BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG - GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG - Unika Repository
BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG
4.1 Konsep Program
4.1.1 Aspek Citra Arsitektural
Aspek citra yang ditonjolkan pada kompleks bangunan Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang adalah pencitraan kompleks bangunan sebagai wadah kreativitas dan menduniakan talenta tangan melaluis sebuah karya seni. Galeri dan Studio Seni Lukis ini ingin mematahkan pola pikir masyarakat luas bahwa dalam menghasilkan karya seni yang bagus harus bergantung dengan bantuan aplikasi dan tools pada teknologi komputer yang sudah berkembang pesat, Kompleks ini ingin menyampaikan makna bahwa tangan kita mampu menghasilkan karya seni yang tidak kalah dengan teknologi komputer, karena semakin banyak masyarakat khususnya remaja dan generasi muda yang terjebak didalam kemajuan teknologi komputer tersebut. Oleh karena itu, kompleks bangunan mengambil tema gaya Arsitektur Organik, untuk menampilkan makna bahwa adanya hubungan antara kreatifitas dan karakter individu yang kuat mampu menghasilkan suatu karya yang penuh kejutan dan tidak terduga.
4.1.2 Aspek Performance Arsitektural
Menyajikan fleksibilitas dan sirkulasi yang nyaman saat menikmati karya yang dipamerkan, dengan adanya pemberian kesan ruang dengan memainkan objek lukisan yang ditata sedemikian rupa Makna kuat yang ingin ditonjolkan dalam area kompleks bangunan, sehingga nantinya mampu menghadirkan suatu ciri khas yang berbeda dari bangunan lainnya.
4.1.3 Aspek Fungsi
Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang memiliki fungsi sebagai wadah dalam kreativitas dan pengembangan seni lukis di Kota Semarang, yang disajikan untuk masyarakat luas tanpa memandang usia, khususnya bagi para seniman dan pegiat seni lukis agar dapat mengapresiasi, belajar, dan meningkatkan nilai kesenian di Indonesia. Pada bangunan menyediakan galeri pameran serta didukung oleh Studio dan workshop pembelajaran bagaimana mengembangkan ketrampilan tangan dalam menggambar, dari teknik dasar hingga teknik lanjut. Serta terdapat diskusi seni antara seniman dan pengunjung untuk mendiskusikan makna dalam karya dan saling bertukar opini. Pengunjung juga dapat bersanatai diarea cafe dan juga taman pada kompleks bangunan. Terdapat perpustakaan seni untuk mengenal perkembangan seni lukis dinusantara, bagaimana karyanya, dan siapa penciptanya. Terdapat juga penginapan seniman untuk para seniman dari luar kota yang ingin berkunjung dan memperkenalkan karya mereka pada warga Semarang.
Jadi Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang memiliki fungsi pameran karya seni, edukasi melalui pembelajaran dan workshop, dan juga alternatif wisarta kesenian di jawa tengah.
4.1.4 Aspek Teknologi
Cahaya alami masuk kedalam bangunan dengan penggunaan light slehves dan solatube, serta adanya safety glass pada langit-langit ruang pamer Sebagai pemberi kesan unik dan menyatu dengan alam, pemanfaatan material lokal dan ramah lingkungan pada perancangan desain bangunan
4.1.5 Aspek Ramah Lingkungan
Memanfaatkan pekarangan untuk mengelola dan melestarikan lingkungan, dengan cara : Memisahkan sampah anorganik dan organik yang dihasilkan dari limbah cafe dengan pengolahan secara mandiri Selain sebagai area penghijauan , penggunaan taman juga sebagai area untuk pameran outdoor, dengan adanya taman diharapkan mampu mengendalikan suhu yang dihasilkan secara alami oleh lingkungan sekitar
4.2 Tujuan Perancangan , Faktor Penentu Perancangan dan
Persyaratan Perancangan4.2.1 Tujuan Perancangan
a. Tujuan Umum Sebagai wadah kreativitas para seniman serta ruang apresiasi masyarakat terhadap seni lukis.
Sebagai tempat pelatihan ketrampilan dan potensi diri melalui berkarya dalam upaya mencerdaskan bangsa agar melahirkan individu / seniman muda yang kaya dengan talenta Sebagai tempat pusat kegiatan dan perkumpulan pelaku dan penikmat seni lukis dari berbagai golongan masyarakat Memberikan wadah bagi seniman dan indvidu muda untuk berekspresi melalui karya seni Sebagai Upaya mendukung dan meningkatkan rencana industri kreatif bagi bangsa Indonesia
b. Tujuan Terhadap Lingkungan Menciptakan bangunan Galeri dan Studio Seni yang ramah terhadap lingkungan.
c. Tujuan Terhadap Arsitektural Menciptakan desain bangunan yang mencerminkan bangunan yang menyatu dengan lingkugan sekitar sebagai wujud dari penerapan arsitektur organik.
Merancang desain bangunan yang merespon iklim di Indonesia, termasuk pada iklim mikro di Kota Semarang.
4.2.2 Faktor Penentu Perancangan (Design Determinant )
Seluruh Pelaku dan kegiatan dalam kompleks bangunan Seluruh Fasilitas yang terdapat di dalam Kompleks bangunan Data tapak mencakup kelebihan, kekurangan, kondisi tanah Penyesuaian fungsi bangunan terhadap konsep desain yang dipilih
4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan ( Design Requirment )
- - Persyaratan Arsitektur
a. Pola sederhana terkait hubungan ruang bagi para pengunjung agar tidak susah dalam menikmati karya seni b. Pola sirkulasi harus jelas dan memberi rasa nyaman sehingga membantu pengunjung mencapai ruang yang diinginkan
c. Landscape pada kompleks bangunan diperhatikan termasuk dengan keadaan kontur tanah d. Fungsi ruang disesuaikan secara tepat dengan kebutuhan ruang yang ada, agar nantinya tidak ada kelebihan biaya dan penerapan efisiensi terhadap ruang dan luas bangunan.
e. Area outdoor digunakan sebagai ruang luar pembagi sirkulasi maupun ruang untuk mengapresiasi karya lukisan
- - Persyaratan Bangunan 3 dimensi a. Fungsi ruang diperhatikan agar mampu menghasilkan pola dan peletakan ruang yang efektif dan efisiensi b. Menyediakan jalur bagi para pelaku untuk berjalan kaki, termasuk bagi para difable c. Bahan bangunan yang dipilih harus mudah dipasang dan memiliki kejelasan terhadap fungsi dan dampaknya d. Sistem utilitas yang memadai kompleks bangunan -
- sirkulasi 20 % = 1.2 m²
- sirkulasi 20 % = 0.8 m²
- sirkulasi 20 % = 0.8 m²
- sirkulasi 20 % = 1.2 m²
- sirkulasi 20 % = 4.8 m²
- sirkulasi 20 % = 0.8 m²
- sirkulasi 20 % = 0.8 m²
- sirkulasi 20 % = 2 m²
- sirkulasi 20 % = 2 m²
- sirkulasi 20 % = 2 m²
- sirkulasi 20 % = 4 m²
- sirkulasi 20 % = 1.6 m²
- sirkulasi 20 % = 3 m² 18 m²
- sirkulasi 20 % = 3 m² 18 m²
- Sirkulasi 20 25 m²/ unit
- Sirkulasi 20 % = 5 m² 30 m²
- Sirkulasi 20 % = 4 m²
- Sirkulasi 20 % = 5.4 m²
- Sirkulasi 20 % = 2.4 m²
- sirkulasi 20% = 3.6
- - Menggunakan Retaining Wall
- - Split Level digunakan karena kondisi tanah yang landai dan cocok untuk bangunan umum dengan 2 lantai, dengan beda tinggi setengah tingkat rumah (Frick, Heinz, Tri Hesti Mulyani.2006.Seri Eko-Arsitektur 2: Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius, Hlm :58) -
- - Sebelah Timur : Rumah Kosong -
- - Sebelah Timur : Rumah Kosong -
Persyaratan Konteks Lingkungan
a. Tapak yang dipilih harus sesuai dengan fungsi dan persyaratan bangunan b. Tapak terpilih harus mampu memenuhi aspek aksesibilitas bagi para pelaku yang berkunjung c. Pemberian kesan rindang dan peneduh ruang dengan penempatan pohon-pohon pada area luar bangunan d. Memanfaatkan air hujan untuk merawat tanaman dan bangunan dengan cara ditampung pada suatu area
4.3 Program Arsitektur
4.3.1 Program Kegiatan Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi Besaran Total
R. Pemimpin
1 Org 1 6 m²/ org 1 x 6 = 6 m²
7.2 m² R. Penasehat
1 Org 1 4 m²/ org 1 x 4 = 4 m² 4.8 m²
R. Sekretaris
1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m² 4.8 m²
R. Administrasi
1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m² 4.8 m²
R. Rapat
20 Org 1 24 m²/ 1 x 24 = 24 28.8 m² unit m²
R. Bendahara
1 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m² 4.8 m²
R. Staff
5 Org 1 4 m²/ unit 1 x 4 = 4 m² 4.8 m² Keamanan
R. Staff Teknisi
5 Org 1 2 m²/ org 5 x 2 = 10 m² 12 m²
R. Staff
5 Org 1 2 m²/ org 5 x 2 = 10 m² 12 m² Kebersihan
Gudang Arsip
2 Org 1 10 m²/ 1 x 10 = 10 12 m² unit m²
Gudang Barang 1 Org 1 20 m²/ 1 x 20 = 20 24 m² unit m²
Toilet
1 Org 4 2 m²/ unit 4 x 2 = 8 m² 9.6 m²
1 624.6 m² 1 x 625 = 625 m² 625 m²
Sirkulasi 100 % = 215,28 m²
20 % = 20 m² 120 m² Theatre Outdoor 100 org 1 107,64 m² 107,64 m² +
211,2 m² 211,2 m² Perpustakaan 50 org 1 2 m²/ org 50 x 2 = 100 m² + sirkulasi
1 Area melukis 1,32m²/ org
383,38 m² 383,38 m² Studio / Workshop Lukis 33 org
1 Area melukis 3 m²/ org
Studio Seniman 10 org
1 905,64 m² 905,64 m² 905,64 m² Ruang Pamer Temporer 100 org
R. Staff Publikasi
Ruang Pamer Permanen 150 org
Sub Total 225.6 m² Sirkulasi 20 % x Sub Total 45.12 m² Total Luas Kantor Pengelola 270 m² Ruang Kapasitas Jumlah Ruang Standart Studi Besaran Total
1 2 m²/ unit 10 x 2 = 20 m² + sirkulasi 20 % = 4 m² 24 m²
R. Seniman dan Pelatih Seni 10 org
1 15 m²/ unit 1 x 15 = 15 m²
2 Org
R. Kurator dan Staff
5 Org 1 15 m²/ unit 1 x 15 = 15 m²
215,28 m² Taman Seni 50 org 1 70,8 m² 70,8 m² + 84,96 m² Sirkulasi 20% = 84,96 m²
Artshop 50 org 1 200 m² / 1 x 200 = 200 240 m² unit m² + Sirkulasi 20 % = 40 m²
Ruang Tunggu 10 org 2 24 m² 3 x 10 = 30 72 m² m² + Sirkulasi 20% = 36 m²
Gudang 1 unit 1 50 m² / unit 1 x 50 = 50 60 m² m² + Sirkulasi Barang
20 % = 10 m² Toilet 1 org 4 2 m² / unit 2 x 4 = 8 m² + 9.6 m²
Sirkulasi 20 % = 1.6 m²
Toilet 1 org 1 12 m² / unit 1 x 12 = 12 14.4 m² m² + Sirkulasi Difable
20 % = 2.4 m² Ruang 2 org 2 16 m² / unit 4 x 5 = 20 m² 24 m² Penyimpanan
% = 4 m² 5 x 5 = 25 m²
Ruang Perawatan 150 m² / 150 x 2 = 300 2 org
2 360 m²
Koleksi uniet m² + Sirkulasi 20 % = 60 m²
R. Informasi 2 org 1 2 m² / unit 2 x 2 = 4 m² + 4.8 m² Sirkulasi 20 % = 0.8 m²
Loading Dock 3 org
1 5 x 10 m² 5 x 10 = 50 60 m² m² + Sirkulasi 20 % = 10 m²
Sub Total 3.443 m² Sirkulasi 20% x Sub Total 688,6 m²
Total Luas Galeri dan Studio Seni 4.131 m²
2 x 50 = 100 Cafe 50 org 1 2 m²/ org 120 m² m² + Sirkulasi
20 % = 20 m² Pantry 1 unit 1 5 m²/ unit 1 x 5 = 5 m² + 6 m²
Sirkulasi 20 % = 1 m²
Gazebo 5 org 10 6 m²/ unit 6 x 10 = 60 72 m² m² + Sirkulasi 20 % = 12 m²
Wisma Seniman 1 org 5 4 m² / unit 5 x 4 = 20 m² 24 m²
Toilet 1 org 4 2 m² / unit 2 x 4 = 8 m² + 9.6 m² Sirkulasi 20 % = 1.6 m²
Toilet 1 org 1 12 m² / unit 1 x 12 = 12 14.4 m² m² + Sirkulasi Difable
20 % = 2.4 m² Ruang Konsultasi 5 org 1 20 m² / unit 1 x 20 = 20 24 m² Seni m² + sirkulasi 20% = 4 m²
Sub Total 318 m² Sirkulasi 20 % x Sub Total 63.6 m² Total Luas Fasilitas Penunjang Galeri dan Studio Seni 381.6 m² Studi Ruang Kapasitas Jumlah Standart Total Besaran
R. CCTV 2 org 1 8 m²/ Unit 1 x 8 = 8 m² + 9.6 m² Sirkulasi 20 % = 1.6 m² 1 x 3 = 3 m² +
Pos Jaga 1 org 1 3 m²/ Unit 3.6 m² Sirkulasi 20 % = 0.6 m²
R. Peralatan 2 org 1 5 m²/ Unit 2 x 3 = 6 m² + 7.2 m² Sirkulasi 20
% = 1.2 m² R. Genset 1 org 1 20 m²/ Unit 1 x 20 = 20 24 m² m² + Sirkulasi
20 % = 4 m² R. Pompa 1 org 1 8 m²/ Unit 1 x 8 = 8 m² + 9.6 m²
Sirkulasi 20 % = 1.6 m²
R. Panel 1 unit 3 9 m²/ Unit 3 x 9 = 27 m² 32.4 m²
Mushola 25 org 1 240 m²/ 15 x 16 = 240 288 m² Unit m² + Sirkulasi 20 % = 48 m²
Tempat Wudhu 10 org 1 12 m²/ Unit 3 x 4 = 12 m² 14.4 m²
ATM Box 1 org 1 1 m²/ Unit 0.625 x 0.66 2.4 m² x 5 = 2 m² + Sirkulasi 20 % = 0.4 m²
Ruang Lightning 2 org 2 9 m²/ unit 9 x 2 = 18 m² 21.6 m²
Ruang Audio 2 org 1 6 m²/ unit 6 x 1 = 6 + 7.2 m² sirkulasi 20% = 1.2
Sub Total 420 m² Sirkulasi 20 % x Sub Total 84 m² Total Luas Fasilitas Servis 504 m²
Tabel 4. 10 Program Kegiatan Sumber : Analisis Pribadi,2017
Dari perhitungan besaran ruang diatas, didapat total luasan “Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang ” sebagai berikut :
KELOMPOK RUANG TOTAL LUAS
Kantor Pengelola 300 m² Galeri dan Studio Seni 4131 m² Penunjang
381.6 m²
Service
504 m² Total 5.320,60 m²
Flow 30 % 1.596,18 m²
Jumlah 6.916,78 m²Tabel 4. 11 Total Luas Area Galeri dan Studio Seni Sumber : Analisis Pribadi,2017
Kebutuhan Outdoor Pos Satpam dengan luas 1,5 meter x 2 meter = 3,5 m²/ pos jaga. 3,5 m² x 3 Pos Jaga = 10,5 meter² Theatre Outdoor dengan ukuran 12 meter x 8,97 meter = 107,64 m² + flow 100 % = 215,28 m², dapat menampung kapasitas 100 orang pengunjung Pameran Outdoor pada taman seni 15 meter x 17 meter dapat menampung 20 karya lukisan pada bidang 3D (Bola) dengan asumsi tinggi karya 1,33 meter dengan diameter bola 1 meter. 15 m x 17 m = 255 m² dengan flow 30 % = 76,5 meter², total
331,5 meter²
Program Kebutuhan Parkir Kebutuhan untuk lahan parkir Galeri dan Studio Seni sebagai berikut:
Asumsi kebutuhan parkir pengguna bangunan. Pengelola dan Staff 58 orang, Seniman 25 orang dan pengunjung 150 orang.
Asumsi kendaraan mobil (40%) dari target pengunjung (1 mobil = 4 orang)
Asumsi kendaran bermotor (50%) dari target pengunjung (1 motor = 2 orang) Asumsi kendaraan umum (3%) dari target pengunjung (1 taksi
= 4 orang) Asumsi kendaraan Bus (5%) dari target pengunjung (1 Bus = 40 orang) Asumsi Sepeda Pengunjung (2%) dari target pengunjung Total jam berkunjung pada kompleks bangunan Galeri dan
Studio Seni dimulai pukul 09.00-16.00 WIB (7 jam). Aktivitas pengunjung paling lama dalam kompleks bangunan hingga 4.5 jam, sehingga kebutuhan kapasitas parkir dalam 1 hari dapat dibagi menjadi 2 kloter
Kebutuhan luas ruang parkir :
Tabel 4. 12 Kebutuhan Ruang Parkir Sumber : Analisis Pribadi,2017
Besaran Ruang Fasilitas Parkir
Ruang Jumlah Satuan Total Standart
`Parkir Kantor Staff = 50 40 orang 1.5 m² / unit 60 m² SS (80 % motor) Staff = 50 5 orang 12 m² / unit 60 m² SS (10 % mobil) Tamu Kantor 10 orang 1.5 m² / unit 15 m² SS (motor) Tamu Kantor 5 orang 12 m² / unit 60 m² SS (mobil)
Parkir Pengunjung
Mobil (40%) 15 mobil 12 m² / unit 180 m² SS 40 % x 150 = 60 org Motor (50%) 33 motor 2.5 m² / unit 82.5 m² SS 50 % x 150 = 75 org Bus (5 %) 2 unit 40 m² / unit 80 m² SS Taksi (3 %) 10 taksi 12 m² / unit 150 m² SS Sepeda (2 %) 20 orang 1 m² / unit 20 m² SS
Parkir Khusus
Parkir Difable 5 unit 12 m² / unit 60 m² SS
Parkir Service
Loading Dock 3 unit 25 m² / unit 75 m² SSSub Total 842.5 m²
Sirkulasi 100 % x Sub Total 842.5 m²
Total Luas Parkir : 2 Kloter 842.5 m²
Program Kebutuhan Luasan Tapak Berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 tahun 2004 tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ), tentang BWK II
(Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari ),Tahun 2000-2010 yang menyangkut fasilitas rekreasi, pendidikan, serta peribadatan di wilayah Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari yaitu: KDB =60% , KLB = 1.3
Luas Kebutuhan Tapak = Total Luas Bangunan : KLB = 6.916,78 m² : 1.3
2
= 5.320 m Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Kebutuhan Tapak
2
= 50 % x 5.320 m
2
= 2.660 m Luas Ruang Terbuka = Luas Kebutuhan Tapak- Luas Lantai Dasar
2
2
= 5.320 m – 2.660 m = 2.660 m²
Luas RTH = Luas Open Space x 40 %
2
= 2.660 m x 40% = 1.064 m²
Luas Lahan Total = L. Keb. Tapak + L. RTH + L.Parkir & Outdoor
2
2
2
= 5.320 m + 1.064 m + 1.400 m
2
= 7.784 m
Analisis Site Penentuan lokasi site untuk projek Galeri dan Studio Seni
Lukis di Semarang berada di BWK II , Jalan Singotoro Raya,
Gambar 4.1 : Tampak atas siteSumber : google earth, peta cad semarang 2010
4.3.2 Program Sistem Struktur Sistem Struktur Alasan
Pondasi Footplat Pondasi yang kokoh pada area lahan berkontur Pondasi Sumuran Digunakan pada area pondasi yang dalam Dinding Batu Bata Menghasilkan kesan menyatu dengan alam dan hangat Hebel Block Tahan terhadap api dan panas, kedap suara, ringan, serta mempunyai sifat insulasi yang baik
Dinding dengan Tanaman Menghasilkan suasana teduh dan sejuk pada kompleks bangunan
Dinding dengan roster Memberikan pencahayaan alami dan keindahan estetika bangunan
Dinding dengan kaca Memberikan pencahayaan alami dan keindahan estetika bangunan
Wallpaper Tangan Cocok menunjukan kreatifitas dan ketrampilan tangan bagi pengunjung
Dinding dengan Papan kapur Memberi ruang bagi anak-anak dan remaja untuk lebih berani menuangkan kreatifitas mereka
Plafond Kayu Memberikan kesan alami, proses pengerjaan mudah, biaya murah
Plafond Bambu Memberikan kesan alami, proses pengerjaan mudah, biaya murah
Lantai penutup Kayu Memberikan suasana menyatu dengan alam dan rasa nyaman Lantai Keramik Bekas Memberikan kesan alami, estetis, dan hemat biaya Paving Block Mampu menyerap air Grass Block Sebagai nafas bagi tanah dimana tidak semua tertutup, namun dapat ruang untuk rumput
Retaining Wall Sebagai perkuatan pada area lerengan Rangka Atap Space Frame Material yang ringan sehingga cocok digunakan untuk bentuk atap melengkung (tanpa sudut)
Atap Polycarbonate Bentuknya yang dapat disesuaikan dengan keinginan Atap Baja Ringan Memiliki biaya yang lebih murah, pemasangan lebih cepat dan ringan dibandingkan dengan atap kayu
Green Roof Mampu menghasilkan udara yang nyaman dan sejuk dengan mengisolasi radiasi panas matahari
Tabel 4. 4 Sistem Struktur Sumber : Analisis Pribadi,2017
4.3.3 Program Sistem Utilias Sistem Utilitas Peralatan
Pencahayaan Cahaya Alami : Dinding Kaca, Jendela Kaca, solar Tube, safety glass Cahaya Buatan : Lampu Downlight, spotlight, LED, Lampu Neon
Penghawaan Alami : cross Ventilation Buatan : kipas angin, AC, exhaust fan
Transportasi Ramp dan Tangga Sistem Penangkal Petir Elektrostatis Sistem Keamanan Pembatas, smoke Detector,
CCTV Sistem Jaringan Listrik PLN dan Genset Sistem Jaringan Komunikasi TELKOM dan Internet Sistem Air Bersih PDAM dan Sumur Sistem Pencegahan dan Pasif : Tangga dan Pintu pengamanan dari kebakaran Darurat, pemilihan material yang tahan api dan tidak mudah terbakar Aktif : APAR, FM-200 (Gas
Suppression System)
Sistem pengolahan air hujan Digunakan sebagai sarana menyiram toilet/WC, menyiram tanaman
Pengolahan Sampah Sampah Organik dipisahkan dengan sampah anorganik
Tabel 4. 5 Sistem Utilitas
Sumber : Analisis Pribadi,20174.3.4 Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang digunakan pada “Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang” ditunjukkan pada tabel :
Sistem Teknologi Keterangan Light Shelves Digunakan untuk memantulkan
cahaya Matahari ke dalam Ruangan
Rain Harvesting Mengolah air hujan dengan
tandon air sehingga air dapat disimpan untuk beberapa waktu, yang kemudian mampu digunakan untuk membersihkan peralatan atau menyiram tanaman
Solar Tube memasukan cahaya matahari
ke dalam reflector yang kemudian dipantulkan kedalam ruangan. Cahaya yang dihasilkan bukanlah cahaya buatan, namun cahaya matahari. Alat ini tidak menghantarkan panas dan tidak menggunakan listrik
Tabel 4. 6 Pemanfaatan Teknologi
Sumber : Analisis Pribadi,20174.3.5 Program Lokasi dan Tapak
Lokasi projek berada di BWK II ,Kecamatan Gajahmungkur dan Candisari, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
a. Perlindungan Bangunan dan Perkuatan Tanah
Gambar 4. 2 Retaining Wall Sumber
01.09.17
Ditinjau dari tanah yang memiliki tipografi berupa lerengan dengan kondisi agak terjal, maka perkuatan tanah dengan sistem Sengkedan, bangunan didesain dengan susunan tingkat yang menyesuaikan garis kontur, dengan beda ketinggian satu tingkat dari rumah (Frick, Heinz, Tri Hesti Mulyani.2006.Seri Eko-Arsitektur 2: Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius, Hlm :59)
b. Lokasi Existing Tapak Terpilih
Kondisi Eksisting Tapak :
Sebelah Selatan : Jalan Karanganyar Gn - Sebelah Barat : Jalan Dokter Wahidin - Sebelah Utara : Jalan Singotoro Raya
Gambar 4.3 : Tampak atas siteSumber : google earth, peta cad semarang 2010
c. Pemilihan Vegetasi
Pada Kawasan Galeri dan Studio Seni, pemilihan vegetasi akan difokuskan pada vegetasi yang mampu menambah estetika, mampu memberi suasana rindang, sebagai peredam kebisingan, peredam panas, mengurangi jumlah angin yang nantinya akan masuk terlalu banyak pada Area Galeri danStudio Seni. Berikut merupakan Vegetasi yang akan digunakan : Vegetasi Perindang Pohon Rambutan
Gambar 4. 4 Pohon Rambutan Sumber : http://agroteknologi.web.id/syarat- tumbuh-tanaman-rambutan/
01.09.17 Pohon Trembesi Gambar 4. 5 Pohon Trembesi Sumber : http://manfaat.co.id/manfaat- pohon-trembesi/ 01.09.17 Pohon Tanjung
Gambar 4. 6 Pohon Tanjung Sumber : https://pohonrindang.com/jual- pohon-tanjung-harga-terjangkau- produk-berkualitas// 01.09.17
Pohon Mangga
Gambar 4. 7 Pohon Mangga Sumber : https://www.irwantoshut.com/poho n_mangga.html/ 01.09.17
Vegetasi pemberi Estetika Pohon Ketapang
Gambar 4. 8 Pohon Ketapang Sumber : Akasia
Gambar 4. 13 Pohon Akasia Sumber : https://daunbuah.com/gambar- pohon-akasia-2/ 01.09.17
Vegetasi Perendam Perdu kebisingan dan panas
Gambar 4. 10 Perdu Sumber : http://budidayaladapraktis.blogspo t.co.id/2016/08/budidaya- tanaman-lada-panjat-dan- lada.html/ 01.09.17
Pohon Bambu
Gambar 4. 10 Pohon Bambu Sumber :
01.09.17 Rumput Rumput Jepang Rumput Gajah
Sebelah Selatan : Jalan Karanganyar Gn - Sebelah Barat : Jalan Dokter Wahidin - Sebelah Utara : Jalan Singotoro Raya
Gambar 4. 11 Rumput Jepang Sumber :
01.09.17 Gambar 4. 12 Rumput Gajah Sumber :
01.09.17 Tabel 4. 7 Pemilihan Vegetasi
Sumber : Analisis Pribadi,2017
d. Kondisi Eksisting Tapak :