Ancaman Tantangan Hambatan dan Gangguan.
ATHG
(Ancaman, Tantangan, Hambatan,
Gangguan)
Anggota Kelompok
Muhammad Rizky
Makarim
Muhammad
Ramadhan
Josaphat Ezra
:
Mirnawati D.
Hosiana Fajar W.
Megna
Monica
Anandya
Anastasya G.
Ayu Dwi R
Pengertian Ancaman,Tantangan, Hambatan,
Gangguan
Sebagai salah satu Warga Negara yang baik,
sudah sepatutnya kita untuk ikut serta di dalam upaya Bela
Negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai
macam bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (ATHG) terhadap NKRI, seperti halnya para
pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan
kesatuan. Ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
tersebut dapat datang dari mana saja, seperti contohnya
dari luar negeri atau bahkan dari dalam negeri sekalipun.
Adapun pengertian sederhana dari arti ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan sebagai berikut.
A. Ancaman
Ancaman merupakan salah satu bentuk usaha yang
bersifat untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui segala tindak kriminal dan
politis. Ancaman Militer ini sendiri merupakan ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata terorganisasi dan dinilai
memiliki kemampuan yang berbahaya terhadap kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamtan segenap
bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari dalam maupun luar
negeri. Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan
dan keamanan negara :
Dari Luar Negeri
o Agresi
o Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain
o Spionase/Mata-mata
o Sabotase
o Aksi teror dari Jaringan Internasional
Dari Dalam Negeri
o Pemberontakan bersenjata
Konflik horizontal
Aksi teror
Sabotase
Aksi kekerasan berbau SARA
Gerakan separatis
Perusakan lingkungan
Ancaman Non-militer merupakan ancaman yang tidak
bersenjata
akan
tetapi
apabila
tetap
dibiarkan,
akan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa. Beberapa macam ancaman dan
gangguan pertahanan dan keamanan Non-militer negara :
Dari Luar Negeri
o Jaringan narkoba internasional
Dari Dalam Negeri
o Kemiskinan
o Kebodohan
o Keterbelakangan
o Narkoba
o
o
o
o
o
o
B.
Tantangan
Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang
memiliki tujuan untuk menggugah kemampuan.
Tantangan menjadi seorang siswa adalah :
Dituntut untuk menjadi siswa yang kritis
Dapat bersaing antar sesama siswa
Diharuskan dapat mandiri
C.
Hambatan
Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal dari
dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional.
Hambatan menjadi seorang siswa adalah :
Kadang kehilanggan semangat dalam mengikuti pelajaran di
sekolah
Biaya yang kadang membuat mahasiswa terpaksa putus
sekolah di tengah jalan
D.
Gangguan
Gangguan merupakan hal atau usaha yang muncul dari
luar yang memiliki sifat atau bertujuan untuk melemahkan atau
menghalangi secara tidak terarah.
Gangguan menjadi seorang siswa adalah :
Kecenderungan dari beberapa siswa khususnya yang berasal
dari luar daerah sulit untuk membaur dengan masyarakat
Pengaruh dari lingkungan sekitar yang kadang dapat
menggoyahkan tujuan awal siswa sekolah
Salah memilih organisasi atau kegiatan,karena jadwal
kegiatan yang dipilih kemungkinan berbenturan dengan
jadwal belajar dan sekolah
Timbulnya beberapa masalah baik dalam keluarga,dengan
masyarakat,atau antar sesama teman
Cara Pencegahan & Penanggulangan ATHG
Dari banyaknya ATHG di atas kita dan pemerintah harus
dapat melakukan penanggulangan ATHG antara lain adalah :
Kebodohan, kebodohan dapat diatasi jika pemerintah dapat
mengangkat rasa ingin belajar para siswa dan para siswa
dapat mengikuti pelajaran dan belajar dengan sungguhsungguh.
Kemiskinan, untuk menanggulangi kemiskinan pemerintah
dapat menaikan sumber daya manusianya sehingga bangsa
Indonesia dapat menanggulangi kemisikinan.
Narkoba, untuk menanggulangi narkoba pemerintah dapat
meningkatkan pengawasan terhadap para pelaku tindak
tanduk pemakai dan pengedar narkoba itu sendiri dan para
guru dan orang tua dapat memberi bahwa narkoba itu tidak
baik dan dapat merusak masa depan bangsa.
Gerakan separatis, untuk mencegah terjadinya peristiwa
pelepasan daerah dari Indonesia seperti halnya yang terjadi
pada
Timor
Leste,
pemerintah
Indonesia
dapat
meningkatkan keamanan dan dapat menanamkan rasa cinta
tanah air.
Pemberontakan bersenjata, pemberontakan bersenjata biasa
terjadi karena
ada
ketidakpuasaan
rakyat dengan
pemerintah yang sedang menjabat, sehingga hal ini dapat
kita cegah dengan cara membuat rakyat merasa puas
dengan kinerja pemerintahan dan menanamkan rasa cinta
tanah air.
Konflik horizontal, biasa terjadi pada lingkungan sekolah,
yaitu tawuran pelajar, untuk mencegah hal ini terjadi para
tokoh masyarakat, orang tua, dan guru dapat menanamkan
norma-norma kehidupan pada pelajar.
Sabotase, untuk mencegah hal ini terjadi pemerintah
Indonesia dapat meningkatkan keamanan tempat-tempat
dan fasilitas penting yang memiliki risiko besar disabotase
oleh orang tak bertanggung jawab.
Spionase, untuk mencegah hal ini terjadi pemerintah
Indonesia dapat meningkatkan keamanan untuk aset-aset
rahasia Negara Indonesia dari pihak luar yang ingin
menghancurkan bangsa Indonesia. Koordinasi seluruh
badan-badan intelijen pusat dan daerah di seluruh wilayah
NKRI dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan keamanan,
ketertiban, dan menanggulangi krimintalitas
Agresi,
untuk
mencegah
terjadinya
agresi
militer,
pemerintah Indonesia dapat menjaga hubungan baik dengan
negara lainnya dan ikut melaksanakan perdamaian dunia
berdasarkan Pembukaan UU pada alinea ke-4
Pelanggaran
wilayah,
untuk
mencegah
terjadinya
pelanggaran wilayah pemerintah dapat meningkatkan
pengawasan dan keamanan batas-batas wilayah Indonesia.
Aksi kekerasan berbau SARA, untuk mencegah hal ini
pemerintah
dapat
menanamkan
norma-norma
dan
masyarakat dapat mengamalkan kata “Bhinneka Tunggal
Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”
Aksi tetoris, Operasi intelijen dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan
keamanan, ketertiban, dan menanggulangi kriminalitas
(Ancaman, Tantangan, Hambatan,
Gangguan)
Anggota Kelompok
Muhammad Rizky
Makarim
Muhammad
Ramadhan
Josaphat Ezra
:
Mirnawati D.
Hosiana Fajar W.
Megna
Monica
Anandya
Anastasya G.
Ayu Dwi R
Pengertian Ancaman,Tantangan, Hambatan,
Gangguan
Sebagai salah satu Warga Negara yang baik,
sudah sepatutnya kita untuk ikut serta di dalam upaya Bela
Negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai
macam bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (ATHG) terhadap NKRI, seperti halnya para
pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan
kesatuan. Ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
tersebut dapat datang dari mana saja, seperti contohnya
dari luar negeri atau bahkan dari dalam negeri sekalipun.
Adapun pengertian sederhana dari arti ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan sebagai berikut.
A. Ancaman
Ancaman merupakan salah satu bentuk usaha yang
bersifat untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui segala tindak kriminal dan
politis. Ancaman Militer ini sendiri merupakan ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata terorganisasi dan dinilai
memiliki kemampuan yang berbahaya terhadap kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamtan segenap
bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari dalam maupun luar
negeri. Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan
dan keamanan negara :
Dari Luar Negeri
o Agresi
o Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain
o Spionase/Mata-mata
o Sabotase
o Aksi teror dari Jaringan Internasional
Dari Dalam Negeri
o Pemberontakan bersenjata
Konflik horizontal
Aksi teror
Sabotase
Aksi kekerasan berbau SARA
Gerakan separatis
Perusakan lingkungan
Ancaman Non-militer merupakan ancaman yang tidak
bersenjata
akan
tetapi
apabila
tetap
dibiarkan,
akan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa. Beberapa macam ancaman dan
gangguan pertahanan dan keamanan Non-militer negara :
Dari Luar Negeri
o Jaringan narkoba internasional
Dari Dalam Negeri
o Kemiskinan
o Kebodohan
o Keterbelakangan
o Narkoba
o
o
o
o
o
o
B.
Tantangan
Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang
memiliki tujuan untuk menggugah kemampuan.
Tantangan menjadi seorang siswa adalah :
Dituntut untuk menjadi siswa yang kritis
Dapat bersaing antar sesama siswa
Diharuskan dapat mandiri
C.
Hambatan
Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal dari
dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konsepsional.
Hambatan menjadi seorang siswa adalah :
Kadang kehilanggan semangat dalam mengikuti pelajaran di
sekolah
Biaya yang kadang membuat mahasiswa terpaksa putus
sekolah di tengah jalan
D.
Gangguan
Gangguan merupakan hal atau usaha yang muncul dari
luar yang memiliki sifat atau bertujuan untuk melemahkan atau
menghalangi secara tidak terarah.
Gangguan menjadi seorang siswa adalah :
Kecenderungan dari beberapa siswa khususnya yang berasal
dari luar daerah sulit untuk membaur dengan masyarakat
Pengaruh dari lingkungan sekitar yang kadang dapat
menggoyahkan tujuan awal siswa sekolah
Salah memilih organisasi atau kegiatan,karena jadwal
kegiatan yang dipilih kemungkinan berbenturan dengan
jadwal belajar dan sekolah
Timbulnya beberapa masalah baik dalam keluarga,dengan
masyarakat,atau antar sesama teman
Cara Pencegahan & Penanggulangan ATHG
Dari banyaknya ATHG di atas kita dan pemerintah harus
dapat melakukan penanggulangan ATHG antara lain adalah :
Kebodohan, kebodohan dapat diatasi jika pemerintah dapat
mengangkat rasa ingin belajar para siswa dan para siswa
dapat mengikuti pelajaran dan belajar dengan sungguhsungguh.
Kemiskinan, untuk menanggulangi kemiskinan pemerintah
dapat menaikan sumber daya manusianya sehingga bangsa
Indonesia dapat menanggulangi kemisikinan.
Narkoba, untuk menanggulangi narkoba pemerintah dapat
meningkatkan pengawasan terhadap para pelaku tindak
tanduk pemakai dan pengedar narkoba itu sendiri dan para
guru dan orang tua dapat memberi bahwa narkoba itu tidak
baik dan dapat merusak masa depan bangsa.
Gerakan separatis, untuk mencegah terjadinya peristiwa
pelepasan daerah dari Indonesia seperti halnya yang terjadi
pada
Timor
Leste,
pemerintah
Indonesia
dapat
meningkatkan keamanan dan dapat menanamkan rasa cinta
tanah air.
Pemberontakan bersenjata, pemberontakan bersenjata biasa
terjadi karena
ada
ketidakpuasaan
rakyat dengan
pemerintah yang sedang menjabat, sehingga hal ini dapat
kita cegah dengan cara membuat rakyat merasa puas
dengan kinerja pemerintahan dan menanamkan rasa cinta
tanah air.
Konflik horizontal, biasa terjadi pada lingkungan sekolah,
yaitu tawuran pelajar, untuk mencegah hal ini terjadi para
tokoh masyarakat, orang tua, dan guru dapat menanamkan
norma-norma kehidupan pada pelajar.
Sabotase, untuk mencegah hal ini terjadi pemerintah
Indonesia dapat meningkatkan keamanan tempat-tempat
dan fasilitas penting yang memiliki risiko besar disabotase
oleh orang tak bertanggung jawab.
Spionase, untuk mencegah hal ini terjadi pemerintah
Indonesia dapat meningkatkan keamanan untuk aset-aset
rahasia Negara Indonesia dari pihak luar yang ingin
menghancurkan bangsa Indonesia. Koordinasi seluruh
badan-badan intelijen pusat dan daerah di seluruh wilayah
NKRI dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan keamanan,
ketertiban, dan menanggulangi krimintalitas
Agresi,
untuk
mencegah
terjadinya
agresi
militer,
pemerintah Indonesia dapat menjaga hubungan baik dengan
negara lainnya dan ikut melaksanakan perdamaian dunia
berdasarkan Pembukaan UU pada alinea ke-4
Pelanggaran
wilayah,
untuk
mencegah
terjadinya
pelanggaran wilayah pemerintah dapat meningkatkan
pengawasan dan keamanan batas-batas wilayah Indonesia.
Aksi kekerasan berbau SARA, untuk mencegah hal ini
pemerintah
dapat
menanamkan
norma-norma
dan
masyarakat dapat mengamalkan kata “Bhinneka Tunggal
Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”
Aksi tetoris, Operasi intelijen dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan
keamanan, ketertiban, dan menanggulangi kriminalitas