BAB II. KAJIAN PUSTAKA - BAB II FARDIKA ALLAN NUARI TI'13

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Profil Cabang dan Ranting Muhammadiyah Menurut (Suparno, 1986) Sebagai gerakan Islam di Purwokerto yang di

  awali sejak tahun 1334 H/1916M (1340H/1922M), kini telah banyak yang dilakukan oleh Muhammadiyah untuk umat Islam dan masyarakat Purwokerto, sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa Muhammadiyah Purwokerto mempunyai kontribusi dan peran yang besar dalam dinamika kehidupan masyarakat Purwokerto.

  Dalam rangka memacu tercapainya tujuan Muhammadiyah yaitu “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Persyarikatan Muhammadiyah Purwokerto telah menempuh berbagai usaha meliputi bidang dakwah, sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik dan lain-lainnya yang secara operasional dilaksanakan melalui berbagai institusi internal organisasi seperti Majelis, Lembaga, Badan, Ortom, dan Amal Usaha yang didirikan dan kiprah perjuangan warga Muhammadiyah melalui berbagai institusi eksternal.

B. Kota Purwokerto

  Kota Purwokerto adalah ibukota kabupaten banyumas, jawa tengah (Hidayat, 2012). Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa, secara geografi Purwokerto terletak di koordinat

  7°26′LU 109°14′BT. Purwokerto merupakan kota yang tak otonom karena masih menjadi bagian Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan. Dilihat dari sejarahnya, Purwokerto asalnya berstatus(Kotif), dimana Kotif lainnya di Indonesia sudah menyandang status Kota dengan otonomi tersendiri.

  Tabel 1. Kecamatan di Kota Purwokerto

  Nama Kecamatan Ibukota Kecamatan Jumlah Penduduk Kelurahan

  Tahun 2010 Purwokerto Barat Rejasari 7 49.044

  Purwokerto Wetan 6 57.160 Purwokerto Timur Purwokerto Utara Bancarkembar 7 57.178 Purwokerto Selatan Karangklesem 7 70.459 C.

   Sistem Informasi

  Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transakasi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Hartono, 1999).

1. Klasifikasi Sistem Informasi

  Klasifikasi pengelompokkan sistem informasi (Kadir, 2003) berdasarkan pada: a.

  Sistem Informasi Menurut Level Organisasi: sistem informasi departemen, sistem informasi perusahaan, dan sistem informasi antar organisasi. b.

  Sistem Informasi Fungsional: sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.

  c.

  Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan Yang Tersedia: sistem pemrosesan transaksi (TPS), sistem informasi manajemen (MIS), sistem perkantoran (OAS), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi eksekutif (EIS), sistem pendukung kelompok (GSS), dan sistem pendukung cerdas (ESS).

  d.

  Sistem Informasi Menurut Aktivitas Manajemen: sistem informasi pengetahuan, sistem informasi operasional, sistem informasi manajerial, dan sistem informasi strategis.

  e.

  Sistem Informasi Menurut Arsitektur Sistem: Sistem berbasis mainframe, sistem komputer pribadi (PC) tunggal, dan sistem komputasi jaringan.

  f.

  Sistem Informasi Geografi.

  g.

  Sistem ERP (Enterprise Resource Planning).

D. Geografi

  Geografi merupakan ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena yang diamati merupakan pendekatan keruanagan, ekologi dan kompleks wilayah yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran dari kejadian-kejadian alamiah maupun fenomena sumber daya. Ketersediaan data yang bersifat geografi, di mana memiliki atribut utama keruangan, akan memudahkan banyak kepentingan (Riyanto, 2010).

E. Sistem Informasi Geografis

  Sistem informasi Geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk informasi yang berreferensi geografis (Riyanto, 2010). Komponen kunci dalam SIG adalah sistem komputer, data geospatial (data atribut) dan pengguna yang dapat digambarkan pada Gambar 1.

  Gambar 1. Komponen Kunci SIG

  SIG mempunyai perbedaan dengan bentuk sistem informasi lainnya, perbedaan itu adalah SIG dapat bekerja dengan data spasial. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan layer-layer data suatu titik yang sama dalam satu ruang, serta mengkombinasikan, menganalisis, dan memetakan hasilnya.

  Di dalam SIG terdapat 2 jenis data yaitu data spasial dan data non- spasial. Berikut penjelasan dari dua jenis data tersebut.

  1) Data Spasial

  Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut di dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat. 2)

  Data Non-Spasial Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu. Sebagai contoh data atribut dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas dan sebagainya.

  F.

   Google Maps Google Maps merupakan layanan dari google yang mempermudah

  pengunanya untuk melakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasi yang dibuat. Sedangkan Google Maps API memungkinkan pengembangan untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam situs web. Dengan menggunakan

  

Google Maps API memungkinkan untuk menanamkan situs Google Maps ke

  dalam situs eksternal, di mana situs data tertentu dapat dilakukan overlay (Febrian, 2008).

  Meskipun pada awalnya hanya JavaScript API, API Maps sejak diperluas untuk menyertakan sebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layanan untuk mengambil gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding, menghasilkan petunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profil elevasi.

  Kelas kunci dalam perpustakaan Maps adalah MapView, sebuah

  subclass dari ViewGroup dalam standar perpustakaan Android. Sebuah MapView

  menampilkan peta dengan data yang diperoleh dari layanan Google Maps. Bila

  MapView memiliki fokus, dapat menangkap tombol yang ditekan dan gerakan

  sentuh untuk pan dan zoom peta secara otomatis, termasuk penanganan permintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Ini juga menyediakan semua elemen UI yang diperlukan bagi pengguna untuk mengendalikan peta. Aplikasi tersebut juga dapat menggunakan metode MapView kelas untuk mengontrol

  MapView secara terprogram dan menarik sejumlah jenis Tampilan di atas peta.

  Secara umum, kelas MapView menyediakan pembungkus di Google

  Maps API yang memungkinkan aplikasi tersebut memanipulasi data Google

Maps melalui metode kelas, dan itu memungkinkan dikerjakan dengan data

Maps seperti jenis lain Views. Perpustakaan Maps eksternal bukan bagian dari

  perpustakaan Android standar, sehingga tidak mungkin ada pada beberapa perangkat Android biasa. Demikian pula, perpustakaan Maps eksternal tidak termasuk dalam perpustakaan Android standar yang disediakan dalam SDK.

  

Google API pengaya menyediakan perpustakaan Maps untuk sehingga dapat

  mengembangkan, membangun, dan menjalankan aplikasi berbasis peta di SDK Android, dengan akses penuh ke data Google Maps.

  Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

  1. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi.

  2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.

  3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.

  4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).

  G.

   Java Java merupakan sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang

  dapat berjalan pada platform yang berbeda, baik di Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya. Dengan menggunakan Java, kita dapat mengembangkan banyak aplikasi yang dapat digunakan pada lingkungan yang berbeda, seperti pada Desktop, Mobile, Internet, dan lain-lain (supriyanto, 2010).

1. Arsitektur Java

  Secara arsitektur, Java tidak berubah sedikitpun semenjak awal mula bahasa itu dirilis. Kompiler Java (yang disebut dengan javac atau java

  compiler) akan mentransformasi kode-kode dalam bahasa Java kedalam

  suatu bytecode. Bytecode adalah sekumpulan perintah hasil kompilasi yang kemudian dapat dieksekusi melalui sebuah mesin komputer abstrak yang disebut dengan JVM (Java Virtual Machine). JVM juga sering dinamakan sebagai implementer, karena sifatnya yang selalu menerjemahkan kode- kode yang tersimpan dalam bytecode dengan cara baris demi baris. Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yaitu: a. Java Virtual Machine (JVM)

  b. Java Application Programming Interface (Java API) Sun membagi arsitektur Java menjadi 3 bagian, yaitu:

  • Enterprize Edition (J2ME) untuk aplikasi Web, aplikasi sistem tersebar dengan beraneka ragam klien dengan kompleksitas yang tinggi. Merupakan SuperSet dari Standart Java.
  • Standart Edition (J2SE) ini dikenal dengan bahasa Java.
  • Micro Edition (J2ME) merupakan subset dari J2SE dan salah satu aplikasinya yang banyak dipakai adalah untuk Mobile Device.

2. Karakteristik-karakteristik Java

  Java adalah bahasa pemrograman yang sederhana dan juga

  tangguh. Berdasarakan White Paper dari SUN, Java memiliki karakteristik sebagai berikut: a.

  Berorientasi Objek (Object Orinted) Bahasa pemograman java telah menerapkan konsep pemograman berorientasi objek yang modern dalam implimentasinya.

  b.

   Robust

  Bahasa pemograman java mendorong pemograman yang bebas dengan kesalahan yang bersifat Strongly Typed dan memiliki Runtime Checking.

  c.

   Portable

  Bahasa Pemrograman Java mampu di jalankan pada sistem operasi apapun yang memiliki Java Virtual Machine.

  d.

   Multithreading

  Bahasa Pemrograman Java mendukung multithreading dan terintegrasi secara langsung.

  e.

  Dinamis Bahasa Pemrograman Java mampu melakukan sesuatu tindakan yang ditentukan pada saat eksekusi program dan saat kompilasi.

  f.

  Sederhana Bahasa pemograman Java menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipelajari, semua ini dikarenakan sintaks yang hampir sama dengan bahasa pemograman C/C++. Selain itu sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance.

  3. Konsep Pemrograman Java a.

   Class

  Merupakan sebuah struktur yang menjelaskan sifat-sifat dari suatu objek.

  b.

  Objek Contoh (Instance) dari suatu class. Pada bahasa pemrograman prosedural dapat dianggap sebagai class.

  c.

   Konstruktor

  Adalah method yang pertama kali dijalankan ketika objek diciptakan dari suatu class. Dalam Java, biasanya konstruktor ditandai dengan method dengan nama yang sama dengan nama class-nya.

  d.

   Field / Data Member Adalah pengenal yang menyimpan informasi dari suatu objek.

  e.

   Method Merupakan aksi yang dapat dilakukuan oleh suatu objek.

4. Jenis-jenis Modifier

  Modifier berguna untuk menentukan sifat dari suatu kelas, field,

  ataupun method dalam suatu program Java. Berikut ini adalah beberapa

  modifier yang sering digunakan, yaitu pada Tabel 2.

  Tabel 2. Modifier Java Public Method/field dapat diakses oleh semua objek.

  Private Method/field hanya dapat dipergunakan oleh class

  tersebut

  Protected Method/field tersebut hanya dapat diciptakan oleh class tersebut dan class turunannya. Static Method/field tersebut dapat diakses tanpa harus

  menciptakan objeknya terlebih dahulu. Semua objek yang dibuat dari class yang memiliki field static akan memiliki nilai yang sama untuk field tersebut.

  Final Menyatakan bahwa definisi dari field/method tersebut tidak dapat berubah lagi.

  H.

  Extensible Markup Language (XML) Extenxible Markup Language (XML) muncul pertama kali di penghujung

  tahun 1990, XML kerap dianggap sebagai bahasa markup pengganti HTML

  (Hypertext Markup Language). Pada tahun 1996 XML mulai dikembangkan dan mendapatkan pengakuan dari Word Wide web Consortium (W3C) pada febuari 1998

  . Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML (Standart Generalized Markup Language) yang telah dikembangkan pada tahun 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis berbagai proyek berskal a besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada

  SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

  Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali denga ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup (diawali dengan ‘</’ diakhiri ‘>’) dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misalnya <form name = “isi data”>). Hanya bedany a, HTML mendefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kehendak. Sehingga

  XML memudahkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standard seperti heading, paragraph, table, dan lain sebagainya (Andi, 2008).

I. Layanan Berbasis Lokasi

  Sistem Layanan Berbasis Lokasi, atau lebih dikenal dengan Location-

  

Based Service (LBS), menggabungkan antara proses dari layanan mobile dengan

  posisi geografis dari penggunanya. Poin pentingnya adalah ketika posisi target, di mana sebuah target bisa jadi adalah pengguna LBS itu sendiri atau entitas lain yang tergabung dalam suatu layanan (Steineger dkk, 2006 )

  Location-Based Service (LBS) mengarah pada aplikasi dan layanan yang

  menyediakan informasi lokasi mengenai pengguna mobile, untuk menyediakan sebuah layanan atau informasi khusus pada penguna.

  Ada dua tipe layanan yang bisa digunakan dalam LBS untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel jaringan atau GPS maupun aGPS. Dari kedua cara ini akan didapatkan posisi pengguna dalam bentuk koordinat latitude dan longitude. Latitude adalah representasi dari arah Utara-Selatan, sedangkan longitude adalah representasi dari arah Timur-Barat.

  Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat Lima komponen penting yaitu meliputi:

  1. Mobile Devices: Suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam bentuk suara, gambar, dan text.

  2. Comunication Network: Komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile terminal ke Service Provider kemudian mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communication network dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless Local Area Network (WLAN), atau Wireless Wide Area Network (WWAN).

3. Positioning Component: Untuk memproses suatu layanan maka posisi pengguna harus diketahui.

  4. Service and Aplication Provider: Penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk memproses informasi yang diminta oleh pengguna.

5. Data and Content Provider: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan

  semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat diminta dari data dan content provider.

  Komponen dasar Location-Based Service (LBS) dapat dilihat pada Gambar 2.

  Gambar 2. Komponen Dasar LBS

  Selanjutnya Service and Aplication Provider mengirim informasi yang telah diolah melaui jaringan internet dan jaringan komunikasi.

  Pada akhirnya pengguna dapat menerima informasi yang diinginkan. Ada lima kegiatan yang didasari kebutuhan pengguna terhadap infromasi geografis, yakni:

  Mengetahui dimana dia berada (locating)

   Mencari lokasi seseorang, suatu objek, atau kejadian (searching)

   Menanyakan arah untuk mencapai suatu lokasi (navigating) 

   Mencari suatu kejadian pada atau sekitar lokasi (checking)

  Menanyakan properti dari suatu lokasi (identifying)

   J.

   Global Positioning System (GPS)

  GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem radio navigasi penentuan posisi menggunakan satelit (Riyanto, 2010). Sistem ini di desain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter. Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya. Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu.

  K. Android

  Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang dirilis oleh

  Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit

  ) menyediakan Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java (Safaat, 2011). Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).

  Bahasa pemrograman yang berjalan pada Android adalah Java Disamping itu Android juga menyediakan tools dan API yang dibutuhkan selama pembuatan program.

1. Features

  Features yang tersedia pada platformAndroid saat ini antara lain:

  • Frame work Aplikasi • Mesin virtual Dalvik Integrated browser
  • SQLite
  • Media support
  • GSM Telephony Bluetooth, EDGE, 3G dan WIFI
  • Dukungan perangkat tambahan
  • Multi touch
  • Lingkungan Development Market

  2. Android Arsitektur a.

   Linux kernel Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari

  android itu berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem

  processing, memory, resource, drivers, dan sisitem-sistem operasi

  android lainnya. Android bukan linux, akan tetapi Android dibangun diatas Linux Kernel yaitu versi 2.6. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware dan software stacknya.

  b.

   Libraries

  Android menyertakan liblaries C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sitem android. Kemampuan ini disediakan kepada

  Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android.

  c.

   Android-Runtime

  Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core

  

libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan

  prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik (DalvikVM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool ”dx” yang telah di sertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel linux untuk berfungsi, seperti threading dan manajemen memori tingkat rendah.

  d.

  Framework-Aplikasi Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama, dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agara komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampua ini dan aplikasi yang lain mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework). Meknaisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem, termasuk:

  • Views Content Provider Resource Manager Notification Manager Activity Manager e.

   Applications

  Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lainnya. Semua aplikasi tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada

  

layer inilah developer atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang

  istimewa adalah pada Android semua aplikasi baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan menggunakan librari API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang dibuat untuk android akan memiliki akses yang setara dalam mengakses seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah itu merupakan aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dengan kata lain dengan platform android ini, programmer atau Developer secara penuh akan bisa mengkustomisasi perangkat androidnya.

  Gambar 3. Arsitektur Android L. Dalvik Debug Monitor Server (DDMS)

  DDMS merupakan tools debugging pada Android yang menyediakan pengambilan gambar layar pada device, informasi thread dan heap pada device,

  

logcat untuk melihat informasi tentang proses yang sedang berjalan, melihat

  pesan error yang dikirimkan, warning, proses, panggilan masuk dan SMS, data lokasi, dan lainnya. DDMS diintegrasikan kedalam Eclipse dan juga terdapat dalam direktori /tools/ pada Android SDK.

  M. Android Development Tools (ADT)

  ADT adalah plugin untuk Eclipse yang didesain untuk pengembangan aplikasi Android. ADT memungkinkan Eclipse untuk digunakan dalam membuat aplikasi Android baru, membuat User Interface, menambahkan komponen berdasarkan framework API Android, debug aplikasi, dan pemaketan aplikasi Android.

  N. Eclipse Integrated Development Environment (Eclipse IDE)

  IDE adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak. Eclipse adalah sebuah IDE untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

  

  Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adal

   Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis

  Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman

  bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, dan lain sebagainya.

   bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

  Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

  O. Hasil Penelitian Sejenis

  Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian sejenis tentang sistem informasi geografis:

  1.

  (Eka, 2011) dalam penelitiannya tentang Sistem informasi geografis pariwisata Kabupaten Gianyar ini merupakan sistem yang memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lokasi objek wisata yang ada di

  Kabupaten Gianyar beserta fasilitas pendukungnya. Informasi yang disajikan pada web ini meliputi informasi obyek wisata, event, kerajinan, restouran, penginapan. Perancangan peta yang ditampilkan dalam sistem ini menggunakan Google Maps API. Aplikasi ini hanya bisa berjalan pada web dan belum bisa secara realtime menggunakan handphone.

  2.

  (Grafidth, 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pada Aplikasi Mobile Berbasis Standard Web Map

  Service Menggunakan J2ME yang bertujuan untuk merancang sebuah perangkat lunak yang menampilkan peta dengan data dimuat secara on-line.

  Aplikasi ini hanya berjalan pada handphone dengan operasi sistem J2ME atau Java.

  3.

  (Sutanto, 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Geographic Information System (GIS) Fasilitas Umum di Purwokerto Berbasis Mobile.

  Aplikasi yang dibangun menggunakan teknologi mobile yang dapat menampilkan peta beserta data fasilitas umum dengan bantuan Google map. Aplikasi ini berjalan dengan Operasi Sistem J2ME namun tidak dapat di install pada konfigurasi Java MIDP 2.0 dan CLDC 1.1.

  Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah aplikasi ini menggunakan Sistem Operasi android, tampilan interface aplikasi ini lebih menarik dan perancangan peta yang ditampilkan sistem ini menggunakan Google Maps API V2 dan java sebagai bahasa pemograman.