BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - 14.A1.0087 KHOE, DEVI IRENA SANTOSO (0.24).BAB III
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1.
Analisa Pendekatan Arsitektur
Kategori perancangan : perancangan baru
3.1.1 Studi Aktifitas Pelaku Museum Seni Rupa Modern Surakarta
a. Pengelompokan kegiatan
Tabel 3.1: Pengelompokan Kegiatan
Sumber: Analisa Pribadi
KEGIATAN UTAMA
Kategori
Pelaku
Seniman
Aktivitas
• Parkir
Kebutuhan
Sifat
Ruang
Ruang
• Area
• Outdoor
parkir
• Memamerkan
karya
Pameran
karya
• Indoor –
pamer
outdoor
• Berkomunikasi • Kantin
• Indoor
• Bersitirahat
• Toilet
• Indoor
• Area
• Outdoor
Pengunjun • Parkir
g
dewasa
• Ruang
parkir
• Membeli tiket
• Ruang
• Indoor
tiket
70
• Menitipkan
barang
• Ruang
• Indoor
penitipan
barang
• Melihat karya
• Bertanya
informasi
• Ruang
• Indoor -
pamer
outdoor
• Ruang
• Indoor
informasi
tentang
museum
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Pengunju
• Membeli tiket
ng
Anak anak
• Ruang
• Indoor
tiket
• Menitipkan
barang
• Ruang
• Indoor
pentitipan
barang
• Melihat karya
• Bertanya
informasi
• Ruang
• Indoor –
pamer
outdoor
• Ruang
• Indoor
informasi
tentang
museum
71
• Mencoba
berkreasi
• Beristirahat
• Ruang
• Indoor
seni anak
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Staff
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
• Memberikan
infromasi
• Ruang
• Indoor
informasi
tentang
museum
• Menjual tiket
• Ruang
• Indoor
tiket
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Seniman
• Memberikan
informasi
Diskusi
karya
• Ruang
• Indoor
seminar
tentang karya
• Mempraktikkan • Ruang
karya
• Indoor
serbaguna
72
Pengunju
ng
dewasa
• Mengikuti
• Ruang
seminar
seminar
• Melihat proses • Ruang
pembuatan
Pengunju
ng anak
• Mengikuti
• Ruang
seminar
• Mendampingi
pengunjung
seniman
• Indoor
serbaguna
• Ruang
• Indoor
seminar
• Mendampingin • Ruang
• Indoor
serbaguna
• Mengajari
• Ruang
tentang seni
Pengunju
• Indoor
seminar
pembuatan
Seniman
• Indoor
serbaguna
• Melihat proses • Ruang
Staff
• Indoor
• Mengawasi
• Indoor
seni
• Ruang
• Indoor
Praktik
ng
anak
pada
dewasa
ruang
seni
seni anak
seni
anak
• Menjaga anak
73
• Melakukan
kegiatan seni
seni
dewasa
dewasa
• Melakukan
Pengunju
ng remaja
• Ruang
kegiatan seni
• Ruang
• Indoor
• Indoor
seni
remaja
Pengunju
ng anak
Staff
• Melakukan
kegiatan seni
• Mengawasi
situasi
• Ruang
• Indoor
seni anak
• Ruang
• Indoor
seni anak
KEGIATAN PENGELOLA
Direktur
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
• Melakukan
pekerjaan
• Ruang
• Indoor
direktur
pengawasan
Mengelola
karyawan
museum
• Mengawasi
museum
• Melakukan
dokumentasi
• Ruang
• Indoor
keamanan
• Ruang
• Indoor
fotocopy
74
• Menerima
• Ruang
tamu
tamu
• Rapat
• Ruang
• Indoor
• Indoor
rapat
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
dan
• Parkir
staff
• Outdoor
parkir
administra • Melakukan
si
• Area
• Kantor
kegiatan
administr
administrasi
asi
• Melakukan
dokumentasi
• Rapat
• Ruang
• Indoor
• Indoor
fotocopy
• Ruang
• Indoor
rapat
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
dan
• Parkir
staff
kuratoral
• Area
• Outdoor
parkir
• Menyelenggar
akan
• Ruang
• Indoor
kuratoral
konservasi
75
• Preparasi
• Ruang
penataan
display
• Indoor
pameran
• Rapat
• Ruang
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
• Memberikan
Kepala
dan staff
publikasi
• Kantor
informasi
(kepala
museum
dan staff)
• Rapat
• Ruang
• Indoor
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
• Parkir
dan staff
registrasi
• Area
• Outdoor
parkir
• Registrasi
• Kantor
dokumenta
dokumentasi
(kepala
si
museum
dan staff)
• Indoor
76
• Duplikasi
dokumentasi
• Rapat
• Ruang
• Indoor
fotocopy
• Ruang
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
• Parkir
perpustaka
an
• Area
• Outdoor
parkir
• Melakukan
• Kantor
pengecekan
perpustak
perpustakaan
aan
• Mengawasi
perpustakaan
• Ruang
• Indoor
• Indoor
perpustak
aan
• Rapat
• Ruang
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Perawatan
bangunan
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
77
Kepala
dan
staff
• Merawat
• Ruang
bangunan
• Indoor
panel
teknis
• Menjalankan
alat
atau
mesin
• Ruang
• Indoor
pompa
• Ruang
genset
Perbaikan Kepala
dan
• Parkir
staff
teknis
perbaikan
• Area
• Outdoor
parkir
• Memeriksa
kerusakan
• Memperbaiki
kerusakan
• Ruang
• Indoor
peralatan
• Gudang
• Indoor
alat
• Membersihkan • Ruang
dan
cleaning
menyimpan
service
• Indoor
alat
kebersihan
78
Kemanan Kepala
dan
staff
keamanan
• Menjaga
• Ruang
keamanan
keamana
museum
n
• Indoor
• Ruang
CCTV
• Pos
satpam
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Parkir
Pengunju
ng, kepala
dan
• Parkir
kendaraan
staff • Menjaga
keamanan
keamanan
,
kendaraan
• Area
• Outdoor
parkir
• Pos
• Indoor
satpam
Kepala
dan
staff
parkir
Pengunju
ng
• Turun dari
kendaraan
• Area drop • Outdoor
off
Drop off
menuju
museum
79
Staff
• Turun
dari • Area drop • Outdoor
kendaraan
off
menuju
museum
• Menurunkan
koleksi
(2D,
3D).
• Memasukkan
karya
Pengunjung • Melihat jualan
• Melakukan
transaksi
• Gudang
• Outdoor
koleksi
sementara
• Ruang
• Indoor
pamer
• Toko
• Indoor
• Souvenir
• Indoor
• Area
kasir
Berbelanja
Staff
• Menjaga toko
• Toko
• Indoor
• Melayani
• Souvenir
• Indoor
pembeli
• Area
kasir
KEGIATAN PENUNJANG
Seniman
• Mencari
• Ruang
• Indoor
Memperole
koleksi buku
rak buku
h informasi
perpusta
tambahan
kaan
80
• Membaca
• Ruang
• Indoor
baca
perpusta
kaan
Pengunju
ng
• Mencari
koleksi buku
• Ruang
rak buku
(dewasa
perpusta
dan anak
kaan
– anak)
• Membaca
• Indoor
• Ruang
• Indoor
baca
perpusta
kaan
Seniman
• Menulis
pesanan
• Mengobrol
santai
Beristirah
at
Pengunju
ng
• Ruang
• Indoor
makan
• Ruang
• Outdoor
terbuka
• Makan
• Ruang
• Minum
makan
• Indoor
• Buang air
• Toilet
• Indoor
• Menulis
• Ruang
• Indoor
pesanan
makan
81
(dewasa
dan anak
– anak)
Staff
• Mengobrol
santai
• Ruang
• Outdoor
terbuka
• Makan
• Ruang
• Minum
makan
• Indoor
• Buang air
• Toilet
• Indoor
• Menurunkan
• Loading
• Outdoor
bahan dapur
dock
• Memasak
• Dapur
• Indoor
• Istirahat
• Toilet
• Indoor
Makan, minum • Ruang
karyawan
b. Jam operasional bangunan
Tabel 3.2: Jadwal Kegiatan di Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Priadi
Hari
Senin
Selasa
Kegiatan
Ruang
- Kunjungan sekolah 1
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang seminar
- Sosialisasi museum
- Ruang
serbaguna
Rabu
- Kunjungan sekolah 2
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang seminar
82
Kamis
- Pertunjukan karya
- Ruang
serbaguna
Jumat
- Kunjungan sekolah 3
- Ruang seni
- Kegiatan festival / lomba
- Ruang
serbaguna
Sabtu
- Museum tour
- Ruang display
- Kegiatan festival / lomba
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang
serbaguna
- Ruang seminar
Minggu
- Museum tour
- Ruang display
- Kegiatan festival / lomba
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang
serbaguna
- Ruang seminar
Tabel 3.3: Jam Operasional Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Pribadi
Fasilitas
Kegiatan
Area Parkir
Memarkirkan kendaraan
Jadwal
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
83
Pos Satpam
Mengawasi
keamanan Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
(area parkir)
informasi Senin – Minggu :
Ruang
Memberikan
Informasi
mengenai museum
10.00 – 17.00
Ruang
Transaksi jual beli tiket
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Penjualan Tiket
Ruang Display
Menampilkan koleksi karya
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Seni
Tempat prakitik seni
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
(anak, remaja,
dewasa)
Ruang
Membaca buku, mencari Senin – Minggu :
Perpustakaan
informasi mengenai seni
Ruang Seminar Seminar
10.00 – 17.00
*Senin – Jumat :
10.00 – 17.00
Ruang Kantor
Bekerja sesuai divisi
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Direktur
Bekerja mengawasi kinerja Senin – Sabtu :
museum
10.00 – 15.00
Ruang
Mencetak dan
Senin – Minggu :
Fotocopy
menduplikasi dokumen
10.00 – 17.00
Ruang Rapat
Rapat diskusi
Senin – Jumat :
10.00 – 17.00
84
Sabtu : 10.00 –
14.00
Ruang Tunggu
Menunggu giliran
Senin – Jumat :
10.00 – 17.00
Tamu
Sabtu : 10.00 –
14.00
Ruang
Menjaga keaman
10.00 – 17.00
Keamanan
Ruang
Berkegiatan
Menyimpan karya
Jual beli souvenir
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Souvenir
Kantin
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Koleksi
Ruang
*Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Serbaguna
Gudang
Senin – Minggu :
Makan, minum
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Public Space
Dapur
Ruang
terbuka
untuk Senin – Minggu :
diskusi atau istirahat
10.00 – 17.00
Memasak
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Loading Dock
Area
Menurunkan barang
*Senin – Minggu :
17.00 – 19.00
85
Kamar Mandi
Buang air
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Menyimpan alat kebersihan Senin – Minggu :
Cleaning
10.00 – 17.00
Service
Catatan:
- * hanya pada evet dan hari tertentu
- Kerja karyawan terbagi atas 2 shaft dengan jumlah yang sama:
Shaft 1 : 10.00 – 13.00
Shaft 2 : 13.00 – 17.00
c. Sifat ruang
Tabel 3.4: Sifat Ruang Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Pribadi
No.
Nama Ruang
Sifat
1.
Area Parkir
Servis
2.
Pos Satpam
Privat
3.
Ruang Informasi
Publik
4.
Ruang Penjualan Tiket
Publik
5.
Ruang Penitipan Barang
Publik
6.
Ruang Souvenir
Publik
7.
Ruang Display
Publik
8.
Ruang Seni (anak, remaja,
Publik
dewasa)
86
9.
Ruang Perpustakaan
Publik
10
Ruang Seminar
11.
Ruang Kantor
Privat
12.
Ruang Fotocopy
Privat
13.
Ruang Rapat
Semi privat
14.
Ruang Tunggu Tamu
Semi privat
15.
Ruang Keamanan
Privat
16.
Ruang Serbaguna
Publik
17.
Gudang Koleksi
Privat
18.
Kantin
Publik
19.
Public Space
Publik
20.
Dapur
Privat
21.
Loading Dock Area
Publik
22.
Kamar Mandi
Privat
23.
Ruang Gudang Cleaning Service
Privat
24.
Ruang Pompa
Privat
25.
Ruang Trafo
Privat
26.
Ruang Genset
Privat
27.
Ground Tank
Privat
28.
Roof Tank
Privat
29.
Ruang Shaft
Privat
31.
Tangga
Publik
Semi privat
87
32.
Lift
Publik
d. Pengelompokan Pelaku Museum Seni Rupa Modern
Tabel 3.5: Jumlah Pelaku Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Pribadi
No.
Jabatan
Jumlah
1.
Direktur museum
1 orang
2.
Kepala administrasi
1 orang
3.
Staff administrasi
2 orang
4.
Staff keuangan
1 orang
5.
Staff rumah tangga
5 orang
6.
Staff pemeliharaan
2 orang
7.
Kepala pameran
1 orang
8.
Staff registrasi
2 orang
9.
Staff konservasi
2 orang
11.
Staff penjualan tiket
4 orang
12.
Staff penitipan barang
2 orang
13.
Staff seminar dan workshop
6 orang
14.
Kurator
3 orang
15.
Staff guide
10 orang
16.
Staff dokumentasi
2 orang
17.
Kepala keamanan
1 orang
18.
Staff keamanan
6 orang
88
20.
Staff perpustakaan
21.
Staff
teknisi
2 orang
dan
pemeliharaan
2 orang
gudang
22.
Staff kantin
1orang
23.
Staff parkir
2 orang
Total pengelola
24.
Pengunjung:
-
Dewasa
-
Anak
-
Seniman
Jumlah keseluruhan
e.
52 orang
473 orang
538 orang
Analisa Alur Kegiatan Museum Seni Rupa Modern
1. Seniman
Diagram 3.1: Alur Kegiatan Seniman
Sumber: Analisa Pribadi
2. Staff
89
Diagram 3.2: Alur Kegiatan Staff
Sumber: Analisa Pribadi
3. Karya
Diagram 3.3: Alur Sirkulasi Karya
Sumber: Analisa Pribadi
4. Pengunjung
Diagram 3.4: Alur Kegiatan Pengunjung
Sumber: Analisa Pribadi
f. Hubungan Ruang Museum Seni Rupa Modern
90
Diagram 3.5: Hubungan Ruang Pengunjung
Sumber: Analsia Pribadi
Ruang Pompa,
Ruang Genset,
Ruang Elektrikal
Toilet
Ruang Keamanan
Area Parkir
Diagram 3.6: Hubungan Ruang Servis
Sumber: Analisa Pribadi
91
Ruang
Serbaguna
Perpustakaan
Ruang Seminar
Ruang Seni
Anak
Ruang Pamer
Gudang Karya
Ruang Keamanan
Ruang Penitipan
Barang
Ruang Pompa,
Ruang Genset,
Ruang Elektrikal
Kantor Pengelola
Ruang Tiket
Ruang Tunggu
Toilet
Lobby
Public Space
Drop Off Area
Pos Satpam
Area Parkir
Kantin
Gudang
Loading Dock
Area
Taman
Outdoor
Keterangan:
: Ruang Privat
: Outdoor area
: Servis
: Indoor area
: Ruang Publik
Diagram 3.7: Hubungan Antar Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
92
Keterangan
: Jalur Pengunjung
: Jalur Pengelola
: Jalur Karya
: Ruang Indoor
: Ruang Outdoor
Diagram 3.8: Pola Sirkulasi dalam Museum
Sumber: Analisis Pribadi
93
3.1.2 Studi Fasilitas
A. Analisa Persyaratan Ruang
Tabel 3.6: Persyaratan Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
Kebutuhan
Karakteristik
Ruang
Area parkir:
Persyaratan Ruang
Ruang
Menampung
• Sirkulasi
kendaraan yang
• Roda 2
parkir kendaraan
jelas dan terpisah dengan
• Roda 4
pengelola,
jalur pedestrian
pengunjung, staff • Memiliki space yang tepat
(mobil : 2.5 m x 5 m, motor :
1 m x 2 m).
Fasilitas Utama
Ruang
Menampung
• Sirkulasi nyaman dan jelas
display
karya (2D dan
• Kenyamanan thermal dan
(indoor,
3D), bersifat
outdoor -
dinamis, tertata,
• Tigkat keamanan tinggi
khusus 3D)
nuansa modern
• Pencahaayan
visual
tidak
berlebihan
Ruang seni
Nuansa anak – • Ruangan yang aman bagi
anak
anak, aman bagi
anak, ceria
anak – anak
• Menarik bagi anak – anak
• Mudah dijangkau anak –
anak
94
• Kenyamanan
visual
dan
gerak
dan
thermal
• Kenyamanan
sirkulasi
Ruang seni
Nuansa santai
remaja,
• Mudah
dijangkau
aksesibiltasnya
• Kenyamanan
dewasa
visual
dan
gerak
dan
thermal
• Kenyamanan
sirkulasi
memiliki • Ketenangan
Ruang
Tertata,
perpustakaan
kemudahan
tidak
akses,
konsentrasi pembaca
fasilitas
digital library
• Keamanan
tinggi
untuk
mengganggu
tinggi
demi
menjaga koleksi buku yang
ada
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur dan jelas
Ruang
Area edukasi bagi • Ketenangan
seminar
pengunjung
menjaga
tinggi
untuk
kondisi
dan
95
konsentrasi para pendengar
dan tokoh pengisi seminar
• Keamanan tinggi
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi
teratur
adanya
jalur
masuk
pemisahan
antara
pengunjung
dan
tokoh pembawa seminar
Ruang
Penunjang event, • Menjaga ketenangan untuk
serbaguna
semi publik
kegiatan didalam agar tidak
mengganggu
kegiatan
di
ruang lain
• Keamanan tinggi
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur dan jelas
Fasilitas Penunjang
Gudang
koleksi
Privat, tertutup
• Terlindungi
dari
sinar
matahari langsung
96
• Sistem
keamanan
tinggi
untuk menjaga keamanan
koleksi
• Memiliki area pengemasan
koleksi
untuk
pengiriman
koleksi
Ruang
Mudah
informasi
terbuka
dilihat, • Skala wajar untuk 2 orang
• Terletak dekat pintu masuk
• Mudah dicari dan dilihat
• Memiliki papan mengenai
informasi umum di museum
Kantin
Bersifat
terbuka, • Terpisah dari area display
suasanan santai
untuk menjaga keamanan
dan ketenangan di ruang
display
• Terdiri
dari
indoor
dan
outdoor (sebagai smooking
area)
• Ruang gerak nyaman
• Pencahayaan
alami
diutamakan
97
Dapur
Area
melayani
makanan
yang • Berada dekat dengan ruang
bagian
makan
dan • Bersifat
minuman
tertutup
(khusus
karyawan)
• Penghawaan
besar
untuk
asap
yang
yang cukup
meresponsi
timbul
dari
masakan
• Keamanan
terhadap
kebakaran
Ruang
Terbuka,
penitipan
dilihat
mudah • Mudah dijangkau
barang
• Keamanan tinggi tidak dapat
dimasuki oleh sembarang
orang
(hanya
yang
berkepentingan)
• Nyaman secara visual dan
thermal
Public space
Ruang terbuka
• Mudah dijangkau dan dilihat
oleh pengguna museum
• Nyaman untuk beristirahat
maupun kegiatan lain
98
Lobby
Luas, bernuansa • Kenyamanan sirkulasi
modern
• Kenyamanan
visual
dan
thermal
• Mudah
dijangkau
oleh
pengunjung terutama
• Berada di depan setelah
gerbang masuk atau drop off
area
Ruang
Informatif
• Kenyamanan sirkulasi
• Kenyamanan
penjualan
tiket
visual
dan
thermal
• Mudah dijangkau
• Tingkat
keamanan
yang
tinggi
Ruang
Souvenir
Ruang santai
• Kenyamanan sirkulasi
• Tingkat
keamanan
untuk
tinggi
menghindari
kehilangan barang.
• Pencahayaan
alami
dan
visual
dan
buatan
• Kenyamanan
thermal
99
Ruang Ibadah Bernuansa
khusyuk
• Jauh dari keramaian untuk
menjaga ketenangan saat
beribadah
• Berada di dekat kamar
mandi untuk memudahkan
dalam wudhu bagi umat
Muslim
Fasilitas Kantor
Ruang kantor Bersifat formal
• Tertutup (privat)
kepala
• Tingkat keamanan yang
staff
dan karyawan
tinggi untuk menjaga
dokumen tidak tersebar
• Sirkulasi nyaman dan jelas,
ada pemisahan jalur masuk
pengunjung dan staff
karyawan pengelola
• Kenyamanan
visual
dan
thermal untuk kenyamanan
dalam bekerja
• Pencahayaan
diutamakan
cukup,
pencahayaan
alami
100
• Kedap suara untuk menjaga
keamanan dan ketenangan
pengunjung
Ruang
Ruang pelayanan • Tertutup (privat)
Fotocopy
pendukung
• Aman
pekerjaan
• Kenyamanan thermal tinggi
pengelola
karena
mesin
yang
menghasilkan suhu yang
cukup panas
• Dekat dengan ruangan staff
karyawan dan direktur
Ruang
kepala
rapat Bersifat formal
• Tertutup
staff
boleh
dan karyawan
orang
(privat)
dimasuki
–
hanya
dengan
orang
yang
berkepentingan saja
• Tingkat
keamanan
tinggi
untuk menjaga kerahasiaan
dokumen
• Sirkulasi
nyaman
dan
terpisah dengan sirkulasi
pengunjung
101
• Kenyamanan
thermal
visual
untuk
dan
menjaga
kenyamanan saat rapat dan
bekerja
• Pencahayaan
diutamakan
cukup,
pencahayaan
alami
• Kedap suara untuk menjaga
kerahasiaan
dan
kenyamanan yang ada di
luar ruangan
Loading dock Terbuka dan luas, • Bersifat terbuka dan semi
area
aman
tertutup
sesuai
kebutuhan
dengan
barang
yang
akan diturunkan
• Luas
untuk
tempat
masuknya truk pengangkut
barang
• Tingkat
keamanan
tinggi
untuk menjaga barang agar
tidak hilang
Ruang tunggu Bersifat
tamu
formal
semi • Kenyamanan visual
• Kenyamanan thermal
102
• Aman
• Jalur sirkulasi tidak sedalam
jalur sirkulasi area kantor
Ruang
Bersifat ketat
keamanan
• Tingakat keamanan tinggi
untuk menjaga kerahasiaan
• Tertutup dan hanya dapat
(CCTV)
diakses oleh orang yang
berkepentingan
• Ruangan tidak terekspose
atau tidak mudah terlihat
orang publik
• Dekat dengan ruang yang
membutuhkan
keamanan
tinggi
Ruang
perawatan
karya
Bersifat tertutup
• Aman untuk menjaga karya
agar tidak hilang
• Hanya dapat diakses oleh
orang yang berkepentingan
• Terhindar
dari
cahaya
matahari langsung untuk
menjaga keawetan karya
Fasilitas Servis
103
Ruang
Area berbahaya
• Terdapat
ruang
Mechanical
penyimpanan
Electrical
perbaikan mechanical
alat
• Privat atau hanya dapat
diakses
oleh
orang
berkepentingan dan yang
ahli
• Dekat
dengan
ruang
perbaikan lain
• Ada respon cepat terhadap
kebakaran
Kamar Mandi Area servis
• Tertutup
untuk
menjaga
privasi individu
• Kebersihan terjaga terkait
dengan
kesehatan
penggunanya
• Kenyamanan
thermal
dengan menambah exhaust
fan
• Dekat dengan shaft dan
ruang pompa
104
• Berada
di
pinggir
bangunan
• Pencahayaan yang cukup
Ruang
Ruang tertutup
• Privat,
hanya
dapat
oleh
yang
gudang
diakses
cleaning
berkepentingan
• Berada dekat kamar mandi
service
untuk
memudahkan
perbaikan dan kebersihan
dalam kamar mandi
• Pencahayaan yang cukup
Ruang
Area
Genset
berbahaya
berisik, • Tertutup atau tidak mudah
diketahui banyak orang
• Berada di lokasi yang tidak
mudah dijangkau
• Hanya dapat diakses oleh
yang berkepentingan
• Jauh dari ruangan yang
membutuhkan ketenangan
105
B. Studi Besaran Ruang
1. Studi Ruang Kompleks
Untuk menuju ke lokasi museum seni rupa modern maka
dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik roda 2 maupun
roda 4, dan dapat juga diakses dengan berjalan kaki.
Jarak yang baik dan nyaman untuk sirkulasi pedestrian yaitu
lebar 2.25 meter, yang tentunya terdapat perbedaan tekstur antara
pejalan kaki dengan jalan raya yang mana tekstur ini berguna bagi
pengguna difabel khususnya.
Gambar 3.1: Jarak Tanaman dengan Jalur Pedestrian
Sumber: Data Arsitek Jilid 1
Untuk penentuan jumlah karya yang akan didisplay dilakukan
preseden dengan museum sejenis dengan rata – rata dari jumlah
karya dari 2 museum diatas maka didapat perolehan jumlah karya
sebagai berikut:
Tabel 3.7:Rencana Jumlah Karya yang akan Didisplay
Sumber: Analisis Pribadi
Jenis Koleksi Seni
Jumlah
Seni 3 dimensi indoor
20 karya
Seni 3 dimensi outdoor
9 karya
106
Seni 2 dimensi
66 karya
Computerize art
5 karya
Total
Tabel 3.8: Pengelompokan Koleksi
Sumber: Analisa Pribadi
Jenis
Kategori
Jenis
Seni
Koleksi
Koleksi
Koleksi 2D
Lukisan
100 karya
Sifat
Jumlah
Koleksi
Koleksi
Sensitif
66 karya
terhadap
Seni Rupa
cahaya
Murni
Koleksi 3D
Patung
Tidak
29 karya
rentan
Seni Rupa Computerize
Terapan
Animasi
art
Tidak
5 karya
rentan
Total
100 karya
Dengan jumlah karya detail setiap tahunnya sebagai berikut:
Tabel 3.9: Jumlah Karya yang Didisplay per Kelompok Tahun
Sumber: Analisa Pribadi
Tahun 1789 – 1830
Total karya 2 Dimensi tahun 1789 - 1830
5 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1789 - 1830
1 karya
Tahun 1830 – 1870
Total karya 2 Dimensi tahun 1830 - 1870
6 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1830 - 1870
2 karya
107
Tahun 1870 – 1900
Total karya 2 Dimensi tahun 1870 – 1900
9 karya
Total karya 3 DImensi tahun 1870 – 1900
3 karya
Tahun 1900 – 1950
Total karya 2 Dimensi tahun 1900 – 1950
15 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1900 – 1950
4 karya
Tahun 1950 – 2000
Total karya 2 Dimensi tahun 1950 – 2000
25 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1950 – 2000
9 karya
Tahun 2000 - sekarang
Total karya 2 Dimensi tahun 2000 - sekarang
6 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 2000 - sekarang
10 karya
Computerize art
Total karya
5 karya
Untuk menentukan jumlah pengunjung dilakukan pencarian
kenaikan jumlah pengunjung museum di Surakarta.
Tabel 3.10: Jumlah Presentasi Kenaikan Pengunjung Museum di
Surakarta
Sumber: surakartakota.bps.go.id
Tahun
Total
2015
42.5%
2016
47%
2017
52%
Rata – rata kenaikan
5%
108
Tabel 3.11: Presentasi Kenaikan Jumlah Pengunjung Museum
Sumber: surakartakota.bps.go.id
Museum
Jumlah Pengunjung
Museum Radya Pustaka
Min: 50 pengunjung
Max: 150 pengunjung
Rata – rata 1 tahun
36.500 pengunjung / tahun
Museum Keris Solo
Min: 26 pengunjung /hari
Max: 90 pengunjung /hari
Rata – rata 1 tahun
42.340 pengunjung / tahun
Berdasarkan pada jumlah pengunjung pada museum diatas
maka diambil rata – rata jumlah pengunjung.
Rata - rata jumlah pengunjung (2017) = 39.420 pengunjung /
tahun.
Dengan perhitungan rata – rata kenaikan pertahun adalah
5%, maka perhitungan jumlah pengunjung hingga 10 tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12: Jumlah Rata – rata Peningkatan Pengunjung Museum
Seni Rupa Modern Surakarta
Sumber: Analisis Pribadi
Tahun
Pengunjung / tahun
Tahun
Pengunjung / tahun
2018
41.391
2029
70.783
2019
43.460
2030
74.322
2020
45.633
2031
78.038
109
2021
47.914
2032
81.939
2022
50.309
2033
86.035
2023
52.824
2034
90.336
2024
55.465
2035
94.852
2025
58.235
2036
99.594
2026
61.146
2037
104.573
2027
64.203
2038
109.801
2028
67.413
2039
115.291
Total rata – rata pengunjung sebanyak 115.291 pengunjung
per tahun maka dalam satu hari rata – rata jumlah pengunjung
sebanyak 315 pengunjung per hari dengan asumsi pengunjung
minimal dalam sehari 158 pengunjung (pada hari biasa) dan jumlah
pengunjung terbanyak sebanyak 473 pengunjung per hari (pada
hari libur) akan diasumsikan pengguna kendaraan sebagai berikut:
Tabel 3.13: Perkiraan Jumlah Kendaraan pada Museum
Sumber: Analisis Pribadi
Jenis Kendaraan
Roda 2 pengunjung (30%)
Jumlah
142 orang
•
50% 1 seat
71 kendaraan
•
50% 2 seat
36 kendaraan
Roda 2 staff pengelola (100%)
•
70% 1 seat
42 staff
29 kendaraan
110
•
6 kendaraan
30% 2 seat
Total roda 2
158 motor
Roda 4 pengunjung (40%)
190 orang
•
40% 2 seat
38 kendaraan
•
60% 4 seat
29 kendaraan
5 orang
Roda 4 khusus kepala (100%)
5 kendaraan
Total roda 4
72 mobil
Bus kapasitas 47 seat (30%)
141 orang
3 bus
Total bus
3 bus
2. Studi Ruang Bangunan
Tabel 3.14: Studi Besaran Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
Analisa
Area Parkir
Perabot
Mobil, motor,
Ukuran 1 mobil pribadi : 5.00m x bus, pembatas
2.50m.
parkir
Sumber
Data
Pribadi
,Data
Arsitek
111
Untuk area parkir mobil dengan
sudut 900 maka akan diperoleh
luasan lahan parkir 5.00m x
2.50m dengan lebar sirkulasi
kendaraan 5.50m.
Penambahan parkir mobil untuk
difabel dengan perhitungan tiap
50 mobil → 1 mobil difabel.
Dimensi untuk mobil difabel
sama dengan mobil normal
hanya saja penambahan 1.20
meter pada kanan dan kiri mobil
untuk akses keluar difabel.
112
Bus pariwisata memiliki dimensi
11.92 m x 2.50 m dengan
ketinggian 3.05 m.
Dimensi parkir sepeda motor
2.00m x 1.00m.
113
Pos Satpam
Meja, kursi,
Dimensi yang diperlukan untuk
dispenser
Data pribadi
pos satpam yaitu 2.50 x 2.50
meter (mampu menampung 2 –
3 orang).
Lobby
Data
1 orang manusia membutuhkan
Pribadi
ruang gerak 1m2.
Ruang Informasi
Meja, kursi,
Ruang informasi untuk 2 orang
papan informasi
Data pribadi
staff dengan ukuran 6.00 x 6.00
(termasuk sirkulasi).
114
Ruang Penjualan Tiket
Meja, kursi,
Dimensi 6.00 x 6.00 (untuk 2
komputer
Data pribadi
orang staff, 16 pengunjung
antri).
Ruang Display
Karya, lampu
Data Arsitek
Jarak antar karya 2D 1.50
meter.
115
Jarak antar karya 3D 2.00
meter.
Untuk computerize art
menggunakan HD LED video
wall dengan jarak antara LED
video wall ke penonton 3 meter.
Ruang Seni Anak
Meja, kursi, alat
Dimensi ruang 34.50 x 12.45
seni
Data
Pribadi
meter.
116
Ruang Seni
Meja, kursi, alat
Data
seni
Pribadi
Ruang Perpustakaan
Rak buku, buku,
Data Arsitek
Jarak antar rak buku yaitu 2.30
meja, kursi,
meter yang pas untuk 3 orang.
lampu,
Dimensi 14.50 x 12.40 meter
dengan kapasitas 24 orang.
komputer
Ketinggian rak buku dengan 5
tingkatan: 2.25 m.
117
Ketinggian rak buku dengan 4
tingkatan: 1.70 meter.
Rak buku untuk anak: 1.20
meter.
118
Dimensi rak buku rata - rata:
1.00 m x 1.50 dengan lebar 0.54
meter.
Diperoleh besaran ruang untuk
perpustakaan dengan kapasitas
122 pembaca dan staff yaitu
21.60 x 19.20 meter.
Ruang Seminar
Dimensi 17.55 x 19.25
Kursi, panggung
Data
Pribadi
(kapasitas 200 orang).
119
Ruang Direktur
Meja, kursi,
Ukuran 4.00 x 4.00 (kapasitas 3
komputer, rak
– orang).
berkas
Ruang Kantor Kepala
Meja, kursi,
Dimensi 6.00 x 4.40 meter
komputer, rak
(kapasitas 6 orang)
berkas,
Data
Pribadi
Data
Pribadi
dispenser
120
Ruang Kantor
Dimensi untuk ruang kantor staff
13.40 x 10.70 meter (kapasitas
48 orang).
Ruang Fotocopy
Mesin fotocopy,
Data
Dimensi: 4.00 x 2.00
komputer, meja,
Pribadi
kursi, lemari
Ruang Rapat
Meja, kursi,
lemari
Data
Pribadi
121
Dimensi ruang rapat: 5.40 x
4.50 meter.
Ruang Tunggu Tamu
Meja, kursi,
Dimensi 3.50 x 4.00 meter
lemari, lampu,
(kapasitas 6 – 7 orang).
karpet
Ruang Keamanan
Meja, kursi,
Dimensi 4.00 x 3.00 meter.
komputer,
Data
Pribadi
Data
Pribadi
dispenser, rak
berkas
122
Ruang Serbaguna
Panggung,
Data
Dimensi 17.55 x 19.25
kursi, lampu
Pribadi
(kapasitas 200 orang).
Gudang Koleksi
Rak
Dimensi satu buah rak yaitu
penyimpanan,
0.60 x 1.00 meter.
karya
Data
Arsitek,
Data
Pribadi
123
Sirkulasi yang diperlukan untuk
pengangkut barang 0.80 x 1.20
meter.
Dimensi 6.00 x 6.50 meter.
Kantin
Meja, kursi
Data Arsitek
Dimensi untuk kantin 48.01 x
19.50 meter dengan kapasitas
334 orang.
124
Public Space / kantin outdoor
Meja taman,
Data
Dimensi 15.85 x 12.00 meter
kursi taman,
Pribadi
(kapasitas 40 orang).
lampu
Ruang Souvernir
Mesin kasir, rak
Dimensi untuk 1 rak 0.70 meter,
souvenir
Data
Pribadi
2 rak bolak balik 1.40 meter.
Dimensi: 9.30 x 6.20 meter.
Dapur
Data Arsitek
125
Dimensi lemari pada dapur (2
pintu):
Panjang : 1.50 m
Lebar : 0.60 m
Tinggi : 0.85 m
Untuk dimensi meja dapur yaitu
0.85 x 0.60 x 2.20 meter.
Ukuran wastafel untuk dapur
0.44 x 1.10 meter.
126
Loading Dock Area
Truk
Data Arsitek
Ukuran 1 buah truk:
Panjang : 15.00 (kepala truk –
badan truk)
Lebar
: 2.50
Tinggi
: 4.00 (box saja)
5.00 (ban truk – atap
box truk)
Untuk ruangan tertutupnya
memiliki ketinggian minimal 3.8
meter untuk dapat sesuai
dengan ketinggian box truk.
127
Maka dimensi 1 truk pada area
loading dock menjadi:
10.00 m x 18.00 m.
Kamar Mandi
Dimensi kamar mandi normal:
Closet
Data
Pribadi
2.00 m x 1.00 m
Untuk kaum difabel dimensi
kamar mandi: 2.00 m x 2.00
128
Ruang Gudang Cleaning
Alat – alat
Service
kebersihan,
Dimensi 2.00 x 2.00 meter yang
tangga
mampu menyimpan berbagai
Data
Pribadi,
Data
Arsitek
macam alat kebersihan.
129
Ruang Ibadah
Ukuran tubuh manusia saat
Alas berdoa
Data
Arsitek,
beribadah 6.25 x 1.375 meter,
Data
dengan tinggi badan 1.00 pada
Pribadi
posisi duduk dengan kapasitas
30 orang dalam 1 ruang.
Maka dimensi ruang ibadah
9.00 x 7.30 meter.
130
Ruang Pompa
Mesin pompa
Dimensi 2.00 x 2.00 meter
Data
Pribadi
(kapasitas 2 mesin pompa).
Ruang Trafo
Mesin trafo
Dimensi: 2.40 x 2.40 meter.
Ruang Genset
Dimensi 6.00 x 5.00 meter.
Data
Pribadi
Mesin genset
Data
Pribadi
131
Ground Tank
Tanki air tanam
Dimensi 4.00 x 3.80 meter.
Roof Tank
Pribadi
Tanki air atap
Dimensi 8.00 x 8.00 meter.
Ruang Shaft
1 ruang shaft: 1.10 x 1.00 meter.
Data
Data
Pribadi
Pipa
Data
Pribadi
132
Ruang AHU
Mesin AHU
Dimensi 1 ruang AHU 8.00 x
Data
Pribadi
5.00 meter.
Ruang chiller
Mesin chiller
Dimensi 1 ruang chiller 18.00 x
Data
Pribadi
5.00 meter.
Tangga
Tangga, lampu,
Untuk tangga yang dilalui oleh 2
ralling
Data Arsitek
orang berpaspasan maka
dimensi yang diperlukan yaitu
1.25 m.
133
Untuk setiap anak tangga
ditentukan ketinggian (h) 17cm
dengan antrade (b) 30 cm.
Lift
Mesin lift, lampu
Data Arsitek
Menyesuaikan dimensi kursi
roda 1.05 x 0.90 meter.
134
Lift yang digunakan berukuran
1.80 x 1.30 meter.
Ketinggian untuk ruang pintu lift
2.00 meter.
3. Studi Kebutuhan Luas Ruang
Tabel 3.15: Kebutuhan Luas Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
Luas (m2)
Nama Ruang
Parkir
Area parkir + sirkulasi 20%
1360 + 272 = 1632
Ruang Terbuka
Public space
382
135
Loading dock
180
Ruang pamer 3D outdoor
459
Total
1021
Ruang Display (area edukasi)
Lobby
473
Ruang informasi
72
Ruang penjualan tiket
72
Ruang display
1676.5
Perpustakaan
415
Gudang koleksi
39
Kamar mandi
22
Gudang cleaning service
4
Tangga
93
Lift
10
Total
2873.5
Fasilitas Pengelola
Ruang direktur
16
Ruang kantor pengelola
84
Ruang kantor staff
143.5
Ruang fotocopy
8
Ruang rapat
25
Ruang tamu
14
136
Ruang keamanan
12
Kamar mandi
22
Gudang cleaning service
4
Tangga
15.5
Lift
7.5
Total
351.5
Area Rekreasi
Ruang seni anak
429.5
Ruang seni remaja-dewasa
720
Ruang seminar
338
Ruang serbaguna
338
Kantin
936.5
Ruang souvenir
58
Dapur
9
Kamar mandi
22
Gudang cleaning service
4
Ruang ibadah
132
Ruang pompa
4
Ruang trafo
5.8
Ruang genset
30
Ground tank
Roof tank
15.2
64
137
Shaft
3.30
Ruang AHU
40
Ruang chiller
90
Tangga
93
Lift
15
Total
3.1.3
3347.3 → 3350
Studi Ruang Khusus
A. Studi Ruang Pamer
Diperlukan adanya pengelompokan jenis koleksi yang akan
ditampilkan pada museum seni rupa modern, yang berguna untuk
menentukan sirkulasi pengunjung.
Diagram 3.9: Diagram Pengelompokan Koleksi
Sumber: Analisa Pribadi
Area pamer dibagi menjadi 3 jenis:
a. Koleksi 2D (lukisan)
138
Jarak antar karya 2D 1.50 meter.
Gambar 3.2: Jarak Pengunjung Dengan Karya
Sumber: Data Pribadi
Untuk pencahayaan alami dan buatan pada museum
terutama pada ruang display dapat diterapkan dengan cara berikut:
Gambar 3.3: Pencahayaan Pada Museum
Sumber: Data Arsitek
Penggantungan karya pada museum memiliki jarak + 40 cm
tiap karya.
139
Gambar 3.4: Penggantungan Karya Pada Museum
Sumber: Data Arsitek
Gambar 3.5: Penggantungan Karya pada Museum
Sumber: Maharani Y, 2012, 6
Untuk memberikan kenyamanan pada sirkulasi pengunjung
dan kenyamanan karya maka dapat dilakukan penataan sebagai
gambar pada halaman 157:
140
1789 - 1830
1830 - 1870
1870 - 1900
1890 - 1950
sekarang
1950 - 2000
Ruang Pamer Indoor
Ruang Pamer Outdoor
Gambar 3.6: Ruang Pamer
Sumber: Data Pribadi
141
b. Koleksi 3D besar
Jarak antar karya 3D 2.00 meter, dapat disajikan berupa:
-
Lemari kotak (vitrin)
Lemari kotak atau biasa disebut dengan vitrin ini terbuat dari
kotak kaca yang diberikan pada karya yang membutuhkan tingkat
keamanan tinggi.
Gambar 3.7: Lemari Kotak Kaca atau Vitrin pada Museum
Sumber: www.flickriver.com/photos/neumeyer/tags/vitrin
Gambar 3.8: Lemari Kotak Kaca pada Museum
Sumber: Data Pribadi
142
Gambar 3.9: Jarak Pengunjung Dengan Karya
Sumber: Data Pribadi
Ruang pamer ini dapat diakses selain oleh manusia dengan kondisi
fisik yang sempurna, juga dapat diakses oleh pengguna difabel
dengan cara:
-
Memberikan tiruan karya dengan dimensi yang lebih kecil
menggunakan gambar timbul untuk orang yang tidak bisa melihat
sehingga dapat meraba serta merasakan karya secara langsung
tanpa merusak karya aslinya.
143
Gambar 3.10: Penggunaan Gambar Timbul
Sumber: www.tactilegraphics.org
-
Menggunakan media audio guide pada petunjuk informasi
mengenai karya.
Gambar 3.11: Penggunaan Audio Guide pada Museum
Sumber: www.webbyawards.com/winners/british-museum-audio-guide/
B. Studi Ruang Seni
Ruang seni dibagi menjadi 3 klasifikasi:
•
Ruang seni anak : usia 6 – 10 tahun
•
Ruang seni remaja : usia 11 – 18 tahun
•
Ruang seni dewasa : usia >18 tahun
144
Untuk ruang seni anak dirperlukan perhatian khusus dengan
ruang seni anak karena pengguna utamanya adalah anak – anak
maka diperlukan fokus khusus terhadap anak – anak. Di ruang seni
anak
merupakan
tempat
anak
untuk
belajar
sekaligus
mempraktekkannya langsung sehingga selain mengedukasi anak
juga memberikan hiburan untuk anak. Target anak – anak yang
menjadi pelaku dalam ruang seni anak yaitu anak umur 6 – 10 tahun
yang disertai dengann dampingan oleh orang dewasa.
Edukasi
Ruang Seni
Praktek
karya
Diagram 3.10: Diagram Kegiatan Ruang Seni Anak
Sumber: Analisis Pribadi
Untuk perabot yang digunakan menggunakan ukuran standar
anak – anak pada ruang seni anak.
Gambar 3.12: Perabotan Anak – anak
Sumber: kursitk.com
145
Gambar 3.13: Ruang Seni Anak
Sumber: Data Pribadi
146
Gambar 3.14: Ruang Seni Remaja – Dewasa
Sumber: Data Pribadi
147
3.2.
Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
Membahas mengenai sistem struktur apa saja yang akan
direncanakan pada museum seni rupa modern mulai dari sistem
struktur, penggunaan material sistem pelingkup bangunan, serta
sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada desain kelak.
3.2.1. Studi Sistem Struktur
Sistem struktur yang dapat diterapkan pada museum seni
rupa modern Surakarta yaitu:
1. Sistem struktur secara keseluruhan
•
Sistem struktur rangka
Menggunakan sistem struktur rangka dimana terdiri dari balok
dan kolom dimana kolom bertugas sebagai struktur yang menopang
beban yang didukung juga oleh balok sebagai pembagi beban yang
ada pada tiap lantai bangunan menuju ke pondasi.
Gambar 3.15: Struktur Rangka
Sumber: Frick H, 1998, 26
Kelebihan :
-
Biaya cenderung lebih murah
-
Memiliki kekuatan tinggi terhadap gaya tekan
-
Rentan terhadap kerusakan
148
-
Dapat memberikan bukaan yang cukup lebar
Kekurangan :
-
Pembuatan cenderung lama
2. Struktur bawah bangunan (pondasi)
Mempertimbangkan
beberapa
pertimbangan
didalam
pemilihan pondasi dengan pertimbangan sebagai berikut:
-
Kondisi tanah berkontur atau datar
-
Melihat kedalaman tanah keras
-
Keadaan lingkungan sekitar yang memungkinkan masuknya alat
berat
-
Waktu pengerjaan
-
Ketersediaan bahan maupun material
Berikut ini merupakan alternatif pondasi yang dapat digunakan:
•
Pondasi footplat
Menggunakan pondasi footplate yang cocok untuk bangunan
2 – 3 lantai, yang dapat diterapkan secara pondasi setempat maupun
pondasi
lajur.
Selain
menggunakan
pondasi
footplat
juga
dikombinasi dengan pondasi batu kali yang terdiri dari batu belah,
semen dan pasir urug.
149
Gambar 3.16: Pondasi Footplat
Sumber: Universitas Katolik Parahyangan, 16
Kelebihan :
-
Biaya cenderung lebih murah
-
Penggalian tanah hanya pada kolom struktur saja
-
Mampu menahan beban bangunan lebih banyak dibanding
pondasi batu kali
Kekurangan :
•
-
Persiapan dalam membangun cenderung lama
-
Memerlukan keahlian khusus
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang adalah pondasi terbuat dari beton
keras yang berfungsi untuk menahan gaya tegak lurus. Tiang
pancang biasanya terbuat dari beton, baja, dan kayu yan gujungnya
berbentuk runcing yang pemasangannya menggunakan martil.
150
Pondasi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi tanah yang
lembek.
Gambar 3.17: Pondasi Tiang Pancang
Sumber: Juwana J, 2005, 250
Kelebihan :
-
Mutu beton lebih terjamin
-
Mampu diterapkan pada tanah dengan daya dukung keras
-
Daya dukung terhadap beban bangunan tinggi
-
Waktu pelaksanaan cenderung lebih cepat
Kekurangan :
-
Kurang cocok diterapkan pada lokasi tapak yang sempit
-
Proses pembuatannya cenderung berisik
-
Memerlukan keterampilan khusus
3. Struktur atas bangunan
•
Plat lantai one way slab (plat lantai 1 arah)
-
Dapat diterapkan untuk kantilever
151
-
Menahan beban momen lentur pada 1 arah
-
Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban
dibantu oleh balok
Gambar 3.18: One Way Slab
Sumber: Juwana JS, 2005, 23
•
Plat lantai two way slab (plat lantai 2 arah)
-
Menahan beban momen lentur pada 2 arah
-
Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban
dibantu oleh balok
Gambar 3.19: Two Way Slab
Sumber: Juwana JS, 2005, 23
•
Rangka Baja
152
Menggunakan bahan baja konvensional sebagai struktur atap
dimana kuda – kudanya mampu mendukung beban sampai bentang
maksimal 12 meter.
Gambar 3.20: Detail Atap Baja Konvensional
Sumber: lmusipil.com
Kelebihan :
-
Memiliki bentang yang cukup lebar
-
Kuat
-
Tidak rusak oleh rayap
-
Daya tahan lama
-
Proses pemasangan cepat
Kekurangan :
•
-
Lemah dengan gaya tekan
-
Mampu berkarat
Dak beton
Dak beton berbahan campuran pasir, semen, batu pecah,
didukung dengan tulangan. Permukaan dak beton yang datar dapat
digunakan sebagai fungsi lain dan tidak mudah rusak. Atap dak ini
juga mampu menahan panas dengan baik.
153
Gambar 3.21: Detail Atap Dak Beton
Sumber:ilmusipil.com
Kelebihan :
-
Permukaan datar mampu difungsikan untuk menempatkan
benda
-
Kuat dan tidak mudah rusak
-
Hemat dalam biaya perawatan
-
Mampu menahan panas matahari
-
Tahan api
-
Tahap penyelesaian mudah
Kekurangan :
•
-
Poses pengerjaan cukup lama
-
Mudah ditumbuhi lumut
-
Beban berat
Roof garden
Atap yang diberi tanaman merupakan gaya atap yang
kekinian dengan konstruksi atap datar beton bertulang yang kedap
air serta tahan terhadap akar tanaman.
154
Gambar 3.22: Roof Garden
Sumber: popeti.com
Kelebihan :
-
Mampu menghasilkan oksigen dan membuat penghuni bangunan di
dalam terasa sejuk
-
Mengurangi polusi udara
-
Meningkatkan estetika
Kekurangan:
-
Memerlukan keahlian khusus
Gambar 3.23: Detail Roof Garden
Sumber: static1.squarespace.com
155
3.2.2. Studi Sistem Enclousure
1. Pelingkup Bangunan
a. Bata ringan
Material yang kuat, tahan air, tahan api, mampu bertahan
pada jangka panjang dan bertujuan untuk memperingan beban
bangunan. Pengaplikasian material ini juga mudah dan cepat
sehingga efisien didalam proses pembangunannya. Bata ringan
memiliki panjang 60 cm dengan ketinggian 20 cm dan tebal 75, 100,
125, 150, 175, dan 200 cm.
Gambar 3.24: Bata Ringan
Sumber:agoradesignbali.com
Kelebihan :
•
Mudah untuk dibentuk
•
Proses pengerjaan cenderung lebih cepat
•
Beban bahan ringan
•
Tahan terhadap panas
Kekurangan :
•
Harga cenderung lebih mahal
•
Dibutuhkan keahlian khusus dalalm pengaplikasiannya.
b. Bata merah
156
Bata merah cocok digunakan sebagai pelingkup dinding
bangunan museum karena sifatnya yang tahan panas serta mampu
menahan panas.
Gambar 3.25: Bata Merah
Sumber: sementigaroda.com
Kelebihan :
•
Pengerjaannya mudah
•
Harga relatif murah
•
Tahan terhadap api
Kekurangan :
•
Pengaplikasiannya kurang rapi
•
Boros dalam penggunaan material
c. Kaca motif
Kaca motif dapat digunakan sebagai penutup namun tetap
dapat dilalui oleh cahaya matahari yang diperlukan pada ruangan
tertentu sekaligus meningkatkan estetika ruangan.
157
Gambar 3.26: Kaca Motif
Sumber: i1.wp.com
Kelebihan :
•
Mudah untuk dibersihakan
•
Tergolong bahan bangunan yang awet
•
Mampu menambah estetika bangunan
Kekurangan :
•
Biaya cenderung mahal
•
Tidak aman untuk menjaga keamanan barang penting
d. Dinding partisi
Mengguakan papan gypsum yang digunakan sebagai
penyekat pada beberapa ruangan tertentu.
Gambar 3.27: Gypsum Board
Sumber: futureceiling.com.my
158
Kelebihan :
•
Hasil pengaplikasian lebih rapi
•
Perbaikannya mudah
•
Proses pemasangan lebih cepat
•
Dapat dipasang dengan besi hollow maupun dengan bahan kayu
Kekurangan :
•
Tidak tahan tehadap air
•
Mudah rusak apabila terkena benturan keras
2. Penutup Atap
A. Kaca
Menggunakan kaca sebagai penutup sebagian atap untuk
memasukan cahaya alami yang diperlukan.
Gambar 3.28: Penggunaan Kaca Pada Atap
Sumber: tocapu2017.wordpress.com
Kelebihan :
•
Mudah untuk dibersihakan
•
Tergolong bahan bangunan yang awet
159
•
Mampu menambah estetika bangunan
Kekurangan :
•
Biaya cenderung mahal
B. Plafond kalsiboard
Menggunakan plafond klasiboard sebagai penutup langit –
langit untuk merapikan instalasi kabel.
Gambar 3.29: Plafond Klasiboard
Sumber: imimg.com
Kelebihan :
•
Aman untuk kesehatan
•
Proses pemasangan lebih mudah
•
Daya tahan terhadap air lebih kuat
•
Mudah untuk dibersihkan
Kekurangan :
•
Butuh kerapian dalam pemasangannya
•
Memerlukan rangka yang kuat
3. Penutup Lantai
a. Keramik
160
Menggunakan keramik yang diterapkan pada beberapa
ruangan tertentu. Keramik terdiri dari beberapa ukuran dengan motif
– motif tertentu. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
keramik adalah glazur, tanah liat.
Gambar 3.30: Keramik
Sumber: blogharga.xyz
Kelebihan :
•
Material tahan lama
•
Memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna
•
Tahan air
Kekurangan :
•
Licin saat basah
•
Mudah pecah saat proses pemasangan dan pengangkutan
barang
•
Keramik susah dibesihkan
b. Granit tile
161
Granit tile merupakan bahan penutup lantai yang lebih terbaru
daripada keramik. Granit tile terbuat dari tanah liat, pewarna (stain),
pasir silika, dan feldspar.
Gambar 3.31: Granit Tile
Sumber:semarangmarmergranit.com
Kelebihan :
•
Lebih kuat dibandingkan keramik
•
Tahan terhadap goresan
•
Tampak mengkilap saat dipasang
Kekurangan :
•
Cara membersihkan cenderung lebih susah
•
Perawatan material lebih susah
•
Harga cenderung lebih mahal
3.2.3. Studi Sistem Utilitas
A. Sistem Jaringan Air Bersih
1. Up Feed
162
Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung
dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian
dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian
disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.
Diagram 3.11: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Up Feed
Sumber: Analisa Pribadi
Keuntungan sistem up feed:
•
Biaya pembuatan relatif murah
Kekurangan:
•
Pompa bekerja secara menerus
•
Ketinggian kekuatan pipa terbatas
2. Down Feed
Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung
dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian
dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian
disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.
Diagram 3.12: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Down Feed
Sumber: Analisa Pribadi
Keuntungan dari sistem down feed adalah:
•
Pompa tidak bekerja secara terus menerus
163
•
Lebih efisien
•
Ketersediaan air lebih besar peluangnya
Kekurangan :
•
Memerlukan tangka tambahan
•
Menambah beban struktur bangunan
B. Sistem Jaringan Air Kotor
Air kotor yang berasal dari kamar mandi maupun dari dapur
atau wastafel masuk kedalam penyaringan yang kemudian
ditampung pada bak penampungan untuk mendapatkan water
treatment (diolah kembali).
Diagram 3.13: Diagram Sistem Jaringan Air Kotor
Sumber: Analisa Pribadi
C. Sistem Jaringan Listrik
Sumber listrik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke
trafo lalu ke control panel, pada control panel disebarkan ke panel –
panel yang ada untuk didistribusikan ke ruangan.
164
Diagram 3.14: Diagram Sistem Jaringan Listrik
Sumber: Analisa Pribadi
Genset berguna sebagai listrik cadangan yang dapat
digunakan apabila terjadi pemadaman listrik. Untuk 1 unit genset
mampu menampung kapasitas listrik hingga 600 kVA.
Gambar 3.32: Genset
Sumber: genset.it
D. Sistem Jaringan Telekomunikasi
1. Hubungan eksternal : berhubungan dengan sentral telepon baik
panggilan masuk maupun panggilan keluar seperti hubungan lokal,
SLI, SLJJ.
2. Hubungan internal : lingkup PABX (Private Automatic Branch
Exchange).
a. Junction box : kotak pembagi dari Telkom ke jaringan pribadi.
b. Kotak Terminal Batas (KTB) : titik input dari jaringan Telkom ke panel
MDF (Main Distribution Frame).
c. Main Distribution Frame (MDF) : kotak pembagi terminal telepon ke
dalam ruangan – ruangan.
165
d. Private Automatic Branch Exchange (PABX) : sentral telepon yang
ada di dalam gedung untuk mengatur lalu lintas telepon.
e. Unit Power Supply (UPS) : daya listrik cadangan agar tegangan
PABX stabil.
f. Batere : sumber listrik cadangan menggantikan listrik PLN.
g. Arrester : melindungi peralatan telepon dari kersuakan dari petir
ataupun arus pendek.
h. Operator console : komunikasi suara ke luar gedung, baik
menggunakan telepon maupun komputer yang dilengkapi dengan
alat khusus.
E. Sistem Penghawaan Alami
Menerapkan sistem cross ventilation untuk menciptakan
ruangan yang sejuk meskipun dengan penhawaan alami.
Gambar 3.33: Cross Ventilation
Sumber: arch3230samanthaweiser.files.wordpress.com
F. Sistem Penghawaan Buatan
1. AC Central
166
AC central merupakan sistem pendingin buatan yang proses
pendinginannya terpusat pada satu tempat yang kemudian
disebarkan ke ruangan yang membutuhkan. Biasanya terletak di luar
ruangan
mengingat
suara
mesin
yang
dapat
mengganggu
kenyamanan pendengaran. Alur dari AC central yaitu:
Diagram 3.15: Diagram Alur AC Central
Sumber: Analisa Pribadi
Gambar 3.34: Detail AC Central
Sumber: Juwana JS, 2005, 114
2. AC Split
AC split merupakan AC yang unit pendingin dan unit pembuangan
panas dipisahkan dengan supply listrik dan menggunakan pipa
Freon. Uit luar terditi dari kompresor dan kipas untuk mempercepat
167
proses pendinginan dan membuangan panas dari mesin perubah
suhu.
Gambar 3.35: Alur AC Split
Sumber: Juwana JS, 2005, 112
G. Sistem Pemadam Kebakaran
1. Alarm kebakaran
Alarm kebakaran diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya
kebakaran secara tiba – tiba. Alarm kebakaran misalnya smoke
detector, APAR. Pemasangan alarm kebakaran tiap 18 meter pada
ruang sirkulasi dan maksimal 12 meter untuk bagian dalam ruangan.
Gambar 3.36: Alarm Kebakaran
Sumber: totalbatam.files.wordpress.com
168
Cara kerja dari alarm kebakaran:
Gambar 3.37: Cara Kerja Alarm Kebakaran
Sumber:bromindo.com
2. Sprinkler
Secara umum sprinkler kebakaran terdiri dari pipa sprinkler, kepala
sprinkler dan penyediaan air. Sprinkler kebakaran akan bekerja
secara otomatis ketika ada asap atua suhu panas yang tinggi dari
kebakaran menyentuh sensor yang ada pada sprinkler dengan
mengeluarkan air untuk membantu memadamkan api. Jarak pasang
antar sprinkler yaitu 9 meter dengan daya pancar tiap sprinkler
adalah 25m2/unit.
169
Gambar 3.38: Cara Kerja Sprinkler
Sumber:indobara.co.id
3. Hydrant halaman
Memberi hydrant halaman pada bagian luar bangunan berfungsi
untuk menyalurkan air guna membantu dalam proses pemadaman
api apabila terjadi kebakaran dengan jarak sebagai gambar berikut:
Gambar 3.39: Jarak Antara Hydrant Dengan Bangunan
Sumber: Juwana JS, 2005, 148
H. Sistem Transportasi Vertikal
1. Tangga
Tangga merupakan salah satu transportasi vertikal yang digunakan
manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada
di atasnya. Perpindahan ini dilakukan secara manual (menggunakan
kaki).
170
Gambar 3.40: Tangga
Sumber: stopchasinginfluencers.com
2. Ramp
Ramp berguna untuk membantu trasnportasi vertikal untuk kaum
difabel. Ramp memiliki standarisasi ukuran yang dilengkapi juga
dengan adanya ralling.
Gambar 3.41: Ukuran Standar Ramp
Sumber: Data Arsitek
Gambar 3.42: Ramp
Sumber: h3.googleusercontent.com
171
3. Lift
Lift merupakan transportasi vertikal yang membantu manusia
berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada di atasnya
dengan menggunakan kekuatan mesin.
Gambar 3.43: Lift
Sumber: 99acres.com
I. Sistem Pengelolaan Sampah
Terdapat pemisahan sampah antara sampah organik dengan
sampah non organik yang dikumpulkan untuk kemudian dibuang ke
tempat pembuangan akhir. Sampah dibuang melalui shaft sampah
kemudian diangkut oleh truk sampah.
Gambar 3.44: Shaft Sampah
Sumber: assets.kompasiana.com
J. Sistem Keamanan
172
1. CCTV
Menggunakan CCTV sebagai teknologi keamanan untuk mengaw
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1.
Analisa Pendekatan Arsitektur
Kategori perancangan : perancangan baru
3.1.1 Studi Aktifitas Pelaku Museum Seni Rupa Modern Surakarta
a. Pengelompokan kegiatan
Tabel 3.1: Pengelompokan Kegiatan
Sumber: Analisa Pribadi
KEGIATAN UTAMA
Kategori
Pelaku
Seniman
Aktivitas
• Parkir
Kebutuhan
Sifat
Ruang
Ruang
• Area
• Outdoor
parkir
• Memamerkan
karya
Pameran
karya
• Indoor –
pamer
outdoor
• Berkomunikasi • Kantin
• Indoor
• Bersitirahat
• Toilet
• Indoor
• Area
• Outdoor
Pengunjun • Parkir
g
dewasa
• Ruang
parkir
• Membeli tiket
• Ruang
• Indoor
tiket
70
• Menitipkan
barang
• Ruang
• Indoor
penitipan
barang
• Melihat karya
• Bertanya
informasi
• Ruang
• Indoor -
pamer
outdoor
• Ruang
• Indoor
informasi
tentang
museum
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Pengunju
• Membeli tiket
ng
Anak anak
• Ruang
• Indoor
tiket
• Menitipkan
barang
• Ruang
• Indoor
pentitipan
barang
• Melihat karya
• Bertanya
informasi
• Ruang
• Indoor –
pamer
outdoor
• Ruang
• Indoor
informasi
tentang
museum
71
• Mencoba
berkreasi
• Beristirahat
• Ruang
• Indoor
seni anak
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Staff
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
• Memberikan
infromasi
• Ruang
• Indoor
informasi
tentang
museum
• Menjual tiket
• Ruang
• Indoor
tiket
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Seniman
• Memberikan
informasi
Diskusi
karya
• Ruang
• Indoor
seminar
tentang karya
• Mempraktikkan • Ruang
karya
• Indoor
serbaguna
72
Pengunju
ng
dewasa
• Mengikuti
• Ruang
seminar
seminar
• Melihat proses • Ruang
pembuatan
Pengunju
ng anak
• Mengikuti
• Ruang
seminar
• Mendampingi
pengunjung
seniman
• Indoor
serbaguna
• Ruang
• Indoor
seminar
• Mendampingin • Ruang
• Indoor
serbaguna
• Mengajari
• Ruang
tentang seni
Pengunju
• Indoor
seminar
pembuatan
Seniman
• Indoor
serbaguna
• Melihat proses • Ruang
Staff
• Indoor
• Mengawasi
• Indoor
seni
• Ruang
• Indoor
Praktik
ng
anak
pada
dewasa
ruang
seni
seni anak
seni
anak
• Menjaga anak
73
• Melakukan
kegiatan seni
seni
dewasa
dewasa
• Melakukan
Pengunju
ng remaja
• Ruang
kegiatan seni
• Ruang
• Indoor
• Indoor
seni
remaja
Pengunju
ng anak
Staff
• Melakukan
kegiatan seni
• Mengawasi
situasi
• Ruang
• Indoor
seni anak
• Ruang
• Indoor
seni anak
KEGIATAN PENGELOLA
Direktur
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
• Melakukan
pekerjaan
• Ruang
• Indoor
direktur
pengawasan
Mengelola
karyawan
museum
• Mengawasi
museum
• Melakukan
dokumentasi
• Ruang
• Indoor
keamanan
• Ruang
• Indoor
fotocopy
74
• Menerima
• Ruang
tamu
tamu
• Rapat
• Ruang
• Indoor
• Indoor
rapat
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
dan
• Parkir
staff
• Outdoor
parkir
administra • Melakukan
si
• Area
• Kantor
kegiatan
administr
administrasi
asi
• Melakukan
dokumentasi
• Rapat
• Ruang
• Indoor
• Indoor
fotocopy
• Ruang
• Indoor
rapat
• Beristirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
dan
• Parkir
staff
kuratoral
• Area
• Outdoor
parkir
• Menyelenggar
akan
• Ruang
• Indoor
kuratoral
konservasi
75
• Preparasi
• Ruang
penataan
display
• Indoor
pameran
• Rapat
• Ruang
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
• Memberikan
Kepala
dan staff
publikasi
• Kantor
informasi
(kepala
museum
dan staff)
• Rapat
• Ruang
• Indoor
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
• Parkir
dan staff
registrasi
• Area
• Outdoor
parkir
• Registrasi
• Kantor
dokumenta
dokumentasi
(kepala
si
museum
dan staff)
• Indoor
76
• Duplikasi
dokumentasi
• Rapat
• Ruang
• Indoor
fotocopy
• Ruang
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Kepala
• Parkir
perpustaka
an
• Area
• Outdoor
parkir
• Melakukan
• Kantor
pengecekan
perpustak
perpustakaan
aan
• Mengawasi
perpustakaan
• Ruang
• Indoor
• Indoor
perpustak
aan
• Rapat
• Ruang
• Indoor
rapat
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Perawatan
bangunan
• Parkir
• Area
• Outdoor
parkir
77
Kepala
dan
staff
• Merawat
• Ruang
bangunan
• Indoor
panel
teknis
• Menjalankan
alat
atau
mesin
• Ruang
• Indoor
pompa
• Ruang
genset
Perbaikan Kepala
dan
• Parkir
staff
teknis
perbaikan
• Area
• Outdoor
parkir
• Memeriksa
kerusakan
• Memperbaiki
kerusakan
• Ruang
• Indoor
peralatan
• Gudang
• Indoor
alat
• Membersihkan • Ruang
dan
cleaning
menyimpan
service
• Indoor
alat
kebersihan
78
Kemanan Kepala
dan
staff
keamanan
• Menjaga
• Ruang
keamanan
keamana
museum
n
• Indoor
• Ruang
CCTV
• Pos
satpam
• Istirahat
• Kantin
• Indoor
• Toilet
Parkir
Pengunju
ng, kepala
dan
• Parkir
kendaraan
staff • Menjaga
keamanan
keamanan
,
kendaraan
• Area
• Outdoor
parkir
• Pos
• Indoor
satpam
Kepala
dan
staff
parkir
Pengunju
ng
• Turun dari
kendaraan
• Area drop • Outdoor
off
Drop off
menuju
museum
79
Staff
• Turun
dari • Area drop • Outdoor
kendaraan
off
menuju
museum
• Menurunkan
koleksi
(2D,
3D).
• Memasukkan
karya
Pengunjung • Melihat jualan
• Melakukan
transaksi
• Gudang
• Outdoor
koleksi
sementara
• Ruang
• Indoor
pamer
• Toko
• Indoor
• Souvenir
• Indoor
• Area
kasir
Berbelanja
Staff
• Menjaga toko
• Toko
• Indoor
• Melayani
• Souvenir
• Indoor
pembeli
• Area
kasir
KEGIATAN PENUNJANG
Seniman
• Mencari
• Ruang
• Indoor
Memperole
koleksi buku
rak buku
h informasi
perpusta
tambahan
kaan
80
• Membaca
• Ruang
• Indoor
baca
perpusta
kaan
Pengunju
ng
• Mencari
koleksi buku
• Ruang
rak buku
(dewasa
perpusta
dan anak
kaan
– anak)
• Membaca
• Indoor
• Ruang
• Indoor
baca
perpusta
kaan
Seniman
• Menulis
pesanan
• Mengobrol
santai
Beristirah
at
Pengunju
ng
• Ruang
• Indoor
makan
• Ruang
• Outdoor
terbuka
• Makan
• Ruang
• Minum
makan
• Indoor
• Buang air
• Toilet
• Indoor
• Menulis
• Ruang
• Indoor
pesanan
makan
81
(dewasa
dan anak
– anak)
Staff
• Mengobrol
santai
• Ruang
• Outdoor
terbuka
• Makan
• Ruang
• Minum
makan
• Indoor
• Buang air
• Toilet
• Indoor
• Menurunkan
• Loading
• Outdoor
bahan dapur
dock
• Memasak
• Dapur
• Indoor
• Istirahat
• Toilet
• Indoor
Makan, minum • Ruang
karyawan
b. Jam operasional bangunan
Tabel 3.2: Jadwal Kegiatan di Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Priadi
Hari
Senin
Selasa
Kegiatan
Ruang
- Kunjungan sekolah 1
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang seminar
- Sosialisasi museum
- Ruang
serbaguna
Rabu
- Kunjungan sekolah 2
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang seminar
82
Kamis
- Pertunjukan karya
- Ruang
serbaguna
Jumat
- Kunjungan sekolah 3
- Ruang seni
- Kegiatan festival / lomba
- Ruang
serbaguna
Sabtu
- Museum tour
- Ruang display
- Kegiatan festival / lomba
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang
serbaguna
- Ruang seminar
Minggu
- Museum tour
- Ruang display
- Kegiatan festival / lomba
- Ruang seni
- Kegiatan seminar
- Ruang
serbaguna
- Ruang seminar
Tabel 3.3: Jam Operasional Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Pribadi
Fasilitas
Kegiatan
Area Parkir
Memarkirkan kendaraan
Jadwal
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
83
Pos Satpam
Mengawasi
keamanan Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
(area parkir)
informasi Senin – Minggu :
Ruang
Memberikan
Informasi
mengenai museum
10.00 – 17.00
Ruang
Transaksi jual beli tiket
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Penjualan Tiket
Ruang Display
Menampilkan koleksi karya
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Seni
Tempat prakitik seni
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
(anak, remaja,
dewasa)
Ruang
Membaca buku, mencari Senin – Minggu :
Perpustakaan
informasi mengenai seni
Ruang Seminar Seminar
10.00 – 17.00
*Senin – Jumat :
10.00 – 17.00
Ruang Kantor
Bekerja sesuai divisi
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Ruang Direktur
Bekerja mengawasi kinerja Senin – Sabtu :
museum
10.00 – 15.00
Ruang
Mencetak dan
Senin – Minggu :
Fotocopy
menduplikasi dokumen
10.00 – 17.00
Ruang Rapat
Rapat diskusi
Senin – Jumat :
10.00 – 17.00
84
Sabtu : 10.00 –
14.00
Ruang Tunggu
Menunggu giliran
Senin – Jumat :
10.00 – 17.00
Tamu
Sabtu : 10.00 –
14.00
Ruang
Menjaga keaman
10.00 – 17.00
Keamanan
Ruang
Berkegiatan
Menyimpan karya
Jual beli souvenir
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Souvenir
Kantin
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Koleksi
Ruang
*Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Serbaguna
Gudang
Senin – Minggu :
Makan, minum
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Public Space
Dapur
Ruang
terbuka
untuk Senin – Minggu :
diskusi atau istirahat
10.00 – 17.00
Memasak
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Loading Dock
Area
Menurunkan barang
*Senin – Minggu :
17.00 – 19.00
85
Kamar Mandi
Buang air
Senin – Minggu :
10.00 – 17.00
Menyimpan alat kebersihan Senin – Minggu :
Cleaning
10.00 – 17.00
Service
Catatan:
- * hanya pada evet dan hari tertentu
- Kerja karyawan terbagi atas 2 shaft dengan jumlah yang sama:
Shaft 1 : 10.00 – 13.00
Shaft 2 : 13.00 – 17.00
c. Sifat ruang
Tabel 3.4: Sifat Ruang Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Pribadi
No.
Nama Ruang
Sifat
1.
Area Parkir
Servis
2.
Pos Satpam
Privat
3.
Ruang Informasi
Publik
4.
Ruang Penjualan Tiket
Publik
5.
Ruang Penitipan Barang
Publik
6.
Ruang Souvenir
Publik
7.
Ruang Display
Publik
8.
Ruang Seni (anak, remaja,
Publik
dewasa)
86
9.
Ruang Perpustakaan
Publik
10
Ruang Seminar
11.
Ruang Kantor
Privat
12.
Ruang Fotocopy
Privat
13.
Ruang Rapat
Semi privat
14.
Ruang Tunggu Tamu
Semi privat
15.
Ruang Keamanan
Privat
16.
Ruang Serbaguna
Publik
17.
Gudang Koleksi
Privat
18.
Kantin
Publik
19.
Public Space
Publik
20.
Dapur
Privat
21.
Loading Dock Area
Publik
22.
Kamar Mandi
Privat
23.
Ruang Gudang Cleaning Service
Privat
24.
Ruang Pompa
Privat
25.
Ruang Trafo
Privat
26.
Ruang Genset
Privat
27.
Ground Tank
Privat
28.
Roof Tank
Privat
29.
Ruang Shaft
Privat
31.
Tangga
Publik
Semi privat
87
32.
Lift
Publik
d. Pengelompokan Pelaku Museum Seni Rupa Modern
Tabel 3.5: Jumlah Pelaku Museum Seni Rupa
Sumber: Analisa Pribadi
No.
Jabatan
Jumlah
1.
Direktur museum
1 orang
2.
Kepala administrasi
1 orang
3.
Staff administrasi
2 orang
4.
Staff keuangan
1 orang
5.
Staff rumah tangga
5 orang
6.
Staff pemeliharaan
2 orang
7.
Kepala pameran
1 orang
8.
Staff registrasi
2 orang
9.
Staff konservasi
2 orang
11.
Staff penjualan tiket
4 orang
12.
Staff penitipan barang
2 orang
13.
Staff seminar dan workshop
6 orang
14.
Kurator
3 orang
15.
Staff guide
10 orang
16.
Staff dokumentasi
2 orang
17.
Kepala keamanan
1 orang
18.
Staff keamanan
6 orang
88
20.
Staff perpustakaan
21.
Staff
teknisi
2 orang
dan
pemeliharaan
2 orang
gudang
22.
Staff kantin
1orang
23.
Staff parkir
2 orang
Total pengelola
24.
Pengunjung:
-
Dewasa
-
Anak
-
Seniman
Jumlah keseluruhan
e.
52 orang
473 orang
538 orang
Analisa Alur Kegiatan Museum Seni Rupa Modern
1. Seniman
Diagram 3.1: Alur Kegiatan Seniman
Sumber: Analisa Pribadi
2. Staff
89
Diagram 3.2: Alur Kegiatan Staff
Sumber: Analisa Pribadi
3. Karya
Diagram 3.3: Alur Sirkulasi Karya
Sumber: Analisa Pribadi
4. Pengunjung
Diagram 3.4: Alur Kegiatan Pengunjung
Sumber: Analisa Pribadi
f. Hubungan Ruang Museum Seni Rupa Modern
90
Diagram 3.5: Hubungan Ruang Pengunjung
Sumber: Analsia Pribadi
Ruang Pompa,
Ruang Genset,
Ruang Elektrikal
Toilet
Ruang Keamanan
Area Parkir
Diagram 3.6: Hubungan Ruang Servis
Sumber: Analisa Pribadi
91
Ruang
Serbaguna
Perpustakaan
Ruang Seminar
Ruang Seni
Anak
Ruang Pamer
Gudang Karya
Ruang Keamanan
Ruang Penitipan
Barang
Ruang Pompa,
Ruang Genset,
Ruang Elektrikal
Kantor Pengelola
Ruang Tiket
Ruang Tunggu
Toilet
Lobby
Public Space
Drop Off Area
Pos Satpam
Area Parkir
Kantin
Gudang
Loading Dock
Area
Taman
Outdoor
Keterangan:
: Ruang Privat
: Outdoor area
: Servis
: Indoor area
: Ruang Publik
Diagram 3.7: Hubungan Antar Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
92
Keterangan
: Jalur Pengunjung
: Jalur Pengelola
: Jalur Karya
: Ruang Indoor
: Ruang Outdoor
Diagram 3.8: Pola Sirkulasi dalam Museum
Sumber: Analisis Pribadi
93
3.1.2 Studi Fasilitas
A. Analisa Persyaratan Ruang
Tabel 3.6: Persyaratan Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
Kebutuhan
Karakteristik
Ruang
Area parkir:
Persyaratan Ruang
Ruang
Menampung
• Sirkulasi
kendaraan yang
• Roda 2
parkir kendaraan
jelas dan terpisah dengan
• Roda 4
pengelola,
jalur pedestrian
pengunjung, staff • Memiliki space yang tepat
(mobil : 2.5 m x 5 m, motor :
1 m x 2 m).
Fasilitas Utama
Ruang
Menampung
• Sirkulasi nyaman dan jelas
display
karya (2D dan
• Kenyamanan thermal dan
(indoor,
3D), bersifat
outdoor -
dinamis, tertata,
• Tigkat keamanan tinggi
khusus 3D)
nuansa modern
• Pencahaayan
visual
tidak
berlebihan
Ruang seni
Nuansa anak – • Ruangan yang aman bagi
anak
anak, aman bagi
anak, ceria
anak – anak
• Menarik bagi anak – anak
• Mudah dijangkau anak –
anak
94
• Kenyamanan
visual
dan
gerak
dan
thermal
• Kenyamanan
sirkulasi
Ruang seni
Nuansa santai
remaja,
• Mudah
dijangkau
aksesibiltasnya
• Kenyamanan
dewasa
visual
dan
gerak
dan
thermal
• Kenyamanan
sirkulasi
memiliki • Ketenangan
Ruang
Tertata,
perpustakaan
kemudahan
tidak
akses,
konsentrasi pembaca
fasilitas
digital library
• Keamanan
tinggi
untuk
mengganggu
tinggi
demi
menjaga koleksi buku yang
ada
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur dan jelas
Ruang
Area edukasi bagi • Ketenangan
seminar
pengunjung
menjaga
tinggi
untuk
kondisi
dan
95
konsentrasi para pendengar
dan tokoh pengisi seminar
• Keamanan tinggi
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi
teratur
adanya
jalur
masuk
pemisahan
antara
pengunjung
dan
tokoh pembawa seminar
Ruang
Penunjang event, • Menjaga ketenangan untuk
serbaguna
semi publik
kegiatan didalam agar tidak
mengganggu
kegiatan
di
ruang lain
• Keamanan tinggi
• Kenyamanan thermal dan
visual
• Sirkulasi teratur dan jelas
Fasilitas Penunjang
Gudang
koleksi
Privat, tertutup
• Terlindungi
dari
sinar
matahari langsung
96
• Sistem
keamanan
tinggi
untuk menjaga keamanan
koleksi
• Memiliki area pengemasan
koleksi
untuk
pengiriman
koleksi
Ruang
Mudah
informasi
terbuka
dilihat, • Skala wajar untuk 2 orang
• Terletak dekat pintu masuk
• Mudah dicari dan dilihat
• Memiliki papan mengenai
informasi umum di museum
Kantin
Bersifat
terbuka, • Terpisah dari area display
suasanan santai
untuk menjaga keamanan
dan ketenangan di ruang
display
• Terdiri
dari
indoor
dan
outdoor (sebagai smooking
area)
• Ruang gerak nyaman
• Pencahayaan
alami
diutamakan
97
Dapur
Area
melayani
makanan
yang • Berada dekat dengan ruang
bagian
makan
dan • Bersifat
minuman
tertutup
(khusus
karyawan)
• Penghawaan
besar
untuk
asap
yang
yang cukup
meresponsi
timbul
dari
masakan
• Keamanan
terhadap
kebakaran
Ruang
Terbuka,
penitipan
dilihat
mudah • Mudah dijangkau
barang
• Keamanan tinggi tidak dapat
dimasuki oleh sembarang
orang
(hanya
yang
berkepentingan)
• Nyaman secara visual dan
thermal
Public space
Ruang terbuka
• Mudah dijangkau dan dilihat
oleh pengguna museum
• Nyaman untuk beristirahat
maupun kegiatan lain
98
Lobby
Luas, bernuansa • Kenyamanan sirkulasi
modern
• Kenyamanan
visual
dan
thermal
• Mudah
dijangkau
oleh
pengunjung terutama
• Berada di depan setelah
gerbang masuk atau drop off
area
Ruang
Informatif
• Kenyamanan sirkulasi
• Kenyamanan
penjualan
tiket
visual
dan
thermal
• Mudah dijangkau
• Tingkat
keamanan
yang
tinggi
Ruang
Souvenir
Ruang santai
• Kenyamanan sirkulasi
• Tingkat
keamanan
untuk
tinggi
menghindari
kehilangan barang.
• Pencahayaan
alami
dan
visual
dan
buatan
• Kenyamanan
thermal
99
Ruang Ibadah Bernuansa
khusyuk
• Jauh dari keramaian untuk
menjaga ketenangan saat
beribadah
• Berada di dekat kamar
mandi untuk memudahkan
dalam wudhu bagi umat
Muslim
Fasilitas Kantor
Ruang kantor Bersifat formal
• Tertutup (privat)
kepala
• Tingkat keamanan yang
staff
dan karyawan
tinggi untuk menjaga
dokumen tidak tersebar
• Sirkulasi nyaman dan jelas,
ada pemisahan jalur masuk
pengunjung dan staff
karyawan pengelola
• Kenyamanan
visual
dan
thermal untuk kenyamanan
dalam bekerja
• Pencahayaan
diutamakan
cukup,
pencahayaan
alami
100
• Kedap suara untuk menjaga
keamanan dan ketenangan
pengunjung
Ruang
Ruang pelayanan • Tertutup (privat)
Fotocopy
pendukung
• Aman
pekerjaan
• Kenyamanan thermal tinggi
pengelola
karena
mesin
yang
menghasilkan suhu yang
cukup panas
• Dekat dengan ruangan staff
karyawan dan direktur
Ruang
kepala
rapat Bersifat formal
• Tertutup
staff
boleh
dan karyawan
orang
(privat)
dimasuki
–
hanya
dengan
orang
yang
berkepentingan saja
• Tingkat
keamanan
tinggi
untuk menjaga kerahasiaan
dokumen
• Sirkulasi
nyaman
dan
terpisah dengan sirkulasi
pengunjung
101
• Kenyamanan
thermal
visual
untuk
dan
menjaga
kenyamanan saat rapat dan
bekerja
• Pencahayaan
diutamakan
cukup,
pencahayaan
alami
• Kedap suara untuk menjaga
kerahasiaan
dan
kenyamanan yang ada di
luar ruangan
Loading dock Terbuka dan luas, • Bersifat terbuka dan semi
area
aman
tertutup
sesuai
kebutuhan
dengan
barang
yang
akan diturunkan
• Luas
untuk
tempat
masuknya truk pengangkut
barang
• Tingkat
keamanan
tinggi
untuk menjaga barang agar
tidak hilang
Ruang tunggu Bersifat
tamu
formal
semi • Kenyamanan visual
• Kenyamanan thermal
102
• Aman
• Jalur sirkulasi tidak sedalam
jalur sirkulasi area kantor
Ruang
Bersifat ketat
keamanan
• Tingakat keamanan tinggi
untuk menjaga kerahasiaan
• Tertutup dan hanya dapat
(CCTV)
diakses oleh orang yang
berkepentingan
• Ruangan tidak terekspose
atau tidak mudah terlihat
orang publik
• Dekat dengan ruang yang
membutuhkan
keamanan
tinggi
Ruang
perawatan
karya
Bersifat tertutup
• Aman untuk menjaga karya
agar tidak hilang
• Hanya dapat diakses oleh
orang yang berkepentingan
• Terhindar
dari
cahaya
matahari langsung untuk
menjaga keawetan karya
Fasilitas Servis
103
Ruang
Area berbahaya
• Terdapat
ruang
Mechanical
penyimpanan
Electrical
perbaikan mechanical
alat
• Privat atau hanya dapat
diakses
oleh
orang
berkepentingan dan yang
ahli
• Dekat
dengan
ruang
perbaikan lain
• Ada respon cepat terhadap
kebakaran
Kamar Mandi Area servis
• Tertutup
untuk
menjaga
privasi individu
• Kebersihan terjaga terkait
dengan
kesehatan
penggunanya
• Kenyamanan
thermal
dengan menambah exhaust
fan
• Dekat dengan shaft dan
ruang pompa
104
• Berada
di
pinggir
bangunan
• Pencahayaan yang cukup
Ruang
Ruang tertutup
• Privat,
hanya
dapat
oleh
yang
gudang
diakses
cleaning
berkepentingan
• Berada dekat kamar mandi
service
untuk
memudahkan
perbaikan dan kebersihan
dalam kamar mandi
• Pencahayaan yang cukup
Ruang
Area
Genset
berbahaya
berisik, • Tertutup atau tidak mudah
diketahui banyak orang
• Berada di lokasi yang tidak
mudah dijangkau
• Hanya dapat diakses oleh
yang berkepentingan
• Jauh dari ruangan yang
membutuhkan ketenangan
105
B. Studi Besaran Ruang
1. Studi Ruang Kompleks
Untuk menuju ke lokasi museum seni rupa modern maka
dapat diakses dengan menggunakan kendaraan baik roda 2 maupun
roda 4, dan dapat juga diakses dengan berjalan kaki.
Jarak yang baik dan nyaman untuk sirkulasi pedestrian yaitu
lebar 2.25 meter, yang tentunya terdapat perbedaan tekstur antara
pejalan kaki dengan jalan raya yang mana tekstur ini berguna bagi
pengguna difabel khususnya.
Gambar 3.1: Jarak Tanaman dengan Jalur Pedestrian
Sumber: Data Arsitek Jilid 1
Untuk penentuan jumlah karya yang akan didisplay dilakukan
preseden dengan museum sejenis dengan rata – rata dari jumlah
karya dari 2 museum diatas maka didapat perolehan jumlah karya
sebagai berikut:
Tabel 3.7:Rencana Jumlah Karya yang akan Didisplay
Sumber: Analisis Pribadi
Jenis Koleksi Seni
Jumlah
Seni 3 dimensi indoor
20 karya
Seni 3 dimensi outdoor
9 karya
106
Seni 2 dimensi
66 karya
Computerize art
5 karya
Total
Tabel 3.8: Pengelompokan Koleksi
Sumber: Analisa Pribadi
Jenis
Kategori
Jenis
Seni
Koleksi
Koleksi
Koleksi 2D
Lukisan
100 karya
Sifat
Jumlah
Koleksi
Koleksi
Sensitif
66 karya
terhadap
Seni Rupa
cahaya
Murni
Koleksi 3D
Patung
Tidak
29 karya
rentan
Seni Rupa Computerize
Terapan
Animasi
art
Tidak
5 karya
rentan
Total
100 karya
Dengan jumlah karya detail setiap tahunnya sebagai berikut:
Tabel 3.9: Jumlah Karya yang Didisplay per Kelompok Tahun
Sumber: Analisa Pribadi
Tahun 1789 – 1830
Total karya 2 Dimensi tahun 1789 - 1830
5 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1789 - 1830
1 karya
Tahun 1830 – 1870
Total karya 2 Dimensi tahun 1830 - 1870
6 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1830 - 1870
2 karya
107
Tahun 1870 – 1900
Total karya 2 Dimensi tahun 1870 – 1900
9 karya
Total karya 3 DImensi tahun 1870 – 1900
3 karya
Tahun 1900 – 1950
Total karya 2 Dimensi tahun 1900 – 1950
15 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1900 – 1950
4 karya
Tahun 1950 – 2000
Total karya 2 Dimensi tahun 1950 – 2000
25 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 1950 – 2000
9 karya
Tahun 2000 - sekarang
Total karya 2 Dimensi tahun 2000 - sekarang
6 karya
Total karya 3 Dimensi tahun 2000 - sekarang
10 karya
Computerize art
Total karya
5 karya
Untuk menentukan jumlah pengunjung dilakukan pencarian
kenaikan jumlah pengunjung museum di Surakarta.
Tabel 3.10: Jumlah Presentasi Kenaikan Pengunjung Museum di
Surakarta
Sumber: surakartakota.bps.go.id
Tahun
Total
2015
42.5%
2016
47%
2017
52%
Rata – rata kenaikan
5%
108
Tabel 3.11: Presentasi Kenaikan Jumlah Pengunjung Museum
Sumber: surakartakota.bps.go.id
Museum
Jumlah Pengunjung
Museum Radya Pustaka
Min: 50 pengunjung
Max: 150 pengunjung
Rata – rata 1 tahun
36.500 pengunjung / tahun
Museum Keris Solo
Min: 26 pengunjung /hari
Max: 90 pengunjung /hari
Rata – rata 1 tahun
42.340 pengunjung / tahun
Berdasarkan pada jumlah pengunjung pada museum diatas
maka diambil rata – rata jumlah pengunjung.
Rata - rata jumlah pengunjung (2017) = 39.420 pengunjung /
tahun.
Dengan perhitungan rata – rata kenaikan pertahun adalah
5%, maka perhitungan jumlah pengunjung hingga 10 tahun
mendatang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12: Jumlah Rata – rata Peningkatan Pengunjung Museum
Seni Rupa Modern Surakarta
Sumber: Analisis Pribadi
Tahun
Pengunjung / tahun
Tahun
Pengunjung / tahun
2018
41.391
2029
70.783
2019
43.460
2030
74.322
2020
45.633
2031
78.038
109
2021
47.914
2032
81.939
2022
50.309
2033
86.035
2023
52.824
2034
90.336
2024
55.465
2035
94.852
2025
58.235
2036
99.594
2026
61.146
2037
104.573
2027
64.203
2038
109.801
2028
67.413
2039
115.291
Total rata – rata pengunjung sebanyak 115.291 pengunjung
per tahun maka dalam satu hari rata – rata jumlah pengunjung
sebanyak 315 pengunjung per hari dengan asumsi pengunjung
minimal dalam sehari 158 pengunjung (pada hari biasa) dan jumlah
pengunjung terbanyak sebanyak 473 pengunjung per hari (pada
hari libur) akan diasumsikan pengguna kendaraan sebagai berikut:
Tabel 3.13: Perkiraan Jumlah Kendaraan pada Museum
Sumber: Analisis Pribadi
Jenis Kendaraan
Roda 2 pengunjung (30%)
Jumlah
142 orang
•
50% 1 seat
71 kendaraan
•
50% 2 seat
36 kendaraan
Roda 2 staff pengelola (100%)
•
70% 1 seat
42 staff
29 kendaraan
110
•
6 kendaraan
30% 2 seat
Total roda 2
158 motor
Roda 4 pengunjung (40%)
190 orang
•
40% 2 seat
38 kendaraan
•
60% 4 seat
29 kendaraan
5 orang
Roda 4 khusus kepala (100%)
5 kendaraan
Total roda 4
72 mobil
Bus kapasitas 47 seat (30%)
141 orang
3 bus
Total bus
3 bus
2. Studi Ruang Bangunan
Tabel 3.14: Studi Besaran Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
Analisa
Area Parkir
Perabot
Mobil, motor,
Ukuran 1 mobil pribadi : 5.00m x bus, pembatas
2.50m.
parkir
Sumber
Data
Pribadi
,Data
Arsitek
111
Untuk area parkir mobil dengan
sudut 900 maka akan diperoleh
luasan lahan parkir 5.00m x
2.50m dengan lebar sirkulasi
kendaraan 5.50m.
Penambahan parkir mobil untuk
difabel dengan perhitungan tiap
50 mobil → 1 mobil difabel.
Dimensi untuk mobil difabel
sama dengan mobil normal
hanya saja penambahan 1.20
meter pada kanan dan kiri mobil
untuk akses keluar difabel.
112
Bus pariwisata memiliki dimensi
11.92 m x 2.50 m dengan
ketinggian 3.05 m.
Dimensi parkir sepeda motor
2.00m x 1.00m.
113
Pos Satpam
Meja, kursi,
Dimensi yang diperlukan untuk
dispenser
Data pribadi
pos satpam yaitu 2.50 x 2.50
meter (mampu menampung 2 –
3 orang).
Lobby
Data
1 orang manusia membutuhkan
Pribadi
ruang gerak 1m2.
Ruang Informasi
Meja, kursi,
Ruang informasi untuk 2 orang
papan informasi
Data pribadi
staff dengan ukuran 6.00 x 6.00
(termasuk sirkulasi).
114
Ruang Penjualan Tiket
Meja, kursi,
Dimensi 6.00 x 6.00 (untuk 2
komputer
Data pribadi
orang staff, 16 pengunjung
antri).
Ruang Display
Karya, lampu
Data Arsitek
Jarak antar karya 2D 1.50
meter.
115
Jarak antar karya 3D 2.00
meter.
Untuk computerize art
menggunakan HD LED video
wall dengan jarak antara LED
video wall ke penonton 3 meter.
Ruang Seni Anak
Meja, kursi, alat
Dimensi ruang 34.50 x 12.45
seni
Data
Pribadi
meter.
116
Ruang Seni
Meja, kursi, alat
Data
seni
Pribadi
Ruang Perpustakaan
Rak buku, buku,
Data Arsitek
Jarak antar rak buku yaitu 2.30
meja, kursi,
meter yang pas untuk 3 orang.
lampu,
Dimensi 14.50 x 12.40 meter
dengan kapasitas 24 orang.
komputer
Ketinggian rak buku dengan 5
tingkatan: 2.25 m.
117
Ketinggian rak buku dengan 4
tingkatan: 1.70 meter.
Rak buku untuk anak: 1.20
meter.
118
Dimensi rak buku rata - rata:
1.00 m x 1.50 dengan lebar 0.54
meter.
Diperoleh besaran ruang untuk
perpustakaan dengan kapasitas
122 pembaca dan staff yaitu
21.60 x 19.20 meter.
Ruang Seminar
Dimensi 17.55 x 19.25
Kursi, panggung
Data
Pribadi
(kapasitas 200 orang).
119
Ruang Direktur
Meja, kursi,
Ukuran 4.00 x 4.00 (kapasitas 3
komputer, rak
– orang).
berkas
Ruang Kantor Kepala
Meja, kursi,
Dimensi 6.00 x 4.40 meter
komputer, rak
(kapasitas 6 orang)
berkas,
Data
Pribadi
Data
Pribadi
dispenser
120
Ruang Kantor
Dimensi untuk ruang kantor staff
13.40 x 10.70 meter (kapasitas
48 orang).
Ruang Fotocopy
Mesin fotocopy,
Data
Dimensi: 4.00 x 2.00
komputer, meja,
Pribadi
kursi, lemari
Ruang Rapat
Meja, kursi,
lemari
Data
Pribadi
121
Dimensi ruang rapat: 5.40 x
4.50 meter.
Ruang Tunggu Tamu
Meja, kursi,
Dimensi 3.50 x 4.00 meter
lemari, lampu,
(kapasitas 6 – 7 orang).
karpet
Ruang Keamanan
Meja, kursi,
Dimensi 4.00 x 3.00 meter.
komputer,
Data
Pribadi
Data
Pribadi
dispenser, rak
berkas
122
Ruang Serbaguna
Panggung,
Data
Dimensi 17.55 x 19.25
kursi, lampu
Pribadi
(kapasitas 200 orang).
Gudang Koleksi
Rak
Dimensi satu buah rak yaitu
penyimpanan,
0.60 x 1.00 meter.
karya
Data
Arsitek,
Data
Pribadi
123
Sirkulasi yang diperlukan untuk
pengangkut barang 0.80 x 1.20
meter.
Dimensi 6.00 x 6.50 meter.
Kantin
Meja, kursi
Data Arsitek
Dimensi untuk kantin 48.01 x
19.50 meter dengan kapasitas
334 orang.
124
Public Space / kantin outdoor
Meja taman,
Data
Dimensi 15.85 x 12.00 meter
kursi taman,
Pribadi
(kapasitas 40 orang).
lampu
Ruang Souvernir
Mesin kasir, rak
Dimensi untuk 1 rak 0.70 meter,
souvenir
Data
Pribadi
2 rak bolak balik 1.40 meter.
Dimensi: 9.30 x 6.20 meter.
Dapur
Data Arsitek
125
Dimensi lemari pada dapur (2
pintu):
Panjang : 1.50 m
Lebar : 0.60 m
Tinggi : 0.85 m
Untuk dimensi meja dapur yaitu
0.85 x 0.60 x 2.20 meter.
Ukuran wastafel untuk dapur
0.44 x 1.10 meter.
126
Loading Dock Area
Truk
Data Arsitek
Ukuran 1 buah truk:
Panjang : 15.00 (kepala truk –
badan truk)
Lebar
: 2.50
Tinggi
: 4.00 (box saja)
5.00 (ban truk – atap
box truk)
Untuk ruangan tertutupnya
memiliki ketinggian minimal 3.8
meter untuk dapat sesuai
dengan ketinggian box truk.
127
Maka dimensi 1 truk pada area
loading dock menjadi:
10.00 m x 18.00 m.
Kamar Mandi
Dimensi kamar mandi normal:
Closet
Data
Pribadi
2.00 m x 1.00 m
Untuk kaum difabel dimensi
kamar mandi: 2.00 m x 2.00
128
Ruang Gudang Cleaning
Alat – alat
Service
kebersihan,
Dimensi 2.00 x 2.00 meter yang
tangga
mampu menyimpan berbagai
Data
Pribadi,
Data
Arsitek
macam alat kebersihan.
129
Ruang Ibadah
Ukuran tubuh manusia saat
Alas berdoa
Data
Arsitek,
beribadah 6.25 x 1.375 meter,
Data
dengan tinggi badan 1.00 pada
Pribadi
posisi duduk dengan kapasitas
30 orang dalam 1 ruang.
Maka dimensi ruang ibadah
9.00 x 7.30 meter.
130
Ruang Pompa
Mesin pompa
Dimensi 2.00 x 2.00 meter
Data
Pribadi
(kapasitas 2 mesin pompa).
Ruang Trafo
Mesin trafo
Dimensi: 2.40 x 2.40 meter.
Ruang Genset
Dimensi 6.00 x 5.00 meter.
Data
Pribadi
Mesin genset
Data
Pribadi
131
Ground Tank
Tanki air tanam
Dimensi 4.00 x 3.80 meter.
Roof Tank
Pribadi
Tanki air atap
Dimensi 8.00 x 8.00 meter.
Ruang Shaft
1 ruang shaft: 1.10 x 1.00 meter.
Data
Data
Pribadi
Pipa
Data
Pribadi
132
Ruang AHU
Mesin AHU
Dimensi 1 ruang AHU 8.00 x
Data
Pribadi
5.00 meter.
Ruang chiller
Mesin chiller
Dimensi 1 ruang chiller 18.00 x
Data
Pribadi
5.00 meter.
Tangga
Tangga, lampu,
Untuk tangga yang dilalui oleh 2
ralling
Data Arsitek
orang berpaspasan maka
dimensi yang diperlukan yaitu
1.25 m.
133
Untuk setiap anak tangga
ditentukan ketinggian (h) 17cm
dengan antrade (b) 30 cm.
Lift
Mesin lift, lampu
Data Arsitek
Menyesuaikan dimensi kursi
roda 1.05 x 0.90 meter.
134
Lift yang digunakan berukuran
1.80 x 1.30 meter.
Ketinggian untuk ruang pintu lift
2.00 meter.
3. Studi Kebutuhan Luas Ruang
Tabel 3.15: Kebutuhan Luas Ruang
Sumber: Analisa Pribadi
Luas (m2)
Nama Ruang
Parkir
Area parkir + sirkulasi 20%
1360 + 272 = 1632
Ruang Terbuka
Public space
382
135
Loading dock
180
Ruang pamer 3D outdoor
459
Total
1021
Ruang Display (area edukasi)
Lobby
473
Ruang informasi
72
Ruang penjualan tiket
72
Ruang display
1676.5
Perpustakaan
415
Gudang koleksi
39
Kamar mandi
22
Gudang cleaning service
4
Tangga
93
Lift
10
Total
2873.5
Fasilitas Pengelola
Ruang direktur
16
Ruang kantor pengelola
84
Ruang kantor staff
143.5
Ruang fotocopy
8
Ruang rapat
25
Ruang tamu
14
136
Ruang keamanan
12
Kamar mandi
22
Gudang cleaning service
4
Tangga
15.5
Lift
7.5
Total
351.5
Area Rekreasi
Ruang seni anak
429.5
Ruang seni remaja-dewasa
720
Ruang seminar
338
Ruang serbaguna
338
Kantin
936.5
Ruang souvenir
58
Dapur
9
Kamar mandi
22
Gudang cleaning service
4
Ruang ibadah
132
Ruang pompa
4
Ruang trafo
5.8
Ruang genset
30
Ground tank
Roof tank
15.2
64
137
Shaft
3.30
Ruang AHU
40
Ruang chiller
90
Tangga
93
Lift
15
Total
3.1.3
3347.3 → 3350
Studi Ruang Khusus
A. Studi Ruang Pamer
Diperlukan adanya pengelompokan jenis koleksi yang akan
ditampilkan pada museum seni rupa modern, yang berguna untuk
menentukan sirkulasi pengunjung.
Diagram 3.9: Diagram Pengelompokan Koleksi
Sumber: Analisa Pribadi
Area pamer dibagi menjadi 3 jenis:
a. Koleksi 2D (lukisan)
138
Jarak antar karya 2D 1.50 meter.
Gambar 3.2: Jarak Pengunjung Dengan Karya
Sumber: Data Pribadi
Untuk pencahayaan alami dan buatan pada museum
terutama pada ruang display dapat diterapkan dengan cara berikut:
Gambar 3.3: Pencahayaan Pada Museum
Sumber: Data Arsitek
Penggantungan karya pada museum memiliki jarak + 40 cm
tiap karya.
139
Gambar 3.4: Penggantungan Karya Pada Museum
Sumber: Data Arsitek
Gambar 3.5: Penggantungan Karya pada Museum
Sumber: Maharani Y, 2012, 6
Untuk memberikan kenyamanan pada sirkulasi pengunjung
dan kenyamanan karya maka dapat dilakukan penataan sebagai
gambar pada halaman 157:
140
1789 - 1830
1830 - 1870
1870 - 1900
1890 - 1950
sekarang
1950 - 2000
Ruang Pamer Indoor
Ruang Pamer Outdoor
Gambar 3.6: Ruang Pamer
Sumber: Data Pribadi
141
b. Koleksi 3D besar
Jarak antar karya 3D 2.00 meter, dapat disajikan berupa:
-
Lemari kotak (vitrin)
Lemari kotak atau biasa disebut dengan vitrin ini terbuat dari
kotak kaca yang diberikan pada karya yang membutuhkan tingkat
keamanan tinggi.
Gambar 3.7: Lemari Kotak Kaca atau Vitrin pada Museum
Sumber: www.flickriver.com/photos/neumeyer/tags/vitrin
Gambar 3.8: Lemari Kotak Kaca pada Museum
Sumber: Data Pribadi
142
Gambar 3.9: Jarak Pengunjung Dengan Karya
Sumber: Data Pribadi
Ruang pamer ini dapat diakses selain oleh manusia dengan kondisi
fisik yang sempurna, juga dapat diakses oleh pengguna difabel
dengan cara:
-
Memberikan tiruan karya dengan dimensi yang lebih kecil
menggunakan gambar timbul untuk orang yang tidak bisa melihat
sehingga dapat meraba serta merasakan karya secara langsung
tanpa merusak karya aslinya.
143
Gambar 3.10: Penggunaan Gambar Timbul
Sumber: www.tactilegraphics.org
-
Menggunakan media audio guide pada petunjuk informasi
mengenai karya.
Gambar 3.11: Penggunaan Audio Guide pada Museum
Sumber: www.webbyawards.com/winners/british-museum-audio-guide/
B. Studi Ruang Seni
Ruang seni dibagi menjadi 3 klasifikasi:
•
Ruang seni anak : usia 6 – 10 tahun
•
Ruang seni remaja : usia 11 – 18 tahun
•
Ruang seni dewasa : usia >18 tahun
144
Untuk ruang seni anak dirperlukan perhatian khusus dengan
ruang seni anak karena pengguna utamanya adalah anak – anak
maka diperlukan fokus khusus terhadap anak – anak. Di ruang seni
anak
merupakan
tempat
anak
untuk
belajar
sekaligus
mempraktekkannya langsung sehingga selain mengedukasi anak
juga memberikan hiburan untuk anak. Target anak – anak yang
menjadi pelaku dalam ruang seni anak yaitu anak umur 6 – 10 tahun
yang disertai dengann dampingan oleh orang dewasa.
Edukasi
Ruang Seni
Praktek
karya
Diagram 3.10: Diagram Kegiatan Ruang Seni Anak
Sumber: Analisis Pribadi
Untuk perabot yang digunakan menggunakan ukuran standar
anak – anak pada ruang seni anak.
Gambar 3.12: Perabotan Anak – anak
Sumber: kursitk.com
145
Gambar 3.13: Ruang Seni Anak
Sumber: Data Pribadi
146
Gambar 3.14: Ruang Seni Remaja – Dewasa
Sumber: Data Pribadi
147
3.2.
Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
Membahas mengenai sistem struktur apa saja yang akan
direncanakan pada museum seni rupa modern mulai dari sistem
struktur, penggunaan material sistem pelingkup bangunan, serta
sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada desain kelak.
3.2.1. Studi Sistem Struktur
Sistem struktur yang dapat diterapkan pada museum seni
rupa modern Surakarta yaitu:
1. Sistem struktur secara keseluruhan
•
Sistem struktur rangka
Menggunakan sistem struktur rangka dimana terdiri dari balok
dan kolom dimana kolom bertugas sebagai struktur yang menopang
beban yang didukung juga oleh balok sebagai pembagi beban yang
ada pada tiap lantai bangunan menuju ke pondasi.
Gambar 3.15: Struktur Rangka
Sumber: Frick H, 1998, 26
Kelebihan :
-
Biaya cenderung lebih murah
-
Memiliki kekuatan tinggi terhadap gaya tekan
-
Rentan terhadap kerusakan
148
-
Dapat memberikan bukaan yang cukup lebar
Kekurangan :
-
Pembuatan cenderung lama
2. Struktur bawah bangunan (pondasi)
Mempertimbangkan
beberapa
pertimbangan
didalam
pemilihan pondasi dengan pertimbangan sebagai berikut:
-
Kondisi tanah berkontur atau datar
-
Melihat kedalaman tanah keras
-
Keadaan lingkungan sekitar yang memungkinkan masuknya alat
berat
-
Waktu pengerjaan
-
Ketersediaan bahan maupun material
Berikut ini merupakan alternatif pondasi yang dapat digunakan:
•
Pondasi footplat
Menggunakan pondasi footplate yang cocok untuk bangunan
2 – 3 lantai, yang dapat diterapkan secara pondasi setempat maupun
pondasi
lajur.
Selain
menggunakan
pondasi
footplat
juga
dikombinasi dengan pondasi batu kali yang terdiri dari batu belah,
semen dan pasir urug.
149
Gambar 3.16: Pondasi Footplat
Sumber: Universitas Katolik Parahyangan, 16
Kelebihan :
-
Biaya cenderung lebih murah
-
Penggalian tanah hanya pada kolom struktur saja
-
Mampu menahan beban bangunan lebih banyak dibanding
pondasi batu kali
Kekurangan :
•
-
Persiapan dalam membangun cenderung lama
-
Memerlukan keahlian khusus
Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang adalah pondasi terbuat dari beton
keras yang berfungsi untuk menahan gaya tegak lurus. Tiang
pancang biasanya terbuat dari beton, baja, dan kayu yan gujungnya
berbentuk runcing yang pemasangannya menggunakan martil.
150
Pondasi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi tanah yang
lembek.
Gambar 3.17: Pondasi Tiang Pancang
Sumber: Juwana J, 2005, 250
Kelebihan :
-
Mutu beton lebih terjamin
-
Mampu diterapkan pada tanah dengan daya dukung keras
-
Daya dukung terhadap beban bangunan tinggi
-
Waktu pelaksanaan cenderung lebih cepat
Kekurangan :
-
Kurang cocok diterapkan pada lokasi tapak yang sempit
-
Proses pembuatannya cenderung berisik
-
Memerlukan keterampilan khusus
3. Struktur atas bangunan
•
Plat lantai one way slab (plat lantai 1 arah)
-
Dapat diterapkan untuk kantilever
151
-
Menahan beban momen lentur pada 1 arah
-
Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban
dibantu oleh balok
Gambar 3.18: One Way Slab
Sumber: Juwana JS, 2005, 23
•
Plat lantai two way slab (plat lantai 2 arah)
-
Menahan beban momen lentur pada 2 arah
-
Ketebalan plat dapat dibuat tipis karena penopangan beban
dibantu oleh balok
Gambar 3.19: Two Way Slab
Sumber: Juwana JS, 2005, 23
•
Rangka Baja
152
Menggunakan bahan baja konvensional sebagai struktur atap
dimana kuda – kudanya mampu mendukung beban sampai bentang
maksimal 12 meter.
Gambar 3.20: Detail Atap Baja Konvensional
Sumber: lmusipil.com
Kelebihan :
-
Memiliki bentang yang cukup lebar
-
Kuat
-
Tidak rusak oleh rayap
-
Daya tahan lama
-
Proses pemasangan cepat
Kekurangan :
•
-
Lemah dengan gaya tekan
-
Mampu berkarat
Dak beton
Dak beton berbahan campuran pasir, semen, batu pecah,
didukung dengan tulangan. Permukaan dak beton yang datar dapat
digunakan sebagai fungsi lain dan tidak mudah rusak. Atap dak ini
juga mampu menahan panas dengan baik.
153
Gambar 3.21: Detail Atap Dak Beton
Sumber:ilmusipil.com
Kelebihan :
-
Permukaan datar mampu difungsikan untuk menempatkan
benda
-
Kuat dan tidak mudah rusak
-
Hemat dalam biaya perawatan
-
Mampu menahan panas matahari
-
Tahan api
-
Tahap penyelesaian mudah
Kekurangan :
•
-
Poses pengerjaan cukup lama
-
Mudah ditumbuhi lumut
-
Beban berat
Roof garden
Atap yang diberi tanaman merupakan gaya atap yang
kekinian dengan konstruksi atap datar beton bertulang yang kedap
air serta tahan terhadap akar tanaman.
154
Gambar 3.22: Roof Garden
Sumber: popeti.com
Kelebihan :
-
Mampu menghasilkan oksigen dan membuat penghuni bangunan di
dalam terasa sejuk
-
Mengurangi polusi udara
-
Meningkatkan estetika
Kekurangan:
-
Memerlukan keahlian khusus
Gambar 3.23: Detail Roof Garden
Sumber: static1.squarespace.com
155
3.2.2. Studi Sistem Enclousure
1. Pelingkup Bangunan
a. Bata ringan
Material yang kuat, tahan air, tahan api, mampu bertahan
pada jangka panjang dan bertujuan untuk memperingan beban
bangunan. Pengaplikasian material ini juga mudah dan cepat
sehingga efisien didalam proses pembangunannya. Bata ringan
memiliki panjang 60 cm dengan ketinggian 20 cm dan tebal 75, 100,
125, 150, 175, dan 200 cm.
Gambar 3.24: Bata Ringan
Sumber:agoradesignbali.com
Kelebihan :
•
Mudah untuk dibentuk
•
Proses pengerjaan cenderung lebih cepat
•
Beban bahan ringan
•
Tahan terhadap panas
Kekurangan :
•
Harga cenderung lebih mahal
•
Dibutuhkan keahlian khusus dalalm pengaplikasiannya.
b. Bata merah
156
Bata merah cocok digunakan sebagai pelingkup dinding
bangunan museum karena sifatnya yang tahan panas serta mampu
menahan panas.
Gambar 3.25: Bata Merah
Sumber: sementigaroda.com
Kelebihan :
•
Pengerjaannya mudah
•
Harga relatif murah
•
Tahan terhadap api
Kekurangan :
•
Pengaplikasiannya kurang rapi
•
Boros dalam penggunaan material
c. Kaca motif
Kaca motif dapat digunakan sebagai penutup namun tetap
dapat dilalui oleh cahaya matahari yang diperlukan pada ruangan
tertentu sekaligus meningkatkan estetika ruangan.
157
Gambar 3.26: Kaca Motif
Sumber: i1.wp.com
Kelebihan :
•
Mudah untuk dibersihakan
•
Tergolong bahan bangunan yang awet
•
Mampu menambah estetika bangunan
Kekurangan :
•
Biaya cenderung mahal
•
Tidak aman untuk menjaga keamanan barang penting
d. Dinding partisi
Mengguakan papan gypsum yang digunakan sebagai
penyekat pada beberapa ruangan tertentu.
Gambar 3.27: Gypsum Board
Sumber: futureceiling.com.my
158
Kelebihan :
•
Hasil pengaplikasian lebih rapi
•
Perbaikannya mudah
•
Proses pemasangan lebih cepat
•
Dapat dipasang dengan besi hollow maupun dengan bahan kayu
Kekurangan :
•
Tidak tahan tehadap air
•
Mudah rusak apabila terkena benturan keras
2. Penutup Atap
A. Kaca
Menggunakan kaca sebagai penutup sebagian atap untuk
memasukan cahaya alami yang diperlukan.
Gambar 3.28: Penggunaan Kaca Pada Atap
Sumber: tocapu2017.wordpress.com
Kelebihan :
•
Mudah untuk dibersihakan
•
Tergolong bahan bangunan yang awet
159
•
Mampu menambah estetika bangunan
Kekurangan :
•
Biaya cenderung mahal
B. Plafond kalsiboard
Menggunakan plafond klasiboard sebagai penutup langit –
langit untuk merapikan instalasi kabel.
Gambar 3.29: Plafond Klasiboard
Sumber: imimg.com
Kelebihan :
•
Aman untuk kesehatan
•
Proses pemasangan lebih mudah
•
Daya tahan terhadap air lebih kuat
•
Mudah untuk dibersihkan
Kekurangan :
•
Butuh kerapian dalam pemasangannya
•
Memerlukan rangka yang kuat
3. Penutup Lantai
a. Keramik
160
Menggunakan keramik yang diterapkan pada beberapa
ruangan tertentu. Keramik terdiri dari beberapa ukuran dengan motif
– motif tertentu. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
keramik adalah glazur, tanah liat.
Gambar 3.30: Keramik
Sumber: blogharga.xyz
Kelebihan :
•
Material tahan lama
•
Memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna
•
Tahan air
Kekurangan :
•
Licin saat basah
•
Mudah pecah saat proses pemasangan dan pengangkutan
barang
•
Keramik susah dibesihkan
b. Granit tile
161
Granit tile merupakan bahan penutup lantai yang lebih terbaru
daripada keramik. Granit tile terbuat dari tanah liat, pewarna (stain),
pasir silika, dan feldspar.
Gambar 3.31: Granit Tile
Sumber:semarangmarmergranit.com
Kelebihan :
•
Lebih kuat dibandingkan keramik
•
Tahan terhadap goresan
•
Tampak mengkilap saat dipasang
Kekurangan :
•
Cara membersihkan cenderung lebih susah
•
Perawatan material lebih susah
•
Harga cenderung lebih mahal
3.2.3. Studi Sistem Utilitas
A. Sistem Jaringan Air Bersih
1. Up Feed
162
Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung
dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian
dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian
disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.
Diagram 3.11: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Up Feed
Sumber: Analisa Pribadi
Keuntungan sistem up feed:
•
Biaya pembuatan relatif murah
Kekurangan:
•
Pompa bekerja secara menerus
•
Ketinggian kekuatan pipa terbatas
2. Down Feed
Dari sumber air bersih (PAM) melalui meteran air ditampung
dahulu pada tangka air bawah atau ground reservoir kemudian
dengan menggunakan pompa dipompa ke tangki atap, kemudian
disebarkan ke dalam gedung dengan menggunakan pipa – pipa.
Diagram 3.12: Diagram Sistem Jaringan Air Bersih Down Feed
Sumber: Analisa Pribadi
Keuntungan dari sistem down feed adalah:
•
Pompa tidak bekerja secara terus menerus
163
•
Lebih efisien
•
Ketersediaan air lebih besar peluangnya
Kekurangan :
•
Memerlukan tangka tambahan
•
Menambah beban struktur bangunan
B. Sistem Jaringan Air Kotor
Air kotor yang berasal dari kamar mandi maupun dari dapur
atau wastafel masuk kedalam penyaringan yang kemudian
ditampung pada bak penampungan untuk mendapatkan water
treatment (diolah kembali).
Diagram 3.13: Diagram Sistem Jaringan Air Kotor
Sumber: Analisa Pribadi
C. Sistem Jaringan Listrik
Sumber listrik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke
trafo lalu ke control panel, pada control panel disebarkan ke panel –
panel yang ada untuk didistribusikan ke ruangan.
164
Diagram 3.14: Diagram Sistem Jaringan Listrik
Sumber: Analisa Pribadi
Genset berguna sebagai listrik cadangan yang dapat
digunakan apabila terjadi pemadaman listrik. Untuk 1 unit genset
mampu menampung kapasitas listrik hingga 600 kVA.
Gambar 3.32: Genset
Sumber: genset.it
D. Sistem Jaringan Telekomunikasi
1. Hubungan eksternal : berhubungan dengan sentral telepon baik
panggilan masuk maupun panggilan keluar seperti hubungan lokal,
SLI, SLJJ.
2. Hubungan internal : lingkup PABX (Private Automatic Branch
Exchange).
a. Junction box : kotak pembagi dari Telkom ke jaringan pribadi.
b. Kotak Terminal Batas (KTB) : titik input dari jaringan Telkom ke panel
MDF (Main Distribution Frame).
c. Main Distribution Frame (MDF) : kotak pembagi terminal telepon ke
dalam ruangan – ruangan.
165
d. Private Automatic Branch Exchange (PABX) : sentral telepon yang
ada di dalam gedung untuk mengatur lalu lintas telepon.
e. Unit Power Supply (UPS) : daya listrik cadangan agar tegangan
PABX stabil.
f. Batere : sumber listrik cadangan menggantikan listrik PLN.
g. Arrester : melindungi peralatan telepon dari kersuakan dari petir
ataupun arus pendek.
h. Operator console : komunikasi suara ke luar gedung, baik
menggunakan telepon maupun komputer yang dilengkapi dengan
alat khusus.
E. Sistem Penghawaan Alami
Menerapkan sistem cross ventilation untuk menciptakan
ruangan yang sejuk meskipun dengan penhawaan alami.
Gambar 3.33: Cross Ventilation
Sumber: arch3230samanthaweiser.files.wordpress.com
F. Sistem Penghawaan Buatan
1. AC Central
166
AC central merupakan sistem pendingin buatan yang proses
pendinginannya terpusat pada satu tempat yang kemudian
disebarkan ke ruangan yang membutuhkan. Biasanya terletak di luar
ruangan
mengingat
suara
mesin
yang
dapat
mengganggu
kenyamanan pendengaran. Alur dari AC central yaitu:
Diagram 3.15: Diagram Alur AC Central
Sumber: Analisa Pribadi
Gambar 3.34: Detail AC Central
Sumber: Juwana JS, 2005, 114
2. AC Split
AC split merupakan AC yang unit pendingin dan unit pembuangan
panas dipisahkan dengan supply listrik dan menggunakan pipa
Freon. Uit luar terditi dari kompresor dan kipas untuk mempercepat
167
proses pendinginan dan membuangan panas dari mesin perubah
suhu.
Gambar 3.35: Alur AC Split
Sumber: Juwana JS, 2005, 112
G. Sistem Pemadam Kebakaran
1. Alarm kebakaran
Alarm kebakaran diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya
kebakaran secara tiba – tiba. Alarm kebakaran misalnya smoke
detector, APAR. Pemasangan alarm kebakaran tiap 18 meter pada
ruang sirkulasi dan maksimal 12 meter untuk bagian dalam ruangan.
Gambar 3.36: Alarm Kebakaran
Sumber: totalbatam.files.wordpress.com
168
Cara kerja dari alarm kebakaran:
Gambar 3.37: Cara Kerja Alarm Kebakaran
Sumber:bromindo.com
2. Sprinkler
Secara umum sprinkler kebakaran terdiri dari pipa sprinkler, kepala
sprinkler dan penyediaan air. Sprinkler kebakaran akan bekerja
secara otomatis ketika ada asap atua suhu panas yang tinggi dari
kebakaran menyentuh sensor yang ada pada sprinkler dengan
mengeluarkan air untuk membantu memadamkan api. Jarak pasang
antar sprinkler yaitu 9 meter dengan daya pancar tiap sprinkler
adalah 25m2/unit.
169
Gambar 3.38: Cara Kerja Sprinkler
Sumber:indobara.co.id
3. Hydrant halaman
Memberi hydrant halaman pada bagian luar bangunan berfungsi
untuk menyalurkan air guna membantu dalam proses pemadaman
api apabila terjadi kebakaran dengan jarak sebagai gambar berikut:
Gambar 3.39: Jarak Antara Hydrant Dengan Bangunan
Sumber: Juwana JS, 2005, 148
H. Sistem Transportasi Vertikal
1. Tangga
Tangga merupakan salah satu transportasi vertikal yang digunakan
manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada
di atasnya. Perpindahan ini dilakukan secara manual (menggunakan
kaki).
170
Gambar 3.40: Tangga
Sumber: stopchasinginfluencers.com
2. Ramp
Ramp berguna untuk membantu trasnportasi vertikal untuk kaum
difabel. Ramp memiliki standarisasi ukuran yang dilengkapi juga
dengan adanya ralling.
Gambar 3.41: Ukuran Standar Ramp
Sumber: Data Arsitek
Gambar 3.42: Ramp
Sumber: h3.googleusercontent.com
171
3. Lift
Lift merupakan transportasi vertikal yang membantu manusia
berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang ada di atasnya
dengan menggunakan kekuatan mesin.
Gambar 3.43: Lift
Sumber: 99acres.com
I. Sistem Pengelolaan Sampah
Terdapat pemisahan sampah antara sampah organik dengan
sampah non organik yang dikumpulkan untuk kemudian dibuang ke
tempat pembuangan akhir. Sampah dibuang melalui shaft sampah
kemudian diangkut oleh truk sampah.
Gambar 3.44: Shaft Sampah
Sumber: assets.kompasiana.com
J. Sistem Keamanan
172
1. CCTV
Menggunakan CCTV sebagai teknologi keamanan untuk mengaw