PERBUATAN DOSA DOSA BESAR docx

PERBUATAN DOSA-DOSA BESAR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadist
Dosen Pengampu Abdul Bashir, S.Th.I., M.Hum.

Disusun oleh:
1. Enggin Almusyafa

(23070150051)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITTUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2016

A. LATAR BELAKANG
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang menentukan takdir, sang
penjaga makhluk, dan pengazab bagi orang-oang zalim. Ia tidak tidur
meskipun makhluk-makhluk-Nya tertidur. Perilaku maksiat dapat
menghantarkan manusia ke kubangan dosa. Perilaku menyalahi, tidak
menaati, bahkan membangkang dari ketentuan syariat-Nya dapat
menyebabkan suasana dan kondisi yang sangat kacau, diri pribadi

menjadi sesat, masyarakat dapat terkena imbasnya, gejolak nerakapun
telah menanti dengan segala siksanya.
Kebanyakan manusia tidak sadar dan menganggap perilaku
menyimpang hanya akan mengakibatkan dosa kecil saja. Namun
bahanya sangat jauh dari apa yang ia bayangkan. Kehancuran dan
kebinasaan totallah bahanya. Karena hitam dan matinya hati seseorang
tidak dapat merasak beratnya dosa yang kian menumpuk dalam catatan
malaikat Atid.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dosa besar.
2. Perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan dosa-dosa besar.
3. Dampak di dunia atas perbuatan dosa.
C. PEMBAHASAN
1. Hakikat Dosa Besar
Dosa adalah perbuatan yang melanggar aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. Sedangkan dosa besar adalah segala
perbuatan yang pelakunya diancam dengan api neraka, laknat atau
murka Allah di akhirat atau mendapatkan hukuman had di dunia.
Sebagian ulama menambahkan perbuatan yang nabi meniadakan
iman dari pelakunya, atau nabi mengataan ‘bukan golongan kami’

atau nabi berlepas diri dari pelakunya
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Hitami menjelaskan, “Ketahuilah,
bahwa beberapa imam mengingkari adanya dosa-dosa kecil.
Mereka mengatakan, ‘Setiap perbuatan maksiat adalah dosa
besar.’ .“ Boleh jadi mereka mengaku sama bahwa maksiat
merupakan dosa besar. Namun jumhur ulama mengatakan bahwa

2

maksiat itu terbagi menjadi dosa besar dan dosa kecil. Dalil yang
digunakan jumhur adalah firman Allah:
    
   
   
”Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang
dilarang kamu mengerjakannya, niscaya kami hapus kesalahankesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan kamu
ke tempat yang mulia (surga).” (An-Nisa’: 31)
Al-Ghazali mengatakakan, “Tidak sepatutnya menolak
adanya pembedaan antara dosa esar dan dosa kecil. Padalah
keduanya telah didefinisikan dalam konseo syar’i.”1

Tidak diragukan bahwa dosa-dosa besar bertingkat-tingkat.
Sebagia lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya. Karena itu,
Nabi bersabda, “Maukah kalian kuberi tahu dosa yang paling
besar

?

(Beliau

Menyekutukan

Allah,

mengucapkannya
durhaka

kepada

sebanyak
kedua


tiga

kali)

orang

tua,

memberikan kesaksian palsu, san berkata dusta.”.
Zina merupakan salah satu dosa besar. Bila hal itu dilakukan
terhadap muhrimya (saudara yang haram dinikahi), maka dosanya
semakin besar. Memakan harta orang muslim yang berhak adalah
dosa besar, namun dosanya akan lebih besar jika yang dimakan
adalah hartanya anak yatim. Demikian begitu seterusnya.
Para ulama berbeda pendapat dalam mendefiniskan dosa
besar. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dosa yang secara khusus pelakunya mendapat ancama keras
berdasarkan nash Al-Qu’an atau sunah.
2. Dosa yang memiliki ketetapan hukuman hudud (disebutkan

ancaman secara tegas).
1 Syaikh Ahmad Farid, Kenali Siksa Hindari Dosa (Surakarta: Aqwam, 2008).

3

3. Setiap dosa yang ditetapkan Al-Qur’an atas keharamannya atas
atau adanya hukuman hudud tertentu bagi pelakunya. Disebut
dengan dosa besar juga manakala seseorang meninggalkan
kewajiban yang seharusnya dilaksanakan dengan segera.
4. Tidak ada batasan tertentu yang dapat diketahui oleh hamba.
Jika tidak demikian, tentu manusia akan meremehkannya dan
menganggapnay mubah. Allah merahasiakan dari para hamba
supaya mereka mau bersungguh-sungguh dalam menjahui
larangan-Nya dengan harapan agar terhindar dari dosa-dosa
besar.
5. Ada sebagian ulama yang medefinisikannya dengan jumlah
tertentu tanpa menentukan definisinya. Ada yang mengatakan
dosa besa itu ada 7. Mereka bedalil dengan hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari Muslim:


‫اتبجتاتنمبوا ب ال ساسبباع المموتبقا ا ت‬
‫ت‬

‫حتسق ؛ اوأ اك بمل‬
‫ اوالتسس ب‬، ‫التسشبرمك تباللته‬
‫ اواقتبمل الن سابفتس ال ساتتي اح سارام اللمه تإل سا تبال ب ا‬، ‫حمر‬

‫حاصانا ت‬
‫ت‬
‫ اوالتسااو سالي يابوام ال سازاحتف اواقبذمف المم ب‬، ‫التسرابا اوأ اك بمل اماتل الياتتيبتم‬
‫ت الممبؤتمانا ت‬
‫الاغاتفالا ت‬
‫ت‬

“Jahuilah tujuh perkara yang membinasakan: syirik kepada
Allah, sihir, membnuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali
dengan hak, makan harta anak yatim, makn riba, melarikan
diri dalam medan perang, menuduh zina kepada wanita baikbaik yang tak pernah terbesit zina.”

2. Perbuatan-Perbuatan Dosa Besar

a. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya,
baik dalam dimensi rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah,
secara

langsung

ataupun

tidak,

secara

nyata

ataupun

terselubung.
Dalam dimensi rububiyah misalnya meyakini bahwa ada
makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan

meraih segala kemanfaatan atau dapat memberikan berkat,

4

seperti meyakini kesaktian para wali Allah, sehingga dia
meminta bantuan kepada mereka untuk menolak petaka atau
meraih keuntungan apalagi bila wali tersebut sudah meninggal
dunia.
Dalam dimensi mulkiyah misalnya mematuhi sepenuhya
para penguasa non muslim (bukan terpaksa) disamping
menyatakan patuh kepada Allah SWT padahal pemimpin non
muslim itu menghalalkan apa yang diharapkan Allah swt dan
mengharamkan apa yang dihalalkan atau mengajaknya
melakukan kemaksiatan.
Dalam dimensi ilahiyah misalnya berdoa kepada Allah
melalui perantara orang yang sudah meninggal dunia. Pada
hakikatnya orang yang mempersekutukan Allah swt dengan
makhluk apa atau siapapun memberikan sifat ketuhanan kepada
makhluk tersebut baik secara keseluruhan maupun sebagian
saja, baik dalam tingkat yang sebanding atau berbeda. Tentu

saja perbuatan seperti itu merendahkan Allah swt dan tidak
mengakui keMaha Esaan-Nya, baik dalam zat, asma wa sifat
maupun af’alnya. Sekaligus perbuatan syirik juga merendahkan
manusia, apalagi jika yang diberi sifat ketuhanan itu makhluk
lain yang bukan manusia.
Allah SWT berfirman :

‫جن سااة اوامأ ب او‬
‫تإن س امه امبن ي مبشتربك تبا للمه افاقبد اح سار ام ا للمه ا‬
‫عل اي بته ال ب ا‬
‫)ىمه ال سانامر اواما تلل س اظلتتمي بان تمبن أ ان باصارر )سورة ا لما ئدة‬

“Sesungguhnya

orang

yang

mempersekutukan


(sesuatu

dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orangorang dzalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah 72)

Rasulullah Saw. bersabda :

5

‫اشيا ا‬

‫نا ار)روه ا البخاري‬
‫)تمبن ل اتقاي اللاه ي مبشترمك تبته‬
‫اد اخال ا ل سا‬
Artinya : “Barangsiapa yang telah berjumpa dengan Allah
(meninggal dunia) dalam keadaan syirik kepadaNya dengan
sesuatu, maka dia masuk ke dalam neraka.” (HR. Bukhari).

b. Sihir
Sihir termasuk ke dalam dosa yang besar karena di

dalamnya terdapat upaya iltibas (pencampur-adukan) dan
menutupi apa yang sebenarnya. Bahkan sihir ini bisa
mengakibatkan penyesatan aqidah, baik dari sisi penyebabnya
maupun dari sisi perolehannya.
Para ulama telah bersepakat atas pengharaman sihir,
pembelajaran dan pengajarannya. Bahkan Imam Malik, Imam
Ahmad, dan sekelompok para sahabat dan para tabiin
berpendapat bahwa saling berbagi sihir termasuk bagian
kekufuran yang pelakunya harus mendapat hukum eksekusi
(dibunuh). Demikian juga upaya mempelajari dan mengajarkan
sihir kepada orang lain, karena hal itu termasuk wasilah yang
akan menjadi jalan terwujudnya sihir tersebut.

‫عتن الن ساتبتسى صلى الله‬
‫عبن بابعتض أ ابزاواتج الن ساتبتسى صلى الله عليه وسلم ا‬
‫ا‬
‫عبن اشبىرء ل ابم تمبقبابل ل امه اصل اةة‬
‫ع ساراافا افاسأ ال امه ا‬
‫عليه وسلم اقاال » امبن أ ااتى ا‬
‫ رواه مسلم‬.« ‫أ ابرباتعيان ل ايبل ااة‬

”Diriwayatkan lagi oleh sebahagian isteri Nabi Sallallahu
Alaihi Wa Sallam dari Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam :
‘Barangsiapa yang mendatangi tukang tenung untuk bertanya
tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama
empat puluh malam’”.
c. Membunuh

6

Yang dimaksud membunuh jiwa yang diharamkan oleh
Allah SWT dalam hadis di atas adalah membunuh seorang
muslim dengan sengaja, bukan karena suatu hukuman tertentu
seperti qishas atau rajam. Pembunuhan seperti ini termasuk
juga ke dalam bagian dari dosa-dosa besar yang dapat
membinasakan para pelakunya.

‫عل ايبته اواسل ساام اقاال ل اازاوامل‬
‫عاتز ر‬
‫ب أ ا سان ارمسوال الل ساته اص سالى الل سامه ا‬
‫عبن ال ببااراتء ببتن ا‬
‫ا‬

‫عالى الل ساته تمبن اقتبتل ممبؤتمرن تباغيبتر احرسق‬
‫ال سمدن بايا أ ابهاومن ا‬

”Dari Al Bara bin Azib, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah
bersabda, "Kehancuran dunia (nilainya) lebih ringan di sisi
Allah SWT daripada seseorang membunuh seorang mukmin
tanpa hak.”2
Melalui

upaya

pembunuhan,

sang

pelaku

telah

menghilangkan rasa aman di lingkungannya, menebar rasa
takut, dan memutuskan ikatan persaudaraan sesama manusia,
khususnya di kalangan kaum muslimin. Bahkan Allah SWT
mengisyaratkan

bahwa

membunuh

satu

orang

sama

kedudukannya dengan membunuh semua orang. Keterangan
ini tercantum dalam ayat berikut.

    
    
    
   
   
2

http://www.duniaislam.org/12/02/2015/10-macam-dosa-besar-menurut-islam/ diakses
pada 16 Maret 2016 jam 10.00 WIB.

7

   
   
   
    
 
“Oleh Karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukan Karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
Karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan
dia Telah membunuh manusia seluruhnya. dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolaholah dia Telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan
Sesungguhnya Telah datang kepada mereka rasul-rasul kami
dengan

(membawa)

keterangan-keterangan

yang

jelas,

Kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguhsungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka
bumi.”
Hukum bukan hanya untuk Bani Israel saja, namun untuk
seluruh manusia. Allah memandangg bahwa membunuh
manusia juga berarti membunuh seluruh manusia.

d. Makan Riba
Memakan harta riba termasuk kezaliman kepada orang
lain. Orang yang memakan harta riba pada dasarnya telah
memerangi Allah dan Rasul-Nya, dan ia lebih pantas untuk
mendapat siksa yang abadi di neraka.
Islam melarang keras terhadap seseorang yang dalam
usaha mencari rezekinya dengan cara yang haram, sedangkan

8

transaksi ribawi termasuk ke dalamnya. Rasulullah Saw telah
bersabda yang artinya, “Siapa saja yang ada daging (di
tubuhnya) berkembang dari usaha yang haram, maka api
neraka lebih utama bagi dirinya”. (HR al-Hakim)

‫عل ايبته اواسل ساام آتكال التسرابا‬
‫عبن اجاتبرر اقاال ل ااعان ارمسومل الل ساته اص سالى الل سامه ا‬
‫ا‬
‫اوممبؤتكل امه اواكاتتبامه اواشاتهاديبته اواقاال مهبم اساواةء‬
”Dari Jabir RA, dia berkata, "Rasulullah SAW melaknat
orang yang memakan hasil riba, orang yang mewakilkannya,
penulisnya, dan kedua orang saksinya. Setelah itu Rasulullah
juga bersabda, 'Mereka semua sama" (HR.Muslim).
e. Makan Harta Anak Yatim
Ketika seorang anak menjadi yatim, karena ditinggal
mati oleh orangtuanya, Islam menganjurkan agar kaum
muslimin, terutama kaum kerabatnya, dapat menjaga dan
mengurus harta mereka yang diperolehnya melalui proses
pewarisan. Pengurusan harta anak yatim ini terus berlangsung
sampai usia anak ini menjadi dewasa sebagaimana dijelaskan
dalam ayat berikut. Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka
cukup umur untuk menikah (dewasa).

‫عل اي بته اواسل س اام اقاال أ اانا‬
‫عبن الن ساتبتسي اص س الى الل س امه ا‬
‫عبن اسبهتل ببتن اسبعرد ا‬
‫ا‬
‫جن ساتة اهك ااذا اواقاال تبتإبصبااعي بته ال س اس ساباباةت‬
‫ت‬
‫ت‬
‫ت‬
‫اواكافمل ال بي اتيتم في ال ب ا‬
‫اوال بموبساطى‬
“Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda, ‘Saya dan orang yang mencukupi
anak yatim di dalam surga seperti ini’, beliau berisyarat
dengan dua jari beliau, jari telunjuk dan jari tengah.” (HR AlBukhâri)
f. Menuduh Berzina
Menuduh berzina

kepada

wanita

yang

menjaga

kehormatan dan wanita itu adalah orang yang terjaga
keimanannya yaitu menuduh berzina wanita yang baik- baik,

9

yang lurus, yang telah berkeluarga, yang berstatus merdeka,
dan yang beriman. Predikat-predikat tersebut tercakup dalam
pengertian sifat terhormat.
Allah SWT juga berfirman,
   
   
   
    
  
    
   
    
 
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang
baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka
kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang
besar, pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka
menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yag
setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa
Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesutatu
menurut hakikat yang sebenarnya.," (an-Nuur: 23-25).
Pada hakekatnya, seorang wanita itu terhormat karena
Islam, ia menjaga kesucian, menikah, dan berstatus merdeka.
Dalam surat an-Nur Allah melarang menuduh berzina seorang
wanita yang baik-baik, dan menjelaskan sanksi hukuman atas
perbuatan ini.
g. Melarikan Diri Dari Medan Perang
Yaitu seseorang yang melarikan diri ketika kaum
muslimin sedang memerangi orang-orang kafir. Perbuatan ini
termasuk dosa besar, termasuk tujuh perbuatan yang akan
membinasakan karena menimbulkan dua bahaya: pertama akan

10

menghancurkan semangat kaum muslimin. Kedua, orang-orang
kafir semakin berani menekan kaum muslimin Ketika kaum
muslimin sudah mulai terdesak, maka orang-orang kafir akan
semakin berani memerang kaum muslimin.
Barangsiapa yang lari dari medan perang karena dua
sebab ini, yaitu untuk bergabung dengan batalyon lain.
Contohnya ketika ada batalyon lain yang sedang dikepung oleh
musuh dan akan sangat berbahaya jika mereka dikuasai oleh
musuh. Maka ia bergerak (mundur) untuk membantunya, maka
hal ini tidak apa-apa, karena larinya menuju batalyon tersebut
sangat menguntungkan.
Allah berfirman:

‫ايا أ ايسماها ال ساتذيان آاممنوا تإاذا ل اتقيتممم ال ساتذيان ك اافمروا ازبحافا افل تماو سملومهمم البداباار‬
‫ح تيسازا تإالى تفئارة افاقبد ابااء‬
‫حتسرافا لتتقاتارل أ ابو ممتا ا‬
‫اوامبن يماولت ستهبم يابوامتئرذ مدبمارمه تإل ممتا ا‬
‫تباغاضرب تمان الل ساته اوامأ باوامه اجاهن سامم اوتبئباس ال بامتصيمر‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu

dengan orang-orqng yang kafir yang sedang menyerang
kalian,

maka

janganlah

kalian

membelakangi

mereka

(Mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur)
di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau
hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka
sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan
dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat
buruklah tempat kembalinya.”
Orang yang lari dari medan perang dengan berbelok
untuk (siasat) perang. Contohnya seperti seorang mujtahid yang
lari belok (mundur) untuk memperbaiki senjata atau untuk
memakai baju besinya dan lain-lain yang termasuk dalam
kepentingan berperang dan perbuatan ini tidak apa-apa.
D. Dampak Di Dunia Atas Perbuatan Dosa
1. Hati menjadi keras.
2. Asing di hadapan Allah dan Mukmin.

11

3. Meremehkan dosa.
4. Hina di mata Allah dan manusia.
5. Mewariskan kehinaan.
6. Sempitnya dada.
7. Kegelapan dalam hati.
8. Susah mendapat ilmu.
9. Susah menaati syariat.
10. Memadamkan api cemburu.
11. Hilangnya rasa malu.
12. Lupa diri.
13. Turunnya derajat keimanan.

12

E. KESIMPULAN
Dosa adalah perbuatan yang melanggar aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. Sedangkan dosa besar adalah segala
perbuatan yang pelakunya diancam dengan api neraka, laknat atau
murka Allah di akhirat atau mendapatkan hukuman had di dunia. Tidak
ada batasan tertentu yang dapat diketahui oleh hamba tentang dosa
besar. Allah merahasiakan dari para hamba supaya mereka mau
bersungguh-sungguh dalam menjahui larangan-Nya dengan harapan
agar terhindar dari dosa-dosa besar. Perbuatan dosa besar memiliki
dampak yang sangat berat di dunia maupun di akhirat. Maka dari itu,
dalam hidup ini harus menghindari perbuatan dosa kecil maupun dosa
besar.

13

DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Ahmad Farid, Kenali Siksa Hindari Dosa (Surakarta: Aqwam, 2008).
http://www.duniaislam.org/12/02/2015/10-macam-dosa-besar-menurut-islam/
diakses pada 16 Maret 2016 jam 10.00 WIB.
https://www.academia.edu/8772519/Paper_Hadist_I_Dosa-Dosa_Besar diakses
pada 24 Maret 2016 jam 10.39 WIB.
http://haditsrasullahsaw.blogspot.co.id/2010/07/larangan-menuduh-wanita-baikbaik-lagi.html diakses pada 25 Maret 2016 jam 21.25 WIB.
http://pemudapersis32.blogspot.co.id/2015/05/al-anfal-ayat-15-16.html diakses
pada 25 Maret 2016 jam 21.40 WIB.

14