ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), DAN BOPO TERHADAP LOAN to DEPOSIT RATIO (LDR) PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2015 - Test Repository

  

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),

DANA PIHAK KETIGA (DPK), DAN BOPO TERHADAP

LOAN to DEPOSIT RATIO (LDR) PADA BANK SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE 2011-2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH

  

INDAH CHOERUL ERNI

NIM 21311030

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al-Insyirah: 6)

“Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang

terpenting adalah tidak berhenti bertanya”

(Albert Einstein)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan ijin Allah skripsi ini selesai

Skripsi ini saya persembahakan untuk orang-orang yang telah

mendorong untuk terus memperjuangkan mimpiku:

  

1. Bapak Muh Dawam dan Ibu Winarti, yang senantiasa mecurahkan

kasih sayangnya, memberikan bimbingan, dan doa yang tak pernah henti-hentinya untuk anaknya.

  2. Adikku Umay Yaturrofiah yang tak pernah putus menyayangiku.

  

3. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu sabar

membimbingku.

  4. Sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku dan mendukung ku.

  

5. Teman-teman Perbankan Syariah S1 kelas A, yang menemaniku dan

memberikan banyak pengalaman selama masa kuliah.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa, baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:

  1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai, Bapak Muh Dawam dan Ibu Winarti yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian kepada penulis.

  2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  3. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  4. Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1, dan

  5. Dr. Faqih Nabhan,M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat

  6. Farkhani, S.Hi., M.H. selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  7. Seluruh dosen FEBI yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 22 September 2016

  Penulis Indah Choerul Erni

  NIM: 21311030

  

ABSTRAK

  Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

  

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasiona l (BOPO) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Objek Penelitian in

  iadalah Bank Syariah di Indonesia dengan menggunakan Laporan Keuangan Publikasi periode tahun 2011- 2015.

  Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel BOPO menunjukkan pengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR. Variabel DPK memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR. Variabel CAR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap LDR dalam penelitian ini sebesar 36,9%, sedangkan sisanya 63,1% dipengarui oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

  Kata Kunci : Loan to Deposit Ratio(LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya OperasionalterhadapPendapatan Operasional (BOPO).

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v MOTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... . xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11 E. Sistematika Penelitian .......................................................................... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telah Pustaka .................................................................................... 14 B. Landasan Teori

  1. Laporan Keuangan ......................................................................... 16

  C. Kerangka Penelitian ........................................................................... 32

  D. Hipotesis ............................................................................................ 32

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 37 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 37 C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 37 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 40 E.Jenis dan sumber Data ......................................................................... 40 F. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 41 G. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 45 H. Analisis Data dan Hipotesis ............................................................. . 45 BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ................................................... . 52 B. Hasil Penelitian

  1. Statistik Deskriptif ........................................................................ 53

  2. Uji Normalitas .............................................................................. 55

  3. Uji Hipotesis ................................................................................. 62

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 69 B. Saran .................................................................................................. 69 C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 70 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data LDR Bank Syariah ............................................................... 5Tabel 1.2 Rata-Rata DPK,CAR, BOPO ........................................................ 7Tabel 1.3 Research Gap ................................................................................ 10Tabel 2.1 Peringakat Bank Berdasarkan Rasio BOPO .................................. 31Tabel 2.3 Hipotesis ........................................................................................ 36Tabel 3.1 Daftar Nama Bank Sampel ............................................................ 39Tabel 3.2 Definisi Operasional ..................................................................... 44Tabel 4.1 Daftar Nama Bank Sampel ........................................................... . 52Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ....................................................... . 53Tabel 4.3 Uji Normalitas Bank Sampel ........................................................ . 55Tabel 4.4 Heterokedastisitas ......................................................................... 57Tabel 4.5 Autokorelasi .................................................................................. . 58Tabel 4.6 Multikolinearitas ........................................................................... . 59Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi ................................................................... . 60

  2 Tabel 4.8 Perhitungan Koefisien Determinasi (R )....................................... . 62

Tabel 4.9 Perhitungan Uji F ......................................................................... . 63Tabel 4.10 perhitungan Uji t ........................................................................ . 64Gambar 2.2 Kerangaka Penelitian ................................................................ . 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

  dalam bidang perekonomian suatu negara, khususnya di bidang pembiayaan perekonomian. Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya kepada

  

K

  masyarakat yang kekurangan dana. egiatan penyaluran dana dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya penyaluran kredit, kegiatan investasi, dan dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris. Sedangkan, Kegiatan penghimpunan dana bank sebagian besar bersumber dari simpanan nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka. Simpanan nasabah ini sering disebut sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK yang berhasil dihimpun sebagian besar disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit (Kompas.com).

  Hubungan antara DPK dan kredit ditunjukkan oleh Loan to Deposit kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank (Kasmir, 2007). LDR dapat menjadi indikator untuk menilai fungsi intermediasi, tingkat kesehatan bank, dan likuiditas suatu bank.

  LDR dapat menjadi indikator utama dalam menilai fungsi intemediasi perbankan. Semakin tinggi penyaluran kredit menggunakan DPK, maka fungsi intemediasi perbankan berjalan dengan sangat baik. Sebaliknya, rendahnya penyaluran kredit menggunakan DPK menunjukkan fungsi intermediasi tidak berjalan dengan lancar, karena DPK tidak disalurkan kembali kepada masyarakat, melainkan diguinakan untuk kepentingan lain, misalnya untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI), inventaris, dan sebagainya. LDR juga menjadi salah satu indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank. Bank Indonesia memberikan penilaian kesehatan terhadap bank-bank di Indonesia berdasarkan beberapa aspek Likuditas dan LDR merupakan salah satu indikatornya.

  LDR menunjukkan seberapa likuid suatu bank. Semakin tinggi tingkat LDR, semakin illikuid suatu bank. Dalam keadaan illikuid, bank akan kesulitan unutk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, seperti adanya penarikan tiba-tiba oleh nasabah terhadap simpanannya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat LDR, semakin likuid suatu bank. Keadaan bank yang semakin likuid menunjukkan banyaknya dana menganggur (idle fund) yang dapat memperkecil kesempatan bank untuk memperoleh penerimaan yang

  Tingkat LDR suatu bank haruslah dijaga agar tidak menjadi terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Untuk itu, diperlukan suatu standar mengenai tingkat LDR. Bank Indonesia selaku otoritas moneter menetapkan batas LDR berada pada tingkat 85%-110% dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.

  26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993. Namun, per tanggal 1 Maret 2011, BI akan memperlakukan peraturan Bank Indonesia No012/19/PBI/2010 yang berisi ketentuan standar LDR pada tingkat 78%-110%.

  Dana pihak ketiga (DPK) dibutuhkan suatu bank dalam menjalankan

operasinya. Dendawijaya (2009) mendefinisikan Dana Pihak Ketiga (DPK)

adalah dana berupa simpanan dari masyarakat. Bank dapat memanfaatkan dana

dari pihak ketiga ini untuk ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan

pendapatan bagi bank, salah satunya yaitu dalam bentuk kredit. Pertumbuhan

dana pihak ketiga akan mengakibatkan pertumbuhan kredit yang pada akhirnya

LDR juga akan meningkat.

  Dalam kegiatan operasional bank, modal juga merupakan suatu faktor yang penting dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Modal bank dapat juga digunakan untuk menjaga kemungkinan timbulnya risiko, diantaranya risiko yang timbul dari kredit itu sendiri. Untuk menanggulangi kemungkinan risiko yang terjadi, maka suatu bank harus menyediakan penyediaan modal minimum. Menurut Siamat (2003), fungsi utama modal bank memenuhi kebutuhan minimum dan untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

  Dengan kata lain, Capital Adequecy Ratio (CAR) merupakan tingkat keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. Semakin tinggi nilai CAR mengindikasikan bahwa bank telah mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk didalamnya risiko kredit. Dengan modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak, sejalan dengan kredit yang meningkat maka akan meningkatkan LDR itu sendiri. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8%. Angka tersebut merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara internasional berdasarkan

  standar Bank for International Settlement (BIS).

  Pada laporan laba rugi sendiri terdapat dua pos utama, yakni pendapatan operasional dan biaya operasional. Jika pendapatan operasional merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan operasional, maka biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasional tersebut. Jika biaya operasional besar namun hanya menghasilkan pendapatan operasional yang sedikit, maka bank tersebut tergolong tidak efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, di lain pihak, biaya operasional yang besar nantinya akan mengurangi jumlah laba bersih yang dapat diperoleh karena biaya operasional merupakan faktor pengurang dalam laporan laba rugi. Bank yang nilai rasio BOPO-nya tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut tidak beroperasi dengan efisien sehingga kemungkinan BOPO yang ideal berada antara 50-75% sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

  Alasan dipilihnya Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel dependen adalah karena sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP, 31 Mei 2004, rasio LDR dihitung dari pembagian kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk antar bank) dengan DPK yang mencakup giro, tabungan, dan deposito (tidak termasuk antar bank). Nilai LDR masing-masing bank persero dari tahun 2011-2015 mengalami perubahan setiap periodenya. Hal ini diakibatkan dari tidak stabilnya tingkat pertumbuhan bank dalam jangka panjang di Indonesia sehingga diperlukan prediksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR).

  Kondisi LDR Bank Bank Syariah selama periode penelitian (2011- 2015) dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

  Tabel 1.1 Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Syariah Periode 2011-2015 (%)

  No Nama Bank 2011 2012 2013 2014 2015

  1 BMI 85,15 94,15 99,99 84,14 90,30

  2 Bank Syariah Mandiri 86,03 94,40 89,37 82,13 81,99

  3 Bank Mega Syariah 83,08 88,88 93,37 93,61 98,49

  4 BNI Syariah 70,37 77,52 85,30 87,81 91,94

  5 BRI Syariah 90,55 103,07 102,70 93,90 84,16

  6 Bank Bukopin Syariah 83,54 91,98 100,29 82,89 90,56

  7 Bank Panin Syariah 162,97 105,66 90,40 94,04 96,43

  Dilanjutkan

  Lanjutan Tabel 1.1

  8 Bank Victoria Syariah 46,08 73,78 84,65 95,91 95,29

  9 BCA Syariah 78,8 79,9 83,5 91,2 91,4

  10 Bank BJB Sariah 79,61 87,99 97,40 84,02 93,69

  11 May Bank Indonesia 289,20 197,70 152,87 157,77 110,54 Syariah

  

Sumber: Direktori Perbankan Indonesia (2011-2015) dan Annual Report (2011-

2015)

Tabel 1.1 diatas menunjukkan seluruah bank Syariah pada Periode

  2011-2015 mengalami peningkatan dan penurunan Loan To Deposit Ratio (LDR) setiap tahun.

  Prediksi terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dilakukan dengan analisis faktor internal dan eksternal perusahaan. Analisis faktor internal perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) karena rasio-rasio keuangan tersebut merupakan rasio yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengukur tingkat kesehatan bank yang ditinjau dari fungsi bank sebagai lembaga intermediary .

  Kondisi DPK, CAR, dan BOPO Bank Syariah selama periode penelitian (2010-2014), dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut:

Tabel 1.2 Rata-rata DPK, CAR, BOPO, dan LDR Bank Syariah Periode 2011-2015 DPK CAR BOPO LDR Tahun (Miliyar) (%) (%) (%) ∆ ∆ ∆ ∆ 2011

  16.25

  80.54

  89.67 6,053,658 0.38 -2.13 -0.73 2,133,770

  2012

  16.63

  78.41

  88.94 8,187,428

  • 2.5 -3.44

  11.06 2,660,434 14.13 74.97 100

  2013 10,847,862 1,876,325

  0.29

  3.24

  0.32 2014

  12,724,187

  14.42 78.21 100.32 1,719,959 2015

  14,444,146

  16.1

  1.68

  93.5

  15.29 91.5 -8.82 Sumber: Data Bank Indonesia (Statistik Perbankan Syariah, Desember 2015)

  Dari data di atas dapat dilihat bahwa DPK selama 5 tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 dengan jumlah 2.660.434 M. sedangakan pada tahun 2015, DPK menunjukkan penurunan dengan jumlah 1.719.959 M. CAR menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2015 dengan jumlah 1,68%, dan pada tahun 2013 CAR menunjukkan penurunan dengan jumlah -2,5%. BOPO menunjukkan peningkatan pada tahun 2015 dengan jumlah 15,29%, sedangkan pada tahun 2011, BOPO menunjukkan penurunan dengan jumlah -2,13. LDR pada tahun 2013 menunjukkan peningkatan dengan jumlah 11,06%, dan pada tahun 2015, LDR menunjukkan penurunan dengan jumlah -8,83%.

  Keterbatasan data yang bersumber dari Direktori Perbankan Indonesia, Laporan Pengawasan Perbankan dan Annual Report menyebabkan periode

  (LDR) masing-masing Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015 mengalami perubahan setiap periodenya. Hal ini diakibatkan dari tidak stabilnya tingkat pertumbuhan bank dalam jangka panjang di Indonesia sehingga diperlukan prediksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

  Loan to Deposit Ratio (LDR).

  Pada Penelitian yang dilakukan oleh Seandy Nandadipa (2010) menyatakan bahwa pertumbuhan DPK secara simultan berpengaruh signifikan terhadap LDR. Pernyataan yang sama juga dilakukan oleh Granita (2011), berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Loan to Deposit

  

Ratio (LDR). Menurut Ternilau (2012) dalam penelitiannya menunjukkan

  bahwa secara parsial variable DPK signifikan positif terhadap penyaluran kredit. Melalui penelitiannya Maharani (2011) menyatakan bahwa, Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan. Sementara hasil yang berbeda ditemukan oleh Anisah (2010) menyatakan bahwa DPK berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR).

  Menurut Anisah (2010) dan Ternilau (2012) menyatakan bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Hal serupa juga ditemukan oleh Nandadipa (2010) menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif dan sigifikan terhadap LDR, dan menurut Pramono (2006) dengan terhadap Pemberian Kredit menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap LDR, namun pada penelitian Nasiruddin (2005) CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR. Terjadi hasil penelitian yang tidak konsisten antara penelitian yang dilakukan oleh Pramono, dkk. (2006). Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Maharani (2011) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit. Menurut Utari (2011) dalam penelitiannya manyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR. Pernyataan yang sama juga oleh Hermawan (2009), dalam penelitiannya menyatakan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap LDR.

  Menurut Utari (2011), dalam penelitiannya menyatakan bahwa BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. Menurut Hermawan (2009), menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap LDR. Pernyataan yang sama dilakukan oleh Sarie (2011), menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap LDR. Terjadi perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amriani (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel BOPO tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap LDR. Variabel NPL memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap LDR. Variabel CAR dan NIM berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. Menurut Granita (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap LDR. Pernyataan yang sama juga dinyatakan oleh Pramono (2006), bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap LDR.

  Tabel 1.3

  

Research Gap

  Gap Penulis Tahun Isu: Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Beban

  Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to

  Deposit Ratio (LDR) Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh rasio

  keuangan CAR terhadap LDR CAR berpengaruh Maharani (2011) CAR berpengaruh positif dan positif terhadap sigifikan terhadap penyaluran LDR kredit

  Nasiruddin (2005) CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR Amriani (2012) CAR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR Utari (2011) CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap LDR

  CAR berpengaruh Nandadipa (2010) CAR berpengaruh negatif dan negatif terhadap signifikan terhadap LDR LDR

  Pramono (2006) CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR

  Sumber : Maharani (2011), Nasiruddin (2005), Amriani (2012), Utari (2011), Nandadipa (2010), Pramono (2006).

  Berdasarkan pada fenomena gap dan keragaman argumentasi (research gap) hasil penelitian yang ada mengenai pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan perbankan terhadap LDR. Maka dalam hal ini penulis sangat terdorong untuk mengangkat permasalahan mengenai

  “Analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di Indonesia periode 2011-2015 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada fenomena gap tentang data CAR, DPK, BOPO, pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap LDR, maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimana pengaruh CAR terhadap LDR pada Bank Syariah?

  2. Bagaimana pengaruh DPK terhadap LDR pada Bank Syariah?

  3. Bagaimana pengaruh BOPO terhadap LDR pada Bank Syariah? C.

   Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan dari

  penelitian ini adalah:

  1. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

  Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2011-20015.

  2. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

  Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015.

  3. Untuk menganallisis pengaruh BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah di Indonesia pada tahun 2011-2015.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak- pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

  1. Bagi pihak Bank Syariah Bagi perbankan, dapat dijadikan bahan pertimbangan dan bahan kepustakaan guna menambah pengetahuan di dunia perbankan.

  Penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuwan dan wawasan mengenai perbankan syariah.

  2. Bagi Akademisi Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya sebagai salah satu sumber informasi.

  Dan dapat menambah wawasan yang luas untuk masyarakat pada umumnya.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pengaruh CAR, DPK, BOPO terhadap LDR pada bank syariah.

E. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

  BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari landasan teori, telaah pustaka, kerangka pikir, hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, devinisi variabel penelitian, metode pengumpulan data,

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan penyajian data-data dari lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang dianalisis setelah melakukan penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk kemajuan objek penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Riski Amriani (2011) berjudul

  “Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy

  Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Net Interest Margin (NIM)

  terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank BUMN periode Maret 2006- Desember 2010. Menyimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,657, koefisien regresi sebesar 1,404, dan nilai probabilitas sebesar 0,010.

  Anita Maharani (2011) dalam penelitian yang berjudul Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Jumlah Kredit pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Makassar. Menyatakan bahwa

  Capital Adequacy Ratio (CAR) berkorelasi positif dan signifikan terhadap

  penyaluran jumlah kredit. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang lebih besar dibandingkan dengan variabel, dan CAR sebesar 3,061 dengan signifikan 0,022.

  Penelitian yamg dilakukan oleh Mita Puji Utari (2011) berjudul “Analisis Pengaruh CAR, NPL, ROA dan BOPO terhadap LDR (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode independen CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap LDR.

  

Variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki nilai t hitung sebesar

1,321 dan nilai signifikasi sebesar 0,192. Nilai signifikasi 0,192 > (0,05), hal

ini menunjukkan bahwa variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak

signifikan pada level 5% dengan arah koefisien yang positif.

  Penelitian yang dilakukan oleh Pramono (2006) meneliti mengenai Analisis Pengaruh Likuiditas, Modal dan Efisiensi Bank terhadap Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk, tahun 2001-

  2005”. Hasil penelitiannya CAR secara parsial berpengarruh negatif terhadap pemberian kredit.

  Penelitian yang dilakukan oleh Seandy Nandadipa (2010) meneliti tentang Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK, dan Exchange Rate terhadap LDR. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan CAR dengan uji F, berpengaruh signifikan terhadap LDR.

  Dan Hasil secara parsial menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR, hal ini ditunjukkan dengan

  

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,000 dan koefisien -3.701,

sehingga CAR berpengaruh negatif terhadap LDR. Hal ini mengindikasikan

semakin besar CAR, maka semakin kecil LDR.

  Penelitian Nasiruddin (2005) dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR) di BPR Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia Semarang”. Penelitiannya mengenai pengaruh CAR, NPL, dan suku bunga kredit terhadap LDR pada Bank BPR di tersebut menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR.

  Berdasarkan peneliti terdahulu, penelitian yang akan dilakukan memiliki persamaan dan perbedaan dengan peneliti sebelumnya.

  Persamaannya dengan peneliti terdahulu adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intermediasi perbankan. Perbedaannya adalah dalam objek penelitian, dimana penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi dan berkedudukan di Indonesia selama periode 2011 sampai dengan 2015 dengan menggunakan variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR).

B. Landasan Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

  Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2008 : 17). Sedangkan Kasmir (2014 : 7) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode tertentu.

  Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah sejumlah laporan transaksi- transaksi yang mengandung sejumlah pos-pos laporan yang dibuat untuk kepentingan pemakainya.

  b. Jenis Laporan Keuangan Bank Syariah

  Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah tanggal 27 Juni 2007, menyatakan bahwa laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

  1) Neraca 2) Laporan Laba Rugi 3) Laporan Perubahan Ekuitas 4) Laporan Arus kas 5) Laporan perubahan dana investasi terikat; 6) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; 7) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah.

  8) Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan 9) Catatan atas laporan keuangan.

  c. Tujuan Laporan Keuangan

  Tujuan laporan keuangan menurut SAK No. 1 dalam Harahap (2013:125) adalah sebagai berikut:

  1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai pengambilan keputusan ekonomi.

  2) Laporan keuangan disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.

  Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang telah diperayakan kepadanya.

2. Analisis Rasio Keuangan

  Menurut Kasmir (2008: 104) Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Perbandingan dapat dilakukan diantara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan.

  Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui prospek dan tingkat risiko suatu perusahaan. Prospek dapat dilihat dari tingkat keuntungan (profitabilitas) dan risiko dapat dilihat dari kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau mengalami kebangkrutan.

  Analisis terhadap laporan keuangan meliputi perhitungan dan interprestasi rasio keuangan (Zainuddin dan Hartono, 1999). Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai satu dengan yang lainnya. Menurut (Tumirin, 2004), analisis rasio keuangan merupakan instrument analisis yang menjelaskan berbagai perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan pola perubahan tersebut untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Analisis raio keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran perkembangan finansial dan posisi finansial perusahaan. Analisis rasio keuangan mencangkup metode perhitungan dan penginterprestasian angka rasio untuk melihat kinerja perusahaan atau bank. Perbandingan dalam bentuk rasio menghasilkan angka yang lebih objektif karena pengukuran kinerja tersebut dapat dibandingkan dengan bank-bank lain ataupun dengan peeriode sebelumnya (Usman, 2003). Rasio keuangan sangat penting bagi analisis eksternal yang menilai suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan. Penilaian ini meliputi masalah likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, efisiensi manajemen, dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu rasio keuangan berguna bagi pihak internal untuk membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil-hasil operasi perusahaan, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan (Kusmo, 2003).

  Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak kondisi keuangan perusahaan, tidak terkecuali perusahaan perbankan (Sudarini, 2005).

a. Loan to deposit Ratio (LDR)

  Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan

  antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank (Dendawijaya, 2003). Dengan kata lain, LDR digunakan untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit dengan jumlah dana. Loan to Deposit

  Ratio (LDR) juga merupakan rasio yang menunjukkan

  kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dikumpulkan dari masyarakat (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Ketentuan Loan to Deposit Rasio (LDR) menurut Bank Indonesia maksimum 110% (Kusumo,2003). Menurut Ali (2006), pengaturan likuiditas terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya yang harus segera dibayar. Likuiditas diniai dengan mengingat bahwa aktiva bank kebanyakan bersifat tidak liquid dengan sumber dana dengan jangka waktu lebih pendek. Indikator likuiditas antara lain dari besarnya cadangan sekunder (secondary reserve) untuk kebutuhan yang relatif kurang stabil dan penyebaran sumber dana pihak ketiga yang sehat, baik dari biaya maupun dari kestabilan.

  Menurut Bank Indonesia, penilaian aspek likuiditas mencerninkan kemampuan bank untuk mengelola tingkat likuiditas yang memadai guna memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Disamping itu bank juga harus dapat menjamin kegiatan dikelola secara efisien dalam arti bahwa bank dapat menekan biaya pengelolaan likuiditas yang tinggi serta setiap saat bank dapat melikuidasi asetnya secara cepat dengan kerugian yang mimimal (SE. Intern BI, 2004).

  Secara sistematis Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dirumuskan sebagai berikut: LDR = x 100% (Sesuai SE No.6/23/DPNP Tanggal 3 Mei 2004).

  Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk antar bank). Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan dan deposito (tidak termasuk antar bank). Besarnya LDR mengkuti perkembangan ekonomi di Indonesia, dan sejak akhir tahun 2001, Bank dianggap sehat apabila besarnya LDR antara 78% sampai dengan 110% (Ali, 2004). Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai seberapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasi atau indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu bank. Menurut Dendawijaya (2003:118), Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank. Dana yang diterima Bank akan berpengaruh terhadap kredit yang diberikan, sehingga pada ujungnya akan berpengaruh pula pada besar kecilnya rasio LDR ini. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Tanggal 23 Mei 1993, termasuk dalam dana yang diterima bank adalah sebagai berikut: 1) KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) (jika ada) 2) Giro, deposito dan tabungan masyarakat 3) Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi.

  4) Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan.

  5) Surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan.

  6) Modal pinjaman 7) Modal inti

  Bank merupakan suatu lembaga kepercayaan masyarakat, sehingga menjadi suatu kewajiban bagi bank untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat tingkat kesehatan bank tersebut, dapat ditemuh dengan memelihara tingkat likuiditas guna memenuhi bank berasal dari masyarakat luas dan juga dari pemegang saham bank. Atas dana yang dihimpun dari masyarakat (Giro, Tabungan, Deposito berjangka) maupun pihak lainya, maka bank akan mengeluarkan biaya dana sedangkan dana yang berasal dari pemegang saham bank tidak perlu mengeluarkan biaya dana. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam menghimpun dana perlu dipertimbangkan risiko keseimbangan antara penyaluran kredit dan dana dari pihak ketiga (DPK) diantaranya menurut Rusyamsi dalam Nasiruddin (2005): (1) risiko kecukupan modal (2) risiko kredit (3) risiko suku bunga.

  Dana yang dihimpun oleh bank memiliki karakteristik yang beragam baik itu menurut jangka waktu biaya, dan sumber dana lainnya (Dendawijaya, 2003) : 1) Pool of funds, dalam teori ini dana yang diperoleh bank diperlakukan sebagai dana tunggal yang tidak memperhatikan sifat masing-masing komponen pembentuk dana. Dana tunggal ini kemungkinan dialokasikan untuk berbagai macam tujuan sesuai dengan strategi penggunaan dana.

  2) Asset Allocation, dalam teori ini dana diperlakukan sesuai dengan karakteristik komponen pembentuk dana. Tiga teori untuk memelihara agar tingkat likuiditas dapat memenuhi kewajibannya kepada semua pihak yakni dengan (Suyatno dalam Nasiruddin, 2005): 1) Commercial Loan Theory, likuiditas bank akan terjamin apabila aktiva produktif bank diwujudkan dalam bentuk kredit jangka pendek yang bersifat self liquidating. 2) Asset Shiftability Theory, likuiditas akan dapat dipelihara apabila asset lain yang lebih liquid sesuai dengan kebutuhan bank, seperti surat berharga. 3) Doctrine of Anticipated Income Theory, likuiditas dapat dipelihara meskipun bank menyalurkan kredit jangka panjang, apabila pembayaran pokok dan bunga pinjaman direncanakan dengan baik dan benar-benar disesuaikan dengan pendapatan dari debiturnya.

b. Dana Pihak Ketiga

  Menurut Muhammad (2005: 60) menyatakan bahwa “Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat baik perorangan, kelompok dan lembaga badan hukum dalam bentuk giro wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito

  mudharabah ”.

  Dalam Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami (EKSIS), menurut Maryanah (2008: 7) mengemukakan bahwa masyarakat yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan

  mudharabah dan deposito mudharabah

  ”. Dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dihimpun dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, atau deposito yang selanjutnya digunakan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya termasuk dalam hal penyaluran dana. Menurut Karim (2010: 339), untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan yaitu Giro Syariah, Tabungan syariah, dan Deposito syariah.

  1) Giro Syariah Giro adalah sejenis simpanan Nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan (Kasmir: 2002). Sedangkan menurut Karim (2004: 265), mengemukakan bahwa pengertian giro secara umum adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

  Sedangkan pengertian giro syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), CASH RATIO (CR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015)

1 35 22

ANALISIS PENGARUH MARKET SHARE, CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS

0 0 11

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, DANA PIHAK KETIGA (DPK), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2011-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, DANA PIHAK KETIGA (DPK), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2011-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 32

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat P

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Pe

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 0 35

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PENYALURAN KREDIT DENGAN NON PERFORMING LOAN (NPL) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM KONVENSIONAL

0 0 18

DETERMINAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) BANK UMUM SYARIAH (BUS) DI INDONESIA PERIODE 2011-2015 Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18