EVALUASI KUALITATIF SISTEM MIKROERGONOMIK PANEL PENGENDALIIN-PILE LOOP RSG-GAS - e-Repository BATAN
Evaluaai Kualitatif aiatern Mikroergonornik
Panel.
Soodardjo, dkk.
EVALUASI KUALITATIF SISTEM MIKROERGONOMIK
PENGENDALIIN-PILE
LOOP RSG-GAS
PANEL
Soedardjo*, Itjeu Karliana*, Darlis*, Sudarmin*,
Sarwani**
* Pusat Penelitian Teknologi Keselamatan Reaktor
** Pusat Reaktor Serba Guna
ABSTRAK
EVALUASI
KUALITATIF
SISTEM
MIKROERGONOMIK
PANEL
PENGENDALI
IN-PILE
LOOP
RSG-GAS. Fasilitas iradiasi yang terletak di tengah-tengah
teras reaktor RSG-GAS, dilengkapi
dengan in-pile loop yang akan digunakan untuk pengujian bundel elemen bakar reaktor daya.
Dengan adanya fasilitas in-pile loop tersebut, berarti RSG-GAS telah diinovasi. Untuk keperluan
keselamatan RSG-GAS maka perlu mengevaluasi hasil inovasi tersebut. Panel pengendali in-pile
loop perlu dievaluasi secara kualitatif sistem mikroergonomiknya
agar dapat menghindari kondisi
terjadinya kenaikan probabilitas kesalahan manusia. Sistem mikroergonomik
yang akan dibahas
sangat berkaitan erat dengan pengembangan
sumber daya manusia (SDM), umumnya tentang
interaksi manusia mesin, khususnya yang berkaitan dengan perancangan dari segi anthropometri,
gerak, lalu-lalang,
display, alarm dan label. Metode evaluasi kualitatif dilakukan berdasarkan
persyaratan dari NUREG/CR 3517 PNL-4865 dan NUREG 0700. Hasil evaluasi kualitatif ialah sis.eM
mikroergonomik
panel pengendali in-pile loop RSG-GAS perancangannya
belum ergonomik untuk
tenaga kerja standar Indonesia, sehingga dapat menganggu keselamatan RSG-GAS.
ABSTRACT
QUALITATIVE
EVALUATION OF MICROERGONOMIC
SYSTEM OF RSG-G.A. SIWABESSY
INPILE LOOP PANEL CONTROL. The irradiation facility which is located the center of MPR-30-GAS
reactor core is equipped with an "in-pile loop". The in-pile loop is used for testing fuel element bundle
of power reactor. It means the MPR-30-GAS has been innovated. For MPR-30-GAS
safety it is
necessary to evaluate the result of that innovation. To avoid the increase of human error probability, it
is necessary to evaluate the microergonomics
system of in-pile loop panel control. Microergonomic
system will be discussed in this paper which is closely to human resources development (HRD),
generally concerning of man-machine interaction, particularly related to anthropometry, work space,
accessibility, display, alarm and label design aspects. The analysis method has been done based on
the NUREG/CR 3517 PNL-4865 and NUREG 0700 requirements. The result of qualitative analysis is
in pile-loop panel control design not ergonomic yet for Indonesian worker's standard then it might
disturb the MTR-30 GAS safety.
bekerja.
Oleh para pakar
ergonomika,
maka
PENDAHULUAN
sekumpulan
1. Sistem Mikroergonomik
lingkungannya.
disebut
manusia-mesin
(human-machine-environment
Faktor
manusia
membahas
masalah
kesehatan,
keselamatan
manusia,
serta
diantaranya,
dengan
dan lingkungannya
atau
perbaikan
dan
Ergonomik
produktivitas,
kenyamanan
keefektifan
menggunakan
dimana
manusia
interaksi
teknologi
tersebut
manusia,
teknologi
dengan
dan
sistem-
systems).
Mikroergonomik
masalah
sistem
berhubungan
pengendali,
(RKU),
TKRR.17
Hal. 17. 1 dati 17
ditekankan
manusia
dengan
display,
dimensi
mesin
rancangan
Ruang
manusia
saja,
Kontrol
pada
yang
panel
Utama
(anthropometry),
"'u..m...
Prosiding Seminar ke-3 Teknologi dan Keselamatan
PPTKR -PRSG, Serpong, 5 -6 September 1995.
keahlian
manusia,
manusia,
pengambilan
kesalahan
dan
kapasitas
kecerdasan
keputusan
pengolahan
PL TN serta Fasilitas Nuklir
informasi
berhubungan
makroergonomik,
,.",.'
ditekankan
manusia-teknologi,
dengan
sistem
i
""""'"
-.Ds.-"
'..'
i':~:.:...':.
~
dan
pada
sub-sistem
pada
"'TORMA"
yang
SISTEM MANUSIA TEKNOLOGI
(MAKROERGONOMK)
organisasi,
manusia,
Gambar
mikroergonomik
...rl:"60UUA-'
(MKROERGONOMK)
u~"'.
akibat yang ditimbulkan
teknologi
digambarkan
demikian
kA!'CANGAN
&ISTEMMANU&IAME&IM
~
sistem
manajerial
;0
~--.
.,., .'°0
~ '.~T"'"
Sedang
oleh
KEAm.w.
JtLl/ .&
.'.
'
-060"°-
,;0
...'
:.'
dan
sebagainya.
pada
8);
I 'Al'D-KJ:NDAU
I,
manusia.
seperti
1.
Dengan
berkaitan
.kG...,..""
MANA3DJAJ.
erat
SISTEM LINGKUNGAN-MANUSIA-MESIN
dengan
sumter
daya
perlu dipikirkan
manusia
(SDM),
yang
lebih lanjut dari berbagai
multi
disiplin secara kemitraan
Gambar 1. Sistem
Mikroergonomik
dalam pembangunan
PL TN di Indonesia di masa mendatang.
",~';: \i7MM"...
II
2. Unsur yang dievaluasi
A.
Unsur yang akan dievaluasi antara lain:,,1.
2.
Perancangan
dari segi anthropometri
gerak serta
lalu-lalang
0"0..",,"
~
(work space and
dari segi display, alarm
dengan
pengendali
cara
in-p!le loop,
terhadap
3517
saat berdiri dengan harga-harga
tinggi
bagian-bagian
anthropometri
dari
in-pile
tidak memenuhi
persyaratan
3517 PNL-4865,
tenaga
perbaikan
kerja
loop
NUREG
indonesia.
rancangan
'eo",.,.,m
perancangan
panel
pengendali
dari segi anthropometri.
yang
Dari
segi
anthropometri
tinggi
tubuh
operator rata-rata Indonesia yang diasumsikan
dan
standar
sebagai
bahan
sistem
~
~~:~~~.
"':.'m~
,;..
..""..
Gambar 2. Daerah Pandangan Optimum
Penempatan Display
1. Bagian
dari NUREG/CR
0700
,...
TEOR!
sistem
RSG-GAS
I
". N.u,...i
,---"
~
perlu
Hasil yang diharapkan ialah sekumpulan
mikroergonomik
I
,.; "'..j
badan
tenaga kerja Indonesia laki-laki padaTabel1
data
I
ROTAS I 'lATA DAN """ALA
dan NUREG
masa!ah
.~
", ,;...
.,. , ~.,.
panel
persyaratan
NUREG/CR
yaitu khusus
.~~';:.::
~
/
masalah
kondisi
3517 PNL-4865
Persyaratan
dikoreksi
pemecahan
membandingkan
dari NUREG/CR
0700
~
~
,"','co."',
Pendekatan
~
ROTAS I KEPALA
dan
label.
ialah
-'F_,...
"MM"...
dan
0
""",i...
..,...,
""'"ft
&.
! ROTAS'MATA
accessibility).
Perancangan
dan
Makroergonomik.
sekitar
160 cm.
Beberapa
persyaratan
pengendali utama antara lain:
panel
pengendaliannya.
TKRR-17
Hal.17-2dari17-11
panel
Evaluasi Kualitatif sistem Mikroergonomik
Soedardjo, dkk
Sebagian
tenaga kerja
operator
boleh
sampai
dari
dengan 50 tahun berjenis kelamin
laki-laki,
2.
data anthropometri
Indonesia yang berusia lebih dari 20 tahun
seperti terlihat pada Tabel1
Daerah
pandangan
operator
optimum
untuk penempatan
menjadi
tiga
bag ian,
[7]
5.
rotasi
garis
mata,
seperti pada Gambar
Jarak pemisah
panel
pengendali
adalah
lebih dari seorang
panel pengendali secara bersamaan,
memenuhi
persyaratan
Gambar
pada
pada
dan
tinggi
berdiri
untuk
pada
Kemampuan
pengendalian
ketinggian
menjangkau
pada
konsol
Tabel1.
Anthropometri
B. DUDUK
34,8
4,9
20-44
7,0
18-96
202,1
8,0
181 -231
165,6
6,9
140-190
!
len~an atas
Panjang
44,2
r
lenqa~~~ah
Jangkauan
atas
P_~j~~ depa
dan
berdiri.
batas
dengan
sebaiknya
atas
medan
simpangan
maksimum
5 [5]. Menurut NUREG/CR
TKRR.17
Hal. 17-3dari17-11
3517
bahwa display yang dipasang
normal
yang
digunakan
pada
harus
terletak
pada
104 cm hingga 178 cm
Tenaga Kerja Indonesia
A. BERCfRI
Panjang
seperti
dan hubungannya
panel tegak
operasi
Gambar 3 [5].
4.
konsol
pada Gambar 4 [5].
dengan
butir 9.4.3,
harus
seperti
tidak
dari 52,5cm
terhadap bidang muka sebesar 45°, seperti
240 cm dimana
bekerja
suatu
pan dang operator
horisontal,
antara dua deret
operator
syarat
lebih
pan dang sebesar 75° diatas garis pandang
2 [6].
minimum
depan
display
dipasang
rotasi kepala serta rotasi mata dan kepala
3.
Tinggi
dengan
pengendali
sudut
disyaratkan
laki-laki
display dibagi
yaitu
iaki-laki,
ada
Panel
laki-laki.
[6].
Prosiding Seminar ke-3 Teknologi dan Keselamatan
PPTKR -PRSG. Serpong. 5 -6 September 1995.
PL TN serta Fasilitas Nukfir
hijau
2.
Bagian
perancangan
dari segi display,
Ukuran
dan
indikator
kode
warna
2.
mudah
yang
dibaca
tertera
pada
lampu
seperti
Tabe!
kebakaran
tentang
otomatik
MENAKER,
huruf a. Efek psikologis
Indonesia,
lalu lintas.
Instalasi
2.
alarm
pasal
22
dengan tanda
untuk
sehingga
setiap
item
pekerja
dengan jelas
prosedur
operasi,
membaca atau menggunakannya.
4.
Label display harus dicetak,
huruf timbul,
ditempelkan
tidak
dengan kebiasaan seperti lampu
sehingga
sulit dibaca.
untuk berhenti,
dan warna yang
dapat mudah mengenal,
sehingga
merah
untuk
pada indikator
Label display harus nampak
warna bagi orang
dimana
kuning
konsisten.
3.
Warn a indikator ini juga diatur melalui
peratuan
Menaker
Nomor:
PER
02/MEN/1983,
dan
Set point atau batas alarm
harus
untuk
jalan
waspada.
pengendali
alarm dan label.
harus
persyaratan
panel
untuk
TKRR-17
Hal. 17 -4 dati 17. 11
dan sebagainya,
akan hilang,
sesuatu yang tidak
dibersihkan
menggunakan
Label
aus, rusak,
dibuat
mudah rusak,
jika kotor terkena
dari
mudah
gemuk
dan
7.
diapositive
Evaluasi Kualitatif sistem Mikroergonomik
Panel.
Soodardjo, dkk
sebagainya,
tidak
mudah
lepas,
tidak
warna
mudah rusak jika dipindah-pindah.
5.
Label harus dilengkapi
sesuai besarannya,
agar mudah
dengan satuan yang
Label pada
Sampai kapanpun warnanya
tidak berubah
baik
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
Cukup
Buruk
belakang
seperti pada Tabel
Kombinasi
untuk
setiap terminal
simbol kode yang sarna
sesuai dengan Kabel yang terkait.
warna
untuk label
Kombinasi warna
hitam diatas dasar putih
hitam diatas dasar kuning, huruf biru tua diatas dasar putih
hiiau rum put diatas dasar putih
merah diatas dasar putih, huruf merah diatas dasar kuning,
putih diatas dasar hitam
hijau diatas dasar merah, huruf merah diatas dasar hijau,
oranye diatas dasar hitam, huruf oranye diatas dasar putih.
visual,
dengan
pemotretan
(slide).
TATA KERJA
2.
Mengevaluasinya
3.
Menilai
NUREG/CR-3517
Tata Kerja yang
dilaksanakan
sebagai
berikut:
1.
dengan
Kunjungan
apa
ke Instalasi,
sebenarnya
pengambilan
in-pile
dokumen
untuk memahami
loop
itu,
melalui
serta
dengan
persyaratan
label.
HASIL DAN PEMBAHASAN
audio-
TKRR-17
Hal. 17 -5 dari 17 -11
acuan
dari
dan NUREG 0700.
bagian-bagian
display, alarmdan
3
PNL-4865 halaman 9-9).
display
Kombinasi
Tabel3.
Kecepatan mudah dibaca
dan latar
dibaca
harus mempunyai
karena kondisi alam sekitarnya.
~ Amat
tulisan
(NUREG/CR-3517
seperti gal.. psi., ohm
clan sebagainya.
6.
untuk
yang
tidak
sesuai
anthropometri.
5.
Prosiding Seminar ke-3 Teknologi dan Keselamatan
PPTKR -PRSG, Serpong, 5 -6 September 1995.
1
Dimensi
tinggi
panel pengendali
rata-rata
mata
PL TN sena Fasilitas NukJir
dengan asumsi
operator
sebaiknya
Indonesia
persyaratan
dalam keadaan normal berdiri ialah sekitar
160 cm, seperti terlihat pada Gambar
.-J
-eo
r8
1\
4.
6.
0,.
'"
'8
dipasang
hingga
242 cm.
syarat
untuk
:.L[\I;;;~~
I'
10
250
In-pile
optimum
display,
mimik,
sebagainya,
seperti
Gambar
antara
104 cm
Sebagai
178
display
terletak
yang
pada
sering
dibaca
ketinggian
127 cm
sekitar 20,304°.
yang
tersebut
dapat
dimana
pada train "A", "8", clan "CO
lebih tinggi
dari tinggi
rata-
sulit
melihat
indikator
FSL01
di train
SC 0003.
"C",
Indikator
dari rata-rata
tinggi
operator Indonesia seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Indikat9r pada In-pile loop melebihi
tetapi
Untuk
vertikal
Hal
di lapangan,
lain yang lebih tinggi
garis normal
15°,
cm.
keadaan
MTR- LOOP,
2 dan 5.
sekitar
165
rata operator Indonesia. Ada pula operator
dan
6 melebihi
dari Gambar
maksimum
dimana
3517 harus
cm.
PWR/PHWR.
untuk
indikator
Dimana menurut persyaratan,
kenyataan
normal,
dengan
tinggi indikator
loop RSG-GAS
penempatan
batas
operasi
pada ketinggian
diketahui
~'NEl
optimum
90 cm
memenuhi
sampai
tam bahan,
IN-",[ l~
pandang
pandangan
ketinggian
Hal ini tidak
dipasang
hingga
NSlRlJ"EN
batas maksimum
permukaan
om
PWR/p...,-
Daerah
dari
pada
menurut peraturan NUREG/CR
'0 co
2.
dipasang
vertikal
harus
Gambar 6. Dimensi
Gambar 5.
yang
om
2o.~
rmi
Display
\
/
160
lebih dari satu, agar memenuhi
melihat
keatas
mala
harus memutar sebesar 48°, padahal yang
diperkenankan
vertikal
maksimum
kebawah
40°.
Untuk
sekitar 60,255°,
padahal
yang diperkenankan
maksimum
20°. Untuk
putaran
diijinkan
maksimum
kepala
vertikal
35°.
keatas
adalah
Sehingga
65°
khusus
dan kebawah
untuk
kepala ini pada arah vertikal
memenuhi
syarat,
tetapi
putaran
keatas masih
untuk
kebawah
tidak
digabung
untuk putaran kepala dan mala,
maka
batas
adalah
90°
Sehingga
memenuhi
putaran
syarat.
maksimum
dan
untuk
masih
memenuhi
vertikal
kebawah
vertikal
kebawah
batas
keatas
adalah
vertikal
syarat,
tetap
35°.
Oari
keatas
tetapi
tidak
Jika
operator
untuk
memenuhi
panel pengendali
kesamping
kanan
Jarak
antara
PWR/PHWR
140
cm,
kiri
in-pile loop
tersebut
kotak
250 cm.
operator
menurut
in-pile
sepanjang
ialah
6.
loop
serta
mudah
lalu-lalang
bergerak,
bergeraknya
dari
PWR/PHWR
dan
sebab
kotak
panel
ialah 140 cm pada Gambar
hanya sekitar
instrumentasi
dan panel pengendali
maka
tidak
instrumentasi
pengendali
Panjangnya
gerak
daerah
syarat.
3.
segi
40 hingga
Gambar
3
6
80 cm,
dimana
perlu
daerah
240 cm.
Pada Indikator mimik diagram aliran untuk
beberapa
TKRR-17
Hal. 17-6dari 17-11
katup
pompa
dan sebagainya,
!
mas
Evaluasi Kualitatif sistem Mikroergonomlk
Panei
SooaardjO, dkk
menggunakan
jalan
berhenti
hijau
atau OFF.
tertera
pada
penggunaan
jalan
warna merah
atau ON serta
MTR
seperti
5.
Pada
PWR
merah
untuk
kondisi
atau ON serta
berhenti
atau
kondisi
untuk
Tabel
warna
untuk kondisi
untuk
hijau
OFF
untuk
Tabel6 Lampu indikator PWR/PHWR in-pile
loop RSG-GAS dengan pemberian warna
yang tidak ergonomik
untuk operator
Indonesia
Katup
primer,
kondisi
OFF
seperti
tertera
pada
FTO101
indikator
ditulis
pada
FTO300
untuk alarm
ditulis
Katup'
primer,
Tabel 6.
Label
untuk
sedang
akhir
kalimat.
menyatakan
Hal
Katup
primer.
pemakaian
konsisten,
bahasa
yang
seperti pada pengukur
tidak
dan
BETA AND
gamma,
katu~enutuD
Katup on-off sistem untai;;rimer
I pneumatik.
lampu hijau untuk
FT1001
I
FT1250
I
FT1450
Katup on-off sistem
pneumatik.
lampu
katu menutuI
Katup on-off sistem
pneumatik.
lampu
katu menutu
Katup on-off sistem
pneumatik.
lampu
kaluD menutuD
I Katup on-off sistem
I ~neumatik. .Iampu
aktifitas
GAMMA
42R1604/42R1558
ACT.
dimana
menggunakan
Jerman
EIN yang
berarti ON,
bahasa
I
serta AUS
FT1451
yang berarti OFF.
Tabel 5. Lampu indikator MTR in-pile loop
RSG-GAS dengan pemberian warn a
yang tidak ergonomik
untuk operator
Indonesia.
menutup
Katup on-off sistem untai primer
pneumatik.
lampu hijau untuk
I katu menutu
'i
MEASURING
CHAIN,
-
Katup on-off sistem untai primer
pneumatik,
lampu hijau untuK
I katup
beta
seienoid
sistem
untal
lampu hijau untuk arus
OFF
dalam
membuat label.
8
selenoid
sistem
untai
lampu hijau untuk arus
OFF
FTO301
tersebut
ketidaktetapan
Katup
primer.
FT 1 000
Ada
seienoid
sistem
untal
lampu hijau untuk arus
OFF
kode
awal kalimat,
pada
Uraian
seienoid
sistem
untai
iampu hijau untuk arus
Kode
FTO100
FT 1700
i
FT1701
untai primer
nijau untuk
untai primer
hijau untuk
untai primerI
hijau untukI
untal Primer
hijau untuk
I ~atu~men~!Ue
.
FT3400
i Katup on-off sistem untai primer
i pneumabk.
!ampu hijau untuk
i
i katup m~t~~
I
FT6001
~pon-otf
1 primer
sistem
pneumatik.
bantu untallampu
hijau
untuk katup menutup
FX1101
I
kendali
primer
pneumatik.
sistem
untai
lampu
hijau
untuk katu menutu
I Katup kendali sistem batu untai
i prImer
Dneumatik
(b/odown
I' subsystem). lampu hijau untuk
FX1551
FX1770
Katup
-1
,_katuD menutup
Katup
i
Panel.
Soodardjo, dkk.
EVALUASI KUALITATIF SISTEM MIKROERGONOMIK
PENGENDALIIN-PILE
LOOP RSG-GAS
PANEL
Soedardjo*, Itjeu Karliana*, Darlis*, Sudarmin*,
Sarwani**
* Pusat Penelitian Teknologi Keselamatan Reaktor
** Pusat Reaktor Serba Guna
ABSTRAK
EVALUASI
KUALITATIF
SISTEM
MIKROERGONOMIK
PANEL
PENGENDALI
IN-PILE
LOOP
RSG-GAS. Fasilitas iradiasi yang terletak di tengah-tengah
teras reaktor RSG-GAS, dilengkapi
dengan in-pile loop yang akan digunakan untuk pengujian bundel elemen bakar reaktor daya.
Dengan adanya fasilitas in-pile loop tersebut, berarti RSG-GAS telah diinovasi. Untuk keperluan
keselamatan RSG-GAS maka perlu mengevaluasi hasil inovasi tersebut. Panel pengendali in-pile
loop perlu dievaluasi secara kualitatif sistem mikroergonomiknya
agar dapat menghindari kondisi
terjadinya kenaikan probabilitas kesalahan manusia. Sistem mikroergonomik
yang akan dibahas
sangat berkaitan erat dengan pengembangan
sumber daya manusia (SDM), umumnya tentang
interaksi manusia mesin, khususnya yang berkaitan dengan perancangan dari segi anthropometri,
gerak, lalu-lalang,
display, alarm dan label. Metode evaluasi kualitatif dilakukan berdasarkan
persyaratan dari NUREG/CR 3517 PNL-4865 dan NUREG 0700. Hasil evaluasi kualitatif ialah sis.eM
mikroergonomik
panel pengendali in-pile loop RSG-GAS perancangannya
belum ergonomik untuk
tenaga kerja standar Indonesia, sehingga dapat menganggu keselamatan RSG-GAS.
ABSTRACT
QUALITATIVE
EVALUATION OF MICROERGONOMIC
SYSTEM OF RSG-G.A. SIWABESSY
INPILE LOOP PANEL CONTROL. The irradiation facility which is located the center of MPR-30-GAS
reactor core is equipped with an "in-pile loop". The in-pile loop is used for testing fuel element bundle
of power reactor. It means the MPR-30-GAS has been innovated. For MPR-30-GAS
safety it is
necessary to evaluate the result of that innovation. To avoid the increase of human error probability, it
is necessary to evaluate the microergonomics
system of in-pile loop panel control. Microergonomic
system will be discussed in this paper which is closely to human resources development (HRD),
generally concerning of man-machine interaction, particularly related to anthropometry, work space,
accessibility, display, alarm and label design aspects. The analysis method has been done based on
the NUREG/CR 3517 PNL-4865 and NUREG 0700 requirements. The result of qualitative analysis is
in pile-loop panel control design not ergonomic yet for Indonesian worker's standard then it might
disturb the MTR-30 GAS safety.
bekerja.
Oleh para pakar
ergonomika,
maka
PENDAHULUAN
sekumpulan
1. Sistem Mikroergonomik
lingkungannya.
disebut
manusia-mesin
(human-machine-environment
Faktor
manusia
membahas
masalah
kesehatan,
keselamatan
manusia,
serta
diantaranya,
dengan
dan lingkungannya
atau
perbaikan
dan
Ergonomik
produktivitas,
kenyamanan
keefektifan
menggunakan
dimana
manusia
interaksi
teknologi
tersebut
manusia,
teknologi
dengan
dan
sistem-
systems).
Mikroergonomik
masalah
sistem
berhubungan
pengendali,
(RKU),
TKRR.17
Hal. 17. 1 dati 17
ditekankan
manusia
dengan
display,
dimensi
mesin
rancangan
Ruang
manusia
saja,
Kontrol
pada
yang
panel
Utama
(anthropometry),
"'u..m...
Prosiding Seminar ke-3 Teknologi dan Keselamatan
PPTKR -PRSG, Serpong, 5 -6 September 1995.
keahlian
manusia,
manusia,
pengambilan
kesalahan
dan
kapasitas
kecerdasan
keputusan
pengolahan
PL TN serta Fasilitas Nuklir
informasi
berhubungan
makroergonomik,
,.",.'
ditekankan
manusia-teknologi,
dengan
sistem
i
""""'"
-.Ds.-"
'..'
i':~:.:...':.
~
dan
pada
sub-sistem
pada
"'TORMA"
yang
SISTEM MANUSIA TEKNOLOGI
(MAKROERGONOMK)
organisasi,
manusia,
Gambar
mikroergonomik
...rl:"60UUA-'
(MKROERGONOMK)
u~"'.
akibat yang ditimbulkan
teknologi
digambarkan
demikian
kA!'CANGAN
&ISTEMMANU&IAME&IM
~
sistem
manajerial
;0
~--.
.,., .'°0
~ '.~T"'"
Sedang
oleh
KEAm.w.
JtLl/ .&
.'.
'
-060"°-
,;0
...'
:.'
dan
sebagainya.
pada
8);
I 'Al'D-KJ:NDAU
I,
manusia.
seperti
1.
Dengan
berkaitan
.kG...,..""
MANA3DJAJ.
erat
SISTEM LINGKUNGAN-MANUSIA-MESIN
dengan
sumter
daya
perlu dipikirkan
manusia
(SDM),
yang
lebih lanjut dari berbagai
multi
disiplin secara kemitraan
Gambar 1. Sistem
Mikroergonomik
dalam pembangunan
PL TN di Indonesia di masa mendatang.
",~';: \i7MM"...
II
2. Unsur yang dievaluasi
A.
Unsur yang akan dievaluasi antara lain:,,1.
2.
Perancangan
dari segi anthropometri
gerak serta
lalu-lalang
0"0..",,"
~
(work space and
dari segi display, alarm
dengan
pengendali
cara
in-p!le loop,
terhadap
3517
saat berdiri dengan harga-harga
tinggi
bagian-bagian
anthropometri
dari
in-pile
tidak memenuhi
persyaratan
3517 PNL-4865,
tenaga
perbaikan
kerja
loop
NUREG
indonesia.
rancangan
'eo",.,.,m
perancangan
panel
pengendali
dari segi anthropometri.
yang
Dari
segi
anthropometri
tinggi
tubuh
operator rata-rata Indonesia yang diasumsikan
dan
standar
sebagai
bahan
sistem
~
~~:~~~.
"':.'m~
,;..
..""..
Gambar 2. Daerah Pandangan Optimum
Penempatan Display
1. Bagian
dari NUREG/CR
0700
,...
TEOR!
sistem
RSG-GAS
I
". N.u,...i
,---"
~
perlu
Hasil yang diharapkan ialah sekumpulan
mikroergonomik
I
,.; "'..j
badan
tenaga kerja Indonesia laki-laki padaTabel1
data
I
ROTAS I 'lATA DAN """ALA
dan NUREG
masa!ah
.~
", ,;...
.,. , ~.,.
panel
persyaratan
NUREG/CR
yaitu khusus
.~~';:.::
~
/
masalah
kondisi
3517 PNL-4865
Persyaratan
dikoreksi
pemecahan
membandingkan
dari NUREG/CR
0700
~
~
,"','co."',
Pendekatan
~
ROTAS I KEPALA
dan
label.
ialah
-'F_,...
"MM"...
dan
0
""",i...
..,...,
""'"ft
&.
! ROTAS'MATA
accessibility).
Perancangan
dan
Makroergonomik.
sekitar
160 cm.
Beberapa
persyaratan
pengendali utama antara lain:
panel
pengendaliannya.
TKRR-17
Hal.17-2dari17-11
panel
Evaluasi Kualitatif sistem Mikroergonomik
Soedardjo, dkk
Sebagian
tenaga kerja
operator
boleh
sampai
dari
dengan 50 tahun berjenis kelamin
laki-laki,
2.
data anthropometri
Indonesia yang berusia lebih dari 20 tahun
seperti terlihat pada Tabel1
Daerah
pandangan
operator
optimum
untuk penempatan
menjadi
tiga
bag ian,
[7]
5.
rotasi
garis
mata,
seperti pada Gambar
Jarak pemisah
panel
pengendali
adalah
lebih dari seorang
panel pengendali secara bersamaan,
memenuhi
persyaratan
Gambar
pada
pada
dan
tinggi
berdiri
untuk
pada
Kemampuan
pengendalian
ketinggian
menjangkau
pada
konsol
Tabel1.
Anthropometri
B. DUDUK
34,8
4,9
20-44
7,0
18-96
202,1
8,0
181 -231
165,6
6,9
140-190
!
len~an atas
Panjang
44,2
r
lenqa~~~ah
Jangkauan
atas
P_~j~~ depa
dan
berdiri.
batas
dengan
sebaiknya
atas
medan
simpangan
maksimum
5 [5]. Menurut NUREG/CR
TKRR.17
Hal. 17-3dari17-11
3517
bahwa display yang dipasang
normal
yang
digunakan
pada
harus
terletak
pada
104 cm hingga 178 cm
Tenaga Kerja Indonesia
A. BERCfRI
Panjang
seperti
dan hubungannya
panel tegak
operasi
Gambar 3 [5].
4.
konsol
pada Gambar 4 [5].
dengan
butir 9.4.3,
harus
seperti
tidak
dari 52,5cm
terhadap bidang muka sebesar 45°, seperti
240 cm dimana
bekerja
suatu
pan dang operator
horisontal,
antara dua deret
operator
syarat
lebih
pan dang sebesar 75° diatas garis pandang
2 [6].
minimum
depan
display
dipasang
rotasi kepala serta rotasi mata dan kepala
3.
Tinggi
dengan
pengendali
sudut
disyaratkan
laki-laki
display dibagi
yaitu
iaki-laki,
ada
Panel
laki-laki.
[6].
Prosiding Seminar ke-3 Teknologi dan Keselamatan
PPTKR -PRSG. Serpong. 5 -6 September 1995.
PL TN serta Fasilitas Nukfir
hijau
2.
Bagian
perancangan
dari segi display,
Ukuran
dan
indikator
kode
warna
2.
mudah
yang
dibaca
tertera
pada
lampu
seperti
Tabe!
kebakaran
tentang
otomatik
MENAKER,
huruf a. Efek psikologis
Indonesia,
lalu lintas.
Instalasi
2.
alarm
pasal
22
dengan tanda
untuk
sehingga
setiap
item
pekerja
dengan jelas
prosedur
operasi,
membaca atau menggunakannya.
4.
Label display harus dicetak,
huruf timbul,
ditempelkan
tidak
dengan kebiasaan seperti lampu
sehingga
sulit dibaca.
untuk berhenti,
dan warna yang
dapat mudah mengenal,
sehingga
merah
untuk
pada indikator
Label display harus nampak
warna bagi orang
dimana
kuning
konsisten.
3.
Warn a indikator ini juga diatur melalui
peratuan
Menaker
Nomor:
PER
02/MEN/1983,
dan
Set point atau batas alarm
harus
untuk
jalan
waspada.
pengendali
alarm dan label.
harus
persyaratan
panel
untuk
TKRR-17
Hal. 17 -4 dati 17. 11
dan sebagainya,
akan hilang,
sesuatu yang tidak
dibersihkan
menggunakan
Label
aus, rusak,
dibuat
mudah rusak,
jika kotor terkena
dari
mudah
gemuk
dan
7.
diapositive
Evaluasi Kualitatif sistem Mikroergonomik
Panel.
Soodardjo, dkk
sebagainya,
tidak
mudah
lepas,
tidak
warna
mudah rusak jika dipindah-pindah.
5.
Label harus dilengkapi
sesuai besarannya,
agar mudah
dengan satuan yang
Label pada
Sampai kapanpun warnanya
tidak berubah
baik
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
huruf
Cukup
Buruk
belakang
seperti pada Tabel
Kombinasi
untuk
setiap terminal
simbol kode yang sarna
sesuai dengan Kabel yang terkait.
warna
untuk label
Kombinasi warna
hitam diatas dasar putih
hitam diatas dasar kuning, huruf biru tua diatas dasar putih
hiiau rum put diatas dasar putih
merah diatas dasar putih, huruf merah diatas dasar kuning,
putih diatas dasar hitam
hijau diatas dasar merah, huruf merah diatas dasar hijau,
oranye diatas dasar hitam, huruf oranye diatas dasar putih.
visual,
dengan
pemotretan
(slide).
TATA KERJA
2.
Mengevaluasinya
3.
Menilai
NUREG/CR-3517
Tata Kerja yang
dilaksanakan
sebagai
berikut:
1.
dengan
Kunjungan
apa
ke Instalasi,
sebenarnya
pengambilan
in-pile
dokumen
untuk memahami
loop
itu,
melalui
serta
dengan
persyaratan
label.
HASIL DAN PEMBAHASAN
audio-
TKRR-17
Hal. 17 -5 dari 17 -11
acuan
dari
dan NUREG 0700.
bagian-bagian
display, alarmdan
3
PNL-4865 halaman 9-9).
display
Kombinasi
Tabel3.
Kecepatan mudah dibaca
dan latar
dibaca
harus mempunyai
karena kondisi alam sekitarnya.
~ Amat
tulisan
(NUREG/CR-3517
seperti gal.. psi., ohm
clan sebagainya.
6.
untuk
yang
tidak
sesuai
anthropometri.
5.
Prosiding Seminar ke-3 Teknologi dan Keselamatan
PPTKR -PRSG, Serpong, 5 -6 September 1995.
1
Dimensi
tinggi
panel pengendali
rata-rata
mata
PL TN sena Fasilitas NukJir
dengan asumsi
operator
sebaiknya
Indonesia
persyaratan
dalam keadaan normal berdiri ialah sekitar
160 cm, seperti terlihat pada Gambar
.-J
-eo
r8
1\
4.
6.
0,.
'"
'8
dipasang
hingga
242 cm.
syarat
untuk
:.L[\I;;;~~
I'
10
250
In-pile
optimum
display,
mimik,
sebagainya,
seperti
Gambar
antara
104 cm
Sebagai
178
display
terletak
yang
pada
sering
dibaca
ketinggian
127 cm
sekitar 20,304°.
yang
tersebut
dapat
dimana
pada train "A", "8", clan "CO
lebih tinggi
dari tinggi
rata-
sulit
melihat
indikator
FSL01
di train
SC 0003.
"C",
Indikator
dari rata-rata
tinggi
operator Indonesia seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Indikat9r pada In-pile loop melebihi
tetapi
Untuk
vertikal
Hal
di lapangan,
lain yang lebih tinggi
garis normal
15°,
cm.
keadaan
MTR- LOOP,
2 dan 5.
sekitar
165
rata operator Indonesia. Ada pula operator
dan
6 melebihi
dari Gambar
maksimum
dimana
3517 harus
cm.
PWR/PHWR.
untuk
indikator
Dimana menurut persyaratan,
kenyataan
normal,
dengan
tinggi indikator
loop RSG-GAS
penempatan
batas
operasi
pada ketinggian
diketahui
~'NEl
optimum
90 cm
memenuhi
sampai
tam bahan,
IN-",[ l~
pandang
pandangan
ketinggian
Hal ini tidak
dipasang
hingga
NSlRlJ"EN
batas maksimum
permukaan
om
PWR/p...,-
Daerah
dari
pada
menurut peraturan NUREG/CR
'0 co
2.
dipasang
vertikal
harus
Gambar 6. Dimensi
Gambar 5.
yang
om
2o.~
rmi
Display
\
/
160
lebih dari satu, agar memenuhi
melihat
keatas
mala
harus memutar sebesar 48°, padahal yang
diperkenankan
vertikal
maksimum
kebawah
40°.
Untuk
sekitar 60,255°,
padahal
yang diperkenankan
maksimum
20°. Untuk
putaran
diijinkan
maksimum
kepala
vertikal
35°.
keatas
adalah
Sehingga
65°
khusus
dan kebawah
untuk
kepala ini pada arah vertikal
memenuhi
syarat,
tetapi
putaran
keatas masih
untuk
kebawah
tidak
digabung
untuk putaran kepala dan mala,
maka
batas
adalah
90°
Sehingga
memenuhi
putaran
syarat.
maksimum
dan
untuk
masih
memenuhi
vertikal
kebawah
vertikal
kebawah
batas
keatas
adalah
vertikal
syarat,
tetap
35°.
Oari
keatas
tetapi
tidak
Jika
operator
untuk
memenuhi
panel pengendali
kesamping
kanan
Jarak
antara
PWR/PHWR
140
cm,
kiri
in-pile loop
tersebut
kotak
250 cm.
operator
menurut
in-pile
sepanjang
ialah
6.
loop
serta
mudah
lalu-lalang
bergerak,
bergeraknya
dari
PWR/PHWR
dan
sebab
kotak
panel
ialah 140 cm pada Gambar
hanya sekitar
instrumentasi
dan panel pengendali
maka
tidak
instrumentasi
pengendali
Panjangnya
gerak
daerah
syarat.
3.
segi
40 hingga
Gambar
3
6
80 cm,
dimana
perlu
daerah
240 cm.
Pada Indikator mimik diagram aliran untuk
beberapa
TKRR-17
Hal. 17-6dari 17-11
katup
pompa
dan sebagainya,
!
mas
Evaluasi Kualitatif sistem Mikroergonomlk
Panei
SooaardjO, dkk
menggunakan
jalan
berhenti
hijau
atau OFF.
tertera
pada
penggunaan
jalan
warna merah
atau ON serta
MTR
seperti
5.
Pada
PWR
merah
untuk
kondisi
atau ON serta
berhenti
atau
kondisi
untuk
Tabel
warna
untuk kondisi
untuk
hijau
OFF
untuk
Tabel6 Lampu indikator PWR/PHWR in-pile
loop RSG-GAS dengan pemberian warna
yang tidak ergonomik
untuk operator
Indonesia
Katup
primer,
kondisi
OFF
seperti
tertera
pada
FTO101
indikator
ditulis
pada
FTO300
untuk alarm
ditulis
Katup'
primer,
Tabel 6.
Label
untuk
sedang
akhir
kalimat.
menyatakan
Hal
Katup
primer.
pemakaian
konsisten,
bahasa
yang
seperti pada pengukur
tidak
dan
BETA AND
gamma,
katu~enutuD
Katup on-off sistem untai;;rimer
I pneumatik.
lampu hijau untuk
FT1001
I
FT1250
I
FT1450
Katup on-off sistem
pneumatik.
lampu
katu menutuI
Katup on-off sistem
pneumatik.
lampu
katu menutu
Katup on-off sistem
pneumatik.
lampu
kaluD menutuD
I Katup on-off sistem
I ~neumatik. .Iampu
aktifitas
GAMMA
42R1604/42R1558
ACT.
dimana
menggunakan
Jerman
EIN yang
berarti ON,
bahasa
I
serta AUS
FT1451
yang berarti OFF.
Tabel 5. Lampu indikator MTR in-pile loop
RSG-GAS dengan pemberian warn a
yang tidak ergonomik
untuk operator
Indonesia.
menutup
Katup on-off sistem untai primer
pneumatik.
lampu hijau untuk
I katu menutu
'i
MEASURING
CHAIN,
-
Katup on-off sistem untai primer
pneumatik,
lampu hijau untuK
I katup
beta
seienoid
sistem
untal
lampu hijau untuk arus
OFF
dalam
membuat label.
8
selenoid
sistem
untai
lampu hijau untuk arus
OFF
FTO301
tersebut
ketidaktetapan
Katup
primer.
FT 1 000
Ada
seienoid
sistem
untal
lampu hijau untuk arus
OFF
kode
awal kalimat,
pada
Uraian
seienoid
sistem
untai
iampu hijau untuk arus
Kode
FTO100
FT 1700
i
FT1701
untai primer
nijau untuk
untai primer
hijau untuk
untai primerI
hijau untukI
untal Primer
hijau untuk
I ~atu~men~!Ue
.
FT3400
i Katup on-off sistem untai primer
i pneumabk.
!ampu hijau untuk
i
i katup m~t~~
I
FT6001
~pon-otf
1 primer
sistem
pneumatik.
bantu untallampu
hijau
untuk katup menutup
FX1101
I
kendali
primer
pneumatik.
sistem
untai
lampu
hijau
untuk katu menutu
I Katup kendali sistem batu untai
i prImer
Dneumatik
(b/odown
I' subsystem). lampu hijau untuk
FX1551
FX1770
Katup
-1
,_katuD menutup
Katup
i