BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian - Pembelajaran dengan model inquiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dasar dan hasil belajar materi fotosintesis siswa Kelas VIII MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun 2015/2016 - Digital

1

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Muslimat NU Palangka
Raya tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian adalah pada bulan
Oktober 2015 sampai dengan bulan November 2015.
B. Pendekatan, Desain dan Subjek Penelitian
1. Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu
penelitian yang berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan dan
menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau
kejadian-kejadian

yang

sebenarnya

secara


apa

adanyadengan

menggunakan analisa statistik seperti tabulasi, prosentase, tabulasi silang,
grafik dan sebagainya.1
Penelitian kualitatif tidak berarti tidak boleh menggunakan angka.
Jika statistik dikehendaki untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi
data

kualitatif

(yaitu

bahan

keterangan

angka/bilangan),


maka

terlebih

dikuantitatifkan

atau

dikonversikan

1

dahulu

yang
data

menjadi


tidak
kualitatif
data

berwujud
tersebut
kuantitatif

Hartoto.Penelitian Deskriptif. 2009. http://www.penalaranunm.org/index.php/ artikelnalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html (on line 23 Agustus 2015)

48

2

(kuantifikasi).2 Selain data yang berupa informasi kualitatif, dalam
penelitian kualitatif juga ada data berupa angka.3
2. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah penelitian pra-eksperimental yaitu
penelitian mengikuti langkah-langkah dasar eksperimental, tetapi tidak
ada perbandingan nonperlakuan.4

Penelitian ini hanya melibatkan satu kelas, maka desain yang
digunakan adalah tes awal-tes akhir satu kelompok (The One PretestPostest). Dalam desain ini para subyeksebelum diberi perlakuan,diberi tes
awal untuk menentukan sekor garis belakang.5 Perlakuan yang dibedakan
dalam penelitian ini adalah kelas diberikan pembelajaran dengan metode
inkuiri.

Adapun

secara

singkat

rancangan

penelitian

ini

dapat


digambarkan dalam desain tabel 3.1:
Tabel 3.1
Desain Eksperimen

Pre-tes
O1
Keterangan:

Variabel terikat
X

Post-tes
O2

O1 : Pre-test ; O2 : Post-test dan X : Perlakuan
Berdasarkan pendekatan penelitian yang digunakan, penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas dari hasil upaya perbaikan
pembelajaran

2


melalui

penerapan

model

pembelajaran

inkuiri

Anas Sudijono,Pengantar statistik pendidikan Jakarta:Raja Grafindo Persada ,2005,h.5
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis edisi revisi
VI,Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 12.
4
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2010, h. 96
5
Ibid,97
3


3

terbimbingmateri

fotosintesis,

yaitu

deskripsi

tentangpengelolaan

pembelajaran, keterampilan proses sains dasar serta hasil belajar biologi
siswa setelah menerapkan model pembelajaran inkuiriterbimbing
materifotosintesis.
3. Subjek Penelitian
Berdasarkan kelas dengan asumsi kelasnya homogen yaitu dengan
melakukan undian terhadap semua kelas populasi yang akan dijadikan
sebagai kelas sampel.Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA

MTs Muslimat NU Palangka Raya dengan jumlah peserta didik sebanyak
31 orang sebagaimana tampak pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2Data siswa MTs Muslimat NU Palangka Raya
Tahun Ajaran 2015/2016
No

Kelas

Lk

Pr

Jumlah

1
2
3

VIIIA
VIIIB

VIIIC

11
13
18
Jumlah

20
20
13

31
33
31
95

Sumber: TU MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran
2015/2016
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data pengelolaan

pembelajaran, keterampilan proses sains siswa yang diperoleh melalui pretestpostest dan observasi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

4

1. Data Pengelolaan Pembelajaran
Data tentang pengelolaan pembelajaran oleh guru ini dikumpulkan
dengan cara melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh dua observer.
2. Data Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa
Data tentang keterampilan proses sains siswa ini dikumpulkan
dengan cara melakukan pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest
berupa tes pilihan ganda untuk mengukur dan membandingkan
keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah pemberian perlakuan
sesuai pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing.
a.

Tes Keterampilan Proses Sains (KPS)
Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang mengacu
pada beberapa aspek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS

yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi,
membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan
bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi. Tes pilihan
ganda diberikan sebanyak 30 soal, masing-masing soal diberi skor 1
apabila jawaban benar dan apabila jawaban salah maka akan diberi
skor 0 setiap soal.

5

Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains
No.

Aspek KPS

Indikator RPP

Indikator KPS
 Menggunakan
sebanyak
mungkin indera

1

Observasi

Mengidentifikasi
reaksi pada proses
fotosintesis melalui
kegiatan praktikum

2

Berhipotesis

3

Merencanakan
percobaan

4

Menggunakan
alat/bahan

5

Interpretasi

6

Menerapkan
konsep

Merumuskan hipotesis  Menyadari bahwa
melalui kegiatan
suatu penjelasan
praktikum
perlu diuji
kebenarannya
dengan
memperoleh
bukti lebih
baanyak atau
melakukan cara
pemecahan
masalah
Menentukan
 Menentukan
rancangan praktikum
alat/bahan/sumbe
untuk menguji
r yang akan
hipotesis
digunakan
 Menentukan apa
yang akan
dilaksanakan
berupa langkah
kerja
Melakukan kegiatan
 Mengetahui
praktikum untuk
bagaimana
memperoleh informasi
menggunkan
alat/bahan
 Memakai
alat/bahan
Mendiskusikan
 Menyimpulkan
kesimpulan dari hasil
kegiaatan praktikum
Menggaambarkan data  Menggunakan
empiris dari hasil
konsep pada
kegiatan praktikum
pengalaman baru
untuk
menjelaskan yang
sedang terjadi
 Menerapkan
konsep yyang
telah dipelajari

No.
Soal
3,15

Kunci
Jawaban
A,B

7,10

A,A

18

A

14,16

D,D

22

A

1,2,4,
5,6,8,
9,11
12,13,
17,
19,20,
21,23,
24,25,
26,27,

C,D,C,A,
B,D,B,B,
A,D,D,B,
A,C,B,A,
B,A,C,A,
C

6

7

Berkomunikasi

Mengkomunikasikan
hasil kegiatan
praktikum

dalam situasi
baru
 Mengubah
bentuk penyajian
 Menggambarkan
data empiris hasil
percobaan atau
pengamatan
dengan grafik
atau tabel atau
diagram.

28,29
30

B

b. Lembar Observasi
Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah
laku individu/kelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati. Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa
selama melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa.
Keterampilan proses siswa yang diamati dalam penelitian ini terdiri
dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan
percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, menerapkan
konsep, dan komunikasi.
3. Hasil Belajar Kognitif
Data tentang hasil belajar kognitif ini dikumpulkan dengan cara
melakukan kegiatan tes hasil belajar pretest dan posttest (sebelum dan
sesudah pembelajaran) dengan inkuiri terbimbing adapun instrumen yang
digunakan berupa soal tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda.

7

Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Sumber
Data

Jenis Data

Teknik
Pengumpulan
Data

Pengelolan
Observasi
pembelajaran
Hasil tes KPS dan Pretest,
Aktifitas KPS siswa
postestdanObservasi

Guru
Siswa

Instrumen Penelitian
Lembar observasi
Butir soal PG dan
Lembar observasi

D. Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penggambilan data, terlebih dahulu instrumen
yang akan digunakan diuji pada kelompok siswa yang dianggap sudah
mengikuti pokok bahasan yang akan disampaikan. Setelah itu instrumen
diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
sehingga dapat dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat digunakan
atau tidak.
1. Uji Validitas Butir Soal ( Test Validity )
Salah satu ciri tes itu baik adalah apa bila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid atau shahih.
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.6Menentukan
koefisien validitas butir soal menggunakan rumus korelasi Point Biseral,
sebagai berikut:

6

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, PT Rineka Cipta,2003,h.219

8

M 𝑝 −M t
r bis=
S𝑡

𝑝

7

𝑞

dimana;
r bis = koefisien korelasi point biseral
Mp

= rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar

Mt

= rerata skor total

St

= standar deviasi skor total

p

= proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat
kesukaran )

q

= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Tabel 3.5 Koefisien Korelasi Biserial
Angka korelasi
0,800 – 1,000
0,600 – 0,799
0,400 – 0,599
0,200 – 0,399
0,000 – 0,199

Makna
sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah

8

Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen
penelitian adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas
minimum 0,300 karena dipandang sebagai soal yang baik. Untuk butirbutir soal yang mempunyai harga validitas dibawah 0,300 tidak
digunakan sebagai instrumen penelitian.9

7

Sumarna Surapnata, Analisis,Validitas,Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung,
PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 61
8
Ibid h.59
9
Ibid,h.64

9

Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas
instrumen dapat menggunakan Anates versi 4.0. Jumlah soal keseluruhan
adalah 40 soal dan jumlah siswa 31 orang siswa. Dengan menggunakan
Anates 4.0 didapatkan 30soal yang valid dari 40 soal yang diajukan.
Hasil uji validitas instrumen soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal KPS

Nomor soal yang valid
Nomor soal yang tidak valid

Statistik
1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,19,
21,22,23,28,29,30,31,32,33,34,35,38,39.
9,16,20,24,25,26,27,36,37,40.

2. Uji Reliabilitas Instrumen ( Test Reliability )
Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebangai alat pengambil
data penelitian. Menurut Margono, perlunya menhitung reliabilitaskarena
dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah
instrumen yaitu kemantapan, ketepatan dan homogenitas. Oleh karena itu
instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Reliabilitas tes-retes adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil
sebuah tes dari waktu ke waktu.10
Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini berupa soal pilihan ganda, maka rumus yang digunakan adalah rumus
K-R21 yaitu sebagai berikut:

10

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007, h. 128

10

r11 =

k
k−1

Keterangan:

1−

M ( k−M) 11
k S 2t

r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir soal pertanyaan
m = skor rata - rata

St2 = varians total
Rumus varians total :

St2 =

∑X 2
N

∑X 2 −
N

Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat
dibawah ini:
Tabel 3.7 Tabel Reliabilitas
Reliabilitas
0,800 - 1,00
0,600 - 0,799
0,400 - 0,599
0,200 - 0,399
0,00 - 0,199

Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup

Rendah
Sangat Rendah12

Remmers et. al. (1960) dalam Surapranata, menyatakan bahwa
koefisien relibilitas ≥ 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian.13
Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan
menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrumen soal KPS

11

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT Rineka
Cipta, 2006, h.189
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Jakarta, Bumi
Aksara, 1999,h.75
13
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi
Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h. 114.

11

dengan menggunakan rumus reliabilitas diperoleh rhitung sebesar 0,46
dengan kategori tingkat reliabilitasnya cukup.
3. Uji Taraf Kesukaran (Difficulty Index)
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam
menjaring banyaknya subjek peserta tes dapat mengerjakan dengana
betul. 14 Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus :

Keterangan:

𝑃 =

𝐵

𝐽𝑆

P = Indeks Kesukaran
B = banyaknya peserta test yang menjawab benar pada suatu soal
Js = Jumlah Soal15
Tabel 3.8Tabel Kategori Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran
0,00-0,30
0,30-0,70
0,70-1,00

Interprestasi
Soal Sukar
Soal Sedang
Soal Mudah

Hasil uji taraf kesukaran instrumen KPS dengan menggunakan
Anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kriteria Soal
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat mudah
14

Jumlah Soal
5
7
18
9
1

Nomor Soal
10,14,20,25,33
2,4,12,13,19,23,26
1,6,7,11,15,16,18,21,24,27,
28,31,32,34,35,36,38,40
3,5,8,9,17,22,29,37,39
30

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 2003,h. 230
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi Cetakan 12,
Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h 207-208
15

12

4. Uji Daya Beda (Discriminating Power)
Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam
memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang
pandai.16 Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap
butir soal adalah :
D=
Keterangan :

𝐵𝐴
𝐽𝐴

-

𝐵𝐵
𝐽𝐵

D = daya pembeda butir soal
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul
JA = banyaknya subjek kelompok atas
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul
JB = banyaknya subjek kelompok bawah 17
Klasifikasi daya pembeda soal yakni sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda
Besar Daya Pembeda
D : 0,00 – 0,20
D : 0,21 – 0,40
D : 0,41 – 0,70
D : 0,71 – 1,00

Di dalam penelitian

Interprestasi
Jelek (poor)
Cukup (satisfactory)
Baik (good)
Baik Sekali (excellent) 18

ini, daya pembeda masing-masing soal

dihitung dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut
diperoleh hasil daya pembeda terendah yaitu -0,027 dengan kategori jelek,
sedangkan tertinggi yaitu 0,503 dengan kategori baik.

16

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, h. 231
Suharsimi Arikunto, Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara,
1999,h.213
18
Ibid, h. 218
17

13

5. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen Tes Hasil Belajar (THB) dilakukan pada siswa
kelas VIIIA semester 1 MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran
2015/2016. Uji coba dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya beda dari instrumen yang nantinya akan
digunakan dalam penelitian.
Rekapitulasi secara keseluruhan hasil uji coba instrumen tes hasil
belajar siswa ditunjukkan pada tabel 3.11 berikut.
No
soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid

Taraf
kesukaran
Sedang
Sukar
Mudah
Sukar
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Sangat sukar
Sedang
Sukar
Sukar
Sangat sukar
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Sangat sukar
Sedang
Mudah
Sukar
Sedang
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Sedang
Mudah

Daya
Beda
22,22
44,44
33,33
0,00
33,33
55,56
33,33
-11,11
-22,22
33,33
22,22
44,44
0,00
22,22
33,33
-33,33
33,33
22,22
22,22
0,00
0,00
22,22
11,11
11,11
0,00
-11,11
0,00
22,22
11,11

Reliabilitas

0,46

Kesimpulan
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Tidak Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Tidak Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Tidak Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Tidak Dipakai
Tidak Dipakai
Tidak Dipakai
Tidak Dipakai
Dipakai
Dipakai

14

30

Valid

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid

Sangat
mudah
Sedang
Sedang
Sangat sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang

0,00

Dipakai

55,56
33,33
22,22
44,44
44,44
11,11
-11,11
55,56
33,33
55,55

Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Tidak Dipakai
Tidak Dipakai
Dipakai
Dipakai
Direvisi

E. Teknik Analisis Data
1. Data tentang pengelolaan pembelajaran oleh guru data ini tentang
keterampilan mengelola kelas dengan model inkuiri terbimbing dianalisis
menggunakan statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang
diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan, dengan rumus;

X=
Keterangan :

∑ 𝑋 19
.
𝑁

X

= Rerata nilai

∑x

= Jumlah skor keseluruhan

N

= Jumlah kategori yang ada
Tabel 3.12 Kriteria Keterampilan Pengelolaan Kelas
Rentang nilai
1,00 – 1,49
1,50 – 2, 49
2,50 – 3,49
3,50 – 4,00

19

Kriteria
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik.20

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian (edesi revesi), Jakarta: Bumi Aksara.
1999, h. 264.
20
M.Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran Langsung,……h.53

15

2. Data tentang keterampilan proses sains saat pembelajaran

data ini

dianalisis secara statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang
diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan.
c. Teknik peresentase ketercapaian keterampilan proses sains
Untuk mengetahui presentase ketercapaian keterampilan
proses sains, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KPS =

∑ SkorsiswapadatiapitemKPS

SkormaksimumtiapitemKPSXJumlahsiswa

X 100

Peresentase keterampilan proses sains dikelompokkan dalam
lima ketegori yaitu:
Tabel 3.13 Katergori Keterampilan Proses Sains
Persentase
Kategori
90%-100%
Sangat tinggi
75%-89%
Tinggi
55%-74%
Sedang
31%-54%
Rendah
< 30%
Sangat rendah
d. Teknik analisis lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran
keterampilan proses siswa pada saat proses pembelajaran brlangsung.
Tahapan analisisnya sebagai berikut:
a) Menjumlahkan indikator yang teramati
b) Menghitung presentase aspek keterampilan proses sains siswa
dalam kelompok, dengan menggunakan rumus:
Persentase=

Skor hasil observasi
Skor total

X 100%

16

3. Uji Normal Gain (N-gain) aspek kognitif
N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang
akan menimbulkan bias penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah:
N-gain=

𝑆𝑘𝑜𝑟𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑆𝑘𝑜𝑟𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 −𝑆𝑘𝑜𝑟𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Dengan kategorisasi perolehan:
Tinggi

: N-gain ≥ 0,70

Sedang

: 0,30 ≤ N-gain< 0,70

Rendah

: N-gain < 0,30