GABUNG BUKU PLH MANGROVE 4.pdf

Tim Penyusun :

Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si. Dr. Ir. Diah Zuhriana, M.Pd. Dr. Siti Badriyah Rushayati, M.Si. Ir. Sugiarti Melani Kurnia, S.Si. Dr. Tien Lastini, S.Hut, M.Si. Dr. Tuti Herawati, S.Hut, M.Si. Dr. Ir. Dede Rohadi, M.Sc. Triana Cecep Supriyatna, S.E. Siti Hanum H. Ilmi, S.I.Kom.

Tim Editor:

Ir. Adi Susmianto, M.Sc. Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Drs. Adung Suteja, SH. MMPd. MH..

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

Jl. MT. Haryono No. 56, Sindang, Kab. Indramayu 45222 Kerjasama dengan

PT. PERTAMINA RU VI Balongan, Indramayu

Jl. Raya Balongan, Kab. Indramayu, Jawa Barat 45217 Jl. Raya Balongan, Kab. Indramayu, Jawa Barat 45217

iii

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP TEMATIK MANGROVE UNTUK KELAS 4 SEKOLAH DASAR

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang (2017) Tim Penyusun : Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si.

Dr. Ir. Diah Zuhriana, M.Pd. Dr. Siti Badriyah Rushayati, M.Si. Ir. Sugiarti Melani Kurnia, S.Si. Dr. Tien Lastini, S.Hut, M.Si. Dr. Tuti Herawati, S.Hut, M.Si. Dr. Ir. Dede Rohadi, M.Sc. Triana Cecep Supriyatna, S.E. Siti Hanum H. Ilmi, S.I.Kom.

Tim Editor

: Ir. Adi Susmianto, M.Sc.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Drs. Adung Suteja, SH. MMPd. MH

Desain Sampul : Triana Tata Letak isi : Tatang Rohana

Penerbit

: Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

ISBN

: 978-602-50287-1-7

Terbit Pertama : 2017

Hak cipta dilindungi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Hak cipta dilindungi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

iii

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP TEMATIK MANGROVE UNTUK KELAS 4 SEKOLAH DASAR

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang (2017) Tim Penyusun : Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si.

Dr. Ir. Diah Zuhriana, M.Pd. Dr. Siti Badriyah Rushayati, M.Si. Ir. Sugiarti Melani Kurnia, S.Si. Dr. Tien Lastini, S.Hut, M.Si. Dr. Tuti Herawati, S.Hut, M.Si. Dr. Ir. Dede Rohadi, M.Sc. Triana Cecep Supriyatna, S.E. Siti Hanum H. Ilmi, S.I.Kom.

Tim Editor

: Ir. Adi Susmianto, M.Sc.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Drs. Adung Suteja, SH. MMPd. MH

Desain Sampul : Triana Tata Letak isi : Tatang Rohana

Penerbit

: Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

ISBN

: 978-602-50287-1-7

Terbit Pertama : 2017

Hak cipta dilindungi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Hak cipta dilindungi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

iv

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

vi

vii

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

UCAPAN TERIMA KASIH

SAMBUTAN

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA, penyusunan buku

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove dapat diselesaikan dengan baik. Tim penyusun

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah

KABUPATEN INDRAMAYU

memungkinkan tersusunnya buku ini, yaitu : 1. Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu 2. Pri Hartanto Manager HSE PT. Pertamina RU VI Balongan 3. I Nyoman N Suryadiputra Direktur Wetlands Internatinal - Indonesia Programme

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-NYA, Buku Pendidikan 4. Drs. Adung Suteja. SH. MMPD. MH. Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan

Lingkunga Hidup Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar Kabupaten Indramayu telah selesai Kabupaten Indramayu

disusun oleh Tim. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu pembentuk watak atau 5. Omat, ST, MT.Kasubid Prasarana Wilayah, Badan Perencana Pembangunan, Penelitian

karakter generasi yang akan datang menjadi insan pembangunan yang berkelanjutan dan dan Pengembangan Daerah Kabupaten Indramayu.

berwawasan lingkungan.

6. Oni S.Hut.Dinas Kelautan dan Perikanan 7. Suhartati, S.Si., M.Si. Kepala Seksi Perencanaan, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Indramayu yang sebagian wilayahnya merupakan pesisir, sangat mengandalkan 8. Cecep Supriyatna CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

perekonomiannya di sektor kelautan dan perikanan. Dengan panjang pantai 147 km yang dihuni 9. Siti Hanum H. Ilmi CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

oleh penduduk 35 desa pesisir dari 11 kecamatan, Pemerintah Kabupaten Indramayu 10. Rina Estelita CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

berkomitmen untuk melestarikan hutan mangrove di sepanjang pesisir utara guna mendukung 11. Sari Handayani CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. 12. Eka Tarika Kelompok Pantai Lestari

Hal tersebut sesuai dengan visi Kabupaten Indramayu terwujudnya masyarakat yang religius, Terima kasih juga disampaikan kepada peserta workshop Pendidikan Lingkungan Hidup

maju, mandiri, dan sejahtera serta terciptanya keunggulan daerah (Remaja Tiga).

Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu, yaitu: 1. Tati Rustatiningsih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu berkewajiban menyiapkan generasi pemimpin masa 2. Fatkanah , S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

depan yang berwawasan lingkungan, oleh karena itu Dinas Pendidikan berkomitmen untuk 3. Titi Liriyanti, S.Pd SDN Pabean Udik II

menerapkan pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sejak di tingkat Sekolah Dasar. Kekhasan 4. Kuraesin, S.Pd.SD SDN Pabean Udik II

Kabupaten Indramayu dengan hutan mangrovenya yang telah ditetapkan sebagai Mangrove 5. Mustafidz, S.Pd SDN Pabean Udik III

Center untuk kepentingan Pendidikan dan Penelitian Mangrove Indonesia Wilayah Barat, 6. Sundarih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik III

menjadi pertimbangan bagi Dinas Pendidikan untuk mengangkat Mangrove sebagai tema 7. Feni Wahyuni, A.Ma.Pd SDN Karangsong I

Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar di Indramayu.

8. Sri Rahayu SDN Karangsong I 9. Yayah Badriah,S.Pd.SD SDN Karangsong II

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup; Badan Perencanaan 10. Nurhayati,S.Pd.I SDN Karangsong II

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah; Dinas Kelautan dan Perikanan; PT. 11. Tia Istianah SDN Karangsong III

Pertamina RU VI Balongan dan Tim Penyusun atas dukungan dan bantuannya sehingga Buku 12. Casniah, S.Pd.SD SDN Karangsong III

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove dapat disusun dan diimplementasikan di 13. Bambang Sugiharto, S.Pd SDN Unggulan

Kabupaten Indramayu.

14. Lutfyah, S.Pd SDN Unggulan 15. Hj. Suhaelah, S.Pd SDN Paoman IV

Indramayu, Juni 2017

16. Hj. Endang Sutiati, S.Pd SDN Paoman IV

Kepala Dinas,

17. Yayan Supyadin, Mpd SDN Pasekan I 18. Makrus, SE. M.Pd SDN Pabean Ilir III 19. Kasdi Priyono, S.Pd.SD SDN Cangkring II 20. Sujana, SPd.I. M.Pd.I SDN Cangkring II

Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang setimpal dan pahala yang berlimpah.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. NIP. 19601108 198109 1 005

Indramayu, Juni 2017 Tim Penyusun Indramayu, Juni 2017 Tim Penyusun

vii

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

UCAPAN TERIMA KASIH

SAMBUTAN

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA, penyusunan buku

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove dapat diselesaikan dengan baik. Tim penyusun

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah

KABUPATEN INDRAMAYU

memungkinkan tersusunnya buku ini, yaitu : 1. Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu 2. Pri Hartanto Manager HSE PT. Pertamina RU VI Balongan 3. I Nyoman N Suryadiputra Direktur Wetlands Internatinal - Indonesia Programme

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-NYA, Buku Pendidikan 4. Drs. Adung Suteja. SH. MMPD. MH. Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan

Lingkunga Hidup Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar Kabupaten Indramayu telah selesai Kabupaten Indramayu

disusun oleh Tim. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu pembentuk watak atau 5. Omat, ST, MT.Kasubid Prasarana Wilayah, Badan Perencana Pembangunan, Penelitian

karakter generasi yang akan datang menjadi insan pembangunan yang berkelanjutan dan dan Pengembangan Daerah Kabupaten Indramayu.

berwawasan lingkungan.

6. Oni S.Hut.Dinas Kelautan dan Perikanan 7. Suhartati, S.Si., M.Si. Kepala Seksi Perencanaan, Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Indramayu yang sebagian wilayahnya merupakan pesisir, sangat mengandalkan 8. Cecep Supriyatna CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

perekonomiannya di sektor kelautan dan perikanan. Dengan panjang pantai 147 km yang dihuni 9. Siti Hanum H. Ilmi CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

oleh penduduk 35 desa pesisir dari 11 kecamatan, Pemerintah Kabupaten Indramayu 10. Rina Estelita CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

berkomitmen untuk melestarikan hutan mangrove di sepanjang pesisir utara guna mendukung 11. Sari Handayani CSR PT. Pertamina RU VI Balongan

pembangunan daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. 12. Eka Tarika Kelompok Pantai Lestari

Hal tersebut sesuai dengan visi Kabupaten Indramayu terwujudnya masyarakat yang religius, Terima kasih juga disampaikan kepada peserta workshop Pendidikan Lingkungan Hidup

maju, mandiri, dan sejahtera serta terciptanya keunggulan daerah (Remaja Tiga).

Tematik Mangrove untuk Sekolah Dasar di Kabupaten Indramayu, yaitu: 1. Tati Rustatiningsih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu berkewajiban menyiapkan generasi pemimpin masa 2. Fatkanah , S.Pd.SD SDN Pabean Udik I

depan yang berwawasan lingkungan, oleh karena itu Dinas Pendidikan berkomitmen untuk 3. Titi Liriyanti, S.Pd SDN Pabean Udik II

menerapkan pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sejak di tingkat Sekolah Dasar. Kekhasan 4. Kuraesin, S.Pd.SD SDN Pabean Udik II

Kabupaten Indramayu dengan hutan mangrovenya yang telah ditetapkan sebagai Mangrove 5. Mustafidz, S.Pd SDN Pabean Udik III

Center untuk kepentingan Pendidikan dan Penelitian Mangrove Indonesia Wilayah Barat, 6. Sundarih, S.Pd.SD SDN Pabean Udik III

menjadi pertimbangan bagi Dinas Pendidikan untuk mengangkat Mangrove sebagai tema 7. Feni Wahyuni, A.Ma.Pd SDN Karangsong I

Pendidikan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar di Indramayu.

8. Sri Rahayu SDN Karangsong I 9. Yayah Badriah,S.Pd.SD SDN Karangsong II

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Lingkungan Hidup; Badan Perencanaan 10. Nurhayati,S.Pd.I SDN Karangsong II

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah; Dinas Kelautan dan Perikanan; PT. 11. Tia Istianah SDN Karangsong III

Pertamina RU VI Balongan dan Tim Penyusun atas dukungan dan bantuannya sehingga Buku 12. Casniah, S.Pd.SD SDN Karangsong III

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove dapat disusun dan diimplementasikan di 13. Bambang Sugiharto, S.Pd SDN Unggulan

Kabupaten Indramayu.

14. Lutfyah, S.Pd SDN Unggulan 15. Hj. Suhaelah, S.Pd SDN Paoman IV

Indramayu, Juni 2017

16. Hj. Endang Sutiati, S.Pd SDN Paoman IV

Kepala Dinas,

17. Yayan Supyadin, Mpd SDN Pasekan I 18. Makrus, SE. M.Pd SDN Pabean Ilir III 19. Kasdi Priyono, S.Pd.SD SDN Cangkring II 20. Sujana, SPd.I. M.Pd.I SDN Cangkring II

Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang setimpal dan pahala yang berlimpah.

Dr. H. M. Ali Hasan, M.Pd. NIP. 19601108 198109 1 005

Indramayu, Juni 2017 Tim Penyusun

1 MENGENAL bab

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Kompetensi Dasar

a. Siswa memahami keanekaragaman ekosistem

b. Siswa memahami keanekaragaman spesies (jenis)

c. Siswa memahami keanekaragaman gen (genetik)

2. Indikator Hasil Belajar

a. Siswa dapat menyebutkan tipe-tipe ekosistem di Indonesia

b. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis flora dan fauna asli Indonesia

c. Siswa dapat membedakan perbedaan ragam spesies (jenis dan ragam gen) di dalam suatu spesies (jenis).

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk tingkat keanekaragaman sumber daya alam hayati yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis atau spesies dan keanekaragaman gen (genetik). Keanekaragaman hayati bisa diartikan sebagai keragaman makhluk hidup yang terjadi akibat adanya perbedaan-perbedaan seperti bentuk, ukuran, warna, penampilan dan sifat-sifatnya. Keanekaragaman hayati sering disebut Biodiversitas, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Biodiversity. Keanekaragaman hayati juga seringkali disingkat menjadi Kehati.

Keanekaragaman hayati dibedakan ke dalam tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis) dan keanekaragaman ekosistem. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari keanekaragaman hayati. Sandang, pangan, papan dan obat-obatan yang kita gunakan banyak dihasilkan dari keanekaragaman hayati.

1 MENGENAL bab

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Kompetensi Dasar

a. Siswa memahami keanekaragaman ekosistem

b. Siswa memahami keanekaragaman spesies (jenis)

c. Siswa memahami keanekaragaman gen (genetik)

2. Indikator Hasil Belajar

a. Siswa dapat menyebutkan tipe-tipe ekosistem di Indonesia

b. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis flora dan fauna asli Indonesia

c. Siswa dapat membedakan perbedaan ragam spesies (jenis dan ragam gen) di dalam suatu spesies (jenis).

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk tingkat keanekaragaman sumber daya alam hayati yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis atau spesies dan keanekaragaman gen (genetik). Keanekaragaman hayati bisa diartikan sebagai keragaman makhluk hidup yang terjadi akibat adanya perbedaan-perbedaan seperti bentuk, ukuran, warna, penampilan dan sifat-sifatnya. Keanekaragaman hayati sering disebut Biodiversitas, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Biodiversity. Keanekaragaman hayati juga seringkali disingkat menjadi Kehati.

Keanekaragaman hayati dibedakan ke dalam tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis) dan keanekaragaman ekosistem. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari keanekaragaman hayati. Sandang, pangan, papan dan obat-obatan yang kita gunakan banyak dihasilkan dari keanekaragaman hayati.

2 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

B. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh interaksi yang dinamis antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (lingkungan fisik).

Interaksi atau hubungan timbal balik antar makhluk hidup yang satu dengan

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

yang lain, baik di dalam spesies (jenis) yang sama maupun antar spesies berbeda

Kiri: ekosistem terumbu karang, kanan: ekosistem sungai

membentuk komunitas. Komponen biotik dari ekosistem meliputi tumbuhan, hewan dan mikro organisme (jasad renik), Komponen-komponen abiotik dari suatu ekosistem meliputi air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban, mineral, dan lingkungan kimiawi.

Keanekaragaman yang terjadi pada ekosistem disebabkan oleh perbedaan iklim, ketinggian dari permukaan laut atau elevasi, substrat atau tempat tumbuh, dan vegetasi atau kumpulan tumbuhan yang membentuknya. Contohnya, ekosistem yang terjadi karena perbedaan ketinggian dari permukaan laut adalah hutan pantai, hutan dataran rendah, hutan pegunungan dan hutan alpin. Ekosistem yang terjadi karena

perbedaan iklim contohnya ekosistem savana, ekosistem hutan hujan dan ekosistem Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Kiri: ekosistem hutan mangrove, kanan: ekosistem rawa

hutan musim (hutan monsoon). Ekosistem yang terbentuk karena perbedaan substrat atau tempat tumbuh

contohnya hutan mangrove, hutan karst (tanah kapur), rawa, sungai, muara, terumbu karang dan hutan gambut. Ekosistem yang terbentuk karena perbedaan vegetasi atau tumbuhan penyusunnya contohnya ekosistem hutan dipterokarpa, ekosistem hutan jati, ekosistem hutan pinus dan ekosistem hutan ekaliptus.

Foto: Hendra Gunawan Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Ekosistem hutan pantai

Kiri: ekosistem savana, kanan : ekosistem hutan hujan

Dapatkah kamu mengenali ekosistem di sekitar tempat tinggalmu? Ekosistem apa sajakah itu?

2 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

B. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh interaksi yang dinamis antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (lingkungan fisik).

Interaksi atau hubungan timbal balik antar makhluk hidup yang satu dengan

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

yang lain, baik di dalam spesies (jenis) yang sama maupun antar spesies berbeda

Kiri: ekosistem terumbu karang, kanan: ekosistem sungai

membentuk komunitas. Komponen biotik dari ekosistem meliputi tumbuhan, hewan dan mikro organisme (jasad renik), Komponen-komponen abiotik dari suatu ekosistem meliputi air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban, mineral, dan lingkungan kimiawi.

Keanekaragaman yang terjadi pada ekosistem disebabkan oleh perbedaan iklim, ketinggian dari permukaan laut atau elevasi, substrat atau tempat tumbuh, dan vegetasi atau kumpulan tumbuhan yang membentuknya. Contohnya, ekosistem yang terjadi karena perbedaan ketinggian dari permukaan laut adalah hutan pantai, hutan dataran rendah, hutan pegunungan dan hutan alpin. Ekosistem yang terjadi karena

perbedaan iklim contohnya ekosistem savana, ekosistem hutan hujan dan ekosistem Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Kiri: ekosistem hutan mangrove, kanan: ekosistem rawa

hutan musim (hutan monsoon). Ekosistem yang terbentuk karena perbedaan substrat atau tempat tumbuh

contohnya hutan mangrove, hutan karst (tanah kapur), rawa, sungai, muara, terumbu karang dan hutan gambut. Ekosistem yang terbentuk karena perbedaan vegetasi atau tumbuhan penyusunnya contohnya ekosistem hutan dipterokarpa, ekosistem hutan jati, ekosistem hutan pinus dan ekosistem hutan ekaliptus.

Foto: Hendra Gunawan Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Ekosistem hutan pantai

Kiri: ekosistem savana, kanan : ekosistem hutan hujan

Dapatkah kamu mengenali ekosistem di sekitar tempat tinggalmu? Ekosistem apa sajakah itu?

4 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

C. Keanekaragaman Spesies Contoh spesies dari kelompok buah-buahan, kita mengenal salak yang berbeda dengan

pepaya, berbeda dengan mangga dan berbeda dengan rambutan, karena salak, pepaya, Keanekaragaman spesies atau jenis merupakan keragaman yang dapat di temukan di suatu

mangga dan rambutan merupakan spesies yang berbeda. Dari komunitas atau kelompok atau komunitas tumbuhan maupun hewan di suatu tempat. Keanekaragaman spesies

masyarakat tumbuhan kita mengenal pohon cemara, pohon bakau, pohon ketapang, dapat dilihat dengan mata telanjang, karena masing-masing spesies memiliki perbedaan yang

pohon waru laut dan pohon bintaro. Pohon-pohon tersebut bentuk fisiknya, daunnya, nyata. Contohnya, dari komunitas hewan kita mengenal ada monyet ekor panjang yang berbeda

bunga dan buahnya berbeda satu sama lain, karena merupakan spesies yang berbeda. nyata dengan burung pergam putih, berbeda dengan biawak, dan berbeda dengan penyu hijau.

Mereka merupakan spesies yang berbeda.

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Kiri: monyet ekor panjang, kanan: pergam putih Contoh keanekaragaman spesies buah-buahan.

Dapatkah kamu mengenali buah apa sajakah itu?

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Kiri: Biawak, kanan: Penyu hijau Monyet, burung pergam putih, biawak dan penyu hijau adalah contoh-contoh spesies

hewan atau yang sering disebut juga satwa liar.

Dapatkah kamu memberi contoh spesies dari kelompok burung di sekitar rumahmu?

Foto: Hendra Gunawan

Contoh keanekaragaman spesies sayur-sayuran. Tahukah kamu, sayur apa sajakah itu?

4 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

C. Keanekaragaman Spesies Contoh spesies dari kelompok buah-buahan, kita mengenal salak yang berbeda dengan

pepaya, berbeda dengan mangga dan berbeda dengan rambutan, karena salak, pepaya, Keanekaragaman spesies atau jenis merupakan keragaman yang dapat di temukan di suatu

mangga dan rambutan merupakan spesies yang berbeda. Dari komunitas atau kelompok atau komunitas tumbuhan maupun hewan di suatu tempat. Keanekaragaman spesies

masyarakat tumbuhan kita mengenal pohon cemara, pohon bakau, pohon ketapang, dapat dilihat dengan mata telanjang, karena masing-masing spesies memiliki perbedaan yang

pohon waru laut dan pohon bintaro. Pohon-pohon tersebut bentuk fisiknya, daunnya, nyata. Contohnya, dari komunitas hewan kita mengenal ada monyet ekor panjang yang berbeda

bunga dan buahnya berbeda satu sama lain, karena merupakan spesies yang berbeda. nyata dengan burung pergam putih, berbeda dengan biawak, dan berbeda dengan penyu hijau.

Mereka merupakan spesies yang berbeda.

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Kiri: monyet ekor panjang, kanan: pergam putih Contoh keanekaragaman spesies buah-buahan.

Dapatkah kamu mengenali buah apa sajakah itu?

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Kiri: Biawak, kanan: Penyu hijau Monyet, burung pergam putih, biawak dan penyu hijau adalah contoh-contoh spesies

hewan atau yang sering disebut juga satwa liar.

Dapatkah kamu memberi contoh spesies dari kelompok burung di sekitar rumahmu?

Foto: Hendra Gunawan

Contoh keanekaragaman spesies sayur-sayuran. Tahukah kamu, sayur apa sajakah itu?

6 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

D. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen adalah perbedaan gen yang terjadi dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen dapat menyebabkan ragam antar individu dari satu spesies. Contohnya kita mengenal padi IR, padi PB5, padi Cianjur, Padi Rojolele, Padi Cisadane, dan padi Bengawan Solo. Semua itu merupakan satu spesies padi, tetapi memiliki rasa, aroma, umur, bentuk, ukuran dan kelembutan yang bervariasi, karena memiliki ragam gen yang berbeda. Dalam dunia tumbuhan, ragam gen sering disebut varitas, sehingga kita sering mendengar istilah padi varitas Cianjur, padi varitas Rojolele.

Kita mengenal berbagai varitas mangga dari Indramayu seperti mangga gedong, mangga gincu, mangga manalagi, mangga arumanis, mangga dermayu dan mangga golek. Semua itu masih termasuk spesies mangga namun varitas atau gen nya berbeda. Perbedaan gen tersebut dapat dilihat dari bentuk, warna, ukuran dan rasanya.

Foto: Hendra Gunawan

Indonesia sangat kaya dengan ragam buah pisang, ada pisang ambon, pisang kapok, pisang raja, pisang tanduk, pisang gabu, pisang kluthuk dan pisang belitung.

Dalam gambar di atas ada empat ragam cabai, semuanya merupakan satu spesies cabe, Semua itu masih merupakan satu spesies pisang, namun memiliki gen yang berbeda

namun memiliki gen yang berbeda sehingga ukuran, bentuk, warna dan rasa pedasnya pun berbeda. sehingga memiliki bentuk, ukuran, warna dan rasa yang berbeda.

Dapatkah kamu sebutan cabe apa sajakah itu?

Perbedaan sifat-sifat yang terjadi pada buah-buahan dan padi pada contoh diatas tersebut terjadi karena perbedaan gen atau genetik, sehingga gen sering disebut sebagai pembawa sifat keturunan. Sekarang, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, gen-gen yang baik dapat direkayasa dengan persilangan untuk tujuan peningkatan mutu dan jumlah produksi. Misalnya mangga yang lebat tapi buahnya kecil dan asam disilangkan dengan mangga yang buahnya sedikit tetapi besar dan manis, maka hasil persilangannya menjadi pohon mangga yang buahnya lebat dan besar serta manis rasanya. Sudah banyak varitas tumbuhan yang dibuat dengan teknologi, terutama untuk buah-buahan.

Dapatkah kamu memberi contoh ragam gen pada spesies buah dan hewan?

Foto: Hendra Gunawan

Gambar di atas semuanya merupakan spesies pisang, namun ada perbedaan bentuk, ukuran dan rasa yang membedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan oleh keanekaragaman gen. Dapatkah kamu mengenali pisang apa sajakah itu?

6 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

D. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen adalah perbedaan gen yang terjadi dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen dapat menyebabkan ragam antar individu dari satu spesies. Contohnya kita mengenal padi IR, padi PB5, padi Cianjur, Padi Rojolele, Padi Cisadane, dan padi Bengawan Solo. Semua itu merupakan satu spesies padi, tetapi memiliki rasa, aroma, umur, bentuk, ukuran dan kelembutan yang bervariasi, karena memiliki ragam gen yang berbeda. Dalam dunia tumbuhan, ragam gen sering disebut varitas, sehingga kita sering mendengar istilah padi varitas Cianjur, padi varitas Rojolele.

Kita mengenal berbagai varitas mangga dari Indramayu seperti mangga gedong, mangga gincu, mangga manalagi, mangga arumanis, mangga dermayu dan mangga golek. Semua itu masih termasuk spesies mangga namun varitas atau gen nya berbeda. Perbedaan gen tersebut dapat dilihat dari bentuk, warna, ukuran dan rasanya.

Foto: Hendra Gunawan

Indonesia sangat kaya dengan ragam buah pisang, ada pisang ambon, pisang kapok, pisang raja, pisang tanduk, pisang gabu, pisang kluthuk dan pisang belitung.

Dalam gambar di atas ada empat ragam cabai, semuanya merupakan satu spesies cabe, Semua itu masih merupakan satu spesies pisang, namun memiliki gen yang berbeda

namun memiliki gen yang berbeda sehingga ukuran, bentuk, warna dan rasa pedasnya pun berbeda. sehingga memiliki bentuk, ukuran, warna dan rasa yang berbeda.

Dapatkah kamu sebutan cabe apa sajakah itu?

Perbedaan sifat-sifat yang terjadi pada buah-buahan dan padi pada contoh diatas tersebut terjadi karena perbedaan gen atau genetik, sehingga gen sering disebut sebagai pembawa sifat keturunan. Sekarang, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, gen-gen yang baik dapat direkayasa dengan persilangan untuk tujuan peningkatan mutu dan jumlah produksi. Misalnya mangga yang lebat tapi buahnya kecil dan asam disilangkan dengan mangga yang buahnya sedikit tetapi besar dan manis, maka hasil persilangannya menjadi pohon mangga yang buahnya lebat dan besar serta manis rasanya. Sudah banyak varitas tumbuhan yang dibuat dengan teknologi, terutama untuk buah-buahan.

Dapatkah kamu memberi contoh ragam gen pada spesies buah dan hewan?

Foto: Hendra Gunawan

Gambar di atas semuanya merupakan spesies pisang, namun ada perbedaan bentuk, ukuran dan rasa yang membedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan oleh keanekaragaman gen. Dapatkah kamu mengenali pisang apa sajakah itu?

8 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

KEANEKARAGAMAN HAYATI 2

E. Rangkuman

PERLINDUNGAN

DAN PENGAWETAN

bab

Keanekaragaman hayati adalah keragaman makhluk hidup yang terjadi akibat

adanya perbedaan-perbedaan seperti bentuk, ukuran, warna, penampilan dan sifat- sifatnya. Keanekaragaman hayati dibedakan ke dalam tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis) dan keanekaragaman ekosistem. Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati dan bangsa

1. Kompetensi Dasar

Indonesia sangat bergantung pada keanekaragaman hayati untuk sandang, pangan,

a. Siswa memahami pengertian perlindungan dan pengawetan

papan, obat-obatan dan untuk mata pencaharian

. keanekaragaman hayati.

b. Siswa memahami upaya-upaya perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hayati yang dilakukan pemerintah dan masyarakat, baik

F. Latihan

pada ekosistem maupun spesies.

c. Siswa mengenal kawasan yang dilindungi dan tempat-tempat untuk pengawetan keanekaragaman hayati serta mengenal spesies tumbuhan

1. Sebutkan macam-macam ekosistem yang kamu ketahui di sekitar tempat

dan satwa yang dilindungi.

tinggalmu! Apa yang membedakan antara ekosistem-ekosistem tersebut?

2. Coba amati berbagai spesies burung di sekitar rumahmu, apa perbedaan yang

2. Indikator Hasil Belajar

kamu lihat di antara mereka?

a. Siswa dapat menyebutkan upaya upaya perlindungan keanekaragaman

3. Coba selidiki di sekitarmu, adakah tanaman hias dan buah-buahan yang

hayati dan contoh kawasan yang dilindungi.

b. Siswa dapat menyebutkan upaya upaya pengawetan tumbuhan dan satwa oleh pemerintah dan masyarakat.

merupakan satu spesies tetapi memiliki gen atau varitas yang berbeda?

c. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia.

A. Pengertian Perlindungan dan Pengawetan

Perlindungan keanekaragaman hayati adalah upaya memelihara kelestarian keanekaragaman hayati dengan cara menetapkan wilayah perlindungan keanekaragaman hayati, membinanya dan mengatur cara pemanfaatannya sehingga terhindar dari kepunahan.

Pengawetan keanekaragaman hayati adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman hayati tidak punah. Pengawetan keanekaragaman hayati dilakukan di dalam habitat atau tempat hidup alaminya dan di luar habitatnya. Pengawetan keanekaragaman hayati di dalam habitatnya dilakukan dengan cara menjaga keutuhan habitatnya agar tetap dalam keadaan asli. Pengawetan keanekaragaman hayati di luar habitatnya dilakukan dengan cara menjaga, memelihara dan mengembangbiakannya.

8 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

KEANEKARAGAMAN HAYATI 2

E. Rangkuman

PERLINDUNGAN

DAN PENGAWETAN

bab

Keanekaragaman hayati adalah keragaman makhluk hidup yang terjadi akibat

adanya perbedaan-perbedaan seperti bentuk, ukuran, warna, penampilan dan sifat- sifatnya. Keanekaragaman hayati dibedakan ke dalam tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis) dan keanekaragaman ekosistem. Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati dan bangsa

1. Kompetensi Dasar

Indonesia sangat bergantung pada keanekaragaman hayati untuk sandang, pangan,

a. Siswa memahami pengertian perlindungan dan pengawetan

papan, obat-obatan dan untuk mata pencaharian

. keanekaragaman hayati.

b. Siswa memahami upaya-upaya perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hayati yang dilakukan pemerintah dan masyarakat, baik

F. Latihan

pada ekosistem maupun spesies.

c. Siswa mengenal kawasan yang dilindungi dan tempat-tempat untuk pengawetan keanekaragaman hayati serta mengenal spesies tumbuhan

1. Sebutkan macam-macam ekosistem yang kamu ketahui di sekitar tempat

dan satwa yang dilindungi.

tinggalmu! Apa yang membedakan antara ekosistem-ekosistem tersebut?

2. Coba amati berbagai spesies burung di sekitar rumahmu, apa perbedaan yang

2. Indikator Hasil Belajar

kamu lihat di antara mereka?

a. Siswa dapat menyebutkan upaya upaya perlindungan keanekaragaman

3. Coba selidiki di sekitarmu, adakah tanaman hias dan buah-buahan yang

hayati dan contoh kawasan yang dilindungi.

b. Siswa dapat menyebutkan upaya upaya pengawetan tumbuhan dan satwa oleh pemerintah dan masyarakat.

merupakan satu spesies tetapi memiliki gen atau varitas yang berbeda?

c. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia.

A. Pengertian Perlindungan dan Pengawetan

Perlindungan keanekaragaman hayati adalah upaya memelihara kelestarian keanekaragaman hayati dengan cara menetapkan wilayah perlindungan keanekaragaman hayati, membinanya dan mengatur cara pemanfaatannya sehingga terhindar dari kepunahan.

Pengawetan keanekaragaman hayati adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman hayati tidak punah. Pengawetan keanekaragaman hayati dilakukan di dalam habitat atau tempat hidup alaminya dan di luar habitatnya. Pengawetan keanekaragaman hayati di dalam habitatnya dilakukan dengan cara menjaga keutuhan habitatnya agar tetap dalam keadaan asli. Pengawetan keanekaragaman hayati di luar habitatnya dilakukan dengan cara menjaga, memelihara dan mengembangbiakannya.

10 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

B. Upaya Perlindungan dan Pengawetan Cagar alam umumnya ditetapkan untuk melindungi ekosistem atau tumbuhan asli,

misalnya Cagar Alam Panjalu di Ciamis untuk melindungi ekosistem dan spesies hutan Untuk melindungi keanekaragaman hayati ekosistem serta tumbuhan dan satwa

dataran rendah, Cagar Alam Pulau Dua di Serang untuk melindungi ekosistem dan yang hidup di dalamnya, pemerintah menetapkan wilayah-wilayah perlindungan yang

spesies hutan mangrove, Cagar Alam Kamojang di Garut untuk melindungi ekosistem sering disebut kawasan yang dilindungi. Kawasan untuk perlindungan dan pengawetan

dan spesies hutan pegunungan, Cagar Alam Pananjung Pangandaran di Banjar untuk keanekaragaman hayati antara lain adalah cagar alam, suaka margasatwa, taman

melindungi ekosistem dan spesies hutan pantai dan hutan dataran rendah.

nasional dan taman hutan raya. Contoh tempat perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya adalah kebun binatang, taman margasatwa, taman safari, kebun raya, arboretum, dan taman keanekaragaman hayati (Taman Kehati).

Untuk melindungi keanekaragaman hayati secara umum, pemerintah membuat

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati

dan Ekosistemnya. Untuk melindungi spesies tumbuhan dan hewan liar atau satwa liar agar tidak mengalami kepunahan, pemerintah membuat Peraturan Pemerintah nomor

7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. Untuk melindungi keanekaragaman hayati, pemerintah membuat larangan- larangan seperti : larangan berburu atau mengganggu satwa liar dan habitatnya,

Foto: Hendra Gunawan

larangan penebangan pohon tanpa ijin, larangan membakar hutan, dan larangan Suaka margasatwa untuk melindungi satwa, dan cagar alam untuk melindungi tumbuhan memperdagangkan satwa dilindungi atau tumbuhan dilindungi.

serta ekosistem alami

C. Kawasan yang Dilindungi

Kawasan-kawasan yang dilindungi umumnya merupakan ekosistem hutan yang masih asli dan utuh, masih memiliki beranekaragam spesies tumbuhan dan satwa. Kawasan-kawasan tersebut ada yang ditetapkan menjadi taman nasional, contohnya Taman Nasional Gunung Ciremai dan Taman Nasional Gunung Gede-Gunung Pangrango di Jawa Barat, Taman Nasional Ujung Kulon di Provinsi Banten, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur, Taman Nasional Gunung Merapi di Yogyakarta dan Taman Nasional Gunung Merbabu di Jawa Tengah.

Kawasan untuk perlindungan margasatwa atau satwa liar adalah Suaka Margasatwa, contohnya Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta untuk melindungi burung-burung air, Suaka Margasatwa Gunung Sawal di Ciamis untuk melindungi macan tutul, lutung, surili, kijang dan kukang, Suaka Margasatwa Cikepuh di Sukabumi untuk melindungi Banteng.

Foto: Hendra Gunawan

Taman nasional untuk perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari

keanekaragaman hayati di habitat alaminya

10 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

B. Upaya Perlindungan dan Pengawetan Cagar alam umumnya ditetapkan untuk melindungi ekosistem atau tumbuhan asli,

misalnya Cagar Alam Panjalu di Ciamis untuk melindungi ekosistem dan spesies hutan Untuk melindungi keanekaragaman hayati ekosistem serta tumbuhan dan satwa

dataran rendah, Cagar Alam Pulau Dua di Serang untuk melindungi ekosistem dan yang hidup di dalamnya, pemerintah menetapkan wilayah-wilayah perlindungan yang

spesies hutan mangrove, Cagar Alam Kamojang di Garut untuk melindungi ekosistem sering disebut kawasan yang dilindungi. Kawasan untuk perlindungan dan pengawetan

dan spesies hutan pegunungan, Cagar Alam Pananjung Pangandaran di Banjar untuk keanekaragaman hayati antara lain adalah cagar alam, suaka margasatwa, taman

melindungi ekosistem dan spesies hutan pantai dan hutan dataran rendah.

nasional dan taman hutan raya. Contoh tempat perlindungan dan pengawetan keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya adalah kebun binatang, taman margasatwa, taman safari, kebun raya, arboretum, dan taman keanekaragaman hayati (Taman Kehati).

Untuk melindungi keanekaragaman hayati secara umum, pemerintah membuat

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati

dan Ekosistemnya. Untuk melindungi spesies tumbuhan dan hewan liar atau satwa liar agar tidak mengalami kepunahan, pemerintah membuat Peraturan Pemerintah nomor

7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. Untuk melindungi keanekaragaman hayati, pemerintah membuat larangan- larangan seperti : larangan berburu atau mengganggu satwa liar dan habitatnya,

Foto: Hendra Gunawan

larangan penebangan pohon tanpa ijin, larangan membakar hutan, dan larangan Suaka margasatwa untuk melindungi satwa, dan cagar alam untuk melindungi tumbuhan memperdagangkan satwa dilindungi atau tumbuhan dilindungi.

serta ekosistem alami

C. Kawasan yang Dilindungi

Kawasan-kawasan yang dilindungi umumnya merupakan ekosistem hutan yang masih asli dan utuh, masih memiliki beranekaragam spesies tumbuhan dan satwa. Kawasan-kawasan tersebut ada yang ditetapkan menjadi taman nasional, contohnya Taman Nasional Gunung Ciremai dan Taman Nasional Gunung Gede-Gunung Pangrango di Jawa Barat, Taman Nasional Ujung Kulon di Provinsi Banten, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur, Taman Nasional Gunung Merapi di Yogyakarta dan Taman Nasional Gunung Merbabu di Jawa Tengah.

Kawasan untuk perlindungan margasatwa atau satwa liar adalah Suaka Margasatwa, contohnya Suaka Margasatwa Muara Angke di Jakarta untuk melindungi burung-burung air, Suaka Margasatwa Gunung Sawal di Ciamis untuk melindungi macan tutul, lutung, surili, kijang dan kukang, Suaka Margasatwa Cikepuh di Sukabumi untuk melindungi Banteng.

Foto: Hendra Gunawan

Taman nasional untuk perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari

keanekaragaman hayati di habitat alaminya

12 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

D. Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi

Negara Indonesia memiliki kekayaan spesies tumbuhan dan satwaliar yang melimpah. Tumbuhan dan satwaliar tersebut semakin hari semakin terancam oleh kerusakan hutan, penebangan liar, kebakaran hutan dan perburuan liar. Agar terhindar dari kepunahan, pemerintah menetapkan tumbuhan dan satwaliar yang terancam itu sebagai tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi. Contoh satwa liar dan tumbuhan yang dilindungi diberikan dalam daftar berikut ini.

Foto: Hendra Gunawan

Foto : Alain Compost

Satwaliar menyusui (bangsa Mamalia) yang dilindungi antara lain:

Anoa

Badak bercula satu

1. Harimau Sumatera

11. Babirusa

2. Macan tutul atau macan kumbang

12. Rusa jawa

3. Kucing hutan atau meong congkok

13. Kijang

4. Kucing bakau

14. Kancil

5. Badak Jawa/Badak bercula satu

15. Surili

6. Badak Sumatera/Badak bercula dua 16. Owa jawa

7. Gajah Sumatera

17. Orangutan

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Satwaliar burung (bangsa Aves) yang dilindungi antara lain:

1. Elang jawa

11. Bangau Wilwo

2. Elang Bondol

12. Kowak merah

3. Elang perut putih

13. Jalak Bali

4. Alap-alap

14. Burung madu

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

5. Rajaudang

15. Maleo

Burung Merak

Burung Elang

6. Bangau tongtong

16. Kasuari

7. Kuntul atau bangau putih

17. Merak

8. Pecuk ular

18. Cendrawasih

9. Bangau hitam atau sangdanglawe

19. Kakatua jambul kuning

10. Kuntul karang

20. Beo Nias

12 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

D. Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi

Negara Indonesia memiliki kekayaan spesies tumbuhan dan satwaliar yang melimpah. Tumbuhan dan satwaliar tersebut semakin hari semakin terancam oleh kerusakan hutan, penebangan liar, kebakaran hutan dan perburuan liar. Agar terhindar dari kepunahan, pemerintah menetapkan tumbuhan dan satwaliar yang terancam itu sebagai tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi. Contoh satwa liar dan tumbuhan yang dilindungi diberikan dalam daftar berikut ini.

Foto: Hendra Gunawan

Foto : Alain Compost

Satwaliar menyusui (bangsa Mamalia) yang dilindungi antara lain:

Anoa

Badak bercula satu

1. Harimau Sumatera

11. Babirusa

2. Macan tutul atau macan kumbang

12. Rusa jawa

3. Kucing hutan atau meong congkok

13. Kijang

4. Kucing bakau

14. Kancil

5. Badak Jawa/Badak bercula satu

15. Surili

6. Badak Sumatera/Badak bercula dua 16. Owa jawa

7. Gajah Sumatera

17. Orangutan

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

Satwaliar burung (bangsa Aves) yang dilindungi antara lain:

1. Elang jawa

11. Bangau Wilwo

2. Elang Bondol

12. Kowak merah

3. Elang perut putih

13. Jalak Bali

4. Alap-alap

14. Burung madu

Foto: Hendra Gunawan

Foto: Hendra Gunawan

5. Rajaudang

15. Maleo

Burung Merak

Burung Elang

6. Bangau tongtong

16. Kasuari

7. Kuntul atau bangau putih

17. Merak

8. Pecuk ular

18. Cendrawasih

9. Bangau hitam atau sangdanglawe

19. Kakatua jambul kuning

10. Kuntul karang

20. Beo Nias

14 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Satwa liar melata (bangsa Reptilia) yang dilindungi antara lain:

1. Penyu belimbing

9. Komodo

2. Penyu tempayan

10. Buaya muara

3. Penyu hijau

11. Buaya air tawar Irian

4. Penyu sisik

12. Buaya sinyulong

5. Penyu pipih

13. Soa-soa

6. Kura-kura Irian leher pendek

14. Biawak timor

7. Ular sanca hijau

15. Bunglon sisir

8. Ular sanca bodo

Foto : Sofyan

Patma raksasa

Foto: Sugiarti

Bunga bangkai raksasa

Foto : Hendra Gunawan

Foto : Hendra Gunawan

Penyu sisik

Penyu pipih

Tumbuhan yang dilindungi antara lain:

1. Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum)

2. Bunga patma raksasa (Rafflesia arnoldi)

3. Pohon Tengkawang atau Meranti

4. Pinang merah Kalimantan

5. Anggrek bulan raksasa

6. Anggrek hartinah

7. Anggrek hitam

8. Pinang jawa

Foto : Hendra Gunawan

9. Kantung semar

Kantong semar

10. Vanda Sumatera

14 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Satwa liar melata (bangsa Reptilia) yang dilindungi antara lain:

1. Penyu belimbing

9. Komodo

2. Penyu tempayan

10. Buaya muara

3. Penyu hijau

11. Buaya air tawar Irian

4. Penyu sisik

12. Buaya sinyulong

5. Penyu pipih

13. Soa-soa

6. Kura-kura Irian leher pendek

14. Biawak timor

7. Ular sanca hijau

15. Bunglon sisir

8. Ular sanca bodo

Foto : Sofyan

Patma raksasa

Foto: Sugiarti

Bunga bangkai raksasa

Foto : Hendra Gunawan

Foto : Hendra Gunawan

Penyu sisik

Penyu pipih

Tumbuhan yang dilindungi antara lain:

1. Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum)

2. Bunga patma raksasa (Rafflesia arnoldi)

3. Pohon Tengkawang atau Meranti

4. Pinang merah Kalimantan

5. Anggrek bulan raksasa

6. Anggrek hartinah

7. Anggrek hitam

8. Pinang jawa

Foto : Hendra Gunawan

9. Kantung semar

Kantong semar

10. Vanda Sumatera

16 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

E. Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar

Upaya pengawetan tumbuhan dan satwa liar di luar habitat alaminya sering disebut upaya pengawetan ex-situ, sedangkan upaya yang dilakukan di habitat alaminya disebut upaya pengawetan in-situ. Untuk pengawetan spesies tumbuhan di luar habitatnya dapat dilakukan di Kebun Raya, Taman Kehati dan Arboretum. Untuk pengawetan satwa liar di luar habitatnya dapat dilakukan di Kebun Binatang, Taman Safari dan Taman Margasatwa.

Arboretum Mangrove Kebun Raya umumnya dibuat oleh pemerintah, contohnya Kebun Raya Bogor, untuk mengawetkan spesies tumbuhan ekosistem

Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bali dan Kebun Raya Purwodadi. Arboretum banyak hutan mangrove.

dibangun oleh universitas, kantor pemerintah atau swasta, seperti Arboretum

Foto: Hendra Gunawan.

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Arboretum Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan di Bogor dan Arboretum Mangrove di Desa Karangsong,

F. Rangkuman

Indramayu yang dibangun oleh PT. Pertamina Balongan. Taman Kehati banyak dibangun oleh pemerintah kabupaten dan perusahaan swasta.

Keanekaragaman hayati memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, oleh karena itu harus dijaga agar tidak sampai punah dengan melakukan upaya perlindungan dan pengawetan. Perlindungan dan pengawetan ekosistem dan spesies dilakukan di tempat hidupnya atau habitat alaminya dengan menetapkan kawasan yang dilindungi serta mengeluarkan undang-undang dan peraturan untuk melindungi ekosistem dan spesies. Pengawetan tumbuhan dan satwa dilakukan di luar habitat alaminya dengan mendirikan kebun binatang, taman safari, kebun raya, arboretum dan taman kehati.

G. Latihan

Foto: Hendra Gunawan.

1. Diskusikan dalam kelompok, sebutkan 5 tempat perlindungan keanekaragaman hayati berbentuk taman nasional, 3 cagar alam, dan 3 suaka margasatwa. Masing-masing bertempat dimana? Minta bantuan gurumu

2. Sebutkan upaya pengawetan tumbuhan dan satwa liar yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan oleh kalian!

3. Diskusikan dalam kelompok, apakah di sekitar tempat tinggalmu ada spesies satwa liar atau tumbuhan yang dilindungi? Jika ada buatlah daftarnya dan

Kebun Raya Bogor dan Arboretum Bogor

dikelompokkan menurut bangsa mamalia, burung dan reptilia.

merupakan tempat pengwetan tumbuhan

di luar habitat alaminya

16 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

E. Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar

Upaya pengawetan tumbuhan dan satwa liar di luar habitat alaminya sering disebut upaya pengawetan ex-situ, sedangkan upaya yang dilakukan di habitat alaminya disebut upaya pengawetan in-situ. Untuk pengawetan spesies tumbuhan di luar habitatnya dapat dilakukan di Kebun Raya, Taman Kehati dan Arboretum. Untuk pengawetan satwa liar di luar habitatnya dapat dilakukan di Kebun Binatang, Taman Safari dan Taman Margasatwa.

Arboretum Mangrove Kebun Raya umumnya dibuat oleh pemerintah, contohnya Kebun Raya Bogor, untuk mengawetkan spesies tumbuhan ekosistem

Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bali dan Kebun Raya Purwodadi. Arboretum banyak hutan mangrove.

dibangun oleh universitas, kantor pemerintah atau swasta, seperti Arboretum

Foto: Hendra Gunawan.

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Arboretum Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan di Bogor dan Arboretum Mangrove di Desa Karangsong,

F. Rangkuman

Indramayu yang dibangun oleh PT. Pertamina Balongan. Taman Kehati banyak dibangun oleh pemerintah kabupaten dan perusahaan swasta.

Keanekaragaman hayati memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, oleh karena itu harus dijaga agar tidak sampai punah dengan melakukan upaya perlindungan dan pengawetan. Perlindungan dan pengawetan ekosistem dan spesies dilakukan di tempat hidupnya atau habitat alaminya dengan menetapkan kawasan yang dilindungi serta mengeluarkan undang-undang dan peraturan untuk melindungi ekosistem dan spesies. Pengawetan tumbuhan dan satwa dilakukan di luar habitat alaminya dengan mendirikan kebun binatang, taman safari, kebun raya, arboretum dan taman kehati.

G. Latihan

Foto: Hendra Gunawan.

1. Diskusikan dalam kelompok, sebutkan 5 tempat perlindungan keanekaragaman hayati berbentuk taman nasional, 3 cagar alam, dan 3 suaka margasatwa. Masing-masing bertempat dimana? Minta bantuan gurumu

2. Sebutkan upaya pengawetan tumbuhan dan satwa liar yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan oleh kalian!

3. Diskusikan dalam kelompok, apakah di sekitar tempat tinggalmu ada spesies satwa liar atau tumbuhan yang dilindungi? Jika ada buatlah daftarnya dan

Kebun Raya Bogor dan Arboretum Bogor

dikelompokkan menurut bangsa mamalia, burung dan reptilia.

merupakan tempat pengwetan tumbuhan

di luar habitat alaminya

18 Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove

Salah satu pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak merusak tetapi

MANFAAT

dapat menopang ekonomi masyarakat lokal adalah wisata alam atau ekowisata.

bab

KEANEKARAGAMAN HAYATI Ekowisata adalah wisata ke tempat-tempat alami baik kondisi alamnya maupun sosial

budaya masyarakatnya.

A. Sumber Pangan (Makanan)

1. Kompetensi Dasar

a. Siswa memahami manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan Beras, jagung, ubi, singkong dan sagu adalah keanekaragaman hayati spesies manusia.

yang menjadi makanan pokok di negeri kita. Kangkung, bayam, melinjo, kol, sawi, dan

b. Siswa mengenal berbagai spesies tumbuhan dan hewan beserta contoh wortel adalah contoh keanekaragaman spesies yang sering kita makan sebagai sayuran.

manfaatnya