Buku Panduan Doa 2018. pdf

“Memasukki Tanah Perjanjian”
Tema 21 Hari Doa dan Puasa tahun 2017 adalah Memasukki Tanah Perjanjian.
Unutk mengalami TP kita akan mengaplikasikan Kehidupan Daniel dan Doanya
selama 21 hari nanti. Marilah kita sebagai gereja BEM Central City memusatkan
fikiran dan hati kita kepada Tuhan terlebih dahulu selama 21 Hari yang awal ini.
Dan saya percaya apabila anda mengutamakan Tuhan diawal dan menempatkan
Dia diawal semua kehidupan anda, Tuhan akan membawa anda masuk TP anda.
Saya percaya TP pasti banyak… kenaikan pangkat, kewangan, hubungan, Bisnes,
networks, Kebahagian rumahtangga, pemulihan, kesembuhan, pekerjaan…..dan
sebagainya. Saya berdoa agar sepanjang tahun 2017 walaupun ada berita, khabar
tentang kesuraman dunia tetapi kita sebagai anak Tuha ketika Tuha dipihak kita,
kita pasti mekar ,bertumbuh dan menikmat TP anda di thaun 2017. Selamat
menjelajahi TP anda…
Tujuan dari puasa ini adalah untuk TIDAK melakukan hal-hal yang biasa
dilakukan, supaya fokus anda hanya tertuju pada Tuhan dan berdoa.
Alkitab tidak memberikan keterangan terperinci tentang jenis-jenis makanan yang
tidak boleh dimakan, namun dikatakan bahawa Daniel menghindari makanan
yang dinikmati raja dan hanya memakan sayur dan minum air.
21 Hari Doa dan Puasa:
1. Tujuan doa dan puasa tahun 2014 ini adalah untuk mengalami perubahan
hidup dan kebangunan rohani.

2. Doa dan Puasa ini juga membuat anda untuk akrab dengan Tuhan dan
tambahannya adalah untuk kesihatan anda
3. Ketika anda mengakhiri setiap Doa dan Puasa, anda akan semakin kuat di
dalam kerohanian dan semakin sungguh-sungguh dalam mendedikasikan
hidup anda untuk Tuhan
4. Untuk mengalami perubahan, peningkatan dalam kehidupan sehingga anda
tidak akan sama seperti tahun tahun yang sudah
5. Meminta Tuhan melakukan kebangunan dalam kehidupan peribadi anda
Apa yang kita lakukan
 Selama 21 hari mulailah doa dan puasa dengan menggunakan buku panduan
21 Doa & Puasa. Mulai hari anda dengan doa dan saat teduh
 Mengambil sarapan pagi, memberikan masa makan tengahari anda untuk
berdoa dan Firman Tuhan. Banyakkan minumlah air kosong (tawar).
Makanlah makanan seperti buah buahan, sayuran, bijirin, ikan. Kurangkan
makan daging dan manisan. Berbuka boleh jadi petang menurut anda.
Jangan makan dengan gelojoh ketika anda berbuka

 Berdoalah dalam perjalanan ke pejabat, kuliah, ketika memasak, shopping,
dan lain-lain
 Kurangkan waktu menonton TV, Melayari laman sosial dan pakai waktu itu

untuk berdoa.
 Renungankan firman Allah hari ini berdoa sampai anda tertidur
 Pergilah ke gereja (kebaktian doa) atau ke Menara doa dengan sengaja untuk
berdoa
 Cubalah untuk meluangkan waktu bersaat teduh dengan Tuhan dengan
waktu dan tempat yang tertentu setiap hari, untuk mendengarkan suara
Tuhan.
 Luangkan waktu untuk berdoa dengan isteri atau suami dan keluarga, bila
anda sudah berkeluarga, yang masih bujang carilah teman (contoh:berdua,
bertiga…)
IKRAR Doa & Puasa 2017:
Sebab-Sebab Saya berdoa dan berpuasa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.


........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................

Saya/Kami akan mulai berdoa dan berpuasa:
Tarikh MULA:.....................................................
Tarikh TAMAT:.....................................................
Saya/kami percaya bahawa Tuhan Allah adalah jawapan bagi Permohonan dan
Doa, tanpa berpuasa adalah tidak cukup untuk jawapan bagi permohonan saya.
Oleh itu dengan IMAN, saya berpuasa sebab saya perlukan Tuhan Allah bekerja
keatas permohonan saya/kami.

HARI 1: Tanah Perjanjian

Bacaan: Ulangan 8:1-20


"Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji Tuhan,
Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu." Ulangan 8:10
Negeri Perjanjian adalah negeri yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham dan
keturunannya. Negeri Perjanjian itu disebut Tanah Kanaan, "...suatu negeri yang
baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya," (Keluaran 3:8).
Tanah Perjanjian adalah gambaran tentang kehidupan umat Tuhan yang
mengalami penggenapan janji-janji Tuhan. Namun Alkitab dengan tegas
menyatakan bahwa tidak semua orang dapat memasuki negeri yang dijanjikan
Tuhan itu, hanya mereka yang taat kepada firman Tuhan. Sedangkan terhadap
orang-orang yang tidak mahu taat, "...TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak
akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah
kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya." (Yosua 5:6b).
Namun sebelum memasuki Tanah Perjanjian, bangsa Israel harus melalui
perjalanan yang panjang dan proses demi proses: Mesir, padang gurun, Gilgal,
sungai Yordan dan merebut kota Yerikho, di mana masing-masing tempat itu
memiliki makna rohani. Mesir berbicara tentang manusia daging: kehidupan
yang masih diperbudak dan dikuasai oleh keinginan daging.

RENUNGAN:

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 2: Tanah Perjanjian

Bacaan: : Mazmur 105:1-11

Padang Gurun
# Proses pembentukan bagi bangsa Israel. Mereka dilatih untuk hidup berjalan
bersama Tuhan dan bergantung penuh kepadaNya; suatu masa di mana bangsa
Israel diuji kemurnian hatinya. Dalam proses ini mereka tidak pernah berhenti
untuk mengeluh, bersungut-sungut dan selalu menyalahkan Tuhan, padahal
selama di padang gurun itulah hari-hari bangsa Israel dipenuhi dengan mujizat
dan keberkatan.
Gilgal
# Tempat di mana bangsa Israel menyunatkan anak-anak mereka yang belum
disunat selama berada di padang gurun (Yosua 5:5). Setelah mereka selesai
disunat, berfirmanlah Tuhan, "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu.
Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang." (Yosua 5:9). Ini
berbicara tentang dimenanggalkan manusia lama yang penuh kedagingan (2
Korintus 5:17, Kolose 2:11).

Sungai Yordan.
#Saat melalui sungai Yordan ini para imam berjalan mendahului umat Israel
dengan mengangkat Tabut Perjanjian, "hanya antara kamu dan tabut itu harus ada
jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya," (Yosua 3:4). Ini
berbicara tentang penundukan diri, mereka harus tunduk kepada pimpinan
Tuhan.
Yerikho
# Adalah lambang pola fikiran duniawi yang harus dirobohkan. Sebagai orang
percaya, pola fikir kita harus selalu diperbaharui oleh firman Tuhan, tidak lagi
serupa dengan dunia ini. "...saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8).
Seringkali kita hanya menuntut hak kita iaitu agar Tuhan menjawab doa-doa kita,
memberkati, memulihkan, menyembuhkan kita, sementara kita sendiri tidak
mahu mengerjakan kehendak Tuhan. Tidak semua umat Israel dapat memasuki
Kanaan, hanya mereka yang taat dan setia saja yang mencapainya

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


HARI 3: Berkat Tuhan di Padang Gurun

Bacaan: : Mazmur 136:1-26

"Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun! Bahwasanya untuk selamalamanya kasih setia-Nya." Mazmur 136:16
Selama melewati padang gurun bangsa Israel justru mengalami mujizat-mujizat
luar biasa. Tuhan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan Alkitab
menyatakan, "Empat puluh tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di
padang gurun. Mereka tidak berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka
tidak bengkak." (Nehemia 9:21). Penyertaan Tuhan tidak pernah berkurang dan
kasihNya tidak pernah berubah sedikit pun meskipun bangsa Israel berulangkali
menyakiti hati Tuhan dengan ketidaktaatan mereka. Di sepanjang perjalanan
mereka tidak pernah berhenti mengeluh, bersungut-sungut, menyalahkan
pemimpin, bahkan menyalahkan Tuhan.
Berkat-berkat yang dialami bangsa Israel ketika berada di padang gurun?
# Berkat pemeliharaan. Selama 40 tahun di padang gurun bangsa Israel tidak
pernah kekurangan makanan karena Tuhan selalu menyediakan manna setiap pagi
yang "... warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu." (Keluaran
16:31), serta burung puyuh di waktu petang. Selain itu mereka juga melihat
dengan mata kepala sendiri bagaimana Tuhan memberi mereka minum dengan

cara yang ajaib. Sungguh, Tuhan selalu punya cara yang ajaib untuk menolong
mereka.
# Berkat perlindungan. Padang gurun adalah tempat yang sangat ekstreme
dan ganas. Siang hari begitu panas, malam hari sangat dingin. Tetapi "TUHAN
berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di
jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka
dapat berjalan siang dan malam." (Keluaran 13:21). Ini membuktikan bahwa Tuhan
sangat mengasihi umatNya. Sayang, sebagian besar umat Israel harus mati di
padang gurun sebelum mereka mencapai Tanah Perjanjian oleh karena
ketidaktaatan mereka sendiri.

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 4: Ujian di Padang Gurun

Bacaan: : Ulangan 8: 1-20

"Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu,
di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan

mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau
berpegang pada perintah-Nya atau tidak." Ulangan 8:2
Bagi bangsa Israel padang gurun adalah tempat transisi menuju Tanah Perjanjian,
sekaligus tempat latihan perang tentera Tuhan. Sebelum memasuki Tanah
Perjanjian, yang penuh berkat, berlimpah susu dan madu, Tuhan membawa kita
ke padang gurun untuk mempersiapkan kita menjadi peribadi-peribadi berkualiti,
sehingga pada saatnya kita menjadi perajurit Tuhan yang siap terjun ke medan
peperangan di Tanah Perjanjian.
Apa tujuan Tuhan membawa umatNya melewati padang gurun terlebih
dahulu? Ia ingin kita memiliki kerendahan hati (Ulangan 8:2). Tuhan membenci
dosa kesombongan. Zaman akhir ini orang Kristian semakin merasa mampu
dengan mengandalkan kekuatan, kepintaran dan segala hal yang dimiliki sehingga
tidak bersandar kepada Tuhan sepenuhnya. Selain itu Tuhan hendak menguji isi
hati, apakah kita sungguh-sungguh berpegang pada firman Tuhan, "dan mencobai
engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada
perintah-Nya atau tidak." (Ulangan 8:2).
Adakalanya masalah diizinkan terjadi kerana Tuhan hendak mengetahui motivasi
kita dalam mengikut Dia: apakah kita sungguh-sungguh menanti-nantikan Tuhan
dan menaati firmanNya dengan sepenuh hati atau tidak. Seringkali kita giat
mencari Tuhan saat dalam masalah saja, tapi ketika masalah sudah selesai kita pun

meninggalkan Tuhan.

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 5: Jangan Jadi Kristian Padang Gurun Bacaan: : Mazmur 107:4-9
"Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman
orang tidak mereka temukan;" Mazmur 107:4
Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, tempat mereka mengalami penindasan
dan perhambaan, Tuhan tidak membawa mereka langsung ke Tanah Perjanjian
seperti yang dijanjikanNya ("...Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan
orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas,
suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya," (Keluaran 3:8)), namun Tuhan
membawa mereka terlebih dahulu kepada pengalaman hidup yang luar biasa yaitu
melewati padang gurun.
Kehidupan padang gurun adalah kehidupan yang secara manusia penuh dengan
kesukaran, kekurangan, cabaran dan penderitaan. Sejauh mata memandang yang
kelihatan adalah padang pasir, panas tidak ada perteduhan, susah mendapatkan
makanan, susah mendapatkan air, hidup dalam cabaran alam dan musuh, seolaholah tidak ada jalan keluar dan jauh dari pertolongan tangan Tuhan. Saat berada
di padang gurun inilah bangsa Israel tidak pernah berhenti mengeluh, bersungutsungut dan menyalahkan Tuhan. Padahal selama menempuh perjalanan di

padang gurun itu Tuhan senantiasa menyatakan kasih dan kebaikanNya. Mujizat
dan
pertolonganNya
yang
ajaib
dinyatakan
di
tengah-tengah
mereka. Tertulis: "Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan
untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi
mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam." (Keluaran 13:21). Tuhan
mencukupkan segala yang mereka perlukan. Meski demikian bangsa Israel tetap
saja memiliki sikap hati yang tidak benar dan tidak taat. Itulah sebabnya Tuhan
menyebut mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk.
Bukankah banyak orang Kristian yang seperti bangsa Israel ini? Meski mengalami
banyak pertolongan dari Tuhan terus saja mengeluh dan bersungut-sungut. Kita
harus sedar, adakalanya Tuhan izinkan kita melewati masa-masa 'padang gurun'
kerana Ia hendak mengajar kita untuk hidup taat dan punya penyerahan diri
penuh kepada Tuhan.

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 6: Indah Pada Waktu Tuhan

Bacaan: : Habakuk 2:2-5

"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya
dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh
akan datang dan tidak akan bertangguh." Habakuk 2:3
Bilakah Tuhan memberikan pertolongan kepada kita tepat pada waktu Nya? Saat
kita berserah penuh kepada Tuhan. Selama kita masih mengandalkan kekuatan
sendiri dan bimbang, pertolongan Tuhan akan semakin lambat. Kerana itu
Yakobus menasihati bahawa ketika kita meminta kepada Tuhan melalui
doa, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh
angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari
Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Tuhan tidak pernah menunda-nunda pertolonganNya asal kita berserah penuh
kepadaNya dan tidak mendua hati. Maka "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN
dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak." (Mazmur 37:5). Pertolongan
Tuhan akan dinyatakan tepat pada waktuNya saat kita menghargai firmanNya
lebih dari segalanya dan melakukan firman itu dalam kehidupan sehari-hari
. "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu
siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3). Sudahkah kita
menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari?
Selain itu kita harus berjalan dalam iman, sebab "...tanpa iman tidak mungkin orang
berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Iman yang bagaimana? Iman yang hidup,
iaitu yang disertai perbuatan nyata, sebab iman tanpa perbuatan pada hakikatnya
adalah mati. Berjalan dalam iman bererti "...tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak
kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18). Dengan memiliki iman yang teguh kita
tidak akan pernah goyah meski ada banyak cabaran yang kita hadapi, kerana mata
rohani kita senantiasa terarah kepada Tuhan. Berjalan dalam iman bererti percaya
bahawa "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku." (Filipi 4:13).

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 7: Indah Pada Waktu Tuhan (B)

Bacaan: : Pengkotbah 3:1-15

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam
hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari
awal sampai akhir." Pengkotbah 3:11
Ada ramai orang Kristian yang mudah kecewa dan marah kepada Tuhan hanya
kerana doa-doa mereka yang belum beroleh jawaban dari Tuhan. Kita pun
berubah sikap, tidak lagi bersungguh-sungguh, dan roh untuk melayani Tuhan
secara perlahan meredup dan akhirnya padam. "Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11),
sebab "...kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak siasia." (1 Korintus 15:58).
Ada 3 jawaban dari Tuhan bagi doa kita, iaitu: Ya, Tidak, Tunggu. Ada banyak
faktor yang menyebabkan doa-doa kita dijawab, tidak dijawab oleh Tuhan, atau
harus menunggu. Yang harus kita ketahui dan fahami adalah Tuhan punya
agenda dan waktu tersendiri; waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Telah
tertulis: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9).
Tidak semua kita mahu mengerti bila waktu Tuhan dinyatakan. Hal ini membuat
kita tidak sabar menunggu jawaban dariNya. Kita ingin Tuhan menuruti
keinginan kita, mengabulkan doa-doa kita sesuai dengan waktu yang telah kita
tentukan sendiri. Kita memaksakan kehendak sendiri kepadaNya. Dan ketika
jawaban dari Tuhan itu tidak sesuai dengan yang kita kehendaki atau harapkan,
kita pun menjadi kecewa dan marah kepada Dia. Mari perhatikan doa Tuhan
Yesus ini kepada Bapa: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu
dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki." (Matius 26:39). Kehendak Bapa adalah yang terutama bagi Tuhan
Yesus, sebab Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya. Maka seharusnya
kita mencontoh doa Yesus ini.

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 8: Janji Tuhan Ya dan Amin

Bacaan: Yohanes 10:1-10

"Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan." Yohanes 10:10b
Ketika kita membuat keputusan untuk hidup benar, bersungguh-sungguh di
dalam Tuhan dan melakukan kehendakNya, serasa masalah dan cabaran justeru
datang mendera dan kian menjadi-jadi. contohnya: makin dijauhi oleh keluarga,
dihindari oleh teman-teman terdekat, perlakuan semena-mena dari atasan dan
sebagainya, serasa berkat dan janji Tuhan kian menjauh dari kehidupan
mereka. Mereka pun mulai melemah dan timbul keinginan untuk kembali kepada
kehidupan lama. Haruskah mereka bersikap demikian? Kita harus tetap
berkeyakinan bahawa rencana Tuhan tidak akan dapat digagalkan oleh siapa pun
dan seburuk apa pun keadaan yang terjadi. Inilah pernyataan Ayub, "Aku tahu,
bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang
gagal." (Ayub 42:2).
Merupakan tanggung jawab kita untuk tetap memegang teguh setiap janji Tuhan
dengan menjaga setiap ucapan dan perkataan kita selaras dengan
firmanNya. Kerana janji Tuhan tidak dapat tergenapi begitu saja tanpa kita secara
konsisten benar-benar menjaga ucapan dan perbuatan kita, serta menantikannya
dengan sungguh sampai janji itu menjadi milik kita, sebab "Hidup dan mati
dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal
18:21). Selama kita hidup dalam kehendak dan mengutamakan Tuhan lebih dari
apa pun juga, tidak ada yang dapat mencuri firmanNya yang berkata, "Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu." (Matius 6:33).
Jika kita rindu firman Tuhan digenapi dalam hidup ini, lakukan bagian kita. Di
dalam kita sudah ada talenta dan karunia, maka tidak ada alasan bagi kita untuk
tidak bisa mengerjakan kehendakNya!

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 9: Jangan Menyimpang
"Janganlah menyimpang
kejahatan." Amsal 4:27

ke kanan atau ke

Bacaan: Amsal 4:27
kiri, jauhkanlah kakimu dari

Saat dilanda persoalan atau pergumulan banyak dari kita yang cenderung
mengalami kemerosotan rohani. Kita tidak mampu lagi menjaga kualiti hidup
rohani kita. Semakin besar masalah datang bukannya makin mendekat kepada
Tuhan, tapi kita semakin menjauh. Bahkan kita menunjukkan sikap yang
memberontak kepada Tuhan dengan mengeluh, mengumpat, kecewa, marah dan
menyalahkan Tuhan. Hal ini pun bermula pada kehidupan seharian kita: malas
berdoa, malas baca Alkitab, malas beribadah. Kemudian kita mencuba
menyelesaikan permasalahan dengan kekuatan sendiri, mencari pertolongan
kepada manusia, dan akhirnya kembali kepada kehidupan lama. Kita tidak lagi
hidup menurut pimpinan Roh Kudus, melainkan menuruti keinginan
daging. Alkitab menegaskan, "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).
Kalau
kita
kembali
kepada
kehidupan
lama,
siapa
yang
diuntungkan? Iblis! Ia (Iblis) akan lebih mudah menyerang kehidupan kita
sehingga kita makin terdampar dan jatuh. Kerana itu dalam menantikan janji
Tuhan kerohanian kita perlu bersemangat melayani Tuhan jangan
mengendor. Roma 12:11 dikatakan, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." Sesulit apa pun situasinya mari
tetap mengutamakan Tuhan dan melayani Dia dengan sepenuh hati.
Daud melakukan tindakan yang benar: datang kepada Tuhan dan menyerahkan
segala permasalahan kepadaNya. Ia tidak bertindak mengandalkan kekuatannya
sendiri.
Masa-masa penantian adalah masa yang sangat menentukan, kerana itu
jagalah perilaku dan tetap hidup benar di hadapan Tuhan supaya janjiNya
dinyatakan bagi kita tepat pada waktuNya.

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 10: Tunggu dan Nantikan Tuhan

Bacaan: Mazmur 39:1-14

"Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku;" Mazmur 39:2
Ketika apa yang kita harapkan tidak menjadi kenyataan seringkali yang keluar dari
mulut kita adalah kata-kata negatif sebagai ungkapan rasa kesal, kecewa dan
marah. Berhati-hatilah, sebab ucapan kita ibarat BENIH, suatu saat akan
tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah. "Perut orang dikenyangkan oleh hasil
mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya." (Amsal 18:20). Pilihan ada pada
kita: memperkatakan yang baik atau buruk. Bila sampai hari ini kita belum
melihat apa yang baik janganlah bersungut-sungut atau mengeluh, tetap
perkatakan yang positif, ucapkanlah berkat, maka suatu saat berkat atau hal-hal
positif itu akan benar-benar terjadi dalam hidup kita. “Perkataan kita dapat
menyelamatkan dunia anda”, perkataan kita dapat membentuk hidup kita. Jika
kita memperkatakan yang positif, maka yang positif ini akan mempengaruhi
pikiran dan tindakan kita. Begitu pula sebaliknya! Kerana itu "Hendaklah katakatamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu
harus memberi jawab kepada setiap orang." (Kolose 4:6).
Kita memiliki kuasa perkataan iaitu perkataan di dalam nama Yesus. Itu
bukanlah perkataan biasa, melainkan perkataan yang mengandung kuasa dahsyat
bila diucapkan dengan iman, "... bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapanKu, demikianlah akan Kulakukan kepadamu." (Bilangan 14:28). Ini bererti Tuhan
akan mengerjakan apa yang kita perkatakan. Jika Tuhan yang melakukan, tidak
ada yang mustahil, kerana Ia sanggup menjadikan yang tidak ada menjadi
ada. Namun kadang yang kita lihat dan alami justru sebaliknya, yaitu kesulitan
demi kesulitan. Jangan berkecil hati, percayalah dan terus perkatakanlah, maka
seperti Tuhan menggenapi janjiNya kepada Yusuf, hal yang sama akan
dilakukanNya bagi kita.
Sebesar apa pun persoalan kita hari-hari ini jangan sampai menyurutkan iman kita
sehingga kita tidak berani berkata-kata positif. Perkatakan firman setiap hari,
maka kuasa Tuhan akan bekerja dalam hidup kita. Sesuatu yang luar biasa pasti
akan terjadi!

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 11: Keuntungan Mengasihi Tuhan

Bacaan: 1 Korintus 2:6-16

"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang
tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka
yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9
Dapatkah kita disebut mengasihi Tuhan bila kita sendiri tidak dapat mengasihi
orang lain, hati kita dipenuhi dengan kebencian, kepahitan, dendam, sakit hati dan
tidak mahu mengampuni? "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia
membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan
perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi
saudaranya." (1 Yohanes 4:20-21). Ertinya, kita hanya akan dapat mengasihi
sesama seiman dengan benar setelah ia lebih dahulu mengasihi Tuhan dengan
benar. Mustahil mengasihi Tuhan dengan benar bila masih membenci saudara
seiman lainnya.
Keuntungan mengasihi Tuhan dengan sungguh: #Tidak hidup dalam
ketakutan. "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak
sempurna di dalam kasih." (1 Yohanes 4:18). Semakin besar kasih kita kepada
Tuhan semakin hilang pula rasa takut yang menyerang kita. Sebaliknya semakin
kita memusatkan fikiran kepada perkara-perkara duniawi ini kita akan sangat
mudah dikuasai oleh ketakutan. Karena itu Tuhan mengingatkan kita untuk tidak
takut, melainkan makin percaya dan mengasihi Dia lebih lagi. Inilah
janjiNya, "Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah
kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Matius 10:3031). Ia menegaskan, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekalikali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). #Mampu mengatasi
semua persoalan hidup. Tuhan berkata, "Kemalangan orang benar banyak, tetapi
TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20).
Orang benar adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan dan
mengasihiNya. Terhadap orang benar Tuhan akan menyatakan kasih,
pemeliharaan dan pertolonganNya

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 12: Bertahan di tengah Kesukaran

Bacaan: Daniel 6:1-29

"Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua
singa." Daniel 6:17
Dalam doa juga terkandung kuasa menghasilkan sesuatu yang mustahil menjadi
mungkin. Hana adalah wanita mandul yang secara manusia mustahil dapat
memiliki anak. Tapi kerana ia terus bertekun di dalam doa perkara yang ajaib pun
terjadi. Tuhan mendengarkan seruan doanya sehingga "...mengandunglah Hana dan
melahirkan seorang anak laki-laki." (1 Samuel 1:20a). Kata Hana, "Untuk mendapat
anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari
pada-Nya." (1 Samuel 1:27). Jadi doa yang dilakukan dengan iman dan penuh
keyakinan sangat besar kuasanya. saat menghadapi kesukaran kita harus makin
meningkatkan jam-jam doa kita. Daniel pun melakukan hal ini: "Dalam kamar
atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut,
berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11).
Meski harus dihumban ke dalam gua singa Daniel terlepas dari maut kerana
tangan Tuhan sanggup menutup mulut singa-singa itu. Kita tidak akan mampu
bertahan di tengah kesukaran bila kita mengandalkan kekuatan kita yang sangat
terbatas ini. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh pemazmur, "Pertolonganku
ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 121:2). Kita harus
memegang teguh janji Tuhan. Janji manusia seringkali berhujung kepada
ingkar dan mengecewakan, namun bila Tuhan yang berjanji cepat atau lambat
pasti akan digenapi, sebab "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak
manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau
berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19). Itulah sebabnya Daud
berkata, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau." (Mazmur 119:11). Kerana keteguhannya dalam meegang janji Tuhan
ini Daud memiliki keberanian Ilahi saat berhadapan dengan Goliat, kerana ia
sangat percaya akan kebesaran dan kuasa Tuhan

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 13: Mekar di Zaman Sukar

Bacaan: 2 Timotius 3:1-9

"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar." 2 Timotius
3:1
Kepada Timotius rasul Paulus mengingatkan bahawa pada hari-hari terakhir
menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya akan datang masa yang
sukar. Saat ini semua umat manusia di pelusuk bumi mana pun tanpa terkecuali
mengalami masa-masa sukar di segala aspek kehidupan ini. Keberadaan kita ini
tak ubahnya seperti seorang perajurit yang sedang bertempur di medan
peperangan, sehingga kita tidak boleh bersikap santai, apalagi sampai tertidur,
sebab jika kita lengah sedikit saja kita akan menjadi mangsa perang. Maka dari
itu "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus
6:10).
Situasi-situasi sukar yang sedang terjadi tentunya membuat banyak orang menjadi
lemah, takut, khuatir dan putus asa. Namun sebagai anak-anak Tuhan yang
mempunyai sandaran firman Tuhan tentunya kita memiliki kehidupan yang
berbeza dari orang-orang dunia, kerana melalui firmannya Tuhan telah
memberikan kepada kita pedoman dan hikmat dalam menghadapi masa-masa
sukar itu.
Perkara yang harus kita lakukan agar dapat mekar di zaman sukar yang terjadi
adalah: 1. Kita harus berdoa. Tanpa doa, kita akan mengalami kematian rohani
karena doa adalah nafas hidup kita, juga sebagai sarana mendekat kepada Tuhan
dan berbicara denganNya. Sebab "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Di dalam doa ada kuasa mengubah
ketakutan menjadi kekuatan. Yosafat, ketika bangsanya diserang bani Moab dan
Amon, menjadi sangat takut, lalu ia mengambil keputusan mencari
Tuhan. Bahkan, "Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa." (2
Tawarikh 20:3).
Ketakutan yang ada dalam diri Yosafat berubah menjadi kekuatan yang
dahsyat. Ia dengan penuh keberanian maju berperang dan akhirnya tampil
sebagai pemenang oleh karena Tuhan turut bekerja dengan caraNya yang heran
dan ajaib

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 14: Ibadah Itu Berkat

Bacaan: Hagai 1:1-4

"Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan
berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman
TUHAN." Hagai 1:8
Mengapa kita harus beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh? Kerana
di balik ibadah ada berkat-berkat yang luar biasa, baik berkat jasmani mahupun
rohani.
Keluaran 23:25 "Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia
akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan
penyakit dari tengah-tengahmu." Roti dan air berbicara tentang keperluan hidup
kita. Tuhan akan mencukupkan apa yang kita perlukan asal kita beribadah kepada
Tuhan dengan sungguh. Firmannya menyatakan, "...carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius
6:33). Asal kita mengutamakan Tuhan tidak ada hal-hal yang perlu kita
khuatirkan, kerana Tuhan akan mengerjakan bahagiannya iaitu menyediakan apa
yang kita perlukan: apa yang hendak kita makan, minum dan pakai. Marilah kita
menyemak diri, mungkin selama ini kita kurang serius menjalankan ibadah kita
sehingga berkat-berkat Tuhan sepertinya tertahan. "Kamu mengharapkan banyak,
tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya.
Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang
tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya
sendiri." (Hagai 1:9).
"Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1
Timotius 4:8). Ketika kita beribadah dengan sungguh Tuhan menggenapi janjijanjiNya saat kita masih berada di dunia ini, terlebih lagi untuk hidup yang akan
datang ada mahkota kehidupan dan kehidupan kekal disediakan. Melalui ibadah
hubungan kita dengan sesama anggota keluarga Kerajaan Allah pun makin erat
dan rukun. Di mana ada umat Tuhan hidup rukun di situ pula Tuhan akan
mencurahkan berkat-berkatNya (Mazmur 133).

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 15: Apapun Yang Terjadi Ibadah Jalan Terus
Bacaan: Mazmur 122:1-9
"Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: 'Mari kita pergi ke rumah
TUHAN.'" Mazmur 122:1
Daud adalah salah satu tokoh di antara banyak tokoh di dalam Alkitab yang
memiliki kehidupan yang luar biasa. Apa rahasianya? Kerana Daud sangat dekat
dengan Tuhan.
Daud memiliki kehidupan rohani yang berkualiti. Kesungguhannya dalam
beribadah kepada Tuhan tak diragukan lagi. Tiada hari terlewat tanpa
membangun keintiman dengan Tuhan. Di mana pun dan bila pun ia suka sekali
memuji-muji Tuhan. "Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian
kepada-Nya tetap di dalam mulutku." (Mazmur 34:2). Berdoa serta merenungkan
firman Tuhan siang dan malam adalah gaya hidup Daud setiap hari. Ia
berkata, "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang
fasik." (Mazmur 84:11). Ini menunjukkan bahawa Daud sangat mengasihi
Tuhan. Kerana kasihnya kepada Tuhan Daud lebih menyukai berada di pelataran
Tuhan meskipun itu hanya satu hari dibandingkan seribu hari berada di tempat
lain.
Betapa Daud memiliki respon yang baik ketika orang lain mengajaknya untuk
beribadah kepada Tuhan, bahkan sangat bersukacita. Bagaimana dengan
kita? Ada banyak orang Kristian yang justeru memiliki respons sebaliknya ketika
diajak untuk beribadah. Mereka tidak semangat, malas dan cenderung bersikap
skeptikal, apalagi jika dihimbau untuk turut terlibat dalam pelayanan. Mereka
lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan urusan peribadi sehingga urusan
rohani menjadi urusan nombor sekian. Dengan pelbagai alasan mereka pun
berusaha menghindarkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah yang ada dengan
alasan banyak pekerjaan, terlalu sibuk atau sangat lelah. "Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat." (Ibrani 10:25).

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 16: Harga Sebuah Penantian

Bacaan: Matius 7:7-11

"Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." Matius 7:8
Saat ini masih ada orang Kristian yang malas membaca Alkitab. Di Gadget
mereka ada Apps Alkitab. Mereka membaca Alkitab hanya saat beribadah saja,
sedangkan di luar jam-jam itu Alkitab sama sekali tidak disentuhnya. Itu adalah
kerugian besar! Pemazmur berkata"...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran
air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3). Nasihat Tuhan kepada Yosua, "Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam,
supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua
1:8). Itulah sebabnya Daud pun berkata, "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku
merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97). Jadi membaca dan
merenungkan firman Tuhan serta melakukannya setiap hari adalah kunci
mengalami hidup yang berkemenangan, diberkati, berhasil dan beruntung.
Firman Tuhan dipenuhi janji-janji Tuhan yang akan dinyatakan dalam kehidupan
orang percaya. Ada pun janji Tuhan itu adalah Ya dan Amin. Salah satu janji
Tuhan yang tertulis dalam firmanNya adalah: "Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu." (Matius 7:7). Janji Tuhan tersebut cepat atau lambat pasti akan digenapi
asalkan kita berjalan di jalur yang benar (sesuai dengan firmanNya). Dalam
Yesaya 40:31 dikatakan, "...orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;
mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Nasihat ini bukan sekedar untuk menghibur tetapi untuk kita praktikkan dalam
kehidupan setiap hari. Namun untuk melakukannya diperlukan iman yang aktif,
kerana dalam masa penantian ini ada harga yang harus kita bayar: kesabaran,
ketekunan, dan kesetiaan.

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 17: Kesempatan dimasa Sukar

Bacaan: Bilangan 13:1-33

"Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan
mengalahkannya!" Bilangan 13:30
Kita harus menyedari bahawa selama kaki kita masih menginjak bumi, masalah
dan kesukaran selalu ada di mana saja dan bila bila saja. Itu boleh menimpa siapa
saja tanpa memandang warna kulit. Akankah kita terus larut dalam masalah dan
kesukaran yang ada? Tawar hati hanya akan membuat semangat hidup kita
padam dan iman menjadi lemah. Mata rohani pun menjadi buta sehingga kita tak
mampu melihat kebesaran kuasa Tuhan. Tuhan menjadi semakin kecil sedangkan
persoalan kian menjadi besar.
Inilah yang terjadi pada bangsa Israel ketika mendengar laporan negatif dari
sepuluh orang pengintai. Bangsa Israel menangis dengan suara nyaring,
menyesali diri, menyalahkan pemimpin, bahkan menyalahkan Tuhan dan
meminta untuk kembali ke Mesir (Bilangan 14:1-4). Namun Kaleb dan Yosua
tampil sebagai peribadi yang berbeza. Keduanya memiliki Roh yang berbeza, di
mana mereka mampu melihat kesempatan di balik kesukaran yang ada meskipun
secara kasat mata mustahil dapat mengalahkan musuh. Namun Kaleb dan Yosua
tidak terbawa arus, keduanya tetap menguatkan hati dan tidak memusatkan
perhatian pada masalah dan kesukaran, tapi mengarahkan mata rohaninya kepada
Tuhan yang hidup, yang memiliki rencana yang indah bagi kehidupan
mereka. Mereka sangat percaya akan rencana Tuhan membawa bangsa Israel ke
luar dari Mesir ke "...suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat
orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang
Yebus." (Keluaran 3:8); bukan untuk mati di padang gurun, tetapi mewarisi tanah
Kanaan, tanah Perjanjian.
Dalam kesukaran selalu ada kesempatan yang terbuka ketika kita menaruh
pengharapan kepada Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan dan kemampuan
manusia, kerana kuasa Tuhan sangat tak terbatas, sementara kekuatan manusia
sangatlah terbatas!

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 18: Meraih Tanah Perjanjian anda

Bacaan: Bilangan 13:1-33

"Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada
kita." Bilangan 13:31
Sebelum menduduki Tanah Perjanjian Tuhan memerintahkan Musa mengirimkan
beberapa orang untuk menyelidiki tanah tersebut, "Suruhlah beberapa orang
mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek
moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara
mereka." (Bilangan 13:2). Akhirnya Musa pun menyuruh orang-orang sesuai
dengan perintah Tuhan, dan orang-orang itu adalah kepala-kepala di antara orang
Israel. Jumlah mereka ada 12 orang banyaknya, dan "Sesudah lewat empat puluh
hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu," (Bilangan 13:25). Masing-masing
dari mereka memberikan laporan hasil penyiasatan selama 40 hari tersebut.
Inilah laporan mereka: sepuluh orang memberikan laporan yang membuat
banyak orang merinding mendengarnya. Apa yang disampaikan mereka itu
benar-benar membuat rasa tidak berdaya, mematahkan semangat dan
menciptakan ketakutan yang luar biasa. "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu,
karena mereka lebih kuat dari pada kita." (Bilangan 13:31). Mengapa mereka
berkata demikian? Inilah alasannya: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah
suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah
orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa,
orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang,
dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:32-33). Sepuluh orang
begitu membesar-besarkan masalah dan kesulitan yang sedang dihadapi sehingga
fokus mereka hanya tertuju kepada ketidakberdayaan, ketidakmampuan,
keterbatasan dan kemustahilan. Mereka tidak mampu melihat sedikitpun
kesempatan di balik kesukaran. Bagi mereka kesukaran adalah bencana dan akhir
dari segalanya. Hal ini berdampak buruk bagi orang-orang yang mendengarnya.
Sebagian besar umat Israel turut terintimidasi perkataan-perkataan negatif yang ke
luar dari mulut sepuluh orang pengintai itu. Padahal "Jika engkau tawar hati pada
masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10).

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 19: Janji Tuhan Pasti Tergenapi

Bacaan: Yesaya 25:1-5

"sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib
yang telah ada sejak dahulu." Yesaya 25:1
Banyak orang yang berfikiran keliru berkenaan dengan mujizat Tuhan. Menurut
mereka mujizat Tuhan itu hanya berlaku pada zaman dahulu saja, iaitu zaman
para nabi-nabi di PL dan juga era Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah dunia;
mujizat hanyalah cerita lalu yang usang. Akibatnya mereka tidak lagi percaya dan
cenderung skeptik terhadap mujizat-mujizat yang terjadi saat ini. Bukankah kita
sering melihat dan menyaksikan di acara-acara KKR banyak orang sakit
mengalami mujizat, beroleh kesembuhan secara ajaib? Bukan hanya di KKR saja,
ada juga yang mengalami pemulihan dari Tuhan ketika mereka berdoa dengan
penuh iman. Ini membuktikan bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Itu semua kerana pertolongan
Tuhan. Jadi Tuhan masih melakukan mujizat. MujizatNya masih terjadi dan
akan terus terjadi.
Bila ada orang tidak pernah mengalami mujizat bukanlah kerana Tuhan tidak
sanggup melakukannyam tetapi kerana mereka tidak percaya pada mujizat itu
sendiri. "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selamalamanya." (Ibrani 13:8). Dia adalah Allah Sang Pembuat keajaiban. "Engkaulah
Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsabangsa." (Mazmur 77:15). Jadi "Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya
TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena
perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?" (Keluaran 15:11).
Tidak ada perkara yang tak sanggup Tuhan lakukan! Kalau kita percaya bahawa
Tuhan Yesus penuh kuasa, berkuasa, tapi kita tidak percaya mujizatNya, maka
kita adalah orang-orang yang paling bodoh dan malang di muka bumi ini. Sampai
bila kita tetap mengeraskan hati dan tidak percaya mujizat Tuhan?
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 20: Upah Melayani Tuhan

Bacaan: Wahyu 22:6-17

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan
kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh kerana iman kita di dalam Yesus Kristus
kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma. "Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," (Efesus
2:8). Jadi kita harus menyedari bahawa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri
manusia yang membuat kita layak untuk diselamatkan. Keselamatan yang kita
terima itu bukan kerana kita melakukan perbuatan baik. "Dialah yang
menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan
perbuatan kita," (2 Timotius 1:9). Jadi "...jangan ada orang yang memegahkan
diri." (Efesus 2:9). Setiap kita yang telah beroleh kasih karunia ini (keselamatan)
wajib untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan oleh
Allah sebelumnya (Efesus 2:10)
Untuk selanjutnya, masih ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang
percaya. Namun upah akan diberikan bagi mereka yang bekerja bagi
Tuhan, "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya." (Matius 16:27).
Marilah kita mengerjakan keselamatan yang telah kita terima itu dengan ketaatan,
dan gunakan waktu yang ada untuk bekerja bagi Tuhan dan melayani
Dia. Hendaknya yang mendorong dan memotivasi kita untuk berkarya bagi
Tuhan bukan semata-mata kerana upah, melainkan kerana kita mengasihi Tuhan
yang rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita. Jerih lelah
kita untuk melayani Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia. Sekecil apa pun yang
kita perbuat kepada salah seorang yang kecil di bumi dan juga untuk Kerajaan
Allah, Tuhan berkata, "Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari
padanya." (Matius 10:42b). Rasul Paulus juga menyatakan, "Baik yang menanam
maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai
dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:8).

RENUNGAN:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HARI 21: Lihatlah Intervensi Tuhan

Bacaan: Mazmur 136:1-26

"Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih setia-Nya." Mazmur 136:4
Tuhan juga hendak memakai masalah untuk mengoreksi dan menegur kita supaya
kita berubah. Mungkin selama ini kita mengandalkan kekuatan sendiri dan
berlaku angkuh, maka melalui masalah yang terjadi Tuhan ingin mengajar kita
menjadi orang yang rendah hati, menyedari keterbatasan dan kelemahan kita
sehingga kita pun belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Selama masih
banyak perkara-perkara buruk dalam kita, tiada hentinya Tuhan akan membentuk,
memproses dan memurnikan kita melalui masalah sampai kita timbul seperti
emas. Namun seringkali yang menjadi masalah bukanlah situasi yang ada atau
pun orang-orang yang ada di sekitar kita, melainkan keadaan hati kita
sendiri. Bangsa Israel tetap saja punya sikap yang tidak benar saat berada di
padang gurun, padahal di setiap langkah hidup mereka Tuhan senantiasa
menyatakan pertolonganNya yang heran dan ajaib.
Dengan masalah yang terjadi Tuhan juga hendak membuka mata rohani kita
supaya kita dapat melihat campur tanganNya. Sadrakh, Mesakh dan Abednego
merasakan campur tangan Tuhan saat mereka dimasukkan ke dalam dapur
perapian yang menyala-nyala. Jadi, apa pu