BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA), (STUDI PADA BANK UMUM GO PUBLIC YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008 - 2011) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Perbankan merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak – pihak yang memiliki dana dengan pihak – pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Disamping itu, bank juga sebagai industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga seharusnya tingkat kesehatan bank perlu dipelihara (Merkusiwati 2007).

  Perbankan dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, perbankan sering pula disebut lembaga kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut maka pebankan merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah.

  Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan.

  Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dengan meningkatkan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Berdasarkan data biro riset info bank pada akhir tahun 2002 industri perbankan menguasai 90,46% pangsa sektor keuangan di Indonesia, diikuti oleh industri asuransi 3,38%, dana pensiun 3,01%, industri pembiayaan 2,32%, sekuritas 0,65% dan pegadaian 0,20%. Kinerja bank yang menurun akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat karena pada dasarnya bank merupakan industri yang dalam menjalankan usahanya memerlukan kepercayaan masyarakat sehingga kesehatan bank harus diperhatikan.

  Penilaian terhadap rasio permodalan yang lazim digunakan untuk mengukur kesehatan bank yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) yang didasarkan pada rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang menurut Resiko (ATMR). Sejak periode krisis sampai saat ini Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi acuan utama dalam menentukan kesehatan bank, dimulai dari minimum sebesar 4% pada periode awal terjadinya krisis, persyaratan besaran minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) telah ditingkatkan secara bertahap dan sejak awal tahun 2001, Bank Indonesia menetapkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 8% (Masyhud Ali, 2006:264). Pemilihan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai variabel dependen dikarenakan Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator yang paling penting menurut Bank Indonesia dalam menjaga tingkat kesehatan bank.

  Perbankan sebagai lembaga intermediasi antara pihak – pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak – pihak yang memerlukan dana diperlukan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar. Fungsi intermediasi dari perbankan dapat dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR).

  Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah 85% sampai 110% (Yuliani,2007). Perusahaan perbankan memiliki karakteristik khusus, diantaranya sebagian besar sumber dananya berasal dari pihak ketiga (deposan) berupa giro, tabungan, maupun deposito berjangka yang nantinya akan disalurkan dalam bentuk kredit. Masalah likuiditas merupakan masalah yang berhubungan dengan kemampuan membayar kewajiban yang segera harus dilunasi.

  Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan di luar dunia bank, seperti sektor riil dalam perekonomian, politik, sosial, hukum, pertahanan dan keamanan. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan oleh pemerintah. Deregulasi dan penerapan kebijakan yang terkait dengan sektor moneter dan riil telah menyebabkan sektor perbankan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerja ekonomi makro di Indonesia. Bisnis perbankan ini berkembang pesat pada kurun waktu 1988-1996.

  Namun, pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan mengalami kemunduran total akibat terjadinya krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengakibatkan seluruh potensi - potensi ekonomi mengalami kemunduran dan diambang kebangkrutan

  Berdasarkan hal tersebut maka rasio likuiditas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah loan to deposit ratio (LDR). Sumber utama pembiayaan investasi di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan sehingga lambannya penyaluran kredit perbankan di Indonesia setelah krisis 1977 merupakan salah satu penyebab lambannya pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan negara Asia lainnya yang terkena krisis

  Dalam kenyataannya penawaran kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang bersumber dari pihak ketiga, tetapi dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan yang diukur dengar capital adequacy ratio (CAR). (Suseno dan piter A, 2003) menambahkan bahwa indikator lain yang juga berpengaruh terhadap keputusan bank untuk menyalurkan kredit kepada debitor adalah faktor rentabilitas atau tingkat keuntungan yang tercermin dalam return on asset ( ROA) perkembangan rata – rata return on asset (ROA) pada perusahaan perbankan di bursa efek indonesia ( BEI).

  Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan faktor yang sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Sebaliknya para pemilik dana yang kurang menaruh kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka loyalitasnya pun sangat tipis, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi bank yang bersangkutan karena para pemilik dana sewaktu waktu dapat menarik dananya dan memindahkannya ke bank lain.

  Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, moral Sumber Daya Manusia (SDM), serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Kuantitas bank yang banyak menciptakan persaingan yang semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi rendah karena ketidakmampuan bersaing di pasar, sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau bahkan tidak sehat secara financial. Sehat tidaknya suatu perusahaan atau perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan perbankan.

  Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank pada suatu waktu (periode tertentu) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi keuangan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.

  Laporan keuangan bank menunjukan kondisi bank secara keseluruhan dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama satu periode tertentu.

  Keuntungan dengan membaca laporan keuangan ini pihak manajemen diharapkan dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. Di dalam laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan (assets) dan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki (disisi aktiva). Kemudian juga akan tergambar kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang serta ekuitas (modal sendiri) yang dimilikinya. Informasi seperti ini biasanya disebut dengan neraca. Laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil usaha yang diperoleh bank pada suatu periode tertentu dan biaya- biaya atau beban yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Informasi ini akan memuat dalam laporan laba atau rugi. Laporan keuangan bank juga memberikan gambaran tentang arus kas suatu bank yang tergambar dalam laporan arus kas.

  Kegiatan analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan yang memberikan informasi secara terinci terhadap hasil interpretasi mengenai prestasi yang dicapai perusahaan, serta masalah yang mungkin tejadi dalam perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Dengan analisis rasio, informasi keuangan yang rinci dan rumit dapat mudah dibaca dan ditafsirkan, sehingga laporan suatu perusahaan mudah dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain, serta lebih cepat melihat perkembangan dan kinerja perusahaan secara periodik.

  Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang digunakan adalah

  

Return on Asset karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Tingkat profitabilitas dengan pendekatan Return on Asset bertujuan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan income. Apabila Return on Asset (ROA) meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas. (Husnan, 2004).

  Penilaian kinerja keuangan perbankan telah ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/11/KEP/DTR tanggal 19 maret 1998 tentang tata cara Penilaian Kesehatan Bank. Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan salah satu indikator kinerja keuangan perbankan yaitu return on asset (ROA) . Rasio return on asset (ROA) dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total asset (total aktiva).

  Semakin tinggi return on asset akan menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Karena tingkat kembalian (return) semakin besar.

  Dalam laporan skripsi ini Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari rasio keuangan bank, seperti rasio capital adequacy ratio (CAR) dan loan tod deposit (LDR). Capital adequacy ratio (CAR) adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko – risiko yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Sendangkan LDR (Loan to deposit Ratio) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh Bank.

  Sehingga semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

  Berdasarkan teori yang diungkapkan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Kinerja Bank. Penelitian ini membatasi penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi Kinerja Bank (ROA) , yaitu Capital

  

Adequacy Ratio (CAR) dan Loan To deposit Ratio (LDR) Penelitian ini

  mengambil sampel dari Bank yang listed di BEI Selanjutnya penelitian ini diberi tema Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio

  

(LDR) terhadap Retutn on Asset (ROA), (Studi pada Perbankan yang listing

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008 - 2011)”.

1.2 Perumusan Masalah

  Dalam penulisan skripsi berdasarkan latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu : a.

  Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap kinerja bank yang diukur dengan return on asset (ROA) ? b.

  Apakah Loan To deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap kinerja bank yang diukur dengan return on asset (ROA) ? c.

  Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja bank yang diukur dengan

  return on asset (ROA) ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  a. Memperoleh bukti empiris bagaimana pengaruh rasio Capital Adequacy

  Ratio (CAR) terhadap kinerja bank yang diukur dengan Return On Asset

  (ROA)

  b. Memperoleh bukti empiris bagaimana pengaruh rasio Loan to Deposit

  Ratio (LDR) terhadap kinerja bank yang diukur dengan Return On Asset

  (ROA)

  c. Memperoleh bukti empiris bagaimana pengaruh Capital Adequacy

  Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset

  (ROA)

  1.4 Manfaat Penelitian

  Penulisan skripsi ini digunakan untuk menganalisa Pengaruh Capital

  

Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja bank

  yang diukur dengan return on asset (ROA) (Studi pada Perbankan yang listimg Di Bursa Efek Indonesia periode 2008 - 2011). Sehingga secara umum dengan adanya hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi berupa manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Emiten Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaannya dapat terus bertahan dan mempunyai return yang besar.

  2. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor dalam berinvestasi dengan melihat Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to deposit (LDR) sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di perusahaan perbankan.

  3. Bagi Universitas Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian berkaitan dengan rasio keuangan dan perubahan laba pada perusahaan perbankan.

  4. Bagi Masyarakat Dapat memberikan pengetahuan sebagai bukti empiris di bidang perbankan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA PADA LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN RETURN ON ASSET (ROA) PERIODE 2009-2011

0 3 19

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN INTEREST RISK RATIO TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 116

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO ,NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH RISIKO USAHA TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), DAN BOPO TERHADAP LOAN to DEPOSIT RATIO (LDR) PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2015 - Test Repository

0 0 97

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSETS (ROA), DAN PERTUMBUHAN LABA TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2009 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

3.2. Metode Penelitian - PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RETURN ON ASSETS (ROA), DAN PERTUMBUHAN LABA TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2009 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Ruang Lingkup Penelitian - PENGARUH CAPITAL ADEQUACY (CAR) DAN LOAN DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2010 - Repository Fakultas Ekonom

0 0 13