KATA PENGANTAR.docx (3) KATA PENGANTAR

KARYA ILMIAH
KESEIMBANGAN ALAM ( EKOLOGI )

Abstrak
Keseimbangan alam adalah teori yang menyatakan bahwa sistem ekologi biasanya
dalam keadaan keseimbangan homiostatik yang stabil yaitu perubahan kecil dalam tatajarah
tertentu akan dibetulkan melalui suap belas negativ yang akan membawa tatarajah balik
kepada titik keseimbangan asal dengan sistem lainnya. Bisa disebut seimbangnya alam itu
semua organisme atau sesuatu yang tumbuh berjalan sesuai dengan kemampuannya.
Kesimbangan alam iasanya dapat dilihat dalam keadaan yang tidak lebih banyak populasinya
yang tidak ada populasinya dan tidak ada yang lebih sedikit populasinya.
Kata kunci : ilmu keseimangan alam ( ekologi )

PENDAHULUAN
Alam sebagai tempat tinggal adalah salah satu harta yang paling berharga bagi
manusia karna manusia akan senantiasa berinteraksi, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya. Kondisi lingkungan global yang kian memburuk tak lepas dari
berbagai masalah, mulai dari sampah, penebangan tebing-tebing sekitar aliran sungai yang
menyebabkan banjir, penggundulan hutan yang berakibat tanah longsor, serta polusi udara
akibat aktivitas industri yang ceroboh maupun transportasi yang tidak ramah lingkungan.
Telah disadari sebagai penyebab utama krisis kesadaran lingkungan.

Adapun prinsip dasar ekologi adalah memelihara, memanfaatkan dan melestarikan
lingkungan guna kehidupan generasi mendatang. Memelihara lingkungan sama dengan
memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan properti yang disebut al-dharurat alkhamsah.
Gagasan ekologi dan kedaulatan lingkungan dalam konteks kekuasaan berhubungan
antara Tuhan, manusia dan alam. Manusia yang terbentuk sangat sempurna, fisik dan psikis
yang diciptakan dari miniatur alam raya, memiliki kelebihan fitrah yaitu dapat berfikir. Dia
mengetahui aneka pengetahuan, yang dapat mengaitkan sebab dan akibat, serta menyusun
kesimpulan-kesimpulan yang mengantarnya mengetahui nomena dari pengamatannya
terhadap fenomena.
Adapun alam adalah tempat di mana makhluk singgah, hidup dan berkembangbiak.
Hubungan manusia dengan alam pun saling terkait (simbiosis mutualisme). Alam juga
merupakan ruang tempat manusia menyelenggarakan amanahnya sebagai pemimpin didunia
sebagai tempat penghidupan dan pengabdian kepada Allah swt. Al-ardh dalam al-Qur‟an
dijadikan sebagai salah satu term guna memperkenalkan istilah lingkungan, yang digunakan
dalam konotasi ekosistem, niche ekologi, lingkungan hidup, dan habitat. Keseluruhan
konotasi tersebut mengacu pada term lingkungan dalam konsep ekologi.

PEMBAHASAN

A. DEFINISI ALAM

Kata alam merupakan terjemah dari bahasa inggris yaitu “nature” yang berasal dari
kata lain “natura” atau kualitas esensial, disposisi atau bawaan[1].
Alam adalah tempat tinggal manusia dan juga menjalankan aktifitasnya, pada intinya
alam dibentuk agar manusia dapat menjalankan kehidupannya didunia[2].
B. PENJELASAN AL QUR’AN TENTANG KESEIMBANGAN ALAM
Didalam surah Al mulk ayat : 3 telah dijelaskan bahwa Allah Swt menciptakan alam
dan isinya ini dibuat dengan seimbang.
‫رفآورمجمع ال وبررصرر رهول ترررى ممون طفططوورر‬.‫ت‬
‫ رما ترررى مفى رخل ومق ال و رروحرممن ممون تررفطو ر‬.‫ت مطرباققا‬
‫ارلذى رخل ررق رسبورع رسرمروا ر‬
Artinya : “yang menciptakan tujuh langit berlapis lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu
yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan yang maha pengasih. Maka lihatlah sekali
lagi, adakah kamu lihat sesuatu yangn tidak seimbang”. (Q.S. Al Mulk:3)
Dalam surah ini manusia diperintahkan untuk mencermati atau mengamati bahwa
Allah menciptakan semua dengan keseimbangan. Seperti yang dapat kita lihat pada
alam dan mahluk hidup, bentuk manusia dan hewan yang dibentuk secara simetri
artinya bagian kiri memiliki bentuk yang sama dengan yang bagian kanan begitu pula
sebaliknya. Demikian pula dengan mahluk hidup semua saling melengkapi secara
seimbang, interaksi hewan dengan lingkungan alam juga terjadi secara seimbang,
bahkan proses alam terjadi secara seimbang3.

Keseimbangan antara alam dengan mahluk hidup berdampak pada keselarasan serta
kesejahteraan hidup manusia. Keseimbangan lingkungan bersifat dinamis karna dapat
berubah setiap saat. Secara ilmiah keseimbangan lingkungan akan terjaga jika tidak
terjadi perubahan komponen alam secara drastis. Perubahan dapat terjadi secara
drastis akibat bencana atau perilaku manusia. Perubahan komponen alam yang
bersifat drastis akan mempengaruhi perubahan komponen lainnya. Sebagai contoh
hilangnya salah satu komponen pada rantai makanan akan menyebabkan dampak
perubahan pada komponen peristiwa makan memakan tersebut.
Perintah untuk menjaga keseimbangan alam pun telah dibahas juga dalam Q.S ArRahman ayat 8-9 :
‫حمسطروا ال ومميرزارن‬
‫ روأ رمقيطموا و آل ورووزرن مبال ومقوسمط رول ر تط و‬.‫أ رل ر تروطرغووا و مفي آلممي ورزارن‬
Artinya : “agar jangan kamu merusak keseimbangan itu, dan tegakkanlah
keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu”.
(Q.S. Ar-Rahman:8-9)
1 Diakses dari http://id.m.wikipedia.org pada jam 9:21 selasa 6-6-2017
2 Diakses dari http://www.google.co.id pada jam 9:25 selasa 6-6-2017
3 Sains berbasis al quran hal 116

Surah Ar Rahman ayat 8 dan 9 tersebut merupakan perintah kepada manusia untuk
menjaga keseimbangan alam. Kerusakan yang mengganggu keseimbangan alam

ternyata terjadi ketika teknologi sudah sangat berkembang pesat seperti pada masa
sekarang. Jadi sebenarnya ayat diatas lebih merujuk atau lebih tertuju kepada manusia
yang hidup dizaman modern.
Perhatikan jika Allah menciptakan alam ini secara seimbang dan membuat segala
sesuatu memiliki pendamping. Contoh kecil yaitu prosese pelepasan gas CO2
didampingi dengan proses penggunaan gas CO2 demikian pula dengan proses
pelepasan dan penggunaan gas nitrogen. Proses menguapnya air ke awan didampingi
dengan proses jatuhnya air hujan dari awan ke bumi. Pendampingan setiap proses
alamiah tersebut dinyatakan dalam Q.S. Ar-Ra’d ayat 4 yang artinya berbunyi
demikian.
“Dan dibumi terdapat bagian bagian yang berdampingan, kebun kebun anggur,
tanaman tanaman, pohon kurma yang bercabang, disirami dengan air yang sama,
tetapi kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya.
Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda kebesaran Allah bagi orang
orang yang mengerti”. (terjemah Q.S. Ar Ra’d : 4)
Proses dan sifat yang berdampingan juga merupakan prinsip dasar yang digunakan
untuk menjelaskan tentang gejala fisika. Sebagai contoh jika ada gaya aksi maka akan
muncul gaya reaksi. Ilmuwan juga mengetahui bahwa adanya arus panas dan arus
dingin didalam lautan, yang merupakan fenomena alam yang terjadi secara
berdampingan dan bermanfaat bagi kehidupan dibumi.

Prinsip keseimbangan juga terdapat dalam jumlah kata pada Al Quran. Beberapa
contoh yang dikemukakan disini terkait dengan kata yang berlawanan arti atau
sifatnya dan telah diselidiki oleh para ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Kata syita’ (musim dingin) dan shaif (musim panas), masing masing disebut 1
kali. Jumlah kata syita’ dan shaif sesuai dengan jumlah musim dingin dan musim
panas yang hanya terjadi satu kali dalam satu tahun[4].
2. Kata malaikah (malaikat) dan syaithan (setan), masing masing disebut sebanyak
88 kali.
3. Kata ad-dunya dan al-akhirat (akhirata, akhirati, akhiratu) masing masing
disebut sebanyak 115 kali.

4 Ibid hal 123

C. PERAN MANUSIA DALAM MENJAGA KESEIMBANGAN ALAM
Al Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dan diberi tugas sebagai khalifah di
muka bumi. Penjelasan tersebut sudah dijelasakan dalam ayat Al Quran yaitu :
‫حطن‬
‫جرعلل مفي ورها رمون ي طوفمسطد مفي ورها روي روسمفطك المرد رمارء رون ر و‬
‫رومإوذ رقارل رربر لرك لمل ورمل ر مئك رمة مإ رنى رجامعطل مفوي ا ول رورمض رخلمي ورفقة رقاللوا أ رتر و‬
‫ن ط رسمبطح‬

‫عل رطم رما رلا تروعل رطموورن‬
‫حوممدرك روطنثرق ردطس ل ررك رقارل مإ رنى أ ر و‬
‫مب ر‬.
Artinya : “ ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi”. Lalu mereka (malaikat)
berkata: “mengapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau “ Tuhan berfirman :
“sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S. An-Nur: 55)
Penunjukan manusia sebagai khalifah bukanlah sebuah keputusan yang tanpa alasan
atau sebuah kebetulan yang terjadi. Namun karena Allah telah mengetahui bahwa
manusia mampu melakukannya. Sebagai mahluk yang paling sempurna
penciptaannya, manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan mahluk lain.
Berbagai potensi telah dianuugerahkan kepada manusia sebagai pendukung tugas
kekhalifahan. Manusia memiliki potensi untuk mengetahui nama dan fungsi benda
alam sehingga mampu untuk menyusun konsep-konsep, mencipta, mengembangkan
dan mengemukakan gagasan serta melaksanakannya[5].
Surah ini mengisyaratkan bahwa setiap manusia bertugas membangun alam ini dan
memakmurkannya sesuai petunjuk Allah Swt. Manusia diberi anugerah berupa
potensi untuk mengelola dan memakmurkan bumi sesuai dengan kadar masing

masing. Dengan demikian kelangsungan kehidupan dimuka bumi adalah tanggung
jawab manusia sebagai aktor utama yang memiliki peran terbesar dalam kehidupan
dibumi.
Dapat disimpulkan bahwa setiap manusia mempunyai tanggung jawab masing masing
dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan alam disekitar lingkungan tempat
tinggal mereka, guna kelansungan hidup manusia itu sendiri. Dengan menjaga
keletarian dan keseimbangan alam berarti mereka juga menjaga kelangsungan hidup
mereka dibumi.

5Diakses dari http://www.google.co.id pada jam 20:30 6-6-2017

Namun pada realitanya masih banyak sekali manusia yang merusak alam demi
kepentingan diri sendiri yang akhirnya berdampak pada kelestarian alam maupun
keberlagsungan mahluk hidup lainnya. Jelas hal ini tidak singkron dengan ayat diatas
yang membahas tentang kewajiban manusia menjaga alam.
Semakin hari keadaan alam semakin buruk karna ulah serakah manusia. Hutan yang
kian hari semakin gundul sehinggan sering terjadi banjir dan longsor, atmosfer
semakin menipis karna adanya pemanasan global (global warming) yang merupakan
ulah manusia.
Hal ini juga telah dibahas dalam Q.S. Al-A’raf ayat 56 yang mana artinya berbunyi

sebagai berikut :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan
orang orang yang berbuat baik”.(terjemah Q.S. Al-A’raf ayat 56)
Sudah sangat jelas bahwa manusia dilarang melampui batas (membuat kerusakan)
karna perusakan adalah salah satu bentuk pelampauan batas. Merusak setelah
diperbaiki jauh lebih buruk daripada saat belum diperbaiki. Hal ini karna Allah telah
menciptakan alam raya dalam keadaan harmonis, serasi, dan memenuhi kebutuhan
mahluk. Allah juga telah melakukan perbaikan dengan mengutus para Nabi untuk
meluruskan dan memperbaiki kehidupan yang kacau dimasyarakat.
Hubungan yang muncul antar alam dan manusia sangat erat dan saling memberikan
timbal balik. Jika manusia berbuat baik terhadap alam maka alam akan memberikan
seluruh kebaikannya kepada manusia, namun jika manusia bertindak sewenang
wenang pada alam maka alam akan memberikan reaksi yang sama seperti yang
dilakukan oleh manusia terhadapnya.

KESIMPULAN
Sebagai manusia kita diberi amanah kepada Allah sebagai khalifah dibumi,
penunjukan ini bukanlah suatu kebetulan akan tetapi Allah Swt tahu bahwa kita sebagai

manusia memiliki potensi menjaga dan melestarikan alam. Karna manusia diberi kelebihan
penciptaan sempurna dibanding mahluk Allah yang lain.
Bahwa hubungan alam dan manusia sangatlah erat dan tidak dapat dipisahkan, karna
keduanya dapat saling memberi manfaat. Sebagai manusia kita harus menjaga kelestarian
alam dan keseimbangan alam karna jika kita menjaga kelestarian alam maka alampun akan
memberi semua manfaatnya dikehidupan kita dibumi dan begitu pula sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah sani ridwan, sains berbasis al quran, PT Bumi Aksara, Jakarta:2015
http://www.google.co.id
http://id.m.wikipedia.org