Analisis Program Metro Hari Ini Kabar Pe

UAS Metodologi dan Penelitian

Disusun Oleh:
Laras Sekar Seruni (1113051000021)

Kelas : Jurnalistik V-A

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M / 1437 H

Terdapat empat acara berita yang ditonton dan diberikan nilai oleh mahasiswa Jurnalistik
semeseter 5. Adalah Metro Hari Ini (Metro TV, Pukul 17:00-18:00), Kabar Petang (TV One,
Pukul 17:00-19:00), Fokus Sore (Indosiar, 14:50-13:20), dan Liputan 6 Siang (SCTV, 12:0012:30). Masing-masing berita memiliki poin penilaian. Diantaranya adalah poin pengawasan,
meningkatkan daya kritis, kepentingan publik, faktualitas, akurasi, independen, dan tidak
membuat opini yang menghakimi.
Masing-masing poin tersebut tentu memiliki maksud yang berbeda namun tujuannya
sama. Yaitu memperlihatkan sejauh mana acara berita tersebut dinilai keabsahannya oleh
khalayak. Setiap poin pun memiliki angka yang dinamis untuk masing-masing khalayak ketika
memberikan penilaiannya.
Ada 36 mahasiswa, yang juga berperan sebagai khalayak, yang menentukan nilai bagi

masing-masing program berita tersebut ke tiap-tiap poin yang telah ditentukan. Masing-masing
mahasiswa menonton acara yang sama, namun tidak semua menonton di hari yang sama. Maka
perbedaan inilah yang menjadi menarik, bagaimana setiap mahasiswa memiliki penilaian
masing-masing untuk tiap-tiap program berita.
Hasil rata-ratanya adalah:
a. Metro Hari ini
Pengawasan
Meningkatkan daya kritis
Kepentingan publik
Faktualisasi
Akurasi
Independen
Keberimbangan berita
Tidak membuat opini yang menghakimi
b. Kabar Petang
Pengawasan
Meningkatkan daya kritis
Kepentingan publik
Faktualisasi
Akurasi

Independen
Keberimbangan berita
Tidak membuat opini yang menghakimi

6,9
7,1
7,2
7,4
7,2
6,5
6,6
6,6
7,1
7,5
7,2
7,25
6,9
6,2
6,3
6,1


c. Liputan 6 Siang
Pengawasan
Meningkatkan daya kritis
Kepentingan publik
Faktualisasi
Akurasi
Independen
Keberimbangan berita
Tidak membuat opini yang menghakimi

7
6,6
7,4
7,4
7,4
7,3
7,2
7,3


d. Fokus Sore
Pengawasan
Meningkatkan daya kritis
Kepentingan publik
Faktualisasi
Akurasi
Independen
Keberimbangan berita
Tidak membuat opini yang menghakimi
Sebelum masuk ke analisis, mari membahas sedikit tentang Uses and Gratification
Theory atau Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan. Teori Penggunaan dan Pemenuhan
Kepuasan adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada
pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan menggunakan pendekatan ini berfokus
terhadap audiens member. Dimana Teori ini mencoba menjelaskan tentang bagaimana audiens
memilih media yang mereka inginkan. Dimana mereka merupakan audiens / khalayak yang
secara aktif memilih dan memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda – beda di dalam
mengkonsumsi media.1
Jika dianalisis menggunakan Teori Pengguanaan dan Pemenuhan Kepuasan, angka yang
ditunjukkan di atas menuai beragam prespektif dari tiap individu yang menonton program berita

tersebut. Dapat dikatakan bahwa tiap individu memiliki pendapat yang berbeda terhadap beritaberita yang ditampilkan, sehingga memperoleh nilai dengan rata-rata di atas. Yang menjadi
bidikan adalah, program berita mana yang nilainya lebih tinggi dari program berita lain.

1 https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_penggunaan_dan_pemenuhan_kepuasan

Dari segi pengawasan, Kabar Petang memiliki nilai rata-rata paling tinggi dari ketiga
program berita lainnya, yaitu 7,1. Sedangkan Fokus Sore memiliki nilai rata-rata paling rendah,
yaitu 6,7. Menurut Charles R. Wright , fungsi pengawasan menunjuk pada fungsi pengumpilan
dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun di
dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut Handling of News. Artinya,
berita yang disiarkan oleh Kabar Petang telah tersebar secara baik dalam hal mengawasi
masyarakat agar menghindari hal yang seharusnya dihindarkan atau menginformasikan sesuatu
yang penting. Berbanding terbalik dengan Fokus Sore.
Meningkatkan daya kritis berarti bagaimana berita tersebut merangsang khalayak agar
kritis dalam hal memahami berita. Artinya, bukan berita yang yang membuat masyarakat ‘datar’
ketika menerimanya, namun bagaimana masyarakat dibidik untuk mengeluarkan opini atau
pendapat terhadap kasus yang sedang diusung. Kabar Petang kembali mendapat nilai tertinggi
yaitu 7,5 sedangkan Fokus Sore kembali mendapat nilai terendah yaitu 6,5. Bisa disimpulkan
bahwa berita-berita yang dikeluarkan oleh Kabar Petang menstimulus khalyak agar ‘tidak tinggal
diam’ dalam menghadapi suatu persoalan.

Aspek kepentingan publik bisa dibilang yang paling penting. Karena pada hakikatnya,
pemberitaan yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan publik. Di sini terlihat apakah
berita-berita tersebut memiliki tingkat kepentingan publik yang tinggi atau sebaliknya. Liputan 6
Siang memiliki nilai tertinggi, yaitu 7,4 sedangkan Kabar Petang dan Metro Hari Ini sama-sama
memiliki nilai terendah yaitu 7,2. Meskipun memiliki nilai terendah, namun nilai ini tidaklah
buruk. Karena tentu saja tiap-tiap program berita berlomba-lomba menginformasikan sesuatu
untuk kepentingan publik.
Faktualisasi berarti apakah berita tersebut berdasarkan fakta atau rekayasa. Orang awam
belum tentu memahami apakah berita yang ia terima merupakan fakta atau bukan, namun sejauh
ini, mahasiswa dapat mengkonfirmasi kebenaran suatu berita dengan membandingkan satu berita
dengan berita yang lain. Metro Hari Ini dan Liputan 6 Siang memiliki nilai tertinggi di aspek ini,
yaitu 7,4 sedangkan Kabar Petang memiliki nilai terendah yaitu 7,2.
Akurasi memang hampir sama dengan faktualisasi. Yang membedakan apakah unsur
dalam berita tersebut memiliki penjelasan yang general atau detail. Ketika suatu berita memiliki
tingkat kepekaan yang tinggi, maka nilai berita tersebut menjadi lebih mahal ketimbang berita
yang memiliki tingkat kepekaan yang general atau universal. Lagi-lagi Liputan 6 Petang

memiliki nilai tertinggi untuk akurasi, yaitu 7,4 sedangkan Kabar Petang memiliki nilai terendah,
yaitu 6,9.
Akhir-akhir ini masalah independensi suatu berita patut dipertanyakan. Pasalnya

beberapa berita ‘dicap’ tidak independen karena ada pengaruh dari pemilik yang sebagian besar
juga berkecimpung di dunia politik. Liputan 6 Siang ‘aman’ dengan nilai tertinggi yaitu 7,3
sedangkan Kabar Petang memiliki nilai terendah yaitu 6,2. Tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ini
dipengaruhi oleh pemilik TV One yang juga merupakan jajaran atas salah satu partai di
Indonesia. Sehingga berita-beritanya tidak lepas dari framing dan agenda-setting yang membuat
independensi dari berita di Kabar Petang patut dipertanyakan.
Cover Both Side atau keberimbangan berita sangat diperlukan dalam hal pemberitaan.
Karena keberimbangan berita memiliki tingkat validitas yang lebih tinggi, juga tidak merugikan
atau menguntungkan satu pihak. Hal ini bisa jadi tolak ukur apakah berita tersebut netral atau
terpengaruh oleh hal-hal yang membuat berita menjadi tidak netral. Padahal seharusnya,
netralitas kerap dijunjung tinggi jika ingin memberitakan sesuatu. Liputan 6 Siang memiliki nilai
tertinggi dalam hal keberimbangan berita, yaitu 7,2 sedangkan Kabar Petang memiliki nilai
terendah yaitu 6,3.
Dalam berita, yang dipaparkan adalah fakta. Memuat opini di dalamnya dapat mencemari
nilai berita tersebut. Terkadang tanpa sadar, presenter pernah mengutarakan opini terhadap suatu
kasus. Hal ini diperparah jika opini tersebut malah menghakimi suatu pihak. Tentu hal ini wajib
dihindari demi mengusung faktualitas yang tinggi dalam suatu berita. Berdasarkan hasil survey,
lagi-lagi Liputan 6 Siang memiliki nilai tertinggi yaitu 7,3 sedangkan Kabar Petang memiliki
nilai terendah yaitu 6,1.
Kesimpulannya adalah, aspek dengan penilaian di atas menjadi tolak ukur yang dapat

digunakan untuk dapat menilai apakah berita tersebut memiliki kualitas yang baik atau tidak.
Karena menjadi sesuatu yang patut dipertanyakan ketika ada berita-berita yang menyimpang dari
unsur-unsur utama dalam penyampaian suatu berita. Maka, khalayak pun sudah dapat
memutuskan berita seperti apa yang baik untuk dikonsumsi atau yang baik untuk dikritik.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63