Nilai Ketakteraturan Total dari Graf Hasil Kali Comb dan

  ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Nilai Ketakteraturan Total dari Graf

Hasil Kali Comb dan

1 2 1,2

Corry Corazon Marzuki , Riana Riandari

  Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293

Email: [email protected], [email protected]

  

ABSTRAK

Misalkan graf dan adalah bilangan bulat positif. Pelabelan- total pada adalah suatu

pemetaan . Bobot titik x dinyatakan dengan dan

bobot sisi dinyatakan dengan . Suatu pelabelan- total pada dikatakan

tak teratur total, jika bobot setiap titik berbeda dan bobot setiap sisi juga berbeda. Nilai terkecil sehingga

memiliki pelabelan- total tak teratur total disebut dengan nilai ketak teraturan total (totally irregularity

strength ) pada , dinotasikan dengan . Pada makalah ini kita didapatkan dengan adalah bilangan bulat positif dan .

  Katakunci: hasil kali comb, nilai ketakteraturan total, pelabelan total takteratur total.

  

ABSTRACT

Let graph and is a positive integer. Total -labeling on is a mapping . The weight of the vertex is represented by and the

weight of the edge is represented by . A total -labeling of is called

atotally irregular total labeling, if the weight of every two distinct vertices are different and the weight of

every two distinct edges are different. The minimum such that a graph has a totally irregular total -

labeling is called the total irregularity strength of , denoted by . In this research, we will get the

ts( where is a positive integerand Keywords: The comb product, total irregularity strength, totally irregular total labeling.

  

Pendahuluan

  Dalam ilmu matematika, graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan yang dinotasikan dengan , dalam hal ini adalah himpunan tidak kosong dari titik-titik, dimana dan adalah himpunan sisi yang menghubungkan sepasang titik, dimana .

  Pelabelan graf adalah suatu pemetaan yang memetakan elemen suatu graf (titik atau sisi) ke bilangan bulat positif. Jika domain dari pemetaan adalah titik, maka pelabelan disebut pelabelan titik (vertex labeling), jika domainnya adalah sisi maka pelabelan disebut pelabelan sisi (edge

  

labeling ), dan jika domainnya adalah titik dan sisi maka pelabelan disebut pelabelan total (total

labeling ). Jenis pelabelan graf yang telah dikaji diantaranya adalah pelabelan graceful, pelabelan

  cermin, pelabelan tak teratur, pelabelan harmoni, pelabelan ajaib, dan pelabelan anti ajaib.

  Baca M., dkk. [3] memperkenalkan pelabelan total tak teratur yang terdiri dari dua jenis yaitu pelabelan total tak teratur titik dan pelabelan total tak teratur sisi. Misalkan adalah

  G   V , E

  sebuah graf, maka bobot titik x

  V adalah   dan bobot

  (G ) wt     xx    xy xyE

  

  sisi eE (G ) adalah wt exex . Pelabelan :

  V E 1 , 2 , , k dikatakan        

          1 2 

  pelabelan- k total takteratur titik di G , jika setiap dua titik berbeda x dan y di

  ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

  memenuhi Nilai total ketakteraturan titik dari graf V wt   xwt   y .

  G

  yaitu label terbesar minimum yang digunakan untuk melabeli graf G dengan pelabelan total takteratur titik, yang dinotasikan dengan tvs G . Pelabelan :

  

V E

1 , 2 , , k dikatakan pelabelan- k total       

   takteratur sisi di G , jika untuk setiap dua sisi berbeda e f pada E memenuhi . wt   ewt   f

  dan Nilai total ketakteraturan sisi yaitu label terbesar minimum yang digunakan untuk melabeli graf G dengan pelabelan total takteratur sisi, yang dinotasikan dengan tes(G).

  C.C Marzuki, dkk. [4] mengkombinasikan kedua pelabelan total tak teratur titik dan pelabelan total tak teratur sisi ke dalam sebuah pelabelan baru yang disebut pelabelan total tak teratur total. Suatu pelabelan total :

  VE   1 , 2 , , k  disebut pelabelan- total tak teratur  

  total dari jika setiap dua titik dan yang berbeda maka dan setiap dua sisi dan yang berbeda maka , dimana . Nilai minimum sehingga memiliki pelabelan- total tak teratur total disebut nilai total ketakteraturan total dari , yang dinotasikan dengan . Seperti yang telah dilakukan penelitian sebelummnya oleh Baca M., dkk. [3], Rismawati R., dkk. [7] dan Slamin, dkk. [8] .

  

Bahan dan MetodePenelitian

Definisi 1 [6] Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan , yang dinotasikan dengan

  , yang dalam hal ini adalah himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices atau ) dan adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul.

  node

Definisi 2 [5] Diberikan graf hasil kali comb dari dan , yang dinotasikan dengan , adalah

  sebuah graf yang diperoleh dengan melakukan satu penggandaan pada graf dan menggandakan graf sebanyak jumlah titik pada graf , kemudian diberikan titik sebagai titik cangkok, dan mencangkokkan penggandaan graf ke- pada titik di graf ke titik ke- dari graf . Gambar 1 berikut merupakan graf hasil kali comb dan .

  Gambar1 Graf

Definisi 3 [1] Hasil kali korona dari dua graf dan didefinisikan sebagai graf yang

  diperoleh dengan membuat satu penggandaan dari graf yang mempunyai titik dan menggandakan graf sebanyak kemudian menghubungkan titik ke- graf ke setiap titik hasil penggandaan graf ke- .

  ISSN 2460-4542 Gambar 2 berikut merupakan grafhasil kali korona dan .

  Gambar 2

  Dari Gambar 1 dan 2 dapat dilihat bahw agraf sama dengan graf Berdasarkan . Definisi 1 dan 2, dapat diketahui secara umum bahwa graf sama dengan graf .

  Berikut diberikan definisi dari nilai total ketakteraturan sisi.

  

Definisi 4 [3] Suatugraf dengan himpunan titik tak kosong V dan himpunan sisi E.

  Pelabelan :

  VE   1 , 2 , , k  dikatakan pelabelan- k total takteratur sisi di G , jika setiap  

  dua sisi berbeda x x dan y y di E wt x xwt y y . Nilai total ketakteraturan 1 2 1 2 memenuhi     1 2 1 2 sisi dari graf G yaitu label terbesar minimum yang digunakan untuk melabeli graf G dengan pelabelan total takteratur sisi, yang dinotasikandengan .

  tes   G Berikut adalah batas atas dan bawah dari nilai total ketakteraturan sisi.

  Teorema5 [3] Misalkan G V , E sebuah graf dengan himpunan titik V dan himpunan sisi   

   E  

  2 takkosong E maka,  tes GE .

   

   

  3   Berikut diberikan definisi dari nilai total ketakteraturan titik.

  

Definisi 6 [3] Suatu graf dengan himpunan titik tak kosong V dan himpunan sisi E.

  Pelabelan :

  

  1 , 2 , , dikatakan pelabelan- k total takteratur titik di G , jika setiap  VE   k

  dua titik berbeda x

  V wt x wt y . Nilai total ketakteraturan titik dari     

  dan y di memenuhi graf yaitu label terbesar minimum yang digunakan untuk melabeli graf G dengan pelabelan total

  G tak teratur titik, yang dinotasikan dengan . tvs   G Berikut adalah batas atas dan bawah dari nilai total ketakteraturan titik.

  

Teorema 7 [3] Misalkan G adalah graf dengan derajat minimum dan derajat

  p , qp

     maksimum  maka,  tvs   Gp    2   1 .

   

  1  

  Definisi 8 [4] Misalkan G

V , E sebuah graf. Pelabelan :

VE  1 , 2 , , k pada G     

  

  adalah pelabelan total takteratur total, jika untuk setiap dua titik berbeda x dan y pada G maka dan untuk setiap dua sisi berbeda dan pada G

  wt   xwt   y x x y y 1 2 1 2

  maka . Nilai ketakteraturan total yaitu label terbesar minimum yang digunakan

  wtx x   wty y1 2 1 2 untuk melabeligraf G dengan pelabelan total takteratur total, yang dinotasikan dengan ts(G). ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online Untuk mendapatkan batas bawah dari nilai ketakteraturan total, digunakan observasi 5 berikut.

  Observasi 9 [4] Untuk setiap graf G berlaku, max  tes     G , tvs G     ts G .

  Untuk mendapatkan batas bawah dari graf digunakan nilai yang diperoleh pada Teorema 6 berikut

  .

  Teorema10 [2] Untuk dan bilangan genap, .

  Adapun metodologi penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini berupa langkah- langkah sebagai berikut:

  1. untuk m

  2 Menentukan batas bawah dar i dengan menggunakan Teorema 3.

  2. untuk m

  2 Untuk batas bawah dari  digunakan Teorema6.

  3. untuk m

  2 Menentukan batas bawah dari menggunakan Observasi 5.

  4. untuk m  2 . Menentukan pelabelan total takteratur total darigraf 5. untuk m

  2 , dengan mengacu pada

  Menentukan rumus untuk pelabelan sisi dari graf pelabelan yang terdapat pada Langkah 4.

  6. untuk m

  2 , dengan mengacu pada

  Menentukan rumus untuk pelabelan titik dari graf pelabelan yang terdapat pada Langkah 4.

  7. untuk m

  2 Menentukan rumus untuk bobot sisi dari graf

  menggunakan rumus yang diperoleh pada Langkah 5 dan Langkah 6.

  8. untuk m

  2 , menggunakan rumus

  Menentukan rumus untuk bobot titik dari graf yang diperoleh pada Langkah 5 dan Langkah 6. 9. untuk m

2 Merumuskan

  berdasarkan label terbesar yang digunakan pada Langkah 5 dan Langkah 6.

  10. yang diperoleh pada

  Mengaplikasikan rumus nilai ketakteraturan total darigraf Langkah 9 untuk m  7 .

  

Hasil dan Pembahasan

  Graf hasil kali comb dari suatu graf dengan , dinotasikan dengan merupakan sebuah graf yang diperoleh dengan menggandakan graf sebanyak , kemudian salah satu titik di graf yang ke- dihubungkan dengan titik ke- di graf , sehingga jumlah titik di graf adalah dan jumlah sisinya adalah . Berikut ketentuan yang harus dilakukan dalam pemberian nama pada titik dan sisi graf dengan : a.

  Pemberian nama pada titik di graf Untuk ganjil, graf adalah graf lintasan

  . Sedangkan untuk genap, graf adalah graf lintasan .

  b.

  Pemberian nama pada titik di graf Labeli titik pada yang ke- dengan secara berurutan searah jarum jam. ISSN 2460-4542 Teorema 11 Untuk bilangan bulat positif dengan berlaku .

  Bukti :

  Perhatikan bahwa banyaknya sisi pada graf adalah . Berdasarkan Teorema 3, diperoleh . Jadi, terbukti bahwa .

  Berdasarkan Observasi 5 diperoleh bahwa . Berdasarkan Teorema 6, didapatkan bahwa

  , sehingga . Karena dan , maka diperoleh

  . Selanjutnya akan dibuktikan . Hal ini akan dibuktikan dengan cara menunjukkan adanya pelabelan- total takteratur total padagraf . Misalkan

  . Definisikan pelabelan titik dan pelabelan sisipada graf sebagai berikut.

  a. dengan : Pelabelan sisi pada graf

  (1) (2)

  (3) (4)

  (5)

  b. dengan : Pelabelan titik pada graf

  (6) ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

  (7) (8)

  Adapun rumus umum untuk setiap bobot sisi dan bobot titik dari graf dengan , sebagai berikut: 1. dengan , sebagai berikut :

  Bobot sisi dari graf 2. untuk dari graf adalah sebagai berikut:

  Bobot titik dengan

ISSN 2460-4542

  3. dan dari graf adalah sebagai berikut: Bobot titik untuk

  4. dan dari graf adalah sebagai berikut: Bobok titik untuk

  Bobot sisi dari graf adalah bilangan bulat positif berurutan dimulai dari 3 sampai ke , sehingga bobot sisinya tidak ada yang sama. Demikian juga dengan bobot titiknya tidak ada yang sama meskipun bukan merupakan bilangan bulat positif berurutan. Olehkarena itu, adalah pelabelan total takteratur total darigraf . Jadi, dapat disimpulkan bahwa .

  Berdasarkan penjelasan di atas diperoleh bahwa dan . Jadi terbukti bahwa .

  Sebagai ilustrasi dari Teorema di atas diberikan contoh pelabelan total tak teratur total dari graf dengan . Dengan menggunakan rumus pada persamaan di atas, di peroleh pelabelan untuk sebagai berikut:

  3

  

1

  5

  4

  7

  2

  7

  7

  10

  10

  3

  1

  6

  2

  1

  7

  8

  8

  6

  4

  3

  7

  3

  1

  4

  2

  9

  9

  4

  8

  3

  4

  5

  6

  8

  10

  4

  5

  7

  4

  8

  6

  3

  

2

  8

  5

  1

  3

  6

  9 ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

  Label terbesar yang digunakan adalah 10 dan berdasarkan bobot titik dan bobot sisi terbukti bahwa tidak ada dua sisi yang berbeda yang memiliki bobot yang sama dan tidak ada dua titik yang berbeda yang memiliki bobot yang sama. Jadi, pelabelan ini adalah pelabelan-10 total takteratur total pada graf .

  

Kesimpulan

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk merupakan bilangan bulat positif dengan . Hal ini telah dibuktikan dengan dan . Untuk dibuktikan dengan cara menunjukkan adanya pelabelan total tak teratur total pada graf dengan menggunakan label maksimum .

  

Daftar Pustaka

[1] Harary, F. “Graph Theory”. Philippines : Addison-Wesley Publishing Company. 1996. [2] dan ( Lolita. “Nilai Total Ketakteraturan Titik dari Graf Hasil Kali Korona )”. Skripsi

  Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2015. [3] M. Baca, S. Jendrol, M Miller, J. Ryan, “ On Irregular Total Labelings, Discrete Math”. 307 (2007)

  1378-1388. [4]

Marzuki C. C, dkk.“On The Total Irregularity Srength of Cycles and Path”. Vol 82. No. 1 Hal:1-21.

[5] Mega, dkk.“Dimensi Metrik Lokal pada Graf Hasil Kali Comb dari Graf Siklus dan Graf

  Bintang”.Vol. 1. Hal. 1-9, 2014. [6] Munir Rinaldi. “MatematikaDiskrit”. Informatika. Bandung. 2010. [7] Rismawati R, dkk. “Nilai Total Ketakteraturan Total dari Dua Copy Graf Bintang”. Vol VIII. No 2,

  2014. [8] Slamin, dkk. “Nilai Total Ketakteraturan Sisi dari Graf Siput”. Vol 6. No. 1. Hal 105-104, 2015.

Dokumen yang terkait

1 Syaifullah,2 Dicky Oksa Soemantri 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau E-mail:1 syaifulahuin-suska.ac.id,2 dickyoksa27gmail.com ABSTRAK - PENGUKURAN KUALITAS WEBSITE

0 1 7

I. PENDAHULUAN - RANCANG BANGUN MADING ONLINE BERBASIS WEB (Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau)

0 0 6

137 RANCANG BANGUN WEBGIS PEMETAAN LOKASI PANTI SOSIAL MENGGUNAKAN PMAPPER (Studi Kasus : Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru)

0 0 7

I. PENDAHULUAN - SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SARANA PRASARANA SEKOLAH (Studi Kasus : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak)

0 1 8

Penerapan Graf Kompatibel Untuk Penentuan Waktu Tunggu Optimal Dan Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas Di Perempatan Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta

0 0 7

Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Kompleks Dengan Invers Matriks Menggunakan Metode Faddev (Contoh Kasus: SPL Kompleks dan Hermit)

0 4 7

Nilai Total Ketakteraturan Titik Pada Graf Hasil Kali Comb Pm Dan C5 Dengan m Bilangan Ganjil

1 5 9

Metode Gauss-Seidel dan Generalisasi Gauss-Seidel untuk Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Kompleks (Contoh Kasus: SPL Kompleks dengan 4 persamaan dan 4 variabel)

0 2 11

Penyelesaian Masalah Penugasan Menggunakan Metode Hungarian dan Pinalti (Studi Kasus: CV. Surya Pelangi)

1 7 7

Analisis Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Kampar dengan Menggunakan Dummy Variable

0 1 6