FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011
i
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 -
2011
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Sarjana Ekonomi
Oleh:
Putri Ayu Noor Khadijah 09630096
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013
(2)
(3)
(4)
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, didalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 10 mei 2013
Mahasiswa
Putri Ayu Noor Khodijah
(5)
(6)
(7)
vii
MOTTO & PERSEMBAHAN
“Sukses berasal dari niat dan kerja keras”
“Success comes from intention and hard work”
Sebuah kesuksesan berasal dari sebuah niat yang diiringi oleh segala usaha yang keras, dimana dalam berusaha selalu diiringi oleh lantunan doa-doa kepada Allah
SWT.
Sebuah kesuksesan juga tak luput dari nasihat-nasihat serta doa-doa dari kedua orang tua kita yaitu ayah yang selalu memberikan materi untuk mendukung membiayai segala usaha kita, bunda yang selalu berdoa dengan tulus tanpa pamrih demi kesuksesan putra putrinya. Terima kasih ayah dan bunda yang selalu memberi semangat serta doa-doa terhadap ananda dalam meraih gelar strata 1 ini. Serta para
sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat selama ini.
“Sebuah kesuksesan tak lepas dari orang-orang terdekat kita”
Sukses merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap orang, namun yang terpenting adalah proses dalam mencapai kesuksesan. Karena dalam proses tersebut menjadikan kita lebih dewasa dan bijaksana dalam menjalani kehidupan
yang baik.
Syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala Kemurahan-Nya dalam mencapai ini semua.
(8)
viii ABSTRAK
Judul : “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten / Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011”. (Putri Ayu Noor Khodijah, Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S.)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan pengaruh Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten / Kota di Jawa Timur dilihat dari penyediaan jumlah industri, PDRB sektor industri terhadap penyerapan tenaga kerja pada Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten / Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011.
Alat analisis yang digunakan adalah model analisa regresi berganda model data panel dengan pengujian hipotesis uji F, uji LM, dan uji Hausman Test serta koefisien determinasi R2.
Hasil analisis regresi model data panel menunjukkan bahwa koefisien determinasinya (R²) adalah sebesar 0.858054, yang berarti kemampuan variabel bebas yang terdiri dari JI (X1), PSI (X2) dalam menjelaskan variabel terikat yaitu
PTK (Y) sebesar 85,8%, sedangkan sisanya 0.142 atau 14,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang secara implisit tercermin pada variabel pengganggu. Nilai Fhitung > Ftabel (680.995 > 3.07). hal ini berarti bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa JI, PSI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PTK pada tingkat kepercayaan sebesar 85,8%.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran Tujuan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan sektor industri pengolahan hendaknya memperhatikan jumlah angkatan kerja yang tersedia agar tidak terjadi peningkatan jumlah pengangguran dibandingkan penyerapan tenaga kerja.
(9)
ix
ABSTRACT
Title: "Factors - Factors Affecting Labor Absorption Large and Medium Manufacturing Industry in the District / town in East Java Year 2006 - 2011". (Putri Ayu Khodijah Noor, Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, Dra. Arfida Boedirochminarni, MS)
The purpose of this study was to determine the development and influence of Large and Medium Manufacturing Industry in the District / town in East Java seen from the provision of number of industries, industries sector GDP in the Large and Medium Manufacturing Industry in the District / city in East Java from 2006 to 2011.
Analysis tool used is multiple regression analysis model with a panel data model hypothesis testing F test, LM test and Hausman test Test and the coefficient of determination R2
Regression analysis of panel data models show that the coefficient of determination (R ²) is equal to 0.858054, which means the ability of independent variables consisting of JI (X1), PSI (X2) in explaining the dependent variable is
PTK (Y) of 85.8%, while remaining 0.142 or 14.2% is explained by other variables outside the model that is implicitly reflected in confounding variables. Fcount value > Ftable (680 995> 3.07). this means that Ha is accepted and Ho is
rejected. It can be concluded that the JI, PSI simultaneously significant effect on PTK at 85.8% level of confidence..
Based on the conclusion of the study, it proposed some suggestions East Java provincial government objective in the development of the manufacturing industry should pay attention to the amount of available work force in order to avoid an increase in unemployment than employment.
(10)
x
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan juga kesehatan jasmani maupun rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul ” Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten / Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 ”. Tak lupa shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada jujungan Nabi besar kita Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Islamiyah untuk keselamatan umat.
Harapan dari penulisan ini yaitu agar dapat bermanfaat dan memberikan andil, guna penegembangan lebih lanjut. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh guna menyelesaikan program pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan.
Selama penyusunan skripsi, peneliti telah banyak mendapat bimbingan, dorongan serta motivasi dari beberapa pihak. Maka dari itu pribadi peneliti dengan segala hormat dan kerendahan hati pada kesempatan inipenulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Bapak. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor UMM.
2. Bapak. Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis UMM.
3. Bapak Dr. H. Nazaruddin Malik, SE., M.Si, dan Ibu Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S, selaku Dosen Pembimbing Utama Skripsi dan pembimbing II terimakasih atas segala bimbingan serta saran-saran yang telah diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Dwi Eko Waluyo selaku dosen wali terima kasih atas segala motivasi dan saran yang telah diberikan selama ini.
(11)
xi
5. Bapak dan Ibu Dosen IESP Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan dan banyak membantu selama masa perkuliahan.
6. Teman – teman dan sahabat sahabat IESP 2009 yang selalu memberikan dukungan serta doa.
7. Ayah dan bunda yang selalu memberikan dukungan serta doa yang tulus setiap saat serta adik – adikku yang selalu memberikan nasihat, dukungan, dan doanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini yang masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang disebabkan keterbatasan ilmu pribadi peneliti, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dari pribadi peneliti mengharapkan kritik & saran yang dapat membangun agar tulisan ini lebih bermanfaat bagi pribadi peneliti maupun bagi semua pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 10 mei 2013
(12)
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iv
KARTU KENDALI KONSULTASI ... v
BERITA ACARA ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Perumusan Masalah ... 5
C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5
D.Batasan Masalah ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A.Landasan Penelitian Terdahulu ... 7
B.Landasan Teori ... 8
1. Pengertian Industri... 8
2. Ketenagakerjaan ... 11
2.1Konsep dan Pengertian Tenaga Kerja ... 11
2.2Konsep Fungsi Produksi Cobb Dougla ... 16
(13)
xiii
2.4Penawaran Tenaga Kerja ... 25
2.5Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja ... 27
2.6Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja ... 28
2.7Penyerapan Tenaga Kerja ... 29
3. PDRB ... 29
3.1 Pendekatan PDRB ... 30
3.2 Cara Penyajian dan Angka Indeks ... 31
4. Hubungan Antara Jumlah Perusahaan dengan Penyerapan Tenaga Kerja ... 32
5. Hubungan Antara PDRB dengan Penyerapan Tenaga Kerja ... 32
C. Kerangka Teoritis ... 33
D. Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A.Lokasi Penelitian ... 35
B. Jenis Penelitian ... 35
C. Jenis dan Sumber Data ... 35
D.Teknik Pengumpulan Data ... 35
E. Definisi Operasional Variabel ... 36
1. Variabel Terikat (Y) ... 36
2. Variabel Bebas (X1) ... 36
3. Variabel Bebas (X2) ... 36
F. Teknik Analisa Data dan Uji Hipotesis ... 37
a. Metode Pengumpulan dan Analisis Data ... 37
b. Analisis Metode Regresi Model Data Panel ... 39
c. Pengujian Dengan Uji Statistik ... 41
d. Koefisien Determinasi (R2) ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
(14)
xiv
4.2Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja, Jumlah Industri, dan PDRB Sektor Industri Pengolahan
Besar dan Menengah ... 51
a) Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Industri Pengolahan Besar dan Menengah Pada Tingkat Kab/Kota di Jawa Timur ... 51
b) Perkembangan Jumlah Industri Pengolahan Besar dan Menengah Pada Tingkat Kab/Kota di Jawa Timur ... 53
c) Perkembangan PDRB Sektor Industri Pengolahan Besar dan Menengah Pada Tingkat Kab/Kota di Jawa Timur ... 55
4.3Hasil Metode Least Square ... 58
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 67
A.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan Intepretasi ... 67
B.Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel ... 68
C.Pengujian Hipotesis ... 85
1) Uji F (Simultan) ... 85
2) Uji t (Parsial) ... 87
3) Koefesien Determinan (R2) ... 89
D.Pengaruh Secara Parsial Masing-masing Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91
A. Kesimpulan ... 91
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(15)
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.3 Method Least Square Penyeraapan Tenaga Kerja... 59
Tabel 4.4 Klasifikasi Kriteria Penyerapan Tenaga Kerja ... 60
Tabel 4.5 Method Least Square Jumlah Industri ... 62
Tabel 4.6 Klasifikasi Kriteria Jumlah Industri ... 63
Tabel 4.7 Method Least Square PDRB Sektor Industri ... 65
Tabel 4.8 Klasifikasi Kriteria PDRB Sektor Industri ... 66
Tabel 4.9 Ranking Intercept Pada Teknik Random Effect ... 73
(16)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.3 Kurva Fungsi Permintaan Terhadap Tenaga Kerja ... 22
Gambar 2.4 Kurva Penyediaan Waktu Kerja Oleh Satuan Keluarga ... 26
Gambar 2.5 Kurva Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja pada Suatu Daerah atau Negara ... 27
Gambar 2.6 Kurva Keseimbangan Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Upah ... 28
Gambar 3.1 Hasil Pengujian Pengolahan Data Panel Pemilihan Model yang Tepat ... 47
Gambar 4.1 Peta Jawa Timur ... 51
Gambar 4.2 Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ... 87
Gambar 4.3 Uji t (Variabel Jumlah Industri) ... 88
(17)
xvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 4.2 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Industri Pengolahan
Besar dan Menengah di Jawa Timur 2006 - 2011 ... 51 Grafik 4.3 Perkembangan Jumlah Industri Pengolahan Besar dan
Menengah di Jawa Timur 2006 - 2011 ... 54 Grafik 4.4 Perkembangan PDRB Sektor Industri Pengolahan Besar dan
(18)
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil Regresi Common Effect. Lampiran 2 : Hasil Regresi Fixed Effect. Lampiran 3 : Hasil Regresi Random Effect. Lampiran 4 : Hasil Regresi Hausment Effect.
Lampiran 5 :Trend Method Least Square Penyerapan Tenaga Kerja Per Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2015.
Lampiran 6 :Trend Method Least Square Jumlah Industri Per Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2015.
Lampiran 7 :Trend Method Least Square PDRB Sektor Industri Per Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2015.
Lampiran 8 : Jumlah Tenaga Kerja Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 dalam Satuan Orang.
Lampiran 9 : Jumlah Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 dalam Satuan Unit.
Lampiran 10 : PDRB Sektor Industri pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 dalam Juta Rupiah.
Lampiran 11 : Data Jumlah Tenaga Kerja Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 dalam Satuan Orang.
Lampiran 12 : Data Jumlah Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten/ Kota gi Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 dalam Satuan Unit.
Lampiran 11 : Data PDRB Sektor Industri pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 dalam Juta Rupiah.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Gujarati, Damodar N. 2009.
Dasar-dasar Ekonometrika.
Penerbit : Salemba Empat.
BPS. Produk Domestik Regional Bruto . (Online)
(http://jatim.bps.go.id/e-pub/pdrb/2007-2011/index.html, Diakses 4 Januari 2013).
Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
Jawa Timur dalam Angka 2006-2012
. Desember 2012.
Azhar, Kholidah. 2011.
Faktor
–
Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja
Industri Manufaktur Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten/ Kota di Jawa
Timur 2002 - 2008. Skripsi.Malang.FE.UMM.
Sari Agusti, Hasanah. 2007.
Analisis
Peranan Sektor Industri Manufaktur dalam Penyerapan
Tenaga Kerja di Indonesia
(Online) (http://repository.ipb.ac.id). Universitas
Sumatera Utara. Diakses 25 November 2012.
Wicaksono, Rezal. 2010.
Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Upah Riil, Suku Bunga Riil,
dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri
Pengolahan Sedang dan Besar di Indonesia Tahun 1990-2008.
(Online)
(http://repository.ipb.ac.id). Universitas Diponegoro. Diakses 3 Januari 2013
Wisnu Wardhan, Andhika. 2012.
Analisis Peranan Sektor Industri Manufaktur Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi Sulawesi Selatan 2001
–
2010 (
Online
)
(
http://repository.ipb.ac.id). Universitas Hassanudin Makasar. Diakses 3 Januari
2013.
Simanjuntak, P.J. 1985.
Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia
. Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
B.R. Arfida. 1997.
Ekonomi Sumber Daya Manusia
. Penerbit Ghalia Indonesia.
Sumarsono, Sonny. 2009.
Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya
Manusia
.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Matz. 1990.
Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian
. Jakarta: Erlangga.
Sukirno, Sadono. 2009.
Mikro Ekonomi: Teori Pengantar
. Jakarta: Rajawali Pers.
Mantra, Ida Bagoes. 2006.
Demografi Umum
. Edisi Kedua. Penerbit Pustaka Belajar :
Yogyakarta.
(20)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya yang
melimpah baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, dengan adanya
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah maka potensi
tersebut dapat di olah dan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi tersebut
guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup masyarakat. Dengan adanya
kebutuhan hidup masyarakat yang terus meningkat, berbagai sektor ekonomi
terus berusaha untuk melakukan berbagai macam pembaharuan dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat, salah satunya adalah kegiatan
industri.
Proses pembangunan pada setiap negara sering kali dikaitkan dengan
industrialisasi, proses industrialisasi dalam suatu pembangunan merupakan
sebuah salah satu jalur dalam meninggkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam
arti kehidupan masyarakat lebih bermutu dengan adanya taraf hidup yang lebih
baik.
Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan tentang pengertian Industri
merupakan suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang
jadi dan barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya.
(21)
2
Sektor industri merupakan penghasil sebagian besar kebutuhan hidup
manusia, yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sumber daya
alam dan sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting bagi
perkembangan ekonomi suatu bangsa yang dimana perkembangan ekonomi
tersebut tidak lepas dari perkembangan industri dalam meningkatkan
perekonomian suatu bangsa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan industri pengolahan besar
dan menengah sepanjang 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 4,12%
dibandingkan 2011. Kenaikan tersebut naik tipis dibandingkan tahun 2011 yang
tumbuh 4,1%. Industri pengolahan besar dan menengah memiliki kontribusi yang
besar dalam menyumbang PDB dibandingkan 8 sektor lainnya. Pada tahun 2010
industri pengolahan besar dan menengah menyumbangkan PDB sebesar 597,1
triliun rupiah atau total 24,80 %, 633,8 triliun rupiah atau total 24,33 % pada
tahun 2011 dan 670,1 triliun rupiah atau total 23,94 % pada tahun 2012, dengan
laju pertumbuhan 5,73 % pada tahun 2012.
Sektor industri pengolahan besar dan menengah juga terbukti mampu
menyerap tenaga kerja di setiap tahunnya, Badan Pusat Statistik Indonesia
mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2006 hingga 2011 penyerapan tenaga
kerja sektor industri besar dan menengah terus meningkat. Pada tahun 2006
sektor industri pengolahan menyerap tenaga kerja sebesar 11,890,170 orang,
terus meningkat pada tahun 2007 sebesar 12,368,729 orang, pada tahun 2008
sebesar 12,549,376 orang, pada tahun 2009 sebesar 12,839,800 orang, pada tahun
(22)
3
2010 sebesar 13,824,251 orang, dan terus meningkat hingga tahun 2011 sebesar
14,542,081 orang.
Sektor industri pengolahan diyakini dapat membawa perekonomian
negara dapat lebih maju, hal tersebut terlihat dari kontribusi sektor industri
pengolahan besar dan menengah terhadap PDB dan karena hasil produk yang di
hasilkan oleh sektor industri memiliki nilai tambah yang menguntungkan.
Sejalan dengan hal tersebut, tidak diragukan lagi industri pengolahan besar dan
menengah memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Secara
tidak langsung jika jumlah industri terus bertambah maka sektor industri
pengolahan besar dan menengah dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dengan
demikian jumlah pengangguran dapat berkurang. Keadaan tersebut juga berlaku
pada provinsi jawa timur, hal itu dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja pada
sektor industri pengolahan besar dan menengah.
Sektor industri pengolahan besar dan menengah mampu menyerap tenaga
kerja hal ini dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jumlah unit usaha maka
jumlah tenaga yang serappun terus meningkat hal tersebut dapat dilihat dari
tahun 2006 sampai tahun 2011. Dimana pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja
pada sektor industri pengolahan sebesar 3.025.473 orang dengan jumlah unit
usaha sebesar 783.955 unit, dibandingkan pada tahun 2010 dimana jumlah tenaga
kerja sebesar 2.785.082 orang dengan jumlah unit usaha sebesar 742.671 unit.
Dari total tenaga kerja yang bekerja di jawa timur sebesar 22,32 %, namun
penyerapan tenaga kerja masih di bawah sektor pertanian. Hali ini disebabkan
(23)
4
karena pada umumnya untuk dapat bekerja pada sektor industri masih
memerlukan persyaratan tertentu, yang salah satunya adalah pendidikan. Jawa
Timur merupakan salah satu propinsi industri terbesar setelah Jakarta. Dengan
infrasrtuktur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan industri baik industri
kecil, menengah maupun besar. Jawa Timur juga merupakan salah satu propinsi
yang terpadat penduduknya di indonesia. Berdasarkan sensus penduduk (tahun
2000) penduduk Jawa Timur adalah 34.899.236 jiwa dengan pertumbuhan
rata-rata setiap tahunnya mencapai 1,08 %. Dengan kepadatan penduduk 720
jiwa/km2 dengan penyebaran penduduk tidak merata. (http//jatim.bps.go.id)
Industri pengolahan juga memiliki peran penting dalam struktur
perekonomian jawa timur. Dari perhitungan PDRB tahun 2011 bahwa total nilai
PDRB atas dasar harga yang berlaku sebesar Rp. 884, 14 trilliun , meningkat
dibandingkan pada tahun 2010 yang mencapai Rp. 778, 57 trilliun atau
meningkat sebesar 13,56 %. Dari total nilai PDRB tersebut sektor perdagangan,
hotel & restoran merupakan sektor terbesar dengan nilai Rp. 265,24 trilliun (30%
dari total niali PDRB), disusul dengan industri pengolahan sebesar Rp.239, 84
trilliun (27% dari total nilai PDRB). Sektor industri pengolahan tahun 2011
mencapai 27,13% dalam menyumbangkan PDRB jawa timur. Hal tersebut tidak
dapat diragukan lagi bahwa industri pengolahan memiliki kontribusi yang besar
dalam total nilai PDRB jawa timur. (BPS jatim, 2011)
Melihat kenyataan di atas peranan sektor industri pengolahan di jawa
timur diharapkan mampu dalam memacu perkembangan sektor industri
(24)
5
pengolahan. Dengan adanya perkembangan sektor industri pengolahan di jawa
timur maka hal tersebut dapat membuka semakin luasnya kesempatan kerja,
maka dengan adanya kesempatan kerja jumlah pengangguran di provinsi jawa
timur dapat berkurang.
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa sektor industri pengolahan
mempunyai kemampuan menyerap tenaga kerja yang tinggi dengan pola
distribusi yang tidak merata di tiap-tiap daerah sehingga peneliti mengambil
judul “ Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Industri
Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten / Kota di Jawa
Timur”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana perkembangan penyerapan tenaga kerja, jumlah industri, dan
PDRB di sektor industri pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur
tahun 2006-2011 ?
2.
Bagaimana proyeksi penyerapan tenaga kerja, jumlah industri, dan PDRB
sektor industri Pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2015 ?
3.
Bagaimana pengaruh jumlah industri, dan PDRB di sektor industri
pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006-2011 ?
C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
(25)
6
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui :
a)
Perkembangan jumlah tenaga kerja , jumlah industri, dan PDRB di sektor
industri pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006 - 2011.
b)
Memproyeksi penyerapan tenaga kerja, jumlah industri, dan PDRB sektor
industri di Jawa Timur tahun 2015.
c)
Menguji pengaruh jumlah industri, dan PDRB di sektor industri
pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006 – 2011.
2.
Kegunaan Penelitian
a)
Bagi Pemerintah Jawa Timur
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai keadaan Industri
pengolahan di Provinsi Jawa Timur, memberikan gambaran kepada
pemerintah untuk dapat mengambil kebijakan-kebijakan dalam rangka
mengembangkan sektor industri pengolahan di provinsi Jawa Timur.
b)
Bagi Peneliti Lain
Sebagai informasi lanjutan dan referensi untuk penelitian sejenis, terutama
yang berkaitan langsung dengan penelitian ini.
D.
Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, untuk memfokuskan agar
permasalahan tidak meluas maka penelitian ini dibatasi pada penyerapan tenaga
kerja yang dipengaruhi oleh jumlah industri, dan PDRB di sektor industri
(26)
7
pengolahan besar dan menengah pada tingkat kabupaten / kota di Jawa Timur
tahun 2006-2011.
(1)
Sektor industri merupakan penghasil sebagian besar kebutuhan hidup manusia, yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sumber daya alam dan sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi suatu bangsa yang dimana perkembangan ekonomi tersebut tidak lepas dari perkembangan industri dalam meningkatkan perekonomian suatu bangsa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan industri pengolahan besar dan menengah sepanjang 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 4,12% dibandingkan 2011. Kenaikan tersebut naik tipis dibandingkan tahun 2011 yang tumbuh 4,1%. Industri pengolahan besar dan menengah memiliki kontribusi yang besar dalam menyumbang PDB dibandingkan 8 sektor lainnya. Pada tahun 2010 industri pengolahan besar dan menengah menyumbangkan PDB sebesar 597,1 triliun rupiah atau total 24,80 %, 633,8 triliun rupiah atau total 24,33 % pada tahun 2011 dan 670,1 triliun rupiah atau total 23,94 % pada tahun 2012, dengan laju pertumbuhan 5,73 % pada tahun 2012.
Sektor industri pengolahan besar dan menengah juga terbukti mampu menyerap tenaga kerja di setiap tahunnya, Badan Pusat Statistik Indonesia mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2006 hingga 2011 penyerapan tenaga kerja sektor industri besar dan menengah terus meningkat. Pada tahun 2006 sektor industri pengolahan menyerap tenaga kerja sebesar 11,890,170 orang, terus meningkat pada tahun 2007 sebesar 12,368,729 orang, pada tahun 2008 sebesar 12,549,376 orang, pada tahun 2009 sebesar 12,839,800 orang, pada tahun
(2)
2010 sebesar 13,824,251 orang, dan terus meningkat hingga tahun 2011 sebesar 14,542,081 orang.
Sektor industri pengolahan diyakini dapat membawa perekonomian negara dapat lebih maju, hal tersebut terlihat dari kontribusi sektor industri pengolahan besar dan menengah terhadap PDB dan karena hasil produk yang di hasilkan oleh sektor industri memiliki nilai tambah yang menguntungkan. Sejalan dengan hal tersebut, tidak diragukan lagi industri pengolahan besar dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Secara tidak langsung jika jumlah industri terus bertambah maka sektor industri pengolahan besar dan menengah dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dengan demikian jumlah pengangguran dapat berkurang. Keadaan tersebut juga berlaku pada provinsi jawa timur, hal itu dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan besar dan menengah.
Sektor industri pengolahan besar dan menengah mampu menyerap tenaga kerja hal ini dapat dilihat bahwa seiring bertambahnya jumlah unit usaha maka jumlah tenaga yang serappun terus meningkat hal tersebut dapat dilihat dari tahun 2006 sampai tahun 2011. Dimana pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja pada sektor industri pengolahan sebesar 3.025.473 orang dengan jumlah unit usaha sebesar 783.955 unit, dibandingkan pada tahun 2010 dimana jumlah tenaga kerja sebesar 2.785.082 orang dengan jumlah unit usaha sebesar 742.671 unit. Dari total tenaga kerja yang bekerja di jawa timur sebesar 22,32 %, namun penyerapan tenaga kerja masih di bawah sektor pertanian. Hali ini disebabkan
(3)
karena pada umumnya untuk dapat bekerja pada sektor industri masih memerlukan persyaratan tertentu, yang salah satunya adalah pendidikan. Jawa Timur merupakan salah satu propinsi industri terbesar setelah Jakarta. Dengan infrasrtuktur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan industri baik industri kecil, menengah maupun besar. Jawa Timur juga merupakan salah satu propinsi yang terpadat penduduknya di indonesia. Berdasarkan sensus penduduk (tahun 2000) penduduk Jawa Timur adalah 34.899.236 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya mencapai 1,08 %. Dengan kepadatan penduduk 720 jiwa/km2 dengan penyebaran penduduk tidak merata. (http//jatim.bps.go.id)
Industri pengolahan juga memiliki peran penting dalam struktur perekonomian jawa timur. Dari perhitungan PDRB tahun 2011 bahwa total nilai PDRB atas dasar harga yang berlaku sebesar Rp. 884, 14 trilliun , meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang mencapai Rp. 778, 57 trilliun atau meningkat sebesar 13,56 %. Dari total nilai PDRB tersebut sektor perdagangan, hotel & restoran merupakan sektor terbesar dengan nilai Rp. 265,24 trilliun (30% dari total niali PDRB), disusul dengan industri pengolahan sebesar Rp.239, 84 trilliun (27% dari total nilai PDRB). Sektor industri pengolahan tahun 2011 mencapai 27,13% dalam menyumbangkan PDRB jawa timur. Hal tersebut tidak dapat diragukan lagi bahwa industri pengolahan memiliki kontribusi yang besar dalam total nilai PDRB jawa timur. (BPS jatim, 2011)
Melihat kenyataan di atas peranan sektor industri pengolahan di jawa timur diharapkan mampu dalam memacu perkembangan sektor industri
(4)
pengolahan. Dengan adanya perkembangan sektor industri pengolahan di jawa timur maka hal tersebut dapat membuka semakin luasnya kesempatan kerja, maka dengan adanya kesempatan kerja jumlah pengangguran di provinsi jawa timur dapat berkurang.
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa sektor industri pengolahan mempunyai kemampuan menyerap tenaga kerja yang tinggi dengan pola distribusi yang tidak merata di tiap-tiap daerah sehingga peneliti mengambil judul “ Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Besar dan Menengah pada Tingkat Kabupaten / Kota di Jawa Timur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan penyerapan tenaga kerja, jumlah industri, dan PDRB di sektor industri pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006-2011 ?
2. Bagaimana proyeksi penyerapan tenaga kerja, jumlah industri, dan PDRB sektor industri Pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2015 ? 3. Bagaimana pengaruh jumlah industri, dan PDRB di sektor industri
pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006-2011 ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
(5)
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a) Perkembangan jumlah tenaga kerja , jumlah industri, dan PDRB di sektor industri pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006 - 2011. b) Memproyeksi penyerapan tenaga kerja, jumlah industri, dan PDRB sektor
industri di Jawa Timur tahun 2015.
c) Menguji pengaruh jumlah industri, dan PDRB di sektor industri pengolahan besar dan menengah di Jawa Timur tahun 2006 – 2011.
2. Kegunaan Penelitian
a) Bagi Pemerintah Jawa Timur
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai keadaan Industri pengolahan di Provinsi Jawa Timur, memberikan gambaran kepada pemerintah untuk dapat mengambil kebijakan-kebijakan dalam rangka mengembangkan sektor industri pengolahan di provinsi Jawa Timur.
b) Bagi Peneliti Lain
Sebagai informasi lanjutan dan referensi untuk penelitian sejenis, terutama yang berkaitan langsung dengan penelitian ini.
D. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, untuk memfokuskan agar permasalahan tidak meluas maka penelitian ini dibatasi pada penyerapan tenaga kerja yang dipengaruhi oleh jumlah industri, dan PDRB di sektor industri
(6)
pengolahan besar dan menengah pada tingkat kabupaten / kota di Jawa Timur tahun 2006-2011.