PUTUSAN Nomor : PUT 29-KPM.III-19ADIII2012 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

PUTUSAN

Nomor : PUT/ 29-K/PM.III-19/AD/III/2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa :

Nama Lengkap

: ARIS WIBOWO

Pangkat/NRP

: Praka/31000776540382

Jabatan

: Ta Lidik Sintel Kima

Kesatuan

: Yonif 751/BS

Tempat tanggal lahir

: Madiun, 04 Maret 1982

Jenis kelamin

Alamat Tempat Tinggal : Asrama Yonif 751/BS jalan Kemiri Sentani

Kab. Jayapura Papua

Terdakwa ditahan oleh :

1. Dan Yonif 751 / BS selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/109/VIII/2011 tanggal 8 Agustus 2011.

2. Kemudian diperpanjang sesuai :

a. Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-1 dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/1141-19/IX/2011 tanggal

29 September 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal

21 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 19 September 2011.

b. Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-2 dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/1207-19/X/2011 tanggal

19 Oktober 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal

20 September 2011 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2011.

c. Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-3 dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/1257-19/X/2011 tanggal

31 Oktober 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal

20 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2011.

d. Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-4 dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/1367-19/XI/2011 tanggal

30 Nopember 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal

29 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 18 Desember 2011.

e. Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-5 dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/1514-19/XII/2011 tanggal

30 Desember 2011 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal

19 Desember 2011 sampai dengan tanggal 17 januari 2012.

f. Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-6 dari Pangdam XVII/ Cenderawasih selaku Papera Nomor : Kep/81-19/I/2012 tanggal

30 Januari 2012 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal

18 Januari 2012 sampai dengan tanggal 17 Pebruari 2012, kemudian dibebaskan dari Penahanan Sementara pada tanggal 18 Pebruari 2012 berdasarkan Penetapan Pembebasan dari Tahanan oleh Pangdam XVII/ Cenderawasih Nomor : Kep/141-19/II/2012 tanggal 17 Pebruari 2012.

Pengadilan Militer III-19 Jayapura tersebut di atas :

Membaca

: Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII/Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Skep/127-19 /II/2012 tanggal 15 Februari 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/28/II/2012 tanggal 24 Februari 2012.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar

: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/28/II/2012 tanggal 24 Februari 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya :

Oditur Militer mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Militer III-19 menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

“Barangsiapa yang dengan melawan hukum dan dengan sengaja merusak, membinasakan, membuat tidak terpakai atau menghilangkan suatu barang keperluan perang, ataupun yang dengan sengaja dan semaunya menanggalkan dari diri sendiri suatu senjata, munisi, perlengkapan perang atau bahan makanan yang diberikan oleh negara kepadanya.”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan Pidana menurut pasal : 148 ke-2 KUHPM.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara selama : 9 (Sembilan) bulan, dikurangi masa penahanan sementara yang telah dijalani Terdakwa.

Barang bukti :

Surat-Surat : - 22 (dua puluh dua) Lembar daftar nominatif senjata

satuan Yonif 751/BS Triwulan II tahun 2011.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar : Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa mengakui segala perbuatannya dan menyesali serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, oleh karenanya Terdakwa memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan- ringannya.

Menimbang

: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tujuh belas bulan Juli tahun dua ribu sebelas sekira pukul 03.00 Wit atau waktu- waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Juli tahun dua ribu sebelas, bertempat di Tikungan Pekuburan Cina jalan raya Waena Sentani Kota Jayapura, setidak- tidaknya disuatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Barangsiapa yang dengan melawan hukum dan dengan sengaja merusak, membinasakan, membuat tidak terpakai atau menghilangkan suatu barang keperluan perang, ataupun yang dengan sengaja dan semaunya menanggalkan dari diri sendiri suatu senjata, munisi, perlengkapan perang atau bahan makanan yang diberikan oleh negara kepadanya.”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2000 melalui pendidikan secata PK Gelombang II di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 bulan, setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkan mengikuti pendidikan

di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 bulan, setelah lulus di tempatkan di Yonif 751/BS Sentani kabupaten Jayapura sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Praka NRP. 31000776540382.

kecabangan

Infantri

2. Bahwa pada hari selasa tanggal 16 Juli 2011, sekira pukul

23.30 Wit Terdakwa bersama Kopda Silas Rumparmpam (Saksi I), Sertu Djohan Mahardik (Saksi II), Praka Muhadi (Saksi III), dan Saudara Hasmudin (Saksi IV), tanpa ijin keluar dari Kesatrian Yonif 751/BS, dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Terios dengan tujuan jalan-jalan cari hiburan ke karaoke Dj dan R di Padang bulan Waena dan saat berangkat Saksi IV yang mengemudikan mobil.

3. Bahwa sekira pukul 00.30 Wit (hari Rabu tanggal 17 Juli 2011), Terdakwa dan rekan-rekannya tiba di halaman parkir karauke keluarga Dj dan R lalu masuk ke lantai tiga dan menempati satu meja, selanjutnya Saksi IV memesan minum Bir putih di bayar tiga picer kemudian setelah minuman disajikan Terdakwa dan rekan-rekannya langsung minum sambil nonton tamu-tamu lain yang asyik berjoget, beberapa menit kemudian Saksi I dan Saksi III ikut bergoyang bersama tamu lain.

4. Bahwa kurang lebih satu jam kemudian, setelah minuman sudah habis, Terdakwa dan rekan-rekannya langsung turun dengan tujuan pulang, saat sampai di parkiran Terdakwa langsung membuka pintu kanan depan dan langsung naik ke kursi sopir, sedangkan Saksi I,Saksi II, dan Saksi III duduk di kursi tengah, sedangkan Saksi IV duduk di depan sebelah kiri Terdakwa, sebelum jalan Saksi I bilang ke Terdakwa “ Ris, biar Hasmudin yang setir, ini kan mobil orang, namun di jawab oleh Terdakwa “ Abang tidak percaya saya, mau pulang tidak” dan Saksi I 4. Bahwa kurang lebih satu jam kemudian, setelah minuman sudah habis, Terdakwa dan rekan-rekannya langsung turun dengan tujuan pulang, saat sampai di parkiran Terdakwa langsung membuka pintu kanan depan dan langsung naik ke kursi sopir, sedangkan Saksi I,Saksi II, dan Saksi III duduk di kursi tengah, sedangkan Saksi IV duduk di depan sebelah kiri Terdakwa, sebelum jalan Saksi I bilang ke Terdakwa “ Ris, biar Hasmudin yang setir, ini kan mobil orang, namun di jawab oleh Terdakwa “ Abang tidak percaya saya, mau pulang tidak” dan Saksi I

5. Bahwa selanjutnya Terdakwa dan rekan-rekannya langsung pulang menuju Sentani, sekira pukul 03.00 Wit saat melintas di jalan raya Waena Sentani, tepatnya di tikungan pekuburan Cina, mobil yang di kemudikan oleh Terdakwa terlalu ke kiri sehingga menabrak gundukan pasir galian yang ada di pinggir jalan sehingga mobil tidak dapat dikendalikan dan hampir menabrak tiang listrik, selanjutnya Terdakwa membanting setir ke kanan untuk menghindari tabrakan dengan tiang listrik hingga mobil terbalik dan terseret di badan jalan dengan posisi ban di atas.

6. Bahwa setelah itu Terdakwa dan rekan-rekannya keluar dari dalam mobil untuk menyelamatkan diri. Beberapa saat kemudian, waktu berada di luar mobil, Terdakwa baru sadar kalau tas pinggang yang berisi senjata api pistol jenis FN 45 No.Seri 2244826 indek Terdakwa beserta magazen dan munisi sebanyak 10 butir serta uang tunai sebesar Rp. 12.000.000 (Dua belas juta rupiah), telah lepas dari badan Terdakwa, sehingga Terdakwa mencarinya dan bertanya kepada Saksi I dan Saksi II namun Saksi I dan Saksi II tidak melihatnya sehingga Terdakwa di bantu Saksi I dan dan Saksi II melakukan pencarian di dalam mobil maupun di sekitar tempat kejadian namun hasilnya nihil.

7. Bahwa selanjutnya Saksi-I lapor ke Kesatuan dan perintah Pasi intel Yonif 751/BS agar semua staf Intel ikut melakukan pencarian, namun kurang lebih tiga hari melakukan pencarian tidak membuahkan hasil sehingga selanjutnya Terdakwa, Saksi I dan Saksi II di panggil dan di periksa oleh staf Intel perihal hilangnya senjata api yang di pegang oleh Terdakwa tersebut dan melanjutkan perkara Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih untuk di proses lebih lanjut.

8. Bahwa tindakan Terdakwa membawa senjata api di dalam tas pinggang adalah menyalahi prosedur aturan yang berlaku, sesuai prosedur kalau di luar jam dinas dan memakai pakaian preman harus ditaruh di sarung pistol yang melingkar di dada dan tertutup serta tidak boleh kelihatan, kemudian tindakan Terdakwa membawa senjata api ke tempat hiburan tidak dibenarkan kecuali bila ada tugas khusus atau atas dasar perintah pimpinan, dan hal tersebut di atas sudah diketahui oleh Terdakwa namun Terdakwa tetap melakukan tindakan melawan aturan tersebut.

9. Bahwa pistol jenis FN 45 No seri 2244826 indek Terdakwa beserta magazen dan munisi sepuluh butir serta uang sebanyak Rp. 12.000.000 (Dua belas juta rupiah) hilang dan sampai dengan sekarang belum diketemukan.

Berpendapat,

bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 148 ke-2 KUHPM.

Menimbang

: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya serta membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang

: Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan dihadapi terdakwa sendiri.

Menimbang

: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi – I

: Nama lengkap : SILAS RUMPARMPAM, Pangkat / NRP : Kopda / 3198035810776, Jabatan : Ta Lidik Sintel Kima, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat tgl lahir : Biak, 28 Juni 1976, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen protestan, Alamat tempat tinggal

: Asrama Yonif 751/BS Sentani.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 saat Terdakwa pindah dari Kipan A Yonif 751/BS ke Staf-1 Yonif 751/BS dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas hubungan antara Senior dan Junior.

2. Bahwa pada hari selasa tanggal 26 Juli 2011 sekira pukul

23.30, Saksi bersama Terdakwa, serta Djohan Mahardik, Praka Muhardi dan Sdr Hasmudin dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Terios, keluar kesatrian tanpa ijin pergi jalan-jalan cari hiburan ke karauke keluarga DJ dan R di padang bulan.

3. Bahwa sekira pukul 00.30 Saksi dan Terdakwa serta rekan-rekannya tiba di karauke dan langsung menuju lantai

3 dan menempati satu meja dan saat itu Sdr Hasmudin memesan 3 picer Bir putih, selanjutnya Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya minum sambil melihat tamu-tamu lain yang sedang berjoget.

4. Bahwa malam itu Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya minum sampai sekira pukul 02.30 setelah minuman habis Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya langsung keluar dengan rencana mau langsung pulang kembali ke Bataliyon. Dan saat tiba di parkiran Saksi lihat Terdakwa langsung membuka pintu depan kanan dan langsung duduk di kursi supir sedangka Saksi dan Sertu Djon Mahardik duduk di kursi tengahBahwa saat di dalam mobil Saksi bilang ke Terdakwa agar mobil di pegang saja sama Saudara Hasmudin, Namun Terdakwa bilang ” Abang tidak percaya sama saya, kita mau pulang tidak” Kemudian Saksi bilang ” Ya sudah kita pulang” selanjutnya mobil di setir oleh Terdakwa menuju Sentani.

5. Bahwa dalam perjalanan saat tiba di jalan Waena Sentani tepatnya di depan kuburan Cina Saksi melihat Terdakwa membawa mobil terlalu ke kiri sehingga menabrak gundukan pasir yang ada di pinggir jalan sehingga mobil hampir menabrak tiang listrik, sehingga Terdakwa membanting setir ke sebelah kanan, namun hal tersebut membuat mobil terbalik dengan bagian mobil Ban di bagian atas dan terseret beberapa meter di bagian jalan.

6. Bahwa setelah berhenti Saksi,Terdakwa dan rekan- rekannya keluar dari mobil, dan saat itu datang beberapa orang warga yang rumahnya berdekatan dengan tempat kejadian dan bersama-sama membantu membalikkan mobil ke posisi semula serta di geser ke pinggir jalan.

7. Bahwa setelah itu Saksi lihat Terdakwa menuju kepada rekan-rekannya bermaksud Saksi ” Tas sandang saya dimana ” lalu Saksi jawab ” Tas kamu letakkan dimana” lalu Terdakwa jawab” Tas tadi saya sandang tapi tidak tau kemana” selanjutnya Saksi dan rekan-rekannya di bantu warga mencari tas sandang milik Terdakwa yang berisi satu buah pistol jenis FN 45 Nomer registrasi 2244826, satu buah magazen dan munisi sepuluh butir serta uang sebesar Rp 12.000.000,-.

8. Bahwa setelah dua jam mencari di dalam mobil, sekitar mobil sekitar route perjalanan mobil saat terbalik namun tidak ketemu, namun saat itu Saksi lihat Praka muhadi sudah tidak ada di tempat kejadian entah kemana, namun Saksi dan rekan-rekannya terus mencari tas sandang milik Terdakwa tersebut.

9. Bahwa sekira pukul 05.30 Terdakwa menghubungi saudaranya yang mempunyai truck untuk membantu menggeret mobil yang terbalik tersebut dan setelah menunggu beberapa lama kemudian datang truck saat itu Praka Muhadi baru kelihatan datang dari Sentani, kemudian mobil di bawa ke CV kombos di Entrop untuk di perbaiki.

10. Bahwa pencarian di lakukan bukan saja di lokasi kejadian, namun Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya pergi dan mencari di tempat karauke Dj dan R di bantu oleh karyawan karauke, namun hasilnya sampai dengan sekarang tas Terdakwa yang berisi pistol, magazen,munisi dan uang 12 juta rupiah tidak di temukan.

11. Bahwa Saksi tidak tau prosedur membawa senjata api untuk pengamanan tertutup atau terbuka namun kalau di Sie intel biasa Saksi bawa bila ada sarung taruh di pinggir atau simpan di tas sandang dan senjata yang Saksi maupun Terdakwa bawa adalah indek masing-masing.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi – II

: Nama lengkap : DJOHAN MAHARDIK, Pangkat / NRP : Sertu / 21060173830587, Jabatan : Danru 1 Ton 1 Kipan A, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat tgl lahir : Gresik, 2 Mei 1987, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa saat Saksi masuk kesatuan 751/BS dalam hubungan antara atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari senin tanggal 26 Juli 2011 sekira pukul

23.30 Saksi, Terdakwa, Kopda Silas Rumparmpam (Saksi-I) Praka Muhadi dan Sdr Hasmudin keluar dari kesatrian tanpa ijin dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Terios dengan tujuan jalan-jalan cari hiburan ke karauke Dj dan R di padang bulan Waena Jayapura dan 23.30 Saksi, Terdakwa, Kopda Silas Rumparmpam (Saksi-I) Praka Muhadi dan Sdr Hasmudin keluar dari kesatrian tanpa ijin dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Terios dengan tujuan jalan-jalan cari hiburan ke karauke Dj dan R di padang bulan Waena Jayapura dan

3. Bahwa selanjutnya Saksi tidak tau siapa yang pesan minuman sebanyak 3 picer Bir putih kemudian Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya minum sambil nonton tamu lain berjoget, dan kurang lebih satu jam kemudian setelah minuman habis Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya keluar untuk pulang.

4. Bahwa saat sampai di parkiran sekira pukul 00.20 Saksi lihat Terdakwa langsung buka pintu depan sebelah kanan dan langsung duduk di kursi supir, dan Sdr Hasmudin duduk di sebelah kiri Terdakwa, sedangka Saksi, Saksi-I dan Praka Muhadi duduk di tengah selanjutnya mobil jalan pulang menuju Sentani.

5. Bahwa sekira pukul 03.00 mobil tiba di jalan raya Waena Sentani tepatnya di depan kuburan Cina saat itu mobil terlalu jalan ke arah kiri sehingga menabrak gundukan tanah di pinggir jalan sehingga mobil hampir menabrak tiang listrik di depannya sehingga Terdakwa membanting setir ke arah kanan sehingga mobil terbalik dengan posisi Ban di bagian atas sehingga mobil terseret di badan jalan beberapa meter dan setelah berhenti Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya keluar dari dalam mobil.

6. Bahwa selanjutnya beberapa orang warga yang rumahnya berdekatan dengan tempat kejadian datang dan membantu Saksi, Terdakwa dan rekan-rekannya membalik mobil dan menggesernya ke pinggir jalan ke posisi semula, saat itulah Terdakwa tanya ke Saksi maupun Saksi-I ” Ada yang melihat tas pinggang saya” saat itu Saksi jawab ” saya tidak tahu” dan karena telur Saksi sakit sehingga Saksi tidak tanya lagi apa isi tas Terdakwa tersebut, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-II berusaha mencari tas pinggang tersebut.

7. Bahwa saat mobil sudah berada di pinggir jalan Saksi tidak lihat Praka Muhadi dan tidak tahu pergi kemana sehingga Terdakwa meminjam sepeda kepada masyarakat untuk mencari Praka Muhadi ke arah Waena, namun beberapa jam kemudian Terdakwa kembali dan tidak menemukan Praka Muhadi.

8. Bahwa sekira pukul 04.00 Saksi pamit kepada Terdakwa dan Saksi-II untuk pulang dulu dengan ojek karena di Bataliyon ada latihan menembak dan saat itu hanya tinggal Terdakwa, Saksi-II dan Sdr Hasmudin sedangkan Praka Muhadi entah kemana.

9. Bahwa Saksi baru tahu kalau tas pinggang yang hilang milik Terdakwa tersebut berisi satu pucuk pistol FN 45 dengan magazen dan munisi 10 butir, serta uang Rp 12.000.000,(-) dan Terdakwa serta Saksi-II sudah berupaya melakukan pencarian di tempat kejadian hingga tempat yang kami kunjungi namun hasilnya nihil, bahkan Terdakwa juga menghubungi orang pintar (Dukun) namun tetap tidak di temukan.

10. Bahwa saat berangkat dan pulang dari karauke Saksi masih melihat Terdakwa maupun Saksi-II menyandang tas pinggang di badannya, namun Saksi tidak tahu bagaimana sampai tas sandang milik Terdakwa bisa hilang.

11. Bahwa mengenai prosedur membawa Senjata api yang Saksi ketahui yaitu tidak di benarkan dan di larang anggota TNI AD mendatangi tempat hiburan malam membawa 11. Bahwa mengenai prosedur membawa Senjata api yang Saksi ketahui yaitu tidak di benarkan dan di larang anggota TNI AD mendatangi tempat hiburan malam membawa

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi – III

: Nama lengkap : MUHADI, Pangkat / NRP : Praka / 31000746020978, Jabatan : Tayanrad Kie Demlat, Kesatuan : Rindam XVII/Cenderawasih, Tempat tgl lahir : Pati Jateng, 1 September 1978, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Asrama Rindam XVII/Cenderawasih.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2000 karena satu kesatuan dan antara Saksi dan Terdakwa sebatas hubungan teman satu kesatuan dan satu leting tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari senin tanggal 16 Juni 2011 sekira pukul

23.30 Saksi, Terdakwa, Kopda Silas Rumparmpam (Saksi- I), Sertu Djohan Mahardik (Saksi-II) dan saudara Hasmudin keluar dari kesatrian Yonif 751/BS tanpa ijin pergi jalan-jalan cari hiburan di karauke Dj dan R dan saat itu yang mengemudikan mobil adalah saudara Hasmudin, selanjutnya saat tiba di karauke Dj dan R di Padang bulan kami turun dan langsung masuk ke karauke lantai III dan duduk di satu meja.

3. Bahwa Saksi tidak tahu siapa yang pesan minuman karena saat duduk pelayan datang dan membawa minuman tiga picer Bir putih setelah di sajikan kami duduk minum sambil melihat tamu lain yang asyik berjoget dan tidak lama kemudian kami ikut berjoget dan kami berada di ruang karauke kurang lebih satu jam dan setelah minuman habis kami langsung keluar dari karauke.

4. Bahwa saat di parkiran Saksi lihat Terdakwa langsung membuka pintu mobil kanan depan dan langsung naik duduk di kursi supir, sedangkan Saksi, Saksi-I, Saksi-II duduk di kursi tengah saat itu Saksi sempat bilang ke Terdakwa “ Kawan saya saja yang bawa, saya kan baru selesai Tamtama mengemudi “ namun Terdakwa bilang “ Biar saya saja yang bawa” selanjutnya karena Terdakwa tetap ngotot akhirnya Terdakwa yang mengemudikan mobil tersebut dan kami langsung pulang.

5. Bahwa Sekira pukul 03.00 perjalanan sudah di jalan raya Waena Sentani tepatnya di pekuburan Cina mobil yang di kemudikan oleh Terdakwa menabrak gundukan tanah di pinggir jalan sehingga terbalik dengan posisi Ban di atas setelah itu kami keluar dari dalam mobil, dan saat itu Saksi di bantu oleh Saksi II karena Saksi tidak bisa keluar dan saat di luar Saksi di sandarkan di pinggir jalan oleh Saksi

II.

6. Bahwa saat duduk itulah Saksi menjadi panik dan takut karena tidak ijin saat keluar kesatrian Rindam XVII/Cenderawasih sehingga tanpa ijin rekan-rekan yang lain Saksi pergi jalan kaki ke arah Waena dan menumpang motor yang lewat kembali ke arah Sentani dan saat melintas di tempat kejadian Saksi lihat sudah banyak warga, namun mobil masih dalam keadaan terbalik di 6. Bahwa saat duduk itulah Saksi menjadi panik dan takut karena tidak ijin saat keluar kesatrian Rindam XVII/Cenderawasih sehingga tanpa ijin rekan-rekan yang lain Saksi pergi jalan kaki ke arah Waena dan menumpang motor yang lewat kembali ke arah Sentani dan saat melintas di tempat kejadian Saksi lihat sudah banyak warga, namun mobil masih dalam keadaan terbalik di

7. Bahwa saat Saksi pergi bersama Terdakwa dan rekan- rekannya Saksi tidak tahu kalau Terdakwa membawa senjata api, Saksi baru tahu saat pergi dari lokasi kejadian dan baru di di sebuah honai dekat Tanjung elmo di situ Saksi di telfon oleh Terdakwa dan tanya liting kamu bawa tas saya dan Saksi jawab “ Saya tidak ada bawa tas “ selanjutnya Terdakwa suruh Saksi kembali dan di jawab oleh Saksi “ Iya saya kembali” selanjutnya saat mau kembali ke lokasi kejadian Prada Sinai datang karena sebelumnya Saksi menghubunginya.

8. Bahwa setelah Prada Sinai datang, selanjutnya Saksi di antar menuju lokasi kejadian dan sampai di sana langsung membantu melakukan pencarian namun hasilnya nihil dan sampai dengan sekarang senjata api indeks Terdakwa belum di temukan.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal Terdakwa adalah :

1. Tidak benar Terdakwa tidak membawa tas yang berisi senjata pistol, yang benar malam itu Terdakwa membawa tas yang berisikan pistol plus magazen yang berisi peluru milik Terdakwa.

2. Tidak benar saat di Karaoke DJ & R hanya pesan minuman bir 1 (satu) pices, yang benar malam itu pesan minuman bir sebanyak 3 (pices).

Saksi – IV

: Nama lengkap : HASMUDDIN, Pekerjaan : Supir travel, Tempat tgl lahir : Goa Sulsel, 1 Februari 1972, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama :

Islam, Alamat tempat tinggal : Jalan Raya Kemiri (Depan mayonif 751/BS).

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira 2 atau 3 bulan yang lalu di Waena Jayapura dalam hubungan teman biasa dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari senin tanggal 26 Juli 2011 Saksi di ajak oleh Terdakwa dan rekan-rekannya mencari hiburan ke Jayapura, namun saat melintas di depan karaoke Dj dan R Terdakwa dan rekan-rekannya sepakat mencari hiburan di situ saja, kemudian Saksi merapatkan ke parkiran karaoke, saat itu Saksi mengaku kalau uangnya Cuma Rp 600.000,- namun teman-teman yang lain bilang tidak apa-apa, selanjutnya Terdakwa dan teman-temannya mendahului turun di ikuti Saksi dari belakang.

3. Bahwa selanjutnya Saksi dan Terdakwa serta rekan- rekannya duduk di satu meja di lantai III selanjutnya Saksi memesan 3 picer Bir putih dan langsung bayar Rp 600.000,(-) setelah minuman di sajikan, Saksi minum dua gelas sedangkan yang lain Saksi tidak mengetahuinya selanjutnya Saksi berdiri sambil melihat tamu-tamu lain yang asyik berjoget, beberapa lama kemudian Saksi melihat Kapda Silas Rumparmpam(Saksi-I) dan Praka Muhadi (Saksi-II) ikut bergoyang dengan tamu-tamu yang lain.

4. Bahwa selanjutnya kurang lebih 30 menit di dalam Saksi merasa mengantuk sehingga Saksi ijin kepada Saksi-I, untuk turun duluan dan tidur di dalam mobil, saat itu kunci mobil Saksi taruh di dasbor mobil dekat handel porsneleng setelah itu Saksi ketiduran dan tidak ingat apa-apa lagi dan saat terbangun mobil mengalami kecelakaan.

5. Bahwa setelah mobil terbalik dengan posisi Ban di atas teman-teman berteriak keluar-keluar cepat dari dalam mobil saat itu Saksi di bantu keluar oleh salah satu teman Terdakwa lalu di dudukkan di pinggir jalan saat itu Saksi merasa dadanya sangat sakit sehingga hanya duduk dan menundukkan kepala sambil menangis dan telfon pemilik mobil untuk memberitahukan kalau mobil kecelakaan, setelah itu Saksi sudah tidak ingat lagi dan baru sadar saat di CV kombos Entrop.

6. Bahwa Saksi tidak tahu kalau malam itu Terdakwa membawa senjata api, Saksi baru tahu saat Saksi di panggil dan di periksa oleh Staf-I di Bataliyon 751/BS, namun saat pergi ke karaoke Saksi sempat melihat Saksi-I bawa tas jinjing kecil sedangkan Terdakwa tidak terlalu memperhatikan.

7. Bahwa setelah kejadian tersebut mobil Daihatsu Terios Nomor polisi DS 1850 JL mengalami kerusakan antara lain atap mobil hancur, kaca-kaca semuannya hancur, kecuali kaca belakang dan pintu-pintu mobil juga rusak, Terdakwa berjanji kepada Saksi akan bertanggung jawab untuk semua kerusakan mobil tersebut.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi – V

: Nama lengkap : SAMUDIN KAIMUDIN, Pangkat / NRP : Sertu / 31960243960174, Jabatan : Ba Lidik Sintel Kima, Kesatuan : Yonif 751/BS, Tempat tgl lahir : Ternate, 20 Januari 1974, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 751/BS Sentani.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2005 saat Terdakwa masih di Kipan A yonif 751/BS dalam hubungan atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari selasa tanggal 26 Juli 2011 sekira pukul

09.00 saat berada di kantor staf Intel Yonif 751/BS saat itu Dansie Intel Serka Zabir di telefon oleh kopda Silas Rumparmpam ( Saksi-I) dan melaporkan kalau Saksi-I bersama Terdakwa serta Sertu Djohn Mahardik (Saksi-II) mengalami kecelakaan yaitu mobil terios yang di kemudikan oleh Terdakwa terbalik dan senjata api jenis FN

45 nomer registrasi 2244826,magazen, 10 butir

munisiindeks Terdakwa hilang.

3. Bahwa setelah mendapat informasi kecelakaan dan hilangnya senjata indeks Terdakwa, selanjutnya Saksi melaporkan kejadian tersebut ke Pasi Intel Lettu Inf Rahmad

selanjutnya pasi Intel memerintahkan Saksi dan semua anggota staf Intel (saat itu baru ada 4 orang dari 14 anggota staf Intel) untuk membantu melakukan pencarian senjata api tersebut

Saleh

sirega, sirega,

4. Bahwa selanjutnya Saksi bersama Serka Zabir, Sertu Sardi, Kopda Viktortan, dan Praka Rudi Batbuan, dengan mengendarai sepeda motor menuju lokasi kejadian dan tiba sekira pukul 10.30, Saksi dan rekan-rekan langsung menemui Ondoafi di daerah sekitar tempat kejadian setelah ketemu kami minta tolong Ondoafi menuju tempat kejadian dan minta tolong kepada warga untuk membantu mencari dan bila ada warga menemukan atau mengamankan senjata api yang hilang agar memberitahu, selanjutnya bersama warga Saksi dan tiga rekannya melakukan pencarian sampai pukul 14.00 namun tidak di temukan.

5. Bahwa sekira pukul 19.00 Terdakwa dan Saksi-I kembali dari bengkel dan kembali Saksi dan rekan-rekannya melakukan

cara pegendapan ( sembunyi dan monitor tempat kejadian ) karena ada informasi senjata api yang hilang mau di kembalikan atau di buang di sekitar tempat kejadian, namun sampai pagi tiba tidak ada orang yang mengembalikan senjata api tersebut, kemudian pukul 08.00 kami kembali ke Mayonif 751/BS dan laporan kepada Pasi Intel, selanjutnya keesokan harinya dari pukul 19.00 sampai dengan 08.00 bersama pasi Intel dan rekan-rekan di staf Intel, Saksi melakukan pengendapan selama 3 hari berturut-turut namun hasilnya tetap nihil.

pencarian dengan

6. Bahwa setelah melakukan pencarian dan hasilnya nihil selanjutnya staf Intel melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa , Saksi-I, dan Saksi-II, selanjutnya hasil pemeriksaan ke Danyonif 751/BS dan membuat laporan harian khusus ( Lapharsus ) kepada Pangdam XVII/Cenderawasih.

7. Bahwa Saksi mengetahui prosedur membawa senjata api apabila ada tugas pengamanan keluar markas dan prosedurnya atas perintah kasi Intel atau Basi Intel selanjutnya membawa senjata ke Bintara gudang senjata dan bila tugas sudah selesai senjata api di kembalikan lagi ke Bintara gudang senjata, dan tidak di benarkan membawa senjata api ke tempat hiburan kecuali ada perintah atau petunjuk dari pimpinan.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang

: Bahwa dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2000 melalui pendidikan secata PK Gelombang II di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 bulan setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan di lanjutkan mengikuti pendidikan

di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus di tempatkan di Yonif 751/BS Sentani kabupaten Jayapura sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Praka NRP. 31000776540382.

kecabangan

infantri

2. Bahwa pada hari selasa tanggal 26 Juli 2011 sekira pukul

23.30 Terdakwa bersama Kopda Silas Rumparmpam (Saksi-I), Sertu Djohan Mahardik( Saksi-II), Praka Muhadi(Saksi-III), dan saudara Hasmudin (Saksi-IV), keluar dari kesatrian Yonif 751/BS tanpa ijin dengan menggunakan mobil Daihatsu Terios dengan mencari hiburan ke karauke keluarga Dj dan R di Padang Bulan Waena dan saat berangkat kendaraan di kemudikan oleh Saksi-IV, selanjutnya Terdakwa dan rekan-rekannya tiba di karaoke sekira pukul 00.30 dan langsung masuk dan naik ke lantai III dan duduk di satu meja

3. Bahwa selanjutnya Saksi-IV memesan tiga picer Bir putih dan langsung membayarnya, kemudian setelah minuman di sajikan selanjutnya Terdakwa dan rekan-rekannya minum sambil menonton tamu lain yang sedang berjoget dan tidak lama kemudian Saksi-I ikut berjoget dan kami berada di ruang karaoke kurang lebih satu jam setelah minuman habis kami keluar menuju parkir mobil saat itu waktu menunjukkan pukul 02.30.

4. Bahwa selanjutnya Terdakwa membuka pintu depan kanan dan langsung naik duduk di kursi supir karena Terdakwa melihat Saksi-IV sudah tidur di bangku depan kiri selanjutnya Saksi-II Saksi-I dan Saksi-III ikut naik dan duduk di bangku tengah, kemudian Saksi-I bilang ke Terdakwa “ Ris biar Hasmadi yang setir ini kan mobil orang “ dan Terdakwa menjawab “ Itu Hasmadi sedang tidur, sudah saya yang bawa “ kemudian mobil langsung saya hidupkan dan menuju Sentani.

5. Bahwa sekira pukul 03.00 mobil melintas di jalan raya Waena Sentani tepatnya di belokan perkuburan Cina, mobil yang Terdakwa kemudikan terlalu ke kiri sehingga menabrak gundukan pasir batu selanjutnya Terdakwa banting setir ke kanan namun tidak sempat sehingga mobil terbalik dan terseret beberapa meter di atas badan jalan dengan posisi Ban di atas.

6. Bahwa selanjutnya Terdakwa langsung keluar dari dalam mobil di ikuti rekan-rekan Terdakwa yang lain, kemudian Terdakwa dan rekan-rekannya di bantu masyarakat di sekitar tempat kejadian membalikkan mobil dan mendorongnya ke posisi semula dan di geser ke pinggir jalan, saat menggeser mobil itulah Terdakwa baru sadar kalau kehilangan tas pinggang sehingga Terdakwa berusaha mencarinya ke dalam mobil dan menanyakan kepada Saksi-I dan Saksi-II, namun mereka tidak melihat, selanjutnya Saksi-I dan Saksi-II beserta Terdakwa mencari lagi tas pinggangnya di sekitar tempat kejadian namun hasilanya nihil.

7. Bahwa selanjutnya datang petugas satlantas dan kami jelaskan kalau kecelakaan itu adalah kecelakaan tunggal sehingga mereka langsung pergi selanjutnya Terdakwa bertanya kepada masyarakat namun mereka juga tidak melihat, namun mereka sampaikan salah satu teman kami sudah pergi dan Terdakwa cek ternyata yang pergi adalah Saksi-III, selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi-III lewat handphone,namun tidak di angkat-angkat,kemudian kami melanjutkan pencarian bersama masyarakat

8. Bahwa sekira pukul 03.30 Terdakwa dan suku masyarakat dengan menggunakan sepeda motor pergi kearah Waena untuk mencari Saksi-III namun tidak ketemu, selanjutnya Terdakwa menghubungi lagi lewat handphone dan di 8. Bahwa sekira pukul 03.30 Terdakwa dan suku masyarakat dengan menggunakan sepeda motor pergi kearah Waena untuk mencari Saksi-III namun tidak ketemu, selanjutnya Terdakwa menghubungi lagi lewat handphone dan di

9. Bahwa selanjutnya Terdakwa melakukan berbagai upaya untuk menemukan tas pinggang berisi pistol,magazen, 10 butir munisi dan uang sebanyak Rp 12.000.000,(-) namun hasilnya sampai dengan saat ini tas tersebut belum di temukan.

10. Bahwa Terdakwa menyadari kalau menyimpan senjata di tas pinggang miliknya tidak sesuai dengan prosedur dan tidak sesuai petunjuk dan arahan pimpinan membawa senjata karena yang benar yaitu jika sedang berpakaian dinas senjata api di taruh di sarung pistol dengan kopel jika pakaian preman di taruh di sarung pistol yang melingkar di badan, sedapat mungkin menggunakan jaket agar senjata tidak terlihat.

Menimbang

: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

Surat-surat :

- 22 (dua puluh dua) lembar Daftar Nominatif Senjata Satuan Yonif 751/BS Triwulan II tahun 2011.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Saksi dibawah sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan

para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2000 melalui pendidikan secata PK Gelombang II di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 bulan setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan di lanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan infantri di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus di tempatkan di Yonif 751/BS Sentani kabupaten Jayapura sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Praka NRP. 31000776540382.

2. Bahwa benar pada hari selasa tanggal 16 Juli 2011, sekira pukul 23.30 Terdakwa bersama Kopda Silas Rumparmpam (Saksi-I), Sertu Djohan Mahardik (Saksi-II), Praka Muhadi (Saksi-III), dan Saudara Hasmudin (Saksi-IV), tanpa ijin keluar dari kesatrian Yonif 751/BS, dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Terios dengan tujuan jalan-jalan cari hiburan ke karaoke Dj dan R di Padang bulan Waena dan saat berangkat Saksi-IV yang mengemudikan mobil.

3. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Terdakwa dan rekan- rekannya tiba di halaman karauke keluarga Dj dan R dan 3. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Terdakwa dan rekan- rekannya tiba di halaman karauke keluarga Dj dan R dan

4. Bahwa benar kurang lebih satu jam kemudian setelah minuman sudah habis Terdakwa dan rekan-rekannya langsung turun dengan tujuan pulang, saat sampai di parkiran Terdakwa langsung membuka pintu kanan depan dan langsung naik ke kursi supir, sedangkan Saksi-I,Saksi-

II, dan Saksi-III duduk di kursi tengah, sedangkan Saksi-IV duduk di depan sebelah kiri Terdakwa, saat sebelum jalan Saksi-I bilang ke Terdakwa “ Ris biar Hasmudin yang setir ini kan mobil orang, namun di jawab oleh Terdakwa “ Abang tidak percaya saya, mau pulang tidak” dan Saksi-I jawab “ iya sudah kita pulang, kemudian Saksi-III juga menawarkan kepada Terdakwa agar Saksi-IV yang bawa mobil karena Saksi-III tahu kalo Terdakwa belum mahir bawa mobil, namun Terdakwa tetap ngotot mau membawa mobil tersebut sehingga akhirnya Terdakwa yang mengemudikan mobil tersebut.

5. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa dan rekan-rekannya langsung pulang menuju Sentani, sekira pukul 03.00 saat melintas di jalan raya Waena Sentani tepatnya di tikungan pekuburan Cina, mobil yang di kemudikan oleh Terdakwa terlalu ke kiri sehingga menabrak gundukan pasir galian yang ada di pinggir jalan sehingga mobil tidak dapat di kendalikan dan hampir menabrak tiang listrik selanjutnya Terdakwa membanting setir ke kanan untuk menghindari tabrakan dengan tiang listrik hingga mobil terbalik dan terseret di badan jalan dengan posisi Ban di atas.

6. Bahwa benar setelah itu Terdakwa dan rekan-rekannya keluar dari dalam mobil untuk menyelamatkan diri, saat di luar mobil Terdakwa baru sadar kalau tas pinggang yang berisi senjata api pistol jenis FN 45 beserta magazen dan munisi sebanyak 10 butir serta uang tunai sebesar Rp. 12.000.000,- telah lepas dari badan Terdakwa, sehingga Terdakwa mencarinya dan bertanya kepada Saksi-I dan Saksi-II namun Saksi-I dan Saksi-II tidak melihatnya sehingga Terdakwa di bantu Saksi-I dan dan Saksi-II melakukan pencarian di dalam mobil maupun di sekitar tempat kejadian namun hasilnya nihil.

7. Bahwa benar selanjutnya Saksi-I lapor ke kesatuan dan perintah Pasi intel agar semua staf Intel ikut melakukan pencarian namun kurang lebih tiga hari melakukan pencarian tidak membuahkan hasil sehingga selanjutnya Terdakwa, Saksi-I, Saksi-II di panggil dan di periksa oleh staf Intel perihal hilangnya senjata api yang di pegang oleh Terdakwa tersebut dan melanjutkan perkara Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih untuk di proses lebih lanjut.

8. Bahwa benar tindakan Terdakwa membawa senjata api di dalam tas pinggang adalah menyalahi prosedur aturan yang berlaku, sesuai prosedur kalau di luar jam dinas dan memakai pakaian preman harus di taruh di sarung pistol yang melingkar di dada dan tertutup dan tidak boleh kelihatan, kemudian tindakan Terdakwa membawa senjata api ke tempat hiburan tidak di benarkan kecuali bila ada tugas khusus atau dasar perintah pimpinan,dan hal tersebut diatas sudah di ketahui oleh Terdakwa namun

Terdakwa tetap melakukan tindakan melawan aturan tersebut.

9. Bahwa benar sampai dengan sekarang pistol Indeks Terdakwa beserta magazen dan munisi sepuluh butir, uang sebanyak 12.000.000,- hilang dan sampai dengan sekarang belum di temukan.

Menimbang

: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam

tuntutannya (Requisitoir) dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang

: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur kesatu : “Barang siapa”. Unsur kedua

: “Dengan melawan hukum dan dengan

sengaja”.

Unsur ketiga : “Menanggalkan dari diri sendiri suatu senjata atau munisi” Unsur keempat : “yang

diberikan

oleh Negara

kepadanya”

Menimbang

: Bahwa mengenai Dakwaan tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : “Barang siapa”.

Yang dimaksud dengan “Barang Siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2000 melalui pendidikan secata PK Gelombang II di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 bulan setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada dan di lanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan infantri di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 bulan setelah lulus di tempatkan di Yonif 751/BS Sentani kabupaten Jayapura sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Praka NRP. 31000776540382.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai Warga Negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.

Unsur kedua : “Dengan melawan hukum dan dengan

sengaja”.

Bahwa mengenai Unsur “Dengan sengaja dan melawan

hukum” Menurut M.V.T yang dimaksudkan “Dengan

sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Ditinjau dari tingkatan (gradasi) “Kesengajaan” terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/Terdakwa.

2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Tang menjadi sandaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat-akibat lainnya yang pasti/harus terjadi.

3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan. Atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat. Yang menjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku/Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibat-akibatnya) yang mungkin terjadi.

Menimbang

: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain

yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari selasa tanggal 16 Juli 2011, sekira pukul 23.30 Terdakwa bersama Kopda Silas Rumparmpam (Saksi-I), Sertu Djohan Mahardik (Saksi-II), Praka Muhadi (Saksi-III), dan Saudara Hasmudin (Saksi-IV), tanpa ijin keluar dari kesatrian Yonif 751/BS, dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Terios dengan tujuan jalan-jalan cari hiburan ke karaoke Dj dan R di Padang bulan Waena dan saat berangkat Saksi-IV yang mengemudikan mobil.

2. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Terdakwa dan rekan- rekannya tiba di halaman karauke keluarga Dj dan R dan masuk ke lantai tiga dan menempati satu meja, selanjutnya Saksi-IV memesan minum Bir putih di bayar tiga picer kemudian setelah minuman di sajikan Terdakwa dan rekan-rekannya langsung minum sambil nonton tamu-tamu lain yang asyik berjoget, beberapa menit kemudian Saksi-I dan Saksi-III ikut bergoyang bersama tamu lain.

3. Bahwa benar kurang lebih satu jam kemudian setelah minuman sudah habis Terdakwa dan rekan-rekannya langsung turun dengan tujuan pulang, saat sampai di parkiran Terdakwa langsung membuka pintu kanan depan dan langsung naik ke kursi supir, sedangkan Saksi-I,Saksi-

II, dan Saksi-III duduk di kursi tengah, sedangkan Saksi-IV duduk di depan sebelah kiri Terdakwa, saat sebelum jalan Saksi-I bilang ke Terdakwa “ Ris biar Hasmudin yang setir ini kan mobil orang, namun di jawab oleh Terdakwa “ Abang tidak percaya saya, mau pulang tidak” dan Saksi-I jawab “ iya sudah kita pulang, kemudian Saksi-III juga menawarkan kepada Terdakwa agar Saksi-IV yang bawa mobil karena Saksi-III tahu kalo Terdakwa belum mahir bawa mobil, namun Terdakwa tetap ngotot mau membawa mobil tersebut sehingga akhirnya Terdakwa yang mengemudikan mobil tersebut.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “Dengan melawan hukum dan dengan sengaja” telah terpenuhi.

Unsur ketiga

: “Menanggalkan dari diri sendiri suatu senjata atau munisi”

Bahwa perbuatan / tindakan yang dimaksud dalam unsur delik ini adalah perbuatan / tindakan yang kesemuannya bertentangan/dilarang dengan/oleh undang-undang dan diancam dengan pidana.

Bahwa yang dimaksud dengan “menanggalkan dari sendiri” adalah meletakkan senjata sesuai dengan kemauan sendiri tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Yang dimaksud dengan “Senjata api” menurut Undang Undang Senjata Api(UU Senjata Api tahun 1936 LN tahun 1937 No.170 dan LN tahun 1939 No.278) dalam pasal 1 menyatakan bahwa yang dikatakan dengan senjata api, termasuk didalam pengertian itu antara lain : - Bagian-bagian senjata api. - Meriam-meriam dan penyembur-penyembur api dan