Laporan praktikum dan uji karbohidrat

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat
tiga golongan utama karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit
polihidroksi aldehida atau keton. Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida
terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat
tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi
biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat
rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan
karbon dioksida untuk menghasilkan energi
Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar
bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dalam
sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan. Selain itu karbohiidrat
juga menjadi komponen stuktur penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan

dasar yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh
mengalami perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain

1

2

yaitu Glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat
yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai
sumber energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya
berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang dibentuk dari karbon dioksida
dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Dan selanjutnya
glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam bagian lain,
misalnya pada buah, dan umbi-umbian.
Tujuan percobaan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengethaui
pengertian karbohidrat, memahami penggolongan karbohidrat dan contohnya,
memahami penulisan rumus bangun monosakarida dan disakaaroda, mengethui
perbedaan glikosida dan glikosida serta mengetahui kadar gula pada bahan

praktikum yang diujikan.

TINJAUAN PUSTAKA

karbohidrat terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Rasio
hidrogen terhadap atom oksigen selalu 2 sampai 1 dalam karbohidrat. Rasio ini
bisa dilihat pada formula karbohidrat ribosa (C5H10O5), glukosa (C6H12O6), dan
sukrosa (C12H22O11). Meski ada pengecualian, rumus umum untuk karbohidrat
adalah (CH2O)n. Dimana n melambangkan bahwa adanya tiga atau lebih CH 2O.
Karbohidrat dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar berdasarkan ukuran yaitu
monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Tortora, dkk., 1986).
Polisakarida (glikan) mengandung banyak unit monosakarida yang
berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat.
Polisakarida penyimpan yang paling penting adalah pati dan glikogen. Gula yang
juga dikenal sebagai sakarida. Umumnya diperlakukan sebagai karbohidrat khas.
Monosakarida adalah karbohidrat yang biasanya memiliki tiga sampai sembilan
atom karbon. Sambungan dua monosakarida atau lebih melalui jembatan oksigen
menjadikan oligosakarida dua samapai sepuluh satuan monosakarida dan
polisakarida (Cunningham, 1978).
Glukosa, galaktosa, dan fruktosa merupakan gula yang terpenting dalam

tubuh manusia. Glukosa merupakan gula yang paling penting bagi metabolisme
tubuh, bentuknya yang ditemukan dalam berbagai buah-buahan, jagung manis,
sejumlah akar-akaran dan madu. Galaktosa merupakan hasil hidrolisa dari laktosa
atau gula susu, yang melalui proses metabolisme diubah menjadi gula yang

2

menghasilkan energi. Sedaangkan fruktosa adalah levulosa atau zat gula yang
paling manis (Kartasapoetra dan Marsetyo, 2008).
Suatu monosakarida adalah baik suatu polihidroksi aldehida maupun
suatu polihidroksi keton dengan rumus empiris total (CH2O)n. Dari rumus ini
dapat dengan mudah terlihat timbulya penunjukan karbohidrat. Jika dikurangi
dengan unsuur-unsur H2O dari rumus empiris untuk monosakarida, akan tinggal
hanya karbon. Di dalam alam biologis yang paling berlimpah adalah pentosa dan
heksosa, meskipun triosa, tetrosa, dan heptosa juga memainkan peran penting
dalam metabolisme tumbuhan dan hewan (Page, 1985).
Air kelapa mengandung banyak sekali nutrisi makro dan mikro
didalamnya, salah satunya adalah karbohidrat-elektrolit. Oleh karenanya air
kelapa sangat baik untuk menghadapi dehidrasi dan gula darah yang tinggi. Air
kelapa juga berguna sebagai minuman isotonik dimana kandungan karbohidrat

yang terkandung didalamnya sangat baik sebagai pemulih energi setelah banyak
beraktifitas. Apalagi air kelapa memiliki kadar komposisi mineral yang
menjadikannya minuman energi yang alami (Kailaku, dkk., 2015).
Karbohidrat merupakan bahan yang penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektin, serta lignin.glukosa ialah monumer dari karbohidrat. Glukosa
dapat disintesis oleh tumbuhan hijau semasa proses fotosintesis. Glukosa
termasuk monosakarida yang mempunyai rumus umum C6H12O6 yang disebut
sebagai dekstrosa atau gula anggur (Edahwati, 2010).

Jauh sebelum insulin ditemukan, diet terhadap makanan karbohidrt
tinggi dianggap ampuh sebagai penekan kadar gula pada darah dan mencegah
obesitas. Para peneliti juga telah menemukan fakta bahwa penyakit sangat mudah
Iodium akan berubah warna menjadi cokelat. Amilopektin bersifat tidak larut
dalam air, struktur rantai molekul yang bercabang, beberapa molekul-molekul
glukosa dalam rantai percabangannya saling berkaitan melalui gugus 1, 6 yang
sangat sukar diputus (Juwita, dkk., 2013).
Uji Benedict dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat gula
pereduksi pada sampel. Uji benedict memiliki prinsip yaitu gugus aldehid atau

keton bebas pada gula pereduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion
Cu2+ dari CuSO4. 5H20 dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap
menjadi Cu2O. Suasan alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat yang terdapat
dalam reagen Benedict (Kusbandari, 2015).

2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Data uji keberadaan total asam dan vitamin C
Pas
Bahan
Uji
Hasil pengamatan
1.
Markisa
- Kadar Vitamin C - Berubah menjadi warna biru gelap
(Pati 1% + Iodin) - Berubah menjadi warna merah
- Total Asam

lembayung
(Fenoftalein+
NaOH 0,01 N)
2.
Lemon
- Kadar Vitamin C
- Berubah menjadi warna biru gelap
(Pati 1% + Iodin) - Berubah menjadi warna merah
- Total Asam
lembayung
(Fenoftalein+
NaOH 0,01 N)
3.
Semangka
- Kadar Vitamin C
- Berubah menjadi warna biru gelap
(Pati 1% + Iodin) - Berubah menjadi warna merah
- Total Asam
lembayung
(Fenoftalein+

NaOH 0,01 N)
4.
Melon
- Kadar Vitamin C
- Berubah menjadi warna biru gelap
(Pati 1% + Iodin) - Berubah menjadi warna merah
- Total Asam
lembayung
(Fenoftalein+
NaOH 0,01 N)
5.
Sirsak
- Kadar Vitamin C
- Berubah menjadi warna biru gelap
(Pati 1% + Iodin) - Berubah menjadi warna merah
- Total Asam
lembayung
(Fenoftalein+
NaOH 0,01 N)


Pembahasan
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1
atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan
struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis

CO2 + H2O

yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan
Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.
karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses
metabolisme
Karbohidrat memiliki beberapa peran penting bagi tubuh manusia,
meliputi:
1.

Sebagai sumber energi utama. Sumber energi yang diperlukan adalah glukosa
dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya pada beberapa organ
didalam tubuh


2.

Berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam
dan basa dan membentuk struktur sel, jaringan, serta organ dalam tubuh

3.

Berperan penting dalam proses pencernaan makanan

4.

Membantu penyerapan kalsium

5.

Merupakan pembentuk senyawa lain, misalnya menjadi asam lemak yang
berperan sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein

2


6.

Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewarisan sifat. Gen terdiri dari asam deoksiribunukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat beratom C lima.
Uji benedict atau tes benedict digunakan untuk menunjukkan adanya

monosakarida dan gula pereduksi. Tembaga sulfat dalam reagen benedict akan
bereaksi dengan monosakarida dan gula pereduksi membentuk endapan berwarna
merah bata. Monosakarida dan gula pereduksi dapat bereaksi dengan reagen
benedict karena keduanya mengandung aldehida ataupun keton bebas. Hasil
positif ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi hijau, kuning,
orange, atau merah bata dan muncul endapan hijau, kuning, orange atau merah
bata.
Uji molisch merupakan uji kimia yang digunakan untuk menunjukkan
adanya karbohidrat. Semua jenis karbohidrat mulai dari monosakarida, disakarida,
oligosakarida, dan polisakarida menunjukkan reaksi positif dengan uji ini.
Senyawa-senyawa seperti asam nukleat dan glikoprotein juga positif dengan uji
molisch karena mengandung karbohidrat. Penemu uji ini adalah seorang ahli
tanaman Australia bernama Hans Molisch. Asam sulfat akan mendehidrasi

karbohidarat membentuk furfural, alfa-naftol bereaksi dengan furfural membentuk
senyawa berwarna ungu. Reaksi positif ditunjukkan dengan munculnya warna
ungu pada batas kedua cairan.
Uji seliwanoff atau tes seliwanoff digunakan untuk membedakan gula
(karbohidrat) yang diuji masuk kategori ketosa atau aldosa. Gula aldosa memiliki
gugus aldehida, sedangkan ketosa memiliki gugus keton. Dasar dari uji ini adalah
bahwa ketosa lebih cepat terdehidrasi dibandingkan aldosa saat dipanaskan. HCl

dalam reagen seliwanof akan mendehidrasi gula menjadi furfural yang akan
bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa berwarna merah ceri.
Dengan uji ini, gula ketosa seperti fruktosa akan menghasilkan warna
merah ceri, sedangkan gula aldosa seperti glukosa akan memberikan hasil negatif
dengan tidak muncul warna merah pada larutan. Namun apabila pemanasan tidak
sesuai dengan prosedur (lebih dari 5 menit), gula aldosa kadang akan
menghasilkan warna merah muda.
Uji iodin digunakan untuk mendeteksi adanya pati (suatu polisakarida),
ketika dilakukan percobaan dengan tiga kondisi yaitu kondisi, netral, asam dan
basa. Kondensasi iodin dengan karbohidrat pada uji iodin, monosakarida dapat
menghasilkan warna yang khas. Hal ini disebabkan karena dalam larutan pati,
terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan
dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam
spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut.
karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang terdiri dari satu atau dua
molekul gula. Karbohidrat sederhana adalah sumber energi yang cepat diolah
tubuh. Struktur kimia molekulnya lebih sederhana membuat karbohidrat sederhana
lebih cepat dicerna tubuh. Karena lebih cepat dicerna tubuh, karbohidrat sederhana
dapat meningkatkan kadar glukosa darah seseorang dengan cepat beberapa saat
setelah dikonsumsi.
Ada dua kategori karbohidrat sederhana yaitu monosakarida dan
disakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang hanya terdiri dari satu molekul
gula seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida adalah karbohidrat yang

2

terdiri dari dua monosakarida yang berikatan secara kimia seperti sukrosa,
maltosa, dan laktosa. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat sederhana
antara lain gula pasir, gula merah, sirup jagung, madu, sirup maple, molasses,
selai, jelly, soft drink, permen, produk gandum putih, cake, yogurt, susu, cokelat,
buah, jus buah, biskuit.
karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang struktur kimianya terdiri
dari tiga molekul gula atau lebih yang biasanya saling terikat dalam suatu rantai
molekul. Gula ini lebih kaya serat, vitamin, dan mineral. Karena molekulnya lebih
kompleks, karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna
tubuh. Karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh maka
karbohidrat kompleks menyebabkan kenaikan glukosa darah seseorang dengan
lebih lambat beberapa saat setelah dikonsumsi jika dibandingkan dengan efek
mengkonsumsi karbohidrat sederhana.
Karbohidrat kompleks dibagi menjadi dua kategori yaitu oligosakarida dan
polisakarida. Oligosakarida terdiri dari monosakarida-monosakarida dalam jumlah
kecil yang tidak lebih dari 10. Oligosakarida berperan penting dalam penyerapan
mineral-mineral tertentu dan pembentukan asam-asam lemak. Polisakarida
seringkali terdiri dari monosakarida dan disakarida dalam jumlah besar. Contoh
poliskarida adalah selulosa, dekstrin, glikogen dan starch. Contoh

makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain pisang, beras
cokelat, lentil, oats, kentang, jagung, ubi jalar, kacang polong, labu, apel,
asparagus, brokoli, kol, wortel, terong, timun, strawberry, dan tomat. Uji barfoed
atau tes barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida. Monosakarida akan teroksidasi oleh ion Cu2+ membentuk gugus
karboksilat dan endapan tembaga (I) oksida yang berwarna merah bata serta
mengendap. Reaksi positif ditunjukkan dengan munculnya endapan berwarna
merah. Reaksi ini terjadi dalam suasana asam (sekitar pH 4,6), oleh karena itu
digunakan asam asetat dalam pembuatan reagen barfoed. Hasil negatif ditandai
dengan tidak munculnya endapan merah dan larutan tetap berwarna biru.
Pati atau amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Amilopektin merupakan polisakarida
bercabang bagian dari pati, terdiri atas molekul-molekul glukosa yang terikat satu
sama lain melalui ikatan 1,4-glikosidik

dengan percabangan melalui ikatan

1,6-glikosidik pada setiap 20-25 unit molekul glukosa.
Amilopektin merupakan molekul raksasa dan mudah ditemukan karena
menjadi satu dari dua senyawa penyusun pati, bersama-sama dengan amilosa.
Walaupun tersusun dari monumer yang sama, amilopektin berbeda dengan
amilosa, yang terlihat dari karaketeristik fisiknya. Secara struktural, aamilopektin
terbentuk dari rantai glukosa yang terikat dengan ikatan 1, 6-glikosidik, sama

2

dengan amilosa. Namun, pada amilopektin terbentuk cabang-cabang (sekitar tiap
20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,4-glikosidik. Amilopektin tidak larut
Dalam air.
karena

Amilopektin merupakan molekul raksasa dan mudah ditemukan

menjadi

satu

dari

dua senyawa penyusun pati,

bersama-sama

dengan amilosa. Walaupun tersusun dari monomer yang sama, amilopektin
berbeda dengan amilosa, yang terlihat dari karakteristik fisiknya. Secara
struktural, amilopektin terbentuk dari rantai glukosa yang terikat dengan ikatan
1,6-glikosidik, sama dengan amilosa. Namun, pada amilopektin terbentuk cabangcabang (sekitar tiap 20 mata rantai glukosa) dengan ikatan 1,4-glikosidik.
Amilopektin tidak larut dalam air. Amilopektin adalah struktur hasil polimersasi
hasil unit-unit glukosa unhidrous melalui ikatan α-1,4-D- glukosa dan ikatan
cabang α-1,6-D-glukosa pada setiap 20-26 unit monomer. Derajat polimersasi
amilopektin sangat bervariasi. Bila dibandingkan dengan amilosa yang hanya
memiliki derajat polimersasi sebesar 500-2000 unit glukosa. Derajat polimersasi
amilopektin sangat besar yaitu 50.000 unit glukosa yang berarti berat molekul
amilopektin ± 107 Dalton. Amilopektin merupakan komponen pati yang
membentuk kristalisasi granula pati. Amilopektin yang memiliki rantai cabang
yang panjang memiliki kecenderungan yang kuat untuk membentuk gel.
Viskositas amilopektin akan meningkat apabila konsentrasinya dinaikan (0%-3%).
Akan tetapi hubungan ini tidak linier sehingga diperkirakan terjadi interaksi atau
pengikatan secara acak diantara molekul-molekul cabang.

Gambar 2. Struktur Amilopektin
Amilosa merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum dengan
asam maupun dengan enzim. Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa
lebih manis daripada laktosa, tetapi kuramg manis daripada sukrosa

Gambar 2. Struktur Amilosa
Karbohidrat juga terdiri dari beberapa golongan. Berdasarkan jumlah
sakarida yang dikandungnya, karbohidrat dapat golongkan menjadi monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Berikut penjelasannya yaitu:
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat
diuraikan atau dihidrolisis menjadi kabohidrat lain. Glukosa, galaktosa dan
fruktosa merupakan monosakarida penting. Glukosa banyak di temukan pada gula
merah dan buah anggur, galaktosa banyak terdapat pada air susu, sedangkan
fruktosa banyak terkandung pada buah-buahan. Sifat-sifat monosakarida
mempunyai rasa manis, larut dalam air, namun tidak terhidrolisis, bersifat optis
aktif, semua monosakarida adalah reduktor sehingga disebut juga gula pereduksi.

2

2. Disakarida
Diskarida adalah karbohidrat yang terbentuk karena adanya dua reaksi
monosakarida, Sakarosa, laktosa dan maltosa merupakan bagian penting dari
disakarida. berikut penjelasan mengenai sakarosa, latosa dan maltosa :
Sakarosa (Sukrosa = gula tebu), gula tebu merupakan karbohidrat yang


termasuk dalam golongan disakarida karena terbentuk dari dua reaksi
molekul monosakarida yaitu glukosa (gula) dan fruktosa (tebu)
Laktosa (gula gandum), termasuk dalam golongan disakarida, bagian


laktosa karena terbentuk dari reaksi dua molekul monosakarida yaitu
glukosa (gula) dan galaktosa (gandum)


Maltosa (gula gandum), terbentuk dari reaksi dua molekul glukosa

Sifat-sifat disakarida adalah sebagai memiliki rasa manis larut dalam air,
dapat terhidrolisis menjadi dua monosakarida sejenis maupun berbeda jenis,
termasuk gula pereduksi yaitu laktosa dan maltosa karena dapat mereduksi larutan
benedict.
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting
adalah selulosa, amilum (pati) dan glikogen. Amilum dapat ditemukan dalam
semua

tumbuh

tumbuhan

yang

tersimpan

dalam

biji

dan

umbi.

Senyawa pada polisakarida tidak berasa manis, dan tidak dapat larut dalam air,
walaupun amilum dapat membentuk sistem dispersi koloid. Polimer dari glukosa
yang terdapat dalam tumbuhan disebut dengan amilum, sedangkan yang terdapat
dalam tubuh manusia dan hewan polimer dari glukosa disebut dengan glikogen.

Karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.Komposisi ubi jalar sangat tergantung pada varietas dan tingkat
kematangan serta lama penyimpanan. Ubi jalar mengandung sekitar 16%-40 %
bahan kering dan sekitar 70%-90% dari bahan kering ini adalah karbohidrat yang
terdiri dari pati, gula, selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Ubi jalar ungu memiliki
kandungan serat pangan (dietary fiber), mineral, vitamin dan antioksidan yang
cukup tinggi. Senyawa pektin, hemiselulosa, dan selulosa merupakan serat pangan
yang terdapat pada ubi jalar dan berperan dalam menentukan nilai gizinya. Serat
pangan merupakan polisakarida yang tidak dapat tercerna dan diserap dalam usus
halus sehingga akan terfermentasi dalam usus besar.
Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan makhluk
hidup terutama bagi mamalia, termasuk manusia. Susu mengandung karbohidrat
(laktosa), protein, lemak, mineral dan vitamin. Laktosa merupakan satu-satunya
karbohidrat yang terdapat dalam susu yang dihasilkan oleh mamalia. Laktosa
hanya dibuat di sel-sel kelenjar mamalia pada masa menyusui melalui reaksi
antara glukosa dan galaktosa uridin difosfat dengan bantuan lactose synthetase.
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil percobaan yang
dilakukan yaitu susu indomilk putih direaksikan dengan reagen Fehling yang
setelah dipanaskan menghasilkan endapan dan berubah warna dari warna putih
susu atau krim menjadi warna cokelat atau merah bata dan membuktikan bahwa
susu merupakan gula pereduksi.Seperti yang kita ketahui bahwa reagen Fehling
dapat dianggap larutan CuO dan jika direduksi dari ion Cu2+menjadi Cu+ dan
menghasilkan endapan merah bata atau cokelat. Hal ini sesuai dengan literatur
Harti (2014), yang menyatakan bahwa gula reduksi merupakan gula yang

2

mempunyai gugus keton atau aldehid sehingga mampu mereduksi ion
Cu2+menjadi Cu+.
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil percobaan yang
dilakukan yaitu ubi jalar yang direaksikan dengan reagen Iodin dan setelah
dipanaskan mengalami perubahan warna yaitu menjadi cokelat tua. Hal ini
membuktikan bahwa di dalam ubi jalar terkandung amilosa. Hal ini sesuai dengan
literatur Risnoyatiningsih (2011) yang menyatakan bahwa, amilosa jika
direaksikan dengan iodium akan berubah warna menjadi cokelat.
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil percobaan yang
dilakukan yaitu susu indomilk putih direaksikan dengan reagen benedict yang
setelah dipanaskan menghasilkan endapan membuktikan bahwa dalam susu
terkandung gula pereduksi. Hal ini sesuai dengan literatur Kusbandari (2015)
yang menyatakan bahwa,gula pereduksi yang terkandung dalam sampel
mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang
mengendap menjadi Cu2O.

KESIMPULAN
1. Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1
atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan
struktural & metabolik.
2. Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4
golongan utama yaitu: Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula), disakarida (terdiri
atas 2 unit gula), oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula), dan Polisakarida
(terdiri atas lebih dari 10 unit gula).
3. Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut
dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi.
Sebagian dari gula sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan
membentuk polisakarida.
4. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan,
disamping itu juga sebagai bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan
sebagai bahan penstabil, bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan
bakar, misalnya pada glukosa dan pati dan sebagai penyusun struktur sel,
misalnya selulosa dan khitin.

2

5. Monosakarida ialah karbohidrat sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri
atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain.Disakarida terdiri dari dua gula
yang terikat dengan ikatan O-glikosidik. Senyawa dua satuan sakarida yang
banyak dibicarakan adalah maltose, sellobiosa, laktosa dan sukrosa.
6. Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu
gula dan bukan gula. Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan
gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat
maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.
7. Uji iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati (suatu polisakarida), ketika
dilakukan percobaan dengan tiga kondisi yaitu kondisi, netral, asam dan basa.
Kondensasi iodin dengan karbohidrat pada uji iodin, monosakarida dapat
menghasilkan warna yang khas
8. Sifat-sifat disakarida adalah sebagai memiliki rasa manis larut dalam air, dapat
terhidrolisis menjadi dua monosakarida sejenis maupun berbeda jenis, termasuk
gula pereduksi yaitu laktosa dan maltosa karena dapat mereduksi larutan benedict.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, E. B. 1978. Biochemistry Mechanisms of Metabolism. McGrawHill, Inc., New York.
Harti, A. S. 2014. Biokimia. Edisi pertama. Nuha medica, Yogyakarta.
Juwita, D. A, N. Suharti, dan R. Rasyid. 2013. Isolasi jamur pengurai pati dari
tanah limbah sagu. Jurnal farmasi andalas. 1(1) : 1-7.
Kartasapoetra dan H. Marsetyo. 2008. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Kailaku, Sari. I, A. N. A. Syah, Risfaheri, B. Setiawan, dan A. Sulaeman. 2015.
Carbohydrate-Electrolyte Characteristics of Coconut Water from Different
Varietes and Its Potential as Natural Isotonik Drink. International journal
on advanced science engineering information technology. 3(5) : 1174-175.
Kusbandari, A. 2015. Analisis kualitatif kandungan sakarida dalam tepung dan
pati umbi ganyong. Jurnal parmaciana. 1(5) : 35-42.
Page, D. S. 1985. Prinsip-prinsip Biokimia. Edisi kedua.
Jakarta.

Penerbit Erlangga,

Tortora, G. J, B. R. Funke, dan C. L. Case. 1986. Microbiology an Introduction.
The Publishuing Company, Inc., California.