MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar serjana pendidikan (S.Pd) dalam ilmu Tarbiyah

  

Oleh:

ARIYENSI FALORI

NPM: 1311010180

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H / 2017 M

  

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar serjana pendidikan (S.Pd) dalam ilmu Tarbiyah

  

Oleh:

ARIYENSI FALORI

NPM: 1311010180

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

  Pembimbing I : Prof.Dr.H. Sulthan Syahril.MA Pembimbing II: Drs.H. Amiruddin. M.Pd.I

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H / 2017 M

  ABSTRAK Oleh: Ariyensi Falori Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MIN 10 Bandar Lampung

  Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh keberhasilan plaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan peserta didik dan keterpaduan antara komponen-komponen dalam pembelajaran yaitu Tujuan, Materi. Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran Agama Islam yang diajarkan oleh guru di Madrasah Ibtidaiyah, perbedaan pengetahuan dan pemahaman, serta dorongan keingin tahuannya tentang mata pelajaran Aqidah Akhlak pada peserta didik akan sangat berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapainya .

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai motivasi belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VB (lima) MIN 10 Bandar Lampung sehingga penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini:

  “motivasi belajar Peserta didik Pada mata pelajaran Aqidah Ak hlak di MIN 10 Bandar Lampung” .

  Penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan datanya penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun sumber data primer dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru aqidah akhlak serta peserta didik MIN 10 Bandar Lampung, sedangkan untuk data sekundernya penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan Motivasi Belajar. Data dianalisis dengan kualitatif melalui teknik analisis data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan penarikan kesimpulan (verifikasi).

  Hasil analisis data memberikan kesimpulan bahwa Motivasi belajar peserta didik sudah tampak dalam diri peserta didik mulai dari kemandirian, ketekunan , keuletan dan prestasi dalam belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak. hal itu tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan guru Aqidah Akhlak namun ada beberpa yang masih menjadi faktor penghambat dalam membangkitkan motivasi belajar peserta didik seperti ketersediaan buku paket yang digunakan dan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran Aqidah Akhlak.

  

MOTO

            

  Artinya:

  “Allah SWT tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak . 1 merobah sebab- (QS Ar- sebab kemunduran mereka” Ra’d: 11)

1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Diponegoro, Jawa Barat, 2005).

  PERSEMBAHAN

  Dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT, dengan kerendahan hati dan teriring do’a rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis mempersembahkan skripsi ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku yang tulus kepada: 1.

  Kedua orang tua bapak Sahpini Arsan dan ibu Neng Warni yang telah memberikan doa, dorongan serta dukungan kepada penulis baik materi dan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

  2. Adik-adik ku Rian Raya Pegi dan Septi Rama Dani yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Seluruh keluarga besar dan orang-orang yang berada disekelilingku yang selalu mendukung dan mendoakan dalam kehidupanku.

  4. Serta Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung, yang telah menjadi ladang menimba ilmu dan mengajarkan berbagai kehidupan yang bermanfaat.

RIWAYAT HIDUP

  Ariyensi Falori, merupakan anak sulung dari tiga bersaudara yakni Rian Raya Pegi dan Septi Rama Dani, dari pasangan bapak Sahpini Arsan dan ibu Neng Warni penulis dilahirkan di Bakhu kecamatan Belalau kabupaten Lampung Barat Pada tanggal 23 Marer 1996.

  Jenjang pendidikan pertama penulis Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Bakhu kecamatan belalu Kabupaten Lampung Barat pada Tahun 2001-2007. kemudian penulis melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di SMPN 1 Belalu kabupaten Lampung Barat pada Tahun 2007-2010, Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belalau kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Belalau 2010 dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Intitut Agama Islam Negri (IAIN) Randen Intan Lampung dan sejak tahun 2017 beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung dan diterima di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  Pengalaman selama menempuh pendidikan, penulis mengikuti kegiatan Unit Kegiatan Mahasisawa Lembaga Pers Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga srkipsi ini dapat diselesaikan seperti apa yang diharapkan.

  Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1.

  Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi.

  2. Dr. Imam Syafe’i, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi.

  3. Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, M.A, selaku pembimbing I dan Drs. H.

  Amiruddin, M.Pd.I selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

  4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung 5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan fasilitas berupa buku-buku bacaan yang bermanfaat dalam penyelesaian penulisan skripsi.

6. Bapak Suntari, S.Ag selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar

  Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian disekolahnya.

  7. Kawan-kawan jurusan PAI angkatan 2013 khususnya kelas H, UKM LPM Raden Intan Lampung, kawan-kawan padepokan, kawan-kawan KKN, PPL tahun 2016

  8. Keluarga besar ibu Parida wati yang tanpa lelah mengingatkan ku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  Semoga atas bantuan dari kesemua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan sekripsi ini mendapat balasan dan salah satu nilai ibadah dimata Allah SWT. Dan penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkannya..

  Bandar Lampung, Mei 2017 Penulis

  Ariyensi Falori

  

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................................. vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ..................................................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul ............................................................................................ 3 C. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 3 D. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 17 E. Fokus Masalah ....................................................................................................... 18 F. Rumusan Masalah .................................................................................................. 18 G. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .............................................................................. 19 H. Metode Penelitian Yang Di pakai ........................................................................... 19 BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................................. 27

  2. Macam-macam Motivasi Belajar ..................................................................... 29 3.

  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ...................................... 38 4. Indikator motivasi belajar ................................................................................. 43 5. Upaya Membeangkitkan Motivasi Belajar Dan Ciri-ciri Seseorang Memimiliki Motivasi Belajar ........................................................................... 44

  B.

  Aqidah Akhlak 1.

  Pengertian Aqidah Akhlak ............................................................................... 46 2. Tujuan Mengajarkan Aqidah Akhlak ............................................................... 52 3. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak ........................................................ 55 C. Proses Pembelajaran 1.

  Pengertian Proses Pembelajaran ...................................................................... 56 2. Bentuk-bentuk Proses Pembelajaran ................................................................ 57 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran ................................ 61

  BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Profil Skolah/Madrasah 1. Sejarah Singkat Berdirinya MIN 10 Bandar Lampung .................................... 67 2. Visi Dan Misi MIN 10 Bandar Lampung ......................................................... 70 3. Letak Geografis MIN 10 Bandar Lampung ..................................................... 71 4. Keadaan Guru .................................................................................................. 71 B. Data Peserta Didik Kelas VB MIN 10 Bandar Lampung ....................................... 72 C. Keadaan Motivasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .................. 74 1. Ketekunan dalam belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak ........................ 74 2. Keuletan dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran Aqidah Akhlak... 74 3. Mandiri dalam belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak ............................ 76 4. Prestasi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak ........................................... 77 BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN A. Ketekunan dalam belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak ....................................... 78 B. Keuleten dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran Aqidah Akhlak ................... 80

  D.

  Prestasi pada mata pelajaran Aqidah Akhlak .......................................................... 83 E. Upaya Guru Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VB MIN 10 Bandar Lampung

  1. Memberikan Pemahaman Kepada Peserta Didik Akan Pentingnya Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ........................................................................ 88

  2. Memberi Nilai .................................................................................................. 89 3.

  Pujian Dan Hukuman ....................................................................................... 90 4. Pemberian Hadiah ............................................................................................ 91 5. Kerja Kelompok .............................................................................................. 92 F. Usaha Guru Menggugah Kesiapan, Motivasi Dan Pemahaman Peserta Didik Terhadap Tujuan Belajar Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran

  Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ...................................................................... 92 G. Proses Penyajian Materi Pelajaran Aqidah Akhlak ................................................ 94 H.

  Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .............................................................................. 95

  BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................................ 97 B. Saran ...................................................................................................................... 99 C. Penutup .................................................................................................................. 100 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel: 1.

  Keadaan Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MIN 10 Bandar Lampung .......................................... 16 2. Nama-Nama Kepala Madrasah Min 10 Bandar Lampung

  Sejak Tahun 1972 Sampai Sekarang ....................................................... 69 3. keadaan guru dan TU MIN 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017 ....................................................................... 71

  4. Data peserta didik kelas VB MIN 10 Bandar lampung pada mata pelajaran Aqidah Akhlak ........................................................ 72

  5. Nilai Peserta Didik Kelas V/B pada mata pelajaran Aqidah Akhlak MIN 10 Bandar Lampung............................................... 84

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Kisi-kisi pedoman wawancara dan observasi tentang Motivasi Belajar peserta didik mata pelajaran Aqidah Akhlak MIN 10 Bandar Lampung

2. Pedoman observasi 3.

  Pedoman wawancara 4. Pedoman dokumentasi 5. Permohonan mengadakan penelitian 6. Surat keterangan penelitian 7. Nota dinas pembimbing sekripsi 8. Kartu konsultasi skripsi 9. Pengesahan proposal skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Penegasan judul yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk memberikan pengertian terhadap kata-kata yang terdapat pada judul tersebut. Sehingga dengan demikian akan memperjelas pokok permasalahan yang

  menjadi bahan kajian selanjutnya. Adapun judul dalam penulisan skripsi ini adalah

  “Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MIN 10 Bandar Lampung”.

  Untuk mengetahui pokok bahasan yang terkandung dalam judul penulisan skripsi ini akan dipaparkan dibawah ini yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar

  Kata “motiv”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, Motiv dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, bahkan motiv dapat diartikan sebagai kondisi intern (ke-siapsiagaan), Berawal dari kata motiv itu maka motivasi

  1

  dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Jadi motivasi yaitu dorongan dari dalam maupun dari luar seseorang untuk mengetahui sesuatu hal atau pristiwa. 1 Sudirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt Raja Grafindo

  2. Peserta Didik

  2 Peserta adalah orang yang ikut serta atu mengambil bagian. Didik

  disini pemelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai

  3

  akhlak dan kecerdasan pikiran. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui peroses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

  Jadi Peserta didik disini adalah peserta didik MIN 10 Bandar Lampung yang mengikuti pemblajaran yang dalam hal ini peserta didik dalam pendidikan formal.

  3. Aqidah Akhlak

  Menurut Muhamad Daud Ali yang dimaksud dengan Aqidah dalam bahasa Arab (dalam bahasa indonesia di tulis Aqidah), menurut etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu . dalam pengertian teknis artinya

  4 adalah Iman atau keyakinan.

  Mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah salah satu bidang ilmu yang menjadi yang menjadi pembahasan dalam pelajaran hal ihwal, tingkah laku, budi pekerti tabiat, dan tindak tanduk yang telah menjadi kebiasaan. Dengan demikian pelajaran Aqidah Akhlak memiliki pengertian hal-hal yang diyakini 2 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual, (Bandung: Refikaaditama,2010),

  Cet Ke-1, hal. 267 3 4 Ibid, hal. 263 Mohamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2013), hal.

  kebenaran nya oleh hati setiap muslim yang didasarkan kepada petunjuk Allah dan para Rasul-nya dalam membedakan yang baik dan yang buruk dalam kehidupan sosial.

4. MIN 10 Bandar Lampung

  MIN 10 bandar lampung adalah salah satu diantara MIN yang ada di bandar lampung pada jenjang madrasah ibtidaiyah yang dalam penulisan karya ilmiah berbentuk skripsi ini menjadi objek lokasi penelitian.

  Berdasarkan uraian di atas dapat diperjelas bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi ini suatu penelitian untuk mengungkapkan dan membahas secara lebih dalam mengenai Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MIN 10 Bandar Lampung.

B. Alasan Memilih Judul

  Judul skripsi ini dijadikan sebagai topik oleh penulis berdasarkan pertimbangan dan kegunaan sebagai berikut :

1. Untuk melihat sejauh mana tingkat motivasi belajar peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak.

C. Latar belakang maslah

  Pendidikan secara tidak disadari merupakan awal sebuah peletakan sebuah nilai-nilai peradaban kebudayaan manusia yang ada didunia ini, Suatu peroses yang diharapkan dalam sebuah usaha pendidikan adalah peroses yang terarah dan bertujuan, yaitu mengarahkan anak didik (manusia) kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual dan sosial serta hamba tuhan yang mengabdikan diri kepadanya.

  Oleh karena itu proses pendidikan adalah bersifat long life education yang dapat dimaknai bahwa untuk melestarikan kebudayaan masyarakat yang berpendidikan dilakukan melalui peroses yang tanpa akhir atau pendidikan

  5 sepanjang hayat.

  Menurut Syaiful Sagala dalm bukunya pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang di selenggarakan

  6 umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

  Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih di tekankan pada peroses pembinaan kepribadian anak didik

  7

  secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa. Setiap orang termasuk anak kecil memiliki rasa ingin tahu (curiosity). Anak selalu bertanya tentang hal-hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakannya. Orangtua kadang-kadang kehabisan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan

5 Nur Asiah, Inovasi Pemblajaran, (Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja,

  2013), hal. 1 6 Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Cv Alfabeta, 2013), Cet Ke-11, hal 1 apa itu, untuk apa ini, untuk apa itu, mengapa begini, mengapa begitu,

  8 darimana ini, ke mana itu dan masih banyak yang lainnya.

  Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum yang dalam hal ini pada mata pelajaran aqidah akhlak. Kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi ajar selalu bukan karena ia kurang menguasai bahan, tetapi karena ia tidak tahu cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana menyenangkan dan juga mengasikkan.

  Pengajaran tradisonal menitikberatkan pada metode imposisi, yakni pengajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru bagi murid. Cara ini tidak mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan/perkembangan, serta pemahaman peserta didik, tidak pula diperhatikan apakah bahan-bahan yang diberikan itu didasarkan atas

  9

  motif-motif dan tujuan yang ada pada peserta didik. Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah peroses dalam rangka mempengaruhi pesrta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan nya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pt Remaja

  Rosdakarya, 2012), hal. 3 9 Oemar Hamalik, proses belajar mengajar, (Jakarta, Remaja Rosdakarya, 2013),

  10 sehingga berfungsi sesuai komfetensinya dalam kehidupan masyarakat.

  Untuk mencapai hal tersebut diatas, Perlu ditumbuhkan motivasi yang kuat untuk meraih suatu yang dicita-citakan.

  Menurut Oemar hamalik motivasi adalah purubahan energi dalam diiri (pribadi) seorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi utuk

  11

  mencapai tujuan. Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam

  12 dan komponen luar.

  Motivasi yang tumbuh baik secara internal maupun eksternal.Dengan motivasi yang kuat di harapkan dapat memacu meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusi. Khususnya prestasi dalam bidang pendidikan sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan yang menyebutkan :

  “Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

  13

  demokratis serta bertanggung jawab Adpun tujuan khusus pendidikan ”. aqidah akhlak dipelajari sejak tingkat ibtidaiyah adalah sebagai berikut 1.

  Memberikan ilmu pengetahuan agama islam yang sesuai dengan tingkat kecerdasan

  10 11 Lok- Cit, hal. 4 12 lok-cit, hal. 158 13 ibid, hal. 159 Undang-Undang Dasar Ri No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

  2. Membangkitkan anak didik agar mereka beramal soleh dan

  14 berakhlak mulia.

  Pendidikan Agama merupakan bagian terpenting untuk membina, memperbaiki serta melestarikan nilai-nilai agama yang harus di laksanakan oleh guru beberapa individu yang sedang dalam masa perkembangan. Oleh sebab itu materi dalam tehnik penyampaian pelajaran agama haruslah disesuaikan dengan tingkat perkembangan, kematangan dan kecerdasan anak tersebut.

  Allah SWT berfirman dalam Al- Qur’an surat lukman ayat 13 yang berbunyi:

                  Artinya:

  “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar 15 kezaliman yang besar”.

  Aqidah-Akhlak merupakan bagian dari pelajaran agama Islam yang ada di Madrasah Ibtidaiyah yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami ajaran Agama Islam secara sederhana sehinggga dapat digunakan sebagai pedoman hidup dan amal baik dalam hubungan nya dengan Allah maupun hubungan nya dengan masyarakat dan alam lingkungan nya.

  14 Zuhairini, Dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama,( Surabaya, PtNasional, 1983), hal. 47 15 Departemen Agama Ri, Al-

  Qur’an Dan Terjemahannya, (Jakarta,Yayasan Aqidah Akhlak terdidi dari dua buah kata dimana kedua-dua nya mempunyai pengertian tersendiri. Yang dimaksud dengan aqidah dalam bahasa Arab (dalam bahasa Indonesia ditulis Aqidah) menurut etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya

  16 adalah iman atau keyakinan.

  akhlak yakni keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan perbuatan, mungkin baik mungkin buruk. Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab akhlak, bentuk jamak dari kata atau Al-khuluq, yang secara etimologis (bersangkutan dengan cabang

  Khuluq

  ilmu bahasa yang menyelidiki asal usul kata serta perubahan-perubahan dalam bentuk dan makna), antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at. Dalam kepustakaan, akhlak diartikan juga sikap yang melahirkan

  17 perbuattan (prilaku, tingkah laku) mungkin baik, mungkin buruk,.

  Dari pendapat tersebut diatas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa aqidah adalah kepercayaan yang harus diyakini kebenarannyaoleh hati, yang dengan menyadari serta meyakini kekuatan dan kebenarannnya. Jiwa menjadi tenang karena menjadi yakin dan mantap atas kebenarannya tanpa harus ragu sebagai pedoman dalam kehidupan. Sedangkan akhlak yaitu 16 Lok-cit, hal. 199 tingkah laku kebiasan yang muncul tanpa disengaja atu direncanakan itu lah yang harus dididik sejak jenjang ibtidaiyah supaya generasi yang akan datang tidak keluar dari ajaran akhlakul karimah. dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama. Zuhairini, Dkk, mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidikan itu ada lima macam, dimana faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat.

  Adapun kelima faktor tersebut yaitu : 1.

  Anak didik 2. Pendidik 3. Tujuan Pendidikan 4. Alat-alat Pendidikan

  18 5.

  Milleu/lingkungan. Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain sangat erat hubungan nya. Dan dari poin satu hingga poin lima saling berhubungan erat, kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan agama yang dilaksanakan. Dengan demikian jika salah satu faktor tersebut tidak saling melengkapi, maka proses proses belajar mengajar tidak akan berjalan secara efektif. Oleh sebab itu, kelima faktor pendidikan tersebut dalam proses belajar harus dihadirkan.

  Terutama dalam pendidikan agama khususnya bidang studi aqidah akhlak yang mana bidang studi aqidah akhlak akan membentuk kepribadian 18 Zuhairini, Dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional,

  1991). Cet Ke-8, hal. 28 peserta didik, baik hubungannya sesama makhluk sosial, lingkungan sekitarnya dan hubungan dengan sang penciptanya Allah SWT.

  Dari pengertian diatas sangat penting pendidikan aqidah akhlak sejak dini dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. maka dari itu pesan yang disampaikan seorang pendidik kepada peserta didik dapat diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu mewujudkan tujuan diatas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi kepada para pelaku pendidikan, terutama motivasi para peserta didik yang merupakan harapan bangsa sejak dini untuk memacu prestasi dalam segala bidang, agar menjadi generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang.

  Masih banyak peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan mengecewakan, hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah motivasi belajar peserta didik yang rendah dan tidak adanya rasa tanggung jawab, Terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh. Karena tidak adanya visi kedepan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.

  Untuk mencapai prestasi yang maksimal.Perlu adanya motivasi yang kuat yang tumbuh didalam jiwa peserta didik. Terutama yang ditumbuhkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.Seberapa pentingkah motivasi ini dalam ilmu pengetahuan ? berapa banyak orang yang berubah jalan hidup dan keyakinannya dalam waktu yang sangat pendek, dari seorang penjahat besar, tiba-tiba menjadi seorang yang baik, rajin, dan tekun beribadah. Seolah-olah ia dalam waktu singkat dapat berubah menjadi orang lain. Dan sebalik nya juga, ada terjadi orang yang berubah dari patuh dan

  19 tunduk kepada agama, menjadi orang yang lalai dan suka menentang agama.

  Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi.Belajar adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang di landasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasi belajar yaitu daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah

  20 pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.

  Motivasi belajar bisa timbul karena faktor instrinsik atau faktor dari dalam diri manusia yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan, dan cita-cita. Dan faktor ekstrinsik juga mempengaruhi dalam motivasi belajar. Faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar

  21 yang menarik. 19 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung : Pt Remaja Rosda Karya,2004 ).Cet Ke-1, hal. 129 20 Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Gaung Persada, 2009), hal. 181

  Menurut Sardiman didalam bukunya bahwa orang beraktivitas karena adanya kebutuhan yang harus mendapat pemenuhan, baik itu kebutuhan pisikologis maupun kebutuhan biologis, dengan demikian motivasi akan

  22 selalu berkaitan dengan soal kebutuhan.

  Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan diatas, maka salah satu faktor yang mempengaruhi dalam suatu peroses belajar peserta didik terhadap pelajaran aqidah akhlak adalah memerlukan Motivasi para pesrta didik itu sendiri. Yang mana faktor motivasi ini sendiri sangat memegang peranan penting dalam terlaksananya proses belajar mengajar.

  Dari hal-hal diatas yang sangat penting dalam mengembangkan dan merangsang minat adalah alat-alat bantu. Suatu hal yang sangat penting adalah bahwa alat-alat bantu itu adalah suatu yang paling penting ataupun merupakan tulang punggung dalam merencanakan suatu pelajaran, melainkan bagian disatukannya penyajian pelajaran yang memberikan sambungan unik untuk mencapai tujuan pelajaran secara umum alat-alat peraga ini dapat menghasilkan atau mendekati realistis, alat-alat ini dapat dengan mudah membangkitkan dan merangsang motivasi dari sebuah kelas yang kurang

  23 aktif.

  22 Sardiman Am, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, Rajawali Pers, 1986), hal. 80 23 Thomas F. Staton, Cara Mengajar Dengan Hasil Yang Baik, Di Terjemahkan Berdasarkan pendapat diatas, jelas bahwa alat bantu atau sarana merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya membangkitkan dan merangsang motivasi peserta didik untuk mempelajari pelajaran aqidah akhlak. Motivasi peserta didik dalam belajar dapat memberikan peluang kepadanya untuk mencapai hasil yang baik dan maksimal.

  Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar Lampung (MIN 10) motivasi peserta didik terhadap pelajaran aqidah akhlak sangat kurang, meskipun lembaga tersebut merupakan salah satu Madrasah Ibtidaiyah Negri yang ada di Bandar lampung, kurangnya minat peserta didik tersebut karena kurangnya ketersediaan alat media atau alat peraga.Sebagaimana yang di kemukakan kepala sekolah MIN 10 Bandar Lampung pada saat penulis meninjau ke lokasi rencana di adakannya penelitian ini nantinya ungkap beliau:

  Motivasi belajar peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak masih kurang begitu antusias, dimana kondisi ini ditandai oleh banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai yang masih jauh dari kata cukup atau belum sempurna sedangkan untuk nilai mata pelajaran yang lain seperti Bahasa Indonesia,Fiqih. Kebanyakan mendapat nilai diatas mata

  24 pelajaran aqidah akhlak bahkan lebih dari Delapan puluh.

  Berdasarkan penjelasan yang telah di paparkan kepala MIN 10 Bandar Lampung diatas maka penulis ingin meneliti lebih jauh mengenai motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar Lampung. 24 Hasil Wawancara Dengan Kepala, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar

  Adapun tantangan yang sering di hadapi peserta didik dalam proses pembelajaran mata pelajaran Aqidah Akhlak pada umumnya, disebabkan karena 4 (empat) faktor yakni: 1.

  Faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri.

  2. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah.

  3. Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga.

  25 4.

  Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat. Setelah penulis mengadakan observasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

  10 Bandar Lampung masih terdapat peserta didik yang memerlukan bimbingan dan dorongan secara fisikilogis agar peserta didik berantusias dan dapat mengikuti pelajaran aqidah akhlak secara aktif. Sebagaimana dikatakan kepala sekolah bahwa:

  “motivasi peserta didik dalam mempelajari mata

  26 pelajaran aqidah akhlak masih kurang begitu antusias ”.

  Menurut hasil pengamatan penulis pada saat observasi belangsung bahwa peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar Lampung kurang begitu antusias dan kurang bersemangat terhadap pelajaran aqidah akhlak, ini ditandai dengan: a)

  Peserta didik kurang aktif mengikuti pelajaran aqidah akhlak

  b) 25 Peserta didik tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh 26 Lok-cit. hal 71-77

  Hasil Wawancara Dengan Kepala, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 10 Bandar c) Peserta didik kurang aktif mengikuti jalannya pelajaran aqidah akhlak dan cendrung asik dengan kegiatan nya sendiri seperti mengobrol dengan teman sebangku, menggambar dan lain

  27 sebagainya.

  Berdasarka data yang dikemukakan diatas dapat dipahami bahwa peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Negri 10 Bandar Lampung kurang antusias dan kurang begitu termotivasi untuk mengikuti dan memahami mata pelajaran aqidah akhlak.

  Berdasarka penjelasan serta paparan yang telah diuraikan diatas. Dalam penulisan karya ilmiah berbentuk skripsi ini penulis memilih motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran aqidah akhlak mengingat mata pelajaran aqidah akhlak yang didalam nya diajarkan tentang tatacara berhubungan dengan Allah SWT, manusia, sesama makhluk hidup, dan dengan alam maupun lingkungan. Penulis ingin mengetahui motivasi belajar peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak. Yang mana dalam penulisan skripsi ini penulis memilih kelas V/B sebagai objek penelitian.

  Berdasarkan pra survey yang dilakukan melalui metode wawancara, diperoleh gambaran mengenai upaya guru Aqidah Akhlak untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik :

  “Saya sebagai guru Aqidah Akhlak telah berupaya untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik upaya yang telah saya lakukan seperti memberikan tugas rumah supaya belajar dirumah memberikan hukuman bagi peserta didik yang tidak mengerjakan tugas dan memberikan

  28 hadiah untuk peserta didik yang rajin mengerjakan tugas.

  Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh data mengenai motivasi belajar peserta didik kelas V/B MIN 10 Bandar Lampung yang mana dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak diperoleh data tentang motivasi belajar peserta didik yang masih cukup rendah, sebagaimana tabel dibawah ini:

  

Tabel I

Data tentang Motivasi belajar peserta didik

pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MIN 10 Bandar Lampung

  No Indikator Motivasi Rendah Sedang Tinggi Jumlah belajar siswa kelas V/B

  1 Ketekunan

  19

  13

  7

  2 Keuletan

  22

  9

  9

  40

  3 Mandiri

  18

  14

  8

  4 Prestasi

  21

  8

  11 Sumber: Dokumen MIN 10 Bandar Lampung TH. 2016/2017 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari keempat indikator motivasi belajar peserta didik kelas V/B masih banyak peserta didik yang masih rendah moitivasinya untuk mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak di MIN 10 Bandar Lampung. Bila kondisi ini dibiarkan dan tidak adanya perbaikan dari guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran aqidah akhlak maka akan menimbulkan rendahnya aqidah dan akhlak pada peserta didik. Oleh karena itu, guru aqidah akhlak sebagai guru yang mengajarkan tentang akhlak harus berupaya sekuat mungkin untuk dapat merubah sifat peserta didik tersebut yang mengarah kepada akhlak yang tercela kearah akhlak yang terpuji.

  Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa guru aqidah akhlak telah melakukan berbagai macam upaya untuk membina dan menggugah motivasi peserta didik baik dari kesadaran diri peserta didik untuk mempelajari mata pelajajaran aqidah akhlak maupun metode-metode pemblajaran yang digunakan guru untuk mendorong atau memotivasi peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak di MIN 10 Bandar Lampung.

  Setelah upaya yang dilakukan oleh guru aqidah akhlak sepenuhnya dilakukan, maka yang diharapkan adalah perubahan sikap peserta didik yang lebih giat lagi dan lebih bersungguh-sungguh untuk mempelajari mata pelajaran aqidah akhlak.

  Hal inilah yang mendorong penulis untuk mempelajari lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “MOTIVASI

  BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MIN 10 BANDAR LAMPUNG”.

D. Identifikasi Maslah

  Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, ada beberapa maslah yang dapat diidentifikasi diantara nya yaitu:

  1. Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

  2. Mengetahui motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.

  E. Fokus Masalah

  Fokus masalah yaitu batasan masalah didalam penelitian yang berisi

  29

  masalah yang masih umum. Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi, maka penelitian ini di fokuskan pada “Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

  ”.

  F. Rumusan Masalah

  Masalah menurut Winarno Surakhmad Masalah adalah; “setip kesulitan yang menggerakkan manusia untuk mencari jalan kelur atau solusi

  30 Dari pendapat tersebut penulis dapat dari masalah yang tampak”.

  menyimpulkan, bahwa maslah adalah setiap kesulitan yang datang dan timbul dimana setiap kesulitan tersebut menuntut adanya pemecahan dan solusi sehingga ditemukan jalan keluarnya.

  Berdasarkan latar belakanng maslah diatas dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut : “Bagaimana Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

  ”

  29 30 Sugiyono, memahami penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013) hal. 32 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung, Tarsito,1990) hal.

G. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  Tujuan penelitian dalam penulisan Proposal skripsi ini adalah sebagai berikut: a.

  Mengetahui motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MIN 10 Bandar Lampung.

  Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi : a.

  Lembaga sekolah untuk menambah kualitas dari Madrasah yang menjadi obyek penelitian pada penulisan Skripsi yang dalam penelitian ini di MIN 10 Bandar Lampung.

  b.

  Bagi guru/tenaga pendidik sebagai bahan acuan untuk menumbuhkan Motivasi belajar.

c. Bagi peneliti lain sebagai sumbang pemikiran untuk dikembangkan lebih luas lagi nantinya.

H. Metode Penelitian Yang Di Pakai 1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis kualitatif yaitu penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang

  31

  diamati. Disebut kualitatif karena sifat-sifat data yang dikumpulkan berupa data narasi dan tidak menggunakan alat ukur data kuantitatif.

  Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung data sebenarnya, data yang pasti

  32

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 77

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IV DI MIN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 148

PERANAN MEDIA PENGAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 0 18

PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SKI DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 (MTsN 1) BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 1 126

HUBUNGAN KEBIASAAN BERMAIN GAME DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP IT AR RAIHAN BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 171

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN FIQH KELAS XI DI MA MASYARIQUL ANWAR KEC. TANJUNG KARANG PUSAT BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 225

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP GUNA DHARMA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 112

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 21

KOPETENSI PROPESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMP N 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 10