FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERIODE 2016-2017

  FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PARTUS PREMATURUS DI RS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERIODE 2016-2017 SKRIPSI

  Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.ked)

  Oleh:

MELISA IRA DIKA NIM: 702015083 FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2018

  

ABSTRAK

  Nama : Melisa Ira Dika Program Studi : Kedokteran Judul : Faktor-Faktor Penyebab Partus Prematurus di RS

  Muhammadiyah Palembang Periode 2016-2017 Partus prematurus adalah suatu persalinan yang ditandai dengan kontraksi uterus, adanya perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu. Angka kejadian persalinan prematur dan angka kematian bayi prematur di Indonesia masih tergolong tinggi. Indonesia termasuk kedalam peringkat 10 besar dari 184 negara dengan angka kejadian persalinan prematur yang tinggi, yaitu 15,5 kelahiran prematur per 100 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan desain cross

  

sectional . Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, dan

  sampel yang didapatkan sebanyak 82 orang. Data didapatkan melalui rekam medis, lalu hasilnya dibuat dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase. Didapatkan karakteristik partus prematurus berdasarkan usia terbanyak pada usia 20-35 tahun, paling banyak terjadi pada multigravida, memiliki riwayat prematur sebelumnya, dan jenis persalinan terbanyak dilakukan adalah persalinan spontan. Faktor-faktor penyebab partus prematurus didapatkan preeklampsia berat (43,9%), ketuban pecah dini (30,5%), perdarahan antepartum (18,3%), kehamilan kembar (3,7%), inkompetensi serviks (2,4%), dan kelainan uterus (1,2%).

  Kata kunci: Faktor penyebab, karakteristik, partus prematurus

  

ABSTRACT

  Name : Melisa Ira Dika Study Program : Faculty of Medicine Title : The Distribution of Premature Parturition Causal Factor in

  RS Muhammadiyah Palembang 2016-2017

  

Premature parturition is a labor that is characterized by uterine contractions,

bleeding and dilation of the cervix and the fall of the baby's head in a pregnant

woman whose pregnancy is less than 37 weeks. The incidence of preterm labor

and premature infant mortality in Indonesia is still relatively high. Indonesia

ranks among the top 10 of 184 countries with a high rate of preterm labor, which

is 15.5 premature births per 100 live births. This study aims to determine the

factors that cause prematurus delivery in Muhammadiyah Hospital Palembang in

the period 2016-2017. This research were done in a descriptive form with cross

sectional design. Sampling was done by tot al sampling technique, and the samples

obtained were 82 people. Data is obtained through medical records, then the

results presented in the form of frequency tables and percentages. The

characteristics of prematurous delivery were obtained based on the highest age at

the age of 20-35 years, most commonly in multigravidas, had a previous

premature history, and the type of labor most performed was spontaneous labor.

The factors that cause prematurous delivery are severe preeclampsia (43,9%),

premature rupture of amnion membranes (30,5%), antepartum haemorrhage

(18,3%), multiple pregnancy (3,7%), cervical incompetence (2,4%), and uterus

abnormalities (1,2%).

  Keywords : Causative factor. Characteristic, Premature parturition

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

  Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :

  1) Prof. dr. Syakroni Daud Rusydi, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing pertama dan dr. Putri Rizki AB selaku dosen pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

  2) Pihak RS Muhammadiyah Palembang yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan;

  3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral; dan

  4) Sahabat dan teman dekat saya yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Akhir kata, saya berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

  Palembang, 14 Januari 2019 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL

  ………………………………………………………….... i

  

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii

DAFTAR PERNYATAAN ORISINALITAS................................................... iii

DAFTAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  ……………………………………... iv

  ABSTRAK

  ……………………………………………………………………… v

  ABSTRACT

  ……………………………………………………………………... vi

  KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

  …………………... vii

  DAFTAR ISI

  ……………………………………………………………………. viii

  DAFTAR TABEL

  ……………………………………………………………… x

  DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………………………… xi

  

DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………. xii

  BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang……………………………………………………… 1

  1.2. Rumus an Masalah…………………………………………………… 3

  1.3.Tujuan Pe nelitian…………………………………………………….. 3

  1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………………… 4

  1.5. Keaslian Pe nelitian…………………………………………………... 5

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita…………………………. 7 2.1.1. Anatomi………….……………………………………………. 7

  2.1.2. Fis iologi…………….…………………………………………. 10

  2.2. Part us……...………………………………………………………… 11

  2.3. Definisi Partus Prematurus………………….………………………. 12 2.4. Klasifikasi Partus Prematurus.

  ………………………………………. 12

  2.5. Epidemio logi Partus Prematurus.……………………………………. 12

  2.6. Etiolog i Partus Prematurus………………………………………….. 12

  2.6.1. Ketuban Pecah Dini……………………………………………. 13

  2.6.2. Perdaraha n Antepartum……………………………………….. 13

  2.6.3. Janin Keh amilan Kembar……………………………………… 14

  2.6.4. Pre eklampsia…………………………………………………… 15

  2.6.5. Inkompetensi Serviks………………………………………….. 16

  2.6.6. Kelainan Uterus……………………………………………….. 16

  2.7. Faktor Risiko Partus Prematurus…….……………………………… 17

  2.7.1. Ia trogenik……………………………………………………… 17

  

viii

  2.7.2. Faktor Maternal……………………………………………….. 18

  2.7.3. Fakto r Perilaku………………………………………………… 19

  2.8. Patofisiol ogi Partus Prematurus…….……………………………….. 19

  2.9. Penegakkan Diagnosis Partus Prematurus …………….…………….. 20

  2.10. Pemeriksaa n Penunjang……………………………………………. 21

  2.11. Tatalaksana Partus Prematurus. ……………………………………. 22

  2.11.1. Rekomendasi Penatalaksanaan………………………………. 22

  2.12. Pencegahan Pa rtus Prematurus…….………………………………. 26

  2.13. Komplikasi Partus Prematuru s…….………………………………. 27

  2.14. Prognosis Bayi Prematur…..………….…………………………… 27

  2.15. Kerangka Teori …………………………………………………….. 28

  BAB III. METODE PENELITIAN

  3.1. Jenis Penelitian ………………………………………………………. 29

  3.2. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 29

  3.3. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………… 29

  3.3.1. Populasi Penelitian ………….…………………………………. 29

  3.3.2. Sampel P enelitian..……………………………………………. 29

  3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi…………………………………………. 30

  3.4.1 Kriteri a Inklusi…………………………………………………. 30

  3.4.2 Kriteria Eksklusi……………………………………………….. 30

  3.5. Variabel Penelitian…………………………………………………... 30

  3.6. Cara Pengambi lan Sampel…………………………………………... 30

  3.7. Definisi O perasional………………………………………………… 30

  3.8. Metode Pengu mpulan Data…………………..……………………… 32

  3.9. Metode Pengolahan dan Analisis Data……………………...……….. 32 3.10.

  Etika Penelitian……………………………………………………… 32

  3.11.Alur Pene litian……………………………………………………….. 33

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1 Has il………………………………………………………………….. 34

  4.2 Pembahasan ………………………………………………………….. 39

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimp ulan…………………………………………………………... 48

  5.2 Sa ran…………………………………………………………………. 49

  DAFTAR PUSTAKA

  …………………………………………………………… 50

  LAMPIRAN

  ……………………………………………………………………... 52

  BIODATA RINGKAS ATAU RIWAYAT HIDUP

  ……………………………. 56

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Partus prematurus adalah suatu persalinan yang ditandai dengan kontraksi uterus, adanya perdarahan dan dilatasi serviks serta turunnya kepala bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (Oxorn, 2010). The

  American Academy of Pediatrics mendefinisikan bayi prematur adalah bayi

  dengan berat badan lahir < 2.500 g. Partus prematurus juga di definisikan sebagai persalinan pada wanita hamil dengan usia gestasi 20-36 minggu, dengan kontraksi uterus empat kali tiap 20 menit atau delapan kali tiap 60 menit selama 6 hari, dan diikuti oleh salah satu dari beberapa hal seperti ketuban pecah dini, dilatasi serviks ≥ 2cm, penipisan serviks > 50%, atau perubahan dalam hal dilatasi, dan penipisan serviks pada pemeriksaan secara serial (Creasy & Heron, 2009).

  Menurut laporan badan kesehatan dunia, setiap tahun diperkirakan tiga belas juta bayi lahir secara prematur di seluruh dunia dan satu juta bayi prematur meninggal. Prevalensi persalinan prematur di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan dari tahun 2012 sebesar 11,55%, meningkat pada tahun 2014 menjadi 12,32% dan pada tahun 2015 menjadi 12,37%. Prevalensi persalinan prematur di Inggris juga mengalami peningkatan, dari tahun 2010 yaitu 7,0% meningkat pada tahun 2011 menjadi 7,1% dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 7,5%. Dan prevalensi persalinan prematur di Eropa berkisar antara 5- 11% (WHO, 2014).

  Angka kejadian persalinan prematur di Indonesia termasuk kedalam peringkat 10 besar dari 184 negara dengan angka kejadian yaitu 15,5 kelahiran prematur per 1000 kelahiran hidup. Indonesia merupakan negara kelima dengan jumlah bayi prematur sebesar 675.000 bayi (WHO, 2014). Dilihat dari jumlah kematian bayi

   Muhammadiyah Palembang

  2 prematur nya, Indonesia berada pada peringkat 7 dari 10 negara dengan jumlah kematian bayi prematur sebesar 25.800 kematian (UCFS, 2014).

  Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, angka kematian pada bayi prematur pada tahun 2011 didapatkan 79 bayi (0,5%) dari jumlah kelahiran bayi 156.348. Pada tahun 2012 meningkat menjadi 91 bayi (0,8%) dari jumlah kelahiran bayi 102.205 (Dinkes Kota Palembang, 2013).

  Dalam sebagian besar kasus, etiologi partus prematurus tidak terdiagnosis, dan umumnya multifaktor, kurang lebih 30% kasus partus prematurus tidak diketahui penyebabnya (Guaschino, 2012). Sedangkan 70% sisanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kehamilan kembar 30% kasus, ketuban pecah dini, perdarahan antepartum, inkompetensi serviks, kelainan kongenital uterus 20-25%, dan sisanya 15-20% dengan penyebab preeklampsia (Townson DS, 2011).

  Permasalahan utama pada partus prematurus ini tidak saja pada kematian perinatal melainkan bayi yang lahir prematur terutama dengan usia kehamilan < 32 minggu, mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena bayi kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem organ tubuh (Greer I, 2008). Bayi yang lahir prematur sering pula disertai dengan kelainan, baik kelainan jangka pendek maupun jangka panjang. Kelainan jangka pendek yang sering terjadi adalah RDS (Respiratory Distress Syndrome), perdarahan intraventrikular, NEC (Necrotizing Entero Cilitis), displasi bronko- pulmonar, sepsis, dan paten duktus arteriosus. Adapun kelainan jangka panjang sering berupa kelainan neurologik seperti serebral palsi, retinopati, retardasi mental, juga dapat terjadi disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah yang kurang baik (Prawirohardjo, 2014). Masalah lainnya dalam persalinan prematur adalah perawatan bayinya, semakin muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitasnya. Perawatan bayi prematur membutuhkan teknologi kedokteran yang canggih dan biaya yang sangat mahal dan membutuhkan tenaga ahli yang banyak (Sulistiarini, 2016). Tingkat morbiditas tersebut dapat dikurangi dengan mencegah terjadinya persalinan prematur seperti prediksi dini dan akurat, intervensi untuk menghilangkan faktor risiko dan penyebab serta menunda

   Muhammadiyah Palembang

  3 terjadinya persalinan dengan pemberian tokolisis, kortikosteroid untuk pematangan paru janin, dan antibiotik profilaksis (Prawirohardjo, 2014).

  Berdasarkan data angka kejadian partus prematurus dan kematian bayi prematur yang mengalami peningkatan, maka diperlukan penelitian faktor-faktor penyebab partus prematurus untuk mengetahui data yang lebih lengkap mengenai angka kejadian, dan distribusi faktor-faktor penyebab partus prematurus sehingga diharapkan dapat membantu upaya peningkatan penanganan, pencegahan, dan mampu menekan angka kematian neonatal. Di samping itu juga sebagai penelitian pendahulu untuk acuan penelitian selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Berapa angka kejadian partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

  2. Bagaimana distribusi faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum

  Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

  1.3.2 Tujuan Khusus

  1. Mengidentifikasi karakteristik responden yang mengalami partus prematurus di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

  2. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan preeklampsia sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

   Muhammadiyah Palembang

  4

  3. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan ketuban pecah dini sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016- 2017.

  4. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan perdarahan antepartum sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

  5. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan inkompetensi serviks sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

  6. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan kelainan uterus sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

  7. Mengidentifikasi distribusi partus prematurus berdasarkan kehamilan kembar sebagai penyebab di RS Muhammadiyah Palembang periode 2016-2017.

1.4 Manfaat Penelitian

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai penyebab terjadinya partus prematurus.

  2. Sebagai masukan untuk dapat melakukan perawatan segera kepada ibu hamil yang berisiko mengalami partus prematurus agar dapat mengurangi insiden kematian ibu dan bayi, dan mengurangi kejadian prematurus pada masa yang akan datang.

  3. Data pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan partus prematurus.

   Muhammadiyah Palembang

  5

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya

  No. Nama Peneliti Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian

  1. Intan Simamora Karakteristik ibu Deskriptif dengan Proporsi melahirkan prematur desain case series karakteristik ibu di RS. Santa yang melahirkan Elisabeth Medan bayi prematur 2004-2008 berdasarkan sosiodemografi tertinggi: usia 20- 35 tahun 81%, suku Batak 60,7%, pendidikan tinggi 83,9%, pekerjaan ibu rumah tangga 50,2%. Proporsi medikal obstetri tertinggi: paritas multigravida 53,6%, dan riwayat kehamilan terdahulu baik 74,9%.

  2. Tria Agustiana Faktor-faktor yang Observational Persalinan mencetuskan analitik dengan prematur pada ibu terjadinya persalinan desain cross yang mengalami prematur pada ibu di sectional ketuban pecah dini Indonesia tahun mempunyai 2010 (Analisis Data peluang 3,7 kali RISKESDAS 2010) lebih besar. Ibu dengan jarak kehamilan <18 bulan memiliki peluang 1,6 kali lebih besar. Persalinan prematur dengan pendidikan ibu kategori rendah menurunkan peluang 0,8 kali dibandingkan ibu pendidikan tinggi.

  Persalinan prematur pada ibu dengan riwayat abortus secara

   Muhammadiyah Palembang

  6

  statistik tidak bermakna, hasil uji statistik menunjukkan nilai p= 0,447.

3. Rini Wahyuni, Faktor-Faktor yang Observational Distribusi

  dan Siti Rohani Mempengaruhi analitik dengan frekuensi Persalinan Prematur desain case control responden dalam (2016) penelitian ini adalah sebanyak

  33 (23,9%) ibu hamil dengan usia >35 tahun, sebanyak

  87 (32,1%) ibu dengan paritas >1, sebanyak

  24 (17,4%) ibu hamil dengan jarak kehamilan <24 bulan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara usia ibu dengan persalinan prematur (p-value = 0,017).

   Muhammadiyah Palembang

DAFTAR PUSTAKA

  2010. Hal: 75. Guaschino, S., De Seta, F., Piccoli, M., Maso, G., Alberico, S. 2012. Etiology of preterm labour: bacterial vaginosis. Obstetry Gynecologist Journal. 3:46-51.

  Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013 . Nusa Tenggara Barat: Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.

  Mutianingsih, R., 2013. Hubungan Preeklamsi Berat Dengan Kelahiran Preterm Di

  International Journal of Obstetrics and Gynecology . 20: 30-33.

  Moutquin, J. 2013. Classification and Heterogenicity of Preterm Birth. BJOG An

  Hal : 43-55. Manuaba, I.B.G, 2010. Gawat Darurat : Obstetrik Ginekologi dan Obstetrik Ginekologi Sosial . Ed:1. EGC : Jakarta.

  Semarang, 2016. Krisnadi, SR. 2009. Faktor Risiko Persalinan Prematur. Bandung : Refika Aditama.

  Hacker, N. 2011. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Hipokrates. Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI. Manajemen Persalinan Preterm.

   Muhammadiyah Palembang

  Andrews, WW., Goldenberg, RI., Mercer, B., et al. 2011. The Preterm Prediction study : “Association of Second Trimester Genitourinary Chlamydia Infection.

  Greer, I., Norman, J. 2008. Preterm Labor, Managing Risk in Clinical Practice.

  Pediatry Perinatal Epidemiology . 2:57-62.

  Tersedia dari: Dizon, Towson, DS. 2011. Preterm labour and delivery : a genetic predisposition.

  New York. Hal: 855-873. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013. (Di akses 5 September 2018)

  nd edition).

  Creasy, RK., Herron MA. 2009. Prevention of Preterm Birth. Obstetry Gynecologist Journal ; 102: 488-492. Cunningham, FG. et al. 2014. Preterm Birth. In: William Obstetrics (22

  Anik Maryunani. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta : Trans Info Medika

  Obstetry Gynecologist Journal. 183(3) : 662-678.

  Cambridge University Press. Hal: 1-26. Goldenberg, RL., Culhane, JF., et. al. Preterm Birth : Epidemiology and Causes.

  51

  Norwitz, E., Schorge, J., 2008. At A Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga. Nugroho, T. 2010. Kasus Emergensi Kebidanan. Yogyakarta: Nuna Medika. Hal : 115-125. Oxorn, H., Forte, WR. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan.

  Yogyakarta. Hal 581-602. Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

  Jakarta. Hal: 667-675. Price, S. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.

  Vol.2. Jakarta: EGC. Rayburn, WF., Carey, JC. 2011. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika.

  Hal : 749. Saifuddin, A., B. 2009. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

  Jakarta: YBPS. Spong, CY. 2010. Prediction and Prevention of Recruitment Spontaneous Preterm Birth. Obstetry Ginecologist Journal. 110:405-415.

  Sujiyatini. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuka Medik. Sulistiarini, D., Berliana, SM. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelahiran Prematur di Indonesia. E-Journal Kesehatan dan Lingkungan. 1(2) : 109-115.

  Sumarah. 2008. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya. UCSF. 2014. Preterm Birth is Now Leading Cause of Death in Young Children

  Globally. University of California, San Fransisco. Diakses pada 12 Agustus 2018. Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 625. WHO. 2014. Born Too Soon : The Global Action Report on Preterm Birth. Widjayanegara, H. 2009. Aspek Umum Prematuritas. Bandung : Refika Aditama.

  Hal: 3-4. Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya. Hal : 79-82. Wiknjosastro, H., Saifuddin, AB., Rachimhadhi, T. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi 3.

  Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal : 365-383.

   Muhammadiyah Palembang