PUTUSAN Nomor : PUT 30-K PM.III-19 AD III 2012 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

PENGADILAN MILITER III-19

  SALINAN JAYAPURA P U T U S A N Nomor : PUT/ 30-K / PM.III-19 / AD / III / 2012 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  EFFENDI

  Nama lengkap : Pangkat/NRP : Serda/611853 Jabatan : Babinsa Ramil 1701-14 Kemtu Gresi Kesatuan : Kodim 1701/Jayapura Tempat tanggal lahir : Bali, 12 September 1967 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat tempat tinggal : Perum BTN Lama C8 RT.02/06 Sentani Kab.

  Jayapura.

  Terdakwa ditahan oleh :

  Dandim 1701 / Jayapura selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal

  5 Juni 2011 sampai dengan tanggal 24 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep / 12 / VI / 2011 tanggal 8 Juni 2011 kemudian dibebaskan dari tahanan sejak tanggal 25 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari Penahanan Nomor : Skep / 13 / VI / 2011 tanggal 21 Juni 2011 dari Dandim 1701 / Jayapura selaku Ankum.

  PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem

  172/PWY selaku Papera Nomor : Kep / 04 / II / 2012 tanggal 3 Februari 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak /29 / II / 2012 tanggal 24 Februari 2012.

  3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

  Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak /

  29 / II / 2012 tanggal 24 Februari 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

  Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di

  persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa.

  1. Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan” Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana

  2. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan : Pidana pokok : 5 (lima) Bulan.

  Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara.

  3. Barang Bukti berupa : Barang :

  • 1 (satu) buah golok / parang beserta sarungnya milik Terdakwa. Disita.

  Surat :

  • 1 (satu) lembar Visum Et Repertum RSUD Yowari Nomor : 46/VER/RSUD/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 atas nama Ridwan Napitupulu.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

  5. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan memohon dijatuhi pidana seringan-ringannya.

  

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa

  pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal tiga bulan Juni tahun Dua Ribu Sebelas sekira pukul 23.00 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Juni tahun Dua Ribu Sebelas di rumah kontrakan di perumahan BTN Puskopad Doyo Baru Sentani Kabupaten Jayapura atau di tempat-tempat lain, yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan.”

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam

  XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kejuruan Taif selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII/Cenderawasih setelah selesai ditugaskan di Yonif 751/BS, kemudian tahun 1989 dimutasikan ke Korem 172/PW Jayapura, dan pada tahun 2009 di mutasikan lagi ke Kodim 1701/Jayapura, serta tahun 2010 berdinas di Koramil 01 Sentani dan pada tahun 2010 mengikuti Secaba Reg, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Koramil Sentani, dan pada bulan Mei 2011 pindah tugas ke Koramil 1701-14 Kemtu Gresi Sawui sampai sekarang dengan pangkat Serda Nrp. 611853.

  2. Bahwa pada bulan Mei 2011 Terdakwa mengontrak anak Saksi II yang masih kecil di Perumahan BTN Puskopad Doyo Baru Sentani, sedangkan Terdakwa tinggal di Koramil 1710-14 Kemtu Gresi Sentani bersama Sdri Nur Asminingsih dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak Sdr Pungki umur 17 tahun, kemudian pada saat Terdakwa menginap di rumah Saksi II, Saksi II pernah bercerita kepada Terdakwa bahwa sering tengah malam atau subuh ada orang yang ketuk-ketuk pintu rumah Saksi II, namun setelah Saksi II membuka pintu, orang tersebut lari. Selanjutnya Saksi II sering diteror seseorang yang mengaku bernama Mario dan sering menghina dan menantang Saksi II melalui telepon, sehingga Terdakwa emosi dan berusaha mencari tahu orang tersebut.

  3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2011 sekira pukul

  23.00 Wit Saksi II mematikan lampu karena akan masuk ke kamar tidur, sekira pukul 24.00 Wit Terdakwa pamitan pulang namun Terdakwa tidak langsung pulang, melainkan bersembunyi di samping rumah Saksi II sambil menyiapkan golok. Sekira pukul 24.15 Wit Bripda Ridwan Napitupulu (Saksi I) tiba di rumah Saksi II, kemudian Saksi I mengetuk pintu rumah Saksi II sambil mengucapkan selamat malam berulang kali (+ 5 (lima) kali), selanjutnya saat Saksi II akan keluar untuk membukakan pintu tiba-tiba Terdakwa keluar dari samping rumah dan bertanya kepada Saksi-I “Kamu

  mencari siapa?”, Saksi-I menjawab “Saya mencari temannya Ridwan yang informasinya pengedar narkoba” Terdakwa mengatakan “Malam-malam begini surat perintahmu mana” sambil mengeluarkan golok

  separuh dari sarungnya dan jarak Terdakwa dan Saksi I kurang lebih 50 Cm, selanjutnya Saksi I langsung menahan golok Terdakwa menggunakan tangan dan terjadi perebutan golok antara Terdakwa dan Saksi I, namun karena tangan Saksi I memegang mata pisau yang tajam hingga terluka, kemudian Saksi II keluar dari dalam rumahnya dan panik lalu berteriak meminta bantuan warga namun tidak ada satupun yang berani melerainya, sehingga Saksi II memberanikan diri untuk melerainya dan berhasil, kemudian golok milik Terdakwa diserahkan kepada Ondoafi.

  4. Bahwa kemudian Saksi I langsung melapor kejadian tersebut ke Polres Kab. Jayapura, selanjutnya sekira pukul 01.00 Wit anggota Polres datang ke tempat kejadian tersebut dan mengamankan Terdakwa ke kantor Polres untuk menyelesaikan masalah. Karena Terdakwa anggota TNI AD maka Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

  5. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi-I (Bripda Ridwan Napitupulu) mengalami luka robek pada jari III tangan kiri kurang lebih satu centimeter akibat persentuhan dengan benda tumpul, sesuai visum Et Repertum Nomor : 46/VER/RSUD/

  VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Yulianti Santoso dokter pada RSU Yowari Sentani Kabupaten Jayapura. Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam

Pasal 351 ayat (1) KUHP. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan

  bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah

  melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan sebagian dakwaan dan menyangkal sebagian lainnya yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan Terdakwa menyatakan akan dihadapi sendiri. Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan

  di bawah sumpah sebagai berikut :

  Saksi-I : Nama lengkap : STELANI

  Pekerjaan : Swasta Tempat tanggal lahir : Manado, 12 April 1968 Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen protestan Alamat tempat tinggal : Perum BTN Doyo Baru RT.02/06 Kab. Jayapura.

  No. HP 082198615362.

  

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2008 dalam hubungan pacaran, namun tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tahun 2008 Saksi berkenalan dengan Terdakwa dan dari perkenalan tersebut Terdakwa dan Saksi menjalin hubungan pacaran, kemudian pada tanggal 2 Mei 2011 Saksi dan Terdakwa mendapatkan rumah kontrakan baru di BTN Puskopad Doyo dan rumah tersebut akan ditempati oleh Saksi bersama 3 (tiga) orang anaknya yang masih kecil, Terdakwa jarang pulang ke rumah dan setiap tengah malam saat Terdakwa tidak berada di rumah pintu rumah selalu diketuk-ketuk seseorang saat Saksi membukakan pintu orang tersebut lari sehingga Saksi tidak mengetahui siapa yang mengetuk-ngetuk pintu, pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2011 sekira pukul 21.00 Wit Terdakwa datang ke rumah Saksi lalu tidur-tiduran bersama anak- anak Saksi.

  3. Bahwa sekira pukul 23.00 Wit Saksi mematikan lampu karena akan masuk ke kamar tidur tiba-tiba mendengar suara motor berhenti di depan rumah dan suara ketukan pintu rumah, saat Saksi akan keluar untuk membukakan pintu tiba-tiba Terdakwa keluar dari samping rumah dan bertanya kepada Saksi-II yang sedang mengetuk pintu “Kamu mencari siapa?”, Saksi-II menjawab “Mencari orang buruan kasus narkoba”, Terdakwa menjawab “tidak ada”, sehingga terjadi pertengkaran, Saksi keluar melihat Saksi-II dan Terdakwa sedang berebutan golok sehingga tangan Saksi-II terluka, saat itu Saksi panik lalu satupun yang berani melerainya, sehingga Saksi memberanikan diri untuk melerainya dan berhasil, golok tersebut adalah milik Terdakwa yang dibawa dari rumahnya.

  4. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti apakah Saksi-II yang sering datang mengetuk pintu tengah malam, karena saat Saksi mengintip atau akan membukakan pintu orang tersebut langsung lari.

  5. Bahwa akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa Saksi-II mengalami luka pada jari tengah pada bagian kiri dan tidak menghalangi kegiatannya karena saat itu Saksi-II tetap melanjutkan tugas dan bertemu dengan Saksi di Kantor Polres Sentani.

  Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  Menimbang : Bahwa Saksi telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer di

  persidangan namun tetap tidak hadir dikarenakan Saksi telah meninggal dunia yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kematian Nomor : SKK/29/XII/2011 tanggal

  9 Desember 2011 dari Kepala Kepolisian Resor Jayapura, maka keterangannya yang diberikan dibawah sumpah dalam BAP dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  Saksi-II : Nama lengkap : RIDWAN NAPITUPULU

  Pangkat/NRP : Bripda/87111221 Jabatan : Ba Opsnal Sat Intelkam Kesatuan : Polres Jayapura Tempat tanggal lahir : Jongginihuta, 10 Nopember 1987 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Alamat tempat tinggal : Perum BTN Puskopad Doyo Sentani Kab. Jayapura.

  

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2011 sekira pukul

  17.00 Wit, Saksi bertemu dengan orang yang menjadi jaringan informasi dan mendapat informasi bahwa sering ada orang-orang asing masuk rumah Terdakwa, kemudian saksi melanjutkan main catur dengan masyarakat di perumahan BTN Puskopad Doyo Baru, sekira pukul 24.00 Wit Saksi menuju ke rumah yang dicurigai tersebut dan menghubungi Kanit Intelkam Paminal melalui HP namun tidak aktif, kemudian mengambil keputusan untuk pergi mengecek sendiri dengan menggunakan Sepeda Motor Suzuki Shogun Nopol DS 2457 AH.

  3. Bahwa tidak lama kemudian sekira pukul 24.15 Wit Saksi tiba di rumah tersebut lalu mengetuk pintu rumah Terdakwa sambil mengucapkan selamat malam berulang kali + 5 (lima) kali, kemudian Saksi kaget karena Terdakwa muncul dari belakang rumah dan bertanya kepada Saksi dengan nada keras “Cari siapa?” Saksi

  Terdakwa langsung mendekati Saksi-I sambil mencabut goloknya dan menusukkannya kearah perut Saksi dan tidak mengenai perut karena Saksi menghindar dari golok dan memegang tangannya namun tangan kiri memegang mata goloknya sehingga jari tengah bagian kiri terluka dan mengalami 3 jahitan disertai juga dengan pertengkaran mulut, lalu dilerai oleh masyarakat sekitar, kemudian Saksi langsung melapor kejadian tersebut ke Polres Kab. Jayapura tidak lama kemudian anggota Polres datang ke tempat kejadian tersebut dan mengamankan Terdakwa ke kantor Polres untuk menyelesaikan masalah karena Terdakwa anggota TNI AD maka Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cen.

  4. Bahwa Saksi tidak ada maksud untuk menggeledah atau mengadakan penangkapan hanya ingin mengecek kebenaran tentang informasi bahwa ada orang asing yang sering masuk keluar di rumah tersebut karena Saksi tidak dilengkapi dengan surat perintah penangkapan, saat pemeriksaan Saksi diperlihatkan sebilah golok milik Terdakwa yang digunakan untuk melakukan penganiayaan terhadap Saksi.

  5. Bahwa akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa Saksi mengalami luka-luka pada bagian jari tengah bagian kiri terluka dan mengalami 3 jahitan.

  Atas keterangan saksi tersebut yang dibacakan dari BAP. POM, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal adalah bahwa Terdakwa mencabut golok bukan untuk ditusukkan tetapi hanya untuk menakut-nakuti Saksi II dan tidak benar golok Terdakwa tusukkan ke arah Saksi II.

  Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai

  berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam

  XVII/Trikora sekarang Cenderawsih selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kejuruan Taif selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII/Cenderawasih dan setelah selesai ditugaskan di Yonif 751/BS, kemudian tahun 1989 dimutasikan ke Korem 172/PW Jayapura, dan pada tahun 2009 di mutasikan lagi ke Kodim 1701/Jayapura, serta tahun 2010 berdinas di Koramil 01 Sentani dan mengikuti Secaba Reg, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Koramil Sentani, kemudian bulan Mei 2011 pindah tugas ke Koramil

  14 Kemtu Gresi Sawui sampai sekarang dengan pangkat Serda Nrp. 611853.

  2. Bahwa pada bulan Mei 2011 Terdakwa mengontrak rumah untuk Saksi I dan 3 (tiga) orang anak Saksi I yang masih kecil di Perumahan BTN Puskopad Doyo Baru Sentani, sedangkan Terdakwa tinggal di Koramil

  14 Kemtu Gresi Sentani bersama Sdri Nur Asminingsih dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak Sdr Pungki umur 17 tahun, kemudian pada saat Terdakwa menginap di rumah Saksi I, Saksi I pernah bercerita kepada Terdakwa bahwa sering tengah malam atau subuh ada orang yang membuka pintu orang tersebut lari, selanjutnya Saksi I sering diteror seseorang yang mengaku bernama Mario dan sering menghina dan menantang Saksi II melalui telepon, sehingga Terdakwa emosi dan berusaha mencari tahu orang tersebut.

  3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2011 sekira pukul

  19.00 Wit, Terdakwa pamitan dengan Sdri Nur Asminingsih mau pergi kerumah Saksi I, kemudian Sdri Nur Asminingsih mengatakan jangan bermalam dan langsung pulang nanti ada masalah, selanjutnya Terdakwa berangkat menuju rumah Saksi I, sekira pukul

  19.30 Wit Terdakwa tiba di rumah Saksi I, kemudian Terdakwa ngobrol sambil tidur-tiduran bersama Saksi I dan 3 (tiga) orang anaknya, sekira pukul 24.00 Wit Terdakwa pamitan pulang namun Terdakwa tidak langsung pulang tetapi Terdakwa bersembunyi di samping rumah Saksi I sambil menyiapkan golok.

  6. Bahwa sekira pukul 24.15 Terdakwa mendengar ada sepeda motor yang datang, kemudian parkir didepan rumah lalu mengetuk-ngetuk pintu rumah Saksi I, selanjutnya Terdakwa keluar dari samping rumah Saksi I dan menemui Saksi II dan mengatakan “Hai siapa kamu?” kemudian Saksi II menoleh kearah Terdakwa sambil mengatakan “Saya mencari temannya Ridwan yang informasinya pengedar narkoba”, Terdakwa mengatakan “Malam-malam begini surat perintahmu mana” sambil mengeluarkan golok separuh dari sarungnya dan jarak Terdakwa dan Saksi II kurang lebih 50 Cm dan saling berhadapan.

  7. Bahwa selanjutnya Saksi II langsung menahan golok Terdakwa menggunakan tangan dan terjadi perebutan golok antara Terdakwa dan Saksi II, namun karena tangan Saksi II memegang mata pisau yang tajam hingga terluka, kurang lebih 10 Menit Saksi I datang melerai Terdakwa dan Saksi II kemudian mengambil golok dari Terdakwa dan diserahkan kepada Ondoafi, selanjutnya sekira pukul 01.00 Wit anggota Polres Jayapura datang dan membawa Terdakwa ke Polres Jayapura.

  

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada

  Majelis Hakim berupa : Barang :

  • 1 (satu) buah golok / parang beserta sarungnya milik Terdakwa.

  Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan Saksi, merupakan alat yang digunakan dalam melakukan tindak pidana sehingga menguatkan pembuktian adanya tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer.

  Surat :

  • 1 (satu) lembar Visum Et Repertum RSUD Yowari Nomor : 46/VER/RSUD/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 atas nama Ridwan Napitupulu.

  Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Saksi, merupakan bukti petunjuk akibat perbuatan Terdakwa sehingga menguatkan pembuktian adanya tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan

  para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam

  XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kejuruan Taif selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII/Cenderawasih setelah selesai ditugaskan di Yonif 751/BS, kemudian tahun 1989 dimutasikan ke Korem 172/PW Jayapura, dan pada tahun 2009 di mutasikan lagi ke Kodim 1701/Jayapura, serta tahun 2010 berdinas di Koramil 01 Sentani dan pada tahun 2010 mengikuti Secaba Reg, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Koramil Sentani, kemudian bulan Mei 2011 pindah tugas ke Koramil 14 Kemtu Gresi Sawui sampai sekarang dengan pangkat Serda Nrp. 611853.

  2. Bahwa benar, pada bulan Mei 2011 Terdakwa mengontrak rumah untuk Sdri. Stelani (Saksi I) dan 3 (tiga) orang anak Saksi I yang masih kecil di Perumahan BTN Puskopad Doyo Baru Sentani, sedangkan Terdakwa tinggal di Koramil 14 Kemtu Gresi Sentani bersama Sdri Nur Asminingsih dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak Sdr Pungki umur 17 tahun, kemudian pada saat Terdakwa menginap di rumah Saksi I, Saksi I pernah bercerita kepada Terdakwa bahwa sering tengah malam atau subuh ada orang yang ketuk- ketuk pintu rumah Saksi I, namun setelah Saksi I membuka pintu orang tersebut lari, selanjutnya Saksi I sering diteror seseorang yang mengaku bernama Mario dan sering menghina dan menantang Saksi I melalui telepon, sehingga Terdakwa emosi dan berusaha mencari tahu orang tersebut.

  3. Bahwa benar, pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2011 sekira pukul 23.00 Wit Saksi I mematikan lampu karena akan masuk ke kamar tidur, sekira pukul 24.00 Wit Terdakwa pamitan pulang namun Terdakwa tidak langsung pulang tetapi Terdakwa bersembunyi di samping rumah Saksi I sambil menyiapkan golok, sekira pukul 24.15 Wit Bripda Ridwan Napitupulu (Saksi II) tiba di rumah Saksi I, kemudian Saksi II mengetuk pintu rumah Saksi I sambil mengucapkan selamat malam berulang kali + 5 (lima) kali, selanjutnya saat Saksi I akan keluar untuk membukakan pintu tiba-tiba Terdakwa keluar dari samping rumah dan bertanya kepada Saksi-II “Kamu mencari siapa?”, Saksi-II menjawab “Saya mencari temannya Ridwan yang informasinya pengedar narkoba”, Terdakwa mengatakan “Malam-malam begini surat perintahmu mana” sambil mengeluarkan golok separuh dari sarungnya dan jarak Terdakwa dan Saksi II kurang lebih 50 Cm, selanjutnya Saksi II langsung menahan golok Terdakwa menggunakan tangan dan terjadi perebutan golok antara Terdakwa dan Saksi II, yang tajam hingga terluka, kemudian Saksi I keluar dari dalam rumahnya dan panik lalu berteriak meminta bantuan warga namun tidak ada satupun yang berani melerainya, sehingga Saksi I memberanikan diri untuk melerainya dan berhasil, kemudian golok milik Terdakwa diserahkan kepada Ondoafi.

  4. Bahwa benar, kemudian Saksi II langsung melapor kejadian tersebut ke Polres Kab. Jayapura, selanjutnya sekira pukul 01.00 Wit anggota Polres datang ke tempat kejadian tersebut dan mengamankan Terdakwa ke kantor Polres untuk menyelesaikan masalah karena Terdakwa anggota TNI AD maka Terdakwa diserahkan ke Pomdam XVII/Cen.

  5. Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi-II (Bripda Ridwan Napitupulu) mengalami luka robek pada jari III tangan kiri kurang lebih satu centimeter akibat persentuhan dengan benda tumpul, sesuai visum Et Repertum Nomor : 46/VER/RSUD/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Yulianti Santoso dokter pada RSU Yowari Sentani Kabupaten Jayapura.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi

  beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, tentang terbuktinya Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer namun Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan yang akan dijatuhkan demikian juga mengenai pidananya majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan yang dijatuhkan.

  

Menimbang : Mengenai permohonan keringanan hukuman yang

  diajukan oleh Terdakwa secara lisan, majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam hal-hal yang memberatkan dan meringankan dalam putusan nanti.

  Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaan Tunggalnya

  mengandung unsur- unsur sebagai berikut : Oleh karena tidak ditemukan pengertian “Penganiayaan” di dalam KUHP, maka Majelis Hakim akan mengambil pengertian “Penganiayaan” menurut Yurisprudensi. Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan, itu adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka.

  Dengan demikian unsur-unsurnya adalah :

  Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” Unsur Kedua : “ Dengan sengaja ” Unsur Ketiga : “Menimbulkan rasa sakit atau luka ” Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim

  mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” “Barang siapa” yaitu setiap orang

  Yang dimaksud dengan atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1987 melalui pendidikan Secatam di Rindam

  XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kejuruan Taif selama 3 (tiga) bulan di Rindam XVII/Cenderawasih setelah selesai ditugaskan di Yonif 751/BS, kemudian tahun 1989 dimutasikan ke Korem 172/PW Jayapura, dan pada tahun 2009 di mutasikan lagi ke Kodim 1701/Jayapura, serta tahun 2010 berdinas di Koramil 01 Sentani dan pada tahun 2010 mengikuti Secaba Reg, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Koramil Sentani, kemudian bulan Mei 2011 pindah tugas ke Koramil 14 Kemtu Gresi Sawui sampai sekarang dengan pangkat Serda Nrp. 611853.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kesatu “Barang siapa“ telah terpenuhi.

  Unsur Kedua : “ Dengan sengaja “

  Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau

  kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT)

  adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

  Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, pada bulan Mei 2011 Terdakwa mengontrak rumah untuk Sdri. Stelani (Saksi I) dan 3 (tiga) orang anak Saksi I yang masih kecil di Perumahan BTN Puskopad Doyo Baru Sentani, sedangkan Terdakwa tinggal di Koramil 14 Kemtu Gresi Sentani bersama Sdri Nur Asminingsih dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak Sdr Pungki umur 17 tahun, kemudian pada saat Terdakwa menginap di rumah Saksi I, Saksi I pernah bercerita kepada Terdakwa bahwa sering tengah malam atau subuh ada orang yang ketuk- membuka pintu orang tersebut lari, selanjutnya Saksi I sering diteror seseorang yang mengaku bernama Mario dan sering menghina dan menantang Saksi I melalui telepon, sehingga Terdakwa emosi dan berusaha mencari tahu orang tersebut.

  2. Bahwa benar, pada hari Jumat tanggal 3 Juni 2011 sekira pukul 23.00 Wit Saksi I mematikan lampu karena akan masuk ke kamar tidur, sekira pukul 24.00 Wit Terdakwa pamitan pulang namun Terdakwa tidak langsung pulang tetapi Terdakwa bersembunyi di samping rumah Saksi I sambil menyiapkan golok, sekira pukul 24.15 Wit Bripda Ridwan Napitupulu (Saksi II) tiba di rumah Saksi I, kemudian Saksi II mengetuk pintu rumah Saksi I sambil mengucapkan selamat malam berulang kali + 5 (lima) kali, selanjutnya saat Saksi I akan keluar untuk membukakan pintu tiba-tiba Terdakwa keluar dari samping rumah dan bertanya kepada Saksi-II “Kamu mencari siapa?”, Saksi-II menjawab “Saya mencari temannya Ridwan yang informasinya pengedar narkoba”, Terdakwa mengatakan “Malam-malam begini surat perintahmu mana” sambil mengeluarkan golok separuh dari sarungnya dan jarak Terdakwa dan Saksi II kurang lebih 50 Cm, selanjutnya Saksi II langsung menahan golok Terdakwa menggunakan tangan dan terjadi perebutan golok antara Terdakwa dan Saksi II, namun karena tangan Saksi II memegang mata pisau yang tajam hingga terluka, kemudian Saksi I keluar dari dalam rumahnya dan panik lalu berteriak meminta bantuan warga namun tidak ada satupun yang berani melerainya, sehingga Saksi I memberanikan diri untuk melerainya dan berhasil, kemudian golok milik Terdakwa diserahkan kepada Ondoafi. Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kedua “Dengan sengaja” telah terpenuhi.

  

Unsur Ketiga : “ Menimbulkan rasa sakit atau luka ”

  Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain.

  Menimbulkan sakit atau luka pada orang lain akibat yang dilakukan sipelaku (Terdakwa) dengan bermacam – macam cara, antara lain; memukul, menendang, menampar, menusuk Dll.

  Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut : Bahwa benar, akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi-II (Bripda Ridwan Napitupulu) mengalami luka robek pada jari III tangan kiri kurang lebih satu visum Et Repertum Nomor : 46/VER/RSUD/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Yulianti Santoso dokter pada RSU Yowari Sentani Kabupaten Jayapura.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Ketiga “Menimbulkan rasa sakit atau

  luka” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang

  merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana:

  “Penganiayaan”

  Sebagaimana diatur dan diancam dalam :

Pasal 351 Ayat (1) KUHP. Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam

  mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa mencurigai Bripda Ridwan (Saksi II) sebagai orang yang sering mengganggu Sdri. Stelani (Saksi I), sehingga Terdakwa bertindak dengan cara main hakim sendiri dengan menggunakan golok adalah perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan bersifat melawan hukum.

  2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatan ini kurangnya kesadaran hukum dalam diri Terdakwa dan kurang menghayati Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

  3. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, Saksi-II (Bripda Ridwan Napitupulu) mengalami luka robek pada jari III tangan kiri kurang lebih satu centimeter akibat persentuhan dengan benda tumpul, sesuai visum Et Repertum Nomor : 46/VER/RSUD/VII/ 2011 tanggal 15 Juli 2011 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Yulianti Santoso dokter pada RSU Yowari Sentani Kabupaten Jayapura.

  4. Bahwa Terdakwa yang menjalin hubungan pacaran dengan Saksi I, dimana Terdakwa sering berkunjung ke rumah Saksi I sehingga mempengaruhi terjadinya tindak pidana ini.

  

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya

  menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidananya yaitu :

  Hal-hal yang meringankan :

  1. Terdakwa berterus terang dalam persidangan sehingga memperlancar jalannya persidangan.

  2. Terdakwa mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI.

  2. Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan nama Satuan.

  

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal

  tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus di pidana maka ia harus

di bebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu

dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa:

  Barang :

  • 1 (satu) buah golok / parang beserta sarungnya milik Terdakwa.

  Bahwa oleh karena barang bukti ini merupakan alat yang digunakan dalam melakukan tindak pidana yang bersifat melawan hukum, oleh karenanya Majelis Hakim perlu menentukan statusnya dirampas untuk dirusakkan sehingga tidak dapat dipergunakan lagi. Surat :

  • 1 (satu) lembar Visum Et Repertum RSUD Yowari Nomor : 46/VER/RSUD/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 atas nama Ridwan Napitupulu.

  Bahwa oleh karena surat ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan untuk mempermudah penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

  

Mengingat : Pasal 351 Ayat (1) KUHP dan Peraturan Perundang -

undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : EFFENDI, Serda / 611853 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

  “Penganiayaan”

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 2 (dua) bulan dan 20 (dua puluh) hari.

  Menetapkan selama Terdakwa berada dalam Tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

  3. Menetapkan barang bukti berupa : Barang : - 1 (satu) buah golok / parang beserta sarungnya milik Terdakwa.

  Dirampas untuk dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi.

  Surat :

  • 1 (satu) lembar Visum Et Repertum RSUD Yowari Nomor :

  46/VER/RSUD/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 atas nama Ridwan Napitupulu.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000 (lima belas ribu rupiah).

  Demikianlah diputuskan pada hari Selasa tanggal 26 April 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Bambang Indrawan, SH. Letnan Kolonel Chk. NRP. 548944 sebagai Hakim Ketua, serta Suwignyo Heri Prasetyo, SH. Mayor Chk. NRP. 1910014940863 dan Sariffuddin Tarigan, SH., MH., Mayor Sus. NRP. 524430 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Yuli Wibowo, SH Mayor Laut (KH). NRP. 13123/P, Panitera Iskandar, SH. Letnan Satu Chk NRP. 21960346030574, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA Ttd / Cap BAMBANG INDRAWAN, S.H LETNAN KOLONEL CHK. NRP. 548944 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II Ttd Ttd SUWIGNYO HERI PRASETYO, S.H SARIFFUDDIN TARIGAN, S.H., M.H MAYOR CHK. NRP. 1910014940863 MAYOR SUS. NRP. 548944 PANITERA Ttd