Pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur (v. vinifera) var. kediri kuning di dalam pot - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera) VAR. KEDIRI KUNING
DI DALAM POT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :
Resi Mandalia
NIM : 101434016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera) VAR. KEDIRI KUNING
DI DALAM POT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :
Resi Mandalia
NIM : 101434016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


Karya ini Ku persembahkan kepada :

Kedua Orangtuaku,
Heribertus Bambang Hernadi dan Restuti Subandiah
Adik-adikku,
Tivani Amanda, Bramantio Anugerah dan Livia Damayanti serta
keluarga besarku yang selalu mendoakan dan mendukungku
Sahabat-sahabatku
DAN
ALMAMATERKU,
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

MOTTO

Kita menunduk, merendahkan kepala dan badan, bukan
Hanya pas mengikat tali sepatu.
Tapi seharusnya dalam banyak kesempatan.
Rendah hati adalah sifat terpuji dan tidak akan pernah membuat kita jadi rendahan atau hina.
Justru sebaliknya

*Tere Liye

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
ANGGUR (Vitis vinifera) VAR. KEDIRI KUNING DI DALAM POT

Resi Mandalia
Prodi Pendidikan Biologi

Tanaman anggur (Vitis vinifera) berasal dari daerah subtropis.
Tanaman ini dibudidayakan di Indonesia terutama di daerah Probolinggo,
Situbondo, Bali dan Palu. Produksi anggur belum dapat memenuhi permintaan
dalam negeri sehingga Indonesia masih banyak mengimpor buah anggur. Banyak
daerah di Indonesia yang berpotensi untuk pembudidayaan tanaman anggur
terutama var. Kediri Kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur var. Kediri Kuning
Penelitian ini dilaksanakan di lahan penelitian Program Studi
Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma dengan ketinggian tempat 181193 m (dpl). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap non
faktorial dengan 3 perlakuan dan kontrol dengan 3 kali ulangan yaitu: tanah
regosol : pasir dan pupuk yaitu 2:1:1, tanah aluvial : pasir : pupuk 2:1:1, tanah
latosol : pasir : pupuk yaitu 2:1:1 dan kontrol berupa pasir : pupuk yaitu 1:1.
Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm) dan
jumlah daun tanaman anggur var. Kediri Kuning.

Hasil penelitian menunjukkan pertambahan tinggi tanaman dan
jumlah helai daun per minggu paling baik pada perlakuan jenis tanah aluvial
dengan rerata 27,82 cm dan pertambahan daun 5 helai. Pertambahan diameter
batang tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 0,0839 cm. Sedangkan
rerata pertambahan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah helai daun yang
paling rendah yaitu pada perlakuan jenis tanah regosol dengan rerata masingmasing 7,81 cm; 0,0265 cm; 2 helai.

Kata kunci : tanaman anggur var. Kediri Kuning, tanah latosol, tanah regosol,
tanah aluvial

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE EFFECT OF SOIL TOWARDS THE GROWTH OF GRAPEVINES
(V. vinifera) KEDIRI KUNING VARIETY IN POT

Resi Mandalia
Biology Education Program Study

Grapevine originates from subtropical land. Most of the grapevines in
Indonesia are cultivated in Probolinggo, Situbondo, Bali and Palu. Grapefruit’s
production can’t suffice their demand locally thus Indonesia is still import it
abroad. In reality, Indonesia has many potential areas to developt cultivation of
grapevines, especially for Kediri Kuning varieties. This research is purpose to find
out the effect of the growth of cultivation Kediri Kuning grapevine’s variety.
This research was conducted in research plot of Program Study
Biology Education, Sanata Dharma University whose is located at about 181-193
metres above sea level. This research applied non factorial randomized design
with 3 different and kontrol. Then 3 repeat action, follow as ; Regosoil : sand and
biofertilizer 2:1:1, Aluvialsoil : biofertilizer : sand 2:1:1, Latosoil : biofertilizer :
sand 2:1:1, sand : biofertilizer is 1:1 as control action. The parameters were
observed are the height of grapevine (cm), stem’s diameter (cm), and the amount
of leaves.

Result of this research reveals the highest of grapevine is found on
Aluvialsoil action, average 27,82 cm and the lowest is found on Regosoil action
average 7,81 cm. The biggest stem’s diameter is found on Kontrol action, 0,0839
cm meanwhile the smallest is found on Regosoil action, average 0,0265 cm. The
most leaves of grapevine is found on Aluvial soil action, average 5 leaves and the
less leaves is found on Regosoil, average 2 leaves.

Key words : grapevines Kediri Kuning variety, latosoil, regosoil, aluvial soil

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur (V.
vinifera) var. Kediri Kuning di Dalam Pot. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada beberapa pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi
ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, terutama kepada :
1.
2.

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
4. Bapak P. Wiryono Priyatamtama, SJ. dan Bapak Drs. A. Tri Priantoro,
M.For.Sc, selaku dosen yang memberikan kesempatan penelitian payung.
5. Ibu Catarina Retno Setyati, M.Biotech, selaku dosen pembimbing yang
sudah banyak memberikan masukan dan kritik dalam penyusunan skripsi
ini hingga terselesaikan dengan baik
6. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan masukan dan kritik dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh Staf pada Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Kedua orangtua saya, Heribertus Bambang H dan Restuti Subandiah
9. Teman-teman sebagai tempat share dan sumber motivasi yang sangat
membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada Tiwi, Ester, Cecil,
Kiki, Gilang, Nur, Dwi, Hugo, Yayan, Nesya, Tachul, Bayu dan semua
teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terimakasih
atas moment kebersamaan yang telah kita lalui bersama.
10. Tivany, Bramantio dan Livia sebagai adik-adik yang selalu memberikan
tetesan keceriaan dan semangat.
11. Seluruh rekan P.BIO 2010 USD atas kerjasama dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangannya, untuk itu saran, kritik yang membangun sangat diharapkan agar
skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan semua pihak.
Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Anggur (Vitis vinifera) var. Kediri Kuning ..................................6
1. Sejarah Tanaman Anggur (Vitis vinifera) var. Kediri Kuning ..............6
2. Morfologi Tanaman Anggur (Vitis vinifera) var. Kediri Kuning ..........7
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a) Morfologi Batang ............................................................................7
b) Morfologi Daun ...............................................................................8
c) Morfologi Bunga .............................................................................8
3. Faktor Pertumbuhan Tanaman Anggur var. Kediri Kuning...................9
a) Faktor Dalam ...................................................................................9
1) Hormon dan Gen .......................................................................9
2) Ketahanan Tumbuhan .............................................................10
3) Kualitas Bibit ..........................................................................10
b) Faktor Luar ....................................................................................11
1) Keadaan Iklim .........................................................................11
2) Keadaan Tanah ........................................................................13
4. Karateristik Tanaman Anggur (Vitis vinifera) var. Kediri Kuning ......13
B. Karateristik Jenis Tanah ............................................................................15
1. Tanah dan Komponen Penyusunnya ...................................................15
2. Jenis Tanah ..........................................................................................16
a) Tanah Regosol ...............................................................................16
b) Tanah Aluvial ................................................................................17
c) Tanah Latosol ................................................................................18
C. Pengertian pH Tanah .................................................................................19
D. Pupuk Organik .........................................................................................19
1. Kompos Cacing (Vermikompos) ........................................................20
2. Pupuk Kandang ...................................................................................22
3. NOPKOR ...........................................................................................22
a) Mikroba Penambat N .....................................................................23
b) Mikroba Fiksasi dan Peluruh Fosfat .............................................23
c) Mikroba Fiksasi dan Peluruh Kalium ...........................................23
4. Pupuk Mikro Sistemik Daun LYPHOTRIL A .....................................24
E. Hama dan Penyakit ...................................................................................25
1. Hama ...................................................................................................25
a) Ulat Daun (Spodoptera sp.) ...........................................................25
b) Belalang (Valanga nigricornis) .....................................................25
c) Tungau (Tetranychus sp.)...............................................................26
d) Kumbang Daun (Apogonia sp.) .....................................................26
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Penyakit ...............................................................................................27
a) Tepung Palsu (Plasmopora viticola) .............................................27
b) Busuk Hitam (Guignardia bidwellii) .............................................27
F. Tanam Buah Dalam Pot (TABULAMPOT) .............................................28
G. Hipotesa .....................................................................................................28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat ....................................................................................29
B. Jenis Penelitian ..........................................................................................29
C. Design Penelitian ......................................................................................29
D. Alat dan Bahan ..........................................................................................30
E. Cara Kerja ..................................................................................................32
a) Penyiapan Lahan ...................................................................................32
b) Penyiapan Media Tanah dan Pot ..........................................................32
c) Penanaman Anggur var. Kediri Kuning ................................................33
d) Perawatan dan Pengamatan ..................................................................34
1) Aplikasi NOPKOR ..........................................................................34
2) Aplikasi LYPOTHRIL A ..................................................................35
3) Aplikasi Insektisida Lanette .............................................................35
4) Aplikasi Fungsida Cobox .................................................................35
5) Penyiraman dan Pengukuran ...........................................................36
6) Pengamatan Intensitas Serangan Hama dan Penyakit .....................36
F. Analisis Data ..............................................................................................37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur var. Kediri Kuning .......................43
B. Pertambahan Diameter Batang Tanaman Anggur var. Kediri Kuning ......48
C. Jumlah Daun Tanaman Anggur var. Kediri Kuning ..................................50

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V. IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN
Implementasi Hasil Penelitian dalam Pembelajaran Biologi ...........................57

BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................59
B. Saran ..........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................60
LAMPIRAN ...........................................................................................................64

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
No

Judul

Halaman

1. Deskripsi Anggur var. Kediri kuning ................................................................14
2. Komposisi Hara Kompos .................................................................................20
3. Pola Percobaan Tanaman Anggur var. Kediri Kuning ......................................31
4. Kategori Skala Serangan ..................................................................................37
5. Contoh Tabel Rerata Data ................................................................................38
6. Rataan Laju Tinggi Tanaman Anggur var. Kediri Kuning ...............................46
7. Rataan Pertambahan Diameter Tanaman Anggur var. Kediri Kuning ..............49
8. Rataan Jumlah Helai Daun Tanaman Anggur var. Kediri Kuning....................54

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
No

Judul

Halaman

1. Anggur var. Kediri Kuning ...............................................................................79
2. Kotak Dialog Value Labels ..............................................................................39
3. Kotak Dialog Oneway ANOVA : Options .......................................................40
4. Output SPSS .....................................................................................................41
5. Grafik Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Laju Pertambahan Tinggi Tanaman
Anggur var. Kediri Kuning ...............................................................................43
6. Grafik Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Laju Pertambahan Diameter Batang
Tanaman Anggur var. Kediri Kuning................................................................48
7. Grafik Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Laju Pertambahan Jumlah Daun
Tanaman Anggur var. Kediri Kuning................................................................50

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
No

Judul

Halaman

1.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) Impor Anggur Tahun 2013 di Indonesia ..... 64

2.

Data Suhu Harian Daerah Paingan, Sleman, DIY .......................................... 65

3.

Tingkat Curah Hujan Daerah Paingan, Sleman, DIY ..................................... 67

4.

Data pH dan Kelembaban Tanah Harian ...................................................... ..69

5.

Data Pengamatan dan Pengukuran Pertambahan Tanaman Anggur var.
Kediri Kuning ................................................................................................ ..71

6.

Rataan dan Grafik Pertambahan Tinggi Tanaman Anggur var. Kediri
Kuning............................................................................................................ ..77

7.

Test Normalitas dan Homogenitas Tinggi Tanaman Anggur var. Kediri
Kuning............................................................................................................ ..78

8.

Hasil ANOVA terhadap Pertambahan Tinggi Batang Tanaman Anggur
var. Kediri Kuning ......................................................................................... ..79

9.

Rataan dan Grafik Pertambahan Diameter Batang Tanaman Anggur var.
Kediri Kuning ................................................................................................ ..80

10. Tes Normalitas dan Homogenitas Diameter Batang Tanaman Anggur var.
Kediri Kuning ................................................................................................ ..81
11. Hasil ANOVA terhadap Pertambahan Diameter Batang Tanaman Anggur
var. Kediri Kuning ........................................................................................ ..82
12. Rataan dan Grafik Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Anggur var.
Kediri Kuning ................................................................................................ ..83
13. Tes Normalitas dan Homogenitas Jumlah Daun Tanaman Anggur var.
Kediri Kuning ................................................................................................ ..84
14. Hasil ANOVA terhadap Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Anggur
var. Kediri Kuning ........................................................................................ ..85
15. Foto Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... ..86
16. Foto Tanaman Anggur var. Kediri Kuning .................................................... ..88
17. Foto Serangan Hama dan Penyakit di Lapangan .......................................... ..90
18. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................. ..92

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman anggur (V. vinifera) merupakan tanaman buah perdu merambat
dan berasal dari Timur Tengah kemudian dikembangkan di daerah Eropa yang
memiliki iklim subtropis. Di Indonesia anggur mulai dikenal sekitar abad 19 di
Probolinggo dan sekarang sudah berkembang di Situbondo, sepanjang pantai utara
Bali (Gilimanuk, Buleleng, Singaraja, Karang Asem) dan Lembah Palu. Namun,
sejauh ini produksi anggur di Indonesia belum mengimbangi permintaan pasar
(konsumen) domestik, sehingga tiap tahun masih mengimpor. Data Biro Pusat
Statistik (2014) menunjukkan impor anggur Indonesia sepanjang tahun 2013
mencapai 37.639.229 kg senilai 100.888.631 US$ (lampiran 1).
Tanaman anggur V. vinifera mempunyai ciri yaitu : kulit buahnya tipis,
rasa manis segar, biji mudah digigit dan rasa buah tidak sepat. Varietas tanaman
anggur yang termasuk dalam jenis V. vinifera adalah Anggur Kediri Kuning,
Probolinggo Biru dan putih, Gros Colman, Anggur Bali, White Malaga,
Situbondo Kuning, Alphonso lavalle dan Golden Champion (Subowo dkk, 2005).
Buah anggur selain dapat dikonsumsi langsung juga dapat diolah menjadi
berbagai jenis produk misalnya: selai, kismis dan wine. Wine merupakan
minuman fermentasi hasil perasan buah anggur yang mengandung alkohol. Wine
memiliki harga jual yang relatif tinggi dibanding produk lainnya dari olahan buah
anggur sehingga produksi wine dalam negeri pun mulai dilirik sebagai salah satu
industri yang mempunyai prospek menguntungkan, salah satunya adalah PT.
Hatten Wines. Perusahaan ini didirikan sejak tahun 1992 oleh Ida Bagus Rai
Budiarsa yang telah merintis budidaya tanaman anggur khususnya jenis Alphonse
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

lavalle di daerah Singaraja seluas 15 hektar dan mengolahnya menjadi minuman
anggur. Saat ini, Perusahaan Hatten Wines telah mendapatkan penghargaan
sebagai Top 10 perusahaan anggur di Asia yang mencapai peningkatan produksi
tercepat dengan mengandalkan bahan baku anggur lokal (Setya, 2010).
Tanaman anggur mudah dibudidayakan di daerah tropis. Namun
membutuhkan perhatian khusus dalam budidayanya. Tanaman ini tumbuh baik di
daerah dataran rendah antara ketinggian 1-300 m di atas permukaan laut. Daerah
yang memiliki angin terlalu kencang tidak baik bagi pertumbuhan tanaman anggur
karena dapat merusak batang anggur yang tipis dan tidak terlalu kuat. Curah hujan
rata-rata 800 mm/ tahun. Keadaan hujan yang terus-menerus dapat merusak
premodia/ bakal bunga serta dapat menimbulkan serangan hama atau penyakit.
Suhu rata-rata maksimal siang hari 310C dan rata-rata minimal malam hari 230C
dengan kelembaban udara 75-80%.
Media tanam untuk budidaya tanaman anggur adalah tanah. Tanah
menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman anggur
varietas Kediri Kuning. Tanah di Indonesia memiliki berbagai tipe sesuai dengan
wilayahnya seperti tanah regosol yang penyebarannya di daerah gumuk pantai
atau sekitar gunung api, tanah latosol yang didapat dari dua tempat berbeda yaitu
di Patuk dan Langeran di sebelah utara Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul dan
tanah aluvial yang didapatkan di daerah Paingan. Masing-masing tanah memiliki
tingkat kelembaban, kemampuan penyerapan air dan kandungan hara yang
berbeda-beda. Selama ini budidaya tanaman masih dikonsentrasikan pada tanah
aluvium karena memiliki hara dan kelembaban yang optimal bagi pertumbuhan
beberapa jenis tanaman, termasuk tanaman anggur (V. vinifera). Tanaman anggur
tidak tahan terhadap kondisi tanah yang tergenang air dan memiliki pH tanah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

berkisar 6,5-7,0. Sedangkan konsumsi nutrien utama yang dibutuhkan setiap
pohon tanaman anggur untuk tumbuh adalah 1.19 kg Natrium, 1.15 kg Pospat dan
0.843 kg Kalium (Suwahyono, 2011). Selama ini, budidaya anggur lokal kualitas
terbaik di Indonesia masih diproduksi dari daerah Probolinggo, Jawa Timur.
Penggunaan pupuk maupun pestisida anorganik pada tanah lahan pertanian
pangan pada awalnya akan memberikan hasil yang positif. Namun seiring
berjalannya waktu akan mengalami degradasi (penurunan) kesuburan dan
memungkinkan terkena cemaran sehingga menjadi kurang produktif atau tidak
subur. Selain itu, tanah akan kehilangan kelembaban dan daya ikatnya terhadap
air. Ciri umum tanah atau lahan kritis (lahan dengan tingkat produktivitasnya
rendah) ditandai dengan tingginya tingkat keasaman tanah, kekurangan hara P, K,
C dan Mg, kejenuhan basa, serta kandungan bahan organik yang rendah.
Penggunaan pupuk maupun pestisida anorganik dalam jangka panjang selain
menyebabkan penurunan produktivitas tanah juga harganya relatif mahal karena
Indonesia belum mampu memproduksi pupuk untuk mencukupi kebutuhan dalam
negeri secara mandiri.
Besarnya biaya produksi dibanding hasil yang diperoleh sangat
memberatkan para petani. Hal ini yang mencetuskan banyaknya penelitian untuk
mensubtitusi penggunaan pupuk kimia dengan pupuk lain yang relatif lebih
murah. Misalnya penggunaan pupuk hayati atau sering disebut biofertilizer yang
dibuat dari mikroba yang memiliki kemampuan untuk menyediakan unsur hara
bagi tanaman seperti nitrogen, fosfat, magnesium dan lain sebagainya.
Rehabilitasi keseimbangan kehidupan mikrobia tanah juga dapat dilakukan
dengan menggunakan pupuk organik probiotik atau yang disebut Biosol. Pupuk
ini menggunakan biakan kultur dari jasad renik campuran dengan mikrobia tanah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

yaitu Nitrogen Phospat Kalium Organism Recovery atau disingkat NOPKOR.
Pada tanah yang miskin hara dan miskin akan mikrobia yang berperan dalam
pembentukan hara, NOPKOR dapat membantu mengembangbiakan siklus hidup
mikrobia tersebut. Aplikasi NOPKOR ini sangat didukung oleh tata air yang
mencukupi tanaman. Tanah dapat menjadi gembur kembali, ditandai dengan
kemampuan aerasi dan penyerapan air pada tanah.
Selama ini penanaman buah dan sayur masih terkendala lahan yang luas.
Padahal, lahan pekarangan yang sempit pun dapat dijadikan tempat menanam atau
budidaya buah dan sayur. Salah satunya dengan menggunakan pot. Penanaman
buah menggunakan pot atau sering disebut tabulampot memiliki banyak kelebihan
antara lain kondisi lingkungan di dalam tabulampot dapat dimanipulasi dan
dikontrol, kebutuhan unsur hara mineral dan airnya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan untuk tumbuh optimal, lebih mudah penanggulangan hama dan
penyakitnya. Tabulampot banyak diminati masyarakat karena memiliki nilai
estetika dan mudah dipindahkan (Muktiani, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman
anggur var. Kediri Kuning di dalam pot?
2. Jenis tanah manakah yang memberikan pengaruh optimal terhadap
pertumbuhan tanaman anggur var. Kediri Kuning di dalam pot?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui jenis tanah mana yang mendukung pertumbuhan
tanaman anggur var. Kediri Kuning di dalam pot secara optimal.
2. Untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman
anggur var. Kediri Kuning di dalam pot

D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dalam jangka panjang akan diaplikasikan untuk
pembudidayaan tanaman anggur var. Kediri Kuning pada daerah tertentu
dengan kondisi tanah yang sesuai.
2. Sebagai sumber informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan
mengenai budidaya tanaman anggur var. Kediri Kuning di dalam pot.
3. Sebagai bahan informasi yang dapat diaplikasikan dalam praktikum
pembelajaran di sekolah, khususnya kelas XII semester I pada materi
mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Anggur (V. vinifera) var. Kediri Kuning
1. Sejarah Tanaman Anggur
Tanaman anggur merupakan tanaman asli dari daerah subtropis. Sumber
pustaka banyak menyatakan bahwa tanaman anggur banyak tumbuh liar di daerah
Tenggara Pegunungan Kaukasus di daerah Armenia (Rusia), di dekat Laut Kaspi
kemudian menyebar ke daerah Yunani. Dari Yunani menyebar ke daratan Eropa,
Afrika, Australia, Asia dan Amerika (Cahyono, 2010). Introduksi tanaman anggur
ke Indonesia pada abad 17, dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Daerah
sentrum produksi anggur di Indonesia meliputi daerah Probolinggo, pasuruan,
Panarukan, Buleleng dan Kupang (Rukmana, 1999).
Salah satu anggur yang termasuk ke dalam spesies V. vinifera adalah
varietas Kediri Kuning memiliki nama lain Anggur Belgi atau BS 88. Anggur ini
dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian 361/Kpts/LB.240/6/2004 tanggal 2 Juni
2004. Dalam taksonomi tumbuhan, buah ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Rhamnales

Famili

: Vitaceae

Genus

: Vitis

Species

: V. vinifera

Varietas

: Kediri Kuning

(Nurcahyo, 1997)
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

Anggur merupakan tanaman tahunan (parennial), berbentuk perdu dan
memanjat atau menjalar. Tubuh tanaman anggur terdiri atas akar, batang, daun,
sulur, bunga dan buah. Sulur pada tanaman anggur letaknya berhadap-hadapan
dengan daun dan bersifat terputus, artinya dua helai daun yang letaknya
berdekatan masing-masing bersulur, sedangkan daun yang berikutnya tidak
bersulur (Muktiani, 2011). Begitu sulur menyentuh penopang, sulur ini perlahanlahan akan membelit. Lilitannya semakin kuat seiring dengan pertumbuhan
batang, dengan cara ini tanaman anggur tumbuh memanjat (Nurcahyo, 1997).
Tanaman anggur yang berasal dari biji memiliki akar tunggang. Namun,
apabila melalui stek dan cangkok akan memiliki akar serabut untuk meningkatkan
serapan unsur hara dan air dari tanah. Tanaman anggur juga memiliki sifat batang
yang mudah mengeluarkan akar sehingga lebih mudah diperbanyak dengan stek
atau cangkok (Nurcahyo, 1997). Sistem perakaran menyebar ke seluruh arah pada
bagian lapisan tanah atas sedalam (1,5–3,0 m). Akar tanaman anggur tidak tahan
terhadap genangan air karena drainase yang buruk akan menurunkan kadar
oksigen tanah (Zulkarnain, 2009). Oleh karena itu, tanaman anggur harus ditanam
di tanah yang drainasenya baik.

2.

Morfologi Tanaman Anggur

a.

Morfologi Batang Tanaman Anggur var. Kediri Kuning
Batang merupakan bagian dari tubuh tanaman yang berperan sebagai alat

pembentuk dan pembawa daun. Batang tanaman anggur beruas-ruas, berbukubuku serta berkayu. Spesifikasi batang tumbuhan anggur digunakan untuk tumbuh
memanjat atau menjalar. Struktur batang dan percabangannya terdiri atas batang
utama, cabang primer, cabang sekunder dan cabang tersier yang akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

menghasilkan cabang bunga atau buah. Cabang bermata tunas dapat digunakan
sebagai bahan perbanyakan tanaman anggur secara vegetatif. Pada awal
pertumbuhannya, batang anggur tampak lemah sehingga sulit untuk tumbuh
tegak. Karenanya, diawal penanaman anggur dibutuhkan beberapa penopang/ajir
yang terbuat dari batang kayu/bambu yang ditancapkan dekat batang anggur
Batang atau ranting yang umumnya mendukung bunga keluar berasal dari cabang
tersier. Ranting yang mendukung bunga ini sulit keluar jika cabang tersier tidak
dipangkas (Suwito, 2007).

b.

Morfologi Daun Tanaman Anggur var. Kediri Kuning
Tanaman anggur mempunyai daun tunggal, artinya terdiri atas satu helai

daun pada satu tangkai daun. Struktur daun tanaman anggur mempunyai helai,
tangkai daun dan sepasang daun penumpu. Umumnya daun anggur var. Kediri
Kuning berbentuk jantung dengan tepi bergerigi. Gerigi pada tepi daun tidak
menjorok terlalu dalam. Daun anggur memiliki bentuk tulang daun menjari
(Nurcahyo, 1997).

c.

Morfologi Bunga Tanaman Anggur var. Kediri Kuning
Bunga anggur berfungsi sebagai alat reproduksi. Bunga anggur (V.

vinifera) pada umumnya melakukan penyerbukan sendiri (autogami) dan
penyerbukan tetangga. Penyerbukan terjadi pada pagi atau sore hari (Setiadi,
1994). Penyerbukan bunga dibantu dengan angin, serangga dan manusia
(Rukmana, 1999). Penyerbukan dan pembuahan akan menghasilkan buah. Buah
anggur var. Kediri Kuning umumnya berbentuk jorong. Bentuk buah anggur dapat
digunakan sebagai salah satu sifat dalam identifikasi varietas. Buah anggur

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

tersusun dalam tandan (malai). Pada varietas Kediri Kuning memiliki tandan
(malai) yang lebih panjang dibandingkan varietas lain (Salam, 2014). Contoh
buah anggur var. Kediri Kuning dapat dilihat pada gambar 1 :

Gambar 1. Anggur var. Kediri Kuning
Sumber : http://tabulampot.wordpress.com/2007/01/15/edi-yana-maniskan-anggur-bali/

3. Faktor Pertumbuhan Tanaman Anggur var. Kediri Kuning
a. Faktor Dalam
1) Hormon dan Gen
Hormon adalah senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian
tumbuhan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan respon
fisiologis, misal auksin atau 2,4-D (Salisbury and Ross, 1995). Hormon auksin
berperan penting dalam pemanjangan sel tumbuhan terutama pemanjangan akar
dan batang. Menurut Wightman dkk, 1980 dalam Salisbury, (1995) adanya
hormon auksin dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan awal akar,
terutama pada jaringan yang terpotong, misal stek. Selain itu, juga menyebabkan
munculnya banyak akar di daerah ruas batang bagian bawah. Selain itu terdapat
hormon giberelin dan sitokinin. Hormon giberelin mempunyai kemampuan
khusus untuk memacu pertumbuhan batang, akar dan daun. Hormon sitokinin

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

memiliki fungsi utama untuk memacu pembelahan sel. Sel yang membelah akan
mempengaruhi sel lain untuk berkembang menjadi kuncup, batang dan daun.
Menurut Sitompul (2010) susunan gen yang diekspresikan pada fase-fase
tumbuhan menghasilkan berbagai sifat tanaman yang mencakup bentuk dan
fungsi tanaman. Sifat tanaman ini juga terkait dengan daya adaptasi pada tanaman
terhadap lingkungan.

2) Ketahanan Tumbuhan
Sifat ketahanan yang dimiliki oleh tanaman dapat merupakan sifat asli atau
faktor genetik tetapi juga karena keadaan lingkungan yang menyebabkan tanaman
tahan terhadap hama atau penyakit tertentu. Menurut Semangun (1996) tumbuhan
tertentu mempunyai struktur morfologi yang menyebabkannya sukar diinfeksi
oleh patogen dan sebaliknya. Menurut Untung (1993) ciri-ciri morfologi tanaman
tertentu dapat menghasilkan rangsangan fisik untuk menjadi makanan serangga
atau tempat meletakkan telur serangga. Variasi ukuran daun, bentuk, warna,
kekerasan jaringan tanaman, adanya rambut atau kutikula juga menentukan
tingkat serangan hama dan penyakit.

3) Kualitas Bibit
Kualitas bibit memiliki peran penting dalam mendukung tingkat
produktivitas suatu tanaman. Menurut Santoso (2010) ukuran bahan stek seperti
panjang dan diameter batang stek harus menjadi pertimbangan dalam perbanyakan
secara vegetatif, karena ukuran bahan stek terkait dengan keberadaan bahan
cadangan makanan, yang umumnya karbohidrat. Menurut Sparta (2012) potensi
cadangan makanan yang dimiliki masing-masing stek akan menentukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

pertumbuhan dan perkembangan bibit. Cadangan makanan stek ini mencakup
kandungan karbohidrat dan mineral dari stek yang bervariasi di antara bagian
batang. Menurut Prihatman (2009) bibit stek tanaman anggur yang baik adalah
memilik panjang batang sekitar 25 cm, terdiri atas minimal 3 ruas dan diambil
dari pohon induk yang sudah berumur di atas satu tahun, bentuknya bulat
berdiameter sekitar 1 cm, kulitnya berwarna coklat muda dan cerah, berair dan
bebas dari noda-noda hitam. Bibit umumnya diambil dari cabang tersier atau
kuarter yang berwarna coklat akan tetapi lebih baik apabila bibit diambil dari
cabang sekunder yang berdiameter lebih besar karena hal ini akan mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitasnya (Salam, 2014).
Bibit minimal memiliki dua helai daun yang lebar, normal dan sehat,
sehingga tidak mengalami gangguan dalam berfotosintesis ketika berada di pot
dan juga bibit harus memiliki perakaran yang cukup bagus dan panjang tidak
kurang dari 10 cm. Mata tunas yang sehat berukuran besar dan tampak padat
sedangkan mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak
memutih seperti kapuk (Suwito, 2007).

b. Faktor Luar
1) Keadaan Iklim
Tanaman anggur var. Kediri Kuning cocok ditanam pada daerah dengan
ketinggian tempat 1-300 m dpl. Daerah Probolinggo sebagai daerah asal bibit
anggur var. Kediri Kuning yang digunakan untuk penelitian berada pada
ketinggian 2 m dpl dan tempat penelitian, yaitu daerah Paingan berada pada
ketinggian 181-193 m dpl. Ketinggian tempat juga mempengaruhi perubahan suhu
udara (Siagian, 2011).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Suhu udara berpengaruh terhadap proses metabolisme tanaman, misalnya
proses respirasi, fotosintesis, transpirasi, pembelahan sel, aktivitas enzim, absorbsi
air, absorbsi unsur hara dan koagulasi protein (Cahyono, 2010). Tanaman anggur
dapat tumbuh dan berproduksi baik, jika lokasi pembudidayaan memiliki suhu
udara rata-rata tahunan berkisar 20-250C. Suhu optimal sangat menentukan
pertumbuhan generatif yaitu pembungaan dan pembuahan. Kelembaban udara 7580% dan curah hujan optimum 800 mm/tahun. Menurut Anonim (2013), kriteria
intensitas curah hujan adalah sebagai berikut :






Hujan sangat ringan
Hujan ringan
Hujan sedang
Hujan berat
Hujan sangat berat

: intensitas < 5 mm per hari
: intensitas 5-20 mm per hari
: intensitas 20-50 mm per hari
: intensitas 50-100 mm per hari
: intensitas > 100 mm per hari

Tanaman anggur var. Kediri Kuning mempunyai respon yang tinggi terhadap
faktor lingkungan seperti sinar matahari, suhu, kelembaban serta penyerapan hara
(Baswarsiati, 2002).
Zona agroekologi yang iklimnya kering cocok untuk pengembangan
agribisnis anggur karena menyebabkan kadar gula dalam buah meningkat,
sedangkan rasa asamnya cenderung berkurang. Tanaman anggur tidak menyukai
cuaca berkabut karena cuaca seperti itu menyebabkan timbulnya cendawan daun
(Sumarjono,

2000).

Tanaman

anggur

dalam

pertumbuhannya

sangat

membutuhkan sinar matahari. Oleh karena itu tanaman anggur umumnya ditanam
di tempat terbuka. Dengan cukup mendapatkan sinar matahari ini akan
mempercepat pembungaan dan pembuahan. Jika kekurangan sinar matahari,
tanaman anggur hanya tumbuh rimbun dan hijau tanpa buah (Nurcahyo, 1997).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

2) Keadaan Tanah
Tanaman anggur ini mempunyai toleransi yang tinggi terhadap berbagai
jenis atau tipe tanah. Pada umumnya media pasir dan pupuk dengan perbandingan
1:1 sudah dapat menjadi media tanam yang baik, terutama karena media ini baik
untuk pergerakan akar tanaman tanaman anggur. Tipe tanah yang paling baik
adalah tanah liat berpasir (komposisi 30-50% tanah liat atau pasir). Umumnya,
jenis tanah yang ideal untuk budidaya tanaman anggur adalah tanah aluvial dan
grumosol (Rukmana, 1999) sedangkan menurut Cahyono (2010) tanah yang
memiliki sifat-sifat fisika yang cocok untuk pertumbuhan anggur adalah jenis
tanah latosol, aluvial dan podsolik.
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman anggur memiliki pH antara
6,5-7,0 (Setiadi, 1994). Tanah yang optimal banyak mengandung humus dan
organisme pengurai yang membantu menyimpan kelebihan unsur hara,
meningkatkan proses nitrifikasi, melancarkan aerasi tanah. Tanaman anggur untuk
dapat tumbuh baik bila daerah penanaman memiliki kedalaman air tanah 1-1,5 m
karena tanaman dapat menyerap air dan unsur hara dengan baik.

4.

Karakteristik Anggur varietas Kediri Kuning
Anggur var. Kediri Kuning memerlukan pemeliharaan yang sama seperti

tanaman anggur pada umumnya untuk dapat memproduksi buah yang optimal.
Anggur Kediri Kuning memiliki karateristik morfologi yang berbeda dengan
anggur lainnya. Deskripsi anggur var. Kediri Kuning dapat dilihat pada tabel 1:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Tabel 1. Deskripsi Anggur var. Kediri Kuning
No
Uraian deskripsi
1
Asal
2
Tinggi Tanaman
3
Bentuk Tanaman

4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

29

Karateristik varietas

Belgia
Tidak terbatas
Merambat (menjalar), bersulur dengan
ujung seperti kail dan batangnya
beruas
Kedudukan Sulur
Tumbuh pada setiap dua ketiak daun,
berurutan dan diikuti satu ketiak daun
berikutnya yang tidak bersulur.
Warna Batang
Cokelat
Bentuk Daun
Pentagonal
Panjang Daun
5,5 cm – 11,7 cm
Lebar daun
7,5 cm – 13,0 cm
Warna pupus daun
Kuning muda
Warna daun muda
Hijau kekuningan
Warna daun tua
Hijau
Keadaan daun
Tidak berbulu
Bentuk bunga
Kecil, sempurna dalam tandan
Warna bunga
Hijau kekuningan
Bentuk buah
Jorong
Warna kulit buah muda
Hijau
Warna
kulit
buah Kuning mengilat
matang
Warna daging buah
Putih transparan
Kulit buah
Tertutup lapisan bedak tipis
Jumlah biji per tandan
60-160 butir
Jumlah biji per buah
2- 4 butir
Sari buah
80%
Warna sari buah
Putih
Kadar gula
200 Brix (jumlah gr gula yang terlarut
dalam 1000 gr larutan)
Umur panen
105-110 hari setelah pemangkasan
Produktivitas
7,5-10 kg/tanaman umur 2 tahun
Bobot buah per tandan
210-560 g
Ketahanan
terhadap Tahan
HPT
(Hama
dan
Penyakit Tanaman)
Keterangan
Perlu diperjarang buah 20-30%, cocok
untuk konsumsi buah segar
Sumber : Dadang WI (1997) diadaptasikan oleh Rukmana (1999)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

B. Karateristik Jenis Tanah
1.

Tanah dan Komponen Penyusunnya
Tanah terbentuk dari pencampuran komponen penyusun tanah yang

bersifat heterogen antara lain mineral sebanyak 45%, udara 20-30%, air sebanyak
20-30% dan bahan organik 5% (Sutanto, 2005). Kandungan air dan udara yang
terdapat di dalam tanah menempati rongga di antara butiran yang disebut pori
tanah. Komponen bahan organik terdiri atas fauna dan flora tanah, perakaran
tanaman, serta hasil dekomposisi/penguraian sisa vegetasi atau hewan sebagai
hasil kegiatan mikroorganisme dalam tanah. Tanah berfungsi sebagai media dasar
bagi tanaman, maka harus memberikan kondisi yang cocok bagi tanaman agar
akar tanaman dapat menyerap unsur hara dan air dengan baik. Tanah juga
memegang peranan penting dalam hal pengaturan temperatur untuk tanaman baik
di sekitar akar maupun pada bagian atas tanah (Hakim et al., 1986).
Keseimbangan mineral asam dan basa sangat berpengaruh terhadap
kesuburan tanah. Menurut Abdurachman (2002) potensi setiap jenis tanah untuk
pertanian sangat ditentukan oleh sifat fisik (tekstur, kedalaman tanah, drainase)
dan sifat-sifat kimia yang mencakup unsur-unsur berpengaruh terhadap kesuburan
tanah (N, P, K, unsur mikro). Kesuburan ditentukan oleh kemampuan penetrasi
udara yang terjadi secara langsung dan bisa ditemukan dalam rentang kedalaman
permukaan tanah antara 60-150 cm (Murwono, 2013). Jenis tanah tertentu
mempunyai potensi kesuburan tinggi, tetapi karena kurangnya pengolahan yang
mendukung maka akan memproduksi hasil yang rendah. Hal ini dapat diatasi
dengan meningkatkan perbaikan irigasi, perbaikan varietas yang berkualitas
tinggi, perbaikan sistem pertanaman, perbaikan sistem perlindungan tanaman dan
pemupukan yang ramah lingkungan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

2.

Jenis Tanah
Media tanam untuk budidaya anggur adalah tanah. Tanah disusun oleh

partikel-partikel seperti debu, pasir, lempung dengan tekstur yang berbeda.
Tekstur tanah bersifat permanen/ tidak mudah diubah dan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap sifat tanah antara lain struktur, konsistensi kelengasan tanah,
permeabilitas tanah, run off, daya infiltrasi dan lain-lain (Yulipriyanto, 2010).
Tipe tanah yang digunakan dalam pengembangan budidaya anggur var. Kediri
Kuning di Probolinggo yaitu tanah aluvial kelabu tua dan aluvial hidromorf
(Ningrum, 2006). Berikut adalah beberapa jenis tanah yang digunakan dalam
penelitian :
a.

Tanah Regosol
Satuan tanah regosol dikategorikan sebagai tanah muda karena belum

menunjukkan adanya perkembangan horizon tanah. Tanah regosol memiliki
karateristik antara lain tekstur pasir, struktur berbutir tunggal, konsistensi lepaslepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material
vulkanis atau pasir pantai (Sartohadi dkk, 2012). Persebaran tanah regosol adalah
di lereng gunung api muda dan pada daerah gumuk pasir pantai. Umumnya sangat
sedikit vegetasi yang dapat hidup pada pasir ini karena kandungan hara yang
rendah. Ukuran pasir berkisar 50-2000 μm. Tanah regosol yang digunakan pada
penelitian ini diambil dari daerah gumuk pasir Pantai Samas, Yogyakarta dimana,
tekstur pasir akan semakin halus apabila jaraknya semakin jauh dari garis pantai.
Tekstur yang halus memiliki pori-pori yang besar sehingga kapasitas infiltrasi
juga besar (Kartasapoetra, 2005).
Tanah non kohesif (berpasir) mempunyai sifat kokoh, porous (mudah
dilalui air) tetapi tidak ada ikatan antara partikel satu dengan yang lainnya (Budi,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

2011). Sifat lain yang dimiliki adalah laju peresapan, kapasitas menahan air
rendah, kapasitas adsorbsi rendah tetapi mudah diolah dan baik untuk sistem
perakaran. Pengolahan tanah berpasir ini lebih baik dilakukan pada kondisi yang
cukup basah karena apabila kondisinya terlalu kering dapat merusak struktur
tanah berpasirnya. Tanah seperti ini mudah ditembus oleh akar-akar tanaman
anggur (Suwito, 2007).

b.

Tanah Aluvial
Persebaran tanah aluvium terdapat di daerah dataran aluvial sungai dan di

daerah cekungan (depresi). Sifat tanah aluvial dipengaruhi oleh sumber bahan
asal sehingga kesuburannya pun ditentukan oleh sifat bahan asalnya (Rosmarkam
dkk, 2001) tanah aluvial di daerah Paingan ini dipengaruhi oleh hasil erupsi
Gunung Merapi. Unsur yang terdeteksi dari abu erupsi Gunung Merapi antara lain
Fe, Al, Mg dan Si yang berpengaruh pada kondisi kesuburan tanah (Hermawati,
2011) unsur Fe dan Al masih dalam jumlah yang aman bagi pertumbuhan
tanaman.
Tanah aluvial mempunyai sifat-sifat: tekstur beraneka, pH beraneka,
kesuburan umumnya sedang hingga tinggi (Sartohadi dkk, 2012). Tanah aluvial
memiliki tekstur yang remah dan porositas yang baik sehingga keberlangsungan
pertukaran udara di dalam tanah juga dapat berjalan baik (aerasi baik)
(Dwijoseputro, 1980) sehingga oksigen yang tersedia di dalam tanah dapat
dimanfaatkan oleh mikroba tanah untuk proses respirasinya. Dimana mikroba
(aerob) berperan dalam proses perombakan bahan organik menjadi anorganik
yang dapat diserap oleh tanaman. Tanah aluvial yang digunakan dalam penelitian
ini berasal dari daerah Paingan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

c.

Tanah Latosol
Di Indonesia, tanah latosol umumnya berasal dari batuan induk vulkanik,

baik tuff maupun batuan beku, terdapat mulai dari tepi pantai sampai setinggi 900
m di atas permukaan laut dengan topografi miring, bergelombang, vulkanik fan
sampai pegunungan dengan iklim basah tropika curah hujan berkisar antara 25007000 mm (Rosmarkam dkk, 2001). Menurut Sartohadi (2012) latosol tersebar di
daerah beriklim basah, elevasi antara 300-1000 m. Satuan tanah latosol
merupakan tanah yang telah berkembang atau terjadi deferensiasi horison.
Tanah latosol mempunyai sifat-sifat : solum dalam, artinya lapisan dari
permukaan tanah sampai pada bahan induk tanah termasuk dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga teguh, warna
cokelat, merah hingga kuning. Selain itu, tanah latosol memilliki pori-pori kecil
sehingga kapasitas infiltrasinya rendah, kemampuan menahan air di permukaan
tinggi (Saputra, 2013) sehingga absorbsi air oleh tanaman juga menjadi sulit.
Menurut Kartasapoetra (2005) tanah latosol memiliki nutrisi tanah yang rendah,
demikian pula kandungan bahan organiknya, sehingga tingkat kesuburan
kimiawinya pun rendah. Selain itu umumnya tanah latosol ini memiliki pH yang
asam berkisar 5-6. Tanah yang asam dapat menurunkan kegiatan mikroba tanah
dan ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Menurut Hakim et al.
(1986) tanah latosol dapat diklasifikasikan sebagai tanah masam, karena adanya
pencucian berat akibat hancu