HubunganPersepsi Siswa tentang Kedisiplinan dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG
KEDISIPLINAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SMK MA’ARIF DARUL MUHTADIN WONOROTO
KEC. WINDUSARI KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam Oleh DENI RAHAYU RAHMAWATI NIM 11111210 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
MOTO
اًيرِثَك َهَّللا َرَكَذَو َرِخ ْلْا َمْوَ يْلاَو َهَّللااوُجْرَ ي َناَك ْنَمِل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ ِهَّللا ِلوُسَر ِفِ ْمُكَل َناَك ْدَقَل
Artinya : “Sungguh-sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
(Q. S Al-Ahzab: 21)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:1. Kedua orang tuaku tercinta bapak Amro Asrofi dan ibu Suharti, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, mendidik dari kecil sampai sekarang, dan doa restunya yang tak pernah putus serta nasihat-nasihatnya.
2. Kepada adikku tercinta David Akhmad Zainal Muttaqin yang selalu memberi motivasi.
3. Bapak Drs. H. Nasafi, M. Pd.I dan Ibu Asfiyah selaku pengasuh Pondok Pesantren NURUL ASNA Pulutan Salatiga yang telah membekali ilmu agama disetiap langkah hidupku.
4. Saudara–saudaraku di rumah yang senantiasa memberikan motivasi, do’a dan kasih sayang.
KATA PENGANTAR
Assa lamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam ta
’dzim senantiasa terlimpahkan
kepada beliau habibina Nabiyyullah Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya serta kepada semua umatnya.Berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA
TENTANG KEDISIPLINAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF DARUL MUHTADIN
WONOROTO KECAMATAN WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016”. Yang secara akademis menjadi syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana S1 Pendidikan Agama Islam. Semoga bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Disamping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan tersusun dengan baik.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
4. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing dalam skripsi ini yang telah meluangkan waktunya.
5. Seganap dosen dan karyawan IAIN Salatiga, khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
6. Kepala sekolah dan guru SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari yang telah memberikan izin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.
7. Sahabat-sahabatku tercinta Rainbow (Ma’rifatun Nasiroh, Ana Lestari, Istry Mahmudah, Wahyu Nur R), Anton Fitrianto yang telah memotivasi dan membantu menyelesaikan skripsi ini, 8. Sahabat-sahabat seperjuangan PAI 2011, yang selalu memberikan semangat dan memberi warna dalam hari-hari penulis. Semoga ukhuwah kita tetap terjalin.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga kebaikan hati mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT, serta memperoleh kesuksesan dunia akhirat.
Penulis sadari, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembaca.
Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat .
Salatiga, 24 Januari 2016 Penulis
ABSTRAK
Rahmawati, Deni Rahayu.2016. HubunganPersepsi Siswa tentang Kedisiplinan
dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Miftahuddin, M.Ag.Kata kunci:Kedisiplinan, Kompetensi Profesional Guru, MotivasiBelajar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana persepsi siswa
tentang kedisiplinan guru SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari Tahun
Pelajaran 2015/2016; (2) bagaimanapersepsi siswa tentang kompetensi
profesional guru SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari Tahun Pelajaran
2015/2016; (3) bagaimana motivasi belajar siswa SMK Ma’arif Darul MuhtadinWindusari Tahun Pelajaran 2015/2016; (4) adakah hubungan persepsi siswa
tentang kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar siswaSMK Ma’arif Darul
Muhtadin Windusari Tahun Pelajaran 2015/2016;(5) adakah hubunganpersepsi
siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswaSMK
Ma’arif Darul Muhtadin Windusari Tahun Pelajaran 2015/2016; (6) adakah
hubungan persepsi siswa tentang kedisiplinan dan kompetensi profesional guru
terhadap motivasi belajar siswa SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari TahunPelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.Sampel penelitian sebanyak 75 responden, menggunakan tekniktotal sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner, observasi (teknik
ratingscale ) dan dokumentasi untuk menjaring data tentang kedisiplinan (X 1 ) , kompetensi profesional guru(X 2 ) dan data tentangmotivasibelajarsiswa (Y).
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) persepsi siswa tentang kedisiplinan guru di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari tergolong sedang dengan
prosentase 60%; (2) persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru di SMK
Ma’arif Darul Muhtadin Windusari tergolongsedangdenganprosentase65,33%;(3)
motivasibelajarsiswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusaritergolongsedangdenganprosentase70,67%; (4) ada hubungan yang signifikan
antara persepsi siswa tentang kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar karena
rX Y (5) ada hubungan yang signifikan antara persepsi
1
> r tabel (0,259>0,227);
siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar karena
rX2 Y (6) ada hubungan yang signifikanantara persepsi
> r tabel (0,305>0,227);
siswa tentang kedisiplinan dan kompetensi profesional guru terhadap motivasi
belajar siswa karena rX1 X
2 > r tabel (0,392>0,227).
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah ............................................................
B.
6 Rumusan Masalah .......................................................................
C.
7 Tujuan Penelitian ........................................................................
D.
8 Hipotesis Penelitian ....................................................................
E.
9 Manfaat Penelitian ......................................................................
F.
Definisi Operasional ................................................................... 10 G.
Metode Penelitian ....................................................................... 16 Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 29
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kedisiplinan Guru ......................................................................... 31 1. PengertianKedisiplinan Guru ............................................... 33 2. KarateristikKedisiplinan Guru ............................................. 34 3. PentingnyaKedisiplinan Guru Dalam Proses Pembelajaran... 37 B. Kompetensi Profesional Guru ..................................................... 38 1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru............................ 39 2. Karateristik Kompetensi Profesional Guru .......................... 42 3. PentingnyaKompetensi Profesional Guru ............................ 53 C. MotivasiBelajar Siswa ................................................................ 55 1. PengertianMotivasiBelajar Siswa ........................................ 55 2. KarakteristikMotivasiBelajar ............................................... 59 4. JenisMotivasidalamBelajar .................................................. 61 5. Unsur-unsur yang MempengaruhiMotivasiBelajar ............. 61 6. PentingnyaMotivasidalamBelajar ........................................ 61 D. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kedisiplinan dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar .......... 62 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. GambaranLokasidan ObjekPenelitian ...................................... 64 1. PerkembanganSMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari ... 64 2. Profil Sekolah ...................................................................... 64 IdentitasSekolah ............................................................ 64 b. IdentitasLembagaPenyelenggara .................................. 65
c.
AlamatSekolah .............................................................. 65 d.
IdentitasKepalaSekolah ................................................ 66 3. VisidanMisi .......................................................................... 66 4. TujuanSekolah ..................................................................... 67 5. Data KeadaanJumlahSiswa .................................................. 67 6. Data Keadaanpendidikdantenagakependidikan ................... 67 7. Data SaranaPrasarana .......................................................... 68 8. Tata Tertib Guru danKaryawan ........................................... 69 B. Penyajian data .......................................................................... 71 1.
Daftarresponden ................................................................... 72 2. Data HasilAngket ................................................................. 73
BAB IV ANALISIS DATA A. AnalisisDeskriptif ..................................................................... 94 B. PengujianHipotesis ................................................................... 98 C. PembahasanHasilUjiHipotesis ................................................. 106 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 108 B. Saran-saran .................................................................................. 109 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Indikator InstrumentKedisiplinan guru .....21 …………………...
Tabel 1.2. IndikatorInstrumenKompetensiprofesional Guru ....................22 Tabel 1.3. IndikatorInstrumenMotivasiBelajarSiswa ................................
24 Tabel 3.1. KeadaanJumlahSiswa ...............................................................
72 Tabel 3.2. KeadaanPendidikdanTenagaKependidikan ..............................
73 Tabel 3.3. Data Sarana ..............................................................................
73 Tabel 3.4. Prasarana ..................................................................................
74 Tabel 3.5. Data Responden........................................................................
77 Tabel 3.6. Hasil Data TentangPersepsi Siswa tentang Kedisiplinan Guru
79 Tabel 3.7. HasilAngketPersepsi Siswa tentang Kedisiplinan Guru ..........
81 Tabel 3.8. Hasil Data tentang Persepsi Siswa tentangKompetensi Profesional Guru ....................................................................
84 Tabel 3.9. Hasil Angkettentang Persepsi Siswa tentangKompetensi ProfesionalGuru .....................................................................
86 Tabel 3.10. Data tentangMotivasiBelajarsiswa ...........................................
90 Tabel 3.11. HasilAngkettentangMotivasiBelajarSiswa...............................
92 Tabel4.1. RekapitulasiKedisiplinan Guru ................................................
98 Tabel4.2. RekapitulasiKompetensiProfesional Guru ...............................
99 Tabel 4.3. RekapitulasiMotivasiBelajarSiswa........................................... 100
Tabel 4.4. TabelKerjaKoefisienHubunganKompetensiProfesionaldan kedisiplinan Guru TerhadapMotivasiBelajarSiswa ............... 101Tabel 4.5. RingkasanStatistik X 1 dan Y.................................................... 104Tabel 4.6. RingkasanStatistik X dan Y.................................................... 1062
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.AngketSoal Lampiran 2.SuratIzinPenelitian Lampiran3. Nota Pembimbing Lampiran4.Keterangan SKK Lampiran5.LembarKonsultasi Lampiran6.TabelSampel
Lampiran7.TabelNilaiKoefisien Product Moment danRegresiGanda
Lampiran8.DaftarRiwayatHidupBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kedisiplinan merupakan salah satu hal yang sangat penting
yang harus diterapkan oleh setiap lembaga pendidikan terutama guru karena guru adalah sosok yang diteladani siswa. Ketika orang melaksanakan segala sesuatu dengan disiplin, akan berdampak positif bagi semuanya. Di antara bentuk dari kedisiplinan adalah kedisiplinan dalam mengajar. Orang yang disiplin dalam mengajar akan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan tepat, tidak pernah meninggalkan dan selalu peduli pada orang lain, sehingga orang lain tersebut akan merasa sadar dan meneladani apa yang telah diajarkannya.
Pendidikan merupakan suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Dalam pendidikan itulah siswa lebih mendapatkan contoh. Guru profesional seharusnya mewujudkan perilaku- perilaku yang edukatif agar bisa menjadi teladan dan tolak ukur bagi siswa dalam menumbuhkan motivasi dalam diri mereka. Segala tingkah laku yang dilakukan guru pasti akan diperhatikan oleh siswa. Dan siswa juga akan belajar dari apa yang dilihatnya.
Kata kompetensi profesional terdiri dari dua kata kunci yaitu “kompetensi” dan “profesional”. Kompetensi berarti pengetahuan, berfikir dan bertindak, sedangkan profesional adalah suatu jabatan yang
digunakan untuk melayani masyarakat dimana mereka memerlukan bidang
ilmu dan ketrampilan tertentu yang sesuai dengan profesi yang
diembannya (Soetjipto,1999:15). Dengan demikian dapat disimpulkan
secara sederhana bahwa kompetensi profesional adalah ketrampilan yang
dimiliki seseorang dalam melaksanakan jabatannya..Jabatan profesional guru harus memenuhi kegiatan intelektual,
karena dalam proses mengajar melibatkan upaya-upaya yang sifatnya
sangat didominasi kegiatan intelektual. Lebih lanjut dapat diamati bahwa
jabatan profesi guru mempunyai monopoli pengetahuan yang memisahkan
dari orang awam, dan memungkinkan guru profesional disegani oleh
siswa, teman sejawat bahkan masyarakat sekitar karena kewibawaan,
kepandaiannya atau yang lainya. Guru yang professional pada intinya
adalah guru yang memiliki kompetensi dalam melakukan tugas pendidikan
dan pengajaran (Asdiqoh, 2013: 23) Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaiguru yang dalam kegiatannya nanti akan tercermin dalam bentuk yang
nyata melalui tercapainya tujuan penggajaran yang telah direncanakan
sebelumnya. Guru sebagai individu atau pribadi harus bertanggung jawab
dibidang profesinya, sehingga guru dituntut untuk mengamalkan ilmunya
sesuai dengan aturan agama islam.Guru memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti
akan menyebabkan si subjek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin
melakukan suatu kegiatan belajar (Sardiman, 2005:77-78).Dalam kegiatan belajar- mengajar guru harus bisa membangun dan
menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu merasa butuh dan
berkeinginan untuk belajar. Selain dari pada itu, peran guru adalah sebagai
pengajar, pembimbing, pelatih, manajer, supervisor, leader, inovator, dan
motivator. Terkait dengan peran edukatif untuk meningkatkan semangat
dan gairah belajar yang tinggi, siswa memerlukan motivasi dari dalam diri
sendiri (intrinsic) maupun dari luar (ekstrinsik) (Sardiman, 2005: 91-90).
Sehingga diharapkan seorang guru selalu membimbing bakat siswa serta
memberi motivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik demi mencapai
cita-cita dan masa depan yang lebih cerah.Guru harus bisa memahami dan mengetahui seluk beluk latar
belakang siswa, agar dalam pemberian arahan maupun motivasi sesuai
dengan kondisi siswa, Karena banyak kasus yang terjadi di ranah
pendidikan. Menurut Sardiman (2005: 75), seorang yang malas apabila
dipaksa menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik pada
materi yang di ceramahkan, tidak akan mencamkan apalagi mencatat isi
ceramah tersebut. Berbeda dengan seorang siswa yang memiliki
intelegensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi.
Dan jangan sampai kita sebagai guru yang profesional mempermasalahkan
memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat belajar
siswa.Mengingat demikian penting motivasi bagi siswa dalam belajar,
sehingga guru diharapkan dapat mengarahkan belajar siswa agar dapat
mencapai tujuan belajar dengan maksimal. Dalam sekolah baik dalam
pembelajaran maupun yang lainnya banyak sekali anak yang malas,
maupun bertindak kurang menyenangkan dan sebagainya. Dalam hal yang
demikian berarti guru kurang berhasil dalam memberikan motivasi yang
tepat untuk mendorong agar siswa bekerja dengan segenap tenaga dan
pikiranya (Purwanto, 1998: 70).Hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar-mengajar
merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan
pelajaran dan sempurnanya metode yang dipergunakan, namun jika
hubungan guru dengan siswa kurang harmonis maka akan membentuk
keluarga yang tidak diinginkan serta tujuan pendidikan pun tidak akan
tercapai secara maksimal.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif Darul Muhtadin
Wonoroto Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang adalah salah satu
SMK di wilayah Kecamatan Windusari. Sekolah ini menjadi pilihan para
siswa dan orang tua sebagai tempat menimba ilmu, karena siswa bukan
hanya mendapatkan ilmu pengetahuan umum saja melainkan mendapatkan
sekolah umum. Sekolah ini merupakan sekolah yang terkenal dikalangan
masyarakat dimana mampu menghasilkan output yang berprestasi dan
unggul. Keberhasilan SMK tersebut tidak terlepas dari kompetensi guru
yang dimilikinya.Dengan kedisiplinan dan kompetensi profesional guru yang tinggi
seharusnya mampu melahirkan motivasi belajar yang tinggi pada diri
siswa. Namun penulis selama melakukan pengamatan masih menjumpai
tidak sedikit dari siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran, seperti masih cukup banyak siswa yang tidak mengerjakan
tugas rumah yang diberikan guru, melanggar tata tertib sekolah, tidur
dalam kegiatan pembelajaran , membuat gaduh dikelas sehingga kegiatan
pembelajaran tidak kondusif. Sehingga hal ini bertentangan dengan teori
yang telah penulis paparkan.Berdasarkan paparan latar belakang di atas, penulis meneliti tentang ‘’ PENGARUH PERSEPSI SISWA TERHADAP
KEDISIPLINAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MA’ARIF DARUL
MUHTADIN WONOROTO KECAMATAN WINDUSARI
KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016”A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun
Pelajaran 2015/2016? 2. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Bagaimana motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016?
4. Adakah pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto
Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016?
5. Adakah pengaruh persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan motivasi be lajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran2015/2016? 6. Adakah pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan dan kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa di SMK
Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang
A. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab.
Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Untuk meengetahui motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran
2015/2016? 4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin
Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016?
5. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016?
6. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan dan kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang
B. Hipotesis Penelitian Secara etimologi, hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti sesuatu yang masih kurang, dan tesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat. Hipotesis, dengan demikian adalah sebuah kesimpulan yang belum final karena masih harus diuji kebenarannya. Dari uraian ini, dijelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti (Suprayogo dan Tobroni, 2003:146)
Berdasarkan telaah kepustakaan awal, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto
Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Ada pengaruh persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
3. Ada pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan dan kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa di SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016
C. Manfaat Penelitian jelas tentang ada atau tidaknya hubungan kedisiplinan dan kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa. Dari informasi tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis yaitu : 1.
Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan ilmu keguruan.
2. Secara praktis a.
Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkempetingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini.
b.
Menambah wawasan bagi para praktisi pendidikan tentang
kedisiplinan dan kompetensi profesional guru.
c.
Memberikan informasi bagi kepala sekolah tentang kedisiplinan dan kompetensi profesional guru.
d.
Sebagai masukan kepada para guru untuk bisa menjadi seorang guru yang memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga mampu menjadi sosok guru teladan serta digugu dan ditiru oleh siswa- siswanya.
D. Definisi Operasional
(variabel bebas) yaitu persepsi siswa terhadap kedisiplinan (X1) dan
persepsi siswa terhadap kompetensi profesional (X2), serta variabel
dependent (variabel terikat) yaitu motivasi belajar (Y). Variabel ini
merupakan terjemahan tertentu memiliki pengertian yang masih bersifat
umum. Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian
yang jelas serta mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel
ke dalam suatu definisi operasional. Kemudian definisi operasional dari
setiap variabel tersebut dijabarkan ke dalam dimensi-dimensi dengan
indikatornya masing-masing.Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah siswa/i SMK
Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang .
jumlah responden 75 siswa.Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya masing-masing sebagai berikut :
1. Persepsi siswa terhadap kedisiplinan guru dan kompetensi profesional guru a.
Persepsi siswa Menurut Daviddof persepsi adalah stimulus yang diindera oleh individu diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera itu (Walgito, 1997: 35). Sedangkan Taufik mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat reseptornya dan diteruskan kepusat susunan saraf, sehingga
individu dapat menyimpulkan informasi, menafsirkan pesan,
menyadari, mengerti, tentang keadaan lingkungan disekitarnya dan
juga tentang keadaan diri individu.b.
Kedisiplinan Guru Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti
belajar. Dari kata ini timbul kata disiplin yang berarti pengajaran
atau pelatihan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik dan mengevaluasi siswa, pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa
disiplin tidak akan ada kesempatan antara guru dan siswa dan hasil
pelajaran pun berkurang (Dreikurs, 1986: 6).Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari
tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
dari seorang guru untuk menanamkan kedisiplinan baik kepada diri sendiri maupun kepada siswa. Adapun perincian indikator kedisiplinan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut ( Asmani, 2009: 94-96): a. Melaksanakan tata tertib dengan baik.
1) Guru menaati tata tertib yang berlaku disekolah, 2) Seorang guru tertib mengisi absensi siswa sebelum proses pembelajaran dimulai.
b.
Guru memiliki sikap yang tegas Jika siswa melakukan kesalahan, guru memberikan tindakan berupa sanksi dengan tegas c. Disiplin waktu 1)
Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai, 2) Keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir.
d.
Disiplin dalam berpakaian
Menggunakan seragam yang sesuai dengan peraturan yang ada.
e.
Disiplin dalam mengajar 1) Mengajar sesuai dengan jadwal yang berlaku , 2) Apabila guru tidak bisa hadir guru tetap memberikan tugas kepada siswa.
c.
Kompetensi profesional guru Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan secara filosofis (Asmani, 2009:157).
Dalam uraian di atas telah dijelaskan, bahwa jabatan guru adalah suatu jabatan profesi (Hamalik, 1991: 42), dalam hal ini sebagai guru profesional telah terkandung suatu konsep bahwa guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya tanpa mengabaikan kemungkinan adanya perbedaan lingkungan sosial kultural dari setiap intitusi sekolah (Hamalik, 1991: 42).
Menurut Hamalik, (1991: 49), dalam lokakarya kurikulum pendidikan guru yang diselenggarakan oleh P3G, telah dirumuskan kemampuan dasar dalam proses belajar mengajar yang di tandai dengan indikator yaitu:
1) Guru menguasai bahan ajar a) Guru mampu memahami bahan/materi ajar.
b)
Guru mampu menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum.
c) Guru mampu mengembangkan materi dengan baik misalnya: membuat contoh materi dengan mengaitkan konteks sosial dunia nyata
2) Guru mampu mengelola program pengajaran, yang meliputi: Guru mampu menguasai bermacam-macam metode dan mampu menggunakan metode pengajaran. b) Mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa.
c) Mengevaluasi hasil belajar.
d) Melaksanakan program remidial.
e)
Guru memiliki ketrampilan bertanya dan merangsang kelas.
f) Setiap selesai pembelajaran guru memberikan resitasi/ PR. 3) Guru mampu mengelola kelas a)
Mengatur tata ruang kelas dengan rapi dan menyenangkan.
b) Menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
4) Guru memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan siswa.
a) Dalam pembelajaran guru mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengikuti pelajaran.
b) Guru dan murid mampu bekerja sama dalam proses pembelajaran.
5) Guru mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik- baiknya, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
a) Tanggung jawab dalam bidang pendidikan yang seperti: memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang mampu/tingkat kemampuan rendah.
b) Tanggung jawab kepada masyarakat yang meliputi: mampu bergaul dengan masyarakat, seperti: mampu berkomunikasi dengan baik kepada orang tua siswa.
2. Motivasi belajar siswa maupun ekstrisik yang membuat mereka mau belajar (Asdikoh,2013: 73).
Sedangkan belajar adalah perubahan relative permanen dalam tingkah
laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak
berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,
kelelahan atau obat-obatan (Suwardi dkk, 2012:14-15)Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah
daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik yang
membuat mereka mau belajar dari pengalaman atau yang lain. Ukuran
motivasi belajar siswa menurut Sriyanti dkk,(2011: 18), menggunakan
indikator: a.Siswa mengalami perubahan perilaku yang lebih baik 1) Siswa tidak pernah bolos sekolah.
2) Siswa tidak pernah melanggar peraturan sekolah.
b.
Siswa memiliki ketrampilan 1) Siswa ikut serta dalam perlombaan tertentu sesuai dengan kemampuan/ketrampilan dirinya.
2) Siswa berusaha mengeluarkan bakat yang dimiliki seperti: berlari, menari dsb.
c.
Siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar Setiap pembelajaran siswa ada di ruang kelas.
d.
Siswa aktif mencatat dan bertanya pada hal yang penting dan belum
diketahuiDalam proses belajar mengajar siswa selalu mencatat pelajaran.
2) Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas.
e.
Siswa selalu memperhatikan dalam proses pembelajaran Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru f.
Siswa aktif mengerjakan pekerjaan rumah 1) Siswa selalu mengerjakan PR di rumah. 2) Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
E. Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan jenis penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerikal(angka) yang kemudian diolah dengan metode statistika. Dipilihnya penelitian dengan jenis kuantitatif ini dengan pertimbangan sebagai berikut : a.
Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu persepsi siswa terhadap kedisiplinan dan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru sebagai variabel bebas serta motivasi belajar sebagai variabel terikat.
b.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari adakah pengaruh persepsi siswa terhadap kedisiplinan dan kompetensi profesional guru dengan motivasi belajar siswa.
2. Lokasi dan waktu penelitian a.
Lokasi penelitian peneliti memilih lokasi di SMK Ma’arif Darul b.
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016, yang terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.
3. Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya ( Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi siswa SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang berjumlah 75 siswa yang masing masing kelas sebagai berikut : 1) Kelas X ada 1 kelas dan jumlah siswa keseluruhan adalah 20 siswa.
2) Kelas XI ada 2 kelas, dan jumlah keseluruhan adalah 40 siswa.
3) Kelas XII ada 1 kelas, dan jumlah siswa keseluruhan adalah 15 siswa.
b.
Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi, ( Hadi, 1977: 22), sedangkan dalam pengertian yang lain, menurut Suprayoga dan Thobrani ( 2003: 133) sampel dalam posisi mewakili populasi. Maka dari itu peneliti mengambil sempel semua populasi yaitu 75 siswa karena jumlah populasi kurang dari 100. Jadi peneliti menggunakan teknik total sampling, yakni semua anggota populasi dijadikan sampel.
Peneliti memberi kesempatan kepada siswa agar dapat menilai gurunya tentang kedisiplinan dan kompetensi guru tanpa ada batas-batas tertentu yang telah ditentukan sehingga dalam hal penilaian yang berkaitan dengan judul penelitian baik dari segi siswa maupun guru sebagai objek penelitian, siswa dapat menilai obyek dengan baik dan jujur sesuai dengan keadaan yang siswa alami dan rasakan, guna memperoleh keterangan yang sesuai dan benar.
4. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode antara lain : a.
Angket Angket (kuesioner) merupakan suatu cara atau metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang-orang yang dikenai atau responden (Walgito, 1990:35). Angket yang digunakan adalah angket tertutup, jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu atau jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal melingkari jawaban yang dalam pengumpulan da ta ini adalah siswa/i SMK Ma’arif Darul
Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kedisiplinan, kompetensi profesional guru dan motivasi belajar siswa. Yang mana masing-masing variabel memiliki rincian soal angket sebagai berikut : 1)
Variabel kedisiplinan guru jumlah soal dalam angket adalah 8 soal.
2) Variabel kompetensi profesional guru jumlah soal dalam angket adalah 15 soal. 3) Variabel motivasi belajar siswa jumlah soal dalam angket adalah 10 soal. Dari rincian di atas jumlah soal angket secara keseluruhan adalah 33 soal.
b.
Observasi Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan.
Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis (Suprayogo dan Tabroni, 2003: 167).
Pada metode observasi ini penulis menggunakan metode observasi tidak langsung dengan menggunakan metode rating scale. Rating scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat- tingkatannya (Hadi, 1992: 152). Rating scale penulis gunakan untuk mengetahui kedisiplinan guru dan kompetensi profesional guru SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari Tahun Pelajaran 2015/2016. Yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa SMK Ma’arif Darul Muhtadin Windusari.
c.
Dokumentasi Menurut Suharsini Arikunto (1998: 23) dokumentasi yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan.
Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data- data tentang statistik sekolah, data absensi,data siswa, data guru dll.
5. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa angket dan dokumentasi, angket yang terdapat dalam lampiran. a.
Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan sekolah yang diteliti, dimana data tidak ditanyakan di angket.
1
Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai
Disiplin waktu a.
3 3.
Jika siswa melakuakan kesalahan, guru memberikan tindakan/hukuman yang tegas
Guru memiliki sikap yang tegas c.
2 2.
Seorang guru tertib mengisi absensi siswa sebelum proses pembelajaran dimulai.
b.
Guru menaati tata tertib yang berlaku disekolah b.
1. Melaksanaka n tata tertib dengan baik a.
Pertanya an Kedisiplin an Guru
Variabel Indikator Deskriptif No.
Tabel 1.2 Indikator Instrumen Kedisiplinan GuruBerikut ini tabel ketiga variabel yang dicarikan dari berbagai sumber :
Angket terdiri dari tiga yaitu persepsi siswa terhadap kedisiplinan, kompetensi profesional guru dan motivasi belajar siswa.
4 b.
Guru keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir.
5 4.