Rini (terima kasih ya sudah ngajak aku jalan-jalan dan berbelanja)

  Lia (Semoga dapat lancar dalam studi dan terima kasih atas kesabatanmu menghadapiku) , Evi ( terima kasih Evi atas waktu yang kita lalui bersama dikos ini ),

  ( Semoga berhasil menjadi ibu guru yang baik dan ayo kita berangkat kuliah

  Anin jangan suka bolos ya dek).

  23. Semua pihak yang banyak membantu penulis selama menempuh kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi siapa saja yang berminat dalam dunia bimbingan.

  Yogyakarta, 07 Mei 2007 Penulis

  Nodista Widiyaningsih

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii MOTTO ........................................................................................................... iv PERSEMBAHAN ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

  1 B. Rumusan Masalah..........................................................................

  2 C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  2 D. Manfaat Penelitian ........................................................................

  3 E. Batasan Istilah................................................................................

  4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA .........................................................................

  5 A. Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing ....................................

  5 1. Pengertian Ciri-ciri Kepribadian ...........................................

  5 2. Pengertian Guru Pembimbing ...............................................

  6 3. Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing...............................

  7 B. Remaja dan Karakteristiknya .......................................................

  17

  3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja ......................................

  20 C. Persepsi Siswa Tentang Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing

  23 1. Pengertian Persepsi ...............................................................

  23

  2. Persepsi Siswa SMP Tentang Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing ..........................................................................

  24 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................

  26 A. Jenis Penelitian ...........................................................................

  26 B. Populasi Penelitiaan.....................................................................

  26 C. Sampel Penelitiaan ......................................................................

  27 D. Instrumen Penelitian ...................................................................

  28 E. Prosedur Penelitian .....................................................................

  36 1. Tahap Persiapan......................................................................

  36 2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data .................................

  38 F. Teknik Analisis Data ...................................................................

  38 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

  40 A. Hasil Penelitian ...........................................................................

  40 B. Pembahasan.................................................................................

  47 BAB V. RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN ..............................

  54 A. Ringkasan ...................................................................................

  54 B. Kesimpulan..................................................................................

  56 C. Saran ............................................................................................

  57 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  58

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1: Rincian Jumlah Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 ...................................................................

  27 Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing yang Diuji Cobakan...........................................................................

  29 Tabel 3: Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas Item .................................

  33 Tabel 4: Koefisien Korelasi.............................................................................

  34 Tabel 5: Distribusi Item Skala Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing untuk Penelitian.................................................................................

  37 Tabel 6: Jadwal Penelitian...............................................................................

  38 Tabel 7: Penggolongan Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing Menurut Persepsi Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 ...................................................................

  39 Tabel 8: Persentase dan Frekuensi Setiap Kategori Jawaban dari Masing- masing Indikator Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing Menurut Persepsi Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 ...................................................................

  41 DAFTAR GRAFIK Grafik 1: Hasil Perolehan Masing- masing Aspek Ciri-ciri Kepribadian

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1: Kuesioner Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing Menurut Persepsi Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 .......................................

  60 Lampiran 2: Skor Uji Coba Kuesioner Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing ................................................................................

  67 Lampiran 3: Hasil Analisis Validitas Item Per Aspek Kuesioner Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing ....................................

  71 Lampiran 5: Hasil Reliabilitas.........................................................................

  75 Lampiran 6: Koefisien Reliabilitas .................................................................

  76 Lampiran 7: Tabulasi Skor Penelitian Per Aspek ...........................................

  85 Lampiran 8: Hasil Perhitungan untuk Melihat Prosentase Aspek-aspek Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing Menurut Persepsi Siswa Kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 .......................................................................

  99 Lampiran 9: Surat Keterangan Ijin Pelaksanaan Penelitian............................ 101 Lampiran 10: Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian .................... 102

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan adanya tenaga bimbingan di sekolah khususnya di SMP semakin mendesak. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan di lapangan,

  dimana semakin banyaknya siswa yang merasa bingung dengan perannya dalam pergaulan, belajar dan penyesuaian diri. Kebingungan yang dialami oleh siswa tidak lepas dari tugas perkembangannya, oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan dan hendaknya dilaksanakan oleh tenaga-tenaga bimbingan yang profesional dalam bidangnya, yang disebut guru pembimbing.

  Guru pembimbing dikatakan profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya apabila antara lain memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu yang dapat menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai seorang guru pembimbing dan memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas dalam bidangnya.

  Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dapat berhasil dengan baik apabila guru pembimbing menunjukkan kepribadian yang menarik, ramah, akrab dan bisa memahami keadaan siswa sehingga siswa bersedia untuk membuka diri dan tidak berpandangan negatif tentang guru pembimbing.

  Pelayanan bimbingan akan lebih efektif apabila ada kesesuaian antara pembimbingnya. Selain itu guru pembimbing juga harus mampu menjalin persahabatan dengan para siswa. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi antara siswa dan guru pembimbing dapat terjalin akrab sehingga para siswa dapat terbuka dala m mengutarakan segala permasalahan yang sedang di hadapinya kepada guru pembimbing.

  Selain hal- hal di atas, guru pembimbing perlu menumbuhkan rasa percaya dari siswa kepada guru pembimbing agar mereka mau terbuka dalam mengungkapkan permasalahannya. Dalam hal ini guru pembimbing harus mampu menjaga kerahasiaan diri siswa, agar rasa percaya dari siswa tersebut berkembang dan terjaga dengan baik.

  B. Rumusan Masalah

  Masalah pokok yang akan diteliti lebih lanjut adalah: Ciri-ciri kepribadian guru pembimbing di sekolah yang bagaimanakah menurut persepsi siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri kepribadian yang dimiliki oleh guru pembimbing menurut persepsi siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru pembimbing atau konselor sekolah.

  Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dalam refleksi diri demi peningkatan mutu pelayanan bimbingan kepada para siswa.

  2. Bagi Kepala Sekolah.

  Hasil penelitian ini dapat membantu Kepala Sekolah dalam menyeleksi calon guru pembimbing di sekolahnya. Apabila kriteria penerimaan calon guru pembimbing sudah sesuai dengan ciri-ciri kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru pembimbing maka dapat diharapkan pelayanan di sekolah akan lebih efektif.

  3. Bagi peneliti.

  Penelitian ini menambah informasi bagi peneliti mengenai ciri-ciri kepribadian guru pembimbing atau konselor yang diharapkan oleh siswa, sehingga peneliti lebih siap menghadapi tugas-tugas yang akan datang sebagai guru pembimbing.

  4. Bagi peneliti lain.

  Hasil ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang serupa di sekolah lain.

E. Batasan Istilah

  Berikut ini dirumuskan definisi operasional dari beberapa istilah keilmuan dipakai dalam penelitian ini.

  1. Kepribadian adalah susunan sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap lingkungan. (Allport dalam Hurlock, 1999:237).

  2. Ciri-ciri kepribadian adalah sikap, sifat, keterampilan dan kemampuan sebagaimana dinyatakan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. (Sukardi, 1983:61).

  3. Persepsi diartikan mengalami sesuatu dengan cara melihat, mendengar, membau, atau merasakan tanpa mampu mengadakan pemisahan antara diri sendiri sebagai subjek dengan obyek yang dihayati. (Kartono, 1984:57)

  4. Guru pembimbing adalah seorang pendidik profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan pembimbingan di SMP. (Winkel, 197:187).

  5. Siswa SMP adalah peserta didik kelas II yang belajar di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai ciri-ciri kepribadian guru

  pembimbing, remaja dan karakteristiknya serta persepsi siswa tentang ciri-ciri kepribadian guru pembimbing.

A. Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing

1. Pengertian Ciri -ciri Kepribadian

   Ciri-ciri dapat diartikan sebagai tanda-tanda ya ng khas untuk

  menunjukkan hal- hal yang khusus mengenai seseorang yang dapat membedakan dirinya dengan orang lain. (Purwadarminta, 1999).

  Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng. Kepribadian seseorang di dalamnya terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh seseorang, baik dalam arti kepribadian yang baik ataupun yang kurang baik. (Sujanto, 1984:10).

  Menurut Kartono dan Gulo (1987:349), kepribadian merupakan sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integritas karakteristik dari struktur-struktur pola tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Konsep Kepribadian di sini mencakup usaha-usaha menyesuaikan diri yang beraneka ragam, namun khas yang dilakukan oleh individu. (Supratiknya, 1993:27).

  Winkel (1997:196), berpendapat bahwa ciri-ciri kepribadian dapat diartikan sebagai “segala sifat yang melekat pada pribadi seseorang dan semua sikap yang diambil dalam menunaikan tugas-tugasnya”.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tingkah laku, sifat, dan perilaku individu yang dapat membedakannya dari orang lain. Ciri-ciri ini pada setiap manusia berbeda satu dengan yang lain, meskipun kembar identik yang berasal dari satu induk telur. Hal ini disebabkan karena terbentuknya pola kepribadian seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan dan faktor pengalaman awal dalam keluarga yang membentuknya.

2. Pengertian Guru Pembimbing

  Winkel (1997:184) mengatakan guru pembimbing adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada layanan bimbingan. Jadi jelaslah bahwa seorang guru pembimbing di sekolah memang sudah disiapkan untuk menjadi tenaga profesional, baik dalam pengetahuan, pengalaman maupun kualitas kepribadiannya. Selanjutnya Winkel (1989:38) juga mengemukakan bahwa layanan bimbingan dan konseling. Idealnya dia adalah seorang sarjana lulusan dari program studi BK di IKIP atau FKIP. Tenaga ahli ini bukan pengajar vak tertentu meskipun ia diangkat menjadi tenaga di sekolah. Tenaga ini disebut “full time guidance counselor” karena seluruh waktu dan tenaganya dicurahkan dalam pelayanan bimbingan dan konseling dan dialah yang menjadi konselor utama di sekolah

  Prayitno (1987:32) mengatakan bahwa guru pembimbing adalah pejabat fungsional yang dituntut dapat menjalankan tugas-tugas fungsionalnya, yaitu melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap peserta didiknya.

  Sukardi (1985:19), menyatakan guru pembimbing adalah tenaga profesional, baik pria maupun wanita, yang mendapat pendidikan khusus bimbingan dan konseling. Secara ideal guru pembimbing berijazah sarjana dari FIP-IKIP atau sarjana psikologi pendidikan dan bimbingan , atau jurusan program studi bimbingan dan konseling.

  Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa guru pembimbing merupakan seorang tenaga pendidik profesional yang berfungsi merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program bimbingan dan konseling bagi siswa disekolah.

3. Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing

  Dalam melaksanakan tugas-tugasnya di sekolah seorang guru pelayanan bimbingan dapat berjalan dengan lancar tidak mengundang persepsi negatif yang dapat merugikan perannya di sekolah. Ciri-ciri kepribadian seorang guru pembimbing yang baik nampak dari cara kerja, dapat bertingkah laku sopan, bersikap ramah, jujur, dapat menyimpan kerahasiaan klien, dan tidak munafik dalam kehidupan sehari- harinya. Guru pembimbing harus me mpunyai minat terhadap pekerjaannya dan dalam menghadapi anak didiknya. Dia harus mempunyai kemampuan untuk bertindak dan bersikap bijaksana terhadap anak didik.

  Menurut Prayitno (Sukardi, 1984:30-32), seorang guru pembimbing hendaknya memperlihatkan 10 ha l yang berkaitan dengan kriteria ciri-ciri kepribadian guru pembimbing, sebagai berikut:

  1. Seorang guru pembimbing harus bertingkah laku yang wajar dan dapat dicontoh.

  2. Pembimbing harus dapat memiliki emosi yang stabil, tenang, dan kalau mungkin memberikan kesejukan batin bagi siswa dalam suasana bimbingan yang diciptakan pembimbing.

  3. Guru pembimbing dituntut untuk membantu binimbing agar mandiri.

  4. Guru pembimbing hendaknya berbobot sebagai orang yang layak dimintai bantuan.

  5. Penampilan guru pembimbing hendaknya menampakkan integritas (keterpaduan) kepribadiannya, yaitu dewasa, matang, dan emosinya stabil.

  6. Guru pembimbing hendaknya mampu mawas diri: mawas terhadap diri sendiri, mawas terhadap lingkungan, dan mawas terhadap pribadi orang yang dibimbingnya. Dengan demikian pembimbing akan menjadi orang yang arif bijaksana.

  7. Guru pembimbing juga perlu bersikap berani memasuki dunia bimbingan dengan menampilkan pribadi-pribadinya tanpa topeng tertentu dengan segala resikonya.

  8. Guru pembimbing perlu memiliki inteligensi yang cukup tinggi.

  9. Inteligensi guru pembimbing yang cukup tinggi ini akan memungkinkan guru pembimbing untuk bernalar dengan baik dan akan mampu memikirkan dan mengolah suasana yang dapat mengubah tingkah laku binimbing.

  10. Guru pembimbing yang dapat menalar dengan baik akan dapat memunculkan gagasan yang bermanfaat.

  Sukardi (1984:28), mengatakan bahwa guru pembimbing (konselor sekolah) diharapkan harus mempunyai ciri-ciri kepribadian tertentu dalam mengadakan kontak dengan orang lain, antara lain: 1. Memiliki pemahaman terhadap orang lain secara objektif dan simpatik.

  2. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain secara baik dan lancar.

  3. Memahami batas-batas kemampuan yang ada pada dirinya sendiri.

  4. Memiliki minat yang mendalam mengenai murid- murid dan keinginan sungguh-sungguh untuk memberikan bantuan kepada anak didiknya.

  5. Memiliki kedewasaan pribadi, spiritual, mental, sosial, dan fisik.

  Seorang guru pembimbing (konselor) sekolah yang profesional hendaknya juga memiliki ciri-ciri kepribadian yang berkualitas seperti yang dijelaskan oleh Belkin (Winkel, 1997:198-199). Ciri-ciri kepribadian tersebut adalah:

  1. Guru pembimbing (konselor sekolah) mampu mengenal diri sendiri. Hal ini ditandai dengan: a. Merasa aman dengan diri sendiri artinya mempunyai rasa percaya diri, rasa harga diri, tidak merasa cemas dan gelisah dengan diri sendiri.

  b. Percaya pada orang lain artinya mampu memberikan sesuatu dari diri sendiri dan menerima sesuatu dari kepribadian orang lain.

  c. Memiliki keteguhan hati artinya berani memberikan layanan bimbingan dan berani mengambil resiko bahwa tidak selalu mendapat tanggapan yang positif atau mendapatkan balas jasa dalam bentuk dikagumi serta dihargai.

  2. Guru pembimbing (konselor sekolah) mampu memahami orang lain. Hal ini ditandai dengan: a. Terbuka hatinya berarti mampu mengikuti beraneka pandangan dan perasaan klien. Terbuka juga berarti tidak mengambil sikap mengadili menurut norma- norma moral yang objektif. Keterbukaan hati dan pikiran memungkinkan untuk menjadi peka terhadap pikiran dan perasaan orang lain.

  b. Guru pembimbing (konselor sekolah) hendaknya memiliki kemampuan untuk berempati, yaitu mampu mendalami pikiran dan menghayati perasaan orang lain seolah-olah guru pembimbing (konselor sekolah) pada saat ini menjadi orang lain tersebut, tanpa hanyut dalam situasi orang lain dan kehilangan kesadaran akan pikiran serta perasaan pada diri sendiri.

  3. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini ditandai dengan:

  a. Guru pembimbing (konselor sekolah) bertindak sejati dan berhati tulus, artinya berkata-kata dan berbuat tanpa memakai topeng atau sandiwara, sungguh terlibat tanpa berpura-pura

  b. Bebas dari kecenderungan untuk menguasai orang lain, artinya konselor secara sadar tidak memaksakan kehendaknya sendiri atas orang lain dan memaksa orang lain ke cara berpikir dan bertindak tertentu.

  c. Mampu mendengarkan dengan baik, artinya berusaha menangkap apa yang sebenarnya diungkapkan oleh orang lain, menggali makna yang terkandung dalam ungkapan orang la in.

  d. Mampu menghargai orang lain, artinya guru pembimbing (konselor dengan sikap positif dan kerelaan menerima orang lain seadanya. Berikut ini akan diungkapkan ciri-ciri kepribadian guru pemb imbing yang diharapkan dilihat dari segi pribadi, segi sosial, dan segi profesionalnya

  (Winkel, 1997:198; Prayitno, 1984:32; Ahmadi, 1997:48-49; Gunawan, 1992), antara lain : 1. Segi pribadi.

  Pribadi seorang konselor sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang baik agar dapat menjadi panutan bagi perkembangan diri siswa. Konselor sekolah harus menyadari keunikannya sendiri, kelemahan dan kelebihannya serta tahu usaha- usaha apa yang kiranya akan membuat dia berhasil. Seperti halnya konselor diharapkan me mpunyai:

  a. Sifat-sifat kepribadian, antara lain : memiliki kesopanan, ramah, sabar, baik hati, bijaksana, terbuka, penuh humoris, jujur, supel, dan mampu mengenal dirinya sendiri.

  b. Percaya diri, antara lain : guru pembimbing memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Adanya rasa percaya diri yang tinggi tersebut mendukung guru pembimbing agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.

  c. Penampilan diri, antara lain : cara berpakaian rapi dan sopan, mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada.

  2. Segi sosial.

  Dari segi ini seseorang diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya agar dapat memahami apa yang ada dan apa yang harus dilakukan agar dapat diterima di lingkungan tersebut. Maka, seorang guru pembimbing hendaknya memiliki : a. Kemampuan berhubungan dengan orang lain.

  Kemampuan berhubungan dengan orang lain di antaranya memiliki kemampuan dalam berkomunikasi. Baik komunikasi dengan binimbing maupun terhadap orang lain. Dalam berkomunikasi, seorang konselor sekolah diharapkan mampu mendengarkan dengan baik, mampu menghargai orang lain, dan mampu menjalin persahabatan dengan siswanya. Ketika berhubungan dengan orang lain, guru pembimbing juga dituntut untuk mampu bekerja sama dengan siapa saja dan tetap berpegang pada kode etik jabatannya.

  b. Tingkah laku adaptif.

  Guru pembimbing hendaknya memiliki tingkah laku yang tepat sesuai dengan situasi dan memiliki keluwesan dalam berperilaku yang cakap dalam memilih strategi bimbingan. Oleh karena itu seorang guru pembimbing dalam keseharian hendaknya dapat bertingkah laku sewajarnya tanpa dibuat-buat dan memiliki sopan santun yang dapat mencerminkan kepribadiannya. c. Pengontrolan diri.

  Seorang guru pembimbing ketika berhubungan dengan orang lain diharapkan dapat mengendalikan diri terhadap berbagai situasi yang ada pada lingkungannya. Ketika berhubungan dengan orang lain seorang guru pembimbing juga diharapkan dapat mengendalikan situasi yang tegang menjadi santai dan tidak mudah terbawa oleh suasana emosional yang memanas.

  3. Segi profesional.

  Seorang guru pembimbing dalam menjalankan tugas-tugasnya dituntut untuk menjadi tenaga pembimbing yang profesional, dalam arti guru pembimbing tersebut harus melaksanakan apa yang sudah menjadi kewajiban dan haknya dalam kegiatan bimbingan dan konseling secara berkeahlian. Untuk menjadi guru pembimbing yang profesional guru pembimbing setidaknya mempunyai: a. Tanggung jawab dalam pekerjaan.

  Seorang guru pembimbing yang memiliki kecintaan terhadap tugasnya dan anak didiknya akan dipercayai anak didiknya. Sebab tanpa adanya kepercayaan dari anak didik, tidaklah mungkin pembimbing dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Guru pembimbing yang bertanggung jawab pada tugasnya, ia mengerti dan mengakui batas- batas kemampuan dan keahliannya ketika menghadapi masalah siswa. konselor sekolah harus diserahkan kepada tenaga lain yang lebih berwenang.

  b. Wawasan luas.

  Seorang konselor sekolah hendaknya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas karena nantinya akan membantu siswa dalam pemberian berbagai informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan dapat menggunakan wawasannya untuk memberikan materi mengenai dunia bimbingan dan konseling.

  c. Empati.

  Empati yang dimiliki oleh konselor sekolah terhadap binimbing dapat membantu konselor sekolah dalam proses konseling agar mudah menangkap dan mengerti pikiran dan perasaan yang dialami oleh binimbing.

  d. Kedewasaan.

  Seorang guru pembimbing diharapkan mampu bersikap dewasa, artinya ada kemantapan atau kestabilan di dalam perkembangan psikiknya dan terutama dalam segi emosinya. Hal ini penting karena nantinya dapat menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dan mampu menempatkan diri di lingkungannya.

  e. Inteligensi.

  Inteligensi yang cukup tinggi akan memungkinkan guru pembimbing manusia, dan mampu membantu siswa dalam memberikan alternatif- alternatif pilihan dalam menyelesaikan suatu masalah.

  Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang yang sungguh-sungguh ingin menjadi guru pembimbing (konselor sekolah) yang efektif harus mau menerima tanggung jawab dan mampu menempatkan dirinya sendiri pada situasi yang mengandung resiko, baik pribadi, perasaan, menyangkut hubungan dengan orang lain dan jabatan.

  Maka guru pembimbing harus menyiapkan diri untuk berfungsi sebagai pribadi yang utuh, terbuka dan sportif serta tidak melaksanakan tugasnya hanya semata-mata berdasarkan aturan kerja yang telah disiapkan terlebih dahulu. Dengan kata lain seorang guru pembimbing (konselor sekolah) yang baik harus mempunyai minat, cinta terhadap pekerjaan dan anak didiknya, harus mempunyai kemampuan untuk bertindak dan bertingkah laku secara ramah, mampu menempatkan diri dengan baik, sopan, tidak pilih kasih, sabar, pengertian, mau mendengarkan, memiliki sifat humoris, mampu bersosialisasi, memiliki daya tarik, terbuka, dan sikap bijaksana terhadap anak didiknya. Winkel (1997:197) mengemukakan bahwa kualitas kepribadian guru pembimbing di sekolah “lebih penting dari penguasaan berbagai teori, aneka metode dan teknik, meskipun hal- hal itu tidak dapat diabaikan”. Ia bahkan mengatakan bahwa guru yang tidak memiliki kepribadian yang baik, akan mengalami hambatan yang serius dalam pekerjaannya.

B. Remaja dan Karakteristiknya

  1. Pengertian Masa Remaja

  Menurut Keropka (Yusuf, 2002) masa remaja dibagi dalam tiga masa yaitu: masa remaja awal usia 12-15 tahun; masa remaja madya usia 15-18 tahun; masa remaja akhir usia 19-22 tahun. Berdasarkan pendapat tersebut, maka siswa kelas II SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta termasuk dalam remaja masa awal.

  Menurut Rifai (1984:1) masa remaja merupakan taraf perkembangan dalam kehidupan manusia, dimana seseorang sudah tidak dapat disebut anak kecil lagi, tetapi juga belum dapat disebut orang dewasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak menuju ke arah kedewasaan.

  Menurut Sarwono (1989:51) masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dalam arti fisik dan psikik. Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-perubahan psikik muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik.

  2. Karakteristik Remaja

  Setiap tahap perkembangan pada manusia berbeda satu dengan yang lain dan mempunyai ciri atau karakteristik tersendiri. Begitu juga pada masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.

  Hurlock (1992: 207-209) menjelaskan ciri-ciri masa remaja sebagai berikut : a. Masa remaja sebagai periode yang sangat penting.

  Masa remaja merupakan periode yang sangat penting karena mempunyai akibat yang langsung dan berjangka panjang terhadap sikap dan perilaku seseorang.

  b. Masa remaja sebagai periode peralihan.

  Periode peralihan tidak berarti terputus dari apa yang terjadi sebelumnya, melainkan sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya sehingga mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru.

  Pada masa remaja, remaja bukan lagi anak kecil tetapi juga bukan orang dewasa, oleh karena itu remaja harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan harus mempelajari pola perilaku dan sikap yang baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

  c. Masa remaja sebagai periode perubahan.

  Masa remaja sebagai masa perubahan, dimana terjadi perubahan fisik, psikik dan perilaku yang berlangsung pesat. Secara umum ada empat perubahan, yaitu:

  1. Fungsi emosi yang semakin intensif, yang bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikik yang terjadi.

  2. Perubahan tubuh dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial sehingga menimbulkan masalah baru.

  3. Berubahnya minat dan pola perilaku sehingga nilai- nilai berubah.

  4. Bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Remaja menuntut kebebasaan tetapi takut bertanggung jawab akan akibat tingkah lakunya.

  d. Masa remaja sebagai usia bermasalah.

  Masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh laki- laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan karena sepanjang masa kanak-kanak, masalah yang dialami anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalahnya. Penyebab lainnya adalah karena para remaja merasa dirinya sudah mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri dan cenderung menolak bantuan orang tua dan guru- guru.

  e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

  Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki- laki dan perempuan. Tetapi lambat laun mereka mulai mendambakan identitas dirinya sendiri dan berani berbeda f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

  Masa remaja disebut sebagai usia yang menakutkan karena adanya anggapan negatif mengenai remaja, yaitu remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, anak-anak yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak.

  g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.

  Masa remaja disebut sebagai masa yang tidak realistik karena remaja memandang diri dan orang lain menurut keinginannya sendiri dan bukan sebagaimana adanya.

  h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

  Masa remaja merupakan ambang masa dewasa, hal ini ditandai dengan cara berpakaian, bertindak dan berperilaku seperti orang dewasa umumnya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 5 53

BERBAGAI KESALAHPAHAMAN KINERJA KONSELOR SEKOLAH MENURUT PERSEPSI GURU BIDANG STUDI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 20152016

0 15 205

PENGARUH KEPRIBADIAN SISWA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MODEL PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK GONDANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 0 11

ANALISIS KEMATANGAN TATA KELOLA INFORMASI SERVICE DESK DAN INSIDEN DI YAYASAN PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 0 12

1 PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA MENGAJAR GURU IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 09 PONTIANAK

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG CARA MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 20132014

0 1 8

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII A DI SMP PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

1 1 10

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 9 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEPRIBADIAN GURU DENGAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYYAH MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 95

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA SMU PANGUDI LUHUR I - Binus e-Thesis

0 0 29