PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA PRIMA CABANG BANJARMASIN - Repositori STIMI Banjarmasin

  Volume 3, September 2017 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA PRIMA

CABANG BANJARMASIN

  Yuli Ari Yani

  1 , Anthonius JK

  2 , Titien Agustina

  3 1 Mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin 2 Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin 3 Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin Kata Kunci: Motivasi, Disiplin kerja, Kinerja Karyawan Abstrak :

  Peran serta karyawan sangat penting untuk menjaga produktivitas perusahaan agar dapat bersaing dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai faktor dan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran perusahaan dalam meningkatkan motivasi karyawan dan memiliki disiplin kerja yang tinggi

  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada dealer Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Sesuai dengan tujuan diatas maka penelitian ini dirumuskan tiga hipotesis. Hipotesis pertama, motivasi berpengaruh signifikasi da positif terhadapkinerja karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Hipotesis kedua; Disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Hipotesis ketiga; Mortivasi dan Disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadaf kinerja karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Untuk memudahkan pemecahan masalah, data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis statistic dimana rumus yang digunakan yaitu Linear Multiple Regresion ( Regresi Linear Berganda).

  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan; semakin baik motivasi yang diberikan perusahaan semakin meningkat kinerja karyawan. Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan; semakin baik disiplin kerja seamakin tinggi pula kinerja karyawan. Tingkat hubungan antara variabel motivasi dan disiplin kerja menunjukan hubungan yang kuat.saran- saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada objek yang lebih luas pada perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis sepeda motor yang lain. Selain variabel yang sudah diteliti dalam penelitian ini.

1. PENDAHULUAN

  Dalam bisnis otomotif seperti saat ini, tingkat persaingan sangat tinggi pada era globalisasi saat ini. Peran serta karyawan sangat penting untuk menjaga produktivitas perusahaan agar dapat bersaing dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan berbagai faktor dan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran perusahaan dalam meningkatkan motivasi karyawan dan memiliki disiplin kerja yang tinggi.

  Penelitian Harlie, 2010, dengan judul :” Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemkab Tabalong, Tanjung, Kalima ntan Selatan”, menyimpulkan bahwa faktor Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja, dan faktor yang paling berpengaruh secara parsial terhadap

  Kinerja adalah Motivasi. Sedangkan penelitian Saputra Hermani, dan Midayanto, 2014, tentang

  ”Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu PT. Pelindo III Cabang Banjarmasin” menemukan fakta bahwa faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja karyawan adalah Disiplin Kerja.

  Berdasarkan penelitian terdahulu, penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis otomotif yaitu dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin yang beralamat di Jalan A. Yani Km. 2 Banjarmasin. Perusahaan ini memiliki 35 orang karyawan yang berperan menjaga produktivitas perusahaan. Semua karyawan berkewajiban menjaga produktivitas perusahaan sehingga diperlukan karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi agar mampu bersaing dengan perusahaan lain

  Volume 3, September 2017 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  35 3 8,6 1 2,9

1 2,9

3 8,6 5 14,3 3 8,6 2 5,7

  35 4 11,4 3 8,6

1 2,9

4 11,4 - - - - 2 5,7

  14 Juli

  35 3 8,6 1 2,9 - - 6 17,1 - - - - 2 5,7

  12 Agustus

  35 4 11,4 3 8,6

1 2,9

5 14,3 - - - - 5 14,3

  18 September

  18 Oktober

  35 2 5,7 - - - 2 5,7 - - - - 6 17,1

  35 5 14,3 1 2,9 - - 3 8,6 - - - - 1 2,9

  10 Nopember

  35 1 2,9 - - - 7 20,0 - - - - 3 8,6

  11 Desember

  35 5 14,3 3 8,6

1 2,9

1 2,9 9 25,7 1 2,9 5 14,3

  25 Jumlah

  35 181 Sumber : PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin,2015

  10 Juni

  28 Mei

  serta mampu mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

  DT Karyawan I % S % C % DL % SD Jam

  Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh pada perusahaan ditemukan bahwa beberapa tahun terakhir terdapat penurunan atas kinerja karyawan yang terlihat dari target perusahaan yang tidak tercapai. Hasil penjualan yang dilakukan oleh dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin dari tahun 2010 hingga 2014 mengalami penurunan, walaupun pada tahun 2012 perusahaan telah meningkatkan target penjualan dari 2.000 unit menjadi 2.500 unit dengan melihat prospek perkembangan ekonomi yang semakin baik. Meskipun terjadi peningkatan penjualan pada tahun

  2012, namun secara produktivitas sebenarnya mengalami penurunan. Tahun 2010 (92,20%), tahun 2011 turun (76,60%), tahun 2012 (66,32%), tahun 2013 (53,00%), dan tahun 2014 (45,32%).

  Dalam operasional perusahaan yang menjadi prioritas tentunya adalah tingkat kehadiran karyawan dan produktivitas kerja karyawan, dimana hal tesebut menjadi tolok ukur dari kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan.Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan untuk tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 1. berikut :

  Tabel 1 Absensi Karyawan

  PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin Tahun 2014

  Bulan Alasan Absen Jumlah

  09.00 SD Jam

  35 3 8,6 2 5,7

1 2,9

5 14,3 11 31,4 2 5,7 4 11,4

  10.00 TK % Jumlah % % Januari

  35 2 5,7 1 2,9 - - 3 8,6 - - - - 2 5,7

  8 Pebruari

  35 1 2,9 2 5,7 - - 2 5,7 - - - - 1 2,9

  6 Maret

  35 2 5,7 2 5,7 - - 6 17,1 8 22,9 - - 3 8,6

  21 April

  Dari data perusahaan diketahui bahwa pada periode Januari hingga Desember 2014 karyawan cenderung lebih banyak pada datang terlambat. Hal ini menunjukkan indikasi turunnya kinerja karyawan dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :” Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada dealer resmi Yamaha PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin “.

  Volume 3, September 2017 http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Gambar 1 Kerangka Konseptual 2. DEFINISI OPERASIONAL

  VARIABEL

  2.1. Kinerja Karyawan (Y) Kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Adapun kuesioner yang digunakan : kuantitas kerja, kualitas kerja, efisiensi karyawan, standar kualitas, usaha karyawan, standar professional, kemampuan karyawan, pengetahuan dan kreativitas karyawan.

  2.2. Motivasi (X1) Motivasi adalah motif yang mendorong individu mengoptimalkan prestasi yang dimiliki karyawan kearah pencapaian prestasi kerja yang tinggi dalam kompetensi dengan standar keunggulan melalui usaha keras, dimana motivasi yang baik dalam bekerja akan memperoleh kinerja karyawan yang maksimal sedangkan dengan motivasi yang kurang akan menghasilkan kinerja karyawan yang rendah. Adapun kuesioner yang digunakan mengukur motivasi dengan indikator konsepsi yang baru, menerima saran dan kritik, menerima pekerjaan dilain tempat, kesiapan menghadapi pekerjaan dan kesiapan konsep perspektif.

  2.3. Disiplin Kerja (X2) Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Penegakan disiplin karyawan biasanya dilakukan oleh manajer. Yang menjadi indikator disiplin adalah: kehadiran, ketepatan jam kerja, menyelesaikan tugas sesuai jadwal, dan ketaatan terhadap peraturan.

  3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

  3.1.1. Uji Validitas Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment) Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasi masing- masing skor item dengan total skor. Total skor adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item terebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang diungkap. Intrumen dinyatakan valid apabila hasil korelasi hitungnya berada di atas 0,30 (Sugiyono, 2009;78). Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh deskripsi data mengenai uji validitas variabel motivasi seperti yang terlihat pada pada Tabel 1 berikut ini:

  

Tabel .1

Hasil Uji Validitas Motivasi (X1 )

  Motivasi (X

  1

  ) Disipin Kerja (X

  2

  ) Kinerja (Y)

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 3, September 2017

  Correted Item Total No Item Nilai Keterangan pertanyaan Correlation Kritis

  1 X1.1 0,481 0,30 Valid

  2 X1.2 0,531 0,30 Valid

  3 X1.3 0,513 0,30 Valid

  4 X1.4 0,493 0,30 Valid

  5 X1.5 0,406 0,30 Valid Sumber : Data diolah, 2015

  Berdasarkan Tabel diatas, dapat dalam Sugiyono (2009;78). Dimana Item dilihat bahwa 5 butir item pernyataan pernyataan motivasi yang valid dapat untuk variabel motivasi seluruhnya dijadikan acuan untuk analisis dinyatakan valid karena nilai r hitung selanjutnya. dilihat dari Correted Item Total Uji validitas variabel kinerja Correlation lebih besar dibanding 0,30 karyawan seperti yang terlihat pada seperti yang dijelaskan oleh Maholtra Tabel 2 berikut ini :

  Tabel 2 Hasil Uji Validitas Kinerja (Y)

  No Item Correted Item Total Nilai Kritis Keterangan pertanyaan Correlation

  1 Y1 0,642 0,30 Valid

  2 Y2 0,528 0,30 Valid

  3 Y3 0,529 0,30 Valid

  4 Y4 0,570 0,30 Valid

  5 Y5 0,559 0,30 Valid

  6 Y6 0,418 0,30 Valid

  7 Y7 0,589 0,30 Valid Sumber : data diolah,2015

  Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat dijadikan acuan untuk analisis bahwa 7 butir item pertanyaan untuk selanjutnya. kinerja karyawan seluruhnya dinyatakan valid karena nilai corrected

  3.1.2. Uji Reliabilitas item-total correlation lebih besar Berdasarkan hasil pengolahan data dibanding 0,30 seperti yang dijelaskan yang telah dilakukan ditemukan oleh Maholtra dalam Sugiyono ringkasan hasil reliabilitas yang terlihat (2009;78). Dimana Item pernyataan pada Tabel 3 berikut ini : kinerja karyawan yang valid dapat

  

Tabel 3

Hasil Uji Reliabilitas

  Variabel Nilai Kritis Keterangan

  Cronbach’s Alpha

  Motivasi (X1) 0,892 0,60 Reliabel Disiplin (X2) 0,842 0,60 Reliabel

  Kinerja (Y) 0,823 0,60 Reliabel Sumber : Data diolah, 2015

  Volume 3, September 2017 http://repository.stimi-bjm.ac.id/

  Kolmogorov-Smirnov

  Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kinerja 0,740 35 0,04 0,845 35 0,04

  

a

  Kolmogorov-Smirnov

  a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kinerja

  Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. disiplin 0,630 35 0,03 0,723 35 0,04

  a

  Kolmogorov-Smirnov

  a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Disiplin

  0,769 35 0,02 0,837 35 0,03

  Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Motivasi

  

a

  2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang dibangun ada korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Tests of Normality Motivasi

  Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji reliabilitas diatas, nilai cronbach’s alpha untuk variabel motivasi sebesar 0,892, disiplin kerja sebesar 0,842, dan kinerja karyawan sebesar 0,823 adalah > 0.60 dan ini menunjukkan seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel atau handal, seperti yang dijelaskan oleh (Ghozali, 2011;48).

  .

  Asymp.Sig. (2-tailed) seluruh variabel > 0,05 seperti yang dikemukakan Ghozali (2011:160). Dengan program SPSS dihasilkan uji normalitas sebagai berikut :

  Sample Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa data kuesioner yang penulis kumpulkan berdistribusi normal, dengan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel motivasi sebesar 0,769, disiplin kerja sebesar 0,630, dan kinerja karyawan sebesar 0,445. Hasil ini menunj ukkan nilai

  Sumber : Data statistik diolah , 2015 Dengan pengujian One

  Disiplin (X2) 0,05 0,630 Normal Kinerja (Y) 0,05 0,740 Normal

  Keterangan Motivasi (X1) 0,05 0,769 Normal

  α Asymp. Sig (2-tailed)

  Variabel

  Tabel 4 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov

  1. Uji Normalitas Setelah dilakukan pengujian terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditemukan hasil pengujian normalitas seperti yang terlihat pada tabel 4 berikut :

  3.1.3. Uji Asumsi Klasik

  a. Lilliefors Significance Correction

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 3, September 2017

  Untuk mendeteksi ada atau terdapat multikolinearitas.Dalam tidaknya multikolinearitas di dalam analisis ini didapat nilai Variance model regresi yang digunakan dalam Influence Faktor (VIF) dan angka penelitian ini, adalah dengan melihat tolerance untuk masing-masing toleransi variabel dan Variance variabel seperti yang terlihat pada Inflation Factor (VIF). Jika VIF < 10 Tabel 6 berikut ini dan Tolerance > 0,1 maka tidak

  

Tabel 6

Hasil Uji Multikolinearitas

  Variabel Tolerance

  VIF Keterangan Motivasi (X1) 0,990 1,004 Tidak terjadi

  Multikolinearitas Disiplin (X2) 0,996 1,004 Tidak terjadi

  Multikolinearitas Sumber : Data statistik diolah kembali, 2015

  Dari hasil analisis, didapat bahwa variabel-variabel bebas dua variabel bebas (independent) (independent) berupa motivasi dan dalam penelitian ini nilai VIF-nya disiplin kerja tersebut memenuhi 1,004 < 10 dan tolerance nya 0,990 persyaratan asumsi klasik tentang dan 0,996 mendekati 1, yang berarti multikolinieritas. bahwa tidak terjadi multikolinearitas Dengan program SPSS versi 20 antara variabel bebas tersebut. menghasilkan seperti berikut : Dengan demikian, dapat disimpulkan

  Tabel 7 a

  Coefficients

  Collinearity Statistics

  Model

  Tolerance

  VIF ,990 1,004

  motivasi

  1

  ,996 1,004

  disiplin

  a. Dependent Variable: kinerja

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 3, September 2017

  3. Uji Heterokedasitas Scatterplot. Jika grafik penyebaran Uji Heterokedastisitas nilai residual terhadap nilai prediksi digunakan untuk mengetahui ada atau tidak membentuk pola tertentu, tidaknya ketidaksamaan varian dari seperti meningkat atau menurun dan residual pada model regresi. Prasyarat titik menyebar diatas dan dibawah yang harus dipenuhi dalam model angka nol pada sumbu Y, maka tidak regresi adalah tidak adanya masalah terjadi heterokedastisitas. heterokedastisitas. Diagnosis dapat Hasil pengujian heterokedasitas dideteksi dengan melihat grafik seperti terlihat pada tabel 8 berikut

  Tabel 8 Hasil uji Heterokedastisitas

  Variabel Signifikan Keterangan

  α

  Motivasi (X1) 0,05 0,474 Tidak ada heterokedastisitas Disiplin (X2) 0,05 0,707 Tidak ada heterokedastisitas

  Sumber : Data statistik diolah kembali, 2015 Dari hasil analisis, didapat dua maka dapat disimpulkan bahwa model variabel bebas (independent) yaitu regresi tidak mengandung adanya motivasi dan disiplin kerja dalam heteroskedastisitas seperti yang penelitian ini, nilai signifikansinya di dikemukakan (Gujarati, 2003 dalam atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) Ghozali, 2011:139).

  Tabel 9 a Coefficients Model Sig.

  (Constant) ,000 1 motivasi ,474 disiplin ,707

  a. Dependent Variable: kinerja Gambar 2

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 3, September 2017 Analisis Regresi Linear Berganda

  

Tabel 10

Rangkuman Hasil Analisa Regresi Berganda

  Variabel Koefisien Signifikan Keterangan Keputusan α

  Bebas Regresi Hipotesa

  • Konstanta - 7.738 Motivasi (X1) 2,990 0,02 0,05 Signiikan Diterima Disiplin (X2) 3,707 0,04 0,05 Signifikan Diterima F 9,840 0,01 0,05 Signifikan Diterima R 0,738 -- --- --
    • R Square 0,607 Sumber : Data statistik diolah kembali, 2015 Tabel diatas merupakan rangkuman atas dan sekaligus akan menjawab hipotesis yang hasil analisis melalui program SPSS versi 20 dikemukakan seperti tampak sebagai berikut dengan menggunakan regresi linear berganda,

  b Model Summary

  Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate

  a

  1 ,738 ,607 ,683 1,19333 1,021

  a. Predictors: (Constant), disiplin, motivasi

  b. Dependent Variable: kinerja

  a ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. b

  Regression ,831 2 ,831 9,840 ,010

  1 Residual 1,208 32 ,093 Total 2,039

  34

  a. Dependent Variable: kinerja

  b. Predictors: (Constant), disiplin, motivasi

  a Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

  Coefficients B Std. Error Beta

  (Constant) 28,297 3,658 7,736 ,000 motivasi ,234 ,210 ,191 2,990 ,002 disiplin ,612 ,470 ,363 3,707 ,004

  a. Dependent Variable: kinerja Y = 28.297 + 0,234X1 + 0,612 X2 + €

  Adapun penjelasan dari model regresi tersebut adalah sebagai berikut : Berdasarkan Tabel-Tabel diatas, maka

  a. Konstanta (a) = 28.297 menunjukkan nilai dapat diperoleh persamaan regresi sebagai konstan, dimana jika variabel motuvasi berikut :

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 3, September 2017

  (X1), dan Disiplin Kerja (X2) sama dengan positif terhadap kinerja karyawan, artinya nol, maka Kinerja (Y) bernilai positif semakin baik disiplin kerja semakin tinggi 28.297, yang artinya jika tidak ada pula kinerja karyawan. motivasi dan disiplin kerja maka kinerja

  d. Nilai R sebesar 0,73,8 atau 73,8% adalah karyawan sebesar 28.297. koefisien korelasi yang menunjukkan b. Koefisien b1 (X1) = 0,234 menunjukkan tingkat hubungan antara variabel motivasi bahwa variabel motivasi berpengaruh dan disiplin kerja. positif terhadap kinerja karyawan, artinya semakin baik motivasi yang diberikan Nilai korelasi tersebut menunjukkan hubungan perusahaan semakin meningkat kinerja yang kuat, karena berada diantara 0,600 karyawan. sampai dengan 0,799 ,berdasar tabel c. Koefisien b2 (X2) = 0,612 menunjukkan intrepretasi nilai r berikut : bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh

  Tabel .14 Tabulasi Intrepretasi nilai r

  No Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1 0,800 Sangat kuat

  • – 1,000 2 0,600 Kuat – 0,799 3 0,400 Sedang – 0,599 4 0,200 Rendah – 0,399 5 0,00 Sangat Rendah – 0,199

  Sumber : Sugiyono (2009;250) Nilai Adjusted R Square model variabel independen, motivasi (X1) dan regresi ini adalah 0,607 yang berarti bawah Disiplin kerja (X2) sebesar 60,7%. Sedangkan variasi naik turunnya variabel dependen sisanya (100%-60,7%) = 39,3%) dijelaskan Kinerja karyawan (Y) dipengaruhi oleh oleh variabel lain diluar persamaan model.

  Hasil Uji Koefisien Determinasi

  Berdasarkan proses estimasi data yang telah dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data (data Primer) yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil penelitian bahwa R square adalah sebesar 0.607 hal ini berarti 60,7% kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin dealer resmi motor Yamaha yang dapat dijelaskan oleh variabel yang diteliti yaitu motivasi dan disiplin kerja sedangkan sisanya sebesar 39,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kepuasan kerja, komitmen organisasi, kompensasi, lingkungan kerja dan lain sebagainya (Wirawan, 2009:6).

  Volume 3, September 2017 http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Pengujian Hipotesis

  1) Hipotesis I : Motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan

  Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan t-test, diperoleh koefisien regresi motivasi berslope positif sebesar 2,990, dengan nilai signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari alpha 0,05. Dikatakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa jika motivasi yang ada pada karyawan adalah tinggi maka kinerja karyawan akan meningkat dengan asumsi faktor lain dari motivasi di anggap konstan atau tetap. Motivasi kerja yang rendah sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang kurang maksimal. Kondisi ini terjadi pada PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin, dimana para karyawan masih belum optimal dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaannya. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan kinerja karyawan dapat optimal maka agar karyawan dapat melakukan pekerjaan lebih baik lagi, salah satunya adalah memotivasi diri sendiri atau diberi motivasi dari pihak eksternal perusahaan. 2) Hipotesis II

  Disiplin Kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil analisis menggunakan t- test, diperoleh koefisien regresi disiplin kerja berslope positif sebesar 3,707 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari alpha 0,05. Berarti disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa jika disiplin kerja karyawan adalah bagus maka kinerja karyawan akan meningkat dengan asumsi faktor lain dari disiplin kerja di anggap konstan atau tetap. Disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja yang rendah akan menyebabkan kinerja karyawan kurang optimal. Disiplin kerja yang rendah dari karyawan akan menyebabkan karyawan tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu, membuat karyawan mendapatkan sanksi dari perusahaan, dan mengakibatkan target perusahaan akan sulit untuk dicapai.

  3) Hipotesis III Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan

  Berdasarkan hasil analisis dengan hasil Ftest diperoleh sebesar 9,840 dan signifikan sebesar 0,10 lebih kecil dari alpha 0,05. Dapat dikatakan bahwa motivasi dan disiplin kerja secara bersama- sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjelaskan bahwa jika motivasi dan disiplin kerja karyawan lebih ditingkatkan lagi maka kinerja karyawan juga akan meningkat.

  4. KESIMPULAN

  1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t secara parsial Motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin.

  2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji t secara parsial disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin.

  3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji f secara simultan (bersama- sama) Motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan PT. Surya Prima Cabang Banjarmasin. Mengingat disiplin kerja merupakan faktor yang lebih dominan mempengaruhi kinerja karyawan maka perlu dipertahankan dan terus dijalin hubungan yang erat antara pimpinn dan karyawan serta kerjasama antar karyawan, seperti misalnya kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri karyawan untuk lebih maju.Karena motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja, oleh karenanya kedua variabel ini perlu dijaga kualitasnya, dan jika dapat lebih ditingkatkan lagi melalui kepemimpinan yang demokratis.

DAFTAR PUSTAKA

  Ghozali,Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, BPFE, Semarang.

  http://repository.stimi-bjm.ac.id/ Volume 3, September 2017

  Hasibuan Malayu, SP, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

  M. Harlie, 2010, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Pemkab Tabalong, Tanjung, Kalimantan Selatan, Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 11 No.2 STIA Tabalong.

  Rivai, Viethzal, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Dari Teori ke Praktik, Raja Grafinso Persada, Jakarta.

  Santoso, Singgih, 2007, Buku Latihan SPSS, Elex Media Komputndo, Jakarta.

  Saputra Hermani, dan Midayanto, 2014, Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu PT.Pelindo III Cabang Banjarmasin, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4 No. 5, STIE Indonesia, Banjarmasin.

  Setiaji, Bambang, 2008, Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif, UMS, Surakarta. Sutrisno Edy, 2009, Manajemen Sumber

  Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Wibowo, 2012, Manajemen Kinerja, Rajawali Pers, Jakarta. Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber

  Daya Manusia : Teori, Aplikasi dan Penelitian, Salemba Empat, Jakarta.