PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP BUDGETERY SLACK MELALUI VARIABEL PEMODERASI PADA PEMERINTAH KOTA PADANG - Repository IPDN
p-ISSN 2614-0241
e-ISSN 2301-6965
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 – 10
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
BUDGETERY SLACK MELALUI VARIABEL PEMODERASI PADA
PEMERINTAH KOTA PADANG
Tun Huseno
Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Email : tunhuseno.dr@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of budgetary participation on budgetery slack with job relevant
information, oppurtunistic behavior, and environmental uncertainty as moderating variables. This research is
an explanatory research, which is a study that explains the relationship between variables through hypothesis
testing. The data analyzed in this study were primary data collected through questionnaires containing a list of
structured questions aimed at respondents who were selected purposively namely echelon IV and III officials in
the tourism department, education offices, inspectorates, regional development planning agencies, cooperative
and SMEs, numbering 70 people. The analysis technique used is the analysis of partial least square (PLS)
based on variance. The results of this study are as follows: 1). Budgeting participation has a positive and
significant effect on budgetary slack. 2). Job relevant information is not proven to moderate the influence of
budgetary participation on budgetary slack. 3). Job relevant information has a positive and significant effect
on budgetary slack. 4). Opportunistic behavior is not proven to moderate the effect of budgetary participation
on budgetary slack and also has no significant effect on budgetary slack. 5). Environmental uncertainty is
proven to moderate the influence of budgeting participation on budgetary slack and is pure moderation.
Keywords
: budgetary slack, job relevant information, opportunistic behavior, environmental
uncertainty, budgetary participation.
adalah keikutsertaan pelaksana anggaran
Pendahuluan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
dalam
memutuskan
secara
bersama
Daerah (APBD) adalah alat perencanaan
mengenai serangkaian aktivitas di masa
sekaligus
pengendalian
yang akan datang yang akan ditempuh
pemerintah daerah (Andika, 2014). Proses
oleh pelaksana anggaran dalam mencapai
penyusunan anggaran dalam pemerintah
tujuan
daerah
anggaran secara partisipatif diharapkan
sebagai
focus
alat
untuk
kesejahteraan
organisasi.
Dengan
manajer
menyusun
masyarakat, bukan untuk mewujudkan
kinerja
kepentingan pribadi/golongan. Untuk itu
Disamping itu, partisipasi penyusunan
diperlukan proses penyusunan anggaran
anggaran
yang transparansi dan akuntabel. Ada
bawahanlah yang lebih mengetahui kondisi
dua macam metode partisipasi dalam
langsung
penyusunan anggaran, yaitu metode top-
Pemerintah Kota Padang telah berturut-
down dan bottom-up (Mahadewi, 2014).
turut
Partisipasi dalam penyusunan anggaran
memperoleh
ini
akan
diperlukan
bagiannya
pada
meningkat.
tahun
opini
(Kartika,
2016
dan
wajar
karena
2016).
2017
tanpa
1
Terakreditasi Kemenristek Dikti Nomor 21/E/KPT/2018, tanggal 9 Juli 2018
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
pengecualian (WTP) dari BPKP Sumatera
partisipasi penyusunan anggaran dengan
Barat,
bahwa
budgetery slack disebabkan oleh adanya
Pemerintah Kota Padang terbaik dalam
faktor-faktor tertentu yaitu situasional
manajemen
factors atau yang dikenal dengan istilah
yang
mengindikasikan
pengelolaan
keuangan
variabel
daerahnya.
Penelitian
sebelumnya
banyak
kontijensi
Dalam
variabels).
(contingency
penelitian
ini
yang mengindikasikan hasil yang saling
pendekatan contingency akan diadopsi
bertentangan mengenai hubungan antara
untuk
partisipasi penyusunan anggaran dengan
penyusunan anggaran dengan budgetery
budgetery
slack.
Penelitian
Latuheru
mengevaluasi
slack yaitu Job Relevant Information,
(2006) menyatakan bahwa partisipasi
Oppurtunistic
dalam
pastian lingkungan.
penyusunan
anggaran
dapat
mengurangi budgetery slack. Hal ini
terjadi
karena
bawahan
membantu
partisipasi
Behavior,
dan
ketidak
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menguji dan menganalisis pengaruh
memberikan informasi mengenai prospek
partisipasi
masa depan sehingga anggaran yang
terhadap budgetery slack
penyusunan
anggaran
disusun mejadi lebih akurat. Sedangkan
2. Menguji dan menganalisis pengaruh
penelitian yang berbeda dari Nor (2007),
job relevant information pemoderasi
Falikhatun (2007), menyatakan bahwa
partisipasi
partisipasi
terhadap budgetery slack
penganggaran
yang
tinggi
semakin meningkatkan budgetery slack.
penyusunan
3. Menguji dan menganalisis pengaruh
Hal ini menunjukkan bahwa bawahan
opportunistic
memberikan informasi yang bias dalam
partisipasi
penyusunan
terhadap budgetery slack
mengurangi
anggaran,
keakuratan
sehingga
anggaran
pemoderasi
behavior
penyusunan
anggaran
dalam
4. Menguji dan menganalisis pengaruh
penyusunan anggaran. Karena ketidak
job relevan information, opportunistic
konsistenan beberapa hasil penelitian
behavior
diatas, maka perlu dilakukan penelitian
lingkungan
dipemerintah kota padang menggunakan
hubungan
pendekatan
anggaran dengan budgetary slack.
kontijensi
untuk
menyelesaikan perbedaan dari berbagai
penelitian tersebut. Fahrianta dan Ghozali
(2002), mengatakan kemungkinan belum
adanya kesamaan hasil penelitian tentang
2
dan
sebagai
partisipasi
ketidakpastian
pemoderasi
penyusunan
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN...[Tun Huseno]
Tinjauan Teoritis
memiliki
Partisipasi Penyusunan Anggaran
tindakan secara benar dalam proses
Mulyadi, (2001). partisipasi dalam
penyusunan angggaran dapat diartikan
dalam
dengan
memutuskan
bersama
anggaran
mengenai
komite
rangkaian kegiatan dimasa yang akan
datang dalam mencapai sasaran anggaran.
Brownell (1982) menyebutkan bahwa
partisipasi anggaran merupakan proses
yang melibatkan individu-individu secara
langsung di dalamnya dan mempunyai
pengaruh
dalam
penyusunan
tujuan
anggaran yang prestasinya akan dinilai dan
kemungkinan akan dihargai atas dasar
pencapaian tujuan anggaran mereka. Di sisi
lain,
partisipasi
anggaran
merupakan
keterlibatan antara manajer atas dengan
bawah
untuk
menentukan
proses
penggunaan sumber daya pada aktivitas
dan
operasi
perusahaan
(Meker, 2007). Partisipasi
mereka
merupakan
salah satu unsur yang sangat penting yang
menekankan pada proses kerjasama dari
berbagai pihak, baik
bawahan maupun
manajer level atas.
Dengan kata lain
bahwa anggaran yang disusun tidak
semata-mata
ditentukan
oleh
atasan
saja, melainkan juga keterlibatan atau
keikutsertaan
bawahan,
karena para
pekerja atau manajer tingkat bawah
merupakan
bagian
organisasi
yang
suara untuk
memilih
manajemen.
Senjangan Anggaran (Budgetary Slack)
Senjangan
sebagai keikutsertaan manager tingkat
bawah
hak
anggaran
adalah
perbedaan antara jumlah anggaran yang
diajukan oleh subordinates dengan jumlah
estimasi yang terbaik dari organisasi
(Anthony
dan
Govindarajan,
2011).
Senjangan anggaran (budgetary slack)
adalah selisih atau perbedaan antara
sumber daya yang sebenarnya dibutuhkan
untuk melaksanakan sebuah pekerjaan
dengan sumber daya yang diajukan dalam
anggaran
(Sugiwardani,
2012).
Senjangan anggaran merupakan suatu
tindakan dari bawahan yang Mengecilkan
kapabilitas produktifnya ketika ia diberi
kesempatan untuk menentukan standar
kinerjanya (Young, 1985). Selain itu
senjangan anggaran juga dapat diartikan
sebagai perbedaan jumlah anggaran yang
diajukan oleh bawahan dengan jumlah
estimasi terbaik dari organisasi (Antony
dan
Govindarajan,
2005).
Apabila
bawahan berada dalam keadaan senjangan
anggaran maka akan lebih cenderung
untuk menganggarkan pendapatan lebih
rendah dan pengeluaran lebih tinggi,
dibandingkan dengan estimasi terbaik
mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut
sehingga target anggaran akan lebih
mudah dicapai. Senjangan anggaran itu
terjadi disebabkan keinginan dari atasan
3
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
dan bawahan yang tidak sama terutama
positif pada bawahan mengenai alternatif
jika kinerja tergantung pada pencapaian
keputusan dan tindakan yang perlu dilakukan
sasaran anggaran, karena mereka akan
dalam mencapai tujuan.
membuat senjangan anggaran melalui
proses
Opportunistic
partisipasi
Ketidakpastian Lingkungan
Kartika (2010), menyatakan bahwa
Behavior.
Opportunistic
behavior
adalah
perilaku yang cenderung memanfaatkan
kesempatan. Hal ini berkaitan dengan sifat
pribadi maupun kelompok yang sifatnya
situasional
dalam
kesempatan.
Opportunistic
merupakan
perilaku
memanfaatkan
yang
behavior
berusaha
mencapai tujuan dengan segala cara
bahkan cara illegal sekalipun (Maryono,
2013). Opportunistic behavior mengarah
pada
terjadinya
adverse
selection
(menyembunyikan informasi) dan moral
hazard (penyalahgunaan wewenang).
ketidakpastian
lingkungan
salah
faktor
satu
menyebabkan
merupakan
yang
organisasi
sering
melakukan
penyesuaian terhadap kondisi organisasi
dengan lingkungan. Seseorang mengalami
ketidakpastian
karena
merasa
tidak
memiliki informasi yang cukup untuk
memprediksi keadaan pada masa yang
akan datang. kemampuan memprediksi
keadaan dimasa datang pada kondisi
ketidakpastian lingkungan yang rendah
akan terjadi pada individu yang terlibat
dalam
penyusunan
anggaran.
Pada
kondisi ini bawahan dapat memberikan
informasi yang dimiliki kepada atasan
Job Relevant Information (JRI)
dalam penyusunan anggaran sehingga
Kren (1992), mengidentifikasikan dua
jenis informasi utama dalam organisasi yaitu
decision
influencing
dan
job
relevant
anggaran
dapat
lebih
akurat.
Ketidakpastian yang dihadapi bawahan
information (JRI), yakni informasi yang
dalam lingkungan organisasi mempunyai
memfasilitasi pembuatan keputusan yang
implikasi
berhubungan dengan tugas. Lebih lanjut Kren
organisasi.
(1992),
menganalisis
menyatakan bahwa job
information
relevant
(JRI) sebagai informasi yang
lingkungan
yang
penting
terhadap
Kemampuan
untuk
dan
yang
memprediksi
berbeda-beda
akan
memfasilitasi pembuatan keputusan yang
menimbulkan persepsi yang berbeda-beda
berhubungan dengan tugas. Disisi lain,
dari pimpinan dan bawahan tentang
JRI membantu bawahan atau pelaksana
anggaran
dalam
meningkatkan
pilihan
tindakannya melalui informasi usaha yang
berhasil dengan baik. Kondisi ini berdampak
4
ketidakpastian lingkungan yang mereka
hadapi.
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN...[Tun Huseno]
behavior dan ketidakpastian lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
Hasil analisis akan dibagi menjadi dua
penjelasan (explanatory research), yaitu
bagian
suatu
menjelaskan hubungan variabel dengan
penelitian
yang
menjelaskan
yaitu
outer
dan
model
inner
model
untuk
hubungan antara variabel-variabel melalui
itemnya
untuk
pengujian hipotesis (Singarimbun dalam
menjelaskan variabel dengan variabel.
Singarimbun dan effendi, Ed., 1955). Data
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
Outer Model
data primer yang dikumpulkan melalui
Outer
bertujuan
model
untuk
kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan
menguji hubungan masing-masing item
terstruktur yang ditujukan pada responden
terhadap konstruk laten yang ada dalam
yang dipilih secara purposive yaitu pejabat
inner model. Item dengan loading factor
eselon IV dan III pada dinas pariwisata,
bernilai 0,50 atau lebih menunjukkan
dinas
badan
bahwa item tersebut memiliki validasi
perencanaan pembangunan daerah, dinas
yang baik untuk mengukur variabel laten.
koperasi dan UKM, berjumlah 70 orang.
Gambar 1 berikut ini menjelaskan hasil
Terdapat
outer model dan
bagian pembuktian
penelitian ini yaitu variabel independen,
moderasi
dimasukkan
variabel dependen, dan variabel moderasi.
analisis
Variabel independen adalah partisipasi
mempunyai
penyusunan
mempunyai loading kurang dari 0,50 yaitu
pendidkan,
tiga
inspektorat,
jenis
variabel
anggaran,
dalam
variabel
belum
ini.
Sebanyak
validasi
lima
rendah
dalam
item
karena
dependennya adalah budgetery slack dan
pengaruh
pemikiran terhadap anggaran
variabel moderasi yaitu Job Relevant
akhir (X1.4=0,384), informasi kemajuan
Information, Oppurtunistic Behavior, dan
perkembangan
ketidakpastian lingkungan. Tehnik analisis
informasi
yang digunakan adalah analisis partial
(X2.6=0,411),
least square (PLS) berbasis variance.
secara
yang
(X2.5=0,446),
dibutuhkan
informasi
otomatis
permasalahan
Hasil Penelitian
diprediksi
Model Partial Least Square (PLS)
kelima
item
model
dan
Model penelitian ini menjelaskan
organisasi
yang
(X4.7=0,368).
ini
tersedia
diberikan
(X2.7=0,459),
tidak
Selanjutnya
dikeluarkan
dilakukan
dapat
analisis
dalam
outer
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
model hasil evaluasi seperti pada Gambar
terhadap budgetary slack yang dimoderasi
1 di bawah ini.
oleh job relevan information, opportunistic
5
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
Gambar 1. Outer Model Seteleh Evaluasi Item
Sumber : Data Primer Diolah (2018)
factor 0,895. Tingkat kehandalan keempat
Partisipasi penyusunan angggaran secara
item ini berupa nilai AVE = 0,575,
substantif lebih banyak terukur pada item
composite reliability = 0,840 dan koefisien
terlibat dalam penyusunan anggaran (X1.1).
alpha
Item ini mempunyai nilai loading factor
diterima. Ketidakpastian lingkungan item
0,775.
keempat
ini mempunyai nilai loading factor 0,780.
item ini berupa nilai AVE = 0,528,
Tingkat kehandalan ketujuh item ini
composite reliability = 0,816 dan koefisien
berupa nilai AVE = 0,520, composite
alpha
dapat
reliability = 0,883 dan koefisien alpha
diterima. Job relevan information item ini
Cronbach 0,846 adalah dapat diterima.
mempunyai nilai loading factor 0,780.
Pengukuran budgetary slack item ini
Tingkat kehandalan ketujuh
item ini
mempunyai nilai loading factor 0,798.
composite
Tingkat kehandalan kelima item ini berupa
Tingkat
kehandalan
Cronbach
0,700
adalah
berupa nilai AVE = 0,515,
Cronbach
0,745
adalah
dapat
nilai AVE = 0,512, composite reliability =
reliability = 0,881 dan koefisien alpha
0,838 dan koefisien alpha Cronbach 0,757
Cronbach 0,842.
adalah dapat diterima.
Model Hipotesis
adalah
dapat
diterima.
Opportunistic
behavior item ini mempunyai nilai loading
Model
hipotesis
hubungan
partisipasi penyusunan anggaran terhadap
budgetary slack yang dimoderasi oleh job
6
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN...[Tun Huseno]
opportunistic
persamaan, karena di dalamnya hanya ada
behavior dan ketidakpastian lingkungan
satu variabel endogen yaitu budgetary
dijelaskan pada Gambar 2. Hubungan
slack.
relevan
kelima
information,
variabel
terbangun
atas
satu
Gambar 2. Model Hipotesis
Sumber : Data Primer Diolah (2018)
Hasil model hipotesis Gambar. 2 di atas,
keragaman budgetary slack adalah sebesar
menjelaskan bahwa kontribusi partisipasi
76,6%, artinya adanya kecocokan model
penyusunan anggaran yang dimoderasi
yang
oleh job relevan information, opportunistic
Selanjutnya untuk melihat hubungan antar
behavior dan ketidakpastian lingkungan
variabel disajikan seperti Tabel. 1 berikut
dan interaksi ketiganya untuk menjelaskan
ini
tinggi
pada
model
ini.
Tabel 1. Hasil Uji Koefisien pada Inner Model
Original
Standard
Sample
error
Partisipasi Penyusunan Anggaran -> Budgetary Slack
0.387
Job Relevan Information -> Budgetary Slack
Hubungan Variabel
T
P
0.115
3.371
0.001
0.318
0.122
2.612
0.009
Opportunistic Behavior -> Budgetary Slack
0.237
0.128
1.855
0.064
Ketidakpastian Lingkungan -> Budgetary Slack
0.028
0.113
0.245
0.807
Partisipasi X Job Relevan Information -> Budgetary Slack
-0.129
0.088
1.470
0.142
Partisipasi X Opportunistic Behavior -> Budgetary Slack
0.133
0.101
1.323
0.186
Partisipasi X Ketidakpastian Lingkungan -> Budgetary Slack
0.181
0.091
1.995
0.047
Endogen :
Budgetary slack, R2 = 76,6%
Sumber : Data Primer Diolah (2018)
7
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
Partisipasi
penyusunan
anggaran
berpengaruh terhadap Budgetery Slack.
Berdasarkan
Tabel
1
di
opportunistic behavior dan ketidakpastian
lingkungan.
atas,
koefisien jalur 0.387 (t=3.371; p
e-ISSN 2301-6965
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 – 10
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP
BUDGETERY SLACK MELALUI VARIABEL PEMODERASI PADA
PEMERINTAH KOTA PADANG
Tun Huseno
Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
Email : tunhuseno.dr@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of budgetary participation on budgetery slack with job relevant
information, oppurtunistic behavior, and environmental uncertainty as moderating variables. This research is
an explanatory research, which is a study that explains the relationship between variables through hypothesis
testing. The data analyzed in this study were primary data collected through questionnaires containing a list of
structured questions aimed at respondents who were selected purposively namely echelon IV and III officials in
the tourism department, education offices, inspectorates, regional development planning agencies, cooperative
and SMEs, numbering 70 people. The analysis technique used is the analysis of partial least square (PLS)
based on variance. The results of this study are as follows: 1). Budgeting participation has a positive and
significant effect on budgetary slack. 2). Job relevant information is not proven to moderate the influence of
budgetary participation on budgetary slack. 3). Job relevant information has a positive and significant effect
on budgetary slack. 4). Opportunistic behavior is not proven to moderate the effect of budgetary participation
on budgetary slack and also has no significant effect on budgetary slack. 5). Environmental uncertainty is
proven to moderate the influence of budgeting participation on budgetary slack and is pure moderation.
Keywords
: budgetary slack, job relevant information, opportunistic behavior, environmental
uncertainty, budgetary participation.
adalah keikutsertaan pelaksana anggaran
Pendahuluan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
dalam
memutuskan
secara
bersama
Daerah (APBD) adalah alat perencanaan
mengenai serangkaian aktivitas di masa
sekaligus
pengendalian
yang akan datang yang akan ditempuh
pemerintah daerah (Andika, 2014). Proses
oleh pelaksana anggaran dalam mencapai
penyusunan anggaran dalam pemerintah
tujuan
daerah
anggaran secara partisipatif diharapkan
sebagai
focus
alat
untuk
kesejahteraan
organisasi.
Dengan
manajer
menyusun
masyarakat, bukan untuk mewujudkan
kinerja
kepentingan pribadi/golongan. Untuk itu
Disamping itu, partisipasi penyusunan
diperlukan proses penyusunan anggaran
anggaran
yang transparansi dan akuntabel. Ada
bawahanlah yang lebih mengetahui kondisi
dua macam metode partisipasi dalam
langsung
penyusunan anggaran, yaitu metode top-
Pemerintah Kota Padang telah berturut-
down dan bottom-up (Mahadewi, 2014).
turut
Partisipasi dalam penyusunan anggaran
memperoleh
ini
akan
diperlukan
bagiannya
pada
meningkat.
tahun
opini
(Kartika,
2016
dan
wajar
karena
2016).
2017
tanpa
1
Terakreditasi Kemenristek Dikti Nomor 21/E/KPT/2018, tanggal 9 Juli 2018
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
pengecualian (WTP) dari BPKP Sumatera
partisipasi penyusunan anggaran dengan
Barat,
bahwa
budgetery slack disebabkan oleh adanya
Pemerintah Kota Padang terbaik dalam
faktor-faktor tertentu yaitu situasional
manajemen
factors atau yang dikenal dengan istilah
yang
mengindikasikan
pengelolaan
keuangan
variabel
daerahnya.
Penelitian
sebelumnya
banyak
kontijensi
Dalam
variabels).
(contingency
penelitian
ini
yang mengindikasikan hasil yang saling
pendekatan contingency akan diadopsi
bertentangan mengenai hubungan antara
untuk
partisipasi penyusunan anggaran dengan
penyusunan anggaran dengan budgetery
budgetery
slack.
Penelitian
Latuheru
mengevaluasi
slack yaitu Job Relevant Information,
(2006) menyatakan bahwa partisipasi
Oppurtunistic
dalam
pastian lingkungan.
penyusunan
anggaran
dapat
mengurangi budgetery slack. Hal ini
terjadi
karena
bawahan
membantu
partisipasi
Behavior,
dan
ketidak
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menguji dan menganalisis pengaruh
memberikan informasi mengenai prospek
partisipasi
masa depan sehingga anggaran yang
terhadap budgetery slack
penyusunan
anggaran
disusun mejadi lebih akurat. Sedangkan
2. Menguji dan menganalisis pengaruh
penelitian yang berbeda dari Nor (2007),
job relevant information pemoderasi
Falikhatun (2007), menyatakan bahwa
partisipasi
partisipasi
terhadap budgetery slack
penganggaran
yang
tinggi
semakin meningkatkan budgetery slack.
penyusunan
3. Menguji dan menganalisis pengaruh
Hal ini menunjukkan bahwa bawahan
opportunistic
memberikan informasi yang bias dalam
partisipasi
penyusunan
terhadap budgetery slack
mengurangi
anggaran,
keakuratan
sehingga
anggaran
pemoderasi
behavior
penyusunan
anggaran
dalam
4. Menguji dan menganalisis pengaruh
penyusunan anggaran. Karena ketidak
job relevan information, opportunistic
konsistenan beberapa hasil penelitian
behavior
diatas, maka perlu dilakukan penelitian
lingkungan
dipemerintah kota padang menggunakan
hubungan
pendekatan
anggaran dengan budgetary slack.
kontijensi
untuk
menyelesaikan perbedaan dari berbagai
penelitian tersebut. Fahrianta dan Ghozali
(2002), mengatakan kemungkinan belum
adanya kesamaan hasil penelitian tentang
2
dan
sebagai
partisipasi
ketidakpastian
pemoderasi
penyusunan
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN...[Tun Huseno]
Tinjauan Teoritis
memiliki
Partisipasi Penyusunan Anggaran
tindakan secara benar dalam proses
Mulyadi, (2001). partisipasi dalam
penyusunan angggaran dapat diartikan
dalam
dengan
memutuskan
bersama
anggaran
mengenai
komite
rangkaian kegiatan dimasa yang akan
datang dalam mencapai sasaran anggaran.
Brownell (1982) menyebutkan bahwa
partisipasi anggaran merupakan proses
yang melibatkan individu-individu secara
langsung di dalamnya dan mempunyai
pengaruh
dalam
penyusunan
tujuan
anggaran yang prestasinya akan dinilai dan
kemungkinan akan dihargai atas dasar
pencapaian tujuan anggaran mereka. Di sisi
lain,
partisipasi
anggaran
merupakan
keterlibatan antara manajer atas dengan
bawah
untuk
menentukan
proses
penggunaan sumber daya pada aktivitas
dan
operasi
perusahaan
(Meker, 2007). Partisipasi
mereka
merupakan
salah satu unsur yang sangat penting yang
menekankan pada proses kerjasama dari
berbagai pihak, baik
bawahan maupun
manajer level atas.
Dengan kata lain
bahwa anggaran yang disusun tidak
semata-mata
ditentukan
oleh
atasan
saja, melainkan juga keterlibatan atau
keikutsertaan
bawahan,
karena para
pekerja atau manajer tingkat bawah
merupakan
bagian
organisasi
yang
suara untuk
memilih
manajemen.
Senjangan Anggaran (Budgetary Slack)
Senjangan
sebagai keikutsertaan manager tingkat
bawah
hak
anggaran
adalah
perbedaan antara jumlah anggaran yang
diajukan oleh subordinates dengan jumlah
estimasi yang terbaik dari organisasi
(Anthony
dan
Govindarajan,
2011).
Senjangan anggaran (budgetary slack)
adalah selisih atau perbedaan antara
sumber daya yang sebenarnya dibutuhkan
untuk melaksanakan sebuah pekerjaan
dengan sumber daya yang diajukan dalam
anggaran
(Sugiwardani,
2012).
Senjangan anggaran merupakan suatu
tindakan dari bawahan yang Mengecilkan
kapabilitas produktifnya ketika ia diberi
kesempatan untuk menentukan standar
kinerjanya (Young, 1985). Selain itu
senjangan anggaran juga dapat diartikan
sebagai perbedaan jumlah anggaran yang
diajukan oleh bawahan dengan jumlah
estimasi terbaik dari organisasi (Antony
dan
Govindarajan,
2005).
Apabila
bawahan berada dalam keadaan senjangan
anggaran maka akan lebih cenderung
untuk menganggarkan pendapatan lebih
rendah dan pengeluaran lebih tinggi,
dibandingkan dengan estimasi terbaik
mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut
sehingga target anggaran akan lebih
mudah dicapai. Senjangan anggaran itu
terjadi disebabkan keinginan dari atasan
3
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
dan bawahan yang tidak sama terutama
positif pada bawahan mengenai alternatif
jika kinerja tergantung pada pencapaian
keputusan dan tindakan yang perlu dilakukan
sasaran anggaran, karena mereka akan
dalam mencapai tujuan.
membuat senjangan anggaran melalui
proses
Opportunistic
partisipasi
Ketidakpastian Lingkungan
Kartika (2010), menyatakan bahwa
Behavior.
Opportunistic
behavior
adalah
perilaku yang cenderung memanfaatkan
kesempatan. Hal ini berkaitan dengan sifat
pribadi maupun kelompok yang sifatnya
situasional
dalam
kesempatan.
Opportunistic
merupakan
perilaku
memanfaatkan
yang
behavior
berusaha
mencapai tujuan dengan segala cara
bahkan cara illegal sekalipun (Maryono,
2013). Opportunistic behavior mengarah
pada
terjadinya
adverse
selection
(menyembunyikan informasi) dan moral
hazard (penyalahgunaan wewenang).
ketidakpastian
lingkungan
salah
faktor
satu
menyebabkan
merupakan
yang
organisasi
sering
melakukan
penyesuaian terhadap kondisi organisasi
dengan lingkungan. Seseorang mengalami
ketidakpastian
karena
merasa
tidak
memiliki informasi yang cukup untuk
memprediksi keadaan pada masa yang
akan datang. kemampuan memprediksi
keadaan dimasa datang pada kondisi
ketidakpastian lingkungan yang rendah
akan terjadi pada individu yang terlibat
dalam
penyusunan
anggaran.
Pada
kondisi ini bawahan dapat memberikan
informasi yang dimiliki kepada atasan
Job Relevant Information (JRI)
dalam penyusunan anggaran sehingga
Kren (1992), mengidentifikasikan dua
jenis informasi utama dalam organisasi yaitu
decision
influencing
dan
job
relevant
anggaran
dapat
lebih
akurat.
Ketidakpastian yang dihadapi bawahan
information (JRI), yakni informasi yang
dalam lingkungan organisasi mempunyai
memfasilitasi pembuatan keputusan yang
implikasi
berhubungan dengan tugas. Lebih lanjut Kren
organisasi.
(1992),
menganalisis
menyatakan bahwa job
information
relevant
(JRI) sebagai informasi yang
lingkungan
yang
penting
terhadap
Kemampuan
untuk
dan
yang
memprediksi
berbeda-beda
akan
memfasilitasi pembuatan keputusan yang
menimbulkan persepsi yang berbeda-beda
berhubungan dengan tugas. Disisi lain,
dari pimpinan dan bawahan tentang
JRI membantu bawahan atau pelaksana
anggaran
dalam
meningkatkan
pilihan
tindakannya melalui informasi usaha yang
berhasil dengan baik. Kondisi ini berdampak
4
ketidakpastian lingkungan yang mereka
hadapi.
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN...[Tun Huseno]
behavior dan ketidakpastian lingkungan.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
Hasil analisis akan dibagi menjadi dua
penjelasan (explanatory research), yaitu
bagian
suatu
menjelaskan hubungan variabel dengan
penelitian
yang
menjelaskan
yaitu
outer
dan
model
inner
model
untuk
hubungan antara variabel-variabel melalui
itemnya
untuk
pengujian hipotesis (Singarimbun dalam
menjelaskan variabel dengan variabel.
Singarimbun dan effendi, Ed., 1955). Data
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
Outer Model
data primer yang dikumpulkan melalui
Outer
bertujuan
model
untuk
kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan
menguji hubungan masing-masing item
terstruktur yang ditujukan pada responden
terhadap konstruk laten yang ada dalam
yang dipilih secara purposive yaitu pejabat
inner model. Item dengan loading factor
eselon IV dan III pada dinas pariwisata,
bernilai 0,50 atau lebih menunjukkan
dinas
badan
bahwa item tersebut memiliki validasi
perencanaan pembangunan daerah, dinas
yang baik untuk mengukur variabel laten.
koperasi dan UKM, berjumlah 70 orang.
Gambar 1 berikut ini menjelaskan hasil
Terdapat
outer model dan
bagian pembuktian
penelitian ini yaitu variabel independen,
moderasi
dimasukkan
variabel dependen, dan variabel moderasi.
analisis
Variabel independen adalah partisipasi
mempunyai
penyusunan
mempunyai loading kurang dari 0,50 yaitu
pendidkan,
tiga
inspektorat,
jenis
variabel
anggaran,
dalam
variabel
belum
ini.
Sebanyak
validasi
lima
rendah
dalam
item
karena
dependennya adalah budgetery slack dan
pengaruh
pemikiran terhadap anggaran
variabel moderasi yaitu Job Relevant
akhir (X1.4=0,384), informasi kemajuan
Information, Oppurtunistic Behavior, dan
perkembangan
ketidakpastian lingkungan. Tehnik analisis
informasi
yang digunakan adalah analisis partial
(X2.6=0,411),
least square (PLS) berbasis variance.
secara
yang
(X2.5=0,446),
dibutuhkan
informasi
otomatis
permasalahan
Hasil Penelitian
diprediksi
Model Partial Least Square (PLS)
kelima
item
model
dan
Model penelitian ini menjelaskan
organisasi
yang
(X4.7=0,368).
ini
tersedia
diberikan
(X2.7=0,459),
tidak
Selanjutnya
dikeluarkan
dilakukan
dapat
analisis
dalam
outer
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
model hasil evaluasi seperti pada Gambar
terhadap budgetary slack yang dimoderasi
1 di bawah ini.
oleh job relevan information, opportunistic
5
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
Gambar 1. Outer Model Seteleh Evaluasi Item
Sumber : Data Primer Diolah (2018)
factor 0,895. Tingkat kehandalan keempat
Partisipasi penyusunan angggaran secara
item ini berupa nilai AVE = 0,575,
substantif lebih banyak terukur pada item
composite reliability = 0,840 dan koefisien
terlibat dalam penyusunan anggaran (X1.1).
alpha
Item ini mempunyai nilai loading factor
diterima. Ketidakpastian lingkungan item
0,775.
keempat
ini mempunyai nilai loading factor 0,780.
item ini berupa nilai AVE = 0,528,
Tingkat kehandalan ketujuh item ini
composite reliability = 0,816 dan koefisien
berupa nilai AVE = 0,520, composite
alpha
dapat
reliability = 0,883 dan koefisien alpha
diterima. Job relevan information item ini
Cronbach 0,846 adalah dapat diterima.
mempunyai nilai loading factor 0,780.
Pengukuran budgetary slack item ini
Tingkat kehandalan ketujuh
item ini
mempunyai nilai loading factor 0,798.
composite
Tingkat kehandalan kelima item ini berupa
Tingkat
kehandalan
Cronbach
0,700
adalah
berupa nilai AVE = 0,515,
Cronbach
0,745
adalah
dapat
nilai AVE = 0,512, composite reliability =
reliability = 0,881 dan koefisien alpha
0,838 dan koefisien alpha Cronbach 0,757
Cronbach 0,842.
adalah dapat diterima.
Model Hipotesis
adalah
dapat
diterima.
Opportunistic
behavior item ini mempunyai nilai loading
Model
hipotesis
hubungan
partisipasi penyusunan anggaran terhadap
budgetary slack yang dimoderasi oleh job
6
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN...[Tun Huseno]
opportunistic
persamaan, karena di dalamnya hanya ada
behavior dan ketidakpastian lingkungan
satu variabel endogen yaitu budgetary
dijelaskan pada Gambar 2. Hubungan
slack.
relevan
kelima
information,
variabel
terbangun
atas
satu
Gambar 2. Model Hipotesis
Sumber : Data Primer Diolah (2018)
Hasil model hipotesis Gambar. 2 di atas,
keragaman budgetary slack adalah sebesar
menjelaskan bahwa kontribusi partisipasi
76,6%, artinya adanya kecocokan model
penyusunan anggaran yang dimoderasi
yang
oleh job relevan information, opportunistic
Selanjutnya untuk melihat hubungan antar
behavior dan ketidakpastian lingkungan
variabel disajikan seperti Tabel. 1 berikut
dan interaksi ketiganya untuk menjelaskan
ini
tinggi
pada
model
ini.
Tabel 1. Hasil Uji Koefisien pada Inner Model
Original
Standard
Sample
error
Partisipasi Penyusunan Anggaran -> Budgetary Slack
0.387
Job Relevan Information -> Budgetary Slack
Hubungan Variabel
T
P
0.115
3.371
0.001
0.318
0.122
2.612
0.009
Opportunistic Behavior -> Budgetary Slack
0.237
0.128
1.855
0.064
Ketidakpastian Lingkungan -> Budgetary Slack
0.028
0.113
0.245
0.807
Partisipasi X Job Relevan Information -> Budgetary Slack
-0.129
0.088
1.470
0.142
Partisipasi X Opportunistic Behavior -> Budgetary Slack
0.133
0.101
1.323
0.186
Partisipasi X Ketidakpastian Lingkungan -> Budgetary Slack
0.181
0.091
1.995
0.047
Endogen :
Budgetary slack, R2 = 76,6%
Sumber : Data Primer Diolah (2018)
7
JURNAL ILMIAH WAHANA BHAKTI PRAJA
Vol. 8 No. 1, Oktober 2018 : 1 - 10
Partisipasi
penyusunan
anggaran
berpengaruh terhadap Budgetery Slack.
Berdasarkan
Tabel
1
di
opportunistic behavior dan ketidakpastian
lingkungan.
atas,
koefisien jalur 0.387 (t=3.371; p