GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

  

GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

1 2 3 Tina Ferawati , Sri Sugiarsi , Sri Wahyuningsih 1 2,3

Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar , Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar

1 2 3 Tina_vernize@yahoo.com , srisugiarsi@yahoo.com !"#$%&'($)*+,%'-./0,

ABSTRAK

  Pasien mempunyai hak atas informasi medis dalam menerima pelayanan praktik kedokteran. Hak atas informasi medis adalah hak pasien untuk mendapatkan informasi dari dokter tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya secara lengkap. Berdasarkan survei pendahuluan dapat diketahui bahwa terdapat 60% pasien tidak percaya terhadap hak dan kewajiban pasien rawat inap tentang pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

  Jenis penulisan adalah deskriptif . Instrument penulisan adalah kuesioner. Variabel penulisan ini adalah sikap pasien tentang hak dan kewajiban pasien rawat inap. Populasi penulisan adalah pasien rawat inap bangsal cempaka atas dengan sampel 30 menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisoner, uji validitas menggunakan product moment dan uji realibilitas menggunakan kuisoner, Teknik pengambilan data menjadi tabel dan diagram pie. Analisis data pasien yang digunakan adalah analisis diskriptif.

  Hasil penulisan menunjukkan bahwa responden Sikap pasien rawat inap atas informasi medis pada kategori baik sebanyak 22 (73%) dan kategori kurang sebanyak 8 (27%).Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan tindakan pada kategori baik sebanyak 21 (70%) dan kategori kurang sebanyak 9 (30%).Sikap pasien rawat inap atas disimpan rahasia penyakitnya pada kategori baik sebanyak 24 (73%) dan kategori kurang sebanyak 6 (20%). Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada kategori baik sebanyak 25 (83%) dan kategori kurang sebanyak 5(17%).Sikap pasien rawat inap atas ketertiban informasi publik pada kategori baik sebanyak 23 pasien (77%) dan kategori kurang sebanyak 7 pasien (23%).Rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah baik sejumlah 24 (80%) dan kurang sujumlah 6 (20%).

  Gambaran sikap pasien tentang hak dan kewajiban pasien rawat inap sebagian besar bersikap baik. Diharapkan RSUD Sukoharjo selalu membeikan informasi medis mengenai hak dan kewajiban pasien.

  Kata kunci : Gambaran Sikap Pasien, Hak dan Kewajiban Pasien Kepustakaan : 13 (1996-2010)

PENDAHULUAN antara lain Permenkes No.159b tahun 1988 tentang

  rumah sakit dan surat Edaran Dirjen Pelayanan Dalam melayani kesehatan di rumah sakit ada

  Medik No.YM.01.04.3.5.2504 tentang pedoman hak 3 (tiga) pelaku utama yang berperan dan masing- dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit serta masing memiliki hak dan kewajiban. Ketiga pelaku Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang rumah utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit. sakit mempunyai kewajiban memberikan informasi

  Pengaturan hak dan kewajibannya telah ditentukan yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada dalam berbagai peraturan perundang-undangan masyarakat, informasi yang benar, jelas dan jujur

  86

  87 Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ... mengenai hak dan kewajiban pasien, menghormati dan melindungi hak-hak pasien dan melaksanakan etika rumah sakit (Sumerta, 2010).

  Hak dan kewajiban pasien diatur dalam undang- undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Macam- macam hak pasien meliputi; hak atas infomasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas pendapat kedua. Sedangkan kewajiban pasien adalah memberikan informasi yang benar kepada dokter, mematuhi anjuran dokter atau perawat, memberi imbalan jasa yang layak dan pasien juga mempunyai kewajiban untuk tidak memaksakan keinginannya agar dilaksanakan oleh dokter apabila berlawanan dengan kebebasan dan keluhuran profesi dokter. Hak dan kepentingan pasien sebagai konsumen juga dilindungi oleh undang-undang konsumen nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga pasien berhak menyampaikan keluhannya terhadap pihak rumah sakit sebagai upaya perbaikan pelayanan di rumah sakit.

  Secara formal penyedia pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit mengakui bahwa pasien mempunyai hak dan kewajiban, tetapi kebanyakan pasien dan petugas kesehatan tidak mengetahui hak-hak dan kewajiban pasien. Hanya sebagian kecil pasien menyadari hak-haknya, tetapi tidak merasa percaya diri untuk mengemukakannya. Sebaliknya, petugas kesehatan mengerti hak-hak konsumen tidak mau peduli, dengan alasan keterbatasan petugas atau fasilitas yang tidak memadai. Berdasarkan hasil survei pendahuluan pasien yang bersikap tidak percaya terhadap hak dan kewajiban tentang pelayanan rumah sakit sebesar sebesar 60%, dan 40% menyatakan percaya terhadap hak dan kewajiban pasien dari 30 responden.

  Rancangan Penelitian ini adalah diskriptif, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2010). Penelitian ini menggambarkan tentang sikap pasien terhadap hak dan kewajiban pasien di RSUD Sukoharjo. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap bangsal cempaka atas di Rumah Sakit Umum daerah Sukoharjo. Dalam penelitian ini pengambilan sampel mengunkaan teknik accidental sampling atau sampling

  isidental adalah teknik penetuan sampel berdasarkan

  kebetulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. (Sugiyono, 2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto S, 2006). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Kuesioner berisi daftar pertanyaan tentang mutu pelayanan RSUD Sukoharjo.

  Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner terdiri 15 pertanyaan tertutp dengan alternative jawaban dari sangat setuju, Setuju, Kurang setuju, tidak setuju. Berdasarkan hasil uji validitas instrument sebaqnyak 15 pertanyaan yang diberikan kepada 30 responden diperoleh harga tabel dengan interval kepercayaan 95% adalah 0,361. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga xy per item soal. Misalnya harga xy terkecil yaitu 0.422 pada soal nomor 1, kemudian dibandingkan dengan harga tabel dimana harga xy lebih besar tabel (0.422 > 0.361). Oleh karena itu 15 item soal tersebut dikatakan valid.

  Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data maka dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha, karena skornya bukan 1 dan 0 (Arikunto, 2010).

METODE PENELITIAN

  88 Hasil uji realibilitas dengan rumus alpha diperoleh harga r_11 sebesar 0.945 yang kemudian dibandingkan dengan harga tabel yaitu 0.361. Instrumen tersebut dikatakan reliable jika harga tabel kurang dari sama dengan harga r_11 (0.361 <_ 0.945).

  Gambar 1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis

  Gambar 3. Sikap pasien rawat inap atas rahasia kedokteran

  27% Sikap pasien rawat inap atas rahasia kedokteran

  3. Sikap pasien rawat inap atas hak untuk dsimpan rahasia penyakitnya oleh petugas medis maupun paramedis. tahu 73% tidak tahu

  Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa menurut sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan tindakan pada kategori Setuju sebanyak 28 pasien (93%), Tidak setuju sebanyak 2 pasien (7%).

  Gambar 2. Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan tindakan

  93% 7% Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan tindakan setuju tidak setuju

  2. Sikap pasien rawat inap terhadap memberikan persetujuan tindakan yang diajukan oleh dokter untuk melakukan tindakan untuk pasien.

  Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa menurut sikap pasien rawat inap atas informasi medis pada kategori Tahu sebanyak 25 pasien (83%), Tidak tahu sebanyak 5 pasien (17%).

  17% Sikap pasien rawat inap atas informasi medis

  1. Tahapan Pengolahan Data

  1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis yang yang di berikan oleh rumah sakit yang berhubungan dengan pasien ataupun penyakit pasien tahu 83% tidak tahu

  HASIL

  Analisis data dalam penelitian ini meng- gunakan diskriptif yaitu memaparkan data penelitian kemudian menganalisis hasil penelitian dalam bentuk narasi dan tabel penelitian

  2. Analisis Data

  d. Memaparkan (Narasi) atau penyajian data Memaparkan atau menyajikan hasil penelitian dalam bentuk kalimat.

  c. Penyajian data Mengolah data yang telah di input untuk menghasilkan data yang mudah dimengerti dalam bentuk narasi.

  b. Klasifikasi Mengelompokkan data yang telah diperoleh menjadi tabel dan persentase.

  a. Collecting Mengumpulkan data hasil responden pasien rawat inap.

  Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ... Berdasarkan gambar 7 diketahui bahwa tahu sebanyak 3 pasien (27%). Berdasarkan Rata- menurut sikap pasien rawat inap atas rahasia rata keseluruhan. kedokteran pada kategori Tahu sebanyak 22 pasien

  6. Berdasarkan Rata-rata keseluruhan (73%), Tidak tahu sebanyak 8 pasien (27%). Rata-rata keseluruhan

  4. Sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban tidak informasi public. tahu 17%

  Sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban informasi public tahu 83%

  27% tahu Gambar 6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap

  Berdasarkan gambar 6 rata-rata hasil

  tidak 73% tahu

  keseluruhan sikap adalah tahu sejumlah 25 pasien (83%), dan tidak tahu sujumlah 5 pasien (17%).

  PEMBAHASAN Gambar 4. Sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban informasi public

  1. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap Hak Atas Informasi Medis.

  Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap menurut sikap pasien rawat inap atas rahasia pasien rawat inap terhadap hak katas informasi kedokteran pada kategori Tahu sebanyak 22 pasien medis di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang (73%), Tidak tahu sebanyak 8 pasien (27%). menyatakan baik sejumlah 25 pasien (83%).

  5. Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban

  Aspek-aspek yang termasuk dalam hak adalah pasien terhadap rumah sakit. pasien medapatkan informasi dari dokter tentang

  Sikap pasien rawat inap hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya. terhadap kewajiban pasien tarhadap rumah

  Akan tetapi dalam penelitian ini ada 5 pasien sakit. (17%) merasa kurang baik dengan beberapa

  tahu tidak tahu

  hal yang meliputi informasi medis berdasarkan

  10%

  sikap tenaga kesehatan di RSUD Sukoharjo, dapat diketahui hasil jawaban dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor tiga yaitu Saya

  90%

  yakin rumah sakit akan memberikan informasi

  Gambar 5 Sikap Pasien Rawat Inap Berdasarkan

  yang benar tentang pelayanan rumah sakit yang

  Kewajiban Pasien Terhadap Rumah Sakit diberikan.

  Berdasarkan gambar 8 diketahui bahwa

  2. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap Hak Untuk

  menurut sikap pasien rawat inap terhadap Memberikan Persetujuan. kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada

  Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap kategori Tahu sebanyak 27 pasien (90%), Tidak pasien rawat inap menurut hak untuk memberikan Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...

  89

  90 persetujuan tindakan di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang baik sejumlah 28 pasien (93%).. Pernyataan baik ini dilihat dari Informasi medis yang perlu disampaikan kepada pasien menurut Permenkes No.290/MENKES/PER/

  III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran pasal 8.

  Keberadaan sebanyak 2 pasien (7%) yang menyatakan kurang baik terhadap hak atas pemberian persetujuan tindakan medis dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor lima yaitu saya merespon tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien sebelum dan sesudah diberikan tindakan

  Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap hak untuk disimpan rahasia di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 22 pasien (73%). Pernyataan baik ini dilihat dari Kerahasiaan adalah suatu pertimbangan penting tetapi jangan dijadikan satu-satunya faktor dalam pengembangan kebijakan pemerintah dalam pengeluaran informasi.

  Menteri Kesehatan menerbitkan peraturan tentang rekam medis yaitu PP nomor 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran yang pada penjelasannya disebutkan bahwa: setiap orang harus dapat meminta pertolongan kedokteran dengan perasaan aman dan bebas.

  Keberadaan sebanyak 7 pasien (27%) yang menyatakan kurang baik dengan hak atas disimpan rahasia penyakitnya dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor tujuh yaitu Saya yakin bahwa dokter akan merahasiakan penyakitnya yang saya derita.

  4. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap terhadap ketertiban informasi publik di Rumah Sakit umum Daerah Sukoharjo.

  Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban informasi publik, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 22 pasien (73%). Pernyataan baik dilihat dari UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Dalam

  pasal 2 ditentukan bahwa setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik dan hanya informasi publik tertentu atau terbatas yang dikecualikan atau dirahasiakan yang bersifat ketat.

  Keberadaan sebanyak 7 pasien (27%) yang menyatakan kurang baik dengan hak atas ketertiban informasi publik dapat diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner nomor sembilan yaitu Saya yakin pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur professional.

3. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap hak untuk disimpan rahasia penyakitnya

  5. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit.

  Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah 27 pasien (90%). Pernyataan baik ini dilihat dari Ketiga pelaku utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan hak dan kewajiban tersebut, telah ditentukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Undang-Undang Praktek Kedoktetan, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

  Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu badan hukum. Di bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit ada 3 (tiga) pelaku utama

  b. Kewajiban Dokter 1) Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai yang berperan, yang masing-masing mempunyai dengan hubungan hukum antara dokter hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama tersebut tersebut dengan rumah sakit. adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan

  2) Memberikan pelayanan medis sesuai hak dan kewajiban tersebut, telah ditentukan dengan standar profesi dan standar dalam berbagai peraturan perundang-undangan prosedur aperasianal serta kebutuhan antara lain Undang-Undang Praktek Kedoktetan, medis pasien. Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang

  3) Merujuk pasien ke dokter atau dokter Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang gigi lain, yang mempunyai keahlian Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan atau kemampuan yang lebih baik, Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman apabila tidak mampu melakukan suatu Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah pemeriksaan atau pengobatan.

  Sakit.

  4) Memberikan kesempatan kepada pasien M e n g a c u k e p a d a U n d a n g - U n d a n g agar senantiasa dapat berhubungan

  Keterbukaan Informasi Publik, maka sudah dengan keluarga dan dapat menjalankan seharusnya pelaku utama pelayanan kesehatan di ibadah sesuai keyakinannya. rumah sakit yaitu pasien, dokter dan rumah sakit

  5) Merahasiakan segala sesuatu yang secara terbuka mengetahui hak dan kewajibannya diketahuinya tentang pasien, bahkan masing-masing yang mungkin selama ini belum juga setelah pasien itu meninggal dunia. diketahui secara utuh.

  6) Melakukan pertolongan darurat atas

  a. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit dasar perikemanusiaan, kecuali bila 1) Pasien dan keluarganya berkewajiban ia yakin ada orang lain bertugas dan untuk mentaati segala peraturan dan tata mampu melakukannya. tertib yang berlaku di Rumah Sakit.

  7) Memberikan informasi yang adekwat 2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi tentang perlunya tindakan medik yang segala instruksi dokter dan perawat bersangkutan serta risiko yang dapat dalam pengobatan. ditimbulkannya. 3) Pasien berkewajiban memberikan 8) Membuat rekam medis yang baik secara informasi dengan jujur dan selengkapnya berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien. tentang penyakit yang diderita kepada

  9) Menambah ilmu pengetahuan dan dokter yang merawat. m e n g i k u t i p e r k e m b a n g a n i l m u

  4) Pasien dan atau penanggungnya kedakteran atau kedakteran gigi. berkewajiban untuk melunasi atau

  10) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati memberikan imbalan jasa atas pelayanan atau perjanjian yang telah dibuatnya. rumah sakit atau dokter.

  11) Bekerjasama dengan profesi dan pihak 5) Pasien dan atau penanggungnya lain yang terkait secara timbal balik berkewajiban memenuhi hal-hal yang dalam memberikan pelayanan kepada telah disepakati atau perjanjian yang pasien. telah dibuatnya.

  Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...

  91

  12) Mengadakan perjanjian tertulis dengan hokum bilamana dalam melaksanakan pihak rumah sakit. tugas dokter tersebut mendapat c. Kewajiban Rumah Sakit perlakuan tidak wajar atau tuntutan 1) R u m a h s a k i t w a j i b m e m a t u h i hokum dari pasien atau keluarganya. perundangan dan peraturan yang 11) Rumah sakit wajib mengusahakan adanya dikeluarkan oleh pemerintah.. sistem,sarana dan prasarana pencegahan

  2) Rumah sakir wajib memberikan kecelakaan dan penangulangan bencana pelayanan kepada pasien tanpa 12) Rumah sakit wajib mengadakan membedakan suku,ras,agama,seks,dan perjanjian tertulis dengan para dokter status sosial pasien. yang bekerja di rumah sakit tersebut. 3) Rumah sakit wajib merawat pasien 13) Rumah sakit wajib membuat standard s e b a i k - b a i k n y a d e n g a n t i d a k an prosedur tetap baik pelayanan membedakan kelas perawatan (duty of medik,penunjang medik,non medik. one) (Wijono D, 2000). 4) Rumah sakit wajib menjaga mutu

  Keberadaan sebanyak 3 pasien (10%) yang perawatan dengan tidak membedakan menyatakan kurang baik dengan kewajiban kelas perawatan (quality of one). pasien terhadap rumah sakit dapat diketahui

  5) Rumah sakit wajib memberikan hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah pertolongan pengobatan di unit gawat pertanyaan kuesioner nomor lima belas yaitu Saya darurat tanpa meminta jaminan materi berkewajiban memberikan informaasi dengan terlebih dauhulu. jujur dan lengkap tentang penyakit yang di derita

  6) Menyediakan sarana dan prasarana kepada dokter yang merawat. umum yang layak antara lain sarana

  6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap

  ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana Berdasarkan gambar 6 rata-rata hasil untuk orang cacat, wanita menyusui, keseluruhan sikap adalah tahu sejumlah 25 pasien anak-anak dan lanjut usia. (83%), dan tidak tahu sujumlah 5 pasien (17%). 7) Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana medic (medical equipment) sesuai dengan standar yang

  SIMPULAN berlaku.

  1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis 8) Rumah saki wajib menjaga agar semua pada kategori baik sebanyak 22 pasien (73%) dan sarana dan peralatan senantiasa dalam kategori kurang sebanyak 8 pasien (27%). keadaan siap pakai (ready for use)

  2. Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan 9) Rumah sakit wajib merujuk pasien tindakan pada kategori baik sebanyak 21 pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak

  (70%) dan kategori kurang sebanyak 9 pasien memiliki sarana, prasarana, peralatan (30%). dan tenaga yang diperlukan

  3. Sikap pasien rawat inap atas disimpan rahasia 10) Rumah sakit wajib melindungi dokter dan penyakitnya pada kategori baik sebanyak 24 pasien memberikan bantuan administrasi dan

  92

  (73%) dan kategori kurang sebanyak 6 pasien ________.2004. Undang-undang No.29 tahun 2004 (20%).

  tentang Praktik Kedokteran. Jakarta :Depkes RI

  4. Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien ________.2004. Undang-undang No.36 tahun 2004 terhadap rumah sakit pada kategori baik sebanyak

  tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

  25 pasien (83%) dan kategori kurang sebanyak 5 pasien (17%). ________.2004. Undang-undang No. 44 Tahun 2004

  5. Sikap pasien rawat inap atas ketertiban informasi tentang Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI publik pada kategori baik sebanyak 23 pasien Jabir M. 2009. Hak Pasien Atas Informasi. Diakses

  (77%) dan kategori kurang sebanyak 7 pasien

  pada tangga 13 Nopember 2010.http://hak dan (23%).

  keawjiban.com.

  6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah baik sejumlah 24 pasien (80%) dan kurang sujumlah 6 KKI. 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta: KKI. pasien (20%)..

  Notoatmodjo,S.2003.Pengertian Sikap. Diakses 7 mei

  2013. http://resources.unpad.ac.id/unpad DAFTAR PUSTAKA

  Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan CV. Alfabeta.

  dan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.

  Sumerta IN, Tanpa tahun. Perlunya Mengetahui Hak Azwar,S 1996. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya.

  dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sakit Menjelang Berlakunya undang-undang Keterbukaan Informasi Publik. Diakses 12 mei

  ________. Sikap dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.

  2013, http://www.sanglahhospitalbali.com yogyakarta: Pustaka Pelajar.

  Wijono D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Depkes RI. 2004. pedoman Penyelenggaraan Dan

  Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta:

  Press. Depkes RI

  ________. 2004. Undang-undang No. 8 Tahun 2004

  tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta:

  Depkes RI Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...

  93

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWAI SMP NEGERI 1 ALUE BU KECAMATAN PEUREULAK BARAT KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 11

PENGARUH PARTISIPASI KADER DENGAN PELAKSANAAN POSBINDU LANSIA DI KECAMATAN PEUDAWA WILAYAH KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 11

HUBUNGAN PERAWATAN PALIATIF DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN TAHUN 2017

3 11 16

HUBUNGAN TUGAS KELUARGA DALAM PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAMPONG MATANG RAYEUK PEUDAWA PUNTONG KECAMATAN IDI TIMUR KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2017

1 0 12

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA MENJELANG UJIAN NASIONAL DI SMA PGRI 2 JOMBANG (Studi Di Kelas XII SMA PGRI 2 Jombang) Sinta ZunitaArif WijayaSiti Rokhani ABSTRAK - HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA

0 2 7

PENGARUH JUS MELON TERHADAP PENURUNAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) Genduk Lestari Endang Y Baderi ABSTRAK - PENGARUH JUS MELON TERHADAP PENURUNAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi di Posyand

3 15 6

PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP PERUBAHAN NYERI PUNGGUNG PADA PEKERJA BERAT (PETANI)

0 0 7

HUBUNGAN FAKTOR KESEHATAN IBU POSTPARTUM DENGAN PENYAPIHAN DINI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

0 0 6

KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELAS 5-6 DI SDN MANDURO KABUH Anjar Pujiayu Lestari Inayatur Rosyidah Ifa Nofalia ABSTRAK - KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELAS 5-6 DI SDN MANDURO KABUH

0 2 7

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi. blok Argowulan

0 0 10