ID hubungan berbahasa berpikir dan berbu (1)

HUBUNGAN BERBAHASA, BERPIKIR, DAN BERBUDAYA
Nandang Sarip Hidayat
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
E-mail: asgarcor73@gmail.com

Abstrak:
The Net is the process of delivering information in communication. According to Abdul Chaer:
Speaking is delivering thoughts or feelings of the people who spoke about the problems faced in its
cultural life. Language is what we would call mind and there's no other way to think about reality
except through language. Thus the activities of cultural events are also speaking. Speak not just
stylish but express themselves in life. There are several theories about the relationship of language,
thought and culture. Von Humbolt Di antarannya Wihelm theory is the view of a society is
determined by the language, the Sapir-Whorf theory that language as a tool of thought, theory of
Piaget, Bruner theory, theory Lenneberg, Chomsky and Vygosky. So speaking activities, thinking
and culture are three inter-related activities in human activity.
Keywords: Speaking, thinking, and culture

yang termasuk dalam rumpun bahasa

Pendahuluan
Bahasa adalah sistem simbol manusia


Melayu berperan sebagai pemersatu atau

yang paling lengkap sehingga bahasa bisa

pengikat rasa identitas bangsa Indonesia.

dijadikan simbol dari sebuah kebudayaan

Dengan demikian, bahasa mempengaruhi

suatu suku bangsa (etnokultur) berdasarkan

hampir

adanya dialek atau logat bahasa yang

kebudayaan

beraneka ragam variasinya. Setiap dialek


antropologi, bahasa dibedakan menjadi

dalam suatu masyarakat merupakan ciri

salah satu cabang dari ilmu antropologi

khas yang membedakan suatu kebudayaan

fisik dan terapan.

dengan kebudayaan lainnya. Perbedaan

Dalam

dialek

tersebut

disebabkan


adanya

setiap

aspek

manusia.

kehidupan
Dalam

perkembangannya,

dan
kajian

bahasa

lebih difokuskan kajiannya oleh ahli


perbedaan daerah geografis dan pelapisan

antropologi

lingkungan

masyarakat.

menemukan persamaan dan perbedaan

Adanya perbedaan bahasa dan dialek antar

serta asal-usul suatu bahasa dilihat dalam

masyarakat tersebut memerlukan faktor

ruang lingkup daerah yang lebih luas.

pemersatu berupa bahasa nasional. Dalam


Kajian mengenai bahasa

konteks yang lebih luas, bahasa Indonesia

antropologi linguistik digunakan untuk

sosial

antar

linguistik

yang

berusaha

dalam cabang

190 


So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

menelusuri arah perkembangan bahasa dan

I l m u - I l m u

2.

So si al

sebagai

bangsa memiliki corak dan ragam bahasa

manusia


yang hampir serupa. Antropologi linguistik

pendidikan.
3.

Bu d ay a,

Definisi yang melihat kebudayaan

hubungan antarbahasa sehingga suatu suku

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

d an

hal-hal

yang


melalui

diperoleh

belajar

atau

Definisi yang melihat kebudayaan

aneka bahasa yang diucapkan manusia.

sebagai unsur kebiasaan dan perilaku

Objek kajiannnya adalah daftar kosa kata

manusia.

dan pelukisan ciri-ciri serta tata bahasa dari
bahasa


lokal

masyarakat.

Untuk

4.

Definisi yang melihat kebudayaan
sebagai

sistem

komunikasi

yang

menjelaskan hal itu dalam artikel ini akan


dipakai masyarakat untuk memperoleh

dipaparkan tentang hubungan berbahasa,

kerjasama, kesatuan dan kelangsungan

berpikir dan berbudaya.

hidup manusia (Abdul Chaer dan

Bahasa sebagai Unsur Kebudayaan

Leoni Agustina, 2000: 163).

dalam

Koentjaraningrat mengatakan bahwa

kehidupan manusia dilingkupi oleh bahasa


kebudayaan itu hanya dimiliki manusia dan

sehingga bahasa adalah bagian yang tidak

tumbuh bersama dengan berkembangnya

terpisahkan dari perkembangan budaya

kehidupan sosial masyarakat manusia.

manusia. Segala aktivitas yang dilakukan

Untuk

oleh manusia dalam kehidupannya tidak

menggunakan sesuatu yang disebutnya

terlepas dari unsur bahasa di dalamnya.

kerangka kebudayaan yang memiliki dua

Seorang peneliti yang akan memahami

aspek, yaitu wujud kebudayaan dan isi

kebudayaan suatu masyarakat terlebih

kebudayaan.

dahulu harus menguasai perkembangan

antaranya:

bahasa suatu masyarakat karena melalui

1. Wujud gagasan

bahasa seseorang bisa berpartisipasi dan

2. Wujud perilaku atau perbuatan

memahami sebuah bahasa.

3. Fisik atau benda.

Hampir

seluruh

bagian

Nababan mengelompokkan definisi
kebudayaan itu atas empat golongan, yaitu:
1.

Definisi yang melihat kebudayaan
sebagai

pengatur

masyarakat.

191 

dan

pengikat

memahaminya,

Wujud

Koentjaraningrat

Kebudayaan

di

Sedangkan isi kebudayaan itu terdiri
dari tujuh unsur yang bersifat universal,
artinya ketujuh unsur itu terdapat dalam
setiap masyarakat manusia yang ada dalam

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

manusia yang ada di dunia ini. Ketujuh

kebudayaan. Sebagai produk sosial dan

unsur itu adalah sebagai berikut:

budaya tentunya bahasa merupakan wadah
untuk aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku

1. Bahasa

masyarakat, wadah pengungkapan budaya,

2. Sistem teknologi
3. Sistem mata pencaharian hidup atau
ekonomi

termasuk

teknologi

yang

diciptakan

masyarakat pemakai bahasa itu sebagai
cipta dan karyanya. Bahasa dalam masa

4. Organisasi sosial

tertentu berperan sebagai wadah apa yang

5. Sistem pengetahuan

terjadi dalam masyarakat (Sumarsono,

6. Sistem religi

2007: 20).

7. Kesenian
Menurut Koentjaraningrat, bahasa
merupakan bagian dari kebudayaan atau
dengan kata lain bahasa itu di bawah
lingkungan kebudayaan. Menurutnya pula,

Hubungan Bahasa dan Berfikir (Teori
tentang Hubungan Bahasa dan Berfikir:
Teori Wilhelm Van Humboldt, SapirWhorf, Jean Piaget, L.S Vygotsky,
Noam Chomsky, Eric Lenneberrg,
Brunner)

pada zaman purba ketika manusia hanya
terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang

Ada beberapa teori yang menjelaskan

tersebar di beberapa tempat saja di muka

tentang hubungan bahasa dan berpikir, di

bumi ini, bahasa merupakan unsur utama

antaranya (Abdul Chaer, 2003: 51):

yang

1. Teori Wihelm van Humboldt

mengandung

kebudayaan

manusia

semua
yang

unsur
lainnya.

Wilhelm van Humboldt, sarjana

Sekarang setelah unsur-unsur lain dari

Jerman abad ke-15 menekankan adanya

kebudayaan itu telah berkembang bahasa

ketergantungan

hanya merupakan salah satu unsur saja

pada bahasa. Maksudnya, pandangan

namun fungsinya sangat penting bagi

hidup dan budaya suatu masyarakat

kehidupan

ditentukan oleh bahasa masyarakat itu

manusia

pemikiran

manusia

(http://2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-

sendiri. Anggota-anggota masyarakat

kebudayaan).

itu sendiri tiada dapat menyimpang dari

Menurut pendapat lain, bahasa sering
dianggap

sebagai

atau

bahasanya itu. Kalau salah seorang dari

produk budaya, bahkan merupakan bagian

anggota masyarakat ingin mengubah

yang

pandangan hidupnya, maka dia harus

tidak

produk

dapat

sosial

garis-garis yang telah ditentukan oleh

dipisahkan

dari

192 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

mempelajari dulu satu bahasa lain itu.
Maka

dengan

demikian

dia

akan

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,

2. Teori Sapir-Whorf
Edward Sapir (1884-1939), linguis

menganut cara berpikir dan juga budaya

Amerika

masyarakat lain.

hampir sama dengan Van Humboldt.

Mengenai

bahasa

itu

sendiri,

Sapir

memiliki

mengatakan

pendapat

bahwa

yang

manusia

Wilhelm van Humboldt berpendapat

hidup di dunia ini di bawah belas kasih

bahwa substansi bahasa terdiri dari dua

bahasanya yang telah menjadi alat

bagian. Bagian pertama berupa bunyi-

pengantar

bunyi, dan bagian lainnya berupa

bermasyarakat.

pikiran-pikiran yang belum terbentuk.

menjadi fakta bahwa kehidupan suatu

Bunyi-bunyi dibentuk oleh lautform

masyarakat “didirikan” di atas tabiat-

dan

oleh

tabiat dan sifat-sifat bahasa itu. Karena

ideenform atau innereform. Jadi bahasa

itulah tidak ada dua bahasa yang sama

menurut

sehingga bisa mewakili satu masyarakat

pikiran-pikiran

Wilhelm

merupakan

dibentuk

van

sintesa

Humboldt

dari

bunyi

(lautform) dan pikiran (ideenform).

yang

sama.

dalam

kehidupan

Menurutnya,

Setiap

Bahasa

telah

satu

masyarakat telah mendirikan satu dunia

Dari keterangan di atas dapat

tersendiri untuk penutur bahasa itu.

bahasa

Jadi, berapa banyak manusia yang

merupakan bentuk luar, sedang pikiran

hidup di dunia ini sama dengan

adalah bentuk dalam. Bentuk luar

banyaknya jumlah bahasa yang ada di

bahasa

dengar,

dunia ini. Dengan demikian, Sapir

sedangkan bentuk dalam bahasa berada

menegaskan bahwa apa yang kita

dalam otak. Kedua bentuk inilah yang

dengar, kita lihat, kita alami dan kita

membelenggu

dan

perbuat saat ini adalah disebabkan oleh

menentukan cara berpikirnya. Dengan

sifat-sifat/tabiat-tabiat bahasa yang ada

kata lain Wilhelm Van Humboldt

terlebih dahulu.

disimpulkan

bahwa

itulah

berpendapat

yang

bunyi

kita

manusia,

bahwa

struktur

suatu

Menurut Benjamin Lee Worf (1897-

bahasa menyatakan kehidupan dalam

1941), murid Sapir, sistem tata bahasa

otak dan pemikiran penutur bahasa itu

bukan hanya alat untuk menyuarakan

sendiri.

ide-ide, tetapi juga sebagai pembentuk
ide-ide itu, program kegiatan mental
dan penentu struktur mental seseorang.

193 

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

Dengan kata lain, bahasalah yang

Hopi

menentukan jalan pikiran seseorang.

Kebudayaan Hopi diorganisasi oleh

Sesudah meneliti bahasa Hopi, salah

peristiwa-peristiwa (event), sedangkan

satu

kebudayaan

bahasa

Indian

di

California

dan

kebudayaan

Eropa.

Eropa diorganisasi oleh

Amerika Serikat, dengan mendalam

ruang

Whorf mengajukan satu hipotesa yang

Menurut kebudayaan Hopi kalau satu

lazim disebut Hipotesa Whorf (atau

bibit ditanam maka bibit itu akan

Hipotesa

tumbuh,

Sapir-Whorf)

mengenai

(space)

dan

jarak

waktu

waktu

dan

tempat

relativitas bahasa. Menurut hipotesa ini,

tumbuhnya

bahasa-bahasa

berbeda

penting adalah peristiwa menanamnya

membongkar alam ini dengan cara yang

dan tumbuhnya bibit itu, sedangkan

berbeda, sehingga terciptalah konsep

menurut kebudayaan Eropa jangka

relativitas sistem-sistem konsep yang

wakatu itulah yang penting. Menurut

tergantung

Whorf,

yang

kepada

bahasa

yang

tidaklah

(time).

penting,

yang

inilah bukti bahwa bahasa

beragam itu. Tata bahasa itu bukan alat

mereka telah menggariskan realitas

untuk mengeluarkan ide-ide, tetapi

hidup dengan cara yang berlainan

merupakan pembentuk ide-ide itu. Tata

(Abdul Chaer, 2003: 51).

bahasalah

yang

menentukan

pikiran

seseorang.

hipotesis

Sapir-Whorf

jalan

Berdasarkan
itu

dapatlah

3. Teori Jean Piaget
Untuk menentukan apakah bahasa

dikatakan bahwa pandangan hidup

terkait

bangsa-bangsa

(Indonesia,

berpendapat bahwa ada dua macam

Malaysia, Singapura, Thailand, dan

modus pikiran, yaitu pikiran terarah

lain-lain) adalah sama karena bahasa-

(directed)

bahasa

mereka

(Intelegent) dan pikiran tak terarah atau

bahasa

yang

di

Asia

memiliki
sama.

struktur

Sedangkan

autistik

dengan

atau

pikiran,

pikiran

(autistic)

Piaget

intelegen

(Soenjono

pandangan hidup bangsa-bangsa lain

Dardjowidjojo, 2003: 283). Piaget yang

seperti China, Jepang, Amerika, Eropa,

mengembangkan

Afrika,

kognisi menyatakan jika seorang anak

Perancis,

Brazil

adalah

teori

pertumbuhan

berlainan karena struktur bahasanya

bisa

berlainan. Untuk menjelaskan hal itu

sekumpulan benda dengan cara yang

Whorf

berlainan, sebelum menggunakan kata-

membandingkan

kebudayaan

menggolong-golongkan

194 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

kata

yang

serupa

dengan

benda

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,

milik proses yang lebih umum, yaitu

tersebut, maka perkembangan kognisi

konstitusi

fungsi

dapat diterangkan telah terjadi sebelum

umumnya. Awal terjadinya fungsi

dia dapat berbahasa. Menurut teori ini

lambang

mempelajari segala sesuatu mengenai

bermacam-macam

dunia adalah melalui tindakan-tindakan

terjadi serentak perkembangannya.

ini

lambang

ditandai
perilaku

pada

oleh
yang

dan perilakunya dan setelah itu melalui
itu

Piaget juga menegaskan bahwa

merupakan manipulasi dunia pada satu

kegiatan intelek (berpikir) sebenarnya

waktu dan tempat tertentu dan bahasa

adalah aksi atau perilaku yang telah

merupakan alat untuk memberikan

dinuranikan dalam kegiatan-kegiatan

kemampuan kepada kanak-kanak untuk

sensomotorik termasuk juga perilaku

beranjak ke arah yang lebih jauh dari

bahasa (Abdul Chaer, 2003: 55).

bahasa.

Perilaku

kanak-kanak

waktu dan tempat tertentu.
Mengenai

Hubungan

Bahasa

4. Teori L.S Vgotsky

(berpikir),

Vgotsky berpendapat bahwa adanya

Piaget menemukan dua hal penting,

satu tahap perkembangan bahasa adalah

yaitu:

sebelum adanya pikiran dan adanya

dengan

kegiatan

a. Sumber

intelek

kegiatan

intelek

tidak

terdapat dalam bahasa tetapi dalam
periode sensomotorik, yaitu satu
sistem skema yang dikembangkan
secara penuh dan membuat lebih
dahulu

gambaran-gambaran dari

aspek-aspek struktur dan bentukbentuk

dasar

penyimpanan

dan

oprasi pemakaian kembali.
b. Pembentukan pikiran yang tepat
dikemukakan dan terbentuk terjadi
bersamaan
pemerolehan

195 

dengan
bahasa.

waktu
Keduanya

satu tahap perkembangan pikiran adalah
sebelum adanya bahasa. Kemudian
kedua garis perkembangan ini saling
bertemu,

maka

terjadilah

secara

serentak pikiran berbahasa dan bahasa
berpikir. Dengan kata lain, pikiran dan
bahasa

pada

tahap

permulaan

berkembang secara terpisah dan tidak
saling mempengaruhi. Begitulah kanakkanak berpikir dengan menggunakan
bahasa

dan

berbahasa

dengan

menggunakan pikiran.
Menurutnya

pikiran

berbahasa

(verbal thought) berkembang melalui

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

beberapa tahap. Mula-mula kanak-

keseluruhan yang tidak samar dan harus

kanak harus mengucapkan kata-kata

mencari ekspresinya dalam bentuk satu

untuk dipahami kemudian bergerak ke

kata. Setelah pikiran kana-kanak itu

arah kemampuan mengerti atau berpikir

mulai terarah dan meningkat, maka dia

tanpa mengucapkan kata-kata itu, lalu

mulai

ia bisa memisahkan kata-kata yang

menyampaikan pikiran itu yang mulai

berarti

membentuk

dan

yang

tidak

berarti.

kurang

satu

cenderung

kalimat

untuk

lengkap.

menjelaskan

Sebaliknya, ucapan bergerak dari satu

hubungan antara pikiran dan bahasa

keseluruhan kalimat lengkap, hal ini

bukanlah

melainkan

menolong pikiran kanak-kanak untuk

merupakan suatu proses, satu gerak

bergerak dari satu keseluruhan kepada

yang terus menerus dari pikiran ke kata

bagian-bagian yang bermakna.

Selanjutnya

Vgotsky

suatu

benda,

(bahasa) dan dari kata ke pikiran.

Pikiran dan kata menurut Vgotsky

Menurutnya juga dalam mengkaji gerak

tidak dipotong dari satu pola. Struktur

pikiran ini kita harus mengkaji dua

ucapan tidak hanya mencerminkan

bagian ucapan yaitu ucapan dalam

tetapi

mempunyai arti yang merupakan aspek

pikiran

semantik ucapan, dan ucapan luar yang

Karena itulah kata-kata tidak dapat

merupakan

(bunyi

dipakai oleh pikiran seperti memakai

ucapan). Penyatuan dua bagian atau

baju yang sudah siap. Pikiran tidak

aspek ini, sangat rumit dan kompleks.

hanya

Dalam perkembangan bahasa kedua

ucapan tetapi juga mendapatkan realitas

bahagian ini masing-masing bergerak

dan bentuknya dalam ucapan itu.

aspek

fonetik

juga

mengubahnya

beerubah

mencari

menjadi

setelah
ucapan.

ekspresinya

dalam

bebas. Oleh karena itu, kita harus
membedakan antara aspek fonetik dan

5. Teori Noam Chomsky

aspek semantik. Keduanya bergerak

Mengenai hubungan berbahasa dan

dalam arah yang bertentangan dan

berpikir Noam Chomsky mengajukan

perkembangan keduanya sudah terjadi

kembali teori klasik yang disebut

pada waktu dan dengan cara yang sama.

hipotesis nurani. Sebenarnya, teori ini

Namun, bukan berarti keduanya tidak

tidak secara langsung membicarakan

saling bergantung. Satu pikiran kanak-

gabungan

kanak pada mulanya merupakan satu

tetapi kita dapat menarik kesimpulan

bahasa

dengan

berpikir,

196 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

mengenai

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,

hal ini, karena Chomsky

yang merupakan alat semantik untuk

sendiri menegaskan bahwa pengkajian

menciptakan kalimat-kalimat baru yang

bahasa membukakan perspektif yang

tidak terbatas jumlahnya.

baik dalam pengkajian proses mental

Hipotesis

ini

juga

berpendapat

manusia. Hipotesis nurani mengatakan

bahwa struktur-struktur dalam bahasa

bahwa struktur bahasa-bahasa dalam

adalah sama.

adalah nurani. Artinya, rumus-rumus

bahasa bersifat otonom dan karena itu

itu dibawa sejak lahir. Pada waktu

tidak ada hubungannya dengan sistem

seorang

kognisi (pemikiran dan kecerdasan).

kanak-kanak

mulai

Struktur dalam setiap

mempelajari bahasa ibu dia telah
dilengkapi sejak lahir dengan satu

6. Teori Eric Lenneberrg

peralatan konsep, yaitu dengan struktur

Berkenaan

dengan

masalah

bahasa dalam yang bersifat universal.

hubungan berbahasa dan berpikir, Eric

Peralatan

konsep

hubungannya

ini

dengan

tidak

ada

Lenneberrg mengajukan teori yang

belajar

atau

disebut

pembelajaran.

teori

kemampuan

bahasa

khusus. Menurutnya, banyak bukti yang

Menurut Chomsky bahasa-bahasa

menunjukkan

bahwa

manusia

yang ada di dunia ini adalah sama

menerima warisan biologis asli berupa

karena didasari oleh satu sistem yang

kemampuan

universal,

menggunakan bahasa khusus untuk

hanyalah

pada

tingkat

berkomunikasi

dalamnya saja yang disebut struktur

manusia

dalam (deep structure). Pada tingkat

hubungannya dengan kecerdasan dan

luar (surface structure) bahasa-bahasa

pemikiran. Kanak-kanak menurutnya

itu berbeda-beda. Pada tingkat dalam,

telah

bahasa-bahasa

berbahasa pada waktu mereka masih

itu

terdapat

rumus-

dan

yang

mempunyai

tidak

dengan

biologi

ada

utnuk

rumus tata bahasa yang mengatur

berada

pada

tingkat

kemampuan

proses-proses

berpikir

yang

rendah,

kemampuan

untuk

memungkinkan

aspek-aspek kreatif bahasa bekerja.

bercakap, dan memahami kalimat yang

Chomsky

dengan

mempunayi korelasi rendah dengan IQ

dengan inti prooses generative bahasa

manusia. Penelitian yang dilakukan

(aspek kreatif) terdapat pada tingkat

oleh Lenneberrg telah menunjukkan

dalam ini. Inti proses generative inilah

bahwa

197 

mengistilahkan

bahasa-bahasa

berkembang

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

dengan cara yang sama pada kanak-

c. Perkembangan bahasa tidak dapat

kanak yang cacat mental dan kanak-

dihambat meskipun pad kanak-

kanak

kanak

yang

normal.

kanak-kanak

yang

Umpamanya

mempunyai

IQ

yang

tertentu

mempunyai

seperti

buta,

tuli

cacat
atau

hanya 50 ketika berusia 12 tahun dan

memiliki orang tua pekak sejak

lebih kurah 30 ketika berumur 20 tahun

lahir. Namun, bahasa kanak-kanak

juga mampu menguasai bahasa dengan

ini dapat berkembang dengan hanya

baik,

sedikit keterlambatan.

kecuali

kesalahucapan

sesekali
dan

terjadi

kesalahan

bahasa. Menurutnya, adanya

tata
cacat

kecerdasan yang parah tidak berarti

d. Bahasa tidak dapat diajarkan pada
makhluk lain.
e. Setiap

bahasa

didasarkan

pada

akan terjadi pula kerusakan bahasa.

prinsip semantik, sintaksis dan

Sebaliknya adanya

fonologi.

tidak

berarti

kerusakan bahasa

akan

menimbulkan
7. Teori Brunner

kemampuan kognitif yang rendah.
Bukti

bahwa

manusia

telah

Berkenaan

dengan

masalah

dipersiapkan secara biologis adalah

hubungan bahasa dan berpikir, Brunner

sebagai berikut:

memperkenalkan teori yang disebutnya

a. Kemampuan berbahasa sangat erat

teori instrumentalisme. Menurut teori

hubungannya dengan bagian-bagian

ini, bahasa adalah alat pada manusia

anatomi

untuk

dan

fonologi

manusia,

mengembangkan

seperti bagian-bagian otak tertentu

menyempurnakan

yang mendasari bahasa.

Dengan

kata

dan

pemikiran

itu.

bahasa

dapat

lain,

b. Jadwal perkembangan bahasa yang

membantu pemikiran manusia supaya

sama berlaku bagi semua kanak-

dapat berpikir lebih sistematis. Brunner

kanak normal. Semua kanak-kanak

berpendapat

bisa dikatakan mengikuti strategi

berpikir berkembang dari sumber yang

dan waktu pemerolehan bahasa yang

sama.

sama, yaitu lebih dahulu menguasai

mempunyai bentuk yang sangat serupa

prinsip-prinsip pembagian dan pola

dan saling membantu.

persepsi.

Oleh

Dalam

bahwa

karena

bidang

berbahasa

itu,

dan

keduanya

pendidikan,

implikasi teori Brunner ini sangat besar.

198 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,

Menurut teori ini bahasa sebagai alat

representasi produser-produser untuk

untuk

melaksanakan aksi-aksi itu.

berpikir

harus

berhubungan

Di samping adanya dua kecakapan

langsung dengan perilaku atau aksi
serta dengan struktur pada tingkat

yang

permulaan.

peringkat

kecakapan linguistik dan kecakapan

harus

komunikasi, teori Bruner ini juga

selanjutnya

Lalu

pada

bahasa

ini

melibatkan

bahasa,

berkembang kearah suatu bentuk yang

memperkenalkan

melibatkan keekplisitan yang besar dan

analisis yang dimiliki oleh setiapa

ketidak ketergantungan pada konteks,

manusia yang berbahasa. Kecakapan

sehingga pikiran-pikiran atau kalimat-

analisis inilah yang memungkinkan

kalimat dapat ditafsirkan atau dipahami

tercapainya peringkat abstrak yang

tanpa

berbeda-beda.

pengetahuan

situasi

sewaktu

adanya

yaitu

kecakapan

Misalnya,

yang

kalimat itu diucapkan, atau tanpa

memungkinkan seorang anak beranjak

mengetahui situasi yang mendasari

lebih jauh dari apa yang ada di

maksud dan tujuan si penutur. Dengan

hadapannya.

bahasa

dapat

jugalah yang memungkinkan seseorang

melakukan aksi kearah yang lebih jauh

untuk mengalihkan perhatian dari yang

lagi sebelum aksi itu terjauh. Dengan

satu kepada yang lainnya (Abdul Chaer,

cara yang sama pikiran juga berguna

2003: 59-60).

sebagai

alat

kita

Kecakapan

analisis

untuk membantu terjadinya aksi karena
pikiran juga dapat membantu peta-peta
kognitif mengarah kepada sesuatu yang

Hubungan Bahasa
Kebudayaan
Menurut

akan ditempuh untuk mencari tujuan.

dan

Pelestarian

Koetjaraningrat,

bahasa

Jadi, pada mulanya berbahasa dan

adalah bagian dari kebudayaan. Para

berpikir

secara

bersamaan

ilmuwan lain mempunyai pendapat yang

aksi

manusia.

berbeda tentang hubungan bahasa dan

keduanya

saling

pelestarian Budaya. Namun, secara garis

membantu. Dalam hal ini pikiran

besar ada dua pandangan tentang hubungan

memakai elemen hubungan-hubungan

bahasa dan kebudayaan ini (Abdul Chaer

yang

dan Leonie Agistina, 2000: 155-156),

untuk

muncul
mengatur

Selanjutnya

dapat

digabungkan

untuk

membimbing aksi yang sebenarnya,
sedangkan

199 

bahasa

menyediakan

yaitu:

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

berbahasa dan sisi lainnya adalah

1. Hubungan Subordinatif
Menurut

pendapat

ini,

Bahasa

adalah bagian dari kebudayaan. Para
ahli antropologi berpendapat bahwa
kebudayaan

suatu

bangsa

tidaklah

mungkin dapat dikaji tanpa mengkaji
terlebih dahulu bahasa bangsa itu
sendiri, karena bahasa suatu bangsa
adalah bagian dari kebudayaan bangsa
itu. Demikian juga para ahli linguistik
banyak

yang

berpendapat

bahwa

pengkajian bahasa suatu penduduk asli
tidak

mungkin

kebudayaan

dipisahkan

penduduk

itu,

dari
karena

semantik yang merupakan salah satu
dimensi dalam kajian lingustik suatu
bahasa mencakup juga kebudayaan dari
penutur bahasa itu (Abdul Chaer, 2003:
62).

sistem berbudaya.
Kedua, adanya hipotesis yang sangat
kontroversial,

hipotesa

dua

pakar

linguistik, yaitu Edward Sapir dan
Benjamin Lee Whorf, dan lazim disebut
Relativitas Bahasa. Di dalam Hipotesis
itu

dikemukakan

bukan

hanya

bahwa

berbahasa

menentukan

corak

berbudaya, tetapi juga menentukan cara
dan jalan pikiran yang berbeda pula.
Jadi, perbedaan-perbedaan budaya dan
pikiran manusia itu bersumber dari
perbedaan berbahasa, dengan kata lain
tanpa berbahasa manusia tidak akan
mempunyai pikiran sama sekali. Kalau
Bahasa itu mempengaruhi kebudayaan
dan jalan pikiran manusia maka ciri-ciri
yang ada dalam suatu bahasa akan
tercermin dalam sikap dan berbudaya

2. Hubungan Koordinatif
Mengenai
dengan

hubungan

kebudayaan

yang

bahasa
bersifat

koordinatif ada dua hal yang perlu
dicatat, yaitu:

penuturnya.
Pengelompokan Bahasa dan Cabangcabangnya
Seperti telah dijelaskan terdahulu
bahwa bahasa itu bersifat universal di

Pertama, Menurut Silzer Hubungan
berbahasa dan berbudaya itu seperti
kembar siam, dua buah fenomena yang
terkait sangat erat atau seperti dua sisi
mata uang, sisi satu adalah sistem

samping juga unik. Jadi, bahasa-bahasa
yang ada di dunia ini ada persamaan dan
ada perbedaannya dan mempunyai ciri
khas masing-masing. Sebelum abad ke XX,
belum banyak diteliti, namun di Eropa
dengan berkembangnya studi linguistik

200 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

historis

komperatif,

yaitu

menghususkan

menelaah

bahasa,

orang

maka

studi

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,

yang

keturunan bahasa-bahasa itu, artinya

perbandingan

suatu bahasa berasal atau diturunkan

mulai

membuat

dari

(pengelompokkan)

terhadap

keberadaannya atau bahasa yang lebih

bahasa yang ada di dunia ini. Klasifikasi

tua. Menurut teori ini, suatu bahasa

dilakukan dengan melihat kesamaan ciri

proto (bahasa tua/bahasa semula) akan

dimasukkan dalam satu kelompok. Dalam

pecah dan akan menghasilkan dua

hal ini tentunya di samping ada kelompok

bahasa baru atau lebih, kemudian

ada juga subkelompok, atau sub-sub

pecahan-pecahan bahasa baru itu akan

kelompok yang lebih kecil lagi. Anggota

menurunkan

dalam kelompok tentu lebih banyak dari

lainnya,

anggota subkelompok.

Keadaan dari sebuah bahasa menjadi

klasifikasi

Bahasa-Bahasa

di

dunia

sangat

banyak dan begitu juga para penuturnya
yang terdiri dari bangsa, suku dan etnis
yang berbeda. Kriteria yang digunakan
banyak sekali, sehingga hasil klasifikasi
juga dapat bermacam-macam. Menurut
Greenberg, suatu klasifikasi yang baik
adalah

harus

memenuhi

persyaratan

nonarbiter, ekshaustik dan unik. Dalam
praktik membuat klasifikasi itu, ternyata
tiga persyaratan yang diajukan Greennberg
itu tidak dapat dilaksanakan, sebab banyak
sekali ciri-ciri yang dapat digunakan untuk
membuat klasifikasi itu. Namun ada empat
klasifikasi

yang

perlu

diketahui,

di

antaranya sebagai berikut:

201 

berdasarkan

yang

lebih

pula

dulu

bahasa-bahasa

begitu

selanjutnya.

sejumlah bahasa lain dengan cabangcabang dan ranting-rantingnya memberi
gambaran seperti batang pohon terbalik.
Teori ini ditemukan oleh A. Schleicher.
Teori ini dikemukakan tahun 1866
selanjutnya dilengkapi oleh J. Schmidt
pada

tahun

gelombang.

1872

dengan

teori

dari

teori

Maksud

gelombang ini adalah perkembangan
atau perpecahan bahasa itu dapat
diumpamakan seperti gelombang yang
disebabkan oleh sebuah batu yang
dijatuhkan ke tengah kolam. Didekat
tempat jatuhnya batu tadi akan terlihat
gelombang yang lebih tinggi, semakin
jauh

dari tempat jatuhnya batu itu,

semakin

Disebut juga dengan klasifikasi
dilakukan

dan

gelombangnya

1. Klasifikasi Genetis

geneologis,

bahasa

semakin

rendah,

menghilang.

Bahasa

dan

kecil

atau

akhirnya
berkembang

dengan cara seperti itu. Bahasa yang

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

tersebar dekat dengan pusat penyebaran

4) Rumpun Dravida, yaitu Bahasa-

akan mempunyai ciri yang terlihat jelas

Bahasa Telugu, Tamil, Kanari, dan

sama dengan bahasa induknya tetapi

Malayalam.

yang lebih jauh ciri-cirinya akan lebih

5) Rumpun

Austrunesia

(Melayu

sedikit dan yang paling jauh mungkin

Polenesia), yaitu Bahasa Indonesia

akan sangat sedikit, sukar dilihat,

(Melayu,

menghilang dan bahkan punah.

Malanesia,

Klasifikasi

genetis

dilakukan

Austronesia
Mikronesia,

6) Rumpun Kaukasus.

yaitu atas kesamaan bentuk bunyi dan

7) Rumpun

yang

dikandungnya.

Berdasarkan kepada teori ini, bahasabahasa yang ada di dunia ini terbagi

dan

Polenisia.

berdasarkan kriteria bunyi dan arti,

makna

Barat),

Finno-Ugris,

yaitu

Bahasa-Bahasa Hungar, Lapis dan
Samoyid.
8) Rumpun

Paleo

Asiatis

atau

dalam sebelas cabang atau rumpun

Hiperbolis, yaitu Bahasa-Bahasa

bahasa. Setiap rumpun bahasa itu dapat

yang ada di Siberia Timur.

dibagi lagi atau sub rumpun bahasa.

9) Rumpun Ural-Altai, yaitu Bahasa-

Abdul Chaer (2007: 75) menyebutkan

Bahasa Mongol, Manchu, Thungu,

kesebelas

Turki, Korea, dan Jepang.

rumpun

bahasa

itu

di

10) Rumpun Sino-Tibet, yaitu Bahasa-

antaranya sebagai berikut:
1) Rumpun Indo Eropa, yaitu BahasaBahasa

Jerman,

Indo-Iran,

Armenia, Baltik, Slavik, Roaman,
Keltik, dan Gaulis.
2) Rumpun Hamito-Semit atau AfroAsiatik,

yaitu

Bahasa-Bahasa

Koptis, Berber, Kushid, Chad yang
termasuk

subrumpun

termasuk subrumpun semit.

Khoisan.

11) Rumpun Bahasa-Bahasa Indian,
yaitu

Bahasa-bahasa

Aleut,

Na-Dene,

Eskimo,
Algonkin,

Waksan, Hokan, Sioux, Penutio,
dan Aztektanon.

Bantuk,

2. Klasifikasi Tipologis
Klasifikasi

3) Rumpun Chari-Nil, yaitu BahasaSwahli,

Burama, dan Cina.

Hamit,

Bahasa Arab, Etiopik, dan Ibrani

Bahasa

Bahasa Yenisei, Ostyiak, Tybeto,

dan

ini

dilakukan

berdasarkan kesamaan tipe atau tipetipe yang terdapat dalam suatu bahasa.
Unsur ini meliputi Bunyi, Morfem,

202 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,

Kata, Frase, Kalimat, dan sebagainya.

balik antara bahasa yang satu dengan

Hasil Klasifikasinya dapat bermacam-

bahasa yang lainnya didalam suatu

macam. Di antaranya klasifikasi di

areal

bidang morfologi ada tiga kelompok,

memperhatikan

yaitu:

berkerabat secara genetik atau tidak.

Kelompok

Pertama

semata-mata
bahasa

adalah

Pencetusnya

dasar

adalah

wilayah,
apakah

tanpa

bahasa

itu

yang

Klasifikasi ini bersifat arbiter karena

bentuk

dalam kontak sejarah bahasa-bahasa itu

klasifikasi.

memberikan pengaruh timbal balik

menggunakan

sebagai

atau

Fredrich

von

dalam hal-hal tertentu yang terbatas.

Schlegel. Dia membagi Bahasa-Bahasa

Usaha pengklasifikasian berdasarkan

didunia ini pada tahun 1808 menjadi

areal ini dilakukan oleh Wilhelm

dua kelompok, yaitu kelompok bahas

Schmidt (Abdul Chaer, 2007: 71-80).

berafiks dan kelompok Bahas berfleksi.
Kelompok

Kedua

adalah

yang

menggunakan akar kata sebagai dasar
klasifikasi. Tokohnya antara lain Franz
Bopp yang membagi bahasa didunia ini
kepada bahasa yang mempunyai: 1.
Akar kata yang monosilabis misalnya
bahasa Cina. 2. Akar kata yang
mengadakan

komposisi,

misalnya

bahasa-bahasa Indo-Eropa. 3 akar kata
yang disilabis menjadi tiga konsonan
seperti Bahasa Arab.
Kelompok

Klasifikasi Sosiolinguistik
Klasifikasi sosiolinguistik artinya
pengelompokan tidak terbatas pada
struktur internal bahasa saja tetapi juga
berdasrkan pada faktor sejarah bahasa,
kaitannya dengan sistem linguistik lain
dan pewarisan bahasa itu. Dalam
menentukan klasifikasi ini ada empat
dasar untuk mengelompokan bahasabahasa itu secara sosiologis yaitu:
standarisasi, otonomi, historitas, dan
vitalitas (Abdul Chaer dan Leonie

ketiga

adalah

yang

menggunakan sintaksis sebagar dasar
klasifikasi.

Agistina, 2000: 74).
Secara

Sosiolinguistik

bahasa

adalah sebagai alat komunikasi yang
tujuannya

3. Klasifikasi Areal
Klasifikasi

4.

ini

dilakukan

berdasarkan adanya hubungan timbal

adalah

untuk

mengekspresikan tujuan dan maksud
yang ada dalam pikiran. Bahasa lisan
adalah alat komunikasi adalah alat yang

203 

Nandang Sarip Hidayat : Hubungan Berbahasa, Berpikir, Dan Berbudaya 

 

terbaik dibandingkan alat komunikasi

Bahasa juga mempunyai hubungan

lainnya. Bagi sosiolinguistik konsep

dengan

bahasa adalah alat yang fungsinya

hubungan subordinatif dan koordinatif.

menyampaikan pikiran saja memang

Selain itu, ada beberapa klasifikasi bahasa,

dianggap terlalu sempit, tetapi di

di

samping itu terungkap makna dibalik

klasifikasi genetis, klasifikasi tipologis,

pikiran dari bahasa yang disampaikan.

klasifikasi

Klasifikasi

sosiolinguistiik

mengandung
pengelompokan

ini

arti

bahwa

bahasa

berdasarkan

pelestarian

antaranya

kebudayaan,

klasifikasi

areal,

yaitu

berdasarkan

dan

klasifikasi

sosiolinguistik.
Kebudayaan

dalam

lingkar

komunikasi adalah keseluruhan sistem

konteks sosial kehidupan masyarakat

komunikasi

dimana didalamnya terdapat macam-

memungkinkan bekerjanya suatu himpunan

macam dialek bahasa yang dimiliki

manusia (masyarakat), atau sistem aturan-

oleh

aturan komunikasi dan interaksi yang

masing-masing

komunitas

masyarakat itu.

mengikat

dan

memungkinkan suatu masyarakat terjadi,
terpelihara,

dan

dilestarikan.

Bahasa

sebagai subsistem kebudayaan. Bahasa

Kesimpulan
Bahasa adalah adalah bagian yang
tidak

yang

terpisahkan

dari

adalah

faktor

yang

memungkinkan

perkembangan

terbentuknya kebudayaan. Bahasa adalah

budaya manusia. Segala aktivitas yang

Sine qua non (yang mesti ada) bagi

dilakukan

kebudayaan

oleh

manusia

didalam

dan

masyarakat

manusia.

kehidupannya, memuat unsur bahasa di

Bahasa adalah kunci bagi pengertian yang

dalamnya.

mendalam atas suatu budaya atau ciri yang

Ada

beberapa

teori

yang

membahas tentang hubungan bahasa dan

paling

pikiran, di antaranya:

seseorang (teori Lindgrent).

1)

Teori Wilhelm Van Humboldt

2)

Teori Sapir-Whorf

3)

Teori Jean Piaget

4)

Teori L.S Vygotsky

5)

Teori Noam Chomsky

6)

Teori Eric Lenneberrg

7)

Teori Brunner

kuat

dari

kepribadian

sosial

204 

So si al
Bu d ay a:
Med i a
Ko m u n i k asi
Vo l . 1 1 , No . 2 Ju l i - Desem b er 2 0 1 4 

Daftar Kepustakaan

 
 

Abdul Chaer. (2003). Psykolinguistic,
Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
-----------------. (2007). Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
Abdul Chaier dan Leoni Agustina. (2000).
Sosiolinguistik, Perkenalan Awal.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soenjono
Dardjowidjojo.
(2003).
Psikolinguistik
Pengantar
pemahaman
Bahasa
Manusia.
Jakarta: Unika Atma Jaya.
Sumarsono.
(2007).
Sosiolinguistik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sabda.
http://2010/03/definisi-wujud-dan-unsurkebudayaan. 

205 

I l m u - I l m u

So si al

d an

Bu d ay a,