Preface Target Energi Terbarukan Indones (2)

Preface
Sudah merupakan komitmen pemerintah untuk menghindari pemakaian bahan
bakar minyak (BBM) sebagai bahan bakar pembangkit. Program 35.000 MW yang
saat ini sedang bergulir ditargetkan sebesar 8.800 MW dihasilkan dari energi
baru terbarukan.
“Pemerintah telah berkomitmen dan sedang merealisasikan penyediaan listrik
sebesar 35 ribu Megawatt (MW). 25% dari target tersebut, atau sekitar 8.800
MW, diupayakan dari energi terbarukan,” ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya
Mineral, Sudirman Said dalam laporannya di acara Peresmian Proyek
Infrastruktur Energi Baru Terbarukan di Wilayah Timur Indonesia, Selasa (5/4).
8.800 MW pembangkit listrik energi terbarukan tersebut akan berasal dari energi
surya sebasar 4.000MW, energi bio, termasuk energi sampah, sebesar 1.000MW,
energi panas bumi sebesar 1.500MW, energi air sebesar 1.800 MW, dan energi
angin sebesar 500MW, lanjut Sudirman.
Sudirman menjelaskan, pemanfaatan ebt untuk melengkapi secara signifikan
program 35.000MW akan dilakukan melalui tiga pendekatan khusus yakni,
mempercepat diversifikasi energi menuju pencapaian target bauran energi 23%
dari energi baru terbarukan pada 2025, melakukan konversi dari pembangkit
listrik tenaga diesel menjadi energi terbarukan, dan yang terakhir, membangun
tambahan terhadap pembangkit listrik yang sudah ada termasuk mempercepat
pembangun kelistrikan dipulau-pulau, daerah terluar dan terisolasi.

Penyediaan listrik di pedesaan menjadi tantangan karena letak geografis
beberapa desa tertinggal yang jauh dan terpencil. Salah satu cara untuk
menghadirkan listrik bagi desa-desa tersebut adalah dengan memanfaatkan
sumber-sumber energi terbarukan lokal, seperti energi surya, air, angin,
biomassa, ataupun arus laut. Dengan memanfaatkan energi setempat,
pembangunan pembangkit dan transmisi listrik dapat dibangun secara lokal (offgrid), berbasis desa atau pulau, sehingga mampu menggerakkan masyarakat
secara mandiri dalam menyiapkan energi bagi desanya. (SF)