LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR2 (1)

LAPORAN PRAKTIKUM
- Dudung Izzul Haq (
- M. Fahmi RisqiKIMIA
Pratama (

Kelas
XI B MIPA
Kelompok
2015/2016
- Adhim Bagas Wisnu
Aji (01)

- Satrio Budi Prasojo (28)

Laju Tingkat Reaksi

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat reaksi-reaksi kimia dengan kecepatan yang
berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti petasan yang meledak, ada juga

reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti perkaratan besi.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya
waktu reaksi, maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju perubahan konsentrasi per satuan waktu. Waktu yang
digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, maupun tahun, tergantung pada lamanya
reaksi berlangsung.
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu konsentrasi, suhu, luas
permukaan, tekanan dan katalis.
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan untuk mengetahui laju reaksi kimia yang ada dalam
kehidupan dan bagaimana perlakuan untuk meningkatkan laju reaksi.

1.2. Tujuan percobaan




Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi
Untuki menentukan persamaan laju reaksi kimia


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam reaksi kimia terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang satu dengan reaksi yang
lain. Misalnya ketika kita membakar kertas, reaksi berlangsung begitu cepat sedangkan reaksi
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang sangat lama. Dari hal ini dapat disimpulkan
bahwa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang berbeda.
Dalam ilmu kimia laju reaksi kimia dipelajari dalam kinetika kimia. Kinetika kimia adalah
bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang laju reaksi kimia, bagaimana cara menghitung
laju suatu reaksi kimia dan berbagai hal yang mempengaruhinya.
Cepat lambatnya suatu reaksi kimia yang berlangsung disebut laju reaksi. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau produk per satuan waktu. Konsentrasi
biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas, satuan konsentrasi dapat
diganti dengan satuan tekanan seperti atmosfer, millimeter merkurium, atau pascal. Satuan waktu
yang digunakan dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, bahkan tahun bergantung pada reaksi
tersebut berjalan cepat atau lambat.
Laju reaksi = Perubahan konsentrasi
Satuan waktu
Untuk mengukur laju reaksi, perlu dilakukan analisis secara langsung maupun tak langsung tak
langsung banyaknya, produk yang terbentuk atau banyaknya reaksi yang tersisa setelah penggal
waktu tertentu.

Contoh :
2 NO2 (g)
N2 (g) + 2 O2 (g)

Laju reaksi kimia dapat dinyatakan sebagai laju penguraian konsentrasi molar NO2 atau Laju
pertambahan
konsentrasi molar N2 dan O2.

Sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya, laju pembentukan O 2 adalah setengah dari laju
pengurangan NO2, yaitu :

Ada beberapa cara menentukan laju reaksi, salah satunya itu ditentukan melalui percobaan, yaitu
dengan mengukur konsentrasi salah satu reaksi salah satu produk pada selang waktu yang
berlangsung lambat ini dapat ditentukan dengan cara mengeluarkan sampel dari campuran reaksi
lalu menganalisanya dengan contoh sebagai berikut :
CH3 COOHs + H2O
CH2 COOH + C2H5OH
(Etil asesat)
(Air)
(Asam Asesat) (Etanol)

Reaksi tersebut sangat lambat berlangsungnya sehingga konsentrasi asam asetat yang dihasilkan
dengan mudah dapat ditentukan dengan menggunakan suau larutan asam basa.
Cara yang lebih umum adalah dengan menggunakan suatu alat yang dapat menunjukkan secara
kontinu suatu perubahan yang menyertai reaksi. Untuk reaksi gas yang disertai perubahan mol, alat
dirancang dapat mengukur perubahan bahan tekanan gas, contohnya sebagai berikut :
2NaO5 (g)  4NO2 (g) + O2
Reaksi tersebut disertai pertambahan jumlah mol gas yang menyebabkan pertambahan tekanan
yang dapat dibaca dengan mometer semakin banyak N2O5 yang terurai semakin besar tekanannya,
jika reaksi berlangsung pada volume dan suhu yang tetap maka pertambahan tekanan dapat
dikatakan dengan tambahan mol dengan demikian laju penguraian NaO5 dapat ditentukan.
Pada laju reaksi terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Selain bergantung
pada jenis zat yang beraksi laju reaksi dipengaruhi oleh :
a.
Konsentrasi Pereaksi
Pada umumnya jika konsentrasi zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar, dan
sebaliknya jika konsentrasi pula, dan sebaliknya jika sentrasi suatu zat semakin kecil maka laju
reaksinya pun semakin kecil. Untuk beberapa reaksi, laju reaksinya pun semakin kecil. Untuk
beberapa reaksi, laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan matematik yang dikenal dengan
hukum laju reaksi atau reaksi dinamakan orde reaksi. Menentukan orde reaksi dari suatu reaksi
kimia pada prinsipnya menentukan seberapa besar pengaruh perubahan konsentrasi pereaksi

terhadap laju reaksi.
b.
Luas Permukaan
Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi dalam bentuk padat, luas permukaan (total) zat padat
akan bertambah jika ukurannya diperkecil. Semakin zat padat terbagi menjadi bagian kecil,
semakin cepat reaksi berlangsung. Bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yang lebih cepat
dibandingkan sebuah bongkah zat padat dengan massa yang sama. Bubuk padat memiliki
permukaan yang lebih besar dari pada sebuah bengkah zat padat.
c.
Suhu atau Temperatur
Laju reaksi juga dapat di percepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya. Ketika suhunya
dinaikkan maka laju reaksi akan meningkat pula. Sebagai perkiraan kasar, sebagai perkiraan besar,

sebagai reaksi berlangsung dengan suhu ruangan maka laju reaksi akan berlipat ganda setiap
kenaikan 100C
Perkiraan ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan pada seluruh reaksi. Bahkan
bila pun mendekati benar, laju reaksi akan berlipat ganda setiap 9 0C atau 110C atau setiap suhu
tertentu. Angka dari derajat suhu yang diperlukan untuk melipat gandakan laju reaksi akan berubah
secara bertahap seiring dengan meningkatnya suhu.
Beberapa reaksi pada hakikatnya sangat cepat, sebagai contoh reaksi perpanasan melibatkan ion

yang terlarut menjadi zat padat yang tidak larut, atau reaksi ion hidrogen dengan asam dan ion
hidroksi dari Alkali didalam larutan, sehingga memanaskan salah satu dari contoh ini tidak
memperoleh perbedaan laju reaksi yang baik di laboratorium maupun industri akan berlangsung
lebih cepat apabila di panaskan
d.
Tekanan
Bayak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari reaksi seperti itu juga
dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil Volume akan memperbesar
konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan meningkatkan laju reaksi.
Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan hanya zat padat maupun zat cair tidak
memberikan perubahan apapun pada laju reaksi.
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara Hidrogen dan Nitrogen
ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi. alasan utama menggunakan tekanan
tinggi adalah untuk meningkatkan persentasi amonia di dalam keseimbangan campuran, namun hal
ini juga memberikan perubahan yang berarti pada laju reaksi juga.
Industri yang melibatkan produksi berupa gas yang banyak dilangsungkan pada tekanan tinggi,
misalnya pembuatan amonia yang menggunakan tekanan hingga 400 atm.
e.
Katalis

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu sendiri tak mengalami
perubahan yang kekal (tidak diskon asumsi atau tidak dihabiskan). Katalis dibagi 2 yaitu :
- Katalis Positif.
Katalis positif berfungsi untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi
pengaktifan, katalis positif disebut juga katalisator.
- Katalis Negatif
Katalis negatif berfungsi untuk memperkuat laju reaksi. Katalis negatif disebut juga inhibator.
Adapun Jenis-jenis katalis yaitu :
- Katalis homogen
Wujud katalis homogen ini sama dengan wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya ikut beraksi
tetapi pada akhirnya akan kembali lagi ke bentuk semula.
- Katalis Heterogen
Wujud katalis homogen ini berbeda dari wujud pereaksi. Jenis katalis ini umumnya berupa
logam-logam dan bereaksi yang dipercepat adalah reaksi gas-gas katalis ini tidak ikut bereaksi,
tetapi melalui reaksi permukaan yaitu permukaan logam menyerap molekul-molekul udara hingga
apabila dua molekul gas yang dapat bereaksi terserap maka gas-gas itu akan mudah bereaksi katalis
ini kebanyakan digunakan dalam reaksi industri.
- Katalis biokimia
Katalis biokimia ini berfungsi untuk mempercepat reaksi-reaksi yang terjadi pada makhluk
hidup. Katalis ini berupa enzim-enzim.

Dalam laju reaksi terdapat pula teori tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan
antara partikel pereaksi. Akan tetapi tidaklah setiap tumbukan antara partikel menghasilkan reaksi,
melainkan hanya tumbukkan antar partikel yang memiliki energi yang cukup serta arah tumbukan
yang tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa laju reaksi dapat bergantung pada 3 hal, yaitu:

Frekuensi Tumbukan

Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup

Fraksi partikel dengan energi cukup yang tumbuhannya dengan arah yang tepat.

Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif, energi minimum yang
harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif yang disebut juga
energi pengaktifan untuk memahami arti dari energi pengaktifan perlu diperhatikan pelan-pelan
benda yang ada di sekitar kita yang dapat terbakar.
Adapun persamaan laju reaksi dan orde reaksi yaitu sebagai berikut:
mA + nB
pC = qD
x
Persamaan laju : V = K [A] [B]x

Dengan ketetapan rumus :
- K
: Ketetapan Jenis Reaksi
- X
: Orde Reaksi terhadap pereaksi A
- Y
: Orde reaksi terhadap pereaksi B
- m,n,p,q : Koefisien masing-masing zat yang terlihat dalam reaksi
Ketetapan jenis reaksi (K) adalah salah satu tetapan yang harganya bergantung pada jenis
pereaksi dan suhu., setiap reaksi mempunyai harga K tertentu pada suhu tertentu. Harga K berubah
jika suhu berubah, kenaikan suhu dan katalisator umumnya dan memperbesar harga K.

BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1.
Alat-alat
Gelas Kimia 100 ml
Gelas ukur
Pipet

Stopwatch
Termometer
Hot plate
Kertas
Pulpen
Penjepit tabung
3.1.2.
-

Bahan-bahan
Larutan Na2S2O3 0,1 M
Larutan Na2S2O3 0,2 M
Larutan HCl 1 M
Larutan HCl 2 M
Aquadest

3.2. Prosedur Percobaan
3.2.1. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Dimasukkan 2 ml Na2S2O3 0,1 M dalam gelas kimia
Disiapkan kertas putih yang diberi tanda X

Dimasukkan 3 ml HCl 1 M dalam Na2S2O3 0,1 M
Dicatat waktu yang dibutuhkan hingga tanda X menghilang
Diulangi prosedur yang sama dengan menggunakan Na2S2O3 0,1 M – HCl 2 M
dan Na2S2O3 0,2 M – HCl 2 M
3.2.2.
-

Pengaruh Suhu (40o) terhadap Laju Reaksi
Disiapkan gelas kimia dan diisi dengan 2 ml larutan Na2S2O3 0,2M.

Dipanaskan hingga suhunya 40o C (gunakan termometer), kemudian letakkan diatas
kertas yang telah diberi tanda silang
Dimasukkan 3 ml larutan HCl 2 M kedalam gelas kimia tersebut dan catat waktu
yang dibutuhkan sejak penambahan larutan HCl hingga tanda silang tidak terlihat lagi dari atas
Diulangi prosedur diatas menggunakan Na2S2O3 0,1 M – HCl 2 M
danNa2S2O3 0,1 M – HCl 1 M

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil percobaan
4.1.1
Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi

4.2. Reaksi
Na2S2O3(aq) + 2HCl (aq) → 2 NaCl (aq) + S(s) + H2O(l) + S02
4.3. Perhitungan
4.3.1 Pengaruh Konsentrasi terhadap laju reaksi
4.3.2 Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
TABEL I
Volume
Volume HCl
2M
10
10
10
10

Na2S2O3
(0,2 M)

20
15
10
5
Perhitungan
1. V1.M1 = V2.M2
15.0,2 = 20.M2
3
= 20.M2
M2
= 20:3
M2
= 6,7 M
2. V1.M1 = V2.M2
10.0,2 = 20.M2
2
= 20.M2
M2
= 20:2
M2
= 10 M
3. V1.M1 = V2.M2
5.0,2 = 20.M2
1
= 20.M2
M2 = 20:1
M2 = 20 M

Air

Jumlah

5
10
15

30
30
30
30

Konsentrasi
(mol/L)
Na2S2O3
pada awal
reaksi

Waktu
(detik)

1
waktu

28.00 s
38.00 s
60.00 s
105.00 s

0,035
0,026
0,016
0,009

TABEL II
Volum
Na2S2O3 0,2
M (mL)
20
20
20

Volume
HCL 2 M
10
7,5
5

Air
2,5
5

Jumlah
30
30
30

Konsentrasi
(mol/L)
HCL pada
awal reaksi

Waktu
(detik)

1
waktu

23:00
25:00
30:00

0,043
0,040
0,033

Perhitungan
1. V1.M1 = V2.M2
7,5.2 = 10.M2
15
= 10.M2
M2
= 15 : 10
M2 = 1,5 M
2. V1.M1 = V2.M2
5.2
= 10.M2
10
= 10.M2
M2
= 10 : 10
M2 = 1 M
Pertanyaan
1
1. Buatlah grafik waktu terhadap konsentrasi Na2S2O3 ! Bagaimanakah hubungan aljabar
1
antara waktu dan konsentrasi Na2S2O3 ? berapakah tingkat reaksi terhadap Na2S2O3 ?
1
2. Buatlah grafik waktu terhadap konsentrasi HCl ! Bagaimanakah hubungan aljabar antara
1
waktu dan konsentrasi HCl ? berapakah tingkat reaksi terhadap HCl ?
3. Tulislah persamaan kecepatan reaksinya!
4. Berapakah tingkat reaksinya?
5. menga

4.4. Pembahasan
Laju reaksi adalah capat lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung. Laju reaksi dapat dinyatakan
sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau produk per satuan waktu. Dalam laju reaksi terdapat
orde, yaitu banyaknya faktor konsentrasi zat yang mempengaruhi laju reaksi. Dalam laju reaksi
kimia terdapat bilangan orde reaksi. Diantaranya 0, 1 dan 2. Reaksi orde nol adalah reaksi yang laju
reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan. Reaksi orde satu adalah reaksi yang
lajureaksinya hanya dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan pangkat satu sehingga didapat grafik
linear pada grafik perbandingan konsentrasi reaktan dengan laju reaksi. Reaksi orde dua adalah
reaksi yang laju reaksinya dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan kuadrat. Sehingga didapatkan
grafik berbentuk kurfa pada grfik pebandingan konsentrasi reaktan dengan laju reaksi. Didalam laju
reaksi terdapat konstanta laju reaksi. Yaitu tetapan dalam perhitungan laju reaksi. Barapapun
konsentrasi yang digunakan selalu digunakan tetapan ini. Konstanta laju reaksi ini hanya
dipengaruhi oleh jenis pereaksi dan suhu.
Praktikum kali ini dilakukan dua percobaan, yaitu pengaruh konsentrasi dan suhu pada terhadap
laju reaksi kimia . pada percobaan pertama dilakukan percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi kimia. Ketika digunakan 2 ml Na2S2O3 0,1 M dicampur dengan 3 ml HCl 1 M reaksi
berlangsung hingga warna larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda silang dikertas dalam
277 s. Ketika digunakan 2 ml Na2S2O3 0,1 M dicampur dengan 3 ml HCl 2 M reaksi berlangsung
hingga warna larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda silang dikertas dalam 151 s. Ketika

digunakan 2 ml Na2S2O3 0,2 M dicampur dengan 3 ml HCl 2 M reaksi berlangsung hingga warna
larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda silang dikertas dalam 52 s. Dari percobaan ini
dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi yang digunakan maka semakin laju pula reaksi
berlangsung.
Percobaan kedua adalah pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Pada percobaan ini suhu dinaikkan
hingga 40oC. Ketika digunakan 2 ml Na2S2O3 0,2 M dicampur dengan 3 ml HCl 2 M reaksi
berlangsung hingga warna larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda silang dikertas dalam 43
s. Ketika digunakan 2 ml Na2S2O3 0,2 M dicampur dengan 3 ml HCl 1 M reaksi berlangsung hingga
warna larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda silang dikertas dalam 50 s. Ketika
digunakan 2 ml Na2S2O3 0,1 M dicampur dengan 3 ml HCl 1 M reaksi berlangsung hingga warna
larutan menjadi keruh dan tak terlihat lagi tanda silang dikertas dalam 95 s. Dari percaobaan ini dan
percobaan pertama terdapat perbedaan perlakuan. Yaitu pada percobaa pertama digunakan suhu
ruang sedangkan pada percobaan kedua digunakan suhu 40oC, Dan dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi suhu, maka semakin laju pula suatu reaksi berlangsung.
Pada percobaan ini waktu yang ditentukan hingga tanda X tertutup. Yang menyebabkan tanda X
tertutup adalah terbentuknya produk berupa senyawa sulfur yang mengendap berwarna putih
buram.
Dalam percobaan ini terdapat beberapa faktor kesalahan yaitu ketidak tepatan dalam pengukuran
waktu denperbedaan persepsi dalam menentukan tanda silang sudah tak terlihat atau belum.

BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah :
Suhu
Luas permukaan
Konsentrasi
Tekanan
Katalis

Dari percobaan ini didapat pengaruh konsentrasi dan suhu. Pengaruh konsentrasi yaitu
apabila konsentrasi suatu reaktan semakin besar, maka laju reaksi juga meningkat. Dan pengaruh
suhu yaitu apabila suhu dinaikkan maka laju suatu reaksi juga meningkat.

Dalam percobaan pengaruh konsentrasi dengan suhu ruang didapat persamaan :
Dalam percobaan pengaruh konsentrasi dengan suhu reaktan 40oC didapat persamaan :

LAMPIRAN FOTO
Alat dan Bahan :

===

Gelas Kimia

HCl

Na2 S2 O 3

Aquades

Gelas Ukur

Pipet

Proses :

===

Pengukuran volume menggunakan gelas ukur

Penuangan larutan

Tampak sebelum reaksi

Penuangan aquades

Penuangan HCl ke Gelas Kimia

Penuangan

Na2 S2 O 3 ke Gelas Kimia yang
berisi HCl

Pengamatan menggunakan stopwatch

Tampak reaksi kima yang terjadi setelah
beberapa detik