Analisis Gap Kompetensi Mahasiswa Akuntansi dengan yang diharapkan Dunia Kerja - Unika Repository

  SKRIPSI

  

Analisis Gap Kompetensi Mahasiswa Akuntansi dengan yang diharapkan

Dunia Kerja

  Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Bisnis

  Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

  

Ruth Olivia Gasali

13.60.0164

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

  2017 Skripsi dengan judul:

  

Analisis Gap Kompetensi Mahasiswa Akuntansi dengan yang diharapkan

Dunia Kerja

  Oleh : Ruth Olivia Gasali

  13.60.0164 Disetujui dan diterima baik oleh pembimbing:

  Semarang, 8 September 2017 Pembimbing,

  St. Vena Purnamasari, SE., M.Si, Akt., CPMA Telah diterima dan disahkan oleh panitia penguji pada: Rabu, 20 September 2017, skripsi dengan judul:

  Analisis Gap Kompetensi Mahasiswa Akuntansi dengan yang diharapkan Dunia Kerja

  Oleh: Ruth Olivia Gasali

  13.60.0164 Tim Penguji Ranto Sihombing,SE.,M.Si. Clara Susilawati,SE.,M.Si. St. Vena Purnamasari,SE.,M.Si.

  Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

  Unika Soegijapranata

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Saya, yang bertanda tangan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

  

“Analisis Gap Kompetensi Mahasiswa Akuntansi dengan yang diharapkan

Dunia Kerja”

  benar-benar merupakan karya saya. Saya tidak mengambil sebagian atau seluruh karya orang lain yang seolah-olah saya akui sebagai karya saya. Apabila saya melakukan hal tersebut, maka gelar dan ijasah yang saya peroleh dinyatakan batal dan akan saya kembalikan kepada Universitas Katolik Soegijapranata.

  Semarang, 15 September 2017 Yang menyatakan, Ruth Olivia Gasali

HALAMAN PERSEMBAHAN

  “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

  (Roma 8 : 28) Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihNya yang tiada berkesudahan dalam hidup saya, dimana perjalanan hidup saya merupakan bukti campur tangan kebaikan Tuhan Yesus yang paling nyata.

  Skripsi ini saya persembahkan pada ayah dan ibu saya, alm. Ary Pratama Gasali dan Ibu Tan May Giok yang sangat saya kasihi dan telah mengajarkan begitu banyak hal bagi saya.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Gap Kompetensi Mahasiswa Akuntansi dengan yang diharapkan Dunia Kerja”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan pengorbanan dari berbagai pihak. Sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Sentot Suciarto A., MP., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi, atas izinnya kepada penulis untuk menggunakan fasilitas yang ada di Fakultas Ekonomi.

  2. Ibu Monika Palupi, SE.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi atas dorongan dan dukungannya agar cepat menyelesaikan studi.

  3. Ibu St. Vena Purnamasari, SE., M.Si., Akt., CPMA selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Ranto Sihombing, SE., M.Si., CSRS dan Ibu Clara Susilawati,SE., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis.

  5. Kedua orang tua penulis, papa alm. Ary Pratama Gasali dan mama Tan May Giok serta Ibu Yacinta Gasali, Ibu Lanny Santo, dan Oma Giok yang telah memberikan doa, kasih sayang, cinta, semangat dan dukungan kepada penulis.

  6. Orang tua dari Setyo Wiraman Halim, Bapak Herman dan Ibu Meili yang telah memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa kepada penulis.

  7. Adik dari penulis, Margareth Levina Gasali dan Elisse Handoko yang

  8. Perusahaan dagang, manufaktur, dan jasa yang tersebar di Semarang yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian dan telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.

  9. Keluarga Cemara (Angel, Nita, Dea, Kenny, Maryo, Affri, Riccy, Ivan) atas doa, dukungan, semangat, bantuan yang sangat banyak, waktu, pikiran, tenaga dan cinta. Terimakasih untuk persahabatan kita.

  10. Kampung Asri Family (Jojo, Anna, Mariska, Selina, Flo, Pandu, Silvinika, Kunto, Angie, Benny dll) atas bantuan yang sangat banyak, semangat, doa, dukungan, kasih sayang, dan kepedulian yang melebihi saudara.

  Terimakasih untuk kebersamaan kita selama 4 tahun sekian bulan. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berfaedah bagi semua yang meluangkan waktu untuk membaca skripsi ini. Tuhan memberkati.

  Semarang, 15 September 2017 Penulis

  Ruth Olivia Gasali

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii DAFTAR ISI………….......……………………………………………………..viii ABSTRAK...........................................................................................................xvii

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

Tabel 4.3 Tabel Gambaran Umum Mahasiswa ...................................... 69

  

  

Tabel 4.2 Tabel Pengembalian Kuesioner Kantor Akuntan Publik ....... 68Tabel 4.1 Tabel Pengembalian Kuesioner Perusahaan........................... 64

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

Tabel 4.4 Tabel Gambaran Umum Perusahaan ...................................... 70

  

Tabel 4.5 Tabel Gambaran Umum KAP ................................................ 71

  

  

  

Tabel 4.6 Tabel Uji Validitas Audit dan Assurance ............................... 72

  

Tabel 4.7 Tabel Uji Validitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ....... 73

  

Tabel 4.8 Tabel Uji Validitas Akuntansi Manajemen, Manajemen

  

  

Tabel 4.9 Tabel Uji Validitas Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial, dan

  

  

Tabel 4.10 Tabel Uji Validitas Fundamental Bisnis .............................. 76

  

Tabel 4.11 Tabel Uji Validitas Akuntansi Manajemen dan Pelaporan

  

  

Tabel 4.12 Tabel Uji Validitas Manajemen Strategik ............................ 78

  

Tabel 4.13 Tabel Uji Validitas Corporate Governance dan Manajemen

  

  

Tabel 4.14 Tabel Uji Reliabilitas Audit dan Assurance ......................... 81

  

  

Tabel 4.15 Tabel Uji Reliabilitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

  

  

Tabel 4.16 Tabel Uji Reliabilitas Akuntansi Manajemen, Manajemen

  

  

Tabel 4.17 Tabel Uji Reliabilitas Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial, dan Perpajakan........................................................................................ 84

  

  

Tabel 4.18 Tabel Uji Reliabilitas Fundamental Bisnis ........................... 84

  

Tabel 4.19 Tabel Uji Reliabilitas Fundamental Bisnis ........................... 85

  

  

  

Tabel 4.21 Tabel Uji Reliabilitas Akuntansi Manajemen dan Pelaporan

  

  

Tabel 4.22 Tabel Uji Reliabilitas Manajemen Strategik ........................ 88

  

Tabel 4.23 Tabel Uji Reliabilitas Manajemen Stratejik ......................... 89

  

  

Tabel 4.24 Tabel Uji Reliabilitas Corporate Governance dan Manajemen

  

Tabel 4.25 Tabel Uji Reliabilitas Corporate Governance dan Manajemen

  

Tabel 4.26 Tabel Rentang Skala Statistik Deskriptif ............................. 92Tabel 4.27 Tabel Statistik Deskriptif Penugasan Audit ......................... 92Tabel 4.28 Tabel Statistik Deskriptif Penugasan Atestasi dan Assurance

  

Tabel 4.29 Tabel Statistik Deskriptif Jasa Akuntansi dan Review ......... 94Tabel 4.30 Tabel Statistik Deskriptif Aturan Etika dan Independensi ... 94Tabel 4.31 Tabel Statistik Deskriptif Kerangka Dasar, Standar,

  

Tabel 4.32 Tabel Statistik Deskriptif Akun-Akun dan Transaksi .......... 96Tabel 4.33 Tabel Statistik Deskriptif Akuntansi Transaksi Syariah ...... 97Tabel 4.34 Tabel Statistik Deskriptif Akuntansi Pemerintahan ............. 97Tabel 4.35 Tabel Statistik Deskriptif Akuntansi Organisasi .................. 98Tabel 4.36 Tabel Statistik Deskriptif Akuntansi dan Pengendalian

  

Tabel 4.37 Tabel Statistik Deskriptif Manajemen Keuangan .............. 100Tabel 4.38 Tabel Statistik Deskriptif Pasar Keuangan ......................... 101Tabel 4.39 Tabel Statistik Deskriptif Sistem Informasi ....................... 102Tabel 4.40 Tabel Statistik Deskriptif Lingkungan Bisnis .................... 102Tabel 4.41 Tabel Statistik Deskriptif Hukum Komersial ..................... 103Tabel 4.42 Tabel Statistik Deskriptif Perpajakan ................................. 104Tabel 4.43 Tabel Statistik Deskriptif Ekonomi Bisnis ......................... 105Tabel 4.44 Tabel Statistik Deskriptif Manajemen Informasi ............... 105Tabel 4.45 Tabel Statistik Deskriptif Matematika Bisnis dan Keuangan

  

Tabel 4.46 Tabel Statistik Deskriptif Perjanjian Bisnis dan

  

Tabel 4.47 Tabel Statistik Deskriptif Fundamental Keuangan ............ 108Tabel 4.48 Tabel Statistik Deskriptif Akuntansi Biaya dan Analisis BEP

  

Tabel 4.49 Tabel Statistik Deskriptif Manajemen Biaya Strategik dan

  

Tabel 4.50 Tabel Statistik Deskriptif Pengukuran Kinerja dan Balanced

  

Tabel 4.52 Tabel Statistik Deskriptif Perencanaan dan Pengambilan

  

Tabel 4.53 Tabel Statistik Deskriptif Pemasaran dan Aliansi Strategik

  

Tabel 4.54 Tabel Statistik Deskriptif Manajemen Operasi .................. 113Tabel 4.55 Tabel Statistik Deskriptif Manajemen Keuangan dan

  

Tabel 4.56 Tabel Statistik Deskriptif Corporate Governance ............. 114Tabel 4.57 Tabel Statistik Deskriptif Pengendalian Intern .................. 115Tabel 4.58 Tabel Statistik Deskriptif Manajemen Risiko .................... 116Tabel 4.59 Tabel Statistik Deskriptif Etika Bisnis dan Tanggung Jawab

  

Tabel 4.60 Tabel Kompetensi yang dimiliki Mahasiswa ..................... 117Tabel 4.61 Tabel Kompetensi yang diharapkan Perusahaan ................ 119Tabel 4.62 Tabel Kompetensi yang diharapkan KAP .......................... 120

  

  

Tabel 4.64 Tabel Uji Hipotesis I .......................................................... 121

  

Tabel 4.65 Tabel Uji Hipotesis II ......................................................... 122

  

Tabel 4.66 Tabel Uji Hipotesis III ........................................................ 124

  

Tabel 4.67 Tabel Uji Hipotesis IV ....................................................... 126

  

Tabel 4.68 Tabel Uji Hipotesis V ......................................................... 128

  

Tabel 4.69 Tabel Uji Hipotesis VI ....................................................... 129

  

Tabel 4.70 Tabel Uji Hipotesis VII ...................................................... 131

  

Tabel 4.71 Tabel Uji Hipotesis VIII ..................................................... 132

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   LAMPIRAN. .......................................................... Error! Bookmark not defined.

  

ABSTRAK

  Penelitian ini dilakukan karena terdapat fenomena mengenai adanya celah atau gap antara pengetahuan dan kompetensi yang didapatkan calon lulusan akuntansi di universitas tempat para calon lulusan akuntansi belajar dengan pengetahuan dan kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan sebagai pemberi kerja (Garner dan Smith dalam Low (2016)) dimana hal ini mempengaruhi faktor penilaian pemberi kerja dalam proses perekrutan akuntan, sehingga penelitian ini bermaksud untuk meneliti ilmu pengetahuan dan kompetensi akuntansi apakah yang diharapkan oleh pemberi kerja dan kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi. Aspek-aspek permasalahan yang akan diteliti adalah apakah terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan oleh para pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki calon lulusan sarjana akuntansi menurut kompetensi IAPI dan IAMI sebagai lembaga resmi akuntan Indonesia.

  Metode penelitian dan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik survey dan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar kompetensi yang dimiliki mahasiswa akuntansi belum sesuai dengan harapan pemberi kerja dan hanya beberapa kompetensi yang telah dimiliki oleh mahasiswa akuntansi yang telah sesuai dengan harapan pemberi kerja.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Universitas Katolik Soegijapranata merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) pertama dan satu-satunya di Jawa Tengah yang memperoleh nilai akreditasi “A” berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 0384/SK/BAN- PT/Akred/PT/I/2017. Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada program studi akuntansi nya pun memperoleh nilai akreditasi “A” pula. Hal ini menunjukkan bahwa program studi akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata memenuhi standar unggul yang disyaratkan pemerintah yaitu 1) visi-misi, sasaran, strategi pencapaian sasaran 2) sistem pengelolaan jaminan mutu, 3) mahasiswa dan lulusan, 4) sumber daya manusia, 5) kurikulum dan pembelajaran akademik, 6) pembiayaan, sarana-prasarana dan sistem informasi, serta 7) penelitian, pelayanan pengabdian masyarakat (www.unika.ac.id). Meskipun Universitas Katolik Soegijapranata dan program studi akuntansinya telah memperoleh nilai akreditasi “A”, hal ini tidak menjamin bahwa seluruh calon lulusan akuntansi memiliki tingkat kompetensi yang memadai.

  Ketidakpuasan pemberi kerja terhadap kompetensi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh lulusan akuntansi yang memasuki dunia kerja telah menjadi perhatian oleh pemberi kerja dari tahun ke tahun (Cory dan Pruske dalam Sithole (2015)). Salah satu tolak ukur perusahaan menilai calon akuntan yang berkompeten adalah akuntan tersebut harus memiliki pengetahuan khusus atau

  2 spesialisasi di bidang pengetahuannya (Howieson, Jackling dan De Lange dalam Sithole (2015). Di Indonesia, salah satu bukti bahwa seorang akuntan memiliki pengetahuan khusus atau spesialisasi di bidang akuntansi adalah dengan dimilikinya sertifikasi ACPAI. Sertifikasi ACPAI adalah ujian tingkat dasar sertifikasi akuntan publik. Akan tetapi, dari 126 mahasiswa akuntansi UNIKA yang mengikuti ujian sertifikasi ACPAI pada tahun 2016, tidak ada satupun mahasiswa yang berhasil lulus dalam ujian sertifikasi ACPAI tersebut. Hal ini membuktikan bahwa meskipun Universitas Katolik Soegijapranata dan program studi akuntansinya telah memperoleh nilai akreditasi “A” tidak menjamin bahwa seluruh calon lulusan akuntansinya sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh pemberi kerja.

  Adanya celah atau gap antara pengetahuan dan kompetensi yang didapatkan calon lulusan akuntansi di universitas tempatnya belajar dengan pengetahuan dan kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan sebagai pemberi kerja (Garner dan Smith dalam Low (2016)) juga mempengaruhi faktor penilaian pemberi kerja dalam proses perekrutan akuntan, sehingga penelitian ini bermaksud untuk meneliti ilmu pengetahuan dan kompetensi akuntansi apakah yang diharapkan oleh pemberi kerja dan kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi. Pertanyaan yang timbul antara lain adalah bagaimana universitas dapat membantu mahasiswa akuntansi untuk dapat memenuhi syarat rekrutmen pekerjaan dan jenjang karir akuntansi lebih lanjut dan dapat memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan, pemberi kerja, dan memungkinkan lulusan

  3 akuntansi untuk sukses (De Villiers, Kavanagh dan Drennan dalam Sithole (2015)).

  Di samping itu, muncul juga tantangan berupa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang merupakan pasar tunggal yang memudahkan suatu negara menjual barang dan jasa ke Negara Asia Tenggara yang lain sehingga kompetisi antar pencari kerja semakin ketat dan dibutuhkan kompetensi yang meyakinkan serta sesuai dengan harapan perusahaan sebagai pemberi kerja (Aghnia, 2016).

  Seorang akuntan yang menginginkan profesinya diakui dalam level ASEAN diharuskan untuk terdaftar dalam ASEAN Charter Professional

  (ACPA). Untuk dapat terdaftar dalam ACPA, akuntan harus memiliki

  Accountant

  sertifikasi profesi dari asosiasi atau regulator profesi di negaranya masing-masing dimana National Accountancy Body (NAB) di Indonesia adalah Institut Akuntan Publik Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia, dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia (Sri Warni, 2016). Hal ini dapat dipandang sebagai peluang bagi calon lulusan akuntansi karena dengan adanya MEA yang didasari oleh sertifikasi kompetensi ini calon lulusan akuntansi dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam kompetensi pembelajaran yang didapatkan dari kurikulum sehingga calon lulusan akuntansi dapat menyiapkan diri untuk bersaing dalam MEA.

  Sebagai seorang akuntan, kompetensi yang meyakinkan dapat dibuktikan dengan mengambil sertifikasi profesional akuntan untuk bekerja. Sertifikasi profesional akuntansi adalah suatu pengakuan resmi atas keprofesionalan seseorang pada suatu bidang yang dijalani. Pada pasar tenaga kerja, sertifikasi profesional memberikan nilai tambah bagi pemegangnya. Sertifikasi profesional

  4 tersebut juga dapat membedakan tingkat kualitas dan kompetensi pemegang sertifikat dengan yang tidak memiliki sertifikat (Bayu Asmoro, 2016). Contohnya, seorang akuntan publik yang bersertifikat akan lebih dipercaya oleh sebuah perusahaan untuk melakukan audit keuangan dibandingkan yang tidak memiliki sertifikat.

  Sertifikasi profesional akuntan lahir karena adanya ketidakpuasan dari pengguna jasa profesi akuntan terhadap lulusan institusi resmi. Selain itu ada beberapa pekerjaan di bidang akuntansi yang tidak terakomodir di dalam kurikulum institusi pendidikan. Oleh karena itu, diciptakan lah suatu standar yang dapat mengukur kompetensi seorang profesional akuntan dalam menjalani perkerjaan tertentu di bidang akuntansi. Ada banyak jenis sertifikasi profesional yang dikeluarkan beberapa lembaga penyedia, baik lokal ataupun internasional. Untuk lembaga lokal, sertifikasi tersebut hanya akan berlaku di tingkat lokal saja, namun jika sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh lembaga internasional, maka sertifikat tersebut akan dapat diterima dimana saja. Indonesia memiliki berbagai lembaga akuntansi yang menentukan kompetensi apa saja yang seharusnya dimiliki oleh akuntan, antara lain menurut Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) mengatakan bahwa akuntan harus memiliki kompetensi antara lain memiliki kompetensi menyusun laporan keuangan, memiliki kompetensi membantu seluruh fungsi manajemen dalam mengambil keputusan keuangan, memiliki kompetensi dalam pengendalian budget, memiliki kompetensi membantu memformulasikan strategi bisnis dan rencana strategis serta rencana operasional, memiliki kompetensi menginformasikan pengaruh keputusan bisnis

  5 terhadap keuangan perusahaan, memiliki kompetensi menganalisis kinerja keuangan, memiliki kompetensi melakukan negosiasi tentang proyek, pinjaman maupun hibah, memiliki kompetensi dalam memberikan pertimbangan profesional dalam bidang keuangan dan cara untuk meningkatkan kinerja bisnis, memiliki kompetensi menginterpretasikan dan mengkomunikasikan data keuangan kepada non financial managers, memiliki kompetensi dalam memonitor dan mengevaluasi sistem informasi keuangan dan menyarankan peningkatan yang dibutuhkan, memiliki kompetensi dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance, Risk Management, dan Management Control, memiliki kompetensi dalam memastikan bahwa perusahaan mematuhi aturan perundangan yang berlaku. Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) akuntan harus memiliki kompetensi antara lain mampu melaksanakan penugasan audit, dapat mempertimbangkan pengendalian intern, dapat melakukan evaluasi resiko, dapat mengambil kesimpulan audit berdasarkan bukti dan dokumentasi audit.

  Hal tersebut mendorong timbulnya motivasi dari penelitian ini yang terdiri atas 2 jenis, yang pertama adalah untuk mengetahui kompetensi khusus apakah yang dibutuhkan oleh pemberi kerja dari calon lulusan sarjana akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata, motivasi yang kedua adalah untuk mengetahui apakah tingkat kualitas kompetensi calon lulusan sarjana akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata telah atau belum sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan sebagai pemberi kerja, dan motivasi yang ketiga adalah untuk mengetahui apakah terdapat gap antara kompetensi calon lulusan sarjana

  6 akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

  Periset bermaksud untuk menggolongkan tingkat kompetensi calon lulusan sarjana akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata dengan membagikan kuesioner yang berisi mengenai bagaimana seorang mahasiswa memandang dirinya sendiri sebagai calon lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimilikinya dan menyimpulkan apakah kualitas kompetensi calon lulusan sarjana akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata telah cukup siap dan sesuai dengan harapan perusahaan sebagai calon pemberi kerja untuk menghadapi dunia kerja nantinya dan memberikan saran untuk perbaikan apabila terbukti ditemukannya

  

gap antara kompetensi calon lulusan sarjana akuntansi Universitas Katolik

Soegijapranata dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

  Menurut latar belakang yang periset utarakan di atas, masalah yang akan periset teliti dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan oleh para pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki calon lulusan sarjana akuntansi menurut kompetensi IAPI dan IAMI yaitu Audit dan Assurance; Akuntansi dan Pelaporan Keuangan; Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan, dan Sistem Informasi; Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial, dan Perpajakan; Fundamental Bisnis; Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan (AMPK); Manajemen Strategik; Corporate Governance dan

  7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian :

  a. Mengetahui kompetensi yang diharapkan dan dibutuhkan oleh para pemberi kerja.

  b. Mengetahui terdapat atau tidak terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan oleh para pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki calon lulusan sarjana akuntansi menurut kompetensi IAPI dan IAMI.

1.3.2 Manfaat Penelitian :

  1. Bagi calon lulusan akuntansi, riset ini diharapkan untuk dapat memberikan informasi mengenai kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh para pemberi kerja sehingga dapat dipenuhi oleh para calon lulusan akuntansi.

  2. Bagi program studi akuntansi, riset ini diharapkan untuk dapat memberikan saran agar program studi akuntansi dapat menyiapkan calon lulusan akuntansi untuk siap bersaing dalam dunia kerja dan dapat memenuhi harapan pemberi kerja

1.4. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  BAB I Pendahuluan Dalam penelitian ini, pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

  8

  BAB II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Dalam penelitian ini, landasan teori berisi tinjauan pustaka, pengembangan hipotesis yang akan menguraikan berbagai teori, konsep dan penelitian sebelumnya yang relevan sampai dengan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini serta penelitian terdahulu.

  BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode penelitian berisi populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel serta metode analisa data.

  BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penelitian ini, hasil dan analisis berisi analisa yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. BAB V PENUTUP Dalam penelitian ini, bagian akhir berisi kesimpulan dan saran dari analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya

  9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kompetensi menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

  Akuntan dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang Audit dan

  

Assurance yang meliputi pengetahuan dan kompetensi akan penugasan audit dan

  penugasan atestasi dan assurance yang di dalamnya mencakup perencanaan audit dan penugasan, pertimbangan atas pengendalian intern, evaluasi risiko, dan kompetensi akuntan untuk dapat menjadikan bukti audit dan dokumentasinya sebagai dasar pengambilan kesimpulan audit, dapat melakukan review atas pelaksanaan penugasan dan menyajikan bentuk laporan audit. Bidang Audit dan Assurance juga mencakup kompetensi akuntan untuk dapat memberikan jasa akuntansi dan review yang mencakup perencanaan penugasan, pengumpulan bukti dan dokumentasi bukti sebagai dasar pengambilan kesimpulan dan menyajikan bentuk laporan kompilasi dan review atas laporan keuangan, akuntan juga dituntut untuk memahami aturan etika dan independensi dalam melaksanakan audit.

  Akuntan juga dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang Akuntansi

  

dan Pelaporan Keuangan yang meliputi kompetensi akuntan untuk dapat

  memahami dan menerapkan kerangka dasar penyusunan laporan keuangan, memahami dan mengakui kejadian ekonomi dari suatu entitas dan organisasi dalam melakukan klasifikasi akun dari komponen laporan keuangan, memahami dan mengukur nilai transaksi yang merupakan komponen laporan keuangan, memahami dan menentukan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan akuntansi yang sesuai untuk transaksi baru atau tidak biasa, menyiapkan dan menyusun laporan keuangan (termasuk laporan keuangan konsolidasian) yaitu laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif (laporan laba rugi), laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas termasuk catatan atas laporan keuangan yang diperlukan, sehingga akuntan dapat menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan sesuai dengan peraturan ataupun pelaporan yang diharuskan oleh peraturan dan perundangan (misal laporan tahunan, laporan berkala), dan dapat memahami dan menganalisis laporan keuangan.

  Kompetensi di bidang Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan,

  

dan Sistem Informasi juga diharuskan untuk dimiliki oleh seorang akuntan,

  dimana di dalam bidang ini mencakup pemahaman akuntan akan bidang akuntansi dan pengendalian manajemen seperti konsep dan terminologi biaya, metode kalkulasi dan pelaporan beban pokok, manajemen biaya strategik dan pengambilan keputusan, serta sistem pengendalian manajemen. Akuntan juga diharuskan memahami mengenai bidang manajemen keuangan yang mencakup aspek pemahaman fungsi dan tujuan manajemen keuangan, model perencanaan / proyeksi keuangan, dan pemahaman akan struktur dan biaya modal, serta pemahaman mengenai bidang pasar keuangan yang didalamnya mencakup pasar sekuritas, tingkat bunga dan maturitas, hubungan tingkat bunga, inflasi, dan kurs valuta asing, dan pasar modal. Pemahaman mengenai bidang Sistem Informasi juga diperlukan oleh seorang akuntan yang di dalamnya mencakup teknologi informasi, sistem informasi yang berbasis computer, serta pengendalian dan pemeliharaan sistem informasi komputer.

  12 Pemahaman dan kompetensi akuntan dalam menerapkan pengetahuan mengenai bidang Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan diperlukan dalam melaksanakan jasa audit, atestasi, penyusunan pelaporan keuangan, jasa perpajakan, dan tanggung jawab jasa lainnya. Lingkungan bisnis menuntut akuntan untuk memiliki pengetahuan dan keahlian mengenai konsep ekonomi makro, mikro, industri, organisasi termasuk corporate governance dan pemahaman mengenai kegiatan operasi bisnis. Hukum Komersial mengharuskan akuntan untuk memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang hukum komersial, termasuk yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum dan tanggung jawab profesional akuntan public, dan pemahaman mengenai implikasi hukum transaksi bisnis khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan baik yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), maupun yang diatur dalam Undang-undang lain beserta peraturan pelaksanaannya.

  Perpajakan mengharuskan akuntan untuk memiliki pemahaman di bidang perpajakan berkaitan dengan undang-undang pajak dan peraturan pelaksanaannya, dan dapat menunjukkan keahlian yang diperlukan untuk menerapkan pengetahuan perpajakan dalam pemberian jasa konsultasi perpajakan dan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai akuntan publik.

  

2.2 Kompetensi menurut Institut Akuntan Manajemen Indonesia

(IAMI)

  Akuntan dituntut untuk memiliki kapabilitas dan profesionalisme di bidang Fundamental Bisnis yang mencakup ekonomi bisnis yang terdiri atas kompetensi mengenai ekonomi makro, ekonomi mikro, kebijakan fiscal dan

  13 moneter, struktur pasar dan harga, serta bisnis internasional. Manajemen informasi juga termasuk dalam cakupan bidang fundamental bisnis yang terdiri atas kompetensi mengenai fundamental sistem informasi, sistem teknologi informasi, serta pengembangan dan perencanaan sistem. Selain manajemen informasi, yang termasuk dalam cakupan bidang fundamental bisnis yaitu matematika bisnis dan keuangan yang terdiri atas kompetensi akan analisis prakiraan, program linier, analisis jaringan, konsep probabilitas, dan teknik-teknik matematika bisnis dan keuangan lainnya. Perjanjian bisnis dan ketenagakerjaan serta fundamental keuangan juga termasuk dalam cakupan bidang fundamental bisnis yang terdiri atas pemahaman mengenai perjanjian bisnis, instrument keuangan, dan rasio keuangan.

  Akuntan juga dituntut untuk memiliki kapabilitas dan profesionalisme di bidang Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan (AMPK) yang terdiri atas pemahaman akuntan akan akuntansi biaya dan break even point (BEP), manajemen biaya strategik dan budgeting, pengukuran kinerja manajemen dan

  

balanced scorecard , pelaporan keuangan, sistem dan proses akuntansi, serta

  pemahaman mengenai konvergensi IFRS dan perkembangan terkini pelaporan keuangan.

  Akuntan juga harus memiliki kapabilitas dan profesionalisme di bidang

  

Manajemen Strategik yang didalamnya terdiri atas kapabilitas akuntan untuk

  dapat melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen strategik, melakukan pemasaran dan aliansi strategik, memahami manajemen operasi,

  14 manajemen keuangan dan investasi yang di dalamnya tercakup risiko dan imbalan, capital investment dan budgeting, dan pasar keuangan.

  Kapabilitas dan profesionalisme di bidang Corporate Governance dan

  

Manajemen Risiko (CGMR) juga diharuskan untuk dimiliki oleh seorang

  akuntan, yang terdiri atas kompetensi untuk memahami corporate governance yang didalamnya mencakup pemahaman mengenai struktur dan mekanisme

  

governance, serta fundamental corporate governance. Kompetensi pengendalian

  intern, menerapkan manajemen risiko, serta pemahaman mengenai etika bisnis dan tanggung jawab sosial juga termasuk dalam bidang Corporate Governance dan Manajemen Risiko (CGMR) yang harus dikuasai oleh seorang akuntan.

2.3 Hipotesis Pengembangan Hipotesis 1 : Audit dan Assurance

  Seorang lulusan akuntansi dituntut untuk memiliki dan memahami kompetensi di bidang Audit dan Assurance sesuai dengan kompetensi-kompetensi yang tercantum dalam peraturan IAPI yang meliputi pengetahuan dan kompetensi akan penugasan audit dan penugasan atestasi dan assurance yang di dalamnya mencakup perencanaan audit dan penugasan, pertimbangan atas pengendalian intern, evaluasi risiko, dan kompetensi akuntan untuk dapat menjadikan bukti audit dan dokumentasinya sebagai dasar pengambilan kesimpulan audit, dapat melakukan review atas pelaksanaan penugasan dan menyajikan bentuk laporan audit. Bidang Audit dan Assurance juga mencakup kompetensi calon lulusan akuntansi untuk dapat memberikan jasa akuntansi dan review yang mencakup perencanaan penugasan, pengumpulan bukti dan dokumentasi bukti sebagai dasar

  15 pengambilan kesimpulan dan menyajikan bentuk laporan kompilasi dan review atas laporan keuangan, calon lulusan akuntansi juga dituntut untuk memahami aturan etika dan independensi dalam melaksanakan audit.

  Peneliti menduga terdapat celah atau gap antara kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi dengan yang diharapkan oleh pemberi kerja karena Botes (2016) menyatakan bahwa para lulusan akuntansi tidak dapat langsung menyesuaikan diri dengan tempatnya bekerja karena mereka tidak memiliki ketrampilan dan atribut yang diharapkan dan diperlukan oleh pemberi kerja sehingga hal ini menciptakan celah atau gap antara kompetensi yang diharapkan oleh pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi. (Albrecht dan Sack dalam Sithole (2015)) juga menyatakan bahwa gap tersebut semakin meluas karena calon lulusan akuntansi belum berpengalaman dalam dunia kerja.

  H1a : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai penugasan audit.

  H1b : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai penugasan atestasi dan assurance.

  H1c : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai jasa akuntansi dan review.

  H1d : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai pemahaman aturan etika dan independensi.

  Pengembangan Hipotesis 2 : Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

  Calon lulusan akuntansi yang nantinya menjadi seorang akuntan juga dituntut untuk memiliki kompetensi di bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang meliputi kompetensi akuntan untuk dapat memahami dan menerapkan

  16 kerangka dasar penyusunan laporan keuangan, memahami dan mengakui kejadian ekonomi dari suatu entitas dan organisasi dalam melakukan klasifikasi akun dari komponen laporan keuangan, memahami dan mengukur nilai transaksi yang merupakan komponen laporan keuangan, memahami dan menentukan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan akuntansi yang sesuai untuk transaksi baru atau tidak biasa, menyiapkan dan menyusun laporan keuangan (termasuk laporan keuangan konsolidasian) yaitu laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif (laporan laba rugi), laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas termasuk catatan atas laporan keuangan yang diperlukan, sehingga akuntan dapat menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan sesuai dengan peraturan ataupun pelaporan yang diharuskan oleh peraturan dan perundangan (misal laporan tahunan, laporan berkala), dan dapat memahami dan menganalisis laporan keuangan.

  Peneliti menduga terdapat celah atau gap antara kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi dengan yang diharapkan oleh pemberi kerja karena Botes (2016) menyatakan bahwa para lulusan akuntansi tidak dapat langsung menyesuaikan diri dengan tempatnya bekerja karena mereka tidak memiliki ketrampilan dan atribut yang diharapkan dan diperlukan oleh pemberi kerja sehingga hal ini menciptakan celah atau gap antara kompetensi yang diharapkan oleh pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi. (Albrecht dan Sack dalam Sithole (2015)) juga menyatakan bahwa gap tersebut semakin meluas karena calon lulusan akuntansi belum berpengalaman dalam dunia kerja.

  17

  H2a : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai pemahaman kerangka dasar, standar, ketentuan badan pengatur dan pemerintah atas laporan keuangan.

  H2b : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai akun-akun dan transaksi pengakuan, pengukuran, penilaian, perhitungan, penyajian, dan pengungkapan.

  H2c : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai akuntansi transaksi syariah.

  H2d : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai akuntansi pemerintahan.

  H2e : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai akuntansi organisasi nirlaba.

  

Pengembangan Hipotesis 3 : Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan,

dan Sistem Informasi

  Kompetensi di bidang Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan, dan Sistem Informasi juga diharuskan untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa lulusan akuntansi yang akan menjadi akuntan, dimana di dalam bidang ini mencakup pemahaman akuntan akan bidang akuntansi dan pengendalian manajemen seperti konsep dan terminologi biaya, metode kalkulasi dan pelaporan beban pokok, manajemen biaya strategik dan pengambilan keputusan, serta sistem pengendalian manajemen. Akuntan juga diharuskan memahami mengenai bidang manajemen keuangan yang mencakup aspek pemahaman fungsi dan tujuan manajemen keuangan, model perencanaan / proyeksi keuangan, dan pemahaman akan struktur dan biaya modal, serta pemahaman mengenai bidang pasar keuangan yang didalamnya mencakup pasar sekuritas, tingkat bunga dan maturitas, hubungan tingkat bunga, inflasi, dan kurs valuta asing, dan pasar modal. Pemahaman

  18 dalamnya mencakup teknologi informasi, sistem informasi yang berbasis computer, serta pengendalian dan pemeliharaan sistem informasi komputer.

  Peneliti menduga terdapat celah atau gap antara kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi dengan yang diharapkan oleh pemberi kerja karena Botes (2016) menyatakan bahwa para lulusan akuntansi tidak dapat langsung menyesuaikan diri dengan tempatnya bekerja karena mereka tidak memiliki ketrampilan dan atribut yang diharapkan dan diperlukan oleh pemberi kerja sehingga hal ini menciptakan celah atau gap antara kompetensi yang diharapkan oleh pemberi kerja dengan kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan akuntansi. (Albrecht dan Sack dalam Sithole (2015)) juga menyatakan bahwa gap tersebut semakin meluas karena calon lulusan akuntansi belum berpengalaman dalam dunia kerja.

  H3a : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai pemahaman akuntansi dan pengendalian manajemen.

  H3b : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai manajemen keuangan.

  H3c : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai pasar keuangan.

  H3d : Terdapat perbedaan harapan pemberi kerja tentang kompetensi

  mahasiswa akuntansi dengan kompetensi mahasiswa akuntansi mengenai sistem informasi.

  

Pengembangan Hipotesis 4 : Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan

Perpajakan

  Pemahaman dan kompetensi calon lulusan akuntansi dalam menerapkan pengetahuan di bidang Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan diperlukan dalam melaksanakan jasa audit, atestasi, penyusunan pelaporan

  19 keuangan, jasa perpajakan, dan tanggung jawab jasa lainnya. Lingkungan bisnis menuntut akuntan untuk memiliki pengetahuan dan keahlian mengenai konsep ekonomi makro, mikro, industri, organisasi termasuk corporate governance dan pemahaman mengenai kegiatan operasi bisnis. Hukum Komersial mengharuskan akuntan untuk memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang hukum komersial, termasuk yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum dan tanggung jawab profesional akuntan public, dan pemahaman mengenai implikasi hukum transaksi bisnis khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan baik yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), maupun yang diatur dalam Undang-undang lain beserta peraturan pelaksanaannya.