ETIKA dalam BUSINESS PRENEUR

  ETIKA ETIKA dalam BUSINESS PRENEUR dalam BUSINESS PRENEUR

  Presented by Zainal Abidin Presented by Zainal Abidin

  ETIKA ETIKA dalam BUSINESS PRENEUR dalam BUSINESS PRENEUR

  

BIG PICTURE OF

BIG PICTURE OF

LEADERSHIP LEADERSHIP

RUMUS KUALITAS RUMUS KUALITAS SDM SDM KUALITAS SDM KUALITAS SDM = = KNOWLEDGE x SKILL x ATTITUDE KNOWLEDGE x SKILL x ATTITUDE = 15 X 15 X 0 = 0 = 15 X 15 X 0 = 0

  =

  =

  10 X 5 X 5 = 250

  Knowledge (15%) Skill (15%) Attitutde (70%): including ethics Pengertian dan Tujuan Etika Pengertian dan Tujuan Etika

  1. Asal kata Etika

  1. Asal kata Etika

  Etika = Etika =

  Ethos (Yunani), yang berarti (Yunani), yang berarti kebiasaan kebiasaan

Ethos

   Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin

  Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos mos

  .artinya .artinya kebiasaan kebiasaan

   Etika diartikan sebagai

  Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat kebiasaan, adat istiadat

  Keduanya sama-sama sebagai Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai sistem nilai tentang bagaimana tentang bagaimana

orang/manusia orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat

harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat .

  .

  Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan diturunkan melalui agama dan kebudayaan. melalui agama dan kebudayaan.

   Etika ditinjau dari segi

  Etika ditinjau dari segi filsafat filsafat

  : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan sebagai pedoman sikap dan tingkah laku manusia tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma. sejauh berkaitan dengan norma-norma.

   Pengertian Pengertian “Akhlak”

  “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”, artinya khuluqun”, artinya budi pekerti, tingkah laku. budi pekerti, tingkah laku.

  Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah baik dan mana yang buruk berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah

  

Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh

Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh

umat manusia disegala waktu dan tempat. umat manusia disegala waktu dan tempat.

   Etika Profesi

  Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi

tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu

tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu

profesi tertentu yang bertindak secara profesional. profesi tertentu yang bertindak secara profesional.

   Profesi adalah suatu

  Profesi adalah suatu moral community moral community

  (masyarakat moral) yang (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian

umumnya berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian

tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi. tertentu, yang menunjukkan arah moral suatu profesi.

  Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat diperkuat

  Etika (

  , memberikan contoh yang

  2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA ( ETIKA ( ETHICS ETHICS

  2. BEBERAPA PENGERTIAN

  Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan. aturan dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.

  

Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup

  pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar. melakukan hal yang benar.

  pembelajaran mengenai benar dan salah dan kemudian

  dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses

  

dengan dialog yang jujur. Dengan ini etika merupakan proses

  benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral

  benar dan pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral

  Merupakan persoalan pendidikan , memberikan contoh yang

  Etika ( Ethics Ethics

  dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu. kelompok tertentu. Merupakan persoalan pendidikan

  dan diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau

  Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima

  

Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima

  , dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.

  dan apa yang buruk , dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.

  dan apa yang buruk

  

Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik

  )dapat diartikan sebagai berikut : Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik

  )dapat diartikan sebagai berikut :

  ) )

  

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :

  

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdibud) :

Etika adalah Etika adalah

  : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa : a. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral yang buruk, b. tentang hak dan kewajiban moral

  (akhlak), c. (akhlak), c. nilai mengenai benar dan salah nilai mengenai benar dan salah yang dianut yang dianut oleh suatu golongan atau masyarkat umum oleh suatu golongan atau masyarkat umum .

  .

  Pada prinsipnya etika (

  Pada prinsipnya etika (

  ethics ethics ) :mengacu pada;

  ) :mengacu pada;

  • Norma moral.

  Norma moral.

  Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan salah

dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan

dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang benar dan

baik. baik.

  Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk atau immoral. immoral. Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

  Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.

  • Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu-

  Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh, terutama rambu- rambu profesi tertentu. rambu profesi tertentu.

  3.

   Mempelajari perilaku

  Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan baik moral maupun in-moral dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi memadai. akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

   Menilai praktek menusiawi

  Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar dengan menggunakan standar moral. moral.

   Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak

  Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak secara moral pada situasi tertentu secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat atau memberi nasehat untuk perbaikan. untuk perbaikan.

   Pengertian Bisnis

  Pengertian Bisnis Bisnis adalah

  Bisnis adalah “

  “ keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh

orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa

orang atau badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa

kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarakan, ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan

  (R.B.Simatupang) (R.B.Simatupang)

   Menurut Kamus BesarIndonesia :

  Menurut Kamus BesarIndonesia : “

  “ Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan perdagangan

  Kesimpulan : Kesimpulan : 

  Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi; pencaharian, bahkan suatu profesi;

   Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;

  Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan; 

  Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan/laba; keuntungan/laba;

  

  

Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

badan usaha. badan usaha.

Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu

ETIKA BISNIS ADALAH : ETIKA BISNIS ADALAH : 1

  3. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

  prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat

  prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat

  hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada

  hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada

  dengan menegakkan

  dengan menegakkan

  4.

  1. Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan

  yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar

  umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. penuh tanggung jawab dan bermoral.

  umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku

  2. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep

  yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan 2.

  yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan

  berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak

  berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak

  yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar

  3.

  Mengapa Bisnis Perlu Mengapa Bisnis Perlu

  B B er er e e tika tika

  ? ? 1.

  1. Karena b Karena b isnis isnis tidak hanya bertujuan untuk profit

tidak hanya bertujuan untuk profit

melainkan perlu melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi

  , , apabila apabila tidak akan tidak akan mengorbankan hidup banyak orang mengorbankan hidup banyak orang

  , , sehingga masyarakat pun sehingga masyarakat pun berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis; berkepentinan agar bisnis dilaksanakan secara etis; 2.

  2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lain lain n n ya, sehingga ya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi orientasi bagi pengambilan pengambilan

keputusan

keputusan

  , kegiatan, dan tindak tanduk , kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya; manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya; 3.

  3. Bisnis saat ini dilakukan dalam Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat persaingan yang sangat ketat

  , , maka maka dalam persaingan dalam persaingan bisnis bisnis tersebut, orang yang tersebut, orang yang bersaing dengan bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin pada iklim yang semakin profesional justru akan menang profesional justru akan menang .

  .

  

Kesimpulan Kesimpulan

  Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai Etika dalam berbisnis ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. itu sendiri.

   Perkembangan dunia usaha

  Perkembangan dunia usaha 

   kemajuan teknologi kemajuan teknologi perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap perusahaan yang berskala produksi besar dan menyerap banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya banyak tenaga kerja. khususnya dengan adanya perubahan perubahan perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam perusahaan tersebut harus menyadari bahwa dalam beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan beroperasi harus memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. hidup.

   Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan

  Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup faktor lingkungan hidup

   Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan

  Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata keuangan perusahaan semata

  (single bottom line (single bottom line

  ), ), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom triple bottom line. line.

   Lingkungan hidup

  Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang dan permasalahan sosial yang ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum hukum yang akan berlaku. Beberapa yang akan berlaku. Beberapa investor investor dan perusahaam dan perusahaam manajemen investasi manajemen investasi telah mulai memperhatikan telah mulai memperhatikan kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility) kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)

PERAN ETIKA DALAM BISNIS PERAN ETIKA DALAM BISNIS

   Untuk membangun kultur bisnis yang sehat , idealnya dimulai dari

  Untuk membangun kultur bisnis yang sehat , idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku

  perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku

  sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau

  sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau

  aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan

  

aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan

hukum. hukum.

  Sebagai kontrol terhadap individu .pelaku dalam bisnis yaitu melalui

  Sebagai kontrol terhadap individu .pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan

  penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan

  penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan

  penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan

  suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung

  suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi. jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi.

  

Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral ,

  tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial;

  

Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis dalam jangka panjang jangka panjang , tidak terfokus pada keuntungan jangka , tidak terfokus pada keuntungan jangka pendek saja; pendek saja;

  

Etika bisnis akan Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai meningkatkan kepuasan pegawai yang yang merupakan merupakan stakeholders stakeholders yang penting untuk diperhatikan. yang penting untuk diperhatikan

  

Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk dalam bisnis internasional. bisnis internasional

  

Pengelolaan bisnis secara profesional Pengelolaan bisnis secara profesional ; ;

   berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus, berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,

   itmen moral yang tinggi, itmen moral yang tinggi,

   menjalankan usahanya berdasarkan profesi/kea

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS 1

  3. Prinsip Keadilan Prinsip Keadilan

   dan merupakan perusahaan terbaik. merupakan perusahaan terbaik.

  harus men harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya

jaga nama baik perusahaan tetap dipercaya

dan

   ini merupakan dasar dalam berbisnis,

   ini merupakan dasar dalam berbisnis,

  5. Prinsip integritas moral; Prinsip integritas moral;

  5.

  ; juga dalam bisnis yang kompetitif. juga dalam bisnis yang kompetitif.

  ;

  4. Prinsip Saling menguntungkan Prinsip Saling menguntungkan

  4.

  sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh dirugikan. dirugikan.

   bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak ada yang boleh

   bahwa setiap orang dalam berbisnis diperlakukan

  1. Prinsip Otonomi Prinsip Otonomi

   yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan

  , dalam hubungan kerja, dan sebagainya.

  terhadap konsumen , dalam hubungan kerja, dan sebagainya.

  keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol terhadap konsumen

  keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan kontrol

  n adalah merupakan kunci

   dalam hal ini ke dalam hal ini kejujur jujur n adalah merupakan kunci

  2. Prinsip Kejujuran; Prinsip Kejujuran;

  2.

  atas keputusan yang diambil. yang diambil.

  dilakukan dan dilakukan dan bertanggung jawab secara moral bertanggung jawab secara moral atas keputusan

  bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk

  

bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik untuk

   yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan dan

  3.

   Dalam pengelolaan perusahaan yang baik

  Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate

  Governance) , dengan memperhatikan prinsip- Governance) , dengan memperhatikan prinsip- prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip responsibility. responsibility.

  PENGERTIAN CORPORATE GOVERNANCE

  • Sebagai suatu sistem, proses dan

  seperangkat peraturan yang mengtur hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan(sta keholders).

  Menurut FORUM for CORPORATE GOVERNANCE Pengertian Perusahaan (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus,/pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentinganinternal dan ekternal lainnya yang berkaitan denagnhak-hak dan kewajiban meraka atau suatu sistem yang mengedalikan perusahaa

  • Dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris,dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.

  n Menurut Organization for Economic Cooperation and Development(OECD) Struktur yang oleh pemegang saham,komosaris,dan manajer menyusuntujuan- tujuan perusahaandan sarana untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut dan mengawasi kinerja .

  Transparansi:yaitu ketebukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.

  Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang

Prinsip-

  sehat Akuntabilitas yaitu kejelasan prinsip fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban

GCG(OECD)

  organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara Organization for efektif. Economic

  Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di Corporation and dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-

  Development uu-an yang berlaku.

  Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di

  dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan

  Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya

  kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

  hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat

   Oleh karena itu peranan dan penegakkan

  penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah yang sudah mendarah

daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya

budaya sogok, suap, dan sebagainya. sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan

  apabila terjadi penyimpangan etika bisnis

  apabila terjadi

  Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu

  Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu

  Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

  Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya

  yang terus melekat pada budaya perusahaan.

  keluarga keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan.

  team work

  “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work

  perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya

  perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya

  yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya

  yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya

  hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis. untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.

  Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya : Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :

  Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :

  Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :

  apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang

  apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika. menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika. pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain

   pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya) Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya) menjalin usaha yang ilegal. menjalin usaha yang ilegal.

  Persaingan tidak sehat. Persaingan tidak sehat.

  Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan

  Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan

  faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar benar Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas

  Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya. produksinya.

  Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost,

  

Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost,

overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral. overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.

  Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan

  HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak

  

ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha

  perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum

  perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum

  Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),

  Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri),

  HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak

  lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang

  Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan

  lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang

  upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara

  upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara

  serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan

  

serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan

  hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,

  hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan,

  ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya). tidak sehat, dan sebagainya).

  PENGERTIAN IKLAN PENGERTIAN IKLAN

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika

  

Menurut Dewan Periklanan Indonesia dalam Etika

Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia) : Periklanan Indonesia) :

  

“ Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran

“ Iklan ialah pesan komunikasi pemasaran

atau komunikasi publik tentang sesuatu atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat”. atau seluruh masyarakat”.

  

FUNGSI IKLAN

FUNGSI IKLAN

Menurut

  Menurut

Sonny Sonny Keraf Keraf

  adalah: adalah:

  

Pemberi Informasi Pemberi Informasi

  Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh Iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh

kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran

kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk. Sasaran

iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan iklan adalah konsumen dapat mengetahui kegunaan, kelebihan dan kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan kemudahan-kemudahan produk tersebut dengan baik dan memutuskan untuk membelinya. memutuskan untuk membelinya.

  

Pembentuk Pendapat Umum Pembentuk Pendapat Umum

  

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli

Iklan berfungsi untuk menarik massa konsumen untuk membeli

produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius produk tersebut dengan cara manipulatif, persuasif dan tendensius

  

Urgensi suatu iklan yang memenuhi

Urgensi suatu iklan yang memenuhi

fungsi iklan namun beretika fungsi iklan namun beretika

HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS HARUS MEMPERHATIKAN ASAS-ASAS PERIKLANAN PERIKLANAN a a . Jujur, benar, dan bertanggungjawab. . Jujur, benar, dan bertanggungjawab

  b. Bersaing secara sehat.

  b. Bersaing secara sehat.

  c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak

  c. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama,budaya, negara, dan merendahkan agama,budaya, negara, dan

golongan, serta tidak bertentangan dengan

golongan, serta tidak bertentangan dengan

hukum yang berlaku. hukum yang berlaku.

Kuliah ke 2

Kuliah ke 2

   Etika

  Etika

  dipandang sebagai dipandang sebagai “state of the art”

  “state of the art”

   hukum

   hukum

  yaitu dimana yaitu dimana pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan pedoman perilaku yang ada saat ini ditafsirkan ke dalam hukum dan

digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

digunakan sebagai pedoman selanjutnya untuk masa yang akan datang.

  Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan Hukum akan mengkodifikasi harapan dari etika dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut kegiatan bisnis. Meskipun disadari tidak semua harapan etika tersebut dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi dapat dipenuhi oleh hukum. Norma etika memang bersifat dinamis, tetapi

begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi

begitu ia dituangkan dalam ketentuan hukum sifat dinamisnya menjadi

berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya

berkurang/bahkan mungkin menjadi statis. Maka di sini hukum tentunya

harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi

harus memperhatikan pula apabila adanya perubahan-perubahan (fungsi

hukum sebagai sos. eng). hukum sebagai sos. eng).

  Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang Pelaku bisnis mempunyai peranan dalam menumbuhkan bisnis yang berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat berbudaya, bermoral dan taat/sadar hukum. Kesadaran hukum harus dapat merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung merata diantara pelaku bisnis, para eksekutif. Pata birokrat, yang didukung pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya pula oleh faktor lingkungan yang sehat dalam berbisnis, sehingga budaya bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara. bisnis yang baik, sehat tetap terjaga dan terpelihara.

  Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai

Etika Bisnis Berdasarkan Nilai-Nilai

  

Pancasila

Pancasila

  Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan Perspektif Pancasila sebagai landasan pembentukan etika bisnis diperlukan untuk: etika bisnis diperlukan untuk:

  

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi

  

Pembentukan etika bisnis yang sesuai dengan kondisi

bangsa bangsa

   Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan

  Penegakan demokrasi ekonomi yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ). nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 ( Pasal 33 ).

  

  Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil khususnya. khususnya.

Memberikan perlindungan pada usaha mikro, kecil

  

Aliran dalam Etika

Aliran dalam Etika

  1. Aliran Utilitarianisme

  1. Aliran Utilitarianisme “

  “

baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah

baik atau buruk setiap tindakan diukur dari apakah

tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau

tindakan itu menghasilkan tingkat kesenangan atau

kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan kebahagian dan kemanfaatan yang terbanyak dengan pengorbanan yang sedikit” pengorbanan yang sedikit”

  2. Aliran Deontologi

  2. Aliran Deontologi “

  “ baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil baik atau buruk setiap tindakan tidak diukur dari hasil nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang

nya, tetapi merupakan kewajiban moral /tugas yang

bersumber dari kehendak secara mandiri. bersumber dari kehendak secara mandiri.

  Sumber Nilai-Nilai Etika Sumber Nilai-Nilai Etika

  Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam Terdapat 4 sumber nilai-nilai etika dalam komunitas : komunitas :

  1. Agama

  1. Agama

  2. Filosofi

  2. Filosofi

  3. Pengalaman dan perkembangan budaya

  3. Pengalaman dan perkembangan budaya

  4. Hukum

  4. Hukum

Kuliah ke 8 Kuliah ke 8 Materi : Hukum Bisnis Materi : Hukum Bisnis Pengertian Hukum Pengertian Hukum “ “

  

Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas

Hukum sebagai suatu perangkat kaidah dan asas-asas

yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,

yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,

mencakup pula lembaga mencakup pula lembaga

  (institutions) (institutions) dan proses dan proses

  (processes) (processes) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.(

itu dalam kenyataan.( Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

  Prof. DR.Mochtar Kusumaatmadja ,S.H, LLM.)

Pengertian Bisnis Pengertian Bisnis

   Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

  Keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

secara teratur dan terus-manerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan

barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitasuntuk diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan diperjualbelikan, dipertukarkan,atau disewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. mendapatkan keuntungan.

   Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

  Dalam upaya memperoleh keuntungan/laba tersebut , tentu perlu

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

adanya rambu-rambu pengontrol, agar tidak menghalalkan segala cara

demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum demi mencapai tujuan bisnis tersebut, maka diperlukan hukum

Macam-Macam Sistem Hukum Macam-Macam Sistem Hukum 1

   Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum

  Menurut sistem Eropah Kontinental,hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang- dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang- undang dan tersusun secara sistematik di dalam undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hukum adalah undang-undang. undang-undang.

   Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin

  Tujuan dari sistem hukum ini adalah untuk menjamin kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis) kepastian hukum (diatur oleh peraturan tertulis)

   Penerapan sistem hukum kontinental sangat

  Penerapan sistem hukum kontinental sangat berpangaruh di Indoneseia, berpangaruh di Indoneseia, yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme. yg.menerapkan/berlakunya aliran/paham positivisme.

  2.

   Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/

  Sumber hukumnya merupakan putusan hakim/ pengadilan ( pengadilan (

  

Judisial Decisions

Judisial Decisions

  ) )

   Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis

  Kebiasaan-kebiasaan dan peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi undang-undang dan peraturan administrasi negara diakui yang pada umumnya bersumber negara diakui yang pada umumnya bersumber dari putusan pengadilan dari putusan pengadilan

   Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas

  Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas

untuk menafsirkan peraturan hukum yang

untuk menafsirkan peraturan hukum yang

berlaku. berlaku.

   Sering disebut sebagai

  Sering disebut sebagai Case Law

  Case Law

  3.

  3. Sistem Hukum Adat Sistem Hukum Adat

  Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis Bersumber pada peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan dipertahankan yang tumbuh berkembang dan dipertahankan d d en en g g a a n kesadaran hukum masyarakatnya. n kesadaran hukum masyarakatnya.

   Merupakan pencerminan kehidupan

  Merupakan pencerminan kehidupan masyarakat ( contoh;Hukum Agraria) masyarakat ( contoh;Hukum Agraria) 4.

  4. Sistem Hukum Islam Sistem Hukum Islam ( ( H.Waris)

  H.Waris)

  

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kaidah/Norma Dalam Kehidupan Bermasyarakat

   Kaidah Agama

  Kaidah Agama 

  Kaidah Kesusilaan Kaidah Kesusilaan

   Kaidah Kesopanan

  Kaidah Kesopanan 

  Kaidah Hukum Kaidah Hukum

Pengertian Hukum Bisnis Pengertian Hukum Bisnis

  

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk

  

Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk

mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang

mengatur serta menyelesaikan persoalan-persoalanyang

timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan. bidang perdagangan.

   Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung

  Serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan maupun tidak langsung dengan urusan-urusan perusahaan dalammenjalankan roda perekonomian dalammenjalankan roda perekonomian .

  .

   Hukum sebagai salah satu

  Hukum sebagai salah satu sarana/alat pengawasan sarana/alat pengawasan

  ( ( social social control) control) yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang yang efektif untuk mengendalikan praktek bisnis yang tidak sehat. Sebab hukum menetapkan tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara tegas apa yang secara tegas apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan

  , serta bentuknya , serta bentuknya

yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena

yang tertulis memberi rasa aman bagi para pelaku bisnis, karena

apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas. apabila terjadi pelanggaran sanksinya jelas.

   Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum

  Bisnis tidak bisa lepas dari faktor hukum, tetapi hukum saja belum

cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor

cukup untuk mengatur bisnis, dalam hal ini pula didukung faktor

lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului

lain seperti etika. Bahkan pada taraf normatif, etika mendahului

hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan. hukum. Mematuhi hukum dalam bisnis adalah suatu keharusan.

   Etika bisnis

  Etika bisnis mendasari mendasari terbentuknya hukum (substantif) terbentuknya hukum (substantif)

bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika

bukan sebaliknya hukum yg. Membentuk etika bisnis. Etika

sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari sebagai bagian/cabang dari filafat(umum) yang mempelajari

tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya

tentang tingkah laku manusia mengenai baik dan buruknya

dalam kehidupan bermasyarakat. dalam kehidupan bermasyarakat.

  

Filsafat hukum mempelajari tentang hakekat hukum, juga