Tinjauan Atas Prosedur Surat Pertanggung Jawaban Dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan Dan Energi Kabupaten Indramayu (PSDA Tamben)

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pemerintah sebagai suatu organisasi yang dibentuk oleh suatu negara memegang peran penting dalam pembangunan nasional sebab pemerintah diberi kekuasaan untuk menjalankan kewajibanya dan mengelola Sumber Daya Air agar merata. Usaha yang dilakukan Pemerintah Pusat antara lain dengan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk melakukan otonomi daerah.

Lahirnya undang-undang No. 22 dan No. 25 yang mengatur otonomi daerah di iIndonesia merupakan tonggak sejarah yang sangat penting dalam manajeman Pemerintahan daerah Indonesia. Kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi yang memungkinkan Pemerintahan dearah mengatur admistrasi pemerintahanya lebih mandiri dan fleksibel. Dalam pelaksanaan otonomi yang nyata Pemerintah Pusat memberikan tugas tersebut kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi, yang bertanggungjawab terhadap pemerataan sumber-sumber Daya Air,Pertambangan dan Energi yang dapat digunakan oleh masyarakat-mayarakat setempat.

Pengelolaan sumber-sumber keuangan juga mengalami pergeseran, banyak sumber-sumber keuangan publik yang disentralisasikan kepada daerah kabupaten dan kota, demi terselenggaranya rumah tangga daerah otonomi. Optimalisasi pengelolaan


(2)

keuangan di daerah dimaksudkan agar pemerintah daerah sebagai penyelenggara otonomi tidak mengalami deficit fiscal. Oleh karena itu, dilaksanakan reformasi segala bidang meliputi reformasi kelembagaan dan reformasi manajemen sector public terutama yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan publik.

Dalam suatu kegiatan perusahaan memiliki sistem yang dapat dipercaya untuk menjaga kelangsungan dan laju pertumbuhan suatu perusahaan berupa salah satu sarana teknis yaitu akuntansi. Sistem akuntansi mempunyai fungsi menentukan berlangsungnya suatu aktifitas perusahaan. Dan mengikuti kejadian dan peristiwa yang menyangkut kekayaan serta kewajiban perusahaan dan mengatur transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan.

Untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan maka diperlukan alat bantu yang dapat menghindari kecurangan tersebut seperti formulir-formulir yang di buat oleh perusahaan. Dinas Pengelolaan Sumber Daya air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu untuk melaksanakan tugas dan wewenang Kuasa Penggunaan Anggaran tersebut di kelolah oleh Sub Bagian Keuangan, agar pengelolan laporan keuangan bisa di lakukan dengan baik dan benar.

Salah satu tugas dari Sub Bagian Keuangan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan energi Kabupaten Indramayu adalah dengan mebuat Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatusahaan Keuangan Daerah agar semua transaksi-transaksi harian bisa dicatatat dengan baik dan benar. Dengan adanya prosedur tersebut perusahaan tidak terlalu sulit untuk


(3)

pencatatan dan melakukan pemeriksaan apabila ada transaksi yang salah dicatat oleh Bendahara.

Sesuai dengan uraian diatas maka penulis melakukan Kerja Praktek untuk mengetahui pelaksanaan yang sebenarnya di Dinas PSDA TAMBEN maka penulis menyusun laporan kerja praktek dengan judul,

“Tinjauan Atas Prosedur Surat Pertanggungjawaban Dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA TAMBEN) Kabupaten Indramayu”. 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Adapun maksud yang ingin dicapai dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetatahui lebih lanjut Prosedur Surat Pertanggungjawaban Dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air,Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu. Sedangkan tujuan dari Kerja Praktek ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Prosedur Surat PertanggungJawaban dan penatausahaan Keuangan Daerah pada dinas Perngelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.

2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Pencatatan prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.


(4)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Semua informasi yang dihasilkan, dikumpulkan melalui kerja praktek dan studi literatur yang diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

a) Bagi Penulis

Sebagai tambahan pengetahuan mengenai bagaimana Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatusahaan Keuangan Daerah pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.

b) Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Bendahara Perusahaaan dalam memperbaiki Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatusahaan Keuangan Daerah pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.

c) Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dalam kajian lebih lanjut, khususnya dalam hal Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.


(5)

1.4 Metode Yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek

Dalam melaksanakan kerja pratek penulis dalam Penulisan laporan kerja praktek pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu. metode penulisan menggunakan metode Deskriptif, yaitu metode penelitian yang mengambarkan atau menguraikan suatu situasi atau kondisi tertentu mengenai objek yang di teliti dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan membandingkan dengan teori-teori yang dketahui pada akhirnya dapat dihasilkan suatu kesimpulan.

1.5 Lokasi dan waktu Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek penulis mengambil instansi yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu yang beralamat di jl.Mayor Dasuki No.1, Indramayu Telp. (0234) 272010. Adapun waktu pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek selama 1 (satu) bulan, dari tanggal 19 Juli 2010 sampai dengan 16 Agustus 2010. kerja praktek ini berlangsung dari hari senin sampai dengan hari sabtu, dari pukul 07.00 samapi dengan 13.30 WIB. Dimana sesuai dengan daftar hadir sebagai berikut :


(6)

Table 1.1

Daftar Hadir Kerja Praktek N

No

Keterangan Juli Agustus

I II V I II V

1 1.

Tahap Persiapan

a. Mengambil surat izin kerja praktek b. Mencari tempat kerja praktek

c. Menentukan tempat kerja praktek 2

2

Tahap Pelaksanaan

a. Mengajukan surat permohonan kerja prktek

b. Meminta surat pengantar ke perusahaan

c. Kerja praktek di perusahaan

 Pengenalan jabatan-jabatan fungsional

 Pengambilan data

 Gambaran Umum

 Prosedur surat

pertanggungjawaban dan surat penatausahaan keuangan daerah  Dokumen-dokumen yang terkait

dalam prosedur tersebut  Mengarsipkan SPM

 Mengisi Buku Pengeluaran kas d. Penyusunan Laporan Kerja Praktek 3

3.

Tahapan Pelaporan

a.Menyiapkan Laporan Kerja Praktek b..Bimbingan Kerja Praktek

c.Penyempurnaan Laporan Kerja Praktek d.Penggadaan Laporan Kerja Praktek


(7)

7

Pada tahun 1919 Kantor dibangun dengan nama Dinas Pekerjaan Umum, pada tahun 1945 Indonesia merdeka. Tahun 1966 diganti dengan nama Dinas Pekerjaan umum di dalam Dinas tersebut ada beberapa bagian yaitu Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tenaga Listrik (PUTL) Daerah Indramayu.

Tahun 1969 -1988 terjadi Repelita dan di dalam Dinas Pekerjaan Umum tersebut pecah dan berdiri masing-masing Dinas, yaitu Dinas Pengairan, Dinas Bina Marga, Dinas Cipta Karya dan Dinas Tenaga Listrik mempunyai struktur organisasi dan tugasnya masing-masing sesuai dengan peraturan dari Kepala Daerah. Dengan adanya Repelita tersebut maka pada tahun yang sama (1969) Dinas Pengairan berganti nama menjadi Dinas Pengairan Wilayah Indramayu membawahi 3 seksi yaitu: Rentang, Indramayu Barat,dan Indramayu Timur (Kantor Wilayah).

Tahun 1988 Dinas berganti nama yaitu Kantor Pembantu Kepala Dinas (KPKD) Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa barat. Tahun 1991 KPKD dibubarkan, tahun 1992-2000 diganti menjadi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Cabang Indramayu Barat, tahun 2000-2009 digannti menjadi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Indramayu. Bulan Januari 2010 sampai sekarang Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Indramayu


(8)

berganti nama menjadi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi kabupaten Indramayu (PSDA TAMBEN). Karena pada Dinas tersebut kedatangan energy dan mengelolah sumber energy yang ada di Kabupaten Indramayu.

2.2 Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi

2.2.1 Visi

“Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Air,Pertambangan dan energy yang prima,efektif,Efisien,Aspiratif dan akuntable”

2.2.2 Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air,Pertambangan dan Energi

1. Memberikan pelayanan pendistribusian air baku bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesehatan lingkungan. 2. Menyediakan aksesibilitas pengairan yang memadai.

3. Mengeliminir terjadinya genangan air dan kekurangan air baku serta dampaknya.

4. Menyediakan data dan informasi yang valid tentang sumber daya air, pertambangan dan energi.

5. Memberikan pembinaan dan pengendalian dalam pengelolaan pertambangan dan pemanfaatan energi.

6. Memberikan pembinaan dan penyebar luasan data dan informasi pengembangan energi.


(9)

2.3 Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Indramayu

Struktur organisasi merupakan suatu bagian dan uraian tugas yang menggambarkan hubungan dan tanggungjawab bagi setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi adalah organisasi garis lurus dan tanggungjawab mengalir dalam satu garis lurus dari bagian puncak kebagian bawah, kekuasaan dan tanggungjawab terdapat pada pemimpin dan mengecil pada seksi-seksi yang lain.

2.4 Deskripsi Jabatan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaaten Indramayu

Tugas pokok dan Fungsi serta uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi kabupaten Indramayu diatur dalam Peraturan Bupati Indramayu No.32 Tahun 2008. 1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan dinas dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energi.


(10)

Rincian tugas pokok Kepala Dinas :

a. Perumusan kebijakan teknis, administrasi, dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dibidang sumber daya air, pertambangan dan energi.

b. Penyelenggaraan pelayanan teknis operasional dibidang pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energi.

c. Penyelenggaran perizinan, penarikan retribusi atas pemanfaatan asset pelayanan umum dan tugas pembantuan dibidang pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energi.

d. Penyelenggaran pembinaan administrasi ketatausahaan.

e. Penyelenggaran pembinaan teknis administrasi terhadap pengelolaann UPTD. f. Penyelenggaran komunikasi, kordinassi, konsultasi dan kerja sama dibidang

pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energy.

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat di pimpin oleh seorang sekretaris.

1. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang pengelolaan pelayanan ke sekretariatan yang meliputi pengkoordinasian perencanaan program, pengelolaan urusan umum, perlengkapan, kepegawwaian serta pengelolaan keuangan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagai mana secretariat mempunyai fungsi :


(11)

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja serta pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

b. Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas.

c. Penyelenggaran dan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta perlengkapan.

d. Pengelolaan administrasi kepegawaian, pembinaan ketatausahaan, keuangan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana.

e. Pelaksanaan pembinaan bendaharawan PPK di lingkungan Dinas.

f. Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian administrasi pengelolaan keuangan.

g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

h. Perumuan kebijakan dan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas.

i. Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dengan SKPD terikat atau pihak ketiga dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

j. Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilingkungan Dinas.

k. Perumusan kebijakan dan pengkordinasian penyusunan laporan keuangan SKPD di Dinas.


(12)

l. Perumusan dan pengkoordinasian penyusunan Renstra, Renja, LAKIP, LPPD, LPOD, RKA, PPA, DPA dan DPPA.

m. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas-tugas di atas, Sekretaris dibantu oleh :

1. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan dan perlengkapan serta pengelolaan administrasi kepagawaian.

Rincian tugasnya :

a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan dan perlengkapan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

b. Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman naskah Dinas serta pengelolaan dokumentasi, kearsipan dan perpustakaan.

c. Pelaksanaan penyusunan dan pengadministrasian persuratan Dinas. d. Pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan,

dokumentasi dan kearsipan dilingkungan Dinas.

e. Pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan Dinas.


(13)

f. Pelaksanaan pelayanan keprotokolan, hubungan masyarakat dan penyelenggaraan rapat-rapat Dinas.

g. Pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, pemeliharaan kebersihan gedung kantor, perawatan kendaraan dinas dan asset lainnya serta keamanan dan ketertiban kantor.

h. Penyiapan dan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan Dinas.

i. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas.

j. Pelaksanaan penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan Dinas hasil pengadaan.

k. Penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana.

l. Pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan Dinas.

m. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, KARPEG, KARIS/KARSU, TASPEN, ASKES, cuti pegawai, pemberian penghargaan serta pengkoordinasian penyusunan DP3.

n. Pelaksanaan pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan data dokumentasi kepegawaian.

o. Penyiapan dan penyusunan rencana kebutuhan formasi, mutasi pegawai, dan pengembangan karier pegawai.

p. Penyiapan baan pelaksanaan pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas .


(14)

q. Penyiapan bahan perencanaan kebutuhan diklat pegawai.

r. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Sub. Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, menatausahakan dan melaporkan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan dan pengumpulan bahan penyusunan rencana anggaran Dinas.

b. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana anggaran dinas dengan para Kepala Bidang.

c. Pengkoordinasian penyusunan, Rencana kerja Anggran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) dengan Kepala Bidang.

d. Pelaksanaan panatausahaan Keuangan Dinas yang meliputi penelitian kelengkapan SPP LS yang diajukan oleh PPTK, SPP, UP, dn SPP GU dan SPP TU yang diajukan oleh bendahara pengeluaran.

e. Pelaksanaan penyiapan SPM dan penyiapan laporan keuangan SKPD Dinas.

f. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan kepada para bendahara dan PPTK di lingkungan Dinas.


(15)

g. Penelitian pengujian kebenaran, kelengkapan dan keabsahan Surat pertanggungjawaban (SPJ) atau tanda bukti pengeluaran uang.

h. Pengevaluasian kecocokan atau kesesuaian surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan berdasarkan pengalokasian anggaran yang telah ditetapkan.

i. Penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan atas transaksi keuangan, asset, hutang dan ekuitas dana pada Dinas.

j. Penyampaian laporan keuangan SKPD Dinas yang meliputi realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan yang disampaikan kepada Bupati melalui PPKD.

k. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Sub. Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas pokok merencanakan melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas. Rincian tugasnya :

a. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas.

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program, evaluasi dan pelaporan.


(16)

c. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengelolaan data perencanaan dan program kerja Dinas.

d. Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan laporan kegiatan bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan dan lima tahunan Dinas.

e. Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan penunjang pelaksanaan tugas.

f. Pengkoordinasian dan penyusunan RENSTRA, RENJA, LAKIP, KUA, PPAS, RAK, PPA,DPA, DPA dan DPPA.

g. Penyiapan pelaksanaan penyelenggaran Barang dan Jasa.

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Bidang Tata Teknis Irigasi

Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan dibidang pengelolaan saranan dan prasarana Irigasi, peningkatan dan rehabilitas irigasi serta tata guna air.

Rincian tugasnya :

a. Pelaksanaan kegiatan dibidang pengelolaan sarana dan prasarana irigasi, Peningkatan dan rehabilitasi irigasi serta tata guna air.

b. Penetapan kebijakan pengelolaan air irigasi.

c. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada daerah irigasi. d. Pembentukan wadah koordinasi irigasi pada daerah irigasi.


(17)

e. Pembentukan komisi irigasi.

f. Pelaksanaan pemerian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air irigasi pada daerah irigas.

g. Pelaksanaan penjagaan efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air irigasi pada daerah irigasi. h. Pelaksanaan pemberian izin pembaangunan, pemanfaatan, pengubahan

dan atau pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi pada jaringan primer dan sekunder dalam daerah irigasi.

i. Pelaksanaan pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber air irigasi.

j. Penetapan konservasi sumber daya air pada wilayah sungai.

k. Penetapan pengendalian daya rusak air yang berdampak pada daerah irigasi.

l. Pelaksanaan penyelenggaraan system informasi daerah irigasi.

m. Melaksanakan pembangunan dan peningkatan system irigasi primer dan skunder pada daerah irigasi.

n. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas-tugas di atas, Bidang Tata Teknis Irigas dibantu oleh.


(18)

1. Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Irigasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana Irigasi.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana irigasi.

b. Pelaksanaan operasional pengelolaan sarana dan prasarana irigasi.

c. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan wadah koordinasi irigasi pada daerah irigasi.

d. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan komisi irigasi.

e. Pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air dan irigasi.

f. Fasilitasi pengendalian daya rusak air yang berdampak pada jaringan irigasi.

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinnya.

2. Seksi peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan peningkatan dan rehabilitasi irigasi.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan peningkatan dan rehabilitasi irigasi.


(19)

b. Pelaksanaan operasional peningkatan dan rehabilitasi irigasi.

c. Pelaksanaan pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan dan atau pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder dalam daerah irigasi.

d. Penyusunan rumusan kebijakan penetapan pendayagunaan jaringan irigasi.

e. Pelaksanaan peningkatan system irigasi primer dan skunder pada daerah irigasi.

f. Peningkatan sumber daya air dan irigasi pada daeah irigasi.

g. Pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya air serta rehabilitasi irigasi pada daerah irigasi.

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Seksi Tata Guna Air mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan tata guna air.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan tata teknis irigasi. b. Pelaksanaan operasional kegiatan tata guna air.

c. Pelaksanaan pemberian izin atas penyediaan, perntukan, penggunaan dan pengusahann sumber daya air pada daerah irigasi.


(20)

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas dibidang pengembangan sarana dan prasaran pengairan, sarana dan prasarana sumber daya air, pelestarian sumber daya air dan penanggulangan bencana banjir dan kekeringan.

Rincian tugasnya :

a. Pelaksanaan tugas dibidang pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air, pelestarian sumber daya air dan penanggunlanga bencana banjir dan kekeringan.

b. Pelaksanaan kegiatan dibidang pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air, pelestarian sumber daya air dan penanggunlanga bencana banjir dan kekeringan.

c. Pelaksanaan pengelolaan kawassan lindung sumber air pada wilayah sungai. d. Pelaksanaan pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai.

e. Pelaksanaan inventarisasi lingkungan hidrologi, kawasan rawan bencana banjir dan kekeringan.

f. Pelaksanaan kebijakan mitigasi bencana banjir dan kekeringan pada wilayah kabupaten.

g. Pelaksanaan koordinasi mitigasi bencana banjir dan kekeringan pada wilayah kabupaten.


(21)

h. Pengelolaan informasi bencana hidro pada wilayah kabupaten. i. Pelaksanaanpengelolaan data dan informasi banjir dan kekeringan.

j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas-tugas di atas, Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air di bantu oleh : 1. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengairan mempunyai tugas

pokok mempersiapakan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana Sumber Daya Air.

Rincian tugasnya :

a. Pelaksanaan operasional kegiatan pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air.

b. Pelaksanaan pemeliharaan perbaikan sarana dan prasarana Sumber Daya Air.

c. Pemabngunan dan pengembangan sarana dan prasarana Sumber DAya Air.

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Seksi Pelestarian Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok mempersiapakan bahan pelaksanaan kegiatan pelestarian Sumber daya air.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan perencanaan dan poelaksanaan kegiatan pelestarian sumber daya air.


(22)

b. Pelaksanaan operasional kegiatan pelestarian sumber daya air.

c. Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengawasan pelestarian sumber daya air.

d. Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan kualitas sumber daya air. e. Pelaksanaan pengamatan daerah aliran sungai.

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Seksi Penaggulangan Bencana Alam mempunyai tugas pokok mempersiapakan bahan pelaksanaan penanggunlangan bencana banjir dan kekeringan.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan pelaksanaan penanggunlangan bencana banjir dan kekeringan.

b. Pelaksanaan operasional kegiatan penanggulangan bencana banir dan kekeringan.

c. Penetapan pengelolaan lingkungan kawasan rawan bencana banjir dan kekeringan dan diwilayah kabupaten.

d. Pelaksanaan invetarisasi lingkungan kawassan rawan bencana banjir dan kekeringan dan wilayanh kabupaten.

e. Pelaksanaan kebijakan mitigasi bencana banjir dan kekeringan pada wilayah kabupaten.


(23)

f. Pelaksanaan koordinasi mitigasi bencana banjir dan kekeringan pada wilayah kabupaten.

g. Pengelolaan informasi bencana geologi pada wilayah kabupaten.

h. Pelaksanna koordinasi penanggunlangan bencana alam / banjir dan kekeringan dengan SKPD lain.

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

5. Bidang Operasi dan Pemeliharaan

Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan dibidang hidrologi dan hidrometri, pendayagunaan air dan pemeliharaan, serta penataan asset pengairan dan pemberdayaan P3A.

Rincian tugasnya.

a. Pelaksanaan tugas dibidang hidrologi dan hidrometri, pendayagunaan air dan pemeliharaan, serta penataan asset pengairan dan pemberdayaan P3A.

b. Pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber daya air pada daerah irigasi.

c. Pelaksanaan pemberian izin penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah.

d. Pelaksanaan operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi pada daerah irigasi. e. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan pada daerah irigasi.


(24)

Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas-tugas di atas, Bidang Operasi dan Pemeliharaan dibantu oleh :

1. Seksi Hidrologi dan Hidrometri mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan poelaksanaan kegiatan hidrologi dan hidrometri.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan hidrologi dan hidrometri. b. Pelaksanaan operasional kegiatan hidrologi dan hidrometri. c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kualias air. d. Pelaksanaan pemeliharaan alat-alat hidrologi dan hidrometri.

e. Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 2. Seksi Pendayagunaan Air dan Pemeliharaan mempunyai tugas pokok

mempersiapakan bahan pelaksanaan kegiatan pendayagunaan air dan pemeliharaan.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan perencanaan teknis dan pelaksanaan kegiatan pendayagunaan air irigasi dan pemeliharaan.

b. Pelaksanaan opersional kegiatan pendayagunaan air irigasi dan pemeliharaan.

c. Pelaksanaan penegmbangan pola pemeliharaan sumber daya air irigasi pada daerah irigasi.

d. Pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber daya air pada daerah irigasi.


(25)

e. Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 3. Seksi Penataan Aset Pengairan dan Pemberdaya P3A mempunyai tugas

pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penataan asset pengairan dan pemberdayaan P3A.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan penataan asset pengairan dan pemberdayaan P3A.

b. Pelaksanaan operasional kegiatan penataan asset irigasi dan pemberdayaan P3A ;

c. Pelaksanaan pengembangan asset irigasi. d. Pelaksanna pemeliharaan asset irigasi.

e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan P3A.

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

6. Bidang Pertambangan dan Energi

Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan dibidang pertambangan, energy dan kelistrikan serta pembinaan, pengendalian dan pengawasan. Rincian tugasnya :

a. Pelaksanaan tugas dibidang pertambangan, energy dan kelistrikan serta pembinaan, pengendalian dan pengawasan.

b. Pelaksanaan teknis operasional energi dan kelistrikan serta pembinaan, pengendalian dan pengawasan.


(26)

c. Penetapan Rencana Umum Ketenagalistikan Daerah (RUKD).

d. Penetapan IUKU yang sarana maupun energy listriknya dalam kabupaten. e. Penetapan pengaturan harga jual listrik untuk konsumen dan pemegang

IUKU.

f. Penetapan pemebrian persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik oleh pemegang IUKS kepada pemegang IUKU.

g. Pemebrian izin rekomendasi usaha jassa penunjang tenaga listrik, penambangan galian C bagi badan usaha dalan negeri/mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanaman modal dalam negeri.

h. Penetapan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan. i. Perencanaan dan penetapan penyediaan listrik pedesaan.

j. Pemberian rekomendasi teknid untuk izin usaha pertambangan, IUKS, izin pengambilan air bawah tanah tanpa izin pendrian SPBU.

k. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan atas izin usaha pertamangan mineral air bawah tanah, energy dan ketenaga listrikan pada wilayah kabupaten an 1/3 (sepertiga) dari kewenangan wilayah provinsi.

l. Perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak bumi dan gas bumi. m. Memberikan rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerja sama

untuk kegiatan diluar kegiatas migas.

n. Pemberian izin rekomendasi pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor migas.


(27)

o. Pelaksanaan pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak agen dan pangkalan dan sampai konsumen terakhir. p. Pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran kualitas harga

BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM.

q. Penetapan pemberian rekomendasi lokasi pendirian kilang dan tempat penyimpanan migas.

r. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas-tugas di atas, Bidang Pertambangan dan Energi di abntu oleh :

1. Seksi Pertambangan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pertambangan .

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pertambangan.

b. Penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi potensi sumber daya mineral, air tanah serta minyak dan gas bumi diwilayah kabupaten.

c. Pelaksanaan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi bersama pemerintah.

d. Pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerja sama untuk kegiatan diluar kegiatan minyak dan gas bumi.


(28)

e. Pemberian rekomendasi teknis untuk izin pembukaan kantor perwakilan perusahaan di sub sektor minyak dan gas bumi.

f. Pelaksanaan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas BBM serta analisis dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM di wilayah Kabupaten.

g. Pemebrian rekomendasi lokasi pendirian kilang dan tempat penyimpanan minyak dan gas bumi.

h. Pemberian rekomendasi teknis untuk izin lokasi pendirian SPBU, izin usaha pertambangan dan izin pengambilan air bawah tanah.

i. Pemberian rekomendasi pendirian gedung bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi di daerah operasi daratan dan daerah operasi pada wilayah kabupaten serta 1/3 (sepertiga) dari kewenangan wilayah provinnsi.

j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Seksi Energi dan Kelistrikan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan energy dan kelistrikan.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan energy dan kelistrikan. b. Pelaksanaan operasional kegiatan energy dan kelistrikan.

c. Pemberian rekomendasi teknis untuk izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU) dan izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik


(29)

untuk Kepentingan Sendiri (IUKS) yang sarana. Energy listrik bagi badan usaha dalam negeri atau mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanam modal dalam negeri

d. Penetapan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk konsumen pemegang IUKU serta kepada IUKU yang izin usahanya dikeluarkan oleh kabupaten.

e. Pemberian persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik untuk pemegang IUKS kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh kabupaten

f. Pelaksanaan perencanaan teknis kegiatan penyediaan listrik pendesaan. g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya.

3. Seksi Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan mempunyai tugas pokok mempersiapakan bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan, pnegendalian dan pengawasan.

Rincian tugasnya :

a. Penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawasan.

b. Pelaksanaan operasioanal kegiatan pembinaan, pengendalian dan engasan kegiatan pengusahaan pertambangan.


(30)

c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan sampai komsumen di wilayah energi dan kelistrikan.

d. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan energy dan kelistrikan.

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD)

a. UPTD adalah unsure pelaksanaan operasional Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.

b. UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berda dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.

c. Pembentukan, organisasi dan tata kerja UPTD ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Kelompok Jabatan Funsional.

a. Kelompok Jabatan Fungsional dilingkungan Dinas mempunyai tugas pokok menunjang tugas pokok Dinas sesuai dengan keahliannya masing-masnig.

b. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala.


(31)

c. Kelompok jabatan Fungsional dapat dibagi dalam sub-sub kelompok sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh tenaga fungsional senior.

d. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja yang ada.

e. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.5 Aspek Kegiatan Perusahaan

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan Daerah dibidang pengelolaan sumber daya air,pertambangan dan energi, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energi.

b. Penyelenggaran urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energi.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengelolaan sumber daya air, pertambangan dan energi.

d. Pelaksanaan pelayanan teknis administrative ketatausahaan. e. Pelaksanaan pengelolaan UPTD.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuaia dengan tugas dan fungsinya.


(32)

32

Bidang pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan selama satu bulan yaitu penulis ditempatkan dibagian Keuangan pada Dinas Pengelolaan sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten indramayu. Dalam pelaksanaannya Penulis diberikan pengarahan dan binbingan mengenai Instansi khususnya mengenai Penatausahaan Keuangan Daerah atau Penggunaan aggaran Daerah.

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknik pelaksanaan kerja praktek pada bagian keuangan memiliki fungsi untuk melakukan penataan Laporn Keuangan dengan baik dan benar serta bisa di pertanggungjawabakan oleh bendahara kepda Kepala Dinas PSDA TAMBEN Kabupoaten Indramayu. Selama penulis melakukan Kerja Praktek, kegiatan yang di lakukan adalah sebagai berikut :

1. Mendengarkan pengarahan dari pembimbing mengenai tatacara pelaksanaan kerja praktek, gambaran umum dan tugas Jabatan Struktural Dinas PSDA TAMBEN kabupaten Indramayu.

2. Mengambil Data dari Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu mengenai surat pertanggungjawaban dan penatausahaan keuangan daerah. 3. Mengarsipkan Surat Surat Perintah Menbayar (SPM), Surat


(33)

4. Mengisi Buku Pengeluaran Kas harian.

Namun dalam hal ini Penulis tetap dibimbing dan diarahkan agar tidak terjadi kesalahan yang akan menimbulkan koreksi pada masa yang akan datang. 3.3 Pembahasan Kerja Praktek

3.3.1 Pelaksanaan Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang– ulang dengan cara yang sama bagi organisasi atau perusahaan agar segala sesuatu dapat dilakukan scara seragam.

Menurut Mulyadimengemukakan bahwa :

“Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya dilibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penaganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

Sedangkan menurut Adzar Susantomengemukakan bahwa :

“Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama”.

Jadi, dari pengertian prosedur di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah rangkaian yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktifitas. Sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif


(34)

dan efisien. Serta dapat mempermudah untuk menyelesaikan suatu masalah secara terperinci sesuai dengan waktu yang di tentukan oleh perusahaan. Penatausahaan Keuangan Derah

Penatausahaan keuangan daerah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses Pengelolaan Keuangan Daerah, baik menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 maupun berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Uraian tentang penatausahaan keuangan daerah mencakup hal-hal sebagai berikut: (a) asas umum penatausahaan keuangan daerah; (b) pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah; (c) penatausahaan penerimaan; dan (d) penatausahaan pengeluaran.

A. Asas Umum Penatausahaan Keuangan Daerah

Asas-asas umum Penatausahaan Keuangan Daerah menurut kedua peraturan perundang-undangan tersebut di atas menyebutkan bahwa:

1. Pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran, bendahara penerimaan/ pengeluaran dan orang atau badan yang menerima atau menguasai uang/ barang/kekayaan daerah, wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti tersebut.


(35)

3. Semua penerimaan dan pengeluaran dana pemerintahan daerah harus dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah.

4. Untuk setiap pengeluaran dana atas beban APBD, harus diterbitkan Surat Keputusan Otorisasi (SKO) oleh Kepala Daerah atau surat keputusan lain yang berlaku sebagai surat keputusan otorisasi.

5. Kepala Daerah, wakil kepala daerah, pimpinan DPRD, dan pejabat lainnya dilarang melakukan pengeluaran dana atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan.

B. Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Daerah

Untuk kepentingan pelaksanaan APBD, maka sebelum dimulainnya suatu tahun anggaran Kepala Daerah sudah harus menetapkan pejabat-pejabat berikut ini: 1. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Penyediaan Dana

(SPD).

2. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

3. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM).

4. Pejabat yang diberi wewenang mengesahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ). 5. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Surat Perintah Pencairan


(36)

6. Pejabat fungsional untuk tugas bendahara penerimaan/ pengeluaran.

7. Bendahara pengeluaran yang mengelola belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, belanja tak terduga, dan pengeluaran pembiayaan pada SKPD

8. Bendahara penerimaan pembantu dan bendahara pengeluaran pembantu dan 9. Pejabat-pejabat lainnya yang perlu ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD.

Pejabat pelaksana APBD lainnya mencakup:

1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) yang diberi wewenang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD.

2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) SKPD yang diberi wewenang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program yang sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Pejabat yang diberi wewenang menandatangani surat bukti pemungutan pendapatan daerah.

4. Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani bukti penerimaan kas dan bukti penerimaan lainnya yang sah dan

5. Pembantu bendahara penerimaan dan/atau pembantu bendahara pengeluaran.

Suatu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa penetapan pejabat oleh kepala daerah tersebut dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan penetapan pejabat lainnya dalam rangka pelaksanaan APBD dapat didelegasikan oleh kepala daerah kepada kepala SKPD.


(37)

C. Penatausahaan Penerimaan

Menurut ketentuan dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang dimaksud dengan penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. Semua penerimaan daerah disetor ke rekening kas umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk dan dianggap sah setelah Kuasa Bendahara Umum Daerah menerima nota kredit.

Penerimaan daerah yang disetor ke rekening kas umum daerah dilaksanakan melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga

2. Disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan, dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga

3. Untuk benda berharga seperti karcis retribusi yang dipakai sebagai tanda bukti pembayaran oleh pihak ketiga maka penyetorannya dilakukan dengan cara penerbitan tanda bukti pembayaran retribusi tersebut yang disahkan oleh PPKD.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa untuk kepentingan pelaksanaan APBD dan/atau penatausahaan keuangan daerah, kepala daerah perlu menetapkan pejabat fungsional untuk tugas bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. Untuk itu bendahara penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya dan harus melaporkannya


(38)

kepada pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran melalui PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Penatusahaan atas penerimaan dilaksanakan dengan menggunakan buku kas, buku pembantu, buku per rincian obyek penerimaan dan buku rekapitulasi penerimaan harian. Sedangkan bukti penerimaan dan bukti pembayaran yang diperlukan untuk penarusahaan anggaran adalah :

1. Surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah). 2. Surat ketetapan retribusi (SKR).

3. Surat tanda setoran (STS). 4. Surat tanda bukti setoran dan 5. Bukti penerimaan lainnya yang sah. D. Penatausahaan Pengeluaran

Arti dari pengeluaran daerah seperti dimaksudkan dalam peraturan perundang-undangan terkait adalah semua arus uang yang keluar dari kas daerah. Hal-hal yang berhubungan dengan penatausahaan pengeluaran adalah: (i) penyediaan dana; (ii) permintaan pembayaran; (iii) perintah membayar; (iv) pencairan dana; dan (v) pertanggungjawaban penggunaan dana.

Penyediaan Dana

Dalam rangka manajemen kas, setelah penetapan anggaran kas, pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD) menerbitkan Surat Penyediaan Dana (SPD) dengan mempertimbangkan jadwal pembayaran pelaksanaan program dan kegiatan yang dimuat dalam dokumen pelaksanaan anggaran SKPD. Surat Penyediaan Dana


(39)

tersebut dipersiapkan oleh kuasa bendahara umum daerah dan ditandatangani oleh PPKD. Semua pengeluaran kas harus dilakukan berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD.

Menurut Sonny Sumarsonomengemukakan bahwa :

“Pertanggungjawaban Keuangan Negara yang meliputi semua hak dan kewajiban yang dinilai dengan uang, dan segala sesuatu yang dapat dinilai dengan uang berhubungan dengan hak-hak dan kewajiban tersebut,dapat dibagi menjadi dua ketegori (1) keuangan negara yang merupakan kekayaan Negara yang pengurusannya dipisahkan dan cara pengelolaanny berdasarkan hokum public dan hukum pidana.(2) keuangan Negara yang diurus langsung oleh pemerintah”.

Menurut Sonny Sumarsonomengemukakan bahwa :

Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 2005, pengertian Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang dapat di nilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

Pertanggung jawaban Bendaharawan Rutin/Proyek

Bendaharawan Khusus ini harus membukukan pengurusan uang anggaran di dalam :

a. Buku Kas Umum. b. Buku Bank.

c. Buku-buku Pembantu perincian mata anggaran (Buku Kepala).

Dari pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran dibuatkan Surat Pertanggung Jawaban mengenai bulan yang baru berakhir, yang harus ditanda-tangani sendiri oleh Bendaharawan yang bersangkutan.

Sesudah itu diperiksa oleh kepala/Pimpinan Kantor/ Satuan Kerja/ proyek atau Langsung Bendaharawan yang bersangkutan yang juga harus ikut


(40)

bertanggung jawab atas pengeluaran tersebut. Dengan membubuhkan tanda-tanggannya di atas SPJ.

3.3.2 Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK SKPD) Adapun tugas pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK SKPD) yang dilaksanakan pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu adalah :

1. Meneliti kelengkapan SPP-LS F III, yang diajukan PPTK.

2. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU yang diajukan bendahara pengeluaran.

3. Melakukan verifikasi SPP dan menyiapakan SPM. 4. Melakukan verifikasi anggaran penerimaan.

5. Melakukan akuntansi dan penyiapan Laporan keuangan SKPD.

Dalam Pelaksanaan Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu sudah sesuai meskipun ada sebagian tahapan yang diluar prosedur. Akan tetapi mekanisme palaksanaanya menjadi lebih mudah dipahami oleh Bendahara. Prosedur yang di gunakan lebih sederhana dan mudah dibandingkan dengan prosedur yang lainnya. Dimana dalam mekanisme pelaksanaannya lebih cepat dimengerti oleh Bendahara Pemerintah daerah diharuskan menetapkan anggaran kinerja karena memudahkan pengambilan keputusan dalam menentukan prioritas tujuan, sasaran, program, kegiatan dan belanja, memudahkan dalam mengkomunikasikan prioritas Pemerintah


(41)

Daerah kepada masyarakat, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan anggaran, dan mematuhi peraturan perundangan yang disyaratkan pemerintah pusat.

3.3.3 Pelaksanaan Pencatatan Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatusahaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu

Pelaksanaan Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatusahaan Keuangan Daerah pada Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu sudah sesuai dan mekanisme pelaksanaannya lebih mudah dan dimengerti oleh bagian Bendahara. Dimana Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatusahaan Keuangan Daerah pada Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu sebagai berikut :

Gambar 3.1 PPK-SKPD

Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Daerah Verifikasi SPJ

Penyiapan SPM Akuntansi & Pelaporan

Keuangan Pengguna Anggaran

PPK-SKPD (Sekretaris/Tata Usaha/keuangan) (


(42)

Adapun prosedur Pelaksanaan Penatausahan Keuangan Daerah yang dilaksanakan pada Dinas Pengelolan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu :

1.Pejaban yang diberikan wewenang

a. Menandatangani SPD → BUD(Bendahara Umum Daerah) b. Menandatangani SPM→ Kepala SKPD/ Pengguna anggaran c. Menandatangani SPJ → Pengguna anggaran

d. Menandatangani SP2D → Kuasa BUD 2. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran 3. Bendaharan pengeluaran khusus

4. Bendahara Penerimaan pembantu dan Bendahara Pengeluaran pembantu 5. Penjabat lainnya.

B. Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan 1 hari Kerja

1 hari Kerja Gambar 3.2

Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan Bendahara

Penerimaan

Kas Daerah (Bank Jabar) Pihak Ketiga

(Wajib Pajak)

Bank Persepsi /Kantor Pos


(43)

Adapun prosedur penerimaan dan penyetoran pendapatan yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan adalah :

1. Disetorkan langsung ke Bank oleh pihak ketiga

2. Disetorkan melalui Bank lain,badan, lembaga keuangan atau kantor pos oleh pihak ketiga

3. Disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga. a. Dokumen Penerimaan / Penyetoran Pendapatan 1. Surat Ketetapan pajak daerah (SKP Daerah)

2. Surat ketetapan Retribusi (SKR) 3. Surat Tanda setoran

4. Surat Tanda Bukti Pembayaran 5. Bukti Penerimaan lainnya yang sah. b. Dokumen Penatausahaaan Penerimaan 1. Buku Kas Umum

2. Buku Pembantu Per obek Penerimaan 3. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian


(44)

C. Prosedur Pertanggung jawaban Bendaharawan Penerimaan

Paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya

Paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Gambar 3.3

Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

Bedaharawan khusus ini harus membukukan penerimaan pendapatan Negara dan setoran ke Kas Negara atau rekeningnya dalam Bank Pemerintah/ Pos Giro ke dalam :

a. Buku Kas Umum

b. Buku-buku Pembantu perincian obyek penerimaan c. Buku Rekapitulasi Penerimaan harian

d. Bukti Penerimaan dan penyetoran

Selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya Bendaharawan ini harus melaporkan penerimaan dan penyetoran yang dilakukannya selama bulan yang lalu kepada Departemen/ Lembaga Negara (Biro Keuangan) yang

Bendahara Penerimaan Pembantu Bendahara Penerimaan

administratif Fungsional

Kepala SKPD (PPK)


(45)

membawahinya, dengan tindasan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Anggaran setempat.

D. Prosedur Pengajuan dan Pencairan/ Pembayaran UP, TU,GU,LS

SPP (UP,TU,,GU,LS)

Uang SPM(UP, TU, GU, LS)

SP2D

Gambar 3.4

Prosedur Pengajuan dan Pencairan/Pembayaran UP,TU,GU,LS Pelaksanaan akuntansi rekening Koran-SKPD adalah fungsii akuntansi di PPKD yang akan mencatat dan melaporkan transaksi antara SKPD yang bersangkutan dengan PPKD sebagai PPKD/BUD (transaksi antar kantor). c. Dokumen sumber yang di gunakan

Dokumen yang digunakan untuk mencatat mutasi akun rekening SKPD/Dinas ini adalah dokumen yang terkait dengan transaksi antar kantor, antar SKPD dan PPKD sebagai PPKD/BUD/Pemda, yaitu dokumen transfer antara kedua kantor tersebut, sebagai berikut :

Pejabat Pengguna Anggara/ Kuasa PA Bendahara

Pengeluaran

PPK-SKPD


(46)

Table 3.1

Transfer antara kedua Kantor

No Jenis Transaksi Dokumen Sumber

1. PPKD mengeluarkan SP2D kepada SKPD (transfer uang dari PPKD)

 SP2D UP

 SP2D GU

 SP2D TUP 2. PPKD mengeluarkan tembusan pelunasan

belanja LS kepada SKPD (transfer belanja dari SKPD)

 Tembusan SP2D LS

3. PPKD Menerima setoran pendapatan atau sisa kas PPKD (transfer uang ke PPKD)

 STS

4. PPKD melakukan penyesuaian atas perssediaan, piutang, dan pendapatan

 Berita acara inventarisasi fisik

 Surat penetapan DAU/DAK

Sumber : Dr.Hj. Nunuy Nur Afih,SE.,M.Si dalam bukunya implementasi akuntansi Keuangan Pemerintahan Daerah.

E. Prosedur Pencairan dan Pembayaran LS pengadaan Barang dan Jasa

SPP (LS)

SPM (LS)

Tagihan dan laporan kegiatan

Uang u uang SP2DS

Gambar 3.5

Prosedur Pencairan dan Pembayaran LS Pengadaan Barang dan jasa Bendahara Pengeluaran PPK-SKPD PPTK penyiapan dokumen Pejabat Pengguna anggaran Kuasa PA

Kuasa BUD Bank


(47)

d. Dokumen Sumber yang digunakan

Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat mutasi akun RK-PPKD ini adalah dokumen yang terkait dengan transaksi antar kantor, antara satker dengan PPKD sebagai kantor pusat, yaitu dokumen transfer antara kedua kantor tersebut, yaitu sebagai berikut :

Table 3.2

Transfer antara Satker dan PPKD

No Jenis Transksi Dokumen Sumber

1. Satker menerima SP2D dari PPKD (transfer uang dari PPKD)

 SP2D UP

 SP2D GU

 SP2D TUP 2. Satker menerima tembusan pelunasan belanja LS

dari PPKD (transfer belanja dari satker)

Tembusan SP2D LS 3. Satker menerima atau menyerahkan barang (asset

tetap) dari atau ke PPKD (transfer asset tetap)

Berita acara serah terima barang

4. Satker menyetorkan pendapatan ke PPKD (transfer uang ke PPKD)

STS 5. Satker mengembalikan kas dari SP2D UP/TU STS

Sumber : Dr.Hj. Nunuy Nur Afih,SE.,M.Si dalam bukunya implementasi akuntansi Keuangan Pemerintahan Daerah.

e. Kelengkapan Dokumen SPP-LS (Pengadaan Barang dan Jasa) 1. Surat Pengantar SPP-LS

2. Ringkasan SPP-LS 3. Rincian SPP-LS 4. Lampiran :

a. Salinan SPD

b. Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait c. SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh)


(48)

d. Surat poerjanjian kerjasama/kontrak e. BA penyelesaian pekerjaan

f. BAST barang dan jasa g. BA pembayaran

h. Kuitansi bermaterai, nota/ faktur yang di tandatanggani pinak III dan PPTK serta disetujui pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran

i. Jaminan bank

j. Foto/buku/dokumentasi k. Dokumentasi lainnya.

F.Penerbitan SPM dan SP2D

Maks.2hari kerja

maks.1 hari kerja *) dilengkapi dokumen

Gambar 3.6

Penerbitan SPM dan SP2D Lengkap dan

sah

Dokumen SPP

SPM Terbit*) SP2D terbit

Tidak lengkap/sah


(49)

Dokumen SPP diajukan sesuai dengan persyaratan yang lengkapa dan sah maka SPM tersebut akan diterbitkan dan di lengkapai dengan dokmen-dokumen yang mendukung 2 hari jam kerja terhitung dari pengajuan SPP,kemudian baru SPM dan SP2D diterbitkan,dan apabila Dokumen SPP tidak lengkap / sah maka di tolak.

F. Prosedur Pertanggungjawaban Bendaharawan Pengeluaran

Paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya

Paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya

Gambar 3.7

Prosedur Pertanggungjawaban Bendaharawan pengeluaran Bendahara

pengeluaran Pembantu Bendahara pengeluaran

PPKD/BUD Kepala SKPD (PPK)


(50)

Bedaharawan khusus ini harus membukukan pengeluaran Negara dan setoran ke Kas Negara atau rekeningnya dalam Bank Pemerintah/Pos Giro ke dalam:

a. Buku Kas Umum

b. Buku-buku Pembantu perincian obyek penerimaan c. Bukti-bukti pengeluaran yang sah

d. Bukti atas penyetoran PPN/ PPh e. Register penutupan Kas

Selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya Bendaharawan ini harus melaporkan pengeluaran yang dilakukannya selama bulan yang lalu kepada Departemen/ Lembaga Negara (Biro Keuangan) yang membawahinya, dengan tindasan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Anggaran setempat. SPJ Bulan Desember paling lambat tanggal 31 Desember.

Dokumen untuk menerbitkan SP2D

A. SPM UP ( Surat Perintah MembayarUang Persediaan) Dokumen kelengkapannya :

Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran

B. SPM GU(Surat Perintah Membayar Ganti Uang) Dokumen kelengkapannya :

a. Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran


(51)

b. Surat pengesahan pertanggugjawaban bendahara pengeluaran periode sebelumnya

c. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap

d. Bukti atas penyetoran PPN/ PPh

C. SPM TU(Surat Perintah Menbayar Tambah Uang) Dokumen kelengkapannya :

Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran

D. SPM LS (Surat Perintah Membayar Langsung)

a. Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran

b. Bukti-bukti yang sah dan lengkapa sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan per-UU-an.


(52)

G. Prosedur Dokumen Akuntansi Penerimaan/Pengeluaran Kas

Dokumen Dasar (SPJ)

Posting

Gambar 3.8

Perosedur Akuntansi Penerimaan/Pengeluaran Kas

Bendahara penerimaan/ bendahara pengeluaran membuat Dokumen atas SPJ kemudian diserahkan kepda PPK-SKPD, dokumen tersebut di jurnal kemudian diposting ke buku besar, dibuat neraca saldo, dari neraca saldo menghasilkan laporan keuangan.

Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas subsistem-subsistem atau kesatuan yang terkecil, yang berhubungan satu sama lain dan memiliki tujuan tertentu. Input sistem akuntansi adalah

bukti-Bendahara penerimaan bendahara pemebantu

Bendahara Pengeluaran bendahara Pembantu

Buku Besar Jurnal penerimaan/

jurnal pengeluaran

Neraca Saldo

PPK-SKPD

Lap.Keuangan : - LRA

- Neraca - Calk


(53)

bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir. Outputnya adalah laporan keuangan, didalam proses akuntansi terdapat beberapa catatan yang dibuat. Catatan tersebut adalah jurnal, buku besar, dan buku pembantu.

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

a. laporan Realisasi semester I disertai prognosis untuk 6 bulan berikut: b. Laporan tahunan beris

1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca

3. Catatan atas Laporan Keuangan 4. ditambah Laporan Arus Kas

H. Mekanisme penyampaian

7 hari setelah semester I berakhir

10 hari setelah semester I berakhir

Gambar 3.9

Mekanisme Penyampaian Laporan Realisasi Semester I Laporan Realisasi Semester I

PPK-SKPD

Pengguna Anggaran


(54)

PPK-SKPD melaporkan pertanggungjawaban kepada Pengguna anggaran 7 hari setelah semester I berakhir, kemudian laporan pertanggungjawaban tersebut diserahkan kepada PPKD 10 hari setelah semester I berakhir terhitung dari laporan tersebut diserahkan.

I. Mekanisme Penyampaian

10hari setelah semester I berakhir

Minggu kedua Juli Minggu ketiga Juli Akhir Juli

Gambar 3.10

Mekanisme Penyampaian Laporan Realisasi Semester I

PPK-SKPD melaporkan pertanggungjawaban kepada PPKD 10 hari setelah semester I berakhir, kemudian laporan pertanggungjawaban tersebut diserahkan kepada sekretaris daerah minggu kedua dari bulan juli,dari

Laporan Realisasi Semester I

SKPD SKPD SKPD SKPD

Sekretaris Daerah PPKD

Kepala Daerah


(55)

Sekretaris Daerah diserahkan kepada Kepala Daerah minngu ketiga dari bulan juli,dan pada akhir bulan juli pertanggungjawaban tersebut harus di serahkan ke DPRD.

J. Mekanisme Penyampaian

2 bulan setelah tahun anggaran berakhir

3 bulan setelah tahun anggaran berakhir

Rencana perda tentang peratnggung jawaban APBD

2 bulan

1 bulan

Gambar 3.11

Mekanisme Penyampaian laporan tahunan

PPK-SKPD melaporkan pertanggungjawaban kepada PPKD 2bulan setelah tahun anggaran berakhir, kemudian laporan pertanggungjawaban tersebut diserahkan kepada sekretaris daerah 3bulan setelah tahun anggaran

Laporan Tahunan

SKPD

Sekretaris Daerah

SKPD SKPD SKPD

PPKD

Kepala Daerah

Persetujuan DPRD BPK


(56)

berakhir,dari Sekretaris Daerah diserahkan kepada Kepala Daerah dari kepala daerah diserahkan ke BPK untuk di periksa selama 2 bulan dan diserahkan kepada Kepala Daerah,kemudia Kepala Daerah menyerahkan rancangan tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD,selama 1 bulan menunggun persetujuan dari DPRD.

Dalam Pelaksanaan pencatatan Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu sebagian besar sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Berdasarkan penerimaan dan pengeluaran Anggaran maka diperlukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran tersebut. Dimana dalam pencatatan Anggaran Belanja Daerah pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air , Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu meliputi :

a. BKU (Buku Kas Umum) b. Buku Simpanan / Bank c. Buku Pajak

d. Buku panjar

e. Buku Rekapitulasi pengeluaran perincian objek f. Register SPP

g. Register Penutupan Kas

Dimana Pelaksanaan Pencatatan Laporan Keuangan tersebut sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.


(57)

57

Setelah penulis meneliti dan menjelaskan pembahasan Mengenai Tinjauan atas Prosedur Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu (PSDA TAMBEN).

1. Dalam Pelaksanaan Prosedur Surat Pertanggung jawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah pada Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu sudah sesuai meskipun ada sebagian tahapan yang diluar prosedur. Akan tetapi mekanisme palaksanaanya menjadi lebih mudah dipahami oleh Bendahara. Prosedur yang di gunakan lebih sederhana dan mudah dibandingkan dengan prosedur yang lainnya. Dimana dalam mekanisme pelaksanaannya lebih cepat dimengerti oleh Bendahara.

2. Dalam Pelaksanaan pencatatan Surat Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Keuangan Daerah Pada Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu sebagian besar sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Namun dalam pelaksanaan pencatatan laporan keuangan harian masih manual dan masih ada transaksi yang belum tercatat, sehingga bisa menyebabkan laporan Keuangan tidak Balance dan Bendahara melakukan pemeriksaan kembali atas

transaksi-transaksi yang terjadi, seharusnya Bendahara lebih teliti dalam memasukkan transaaksi penerimaan dan transaksi pengeluaran anggaran.


(58)

4.2 Saran

Setelah mengadakan Kerja Praktek dan Pembahasan, maka Penulis akan mencoba mengajukan saran perbaikan yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi perusahaan dimasa akan datang yaitu. 1. Seharusnya dilakukan evaluasi baik itu dalam prosedur, teknik dan

pelaksanaan sehingga antara prosedur dan pelaksanaannya sesuai. Dalam pelaksanaan tahapan yang di luar prosedur lebih baik dimasukan ke dalam prosedur sehingga mekanismenya jelas antara prosedur dan pelaksanaan yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam melaksanakan aktivitas perusahaan.

2. Seharusnya dalam pencatatan laporan keuangan Bendahara lebih teliti dalam memasukkan transaksi penerimaan dan transaksi pengeluaran, dan dalam pencatatan transaksi tersebut harus diperjelas nama akun yang muncul dalam transaksi untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan. Selain itu di dalam melakukan pencatatan harus tepat waktu agar tidak ada transaksi yang belum dicatat dan kesalahan dalam pencatatan,di dalam melakukan pencatatan harus sesuai dengan nilai yang sebenarnya.


(59)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : ROSIDAH

21107125

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2010


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Azhar Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.

Dr.Hj.Nunuy Nur Afriah SE., M.Si., AK ,2009 Akuntansi Pemerintahan: Implementasi akuntansi Keuangan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Kencana.

Sonny Sumarsono.2010 Manajemen Keuangan Pemerintahan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sumber Lain :

http://www.pdf chaser.com/penatusahaan-keuangan-daerah.html.

http://imanph.wodpress.com/2009/02/19/peranan-penatusahaan-keuangan-daerah dalam meningkatkan-efektifitas-pelaksanaan.apbd/.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1/2004 Pasal 17 Tentang Tugas dan Wewenang Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Barang.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1/2004 Pasal 185 tentang Pelaksanaan Penatusahaan Keuangan Daerah.

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Bupati Indramayu Nomor 32 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.


(61)

32

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rosidah

NIM : 21107125

Tempat/Tnggal Lahir : Indramayu, 19 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Alamat : Jl.By Pass km 3 RT.04 Rw.01 Blok Tengah Kec. Jatibarang – Kab. Indramayu

No.Telepon : 081394258988/0234-356262

DATA PENDIDIKAN

1. SD Negeri 1 Pilangsari 1995 – 2001 2. SLTP Negeri 1 Jatibarang 2001 – 2004 3. SMK PGRI Indramayu 2004 – 2007


(62)

ii

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapai menyelesaikan Laporan kerja Praktek yang berjudul : “TINJAUAN ATAS PROSEDUR SURAT PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN INDRAMAYU “ yang sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Baik penyajian maupun isinya, hal ini disebabkan masih terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penullis dapat menyusun dengsn lebih baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :


(63)

iii Ekonomi Universita Komputer Indonesia.

4. Ony Widilestraningtyas, SE.,M.Si, Selaku Dosen Wali Ak-3 yang banyak memberikan pengarahan kepada penulis.

5. Ely suhayati, S.E., M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini.

6. Staf Dosen dan Karyawan Universita Komputer Indonesia.

7. Ibu Nurul selaku, Pembimbing Perusahaan di Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu yang dalam kesibukanya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan kepada penulis.

8. Ibu Neneng selaku Bendaharan perusahan di Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada penulis.

9. Segenap Pimpinan dan Staff Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuan yang berharga kepada penulis. 10. Kedua orang tua serta keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dorongan,

semangat serta kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang begitu besar untuk penulis.

11. Kakak – kakak ku yang rose cintai, yang telah memberikan banyak pengorbanannya, baik materi maupun imanteri, khususnya Aa Depit, Aa Endra,


(64)

iv dan dukungan kepada penulis.

13. Sahabat-sahabat ku Gita,Yuyu,Rima yang selalu memberi dukungan, bantuan dan selalu menghibur penulis.

14. Temen-teman di kelas 3Ak-3, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

15. Teman-teman kost wisma Ceria yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

16. Rekan-rekan, sahabat, saudara dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik berupa doa, tenaga maupun pikiran dalam penulisan laporan ini.

Akhir kata, semoga budi baik semua pihak yang telah diberikan kapada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca serta pihak - pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Desember 2010 Penulis

Rosidah 21107125


(1)

TINJAUAN ATAS PROSEDUR SURAT PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH PADA DINAS PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN INDRAMAYU (PSDA TAMBEN)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : ROSIDAH

21107125

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2010


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Azhar Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya.

Dr.Hj.Nunuy Nur Afriah SE., M.Si., AK ,2009 Akuntansi Pemerintahan: Implementasi akuntansi Keuangan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Kencana.

Sonny Sumarsono.2010 Manajemen Keuangan Pemerintahan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sumber Lain :

http://www.pdf chaser.com/penatusahaan-keuangan-daerah.html.

http://imanph.wodpress.com/2009/02/19/peranan-penatusahaan-keuangan-daerah dalam meningkatkan-efektifitas-pelaksanaan.apbd/.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1/2004 Pasal 17 Tentang Tugas dan Wewenang Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Barang.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1/2004 Pasal 185 tentang Pelaksanaan Penatusahaan Keuangan Daerah.

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Bupati Indramayu Nomor 32 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu.


(3)

86

32

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rosidah NIM : 21107125

Tempat/Tnggal Lahir : Indramayu, 19 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam Status : Mahasiswi

Alamat : Jl.By Pass km 3 RT.04 Rw.01 Blok Tengah Kec. Jatibarang – Kab. Indramayu

No.Telepon : 081394258988/0234-356262

DATA PENDIDIKAN

1. SD Negeri 1 Pilangsari 1995 – 2001 2. SLTP Negeri 1 Jatibarang 2001 – 2004 3. SMK PGRI Indramayu 2004 – 2007


(4)

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapai menyelesaikan Laporan kerja Praktek yang berjudul : “TINJAUAN ATAS PROSEDUR SURAT PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN INDRAMAYU “ yang sesuai dengan tujuan dan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Baik penyajian maupun isinya, hal ini disebabkan masih terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penullis dapat menyusun dengsn lebih baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :


(5)

iii

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universita Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Angadini, SE.M.Si, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universita Komputer Indonesia.

4. Ony Widilestraningtyas, SE.,M.Si, Selaku Dosen Wali Ak-3 yang banyak memberikan pengarahan kepada penulis.

5. Ely suhayati, S.E., M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini.

6. Staf Dosen dan Karyawan Universita Komputer Indonesia.

7. Ibu Nurul selaku, Pembimbing Perusahaan di Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu yang dalam kesibukanya bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan kepada penulis.

8. Ibu Neneng selaku Bendaharan perusahan di Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan kepada penulis.

9. Segenap Pimpinan dan Staff Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuan yang berharga kepada penulis. 10. Kedua orang tua serta keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dorongan,

semangat serta kasih sayang yang tulus dan bimbingan yang begitu besar untuk penulis.

11. Kakak – kakak ku yang rose cintai, yang telah memberikan banyak pengorbanannya, baik materi maupun imanteri, khususnya Aa Depit, Aa Endra,


(6)

dan dukungan kepada penulis.

13. Sahabat-sahabat ku Gita,Yuyu,Rima yang selalu memberi dukungan, bantuan dan selalu menghibur penulis.

14. Temen-teman di kelas 3Ak-3, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

15. Teman-teman kost wisma Ceria yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

16. Rekan-rekan, sahabat, saudara dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik berupa doa, tenaga maupun pikiran dalam penulisan laporan ini.

Akhir kata, semoga budi baik semua pihak yang telah diberikan kapada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca serta pihak - pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Desember 2010 Penulis

Rosidah 21107125