Kerangka konseptual untuk akuntansi dan

BAB 6
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN
Pernyataan mengenai tujuan dari laporan keuangan telah diakui sebagai
suatu hal yang mendesak dan sangat penting, jika perdebatan standar alternatif
dan tehnik pelaporan ingin diselesaikan dengan logika dan akal sehat.
Watts dan zimmerman mencatat bahwa teori akuntansi keuangan
hanya memiliki sedikit dampak lansung dan subtantif teori dan paktik
akuntansi. Mereka memberikan penjalasan sebagai berikut :
“sering kali lemahnya dampak yang diberikan ini dihubungkan dengan
kelemahan metodologis dasar riset. Atau , rekomendasi yang ditawarkan adalah
didasarkan pada tujuan-tujuan eksplisit atau implisit yang sering kali berbeda
dengan para penulis. Tidak hanya para periset yang tidak mampu mencapai
kesepakatan dalam tujuan pelaporan keuangan , mereka ternyata juga tidak
dapat mencapai kata sepakat pada metode-metode yang akan digunakan untuk
mendapatkan rekomendasi dari tujuan-tujuan tersebut”
6.1 KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik
yang berkaitan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi,
laporan keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok :
1. Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses

akuntansi. Aktivitas- aktivitas operasional , keuangan , dan luar biasa (atau
non operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan
laporan keuangan.
2. Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi
akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna.
Meskipun tidak untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para
pengguna , namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencamtumkan

para pemegang saham , analisis keuangan, kreditor , dan badan-badan
pemerintah.
3. Profesi akuntansi (accounting profesion) membentuk kelompok ketiga
yang dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam
laporan keunagan. Para akuntan teruma akan bertindak sebagai “auditor”
yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keungan
telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pendekatan ketiga memandang kumpulan informasi yang dianggap
relavan oleh para pengguna sebagai sesuatu hal yang penting seta mendorong
profesi dan perusahaan untuk membuat dan memverikasi informasi tersebut.
Sederhananya


pendekatan

pertama

berorientasi

kepada

perusahaan

,

pendekatan kedua berorintasi kepada profesi dan pendekatan ketiga berorintasi
kepada pengguna.

6.2 MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
A. Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No. 4
Accaunting research divison dari accounting prinsiples board dibentuk
untuk memotivasi di lakukan riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip
dasar akuntansi. Namun accounting research statements (ARS) No. 1 dan

3 sendiri ditolak , dan meskipun ARS No. 7 tidak mengacu kepada suatu
pernyataan mengenai prinsip-prinsip akuntansi secara luas. Setelah itu,
accounting principles board merekomndasikan didefinisikan tujuan dari
akuntansi dan konsep-konsep prinsip dan terminologi dasar yang dikenal
sebagai “prinsip-prinsip berlaku umum” untuk dihitung dan diuraikan.
Rekomdasi ini mengakibatkan diterbitkannya APB Statement No. 4, Basic
Concepts and Accounting Principals Underlying Financial Statements Of
Business Enterprises. Meskipun pada dasarnya bersifat deskriptif, yang
mengurangi

peluangnya

dalam

memberikan

kerangka

konseptual


akuntansi untuk petama kalinya, pernyataan tersebut telah memberikan
pengaruh kepada usaha-usaha perumusan tujuan laporan keuangan
selanjutnya dan pengembangan kerangka konseptual dasar di bidang

akuntansi. Bab 4 dari APB Statement No. 4 mengklafisikasikan tujuan
menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif , serta
menmpatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembatasan. Tujuan –
tujuan tersebut dapat di ringkas :
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum , possisi keuangan, hasil operasi , dan perubahan-perubahan
lainnya dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum dari laporan adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan
mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari
perusahaan bisnis agar dapat:
i.
Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
ii. Menunjukan pendanaan dan investasinya
iii.

Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi
iv.

komitmen-komitmennya
Menunjukan berbagai dasar sumber daya bagi

pertumbuhannya
b. Untuk memberikan informasi yang dapat di andalkan
mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari
aktivitas

perusahan

bisnis

yang

diarshkan

untuk


memperoleh laba agar dapat :
i.
Menyajikan ekspektasi pengambilan dividen kepada
ii.

para investor
Menunjukan kemampuan operasi perusahaan dalam
membayar kreditor dan pemasok , memberikan
pekerjaan bagi karyawan-karyawannya, membayar
pajak , dan menghasilkan dana untuk perluasaan

iii.

usaha
Memberikan untuk perencanaan dan pengendalian

kepada manajemen
iv.
Menyajikan profitabilitas jangka pangjang

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi
perusahaan.

d. Untuk memberikan informasi lain yang

dibutuhkan

mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan
kewajiban.
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan
terhadap perubahan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut :
a. Relevansi , yang artinya pemilihan yang memiliki
kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan
kepada pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi
tersebut harus jelas tetapi para pengguna harus dapat
memahaminya.
c. Dapat diverivikasi , yang artinya hasil akuntansi dapat

didukung oleh pengekuran-pengukuran yang independen,
dengan menggunakan metode-metode oengukuran yang
sama.
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan
kepada

kebutuhan

umum

dari

pengguna

bukannya

kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna
spesifik.
e. Ketepan waktu , yang artinya komunikasi informasi secara
lebih awal untuk menghindari adanya kelambatan dalam

pengambilan keputusan ekonomi.
f. Komprabilitas (daya banding) yang secara tidak langsung
berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan
diakibatkan oleh perbedaan pelakuan akuntansi keuangan
yang dterapkan.
g. Kelengkapan , yang artinya adalah telah dilaporkannya
seluruh

informasi

yang

“secara

wajar”

memenuhi

persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.
Tujuan –tujuan yang dinyatakan oleh APB Statement No. 4 sepertinya

memberikan dasar pemikiran bagi bentuk dan isi dari laporan keuangan
konvesioanal. Pernyataan tersebut bahkan mengakui bahwa tujuan-tujuan
tertentu dinyatakan atas dasar prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
pada saat laporan keuangan tersebut dibuat.

Tujuan umum tidak dapat

menunjukan kebutuhan-kebutuhan informasional dari para pengguna. Ia secara
implisit mengakui keterbatasanya ketika mengakui bahwa “tujuan dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan saat ini baru tercapai sebagian saja”.
Meskipun dengan keterbatasan-keterbatasan ini , APB Statement No. 4 telah
menjadi suatu langkah yang diperlukan untuk menuju kearah penegembangan
dari struktur akuntansi keuangan yang lebih konsisten dan komprenfensif serta
informasi keuangan yang berguna.
B. LAPORAN KELOMPOK STUDI MENGENAI TUJUAN LAPORAN
KEUANGAN
 Metodologi yang digunakan
Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan
dan kenyataan bahwa samakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah
kerangka konseptual akuntansi , dewan deriksi dari american institute of

certified publik accountants mengumumkan dibentuknya dua kelompok
studi pada bulan april 1971. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini
mencetuskan dibentuknya Financial Accounting Standarrds Board (FASB).
Ditugaskan untuk mnegembangankan tujuan laporan keuangan yaitu
dengan menentukan :
1) Siapa yang membutuhkan laporan keuangan
2) Informasi apa yang mereka butuhkan
3) Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat
diberikan oleh akuntansi
4) Kerangka apa yang dibutuhkan


untuk

memberikan

informasi yang dibutuhkan tersebut
Tujuan laporan keuangan seperti yang dinyatakan dalam “laporan
trueblood”
Enam tingkatan tujuan berikut ini

yang diambil dari “laporan

trueblood”
1) Tujuan dasar (No. 1)
2) Empat tujuan (No. 2 , 3 ,11, dan 12) yang menyebutkan
pengguna dan kegunaan yang berbeda-beda dari informasi
akuntansi.
3) Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan
menghasilkan (earning power) perusahaan dan kemampuan
manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis informasi yang
dibutuhkan.

4) Satutujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi
yang dibutuhkan sebagai faktual dan interpretatif.
5) Empat tujuan (No. 7 , 8, 9 , dan 10) yang menguraikan
laporan keuangan yang dibutuhkan untuk memenuhu tujuan
No. 6.
6) Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan
yang

dibuat

agar

dapat

memenuhi

tujuan-tujuan

sebelumnya (No. 7 , 8, 9, dan 10).
Selanjutnya kita akan menganilisis masing-masing tujuan:
No. 1: tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk
memberikan informasi yang menjadi dasar dari keputusankeputusan ekonomi.
No. 2: tujuan dari laporan keuangan terutama adalah untuk
melayani

para

pengguna

yang

memiliki

wewenang

,

kemampuan atau sumber yang terbatas untuk memperoleh
informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai
sumber

utama

informasi

mereka

mengenai

aktivitas

perusahaan.
No. 3: tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan
informasi yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor
dalam

meramalkan,

membandingkan,

dan

mengevaluasi

potensi arus kas yang mereka terima jika dilihat dari segi
jumlah , waktu , dan ketidakpastian yang terkait.
No. 4: tujuan dari laporan leuangan adalah memberikan
informasi kepada para pengguna yang dapat digunakan untuk
meramalkan , membandingkan , dan mengevaluasi kekuatan
menghasilkan suatu perusahaan.
No. 5: tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memasok
informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen

dalam menggunakan sumber daya perushaan secara efektif
guna menvapai sasaran utama perusahaan.
No. 6 : tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi faktual dan interpretatif mengenai transaksi dan
peristiwa

lainnya

yang

berguna

dalam

peramalan

,

pembangdingan , dan pnegevaluasian kekuatan menghasilkan
perusahaan. Asumsi-asumsi sadar sehubungan dengan subjek
interprestasi , evaluasi, prediksi, atau estimasi sebaiknya di
ungkapkan.
No. 7 : tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi
keuangan yang berguna dalam peramalan, pembandingan, dan
pengevaluasian kekuatan menghasilkan perusahaan.
No. 8 : tujuannya adalah untuk memberikan laporan
pendapatan

periodik

yang

berguna

bagi

peramalan,

pembadingan, dan pengevaluasian kekuataan mengahasilkan
perusahaan.
No. 9 : tujuannya adalah untuk memberikan laporan kativitas
keuangan yang berguna bagi peramalan, pembangdingan, dan
pengevaluasian kekuataan mengahasilkan perusahaan.
No. 10 : tujuan laporan keuangan adalah untuk menberikan
informasi yang berguna bagi proses peramalan, peramalan
keuangan

hendaknya

diberikan

ketika

mereka

akan

meningkatkan keandalan dari prediksi-prediksi pengguna.
No.11 : tujuan dari laporan keuangan bagi organisasi
pemerintah dan nrlaba adalah untuk memberikan informasi
yang berguna bagi evaluasi efektifitas dari manajemen sumber
daya dalam mencapai sasaran organisasi yang secara umum
bersifat nonmoneter, Pengukuran kinerja hendaknya dinyatakan
sesuai dengan sasaran organisasi nirlaba.

No.12 : tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan
aktivitas-aktivitas perusahaan yang mempengaruhi masyarakat
yang dapat ditentukan dan diuaraikan atau diukur dan menjadi
suatu hal yang yang penting bagi perusahaan dalam lingkungan
sosialnya.


Karakteristik kualitatif pelaporan
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik
tertentu. “laporan trueblood” menyebutkan tujuh karakteristik
kualitatif dari pelaporan :
1. Relevansi dan mateialitas
2. Bentuk dan subtansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsitensi
7. Dapat dimengerti
Menurut laporan tersebut Karakteristik kualitatif dari laporan
keuangan hendaknya sebagian besar didasarkan pada kebutuhan
para pengguna laporan. Informasi hendaknya sejauh mungkin
bebas dari bias pembuatnya. Dalam melakukan pengambilan
keputusan , para pengguna hendaknya tidak hanya memahami
informasi yang disajikan, namun juga hendaknya mampu menilai
keandaalannya dan membangdingkan dengan informasi mengenai
peluang-peluang alternatif dan pengalaman sebulumnya.

6.3 MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL
A. Hakikat kerangka konseptual
“laporan trueblood” menetapkan 12 tujuan dan 7 karakteristik
kualitatif dari pelaporan keuangan. Sejak dibentuk , FASB telah
menyadari

akan

pentingnya

tujuan

laporan

keuangan

dalam

penggunaan standar keuangan. FASB juga menyadari bahwa
keseluruhan

masalah

dalam

penetapan

standar

tidak

hanya

tergantungan pada tuju, namun juga pada pembakuan isi dari konsep
dan tujuan. Bahkan Dewan juga telah mengakui adanya penurunan
kredibilitas dari pelaporan keuangan dibeberapa tahun belakangan dan
memberikan kritiknya atas terjadinya situasi-situasi berikut ini :
1. Dua atau lebih metode akuntansi yang diterima untuk faktafakta yang sama.
2. Digunakannya metode akuntansi yang kurang konservatif
daripada metode awal yang lebih konservatif.
3. Digunakannya pencadangan untuk meratakan

fluktuasi

pendapatan secara optimal.
4. Laporan keuangan yang tidak mampu memberikan peringatan
akan maslah likuiditas yang segera terjadi.
5. Adanya optimisme yang belum mendapat penyesuaian dalam
estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali.
6. Umumnya pendanaan yang tidak tercatat di neraca(hanya
berupa pengungkapan dalam laporan keungan).
7. Bentuk menjadi lebih relevan dari substansi
Untuk memperbaiki situasi ini dan juga untuk mencari cara yang lebih
cepat dalam penetapan standar dan meningkatan pemahaman pengguna
laporan keuangan serta keyakinan terhadap pelaporan keuangan , FASB
membentuk sebuah proyek kerangka konseptual. Kerangka konseptual
adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuh dan asas yang
saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten
dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan.
Sebuah kerangka konseptual , ketika telah selesai dibuat , akan :
1) Memandu FASB dalam membuat standar akuntansi
2) Menjadi kerangka acuan untuk menjawab pertanyaapertanyaan akuntansi yang tidak memiliki standar resmi
yang spesifik
3) Menentukan batasan pertimbangan dalam mebuat laporan
keuangan
4) Meningkatnkan komparabilitas dengan menurunkan jumlah
metode akuntansi alternatif yang tersedia