LOGIKA FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK ANALISA KELAYAKAN PEMBERIANKREDIT MODAL USAHA MIKRO (STUDI KASUS : USP SWAMITRA KSU GLOBAL BUKOPIN)

  

LOGIKA FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK ANALISA KELAYAKAN PEMBERIANKREDIT MODAL

USAHA MIKRO (STUDI KASUS : USP SWAMITRA KSU GLOBAL

BUKOPIN)

  

Sukma Murdani

  Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No. 1 Padang E-mail : sukma.murdani@yahoo.com

  Abstract

The purpose of this research is to find out how the Fuzzy Logic works that are implemented in the

decision making process for the credit feasibility analysis of Micro Business Capital. By analyzing the

problems faced by the supervision of USP Swamitra KSU Global BUKOPIN in the feasibility of

providing micro-business capital loans. So that it can design a fuzzy model in the feasibility analysis of

the provision of micro-business capital loans at USP Swamitra KSU Global BUKOPIN. Building a

Fuzzy Inference System model to analyze the feasibility of providing micro business capital loans to

USP Swamitra KSU Global BUKOPIN. So that it can test the Fuzzy Inference System model in analyzing

the feasibility of providing micro business capital loans at USP Swamitra KSU Global BUKOPIN. With

the correct method, the provision of Micro-Business Capital Loans can be more effective and can avoid

bad credit.

  Keywords : Debtor, Fuzzy, Fuzzy Inference System Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara kerja Logika Fuzzy yang

diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan untuk analisa kelayakan kredit Modal Usaha

Mikro. Dengan menganalisa masalah yang dihadapi oleh supervisi USP Swamitra KSU Global

BUKOPIN dalam kelayakan pemberian kredit modal usaha mikro. Sehingga dapat merancang model

fuzzy dalam analisa kelayakan pemberian kredit modal usaha mikro pada USP Swamitra KSU Global

BUKOPIN. Membangun model Fuzzy Inferensi System untuk melakukan analisa kelayakan pemberian

kredit modal usaha mikro pada USP Swamitra KSU Global BUKOPIN. Sehingga dapat menguji model

Fuzzy Inferensi System dalam melakukan analisa kelayakan pemberian kredit modal usaha mikro pada

USP Swamitra KSU Global BUKOPIN. Dengan metode yang benar maka pemberian Kredit Modal

Usaha Mikro sehingga menjadi lebih tepat guna dan dapat menghindari kredit macet.

  Kata Kunci : Debitur, Fuzzy, Fuzzy Inferensi Sistem Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018 PENDAHULUAN

  Usaha mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan dan dilakukan oleh rakyat miskin atau antara lain, modal usahanya tidak lebih dari Rp 10juta (tidak termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari lima orang dan sebagian besar mengunakan anggota keluarga/kerabat atau tetangga, pemiliknya bertindak secara naluriah/alamiah dengan mengandalkan insting dan pengalaman sehari-hari.

  Swamitra adalah nama dari suatu bentuk kerjasama/kemitraan antara Bank BUKOPIN dengan Koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi usaha simpan pinjam. USP Swamitra KSU Global BUKOPIN berdiri pada tahun 2009 dan merupakan kerjasama antara Koperasi Serba Usaha (KSU) Global dengan BUKOPIN. Kredit Usaha Mikro merupakan pendapatan utama sekaligus resiko bisnis terbesar. Dalam menentukan kelayakan terhadap Calon Nasabah, USP Swamitra KSU Global BUKOPIN yang dalam hal ini diwakili oleh Bagian Credit Support (BCS) bersama Koordinator Operasional dan Manager Unit melakukan analisa kelayakan terhadap aspek 5C yaitu

  collateral, capacity, capital, character, condition . Kemudian hasil analisa ini akan

  diajukan kepada Supervisi Bisnis Mikro Bank BUKOPIN selaku Pemutus Kredit/ Kredit Komite.

  Dari proses pengolahan data Calon Nasabah hingga pengambilan keputusan kelayakan kredit ini, akan muncul variabel- variabel samar/ fuzzy. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat dalam untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output (Sri Kusumadewi,

  2003).

  Dari beberapa penelitian sebelumnya, Penulis melakukan penelitian terhadap menggunakan metode Mamdani untuk analisa kelayakan kredit pada USP Swamitra KSU Global BUKOPIN.

  Penerapan ini akan menghasilkan sebuah keputusan apakah Calon Nasabah Layak atau Tidak Layak untuk mendapatkan Kredit Usaha Mikro dari USP Swamitra KSU Global BUKOPIN. Tujuan dari penelitian ini adalah Membangun dan menguji model Fuzzy Inferensi System untuk melakukan analisa kelayakan pemberian kredit modal usaha mikro pada USP Swamitra KSU Global BUKOPIN sehingga lebih tepat guna dan menghindari kredit macet.

  Logika Fuzzy

  Logika fuzzy menginterpretasikan statemen yang samar menjadi sebuah pengertian yang logis. Logika fuzzy adalah logika yang melandasi mode penalaran yang mendekati kejadian sebenarnya, sehingga lebih dekat dengan akal manusia dan dunia nyata dibandingkan sebuah logika formal (Elamvazuthi et al, 2009).

  Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh seorang kebangsaan Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley pada tahun 1965 dalam papernya yang monumental. Dalam paper tersebut dipaparkan ide dasar fuzzy set yang meliputi

  inclusion, union, intersection, complement, relation dan convexity. Pelopor aplikasi fuzzy set dalam bidang kontrol, yang

  merupakan aplikasi pertama dan utama dari

  

fuzzy set adalah Prof. Ebrahim Mamdani Beberapa Aplikasi Menggunakan

  dan kawan-kawan dari Queen Mary College Logika Fuzzy London. Penerapan kontrol fuzzy secara Beberapa aplikasi logika fuzzy nyata di industri banyak dipelopori para ahli (Kusumadewi, 2003), antara lain: Tokyo Instituteof Technology, digunakan untuk menentukan putaran Prof.Yamakawa dari Kyusu Institute of yang tepat secara otomatis Technology, Togay danWatanabe dari Bell berdasarkan jenis dan banyaknya Telephone Labs. Logika fuzzy adalah alat kotoran serta jumlah yang akan yang dapat mengkompensasi atas masalah, dicuci. karena merupakan teknik yang dapat 2. Transmisi otomatis pada mobil. menangani informasi tidak tepat, kurang

  3. Kereta bawah tanah Sendai jelas atau kabur (Mohagheghi, 2005). mengontrol pemberhentian otomatis Dengan logika fuzzy, transfer kecerdasan pada area tertentu. yang dimiliki manusia ke dalam robot,

  4. Ilmu kedokteran dan biologi,

  • – komputer, bahkan alat elektronik sehari penelitian kanker, sehari, telah menjadi mudah, seperti mesin

  5. Manajemen dan pengambilan cuci, kamera, microwave, dan lain – lain, keputusan, seperti manajemen basis yang kini telah mampu “berpikir” seperti data. manusia. Semua itu berkat logika fuzzy

  6. Ekonomi, sistem pemasaran yang (Naba, 2009). kompleks, dan lain- lain.

  7. Klasifikasi dan pencocokan pola.

  Alasan Digunakan LogikaFuzzy

  8. Psikologi, seperti menganalisis (Kusumadewi, 2003), antara lain: kelakuan masyarakat 1.

  Mudah dimengerti.

  9. Ilmu-ilmu sosial, terutama untuk 2. Sangat fleksibel. pemodelan informasi yang tidak 3. Memiliki terelansi terhadap data-data pasti. yang tidak tepat.

  10. Ilmu lingkungan, seperti kendali

  4. Mampu memodelkan fungsi-fungsi kualitas air, prediksi cuaca, dan nonlinear yang sangat kompleks. lain - lain.

  5. Dapat membangun dan

  mengaplikasikan pengalaman- Struktur Umum Sistem LogikaFuzzy pengalaman para pakar secara Secara umum sistem logika fuzzy terdiri langsung tanpa harus melalui dari modul berikut : pelatihan.

  1. Fuzzification

  6. Dapat bekerja sama dengan teknik

  2. Inference Engine and RuleBase

  teknik kendali secara konvensional

  3. Defuzzification Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  Model FuzzyMamdani

  Metode ini diperkenalkan oleh

  RULE BASED Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.

  INPUT DEFUZZI Mamdani memperkenalkan skema FUZZIFI

  INFERE FIER NCE ER

  menggunakan strategi inferensi yang

  OUTPUT

  umumnya disebut sebagai metode max-

  Gambar 1. Struktur Umum Sistem Logika

  min (Basu, 2012). Model Fuzzy

  Fuzzy

  Mamdani merupakan salah satu teknik yang penting dalam studi

  Hal-hal yang Perlu Diketahui dalam Computational Intelligence

  Memahami Sistem Fuzzy

  (Elamvazuthi et al, 2009). Selanjutnya, Ada beberapa hal yang perlu

  GUI untuk pemodelan berbasis Fuzzy diketahui untuk memahami sistem fuzzy, telah dikembangkan menggunakan yaitu: GUIDE dan Fuzzy Toolbox pada a. Variabelfuzzy MATLAB (Sivarao et al, 2009).

  b.

  Himpunanfuzzy Untuk mendapatkan output,

  c. SemestaPembicaraan

  diperlukan 4 tahapan:

  d. Domain 1.

  Pembentukan himpunan fuzzy

  2. Aplikasi fungsi implikasi(aturan) HimpunanFuzzy

  3. Komposisi aturan

  Himpunan fuzzy (fuzzy set ) Ada 3 metode yang digunakan dalam merupakan suatu pengembangan lebih melakukan inferensi system fuzzy lanjut tentang konsep himpunan dalam yaitu: matematika.

  a.

  Metode Max(Maximum) Himpunan fuzzy adalah rentang b.

  Metode Additive(Sum) nilai- nilai. Masing-masing nilai

  c. Metode Probabilistik OR(probor)

  mempunyai derajat keanggotaan

  4. Penegasan (deffuzy) membership antara 0 (nol) sampai

  dengan 1(satu). Dalam teori logika fuzzy suatu nilai bias bernilai benar dan salah secara bersamaan. Namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya (Triayudi dan Nazori, 2012).

  Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu:

  Gambar 2. Proses Defuzzifikasi a.

  Linguistik b. Numeris

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  Ada beberapa metode defuzzifikasi kerjasama Kemitraan dengan Bank pada komposisi aturan MAMDANI, Bukopin menggunakan teknologi antara lain: mutakhir untuk menjamin pelayanan

  a. Metode Centroid (CompositeMoment) yang professional serta jaringan Definisi SWAMITRA

  Swamitra berasal dari bahasa Kawi yang artinya kerja sama atas keinginan sendiri (tanpa paksaan) dengan prinsip b. MetodeBisektor kebersamaan dan saling menguntungkan.

  Secara umum dituliskan : Swamitra adalah nama dari suatu bentuk kerjasama/ kemitraan antara Bank Bukopin dengan Koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi

  

c. Metode Mean of Maximum (MOM) usaha simpan pinjam melalui

  Pada metode ini, solusi crisp diperoleh pemanfaatan jaringan teknologi dengan cara mengambil nilai rata- rata (network) dan dukungan sistem domain yang memiliki nilai manajemen sehingga memiliki keanggotaan maksimum. kemampuan pelayanan transaksi

  

d. Metode Largest of Maximum(LOM) keuangan yang lebih luas, dengan tetap

  Pada metode ini, solusi crisp memperhatikan peraturan Perundang - diperoleh dengan cara mengambil Undangan yang berlaku. nilai terbesar dari domain yang Kerjasama/ kemitraan yang memiliki nilai keanggotaan dibangun didasarkan pada pertimbangan maksimum. kepentingan yang sama untuk

  

e. Metode Smallest of Maximum(SOM) menciptakan nilai tambah bagi kedua

  Pada metode ini, solusi crisp belah pihak, baik bagi Koperasi ataupun diperoleh dengan cara mengambil Bank Bukopin. nilai terkecil dari domain yang Swamitra sebagai suatu usaha yang memiliki nilai keanggotaan dibentuk melalui kerjasama dengan maksimum. Koperasi, tunduk pada Undang-undang No.

  25 Tahun 1992 tentang

  

Konsep USP SWAMITRA Bank Perkoperasian dan Peraturan Pemerintah

  No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Simpan

  BUKOPIN

  USP Swamitra merupakan sebuah Pinjam, yang dalam pelaksanaan kegiatan konsep terobosan dari Bank Bukopin, usahanya melakukan penghimpunan dan yang memungkinkan Koperasi dan penyaluran dana melalui kegiatan simpan Lembaga Keuangan Mikro mengatasi pinjam dari dan untuk anggota koperasi masalah kelangkaan modal, yang bersangkutan, calon anggota kepercayaan dan manajemen melalui koperasi yang bersangkutan, serta

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  • Menumbuhkembangkan simpan-
  • Sistem manajemen dan teknologi

  • Membuka peluang akses permodalan bagi Koperasi yang selama ini menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan bank atau lembaga keuangan lainnya.
  • >Dapat meningkatkan kepercayaan pada Anggota Swamitra tersebut, sehingga dapat meningkatkan penghimpunan dana untuk disalurkan kembali kepada Anggota Swamitra lain
  • Dapat melakukan transaksi
  • Memberi dukungan pada penyediaan
  • Penyajian laporan keuangan beserta

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  koperasi lain dan atau anggotannya (untuk selanjutnya cukup/dapat disebut Anggota Swamitra).

  Tujuan SWAMITRA

  pinjam di kalangan anggota Koperasi guna memacu pertumbuhan usaha dalam rangka peningkatan kesejahteraan anggota.

  Manfaat SWAMITRA

  keuangan yang padamasa mendatang dapat dilakukan langsung di setiap kantor Swamitra melalui sistem jaringan (on line) berdasarkan kesepakatan kerjasama diantara koperasi pemilik Swamitra bersangkutan.

  informasi dan komunikasi bisnis sehingga perencanaan produksi dan pemasaran dapat dilakukan dengan lebih baik, yang dapat dimanfaatkan Anggota Swamitra dalam rangka peningkatan usaha produktif-nya.

  perubahannya dapat dilakukan secara cepat dan akurat pada setiap saat dibutuhkan sehingga kepentingan untuk pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan Swamitra dapat dilakukan

  Swamitra memiliki daya tarik bagi pihak-pihak lain, seperti : Pemerintah, BUMN, dan Swasta lainnya dalam rangka penyaluran dana-dana baik dalam bentuk bantuan maupun dana bergulir dalam rangka meningkatkan usaha skala mikro dan kecil, hal ini disebabkan kemampuannya dalam menyediakan laporan perkembangan penyaluran dana - dana tersebut secara akurat.

  Sekilas USP Swamitra KSU Global BUKOPIN

  USP Swamitra KSU Global BUKOPIN berdiri pada tahun 2009 dengan Modal Awal sebesar Rp 400 juta yang berasal dari Kerjasama antara Koperasi Serba Usaha (KSU) Global dengan Pihak Manajemen BUKOPIN.

  Beralamat di jalan MH.Thamrin No. 81 Padang. Kredit Usaha Mikro merupakan pendapatan utama dan sekaligus resiko bisnis terbesar dan Account Officer sebagai ujung tombak dalam mempromosikan dan mencari Calon Nasabah.

  Dalam menentukan kelayakan terhadap Calon Nasabah yang akan diberikan kredit USP Swamitra KSU Global BUKOPIN yang dalam hal ini diwakili oleh Bagian Credit Support (BCS) bersama Koordinator Operasional dan Manager Unit melakukan analisa kelayakan terhadap aspek 5C yaitu Adapun fungsi dan manfaat kredit dalam 3 November 2012) adalah sebagai berikut :

  • Sebagai sumber permodalan untuk menjaga kelangsungan atau meningkatkanusahanya.
  • Pengembalian kredit wajib dilakukan tepat waktu, diharapkan dapat diperoleh dari keuntungan usahanya.

  3. Kredit dilandaskan atas kepercayaan

  Fungsi dan Manfaat Kredit

  Kelompok sasaran 3. Penggunaan 4. Waktu dan persyaratan

  1. Ukuran 2.

  Berdasarkan Bank Indonesia ada beberapa kriteria kredit mikro yaitu :

  Kriteria Kredit Mikro

  Secara universal pengertian kredit mikro adalah definisi yang dicetuskan dalam pertemuan The World Summit in Micro credit di Washington pada tangga l2 - 4 Februari 1997 yaitu program atau kegiatan memberikan pinjaman yang jumlahnya kecil kepada masyarakat golongan kelas menengah ke bawah untuk kegiatan usaha meningkatkan pendapatan, pemberian pinjaman untuk mengurus dirinya sendiri dan keluarganya.

  Definisi Kredit Mikro

  yang diatur dalam sebuah persetujuan dan harus dipatuhi sesuai kewajiban masing – masing pihak.

  belah pihak dalam hal jangka waktu dan perjanjian pelunasan.

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018 collateral, capacity, capital, character, condition . Analisa ini didapat setelah

  2. Adanya kesepakatan antara kedua

  Kredit dapat mengandung adanya penyerahan tagihan, uang ataupun barang sehingga si pemberi kredit dapat menerima tambahan nilai pokok dari penyerahan tersebut dalam bentuk bunga yang dijadikan pendapatan.

  Definisi Kredit 1.

  or credibility ”. Sebagai kata benda "credible" yang berarti dapat diperaya.

  Kata “Kredit” berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan” dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti “kepercayaan dan kebenaran” sedangkan dalam bahasa Inggris "Credit" yang menurut kamus webster berarti “trustwortiness

  Konsep Kredit

  Setelah kredit disetujui seluruh berkas akan kembali diserahkan kepada Bagian Credit Support (BCS) untuk kemudian diverifikasi ulang dan dilakukan pencairan dana/ Dropping. Dengan demikian makares milah Calon Nasabah tersebut menjadi Nasabah yang kemudian disebut sebagai Anggota Swamitra.

  melakukan survey lapangan baik survey kondisi usaha maupun domisili Calon diajukan oleh Account Officer kepada Supervisi Bisnis Mikro Bank BUKOPIN selaku Pemutus Kredit/ Kredit Komite.

  1. FungsiKredit Bagi dunia usaha (termasuk usaha kecil):

METODOLOGI PENELITIAN

  Metodologi penelitian merupakan urutan-urutan yang dilakukan dalam melakukan sebuah penelitian bisa lebih terkonsep dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan terhadap penelitian tersebut.

  Mempelajari literatur yang berhubungan dengan sistem inferensi fuzzy dengan metode

  3. Mempelajari Literatur

  Dimana tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana merancang model fuzzy inference dengan metode Mamdani dalam menganalisa kelayakan pemberian kredit modal kerja mikro.

  2. Menentukan Tujuan

  Berupa pencarian informasi awal tentang Logika fuzzy dan analisa terhadap kelayakan pemberian kredit.

  1. Studi Pendahuluan

  Penyusunan penelitian ini dengan teknik yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan.Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan literatur bacaan yang berupa buku-buku, jurnal dan artikel-artikel yang berhubungan dengan topik penelitian.Sedangkan studi lapangan digunakan utnuk mengambil sampel data nasabah yang dilakukan di USP Swamitra KSU Global Ranah Padang.

  Kerangka Kerja Penelitian

  Metodologi penelitian ini kemudian digambarkan ke dalam bentuk sebuah kerangka kerja. Berdasarkan pedoman dari kerangka kerja inilah penelitian akan akan dilakukan.

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  Bagi lembaga keuangan (termasuk bank): Menyalurkan dana masyarakat (deposito, tabungan, giro) dalam bentuk kredit kepada dunia usaha.

  4. Collateral 5.

  3. Capital

  2. Capacity

  1. Chacaracter

  Adapun prinsip 5C tersebut yaitu :

  “the five C’s principles”.

  Dalam dunia perbankan pertimbangan yang lazim digunakan untuk mengevaluasi calon nasabah sering disebut dengan prinsip 5C atau

  Dalam pemberian kredit diperlukan analisa kelayakan kepada calon nasabah yang pada dasarnya adalah memperkirakan kemampuan pelanggan dalam mengelola usahanya sehingga akan dapat membayar kewajibannya. Penilaian kredit merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh petugas kredit sebuah bank untuk pinjaman komersil yang biasanya menggunakan table penilaian berdasarkan system poin (Chen dan Chiou,1998).

  Prinsip Kredit

  Memberi keuntungan Bagi Debitur dan Lembaga Keuangan : Bagi Debitur : Memberi keuntungan usaha dengan adanya tambahan modal dan berkembangnya usaha. Bagi lembaga keuangan (termasuk perbankan) : Memberi keuntungan dari selisih bunga pemberian kredit atau jasa lainnya.

  Condition

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  a.

  dihasilkan sistem Setelah keputusan dihasilkan oleh sistem, langkah selanjutnya yaitu menilai apakah keputusan yang dihasilkan oleh

  b. Menilai keputusan yang

  a. Memasukkan nilai inputvariabel

  Tujuannya yaitu untuk melihat apakah sistem yang dibangun telah mampu melakukan penilaian terhadap kelayakan pemberian kredit modal usaha mikro pada USP Swamitra KSU Global Ranah Padang. Pengujian dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  8. PengujianSistem

  Sistem analisa kelayakan kredit akan dirancang menggunakan struktur Fuzzy Inferensi System dengan metode Mamdani.

  Adapun sistem yang dirancang menggunakan software Matlab.Di mana perancangan sistem inferensi fuzzy (Fuzzy Inferensi System) telah disediakan dalam bentuk editor maupun toolbox.

  7. PerancanganSistem

  crisp sebagai output.

  Melakukan konversi dari himpunan fuzzy menjadi nilai

  c. Deffuzyfikasi

  Membuat aturan (rule based), yang berisi aturan-aturan atau rule yang berguna dalam penentuan keputusan kelayakan pengajuan kredit.

  b. Inferensi

  Fuzzyfikasi yaitu menentukan himpunan fuzzy

  Adapun langkah- langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :

  Mamdani. Khususnya dalam bidang pengambilan keputusan.

  Pengolahan menggunakan logika fuzzy dengan metode Mamdani.

  Jaminan Pada kelompok analisa dilakukan berdasarkan prinsip Collateral yaitu nilai jaminan yang bisa disita jika sewaktu-waktu kredit mengalami kemacetan.

  c.

  kekayaan dari usaha calon nasabah.

  Capital yaitu seberapa besar

  Pada kelompok ini dilakukan analisa berdasarkan prinsip

  b. Kapasitas

  Character, Capacity dan Condition.

  Pada kelompok ini akan dilakukan analisa dan pemberian nilai berdasarkan prinsip

  a. Performance

  Menggunakan prinsip 5C Di mana pada USP Swamitra KSU Global Ranah Padang analisa ini kemudian dikelompokkan menjadi:

  5. Analisa Masalah

  Dilakukan dengan mempelajari literatur dari internet yang berhubungan dengan logika fuzzy dalam menganalisa kelayakan kredit. Selain itu data dikumpulkan dengan melakukan observasi langsung pada calon nasabah dan data alur proses kredit yang berlaku pada USP Swamitra KSU Global Ranah Padang sehingga kredit bisa dinyatakan layak atau tidak layak.

  4. Mengumpulkan Data

6. Pengolahan Data denganMetode

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  2. Reputasi usaha dari rekanan

  (Pembina Kredit) calon debitur. Penilaian ini melalui wawancara dan survey lapangan. Kemudian dituangkan ke dalam formulir evaluasi.

  Account Officer

  8. Status kepemilikan tempat usaha Semua kriteria di atas memiliki masing-masing nilai antara 1-5 sesuai dengan kondisinya. Penilaian dilakukan oleh Bagian Credit Support (BCS) dan

  7. Status kepemilikan tempat tinggal calon debitur

  6. Kelengkapan administrasi usaha

  5. Usia calon debitur

  4. Reputasi usaha dari relasi kerja lainnya

  3. Reputasi usaha dari supplier

  1. Lama berusaha

  sistem telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Apabila keputusan yang dihasilkan oleh sistem sesuai rule maka sistem telah mampu melakukan analisa modal usaha mikro pada USP Swamitra KSU Global Ranah Padang.

  Penilaian ini dilakukan terhadap 8 kriteria yaitu :

  character, capacity dan condition. Variabel ini bernilai sangat baik, baik dan tidak baik.

  Variabel performance merupakan variabel input untuk menilai aspek

  Gambar 3. Variabel Input dan Output Sistem Fuzzy Analisa Sistem untuk Variabel Performance

  Sistem yang akan dirancang memiliki 3 variabel input dan satu variabel output. Hal ini disesuaikan dengan kriteria yang berlaku pada USP Swamitra KSU Global. Adapun variabel input yaitu : performance, kapasitas dan jaminan. Sedangkan variabel outputnya yaitu : keputusan.

  Analisa Sistem

  Adapun keseluruhan data yang diperoleh dari calon nasabah adalah untuk menentukan kriteria penilaian kelayakan pemberian kredit terhadap calon nasabah. Kriteria tersebut meliputi : performance, kapasitas dan jaminan. Kriteria ini merupakan kriteria standar yang berlaku pada USP Swamitra KSU Global Padang. Selanjutnya data tersebut akan diolah sesuai dengan alur dari sistem inferensi fuzzy (Fuzzy Inference System).

  Berdasarkan kerangka kerja penelitian maka data yang dikumpulkan untuk dianalisa pada bab ini meliputi data 20 orang calon nasabah pada USP Swamitra KSU Global dan data alur kerja dalam menganalisa kelayakan kredit pada USP Swamitra KSU Global Ranah Padang.

  PEMBAHASAN DAN HASIL Analisa Data

  Berdasarkan hasil dari formulir evaluasi maka akan diperoleh nilai himpunan dari variabel performance sebagai berikut :

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018 Tabel 1. Himpunan Fuzzy Variabel Performance Semesta Pembicaraan Himpunan Domain 0 - 40 Kurang baik [0 20] baik [15 30] Sangat baik [25 40]

  0.5

  12

  15

  20 Gambar 5. Membership Function Untuk Variabel Kapasitas Analisa Sistem untuk Variabel Jaminan

  Variabel jaminan merupakan variabel penilaian kelayakan jaminan seorang calon nasabah. Pada USP Swamitra KSU Global, kendaraan (BPKB) kendaraan baik sepeda motor maupun mobil dan sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan. Penilaian dilakukan dengan cara membagi nilai likuidasi dengan nilai pinjaman.

  Berdasarkan hasil dari formulir evaluasi maka akan diperoleh nilai himpunan dari variabel jaminansebagai berikut :

  Tabel 3. Himpunan Fuzzy Untuk Variabel Jaminan Semesta Pembicaraan Himpunan Domain 0 - 5 tidaklayak [0 3]

  Layak [2 4] sangatlayak [3 5] µ[x] 1 tidaklayak sangatlayak layak Derajat Keanggotaan

  1

  25 0,5

  1.5

  2

  2.5

  3

  3.5

  4 0,5

  4.5

  5 Gambar 6. Membership Function Untuk Variabel Jaminan Analisa Sistem untuk Variabel Keputusan untuk Output

  7

  18

  µ[x] 1 kurangbaik sangatbaik baik Derajat Keanggotaan

  40 0,5

  5

  10

  15

  20

  25

  30

  35

  Gambar 4. Membership Function Untuk Variabel Performance Analisa Sistem untuk Variabel Kapasitas

  10

  Variabel kapasitas merupakan variabel untuk penilaian terhadap prinsip

  capital yaitu seberapa besar kekayaan usaha

  dan pribadi seorang nasabah. Hal ini ditujukan untuk mengukur kemampuan pengembalian angsuran pinjaman. Adapun aspek penilaian yang berlaku pada USP Swamitra Global yaitu :

  1. Laba/ Kewajiban

  2. Laba/ Bunga Berdasarkan hasil dari formulir evaluasi maka akan diperoleh nilai himpunan dari variabel kapasitas sebagai berikut :

  Tabel 2. Himpunan Fuzzy Untuk Variabel Kapasitas Semesta Pembicaraan Himpunan Domain 0 - 25 kecil [0 10] sedang [7 18] besar [15 25]

  µ[x] 1 kecil besar sedang Derajat Keanggotaan

  5

  Variabel keputusan merupakan variabel output yang akan menampung proses inferensi sistem fuzzy dan sekaligus sebagai hasil untuk rekomendasi keputusan.

  baik Tabel 4. Himpunan Fuzzy Untuk Variabel

  1 Keputusan Keanggotaan Derajat Semesta µ[x] Himpunan Domain

  Pembicaraan 0,5 0,3

  TIDAKLAYAK [0 0,5] 0 - 1 LAYAK [0,5 1]

  15 22,5

  30 layak Gambar 9. Contoh Himpunan Fuzzy Untuk tidaklayak Performance Keanggotaan Derajat

  1 besar µ[x] 1 0,5 Keanggotaan µ [x] Derajat 0,5

  0.9

  1

  0.1

  0.2

  0.3

  0.4

  0.5

  0.6

  0.7

  0.8 Gambar 7. Membership Function Untuk

  15

  20 Variabel Keputusan

  25 Gambar 10. Contoh Himpunan Fuzzy Untuk Kapasitas Perancangan Struktur Fuzzy Inference Sistem (FIS) Keanggotaan µ [x] Derajat 0,5 1 layak

  2 3 4 Gambar 11. Contoh Himpunan Fuzzy Untuk Jaminan Gambar 8. Sturktur Fuzzy Inference Sistem (FIS) Fungsi Implikasi untuk Inferensi

  Untuk fungsi implikasi ada beberapa

  Perancangan Aturan Logika Fuzzy rule yang akan diuji. Contoh :

  Aturan atau rule merupakan salah [R15] IF (Performanceis baik) and satu komponen penentu dalam logika fuzzy.

  (kapasitas is besar) and (jaminan is layak) Aturan dibuat sedemikian rupa agar semua

  Then (keputusan is LAYAK) kondisi dan persyaratan sistem dapat baik besar LAYAK layak terpenuhi.

  1

  1

  1

  1 Proses Penalaran Logika Fuzzy 0,5 0,5 0,5 0,5

  Secara umum proses penalaran logika

  0,3 0,3 fuzzy meliputi : pembentukan himpunan fuzzy (fuzzyfikasi), inferensi atau implikasi

  2 3 0,5 15 22,5

  30

  15

  20

  25 4 0,75

  1 rule , dan defuzzifikasi atau ekstraksi output Performance Kapasitas Jaminan Keputusan

  Gambar 12. Titik Potong Fungsi Implikasi Rule

  15 Vol. 5 No. 1 Juli 2018 Agregasi (Komposisi Aturan) Selanjutnya mencari luas daerah : TIDAKLAYAK LAYAK Untuk daerah 1 :

1 A1 = (0,2+0,3) x (0,65-0,6) / 2

  A1 = 0,013

  0,5

  Untuk daerah 2 :

  0,3 0,2

  A2 = (1-0,65) x (0,3) A2 = 0,105

  0,25 0,5 0,75 keputusan

  1 Jadi nilai crisp atau titik pusatnya adalah : Gambar 13. Titik Potong Daerah Keputusan 0,008+0,087

  =

  0,013+0,105 Defuzzifikasi

  = 0,806 Oleh karena himpunannya adalah semesta kontinu maka fungsi yang diambil adalah :

  Jadi kesimpulan untuk calon nasabah yang memiliki performance [28], kapasitas ∫ ( )

  = [25] dan jaminan [3,5] adalah LAYAK

  ∫ ( ) dengan nilai keanggotaan adalah 0,642 atau bisa disebut bahwa calon nasabah tersebut

  Langkah pertama yaitu mencari momen 64,2% LAYAK untuk diberikan kredit daerah : modal usaha mikro pada USP Swamitra

  Untuk M1 daerah (z –0,5)/ (1-0,5); KSU Global Ranah Padang. 0,60

  ≤z≤ 0,65 yaitu :

  0,65

  − 0,5

  SIMPULAN

  1 = ∫ 0,5

  0,6 Setelah melakukan penelitian pada 0,65

  USP Swamitra KSU Global Padang

  2

  1 = ∫ 2 − mengenai sistem pendukung keputusan

  0,6 0,65

  analisa kelayakan pemberian kredit modal

  3

  2

  1 = 0,67 − 0,5 ∫ usaha mikro menggunakan logika fuzzy,

  0,6

  maka penulis dapat menarik kesimpulan 1 = 0,008 sebagai berikut :

  1. Diperlukan perancangan variabel dan Untuk M2 daerah 0,3 ; z

  ≥ 0,65 yaitu : aturan (rule) yang tepat agar sistem

  1

  logika fuzzy yang dirancang lebih tepat 2 = ∫ 0,3

  0,65 dalam pengambilan keputusan.

  1

  2

  2. Sistem logika fuzzy yang dirancang 2 = ∫ 0,15

  0,65 telah diuji menggunakan matlab

  1

  sehingga dapat menentukan seberapa

  2

  2 = 0,15 ∫ layak seorang calon nasabah untuk

  0,65

  mendapatkan kredit modal usaha mikro 2 = 0,087 pada USP Swamitra KSU Global Padang dengan tepat.

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018

  3. Sistem logika fuzzy ini dapat Static Compensator in a diimplementasikan pada USP Swamitra Multimachine Power System ”.

  KSU Global Padang sehingga dalam Saleh et al. 2011. “A Fuzzy Decision pemberian kredit menjadi lebih tepat Support System for Management of ”. kemacetan kredit.

  Triayudi dan Nazori.2012. “Analisa Sistem

  Penilaian Kinerja Guru

DAFTAR PUSTAKA Menggunakan Fuzzy Inference

  Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial System Mamdani: Studi Kasus UPT

  Intelegent (Teknik dan Aplikasinya) . Dinas Pendidikan Kec. Penengahan Yogyakarta: Graha Ilmu. Lampung Selatan ”.

  Naba, Agus. 2009. Belajar Cepat Fuzzy Basu. 2012. “Realization of Fuzzy Logic

  Logic Menggunakan MATLAB . Temperature Controller ”.

  Yogyakarta: ANDI.

  Sivarao et al. 2009. “GUI Based Mamdani Yamin. 2011.

  Fuzzy Inference System Modeling “Analisis Pemberian Kredit Mobil Dengan Pendekatan Metode To Predict Surface Roughness in Fuzzy-Mamdani (Studi Kasus : PT Laser Machining

  ”.

  Astra CreditCompaniesCAbang Chen dan Chiou, 1998. “A fuzzy credit- Daihatsu Cibubur”. rating approach for commercial

  Elamvazuthi et al. 2009. loans: a Taiwan case “The Application ”.

  of Mamdani Fuzzy Model for

  Gunadi Widi Nurcahyo (2003). “Modified

  Auto Zoom Function of a Digital Sweep Algorithm with Fuzzy-Based Parameters for Public Bus Route Camera”.

  Selection

  Mohagheghi. 2005. “An Adaptive Mamdani ” Universiti Teknologi Fuzzy Logic BasedController for a Malaysia: Tesis PhD.

  Vol. 5 No. 1 Juli 2018