Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Relistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 111 Pekanbaru

  Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Relistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 111 Pekanbaru

  1

  2 3.

  Mujiati , Syahrilfuddin , Zulkifli Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

  Abstract

The specific objective of this study is to increase the ability of the fourth year students in mathematics

subject at Sekolah Dasar Negeri 111 Pekanbaru by using Realistic mathematics education (RME) method. Realistic mathematics education (RME)is a method of which demands students to use c contekstual, academic test, academic result progress, cross division students,and then the students presenting their finding into the class. This research was conducted at Sekolah Dasar Neger 111 Pekanbaru from March to April in Academic year 2012. The sample of the research is 40 the fourth year students;20 male students and 20 female students. The data of collection technique is a test and observation by using analysis descriptive. The research intrument is an essay test and the observation sheet of teacher and students. The result of both cycle in this research shows that the increasing mean score from first cycle (79,76) to second cycle (89,20) is 9,44%, and the number of pass student also increase from 32 students in first cycle become 37 students in second cycle. The activity teacher increase from excellent level (86,05%) in first cycle become excellent level (94,4%) in second cycle, and the activity students also increase from enough level (64%) in first cycle become good level (76,5%) in second cycle. It may be concluded that the using Realistic mathematics education (RME) method could increase the ability of the fourth year students in mathematics subject at Sekolah Dasar Negeri 111 Pekanbaru .

  Keyword : Approach, Realistic mathematics education (RME), mathematics academic result PENDAHULUAN

  Dalam pembelajaran matematika ditingkat SD, diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran dikelas. Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah mengetahui sebelumnya, tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan sesuatu hal yang baru ( Heruman, 2007).

  Berdasarkaan wawancara penulis dengan wali kelas II SD Negeri 111 Pekanbaru, didapat bahwa KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan sekolah tersebut adalah 62, sedangkan jumlah siswa kelas II SD Negeri 111 Pekanbaru berjumlah 40 orang siswa. Sementara jumlah siswa yang mencapai KKM pada pembelajaran matematika hanya berjumlah 16 (40%) orang siswa, sedangkan

  1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0805120784, e-mail: man_ji 87@yahoo.co.id

  

2. Dosen pembimbing I, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

3. Dosen pembimbing II, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  (081365751457) siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 24 (60%) orang siswa. Sehingga banyak siswa yang hasil belajar matematikanya tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan. Nilai rata-rata untuk pelajaran matematika adalah 58,3.

  Berdasarkan hasil observasi peneliti, hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dipengaruhi juga oleh proses pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan dari pengamatan penulis memperhatikan bahwa penyebab utama rendahnya hasil belajar yaitu proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan masih bersifat konvensional, guru tidak menggunakan model, strategi, dan pendekatan, kemudian partisipasi siswa dalam pembelajaran hanya terlibat pada saat mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan guru. Siswa jarang diberi kesempatan untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam membangun pengetahuan dan pengalaman belajarnya. Selain itu, guru jarang memperlihatkan kaitan antara matematika dengan dunia nyata dan kegunaan matematika bagi kehidupan manusia.

  Melihat kondisi ini peneliti memandang perlu diberikan suatu metode atau pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan keadaan psikologi dan kondisi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari yang akan menarik minat belajar siswa. Menurut peneliti pembelajaran yang paling cocok adalah Pendidikan Matematika Realistik. Karena disini materi yang akan disampaikan kepada siswa diriilkan, dalam artian mengurangi sifat abstrak dan sesuai dengan kehidupan nyata siswa.

  Menurut Hanz Freudenthal (dalam Suryanto, 2008), Pendidikan matenatika relistik adalah pendekatan atau cara pembelajaran matematika yang berdasarkan gagasan-gagasan yang digali dan dikembangkan, sedangkan menurut Gravemeijer (dalam tarigan, 2006: 3), Pembelajaran matematika realistik menekankan akan pentingnya konteks dunia nyata yang dikenal murid dan proses kontruksi pengetahuan matematika oleh murid sendiri. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik (PMR) adalah pembelajaran yang menggali dan mengembangkan pengetahuan anak berdasarkan konteks dunia nyata.

  Pembelajaran dengan penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik juga merupakan pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini disebabkan karena pada pendekatan ini dapat mendorong keaktifan, membangkitkan minat dan kreativitas belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil belajarnya.

  Dengan mencermati situasi dan kondisi yang telah dikemukakan diatas peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 111 Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012 khususnya materi pokok bangun datar.

  METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

  Menurut (Arikunto, 2006: 17) penelitian kolaboratif adalah pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan peneliti, bukan guru yang yang sedang melakukan tindakan.

  Menurut Mulyasa bagan siklus untuk penelitian ini dapat dibuat dalam bentuk gambar berikut :

Gambar 3.1 Siklus dan tahap-tahapnya

  SIKLUS II SIKLUS I

  (Sumber: Mulyasa 2010:73) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik diadakan analisis deskripitif, komponen yang dianalisa adalah: 1.

  Analisis data tentang aktifitas guru dan siswa berguna untuk direfleksikan pada siklus berikutnya. Analisis perskoran aktivitas guru dan siswa digunakan rumus:

  KTSP, 2007: 367 (dalam Syahrilfuddin, dkk) Keterangan : NR = Persentase aktivitas guru/siswa JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan SM = Skor maksimum yang didapat dari aktivitas guru/ siswa

  1. Rencanaan

  4.Refleksi

  2.Tindakan

  3. Observasi 1.

  Rencana

  4. Refleksi

  2. Tindakan

  3.Observasi Tabel. Interval dan Kategori Aktivitas Guru dan Siswa Kategori Interval (%) Baik Sekali

  81

  • – 100 Baik

  66

  • – 80 Cukup

  51

  • – 65 Kurang ≤ 50 2.

  Hasil Belajar Matematika Secara Individu Ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang telah diperiksa oleh guru dari setiap akhir siklus. Ketuntasan belajar secara individu apabila siswa memperoleh nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang ditetapkan SDN 111 Pekanbaru untuk pelajaran matematika kelas rendah adalah

  ≥ 62. Ketuntasan belajar secara individu digunakan rumus:

  PK = x 100% Purwanto, 2004: 102 (dalam Syahrilfuddin, dkk) Keterangan : PK = Ketuntasan Individu SP = Skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum 3. Hasil Belajar Matematika Siswa Secara Klasikal

  Ketuntasan klasikal tercapai apabila 75% dari seluruh siswa memperoleh nilai minimal 62 maka kelas itu dikatakan tuntas. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

  Purwanto, 2004: 102 (dalam Syahrilfuddin, dkk) Keterangan : KK = Ketuntasan klasikal JT = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah siswa seluruhnya

  Tabel.2 Interval dan Kategori Ketuntasan Belajar Siswa secara Klasikal Kategori Interval % Baik Sekali

  80

  • – 90 Baik

  60

  • – 79 Cukup

  40

  • – 59 Kurang – 39

  HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

   Pelaksanaan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanaan dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Pendekatan Pendidikan matematika Realistik terdiri dari 2 siklus. Untuk setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dengan 1 kali ulangan harian dengan rincian perbandingan aktivitas guru siswa, aktivitas siswa, perbandingan nilai rata- rata hasil belajar, perbandingan ketuntasan klasikal, perbandingan ketercapaian indikator siklus I dan siklus II, serta perbandingan nilai hasil belajar siswa dari skor dasar, ulangan harian I, dan ulangan harian II, dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut:

2. Perbandingan Hasil Aktivitas guru

  Proses pembelajaran yang dilaksanakan mengalami peningkatan pada aktivitas guru pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Tabel.3

Peningkatan Aktivitas Guru Tiap Pertemuan siklus I dan Siklus II

Pertemuan

  

No Aktivitas yang diamati Siklus I Siklus II

  1

  2

  3

  4 Guru mengkondisikan siswa dalam

  situasi belajar yang kondusif, melakukan 1 appersepsi,memotivasi siswa,

  4

  4

  4

  4 menyampaikan tujuan pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran Guru mengarahkan siswa untuk 2 mengerjakan LKS bersama teman

  4

  3

  4

  4 sebangku Guru mengajukan masalah kontekstual kepada siswa dan memberikan penjelasan

  3

  3

  3

  3

  4 singkat bagi siswa yang belum dapat memahami masalah Guru membagikan LKS dan 4 memfasilitasi siswa dengan alat peraga

  4

  4

  4

  4 (matematika Informal) Guru memotivasi dan mengamati kerja 5 siswa serta memberikan bimbingan jika

  3

  4

  3

  3 siswa mengalami kesulitan Guru meminta beberapa siswa atau 6 kelompok maju kedepan kelas untuk

  3

  4

  3

  4 menyampaikan hasil kerjanya Guru meminta siswa yang lain 7 menanggapi atau bertanya tentang

  3

  3

  4

  4 selesaian yang dipresentasikan temannya Guru mengenalkan konsep pelajaran

  8

  3

  4

  4

  4 (Matematika Formal) Refleksi (siswa bersama guru membuat kesimpulan materi pelajaran dan

  9

  3

  3

  4

  4 meluruskan jika ada konsep siswa yang salah)

  Jumlah

  30

  32

  33

  35 Persentase 83,3% 88,8% 91,6% 97,2%

  Rata-rata persentase / siklus 86,05% 94,4% Kategori Baik Sekali Baik Sekali

  Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas guru adalah 83,3%, pertemuan kedua aktivitas guru meningkat 5,5% menjadi 88,8%, pertemuan ketiga aktivitas guru meningkat 2,8% menjadi 91,6%, pada pertemuan keempat aktivitas guru meningkat 5,6% menjadi 97,2%.

  Peningkatan hasil pengamatan aktivitas guru untuk penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik selama proses pembelajaran dapat dilihat pada grafik berikut:

  100% 97.2% 91.6% 88.8%

  90% 83.3% 80% 70% persentase pertemuan pertemuan

  1 pertemuan 2 pertemuan

  3

  4 Gambar.1

Grafik Aktivitas Guru untuk Penerapan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik

3. Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa

  Proses pembelajaran yang dilaksanakan, mengalami peningkatan pada aktivitas siswa pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.4.Peningkatan Aaktivitas Siswa Tiap pertemuan Siklus I dan Siklus II

  Pertemuan No Aktivitas yang diamati Siklus I Siklus II

  1

  2

  3

  4 Siswa mengikuti perintah guru

  1. untuk mempersiapkan memulai

  4

  3

  3

  4 pembelajaran Siswa menjawab setiap 2.

  2

  3

  4

  4 pertanyaan yang diajukan guru Siswa mengerjakan masalah 3.

  2

  2

  3

  3 konteksual yang diajukan guru Siswa bersama teman sebangku mengerjakan LKS dengan

  4. menggunakan medi

  3

  3

  3

  3 pembelajaran yang disediakan guru Beberapa siswa / kelompok

  5. mempresentasikan hasil kerjanya

  2

  3

  2

  3 di depan kelas Siswa dari kelompok lain menanggapi atau bertanya

  6.

  2

  2

  3

  3 tentang selesaian yang dipresentasikan temannya Siswa menyampaikan pendapatnya mengenai konsep

  7.

  2

  3

  2

  3 pembelajaran yang dijelaskan guru (matematika formal) Siswa menyimpulkan

  8. pembelajaran dan mengerjakan

  2

  3

  3

  3 evaluasi

  Jumlah

  19

  22

  23

  26 Persentase 59,3% 68,7% 71,8% 81,2%

  

Rata-rata persentase / siklus 64% 76,5%

Kategori Cukup Baik

  Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas siswa adalah 59,3%, pertemuan kedua aktivitas siswa meningkat 9,4% menjadi 68,7%, pertemuan ketiga aktivitas siswa meningkat 3,1% menjadi 71,8%, pada pertemuan keempat aktivitas siswa meningkat 9,4% menjadi 81,2%.

  Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada grafik berikut:

  100% 81.2% 71.8% 68.7%

  80% 59.3% 60% 40% persentase 20%

  0%

Gambar .2

Grafik Aktivitas Siswa untuk Penerapan Pendekatan pendidikan matematika

  

Realistik

4.

   Perbandingan Nilai Rata- rata Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi pokok Bangun Datar

  Rata-rata hasil belajar matematika pada ulangan sebelum tindakan,siklus I dan siklus II pada materi pokok bangun datar dapat dilihat sebagai berikut:

  

Tabel.5

Perbandingan Rata-rata, Nilai Minimum dan Nilai Maksimum pada setiap Hasil

Belajar

Kelompok Jumlah Rata-rata Minimum Maksimum

  Nilai Siswa Skor Dasar

  40 58,3 25 100

  Siklus I

  40 79,76 50 100

  Siklus II

  40 89,20 51,7 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, yaitu pada skor dasar rata-ratanya 58,3 meningkat sebesar 21,46 pada siklus I menjadi 79,76 dan meningkat sebesar 9,44% menjadi 89,20 pada siklus II. Peningkatan itu juga terjadi pada nilai minimum siswa, yaitu pada skor dasar nilai minimum siswa adalah 25 meningkat menjadi 50 pada siklus I dan pada siklus II menjadi 51,7. Sedangkan pada nilai maksimum siswa tidak terjadi peningkatan pada skor dasar, siklus I dan siklus II yaitu 100. Peningkatan rata-rata hasil belajar dari skor dasar, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:

  

Gambar.3

Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar, Nilai Minimum dan Nilai

  40

  80 100 120

  60

  40

  20

  

51.7

100 100 100

  50

  25

  89.2

  79.76

  58.3

  Berdasarkan tabel di atas, bahwa terdapat perubahan hasil belajar siswa antara ulangan sebelum tindakan , ulangan siklus I dan ulangan siklus II. Pada skor dasar , dari 40 siswa hanya 16 siswa yang mencapai KKM. Sedangkan 24 siswa nilainya tidak mencapai KKM. Setelah dilaksanakan penerapan pendekatan matematika realistik terjadi peningkatan pada ulangan siklus I menjadi 32 siswa yang mencapai KKM atau tuntas. Dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 37 siswa yang mencapai KKM atau tuntas.

  37 3 92% T

  siklus II

  

Maksimum pada Skor Dasar, Siklus I dan Siklus II

5.

  3 Ulangan

  32 8 80% T

  40

  siklus I

  2 Ulangan

  16 24 40% TT

  40

  Dasar

  1 Skor

  

Tuntas Tidak

Tumtas

  

Tabel. 6

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal

No Hasil Belajar Jumlah Seluruh siswa Ketuntasan Persentase Ketuntasan Ketuntasan klasikal

  Perbandingan Ketuntasan Klasikal Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Ketuntasan secara klasikal pada ulangan sebelum tindakan, ulangan siklus I dan ulangan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

  Skor Dasar Siklus I Siklus II Rerata Minimum Maksimum Berdasarkan tabel diatas pada siklus I dan siklus II kelas mencapai ketuntasan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perubahan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa tercapai dan hipotesis penelitian dapat diterima.

  Grafik ketuntasan hasil belajar secara klasikal penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik dapat dilihat pada gambar berikut:

  Gambar.4

Grafik ketuntasan hasil belajar secara klasikal

  Berdasarkan grafik di atas , bahwa hasil belajar secara klasikal terjadi peningkatan persentase ketuntasan dari dari skor dasar yaitu 40% menjadi 80% pada ulangan harian I dan meningkat lagi pada ulangan harian II menjadi 92% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan.

  40% 80% 92%

  0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

  100% Skor Dasar Siklus I Siklus II persentase

SIMPULAN DAN SARAN

  Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IIC SD Negeri 111 Pekanbaru dengan bukti sebagai berikut: 1.

  Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap ulangan siklus. Pada ulangan siklus I yaitu 79,76% , pada ulangan siklus II yaitu 89,20% .

  2. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, yaitu pada skor dasar rata-ratanya 58,3 meningkat sebesar 21,46 pada siklus I menjadi 79,76 dan meningkat lagi 9,44% menjadi 89,20 pada siklus II.

  3. Persentase aktivitas guru pada siklus I adalah 86,05% dengan kategori sangat baik dan persentase meningkat pada siklus II menjadi 94,4% kategori sangat baik.

  4. Persentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 64% dengan kategori cukup dan persentase meningkat pada ulangan siklus II menjadi 76,5% dengan kategori baik.

  5. Dengan demikian Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 111 Pekanbaru. Saran

  Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

  1. Penerapan pendekatan Matematika Realistik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran yang dapat diterapkan oleh dalam melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  2. Kepada guru yang akan menerapkan pendekatan matematika realistik, dapat lebih kreatif dalam tahap penggunaan konteks dan membuat media pembelajaran.

  3. Bagi peneliti lanjutan , dalam proses pembelajaran agar dapat mengatur waktu sebaik-baiknya terutama pada saat siswa mengerjakan LKS, sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan pendidikan matematika realistik dapat berjalan dengan baik.

UCAPAN TERIMAKASIH

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih: 1.

  Dr.H.M.Nur Mustafa, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

  2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn, sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

  3. Drs. Lazim. N, M.Pd, Selaku ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

  4. Drs. H. Syahrilfuddin, S. Pd, M.Si, Selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

  5. Drs. Zulkifli,S.Pd, Selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah membekali ilmu kepada peneliti.

  7. Kepala SDN 111 Pekanbaru Hj.Mursinah Adam, S.Pd yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.

  8. Ibu Munirah S.Pd, yang telah bekerja sama sebagai observer 9.

  Ayahanda dan ibunda serta keluarga tersayang yang senantiasa mendoakan untuk kesuksesan serta memberikan semangat kepada penulis.

  10. Suami dan anak ku yang telah memberikan dukungan dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

  11. Sahabatku yang telah memberikan semangat dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Arikunto, suharsimi. 2010.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

  Aksara Ahmadi, A. dan Prasetya. J. T. 2005. Strategi Belajar mengajar. Bandung : CV pustaka Setia Dimyati, dan Mudjiono, 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

  Heruman. 2006. Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: Rosda Karya. Mulyasa, E. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda

  Karya Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Syahrilfuddin, dkk. 2009. Psikologi Pendidikan. Pekanbaru: Cendekia Insani Sudjana. N, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Suryanto. 2008. Pendidikan Matematika Realistik. Universitas Negeri Jogjakarta.

  Online ( 27 maret 2011) Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

  Rhineka Cipta Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Departemen Pendidikan

  Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenangan Yadiaserli, Melian. 2011. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk

  Menungkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 021 Rumbai Pekanbaru. (skripsi). Pekanbaru: FKIP UR Zain, Aswan dan Syaiful Bahri Djamarah.1995. Strategi Belajar Mengajar.

  Banjarmasin: PT Rhineka Cipta